Anda di halaman 1dari 37

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN

DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA


BAYI
DI PUSKESMAS SUKAJADI KABUPATEN
BANDUNG TAHUN 2023

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh


Gelar Sarjana Kebidanan

NAMA
NPM

FAKULTAS KEBIDANAN
PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN
INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI BANDUNG
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Proposal Skripsi yang berjudul “ Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Bayi Di Puskesmas
Sukajadi Kabupaten Bandung Tahun 2022 “ yang disusun untuk memenuhi salah
satu syarat memperoleh gelar Sarjana Kebidanan di Institut Kesehatan Rajawali
Bandung. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Skripsi ini masih banyak
kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun untuk
perbaikan penulisan Skripsi ini sangat penulis harapkan.
Penulis berharap semoga Proposal Skripsi ini dapat bermanfaat, berguna,
dan berkah, semoga ketulusan doa dan seluruh bantuan yang telah diberikan untuk
keterlaksanaanya Skripsi ini kepada penulis mendapat balasan dari Allah SWT.
Aamiin Ya Rabbal’Alamin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Bandung, Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI
Halaman

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL........................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.....................................................................................................................Latar
Belakang.....................................................................................................
1.2.....................................................................................................................Identi
fikasi Masalah.............................................................................................
1.3.....................................................................................................................Rum
usan Masalah..............................................................................................
1.4.....................................................................................................................Tujua
n Penelitian.................................................................................................
1.5.....................................................................................................................Manf
aat Penelitian...............................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
..........................................................................................................................
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Rancangan Penelitian.................................................................................
3.2 Kerangka Penelitian....................................................................................
3.3 Variabel Penelitian......................................................................................
3.4 Definisi Operasional Variabel....................................................................
3.5 Populasi dan Sample...................................................................................
3.6 Teknik Pengunpulan Data dan Instrumen Penelitian..................................
3.6.1 Teknik Pengumpulan data.................................................................
3.6.2 Instrumen Penelitian..........................................................................
3.6.3 Uji Validitas.......................................................................................
3.6.4 Uji Reabilitas.....................................................................................
3.6.5 Prosedur Penelitian............................................................................
3.7 Teknik Pengolahan data..............................................................................
3.8 Analisis Data...............................................................................................
3.9 Lokasi dan waktu penelitian.......................................................................
3.9.1 Lokasi................................................................................................
3.9.2 Waktu Penelitian................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Halaman
3.1 Definisi Oprasional.....................................................................................
DAFTAR GAMBAR
Halaman

2.1 Kerangka Teori...........................................................................................


3.1 Kerangka Penelitian....................................................................................
3.2 Rumus Deskriptif Kategorik.......................................................................
3.3 Rumus Pearson Product Moment...............................................................
3.4 Rumus Speraman Brown............................................................................
3.5 Rumus Distribusi Frekuensi.......................................................................
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Literatur Review


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Secara umum tingkat kematian berhubungan erat dengan tingkat
kesakitan, karena biasanya merupakan akumulasi akhir dari berbagai
penyebab kematian. Peristiwa kematian yang terjadi dalam suatu wilayah
dapat menggambarkan derajat kesehatan di wilayah tersebut di samping itu
dapat pula digali lebih dalam lagi hal-hal yang berkaitan dengan peristiwa
kematian.
Penyebab kematian dibedakan menjadi penyebab langsung dan penyebab
tidak langsung. Tetapi yang terjadi adalah akumulasi interaksi berbagai faktor
tunggal maupun bersama yang pada akhirnya berpengaruh terhadap tingkat
kematian masyarakat. Berbagai faktor yang berkaitan dengan penyebab
kematian maupun kesakitan antara lain adalah permasalahan yang berkaitan
dengan tingkat sosial ekonomi, kualitas lingkungan hidup dan upaya
pelayanan Kesehatan. Pada umumnya pola kematian diklasifikasikan ke dalam
kematian bayi, kematian balita dan kematian kasar atau semua golongan umur.
(PKKB-Profil Kesehatan Kabupaten Bandung, 2020)
Program imunisasi merupakan salah satu program prioritas yang dinilai
sangat efektif untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi akibat
penyakit-penyakit yang dapat dicegah oleh imunisasi melalui upaya untuk
menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap
suatu penyakit yang diperkirakan 2 hingga 3 juta kematian tiap tahunnya .
Beberapa penyakit menular yang termasuk kedalam penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi (PD3I) yaitu TBC, difteri, tetanus, hepatitis-B,
pertussis, campak polio, radang selaput otak, dan radang paru-paru. (PKP
Jabar, 2020, Kemenkes RI, 2020)
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 2018 ada
sekitar 20 juta anak di dunia yang tidak mendapatkan imunisasi lengkap,
bahkan ada yang tidak mendapatkan imunisasi sama sekali. Cakupan
imunisasi global stagnan di angka 86% tanpa adanya perubahan yang
signifikan selama beberapa tahun terakhir. Padahal Untuk mendapatkan
kekebalan komunitas (herd Immunity) dibutuhkan cakupan imunisasi yang
tinggi (paling sedikit 95%) dan merata. Sekitar 60% bayi tersebut berasal dari
10 negara, salah satunya Indonesia (novianda. DG, 2020)
Di Indonesia, setiap bayi usia 0-11 bulan wajib mendapatkan imunisasi
dasar lengkap yang terdiri dari 1 dosis Hepatitis B, 1 dosis BCG, 3 dosis DPT-
HB-HiB, 4 dosis polio tetes (OPV), 1 dosis polio suntik (IPV) dan 1 dosis
campak rubela. Penentuan jenis imunisasi dan jadwal pemberian ini
didasarkan atas kajian ahli dan analisis epidemiologi atas penyakit-penyakit
yang timbul. Untuk beberapa daerah terpilih sesuai kajian epidemiologi,
analisis beban penyakit dan rekomendasi ahli, ada tambahan antigen yang
diberikan pada saat usia 0-11 bulan yaitu imunisasi Pneumococcal Conjugate
Vaccine (PCV) dan imunisasi japanese encephalitis. Namun, implementasi
introduksi vaksin baru tersebut belum berlaku secara nasional sehingga tidak
diperhitungkan sebagai cakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi.
(Kemenkes RI, 2020)
Pada tahun 2020, cakupan imunisasi dasar lengkap secara nasional
sebesar 83,3%. Angka ini belum memenuhi target renstra tahun 2020 yaitu
sebesar 92,9%. Cakupan imunisasi dasar lengkap pada tahun 2020 merupakan
cakupan imunisasi dasar lengkap yang terendah dalam kurun waktu 2011 –
2020 sebagai dampak dari adanya pandemi COVID-19. Terdapat beberapa
provinsi yang belum mencapai target renstra tahun 2020 salah satunya yaitu
Jawa Barat dengan presentase 83,7% (Kemenkes RI, 2020)
Indikator program imunisasi salah satunya adalah Persentase
Desa/Kelurahan yang mencapai “Universal Child Immunization” (UCI). Desa
yang mencapai UCI adalah desa/kelurahan yang cakupan imunisasi dasar ≥
80%. Pada tahun 2020 cakupan desa/kelurahan UCI sebanyak 4.900
desa/kelurahan dari 5.957 yang ada di Jawa Barat (82,26 %) dan terdapat 11
kabupaten/kota dengan cakupan dibawah 80 % salah satunya Kabupaten
Bandung (68,57%) (PKP jabar, 2020)
Puskesmas sukajadi merupakan salah satu puskesmas dengan
pelaksanaan imunisasi dasar lengkap yang masih belum maksimal,
berdasarkan dari data survey awal imunisasi dasar lengkap di puskesmas
sukajadi baru mencapai angka presentase 69,75% dimana angka tersebut
masih jauh dengan cakupan imunisasi dasar lengkap di Kabupaten Bandung
yaitu 81,99%. Dengan masing-masing imunisasinya sebagai berikut HB 0
(95,74%) BCG (86,64%) DPT-HB-HiB 3 (85,32%) Polio 4 (86,14%)
Campak/MR (78,27%). Berdasarkan hal tersebut ada satu cakupan imunisasi
dasar yang belum memenuhi target ≥ 80% yaitu campak/MR sehingga
puskesmas tersebut belum bisa di katakana sebagai desa UCI (PKKB-Profil
Kesehatan Kabupaten Bandung, 2020)
Dari imunisasi dasar lengkap yang diwajibkan tersebut, campak
merupakan imunisasi yang mendapat perjatian lebih, hal ini sesuai komitmen
Indonesia pada global untuk mempertahankan cakupan imunisasi sebesar 90%
secara tinggi dan merata. Hal ini terkait dengan realita bahwa campak adalah
salah satu penyebab utama kematian pada balita. (PKP jabar, 2020)
Penelitian yang dilakukan Dwi & Mochammad Bagus pada tahun 2020
diperoleh dari 73 responden menunjukan Faktor yang mempengaruhi perilaku
ibu dalam pemenuhan imunisasi dasar anak di Wilayah Kerja Puskesmas
Sumobito adalah sikap, kepercayaan, dukungan keluarga, akses dan informasi
imunisasi. Sedangkan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sm.
Abdalla dan Ms Ahmad pad tahun 2022 terdapat sebuah hubungan yang
signifikan terlihat antara usia, status perkawinan, status pekerjaan dan
pengetahuan orang tua tentang pentingnya imunisasi. Berdasarkan penelitian
yang dilakukan astride Budiarti pada tahun 2019 terdapat korelasi pendidikan
terhadap kepatuhan ibu melaksanakan imunisasi, terdapat korelasi pekerjaan
terhadap kepatuhan ibu melaksanakan imunisasi dasar, terdapat korelasi sikap
ibu terhadap kepatuhan ibu melaksanakan imunisasi dasar, dan terdapat
korelasi dukungan keluarga terhadap kepatuhan ibu melaksanakan imunisasi
dasar.
Menurut penanggung jawab bagian imunisasi di puskesmas bahwa pada
beberapa tahun terkahir dan masih dalam situasi kondisi pandemik covid-19
banyak orang tua yang khawatir bahwa anaknya akan tertular virus tersebut
jika pergi ke fasilitas Kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit.
Berdasarkan dari survey awal yang melihat dari buku Kartu Menuju Sehat
(KMS) ada beberapa bayi tidak lengkap imunisasinya, yang dimana ibu bayi
tersebut mengatakan bahwa tidak mempunyai banyak waktu untuk datang ke
puskesmas atau pos imunisasi di tiap desa dan takut untuk mengimunisasikan
anaknya karena setelah imunisasi anak menjadi sakit, serta terdapat ibu yang
memilih tidak mengimunisasi kan anaknya dengan alasan dari keluarga besar
mereka tidak ada anak yang di imunisasi.
Maka dari itu peneliti tertarik untuk meneliti faktor apa yang berhubungan
dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di tempat tersebut. Menurut
teori Lawrence Green (1980), perilaku seseorang atau masyarakat tentang
Kesehatan dipengaruhi tiga faktor yaitu faktor predisposisi meliputi tingkat
Pendidikan ibu bayi, tingkat pengetahuan ibu bayi tentang imunisasi dasar,
status pekerjaan, pendapatan keluarga, jumlah anak dalam keluarga, dan
dukungan keluarga. Faktor pendukung meliputi jarak dan kererjangkauan
tempat pelayanan imunisasi serta keresediaan sarana imunisasi. Dan yang
ketiga faktor penguat meliputi petugas imunisasi, kader dan dukungan
keluarga (Martina pakpahan et al, 2021). Berdasarkan uraian di atas, peneliti
tertarik mengambil judul penelitian “ Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Bayi Di Puskesmas Sukajadi
Kabupaten Bandung Tahun 2022”
1.2 Identifikasi Masalah
Beberapa penyakit menular yang termasuk kedalam penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi (PD3I) yaitu TBC, difteri, tetanus, hepatitis-B,
pertussis, campak polio, radang selaput otak, dan radang paru-paru. (Dinkes
Jabar, 2020, Kemenkes RI, 2020) Di Indonesia, setiap bayi usia 0-11 bulan
wajib mendapatkan imunisasi dasar lengkap yang terdiri dari 1 dosis Hepatitis
B, 1 dosis BCG, 3 dosis DPT-HB-HiB, 4 dosis polio tetes (OPV), 1 dosis
polio suntik (IPV) dan 1 dosis campak rubela. (Kemenkes RI, 2020)
Kabupaten Bandung merupakan salah satu kabupaten yang memiliki
cakupan “Universal Child Immunization” (UCI) yang masih tergolong
rendah. Dimana hanya mencakup (68,57%) yang berarti sangat jauh dari
cakupan nya yaitu ≥ 80%. (PKP jabar, 2020)
Puskesmas sukajadi merupakan salah satu puskesmas dengan
pelaksanaan imunisasi dasar lengkap yang masih belum maksimal,
Berdasarkan dari survey awal yang penulis lakukan yaitu melihat dari buku
Kartu Menuju Sehat (KMS) ada beberapa bayi tidak lengkap imunisasinya,
yang dimana ibu bayi tersebut mengatakan bahwa tidak mempunyai banyak
waktu untuk datang ke puskesmas atau pos imunisasi di tiap desa dan takut
untuk mengimunisasikan anaknya karena setelah imunisasi anak menjadi
sakit, serta terdapat ibu yang memilih tidak mengimunisasi kan anaknya
dengan alasan dari keluarga besar mereka tidak ada anak yang di imunisasi.
Permasalahan ini dapat dicegah dengan dukungan dan peran serta
petugas kesehatan di dalam edukasi berupa penyuluhan dan sosialisasi untuk
meningkatkan kesadaran ibu tentang pentingnya pemberian imunisasi dasar
lengkap bagi anaknya.

1.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang dipaparkan diatas,
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ Faktor-faktor apakah
yang berhubungan dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di
puskesmas sukajadi kabupaten Bandung ?”
1.4 Tujuan Penelitian
1.4.1 Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang
berhubungan dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di
puskesmas sukajadi kabupaten bandung tahun 2022
1.4.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui distribusi frekuensi tingkat Pendidikan ibu bayi di
puskesmas sukajadi kabupaten bandung tahun 2022
2. Mengetahui distribusi frekuensi tingkat tingkat pengetahuan ibu bayi
di puskesmas sukajadi kabupaten bandung tahun 2022
3. Mengetahui distribusi frekuensi status pekerjaan ibu bayi di
puskesmas sukajadi kabupaten bandung tahun 2022
4. Mengetahui distribusi frekuensi dukungan keluarga ibu bayi di
puskesmas sukajadi kabupaten bandung tahun 2022
5. Mengetahui distribusi frekuensi jumlah anak ibu bayi di puskesmas
sukajadi kabupaten bandung tahun 2022
6. Mengetahui distribusi frekuensi kepercayaan ibu bayi di puskesmas
sukajadi kabupaten bandung tahun 2022
7. Mengetahui distribusi frekuensi jarak dan keterjangkauan tempat ibu
bayi di puskesmas sukajadi kabupaten bandung tahun 2022
8. Mengetahui distribusi frekuensi status imunisasi dasar lengkap bayi
di puskesmas sukajadi kabupaten bandung tahun 2022
9. Mengetahui hubungan antara tingkat Pendidikan ibu dengan
kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di puskesmas sukajadi
kabupaten Bandung tahun 2022
10. Mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan
kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di puskesmas sukajadi
kabupaten Bandung tahun 2022
11. Mengetahui hubungan antara status pekerjaan dengan kelengkapan
imunisasi dasar pada bayi di puskesmas sukajadi kabupaten Bandung
tahun 2022
12. Mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan
kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di puskesmas sukajadi
kabupaten Bandung tahun 2022
13. Mengetahui hubungan antara jumlah anak dengan kelengkapan
imunisasi dasar pada bayi di puskesmas sukajadi kabupaten Bandung
tahun 2022
14. Mengetahui hubungan antara kepercayaan dengan kelengkapan
imunisasi dasar pada bayi di puskesmas sukajadi kabupaten Bandung
tahun 2022
15. Mengetahui hubungan antara jarak dan keterjangkauan tempat
pelayanan imunisasi dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi
di puskesmas sukajadi kabupaten Bandung tahun 2022.

1.5 Hipotesis Penelitian


1. Terdapat hubungan antara tingkat Pendidikan ibu dengan kelengkapan
imunisasi dasar pada bayi di puskesmas sukajadi kabupaten Bandung
tahun 2022
2. Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kelengkapan
imunisasi dasar pada bayi di puskesmas sukajadi kabupaten Bandung
tahun 2022
3. Terdapat hubungan antara status pekerjaan dengan kelengkapan imunisasi
dasar pada bayi di puskesmas sukajadi kabupaten Bandung tahun 2022
4. Terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan kelengkapan
imunisasi dasar pada bayi di puskesmas sukajadi kabupaten Bandung
tahun 2022
5. Terdapat hubungan antara jumlah anak dengan kelengkapan imunisasi
dasar pada bayi di puskesmas sukajadi kabupaten Bandung tahun 2022
6. Terdapat hubungan antara kepercayaan dengan kelengkapan imunisasi
dasar pada bayi di puskesmas sukajadi kabupaten Bandung tahun 2022
7. Terdapat hubungan antara jarak dan keterjangkauan tempat pelayanan
imunisasi dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di puskesmas
sukajadi kabupaten Bandung tahun 2022

1.6 Manfaat Penelitian


1.6.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi
pengembangan ilmu pengetahuan dan sebagai bahan kajian lebih
mendalam, sekaligus mengembangkan keilmuan di bidang kesehatan
ibu dan anak, serta dapat memberikan informasi untuk pengembangan
penelitian lebih lanjut.

1.6.2 Manfaat Praktis


A. Bagi Klien ( Ibu Bayi )
Dapat memberikan pengetahuan kepada ibu sehingga ibu
mengetahui akibat yang ditimbulkan apabila anak tidak
mendapatkan imunisasi dasar secara lengkap.

B. Bagi Bidan
Dapat meningkatkan pelayanan yang diberikan kepada
masyarakat khususnya mengenai komunikasi, informasi dan
edukasi (KIE) tentang imunisasi dasar lengkap sehingga ibu dapat
mengetahui informasi lebih terperinci mengenai imunisasi dasar
lengkap
C. Bagi Puskesmas
Dapat menjadi bahan masukan dalam pelaksanaan penyusunan
program imunisasi untuk meningkatkan cakupan imunisasi di
puskesmas sukajadi kabupaten Bandung. Sebagai masukan
penulis puskesmas mengadakan inovasi untuk meningkatkan
cakupan imunisasi dengan cara membuat KAMUS “Kantong
Imunisasi” dengan begitu bidan desa bisa memantau tiap
bulannya bayi mana saja yang tidak datang pada jadwal imunisasi
pada bulan itu sehingga kader bisa mengunjungi rumah orang tua
bayi terrsebut guna menanyakan alasan tidak datang untuk
imunisasi

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gambar Kerangka Teori


Berdasarkan Tinjauan teori pada pembahasan di atas maka tersusunlah kerangka
teori sebagai berikut :

Faktor Predisposisi
(Predisposing Factors)
1. Tingkat Pendidikan Ibu
2. Tingkat Pengetahuan
Ibu
3. Status Pekerjaan Ibu
4. Pendapatan Keluarga
5. Jumlah Anak
6. Kepercayaan

Faktor Pendukung
(Enabling Factors) :
1. Jarak dan
Kelengkapan Imunisasi Dasar
keterjangkauan tempat
Pelayanan Imunisasi Pada Bayi di Puskesmas
2. Ketersediaan sarana Sukajadi Kabupaten Bandung
Imunisasi
tahun 2022
Faktor penguat
(Renforcing Factors) :
1. Petugas Imunisasi
2. Kader Kesehatan
3. Dukungan Keluarga

Gambar 2.1 Adaptasi Teori Lawrence Green (R et al., 2008); (World Health
Organization, 2006); (Notoatmodjo, 2010); (Hasnidar et al., 2020)

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian


Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
kuantitatif dengan menggunakan metode pendekatan cross sectional.
Penelitian kuantitatif dapat didefinisikan suatu penelitian yang dilakukan
untuk melihat hubungan variabel terhadap objek yang diteliti sehingga dalam
penelitiannya ada variabel independent dan dependen. (Sugiyono, 2015) hal
19
Metode penelitian kuantitatif digunakan karena untuk mengetahui
faktor apa saja yang berhubungan dengan imunisasi dasar lengkap di
puskesmas sukajadi kabupaten bandung tahun 2022. Pendekatan cross
sectional merupakan rancangan penelitian dengan melakukan pengukuran
atau pengamatan pada saat bersamaan (sekali waktu) (Hidayat, 2014). Dalam
penelitian ini, menggunakan cross sectional ialah dimana dilakukan
pengambilan data pada waktu bersamaan.

3.2 Kerangka Konsep Penelitian


Kerangka konsep merupakan model konseptual yang berkaitan dengan
bagaimana seorang peneliti menyusun teori atau menghubungkan secara logis
beberapa faktor yang dianggap penting untuk masalah dan di anggap perlu
untuk melengkapi dinamika situasi atau hal yang sedang atau akan diteliti.
(Sugiyono, 2015). Kerangka konsep merupakan justifikasi ilmiah terhadap
penelitian yang dilakukan dan memberikan landasan kuat terhadap topik yang
dipilih sesuai dengan identifikasi masalahnya (Hidayat, 2014)
Berdasarkan masalah dari data diatas maka dapat disusun kerangka
konsep adalah sebagai berikut.

Gambar 3.1 Kerangka Penelitian (Notoatmojo,2018)

Pendidikan

Pengetahuan

Pekerjaan

Jarak dan
Kelengkapan
Keterjangkauan
Imunisasi Dasar
tempat pelayanan
Pada Bayi
Imunisasi

Dukungan Keluarga

Jumlah Anak

Kepercayaan
INDEPENDENT VARIABEL DEVENDENT VARIABEL

3.3 Variabel penelitian


Variabel merupakan ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota suatu
kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain. Definisi
lain mengatakan bahwa variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri ,
sifat atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang
sesuatu konsep pengertian tertentu, misal umur, jenis kelamin, pendidikan,
status perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan, penyakit dan
sebagainya. Variabel dapat diartikan juga sebagai konsep yang mempunyai
bermacam-macam nilai. (Notoatmojo, 2018)
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono,
2015). Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian
suatu penelitian (Arikunto, 2013) Menurut hubungan antara satu variabel
dengan variabel yang lain maka dalam penelitian terdiri dari variabel
independent dan variabel dependen.

3.3.1 Variabel Independen


Variabel Independen atau sering disebut variabel bebas. Variabel
bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab
berubahnya atau timbulnya variabel dependen (terikat). (Sugiyono, 2015)
variabel independent merupakan variabel yang menjadi sebab perubahan atau
timbulnya variabel dependen (Hidayat, 2014)
Pada penelitian ini yang menjadi variabel independent (bebas) adalah
tingkat Pendidikan, tingkat pengetahuan, status pekerjaan, dukungan
keluarga, jumlah anak, kepercayaan dan jarak serta keterjangkauan tempat
pelayanan imunisasi.
3.3.2 Variabel Dependen
Variabel dependen atau sering disebut sebagai variabel terikat.
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas. (Sugiyono, 2015) Variabel dependen
merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena variabel
bebas (Hidayat, 2014)
Pada penelitian ini yang menjadi variabel dependen (terikat) adalah
kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di puskesmas sukajadi kabupaten
bandung.

3.4 Definisi Oprasional Variabel


Definisi operasional merupakan uraian tentang batasan variabel yang
dimaksud atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan
(Notoatmojo, 2018). Definisi Operasional adalah mendefinisikan variabel
secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan
peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap
suatu objek atau fenomena (Hidayat, 2014)

Tabel 3.1 Definisi Oprasional


No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
1. Tingkat Pencapaian tingkat Kuesioner 1. Rendah (SD-SMP) Ordinal
Pendidikan Pendidikan formal 2. Tinggi (SMA-PT)
ibu bayi yang ditamatkan oleh
reponden
2. Tingkat Pengetahuan ibu Kuesioner 1. Pengetahuan Ordinal
pengetahuan tentang imunisasi rendah jika <60 %
ibu bayi dasar lengkap, dilihat jawaban benar
tentang dari bisa tidak nya 2. Pengetahuan tinggi
kelengkapan ibu menjawab jika > 60 %
imunisasi pertanyaan kuesioner jawaban benar
dasar pada tentang definisi,
bayi tujuan, manfaat,
kelengkapan, dan
tempat pelayanan
imunisasi
3. Status Segala kegiatan yang Kuesioner 1. Tidak bekerja Ordinal
pekerjaan dilaksanakan oleh 2. bekerja
ibu bayi ibu, diluar kegiatan
rumah tangga yang
menghasilkan sumber
pendapatan atau uang
4. Dukungan Dukungan yang Kuesioner 1. Tidak di dukung Ordinal
anggota diberikan anggota 2. Didukung
keluarga keluarga terhadap ibu
terhadap bayi dalam kegiatan
imunisasi imunisasi
5. Jumlah anak Total seluruh anak Kuesioner 1. 1 anak Ordinal
dalam yang berada dalam 2. >1 anak
keluarga tanggung jawab
responden
6. Kepercayaan Kepercayaan atau Kue.0sioner 1. Negatif Ordinal
keyakinan ibu 2. Positif
terhadap imunisasi
(persepsi )
7. Jarak dan Persepsi responden Kuesioner 1. Jauh Ordinal
keterjangkau terhadap 2. Dekat
an keterjangkauan jarak
tempat pelayanan
imunisasi dengan
rumah
8. Kelengkapan Kelengkapan Kuesioner 1. Tidak lengkap Ordinal
imunisasi imunisasi yang dilihat dengan ( bila bayi tidak
dasar pada dari sudut lengkap melihat KMS mencapai 11 x
bayi tidaknya imunisasi imunisasi )
dengan ketentuan 2. Lengkap ( 1x
bayi mendapatkan hepatitis B, 1x
vaksin BCG, 3x DPT-HB-
HiB, 4x polio tetes,
1x polio
suntik/IPV, 1x
campak )

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian


3.5.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti
(Notoatmodjo,2018). Populasi adalah seluruh objek penelitian (Arikunto,
2013) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kebali kesimpulannya.
(Sugiyono, 2015)
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu bayi usia 24-49 bulan di
Puskesmas sukajadi Kabupaten Bandung periode Januari-Desember tahun
2022 yaitu sebanyak 1592 ibu.
3.5.2 Sampel
Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh
populasi (Notoatmodjo, 2018). Sampel adalah Sebagian atau wakil populasi
yang diteliti (Arikunto, 2013) Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2015).
A. Besar Sampel
Untuk mengetahui jumlah sampel yang akan diambil maka
menggunakan rumus sebagai berikut :

N
n= 2
1+ N e

Gambar 3.2 Rumus Slovin ( Firdaus, 2021)


Keterangan :
n = Jumlah Sampel

N = Jumlah Populasi

e = Batas Kesalahan (Eror Tolerance)

Dengan demikian didapatkan jumlah sampel sebagai berikut

1592
n= 2
1+1592.(0,05)

1592
n=
1+1592. 0,0025

1592
n=
1+3,98

1592
n=
4,98
n=319,6 n=320

Sehingga besar sampel minimal sebanyak 320 orang

B. Kriteria Sampel
a. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi
oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel
(Notoatmodjo, 2018). Kriteria inklusi adalah kriteria di mana individu
memenuhi persyaratan untuk terlibat dalam penelitian ( Irfannudin,
2019)
Kriteria inklusi sampel yang diambil adalah :
1. Ibu yang mempunyai bayi berusia 24-59 bulan
2. Ibu dan bayi yang tinggal di wilayah puskesmas sukajadi Kabupaten
Bandung
3. Ibu yang memiliki catatan imunisasi anak atau kartu Kesehatan
lainnya yang mencatat data imunisasi
4. Ibu yang bersedia menjadi responden

b. Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat
diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2018). Kriteria ekslusi adalah
individu yang telah masuk kriteria inklusi, namun memiliki kondisi
tertentu sehingga harus dikeluarkan dari penelitian ( Irfannudin, 2019)
termasuk Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah :
ibu bayi yang tidak periksa di Puskesmas Sukajadi kabupaten Bandung

C. Teknik Sampel
Setelah didapatkan jumlah sampel yang digunakan dalam
penelitian ini dengan teknik Simple Random Sampling. Pengambilan
sampel secara sederhana (simple) karena pengambilan anggota sampel dari
populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada
dalam populasi itu (Sugiyono, 2015)

3.6 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian


3.6.1 Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder, yaitu :
1. Penelitian primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti
yang sebelumnya tidak ada, dan tujuannya disesuaikan dengan
keperluan penelitian (Hidayat, 2014). Sumber primer adalah sumber
data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data
(Sugiyono, 2015). Data primer diperoleh dari pengisian kuesioner yang
dibagikan kepada seluruh ibu bayi usia 24-49 bulan di Puskesmas
Sukajadi Kabupaten Bandung
2. Penelitian sekunder adalah data yang telah di kumpulkan oleh pihak lain
dan data sudah ada (Hidayat, 2014). Sumber sekunder merupakan
sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data,
misalkan dengan dokumen (Sugiyono, 2015). Data sekunder diperoleh
dari kartu menuju sehat (KMS) seluruh ibu bayi usia 24-49 bulan di
Puskesmas Sukajadi Kabupaten Bandung

3.6.1 Instrumen Penelitian


Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya
lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, serta sistematis sehingga lebih
mudah diolah (Notoatmojo,2018) Instrumen penelitian adalah suatu alat
yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang
diamati (Sugiyono, 2015)
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner dan kartu menuju sehat. Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya
(Sugiyono, 2015). Kuesioner merupakan cara pengumpulan data berupa
beberapa pertanyaan (Hidayat, 2014) kuesioner adalah sejumlah pertanyaan
tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam
arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui, (Arikunto,
2014) Jika jawaban benar mendapat skor 1 dan jika jawaban salah mendapat
skor 0. Untuk pengisian kuesioner tersebut dengan memberi tanda (√) pada
jawaban yang dianggap benar.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner

No soal Jumlah
No Materi
Benar Salah soal
1. Pendidikan - - 1
2. pekerjaan - - 1
3. Jumalah anak - - 1
4. Jarak - - 2
5. Pengetahuan 1,2,5,6,8,9,10,1
3,4,7,11,12,13,14 15
5
6. kepercayaan - - 5
7. Dukungan
- - 5
Keluarga
8 Status Imunisasi - - 1
Total 31

Sumber : Adaptasi kuesioner Astuti, R.W, 2021 & IDAI, 2011

3.6.2 Uji Validitas


Uji validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu
benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2018) uji validitas
ini akan dilakukan di puskesmas Soreang pada bulan ……. 2022. Adapun
langkah dalam pengambilan data yang dilakukan oleh peneliti dengan cara
meminta perizinan kepada institusi yang terkait untuk melakukan penelitian,
memilih lahan penelitian, dan membagikan kuesioner kepada responden
sehingga responden mengerti dan mau berpartisipasi.
Uji validitas dapat menggunakan rumus Pearson Product Moment
sebagai berikut :

n ( Ʃ XY ) −( Ʃ X ) .( Ʃ Y )
r hitung =
√¿ ¿ ¿

Gambar 3.3 Rumus Pearson Product Moment (Hidayat, 2014)


Keterangan
r hitung : Koefisien korelasi
ƩXi : Jumlah skor item
ƩYi : Jumlah skor total (item)
n : Jumlah responden

3.6.3 Uji Reliabilitas


Uji reliabilitas ialah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo, 2018)
Setelah mengukur validitas maka perlu mengukur reliabilitas data, apakah
alat ukur dapat digunakan atau tidak. Dalam mengukur reliabiltas dapat
digunakan rumus Spearman Brown yaitu sebagai berikut :

2. r b
r 11 =
1+ r b

Gambar 3.4 Rumus Spearman Brown (Hidayat, 2014)


Keterangan
r11 : Koefisien reliabilitas internal seluruh item
rb : Korelasi product moment antara belahan

3.6.5 Prosedur Penelitian


Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini diantaranya
sebagai berikut :
a. Menentukan terlebih dahulu subjek yang diteliti menjadi sampel dalam
penelitian
b. Setelah mendapatkan subjek yang bersedia menjadi responden, maka
langkah selanjutnya adalah menjelaskan etika atau ketentuan dalam
penelitian, waktu, tujuan, manfaat, dan prosedur pelaksanaan penelitian
kepada calon responden dan yang bersedia berpartisipasi diminta untuk
menandatangani Informed concent.
c. Melakukan Informed concent yaitu memberi penjelasan maksud dan
tujuan penelitian serta meminta kesediaanya untuk mengisi kuesioner
yang telah disediakan dengan menandatangani lembar persetujuan
sebagai tanda responden bersedia menjadi sampel penelitian.
d. Responden diminta mengisi kuesioner yang telah disediakan dengan
memberikan tanda silang atau check list pada kolom dan jawaban yang
sesuai.
e. Peneliti menunggu langsung responden dalam pengisian kuesioner
f. Peneliti memberikan kesempatan kepada responden untuk bertanya jika
ada pertanyaan dari peneliti yang tidak dimengerti
g. Peneliti mendampingi responden agar dapat menjelaskan pertanyaa
kuesioner yang tidak dimengerti oleh responden dan menjelaskan
petunjuk pengisi kuesioner.
h. Peneliti memeriksa kembali kelengkapan jawaban dari kuesioner yang
telah diisi responden.
i. Kuesioner yang telah diisi dikumpulkan dan di cek kelengkapannya
oleh peneliti untuk diolah dan dianalisis.
3.7 Teknik Pengolahan data
Dalam prosedur penelitian ini data yang telah dikumpulkan kemudian
dilakukan pengolahan data, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Editing (Penyuntingan Data)
Hasil wawancara, angket, atau pengamatan dari lapangan yang
diperoleh atau dikumpulkan melalui kuesioner perlu dilakukan
penyuntingan (editing) terlebih dahulu. Apabila ada jawaban -jawaban
yang belum lengkap, kalau memungkinkan perlu dilakukan
pengambilan data ulang untuk melengkapi jawaban-jawaban tersebut.
Tetapi apabila tidak memungkinkan, maka pertanyaan yang jawabannya
tidak lengkap tersebut todak diolah atau tidak dimasukkan ke dalam
pengolahan (data missing)
2. Coding (Pemberian Kode)
Setelah lembar pengumpulan data diedit atau disunting, selanjutnya
dilakukan pengkodean yaitu mengubah data berbentuk kalimat atau
huruf menjadi data atau bilangan. Dalam pegolahan data, kode
berbentuk angka pada masing-masing jawaban untuk mempermudah
pengolahan data. Instrument berupa kolom-kolom untuk merekam data
secara manual
3. Entry ( Memasukan Data)
Data yang berasal dari lembar pengumpulan data dalam bentuk kode,
kemudian dimasukkan kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode ke
dalam program atau software komputer. Proses entry ini menggunakan
SPSS for window dan Microsoft Excel 2011.
4. Scoring
Scoring merupakan tahap menilai untuk masing-masing pertanyaan
tugas yang dilakukan dan menjumlahkan hasil yang didapat dari semua
pertanyaan tiap responden.
Pada penelitian ini, skoring diberikan pada variabel adalah skor 1 untuk
jawaban salah dan skor 2 untuk jawaban benar. Setelah skor didapatkan
maka akan dipersentasekan dengan cara jawaban dikali 100 di bagi
jumlah semua pertanyaan.
(Notoatmojo, 2018)

3.8 Analisis Data


3.8.1 Univariat
Analisis univariat merupakan suatu analisi yang bertujuan untuk
menjelaskan dan mendeskripsikan karakteristik setiap variabel, di mana
disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan presentase dari setiap
variabel (Notoatmodjo, 2018) Analisis univariat dalam penelitian ini berupa
distibusi frekuensi dan presentase tiap variabel tingkat Pendidikan ibu,
tingkat pengetahuan ibu, status pekerjaan ibu, jumlah anak, kepercayaan,
jarak dan keterjangkauan tempat pelayanan imunisasi dan dukungan
keluarga.
dengan menggunakan rumus :

f
p= × 100 %
N

Gambar 3.5 Rumus Distribusi Frekuesnsi (Budiarto, 2015)


Keterangan :
p = presentasi
f = jumlah pertanyaan yang dijawab dengan benar oleh responden
N = jumlah semua pertanyan

3.8.2 Bivariat
Analisis bivariat di lakukan terhadap dua variabel yang diduga
berhubungan atau berkolerasi ( Notoatmojo, 2018 ). Analisis ini digunakan
dengan membandingkan distribusi silang antara dua variabel yang
bersangkutan dan uji analisis menggunakan uji chai square dengan melihat
Odd Ratio (OD) untuk menunjukan besarnya keeratan hubungan antara dua
variabel yang diuji serta nilai p<0,05 untuk menunjukan hubungan bermakna
kedua variabel. (Notoatmojo, 2018)

3.9 Lokasi dan Waktu Penelitian


3.9.1 Lokasi
Lokasi yang digunakan penelitian adalah bertempat di Puskesmas Sukajadi
Jl. Raya Soreang-Ciwidey No.Km.7, Sadu, Kec. Soreang, Kabupaten
Bandung, Jawa Barat 40911
3.9.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada tahun 2023
LITERATUR REVIEW
No Nama peneliti dan Judul Metode penelitian Tujuan penelitian Populasi dan sampel Hasil penelitian
penelitian penelitian
1. Tri Anisca Dillyana, Ira Penelitian ini Tujuan penelitian Populas penelitian ini Adanya hubungan antara pengetahuan,
Nurmala merupakan untuk mengetahui adalah ibu yang memiliki sikap, dan persepsi ibu
penelitian hubungan batita dan memiliki KMS dengan status imunisasi dasar di RW 8
Judul : observasional pengetahuan, sikap, sebanyak 108 orang. Kelurahan Wonokusumo.
Hubungan Pengetahuan, sikap, analitik dengan dan persepsi ibu teknik
dan persepsi ibu dengan status pendekatan dengan status Purposive Sampling
imunisasi dasar di wonokusumo kuantitatif. imunisasi dasar jumlah sampel sebanyak
(2019) Penelitian ini Di Wonokusumo. 39 ibu batita.
termasuk cross
sectional
2. Dwi Ghunayanti Novianda, Menggunakan Untuk menganalisi Populasi ibu yang Faktor yang mempengaruhi perilaku ibu
Mochammad Bagus observasional faktor yang memiliki anak usia 12-24 dalam pemenuhan imunisasi dasar anak
Qomaruddin analitik dengan memperngaruhi bulan dengan jumlah 607 di Wilayah Kerja Puskesmas Sumobito
pendekatan cross perilaku ibu dalam ibu. Jumlah sampel yang adalah sikap, kepercayaan, dukungan
Judul : sectional pemenuhan diambil untuk penelitian keluarga, akses dan informasi imunisasi.
faktor yang mempengaruhi Intrumen penelitian imunsasi dasar ini sebanyak 73 ibu.
perilaku ibu dalam pemenuhan ini menggunakan anak usia 12-24 pemilihan sampel dipilih
imunisasi dasar (2020) kuesioner, analisis bulan secara acak (sistematik
data menggunakan random sampling)
uji regresi logistic
3. Astrida Budiarti Studi ini Tujuan dari Populasi semua ibu Hasil menunjukkan terdapat korelasi
menggunakan desain penelitian ini untuk dengan anak berusia 0-1 pendidikan ,pekerjaan dan dukungan
Judul : observasional menganalisis tahun Teknik sampling keluarga terhadap kepatuhan ibu
Hubungan faktor pendidikan, analitik dengan hubungan antara adalah simple random melaksanakan imunisasi dasar
pekerjaan, sikap dan dukungan cross sectional. pendidikan, sampling dengan 42
keluarga terhadap imunisasi pekerjaan, sikap responden.
dasar di rw 03 kelurahan kedung ibu, dukungan
cowek kenjeran Surabaya (2019) keluarga terhadap
imunisasi dasar
pada anak.
4. Evi Dayanti Harahap, et al Jenis penelitian yang Untuk mengetahui populasi seluruh ibu yang Ada pengaruh pengetahuan, sikap,
digunakan dalam faktor yang memiliki bayi sebanyak kepercayaan, peran petugas kesehatan
Judul : penelitian ini adalah memperngaruhi 66 orang dengan sampel dan dukungan keluarga terhadap
Faktor yang mempengaruhi survei analitik perilaku ibu seluruh populasi pemberian imunisasi dasar, sedangkan
perilaku ibu terhadap pemberian dengan pendekatan terhadap pemberian pekerjaan dan lokasi/jarak tidak memiliki
imunisasi dasar pada bayi di cross sectional imunisasi dasar pengaruh terhadap pemberian imunisasi
desa situmbaga kecamatan study. pada bayi dasar
halongonan timur kabupaten
padang lawas utara (2020)
5. Yulinda aswan, et al menggunakan desain untuk mengetahui Populasi Tidak terdapat hubungan yang bermakna
korelasi deskriptif faktor-faktor yang yaitu seluruh ibu yang antara umur, pendidikan pekerjaan,
Judul : dengan pendekatan mempengaruhi ibu mempunyai anak usia 12- paritas ibu, penghasilan ibu dengan status
Faktor-faktor yang cross sectional. terhadap 24 bulan sebanyak 40 imunisasi dasar pada anak. Pengetahuan
mempengaruhi status imunisasi status imunisasi orang dengan tekhnik ibu sebagian besar adalah pengetahuan
dasar pada anak usia 12-24 dasar pada anak total sampling. kurang sebanyak 67,5%. Tidak ada
bulan (2020) usia 12-24 bulan hubungan yang bermakna antara
pengetahuan ibu dengan dengan status
imunisasi dasar pada anak
6. Mardianti, Yuli farida Penelitian analitik Mengetahui faktor- Populasi seluruh ibu bayi Faktor-faktor yeng terdapat pada variable
dengan pendekatan faktor yang sampai usia anak 2 tahun independent ini tidak ada satupun yang
Judul : cross sectional berhubungan menggunakan simple berhubungan dengan cakupan status
Faktor-faktor yang berhubungan dengan status random sampling yaitu imunisasi lengkap pada bayi. Namun
dengan status imunisasi dasar imunisasi dasar 80 responden pengetahuan, tradisi dan motivasi
pada bayi di desa pada bayi merupakan faktor yang berpengaruh
rengasdengklok sekatan secara tidak langsung.
kabupaten karawang (2020)
7. Kurniati maya Penelitian ini Faktor-faktor yang Populasi anak rentang Terdapat hubungan yang bermakna
bersifat deskriptif berperan dalam usia 12-13 bulan antara pengetahuan ibu, status pekerjaan
Judul : analitik dengan pemberian sebanyak 61 dengan tital ibu dan dukungan keluarga dengan
Faktor-faktor yang berhubungan pendekatan cross imunisasi dasar sampling 61 orang kelengkapan imunisasi dasar
dengan kelengkapan imuisasi sectional.
dasar pada balita di wilayah
kerja puskesmas kolok kota
sawahlunto (2020)
Jurnal luar negeri
1. Fisha Alebel GebreEyesus cross-sectional Mengkaji Populasi sumber adalah Status pendidikan orang tua,tempat
Tadesse Tsehay Tarekegn at al kuantitatif pengetahuan, sikap,semua pasangan ibu-bayi tinggal di perkotaan, sikap yang baik dan
praktik, dan faktor-
yang berusia kurang dari mendapat layanan imunisasi dua-tiga kali
Judul : faktor yang1 tahun di Wadla dan empatlima kali secara statistik
Knowledge, Attitude, and berhubungan Woreda. berhubungan dengan sepengetahuan
Practices of Parents About dengan imunisasi Teknik stratified orang tua.
Immunization of Infants and Its bayi pada bayi di sampling Orang tua yang bersekolah dan responden
Associated Factors in Wadla Wadla Woreda, Besar sampel untuk yang memiliki pengetahuan baik tentang
Woreda, North East Ethiopia, North East
penelitian ini ditentukan imunisasi bayi berhubungan bermakna
2019 (2021) Ethiopia, 2019. dengan menggunakan dengan sikap orang tua yang baik.
rumus proporsi populasi Praktik imunisasi bayi berhubungan
tunggal bermakna dengan pendidikan orang tua
Ukuran sampel akhir
akan menjadi 418.
2. sm abdalla, ms ahmad, nr saleem Sebuah studi untuk mengetahui sampel dipilih secara Dalam penelitian ini
al-baradie crosssectional faktor-faktor yang acak berdasarkan rumah yang signifikan terlihat antara usia, status
berbasis komunitas mungkin tangga. Sampel sebanyak perkawinan, status pekerjaan dan
Judul : dilakukan pada mempengaruhi 436 pengetahuan orang tua tentang
assessment of parent knowledge tahun pengambilan pentingnya imunisasi (berpikir jika
and 2020 di wilayah keputusan orang semua imunisasi anak itu penting).
perception towards the Sudair Arab Saudi. tua terhadap Hubungan juga terlihat antara persepsi
importance of child imunisasi anak. orang tua bahwa imunisasi menyebabkan
immunization in sudair region, efek samping yang serius dan usia
saudi arabia (2022) responden.

3. Tamam Murdi Alshammari1, studi survei cross Penelitian ini 420 orang tua yang Sebagian besar orang tua Saudi di Hail
Yazeed Saad R Alsubaie sectional bertujuan untuk dipilih secara acak City memiliki KAP yang baik terhadap
menilai imunisasi. Namun, program pendidikan
Judul : pengetahuan, sikap masih diperlukan untuk meningkatkan
Assessment of Knowledge, dan praktik (KAP) pengetahuan dan praktik orang tua
Attitude and Practice of Parents orang tua Saudi di terutama di kalangan orang tua yang buta
about Immunization in Hail Hail City mengenai huruf dan berpendidikan rendah yang
City, 2018 program imunisasi tinggal di pedesaan.
untuk anak serta
menentukan
hubungan antara
KAP dan
demografi orang
tua.
4. Dalia saad elfeky, amal saleh Metode:Penelitian Tujuan dari Penelitian ini melibatkan Nilai rata-rata pengetahuan di antara
alsaif ini merupakan penelitian ini orang tua yang memiliki populasi yang diteliti adalah 7,76 dari 18,
penelitian cross- adalah untuk anak berusia 0 hingga 17 menunjukkan pengetahuan yang buruk.
sectional berbasis mengetahui tingkat tahun. Rata-rata skor keragu-raguan adalah 3,41
Judul : kuesioner pengetahuan dan melibatkan 899 wali dari 14. Hanya 13,3% dari total populasi
Assessment of knowledge, sikap serta praktik yang memiliki anak yang memperoleh skor keraguan di atas
attitude, and practice toward terhadap vaksin dalam kelompok usia 50%. Tingkat keraguan vaksin secara
childhood vaccination in riyadh anak di kalangan vaksinasi. keseluruhan adalah 14,5%. Skor
and dammam, saudi arabia orang tua di Riyadh pengetahuan dan sikap tertinggi tercatat
dan Dammam di antara penduduk Riyadh, sedangkan
skor keraguan terendah tercatat di antara
penduduk di Dammam.
5. Wedad M. Almutairi ,Fatmah Sebuah kuantitatif, Penelitian ini Sebuah studi deskriptif Mayoritas peserta berusia 25-31 tahun
Alsharif deskriptif, bertujuan untuk potong lintang dilakukan (57%), 61% memiliki gelar sarjana, dan
pendekatan cross- menilai dengan penerapan 60,3% memiliki anak berusia 2-5 tahun.
sectional pengetahuan, sikap, convenience sampling, Skor pengetahuan adalah 86%, 2492 dari
Judul : dan praktik ibu dan 262 total skor 2893; skor sikap adalah 89,1%,
Assessment of Mothers’ tentang vaksinasi kuesioner diisi oleh ibu 973 dari total skor 1052; skor latihan
Knowledge, Attitudes, and anak selama lima Saudi yang memiliki adalah 80,5%, 1059 dari total skor 1315.
Practices tahun pertama anak berusia 5 tahun atau Tidak ada bukti hubungan (p>0,05)
Regarding Childhood kehidupan anak di lebih muda. antara pengetahuan, sikap, dan praktik
Vaccination during the First Five Arab Saudi. ibu tentang vaksinasi dengan aspek
Years of sosiodemografinya.
Life in Saudi Arabia
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto S. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.


2013.

Aswan, Simamora. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Imunisasi Dasar


Pada Anak Usia 12-24 Bulan. [online]. 2020. [cited 25 Juli 2022]; Availabel
from; URL: http://ojs.poltekkes-medan.ac.id/pannmed/issue/view/45

Budiarti. Hubungan Faktor Pendidikan, Pekerjaan, Sikap, dan Dukungan Keluarga


Terhadap Imunisasi Dasar di RW 03 Kelurahan Kedung Cowek Kenjeran
Surabaya. [online]. 2019. [cited 05 Juli 2022]; Availabel from; URL :
https://ejournal.stikeskepanjen-pemkabmalang.ac.id/index.php/mesencephal
on/article/view/107

Budiarto E. Biostatistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta ;


Buku Kedokteran EGC. 2015.

Dillyana, Nurmala. Hubungan Pengetahuan, sikap, dan Persepsi Ibu Dengan


Status Imunisasi Dasar Di Wonokusumo. [online]. 2019. [cited 05 Juli
2022]; Availabel from URL :
https://ojs2.e-journal.unair.ac.id/PROMKES/article/view/8123

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat
Tahun 2020. [online]. 2020. [22 Juli 2022]; Availabel from : URL:
https://diskes.jabarprov.go.id/assets/unduhan/Profil%20Kesehatan%20Jawa
%20Barat%20Tahun%202020.pdf

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung. Profil Kesehatan Kabupaten Bandung


Tahun 2020.[online]. 2021. [22 Juli 2022]; Availabel from : URL:
https://ppid.bandungkab.go.id/file/dinas-kesehatan-profil-kesehatan-tahun-
2020-edisi-terbit-2021

Firdus. Metodologi Penelitian Kuantitatif.Riau ; Dotplus Publisher.2021.

Harahap, dkk. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Ibu Terhadap Pemberian


Imunisasi Dasar Pada Bayi Di Desa Situmbaga Kecamatan Halongonan
Timur Kabupaten Padang Lawas Utara. [online]. 2020. [cited 30 Juli 2022];
Availabel from ; URL : https://uit.e-journal.id/JKKM/article/view/822/698

Hidayat A A. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta ;


Salemba Medika. 2014.

Irfannuddin. Cara Sistematis Berlatih Meneliti. Jakarta ; Rayyana


Komunikasindo.2019
Kementrian Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2020. [oline]. 2021.
[22 Juli 2022]; Availabel from : URL
https://www.kemkes.go.id/downloads/resources/download/pusdatin/profil-
kesehatan-indonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-Tahun-2020.pdf

Mardianti, Farida. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Imunisasi


Dasar Pada Bayi Di Desa Rengasdengklok Selatan Kabupaten Karawang.
[online]. 2020. [cited 30 Juli 2022]: Availabel from; URL :
https://jurnal.stikesmus.ac.id/index.php/JKebIn/article/view/322

Maya Sari. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelengkapan Imunisasi


Dasar Pada Balita Di Eilayah Kerja Puskesmas Kolok Kota Sawahlunto.
[online]. 2020. [cited 25 Juli 2022]: Availabel from; URL:
https://jurnal.ensiklopediaku.org/ojs-2.4.8-3/index.php/sosial/article/view/
492/610

Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta ; Rineka Cipta.2018.

Novianda, Qomaruddin. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Ibu Dalam


Pemenuhan Imunisasi Dasar. [online]. 2020. [cited 05 Juli 2022]; Availabel
from ; URL:
http://jurnalfpk.uinsby.ac.id/index.php/jhsp/article/view/402/245

Pakpahan M, dkk. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan.Jakarta; Yayasan


Kita menulis. 2021

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif dan


R&D. Bandung ; Alfabeta. 2015.

Sugiyono. Statistika Untuk Penelitian. Bandung ;Alfabeta. 2015.

Anda mungkin juga menyukai