OLEH:
….…..
….…
LAPORAN KASUS
Pembimbing
ttd
PAGE \* MERGEFORMAT 2
KATA PENGANTAR
Dalam penulisan laporan ini, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang. Penulis
berharap semoga laporan kasus ini dapat berguna bagi pembaca umumnya dan
profesi kebidanan khususnya. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan
rahmat dan hidayahnya kepada kita semua.
Lebak, ……….2023
Penulis,
PAGE \* MERGEFORMAT 2
DAFTAR ISI
PAGE \* MERGEFORMAT 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
PAGE \* MERGEFORMAT 2
tahunnya muncul sekitar 2 juta pasangan infertile (WHO, 2012).
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
PAGE \* MERGEFORMAT 2
Mahasiswa mampu menganalisa kasus Asuhan Kebidanan Prakonsepsi
dengan Infertilitas Primer pada Ny …. di Puskesmas …… Lebak Banten
Tahun 2021.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data subyektif dan obyektif,
asuhan kebidanan prakonsepsi dengan Infertilitas Primer pada Ny.
…. di Puskesmas ….. Lebak Tahun 2021.
b. Mahasiswa mampu menegakkan diagnosa pada asuhan kebidanan
prakonsepsi dengan Infertilitas Primer pada Ny …. di Puskesmas ….
Lebak Tahun 2021.
c. Mahasiswa mampu membuat rencana dan melakukan tindakan
asuhan kebidanan prakonsepsi dengan Infertilitas Primer pada Ny … di
Puskesmas …. Lebak Tahun 2021.
d. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi asuhan kebidanan prakonsepsi
dengan Infertilitas Primer pada Ny …. di Puskesmas …. Lebak Tahun
2021.
PAGE \* MERGEFORMAT 2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Prakonsepsi
1. Pengertian Prakonsepsi
Prakonsepsi terdiri dari dua kata yaitu pra dan konsepsi. Pra berarti
sebelum dan konsepsi berarti pertemuan sel ovum dengan sperma sehingg
terjadi pembuahan. Jadi prakonsepsi berarti sebelum terjadi pertemuan sel
sperma dengan ovum atau pembuahan atau sebelum hamil. Periode
prakonsepsi adalah rentang waktu dari tiga bulan hingga satu tahun sebelum
konsepsi dan idealnya harus mencakup waktu saat ovum dan spermam atur,
yaitu sekitar 100 hari sebelum konsepsi (Susilowati dkk, 2019).
2. Asuhan Prakonsepsi
PAGE \* MERGEFORMAT 2
Tujuan asuhan prakonsepsi adalah memfasilitasi perempuan untuk
menjadi sehat sebelum dia hamil, agar bayi yang dilahirkannya dalam
keadaan sehat yang optimal. Tujuan asuhan prakonsepsi lainnya adalah
memastikan bahwa ibu dan pasangannya berada dalam status kesehatan
fisik dan emosional yang optimaL.
B. Infertilitas
PAGE \* MERGEFORMAT 2
1. Klasifikasi Infertilitas
a. Infertilitas Primer
Merupakan keadaan dimana istri belum berhasil hamil walaupun
bersenggama teratur dan di hadapkan kepada kemungkinan hamil
selama 12 bulan berturut-turut.
b. Infertilitas sekunder
Merupakan keadaan dimana istri pernah hamil tetapi tidak berhasil
hamil lagi walaupun bersenggama teratur dan dihadapkan kepada
kemungkinan kehamilan selama 12 bulan berturut-turut.
2. Etiologi Infertilitas
- Infeksi Panggul
Infeksi panggul adalah suatu kumpulan penyakit pada saluran
reproduksi wanita bagian atas, meliputi radang pada rahim,
saluran telur, indung telur, atau dinding dalam panggul.
- Mioma Uteri
Mioma uteri adalah tumor (tumor jinak) atau pembesaran
jaringan otot yang ada di rahim. Tergantung dari lokasinya,
mioma dapat terletak di lapisan luar, lapisan tengah, atau
lapisan dalam rahim. Biasanya mioma uteri yang sering
menimbulkan infertilitas adalah mioma uteri yang terletak di
lapisan dalam (lapisan endometrium).
PAGE \* MERGEFORMAT 2
- Polip
Polip adalah suatu jaringan yang membesar dan menjulur
yang biasanya diakibatkan oleh mioma uteri yang membesar
dan teremas-remas oleh kontraksi rahim. Polip dapat menjulur
keluar ke vagina. Polip menyebabkan pertemuan sperma-sel
telur dan lingkungan uterus terganggu, sehingga bakal janin
akan susah tumbuh.
- Kista
Kista adalah suatu kantong tertutup yang dilapisi oleh selaput
(membran) yang tumbuh tidak normal di rongga maupun
struktur tubuh manusia. Terdapat berbagai macam jenis kista,
dan pengaruhnya yang berbeda terhadap kesuburan. Hal
penting lainnya adalah mengenai ukuran kista. Tidak semua
kista harus dioperasi mengingat ukuran juga menjadi standar
untuk tindakan operasi. Jenis kista yang paling sering
menyebabkan infertilitas adalah sindrom ovarium polikistik.
PAGE \* MERGEFORMAT 2
2) Faktor fungsional
- Gangguan system hormonal wanita dan dapat di sertai
kelainan bawaan (immunologis)
Apabila embrio memiliki antigen yang berbeda dari ibu, maka
tubuh ibu memberikan reaksi sebagai respon terhadap benda
asing. Reaksi ini dapat menyebabkan abortus spontan pada
wanita hamil.
PAGE \* MERGEFORMAT 2
- Lingkungan
Paparan radiasi dalam dosis tinggi, asap rokok, gas
ananstesi, zat kimia, dan pestisida dapat menyebabkan toxic
pada seluruh bagian tubuh termasuk organ reproduksi yang
akan mempengaruhi kesuburan
PAGE \* MERGEFORMAT 2
sperma membutuhkan suhu yang lebih dingin daripada suhu
tubuh, yaitu 34–35 °C, sedangkan suhu tubuh normal 36,5–37,5
°C. Bila suhu tubuh terus-menerus naik 2–3 °C saja, proses
pembentukan sperma dapat terganggu.
8) Lingkungan
Pada lingkungan yang sering terkena paparan Radiasi dan obat-
obatan anti kanker.
PAGE \* MERGEFORMAT 2
3. Patofisiologi
a. Perempuan
Beberapa penyebab dari gangguan infertilitas dari wanita
diantaranya gangguan stimulasi hipofisis hipotalamus yang
mengakibatkan pembentukan FSH dan LH tidak adekuat sehingga
terjadi gangguan dalam pembentukan folikel di ovarium.
b. Laki-laki
Abnormalitas androgen dan testosteron diawali dengan
disfungsi hipotalamus dan hipofisis yang mengakibatkan kelainan
status fungsional testis. Gaya hidup memberikan peran yang besar
dalam mempengaruhi infertilitas dinataranya merokok, penggunaan
obat-obatan dan zat adiktif yang berdampak pada abnormalitas
sperma dan penurunan libido. Konsumsi alkohol mempengaruhi
masalah ereksi yang mengakibatkan berkurangnya pancaran sperma.
Suhu disekitar areal testis juga mempengaruhi abnormalitas
spermatogenesis. Terjadinya ejakulasi retrograt misalnya akibat
pembedahan sehingga menyebebkan sperma masuk ke vesika
urinaria yang mengakibatkan komposisi sperma terganggu.
PAGE \* MERGEFORMAT 2
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi
Faktor-faktor yang mempengaruhi infertilitas (Daniel,
2008) adalah:
1) Faktor usia
Ketika umur seorang wanita semakin bertambah, maka semakin
kecil pula kemungkinan ia untuk hamil. Kejadian infertilitas
berbanding lurus dengan pertambahan usianya. Ia yang sudah
berumur akan memiliki kualitas oosit yang tidak baik akibat
adanya kelainan kromosom pada oosit tersebut.
PAGE \* MERGEFORMAT 2
3) Gaya hidup
Gaya hidup tidak sehat dapat mempengaruhi terjadinya infertilitas
pada wanita yang dapat dilihat dari kebiasaan mengkonsumsi
makanan atau minuman yang banyak mengandung zat kimia
(racun), seperti rokok dan alkohol.
4) Faktor lingkungan
Beberapa zat polutan, seperti falat atau dioxin saat ini dicurigai
memiliki kaitan yang erat dengan tingginya infertilitas akibat
endometriosis, terutama bagi wanita yang tinggal di daerah
perkotaan. Faktor lingkungan yang dimaksud dalam hal ini adalah
paparan radiasi dalam dosis tinggi, asap rokok, gas anestesi, zat
kimia dan pestisida yang dapat menyebabkan toksik atau racun
pada seluruh tubuh, termasuk organ reproduksi yang akan
mempengarui kesuburan.
Depresi mengacu pada keadaan dua hal yaitu suasana hati dan
PAGE \* MERGEFORMAT 2
keadaan sakit. Suasana hati yang tertekan adalah perasaan
sedih, sakit dan derita yang pernah dialami oleh setiap orang.
Keadaan ini biasanya tidak berlangsung lama dan tidak sampai
mempengaruhi keadaan umum dari kesejahteraan tubuh atau
tingkat kegunaan organ tubuh.
6) Emosi/stress
Stres dapat memicu pengeluaran hormon kortisol yang
mempengaruhi pengaturan hormon reproduksi. Untuk itu, stres
yang berkepanjangan dapat meningkatkan risiko infertilitas pada
wanita.
PAGE \* MERGEFORMAT 2
mengutamakan pada kegiatan erotik dan seksual.
7) Mengabdikan diri pada satu ideologi atau satu interes emosional
tertentu.
e. Penatalaksanaan
1) Kolaborasi
Tujuan dari evaluasi infertilitas adalah menentukan penyebab dari
infertilitas, menentukan pilihan pengobatan baik tindakan medis
atau tindakan bedah. Proses pemeriksaan dan pengobatan bisa
menimbulkan stress fisik, emosi, dan financial pada suami/istri.
2) Mandiri
Masalah infertilitas dapat mengakibatkan stress psikologis yang
sangat bagi suami/istri. perawat/bidan mempunyai peranan
penting dalam membantu suami/istri untuk aktif dalam semua
tahap pengobatan, mulai dari tahap pengkajian, macam-macam
pemeriksaan, rencana pengobatan, pelaksanaaan rencana, dan
seterusnya. Perawat/bidan harus mampu membangun hubungan
terapeutis agar suami/istri merasa aman mengungkapkan
perasaan tentang masalah infertilitas, pemeriksaan, pengobatan,
harapan, dan ketidakberdayaan yang mereka alami.
PAGE \* MERGEFORMAT 2
Pengobatan pada gangguan menstruasi tergantung dengan
penyebab:
1) Inseminasi buatan
Inseminasi buatan adalah upaya untuk memasukkan spermatozoa
langsung ke dalam kavum uteri dari luar. Syarat utama untuk
dapat berhasil dalam teknik inseminasi buatan adalah hasil
pemeriksaan fungsi tuba falopii dalam batas normal.
2) Transfer ovum
Pemindahan ovum dari wanita fertile setelah inseminasi (biasanya
oleh suami wanita yang infertile tersebut) pada saat ovulasi
(puncak LH). Donor ovum dan penerimanya masing-masing harus
mengalami ovulasi dalam waktu 2 hari.
3) Fertilisasi in vitro
Teknik pemindahan ovum dari ovarium, membuahinya di dalam
laboratorium, kemudian memasukkan embrio yang terjadi ke
dalam uterus. (Sarwono,2005)
PAGE \* MERGEFORMAT 2
C. Peraturan Perundang-undangan yang berkaitan dengan Kewenangan
Bidan (yg UU Kebidanan dibuat yg nomor 1, baru diikuti PMK dll)
PAGE \* MERGEFORMAT 2
f. Melakukan deteksi dini kasus risiko dan komplikasi pada masa
kehamilan, masa persalinan, pascapersalinan, masa nifas, serta asuhan
pascakeguguran dan dilanjutkan dengan rujukan.
2. KEPMENKES NOMOR HK.01.07/MENKES/320/2020 Tentang Standar
Profesi Bidan
BAB IV DAFTAR POKOK BAHASAN, MASALAH, DAN KETERAMPILAN
Tingkat
Lingkup Asuhan
No Daftar Keterampilan Kemampuan
Kebidanan
Masa Sebelum 1 Skrining masalah dan gangguan kesehatan 3
Hamil sebelum hamil
2 Persiapan kehamilan sehat 4
3 Konseling pranikah 4
4 Konseling masa sebelum hamil perencanaan 4
kehamilan dan persiapan menjadi orang tua
5 Konseling dalam kesiapan merawat anak 4
PAGE \* MERGEFORMAT 2
10 Konseling masa sebelum hamil pada 3
penderita hepatitis B/C
11 Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) 3
dan konseling tentang HIV/AIDS
12 KIE dan konseling tentang sifilis 3
10 Kolposcopi 2
11 Histerektomi 2
12 Pemasangan pessarium 2
14 Kauterisasi 2
PAGE \* MERGEFORMAT 2
7 KIE kesehatan reproduksi dan seksualitas 4
8) Kawin muda
B.
PAGE \* MERGEFORMAT 2
3. PMK NO. 21 Tahun 2021 Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil,
Masa Hamil, Persalinan, Dan Masa Sesudah Melahirkan,
Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, Serta Pelayanan Kesehatan
Seksual.
Bagian Kesatu
Pasal 5
(1) Pemeriksaan fisik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3) huruf a
paling sedikit meliputi:
a. Pemeriksaan tanda vital; dan
b. Pemeriksaan status gizi.
(2) Pemeriksaan status gizi 1 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
harus dilakukan terutama untuk:
a. Menanggulangi masalah Kurang Energi Kronis (KEK); dan
b. Pemeriksaan status anemia.
PAGE \* MERGEFORMAT 2
Pasal 7
Pasal 10
PAGE \* MERGEFORMAT 2
(1) Konsultasi kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3)
huruf e berupa pemberian komunikasi, informasi, dan edukasi.
(2) Komunikasi, informasi, dan edukasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat diberikan oleh tenaga kesehatan dan tenaga nonkesehatan.
(3) Tenaga nonkesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi
guru usaha kesehatan sekolah, guru bimbingan dan konseling, kader
terlatih, konselor sebaya, dan petugas lain yang terlatih.
(4) Komunikasi, informasi, dan edukasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
antara lain diberikan melalui ceramah tanya jawab, kelompok diskusi
terarah, dan diskusi interaktif dengan menggunakan sarana dan media
komunikasi, informasi, dan edukasi.
Pasal 11
PAGE \* MERGEFORMAT 2
b. Informasi tentang keadilan dan kesetaraan gender dalam pernikahan
termasuk peran laki-laki dalam kesehatan.
(8) Persiapan pranikah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a angka
3 antara lain persiapan fisik, persiapan gizi, status imunisasi Tetanus
Toxoid, dan menjaga kesehatan organ reproduksi.
Pasal 19
c. persalinan normal;
PAGE \* MERGEFORMAT 2
d. Pertolongan persalinan normal;
e. Penjahitan luka jalan lahir tingkat I dan II;
f. Penanganan kegawat-daruratan, dilanjutkan dengan perujukan;
g. Pemberian tablet tambah darah pada ibu hamil;
h. Pemberian vitamin A dosis tinggi pada ibu nifas;
i. Fasilitasi/bimbingan inisiasi menyusu dini dan promosi air susu ibu
eksklusif;
j. Pemberian uterotonika pada manajemen aktif kala tiga dan
postpartum;
k. Penyuluhan dan konseling;
l. Bimbingan pada kelompok ibu hamil; dan
m. Pemberian surat keterangan kehamilan dan kelahiran.
Pasal 21
PAGE \* MERGEFORMAT 2
BAB III
TINJAUAN KASUS
c. RIWAYAT IDENTITAS
-
-
PAGE \* MERGEFORMAT 2
Status kawin klien : Belum/Belum hub. Sex
Menikah Sekali
Menikah Ke….
- Janda
Status kawin suami : Menikah sekali √ Menikah ke 2
--
d. RIWAYAT KESEHATAN
- Jantung
- Hipertensi
- DM
- Asma
- Hepatitis
- IMS/HIV
- TBC
- Ginjal kronis
- Malaria
- Epilepsi
- Kejiwaan
- Kelainan kongenital
- Kecelakaan
- Tranfusi darah
e. RIWAYAT KONTRASEPSI
Kontrasepsi yang pernah digunakan : Pil KB
Kontrasepsi terakhir sebelum hamil :-
Keluhan dalam penggunaan kontrasepsi : Haid tidak teratur
PAGE \* MERGEFORMAT 2
f. RIWAYAT IMUNISASI TT :
TT I : sudah waktu bayi/-
TT II : sudah SD kelas 4/-
TT III : sudah SD kelas 5/-
TT IV : sudah TT Caten/-
TT V : Belum
√ Tidak
- Keguguran ….. x
√ Tidak pernah
x Tidak
√ -
PAGE \* MERGEFORMAT 2
Kurang konsumsi buah/sayur (5 porsi/hari) : Ya Tidak
a. Penyakit Genetis
- Hemofilia
- Thalasemia
- Butawarna
- Albino
- Diabetes Melitus
- Huntington Disease
- Sindrom Klenefelter
b. Kelainan Konginetal
- Spina bifida
- Fibrosistik
- Down Sindrom
c. Gangguan jiwa √
d. Kembar √
2. PEMERIKSAAN OBJEKTIF
PAGE \* MERGEFORMAT 2
1. BB : 50, TB : 150, IMT : 22.2
2. Pemeriksaan TTV :
a. TD : 120/80 mmHg
b. Suhu : 36.60C
c. Nadi : 82 x/menit
d. Pernafasan : 22 x/menit
3. Head to too
1. Mata : Konjungtiva : tidak Pucat
Sklera : tidak ikterik
2. Mulut : Caries Dentis : - ya √ tidak
3. Leher : kelenjar getah bening : tidak ada pembesaran
Kelenjar Tiroid : tidak ada pembesaran
4. Dada : Simetris
5. Payudara : Pembesaran ada / tidak
Tarikan dinding payudara tidak ada
6. Abdomen : Pembesaran tidak ada
Nyeri tekan tidak ada
7. Ekstremitas : telapak tangan Pucat : - ya √ tidak
8. Genetalia : Pengeluaran : tidak ada, Warna :kemerahan
normal, Bau : tidak bau
PAGE \* MERGEFORMAT 2
i. Tes Sifilis : Non Reaktif
3. ASSESMENT :
Ny. D Usia 20 tahun Go P0 A0 persiapan Kehamilan dengan Infertil
primer.
4. PENATALAKSANAAN
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu dan suami (Ibu mengerti dengan
kondisinya saat ini)
2. Menjelaskan kepada ibu tentang pentingnya berolah raga teratur, agar
tetap bugar (Ibu mengerti dan bersedia melakukan)
3. Menjelaskan kepada ibu tentang makanan-makanan yang dapat
meningkatkan kesuburan yaitu makanan yang banyak mengandung
protein seperti, daging dan alternatifnya (ikan, telur, kacang-kacangan),
buah dan sayuran (buah, sayuran mentah, makanan segar, jus buah/
sayuran, buah kering), roti dan sereal yang tidak banyak diolah (roti,
bubur, makanan kering, biji-bijian, gandum, spageti dan beras merah),
susu dan hasil olahan susu (susu, yoghurt, keju), serta menganjurkan
untuk mengkonsumsi multivitamin mis. Vit.E. (Ibu mengerti dan akan
mengikuti anjuran yang telah diberikan)
4. Menjelaskan kepada ibu dan suami tentang teknik-teknik berhubungan
yang sesuai dengan keadaan pasien, seperti posisi terlentang atau
miring. Supaya pasien dapat memilih teknik berhubungan yang sesuai
dengan keadaannya sekarang sahingga cepat terjadi kehamilan dan
setelah berhubungan ibu dianjurkan untuk diam selama 30 menit dan
bokong/pinggang ibu ditahan dengan menggunakan bantal dan kaki ibu
diangkat ke atas ini itu supaya semua sperma masuk semua kedalam
uterus. (Ibu dan suami mengerti, paham serta akan mengikuti anjuran
yang telah diberikan)
5. Memberikan support / semangat kepada ibu untuk meyakinkan diri (ibu
dan suami merasa tenang)
6. Menganjurkan ibu untuk kontrol lagi bila ada keluhan (Ibu bersedia)
7. Menyarankan ibu dan suami untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut
dengan dokter spesialis (Ibu dan suami bersedia untuk memeriksakan diri
ke dokter spesialis)
PAGE \* MERGEFORMAT 2
B. Laporan Kasus Dengan Metode Pathway
DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN
Hari danTanggal :
Usia : 20 Tahun
Tanda / Gejala / keluhan secara teori Patofisiologi (SesuaiTanda / Gejala / keluhan yang dialami pasien) Tanda / Gejala
: (sertakan sumber pustaka (sertakan sumber pustaka) keluhan yang
dialami pasien
Gaya hidup, Faktor lingkungan, gangguan stimulasi hipofisis hipotalamus yang mengakibatkan
Depresi dan Emosi/stress, Daniel pembentukan FSH dan LH tidak adekuat sehingga terjadi gangguan dalam
pembentukan folikel di ovarium. S: Tidak ada
(2008)
keluhan,hanya ingin
Tidak ada gangguan menstruasi, radiasi dan toksik yng mengakibatkan gangguan pada ovulasi. Gangguan memiliki anak
Siklus menstruasi yang teratur, bentuk anatomi sistem reproduksi juga penyebab mayor dari infertilitas, menikah … tahun
Perdarahan yang normal, pada saat diantaranya cidera tuba dan perlekatan tuba sehingga ovum tidak dapat O: diisi
awal haid nyeri perut dan pinggang. lewat dan tidak terjadi fertilisasi dari ovum dan sperma.
Badan kadang terasa lemas.
aberasi genetik yang menyebabkan kromosom seks tidak lengkap sehingga
organ genitalia tidak berkembang dengan baik.
Ibu dan suami merasa tenang dengan penjelasan yang diberikan oleh bidan dan ibu akan mengikuti saran
atau anjuran yang diberikan. Ibu dan suami siap untuk dilakukan pemeriksaan dengan dokter spesialis.
PAGE \* MERGEFORMAT 2
BAB IV
PEMBAHASAN
PAGE \* MERGEFORMAT 2
C. Assesment
D. Penatalaksanaan
PAGE \* MERGEFORMAT 2
kemungkinan sperma masuk dan menyebabkan pembuahan. Dan Posisi
ini dapat membantu sperma untuk terus mengalir masuk ke rahim,
sehingga meningkatkan peluang pembuahan (Handayani, dr. Verury
Verona, 2021).
6. Melakukan kunjungan ulang 1 bulan Lagi jika ada keluhan agar dapat
d evaluasi dan dlihat perkembangan masalah yang dihadapi.
E. Evaluasi
PAGE \* MERGEFORMAT 2
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan, mahasiswa mampu melakukan
tidak ada kesenjangan antara teori dan fakta yang ada di pelayanan.
B. Saran
1. Bagi Lahan Praktek
subur (PUS), penyuluhan kesehatan tentang asupan gizi yang baik, cara
berhubungan yang baik , bila harus diberi tindakan medis dan bedah
2. Bagi Pendidikan
PAGE \* MERGEFORMAT 2
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba,I.B.G.2017
Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, Dan KB Untuk Pendidikan Bidan,
Edisi2, Jakarta.
Prawirohardjo S. 2010
Ilmu Kandungan, Yogyakarta.
PAGE \* MERGEFORMAT 2
Prawirohardjo S. 2011
Ilmu Kebidanan. Jakarta.
Sumapraja, S. 2011
Pemeriksaan pasangan infertil.Jakarta
Varney, H.2019
Buku Ajar Asuhan Kebidanan, Jakarta.
WHO. 2012
Angka Kejadian Infertilitas, Genova: Indonesia
PAGE \* MERGEFORMAT 2
LEMBAR PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS
PAGE \* MERGEFORMAT 2