KOMPREHENSIF
ADE
SOLIHAT
8121033
i
Semoga atas kebaikan yang bersangkutan Allah SWT memberikan balasan
yang berlipat ganda, Aamiin Yaa Rabbal’Alamiin. Akhirnya, besar harapan
penulis semoga Allah SWT meridhoi kita semua dan tulisan ini semoga
memberikan manfaat khususnya bagi perkembangan Pendidikan kebidanan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................4
1.4.1 Tujuan Umum.....................................................................................4
1.4.2 Tujuan Khusus....................................................................................4
1.4 Manfaat........................................................................................................4
1.4.1 Manfaat Teoritis..................................................................................4
1.4.2 Manfaat Praktis…...............................................................................4
BAB II TINJAUANAN PUSTAKA
2.1 Antenatal.....................................................................................................6
2.2 Intranatal.....................................................................................................25
2.3 Postnatal......................................................................................................33
2.4 Bayi Baru Lahir..........................................................................................42
2.5 Retensio Plasenta….....................................................................................48
2.6 Standar Asuhan Kebidanan….....................................................................55
BAB III ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
3.1 Asuhan Kebidanan Kehamilan…...............................................................62
3.2 Asuhan Kebidanan Persalinan....................................................................68
3.3 Asuhan Kebidanan Nifas............................................................................82
3.3.1 Kunjungan Nifas 1….........................................................................88
3.3.2 Kunjungan Nifas 2….........................................................................93
3.3.3 Kunjungan Nifas 3….........................................................................93
3.3.4 Kunjungan Nifas 4.............................................................................97
3.4 Neonatal.....................................................................................................101
3.4.1 KN 1................................................................................................101
3.4.2 KN 2................................................................................................105
iii
3.4.3 KN 3................................................................................................109
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pengkajian data.........................................................................................113
4.2 Identifikasi Diagnosa................................................................................122
4.3 Penatalaksanaan........................................................................................123
4.4 Peran Bidan...............................................................................................123
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan...............................................................................................124
5.2 Saran..........................................................................................................124
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
2
strategi Making Pregnancy Safer yang dicanangkan tahun 2000. Pada tahun
2012 Kementerian Kesehatan meluncurkan program Expanding Maternal and
Neonatal Survival (EMAS) dalam rangka menurunkan AKI dan AKB sebesar
25%. Program EMAS berupaya menurunkan angka kematian ibu dan angka
kematian neonatal dengan cara meningkatkan kualitas pelayanan emergensi
obstetri dan bayi baru lahir minimal di 150 Rumah Sakit Pelayanan Obstetri
Neonatal Esensial Komprehensip (PONEK), 300 Puskesmas/Balkesmas
Pelayanan Obstetri Neonatal Esensial Dasar (PONED) dan memperkuat
sistem rujukan yang efisien dan efektif antar puskesmas dan rumah sakit.
Dalam Rencana Strategis Kementrian Kesehatan 2015-2019 salah satu
sasaran yang ingin dicapai adalah meningkatkan derajat kesehatan dan status
gizi masyarakat dengan target salah satu indikatornya, yaitu AKI pada tahun
2019 turun menjadi 306/100.000 kelahiran hidup. (Kemenkes RI, 2015)
Oleh karena itu untuk membantu upaya percepatan penurunan AKI salah
satunya adalah melaksanakan asuhan secara berkelanjutan atau Continuity of
Care. Continuity of Care adalah pelayanan yang dicapai ketika terjalin
hubungan yang terus menerus antara seorang wanita dan bidan. Asuhan yang
berkelanjutan berkaitan dengan tenaga professional kesehatan, pelayanan
kebidanan dilakukan mulai prakonsepsi, awal kehamilan, selama semua
trimester, kelahiran dan melahirkan sampai 6 minggu pertama postpartum.
(Pratami, 2014)
Berdasarkan latar belakang diatas maka upaya untuk meningkatkan
kesehatan maternal dan neonatal menjadi sangat strategis bagi upaya
pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Usaha tersebut dapat
dilihat dari penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Dari uraian
diatas, maka penulis melakukan asuhan Continuity of Care pada ibu mulai dari
kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir pada Ny. Y usia 35 tahun
G4P2A1 di RSUD Pelabuhan Ratu”.
4
2. Bagi Pasien
Mendapatkan pelayanan kebidanan yang baik sesuai harapan
pasien dengan asuhan pada kehamilan, persalinan, nifas dan bayi
baru lahir.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan kajian terhadap materi Asuhan Kebidanan serta
referensi bagi mahasiswa dalam memahami pelaksanaan Asuhan
Kebidanan secara komprehensif pada kehamilan, persalinan, nifas,
dan bayi baru lahir.
4. Bagi Lahan Praktik/Rumah Sakit
Dapat dijadikan sebagai acuan untuk dapat mempertahankan
mutu pelayanan terutama dalam memberikan asuhan pelayanan
kebidanan secara komprehensif sesuai standar pelayanan minimal
sebagai sumber data untuk meningkatkan penyuluhan pada ibu
hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Antenatal
2.1.1 Definisi
Kehamilan merupakan periode yang dihitung sejak HPHT (hari
pertama haid terakhir) hingga dimulainya persalinan sejati. Periode
antepartum atau kehamilan ini dibagi menjadi 3 trimester yang masing-
masing terdiri dari trimester pertama dimulai dari minggu pertama
sampai minggu ke-12 (12 minggu), trimester kedua dimulai dari minggu
ke-13 sampai minggu ke-13 sampai minggu ke-27 (15 minggu), dan
trimester ketiga dimulai dari minggu ke-28 sampai minggu ke-40 (13
minggu) atau sampai minggu ke-42 (15 minggu). Lama kehamilan
diperkirakan kurang lebih 280 hari, 40 minggu, 10 bulan (berdasarkan
perputaran bulan atau lunar) (Varney, 2007).
Kehamilan merupakan masa dari mulai konsepsi sampai lahirnya
janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7
hari) dihitung dari HPHT (hari pertama haid terakhir). Kehamilan
dihitung 3 trimester yaitu trimester pertama dimulai dari konsepsi sampai
3 bulan, trimester kedua dari keempat sampai 6 bulan, trimester ketiga
dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (Saifuddin, 2014).
2.1.2 Tujuan Asuhan Kehamilan
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu
dan tumbuh kembang bayi,
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan
sosial ibu dan bayi,
3. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi,
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan,
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian
ASI eksklusif,
6
7
reaksi yang ekstrem dan suasana hatinya kerap berubah dengan cepat.
Perubahan psikologis pada ibu hamil pertrimester diantaranya:
1. Trimester I, yang merupakan masa transisi dan dianggap sebagai
masa penyesuaian. Pada trimester I fokus wanita adalah dirinya
sendiri sehingga biasanya pada trimester I banyak perempuan yang
mengalami kekecewaan, rasa takut akan kehamilannya, kecemasan
yang berhubungan dengan kemampuannya menjadi seorang ibu.
Perubahan psikologis yang ibu alami dipengaruhi oleh
ketidaknyamanan pada trimester I dan dukungan keluarga.
2. Trimester II, yakni periode dimana perempuan merasa nyaman dan
bebas dari segala ketidaknyamanan yang normal saat hamil.
3. Trimester III, atau sering diakatakan sebagai periode penantian dan
dengan penuh kewaspadaan. Pada fase ini wanita mulai menyadari
dari kehadiran bayi. Pada fase ini dimulai persiapan persalinan.
Sejumlah kecemasan muncul pada trimester III wanita mungkin
merasa cemas dengan keadaan bayi nya (Varney, 2007).
2.1.7 Ketidaknyamanan Pada Kehamilan
1. Ketidaknyamanan pada trimester I
Masa awal kehamilan atau disebut juga trimester pertama yang
dimulai dari konsepsi sampai minggu ke 12 kehamilan. Pada masa ini
banyak keluhan yang biasanya ibu rasakan diantaranya adalah:
a. Mual dan muntah atau emesis gravidarum merupakan suatu
keadaan mual yang terkadang disertai muntah (frekuensi kurang
dari 5 kali). Selama kehamilan, sebanyak 70-85% wanita
mengalami mual dan muntah (Medforth, 2014).
b. Hipersaliva atau air liur berlebih merupakan peningkatan sekresi air
liur (1-2L/hari). Sebesar 2,4 % wanita hamil pada trimester pertama
mengalami peningkatan air liur. Keadaan ini dihubungkan dengan
emesis gravidarum yang dialami ibu pada trimester I. Penyebab
hipersaliva dikarenakan oleh peningkatan keasaman diluar mulut
1
2.2 Intranatal
Persalinan adalah rangkaian proses yang berakhir dengan pengeluaran
hasil konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dengan kontraksi persalinan sejati,
yang ditandai oleh perubaha progresif pada serviks, dan diakhiri dengan
pelahiran plasenta (Varney, 2008).
Persalinan merupakan bagian dari proses melahirkan. Sebagai respon
terhadap kontraksi uterus teregang dan menipis, serviks berdilatasi, jalan lahir
terbentuk dan bayi bergerak turun ke bawah melalui rongga panggul (Hanretty,
2014).
2
3. Kala III
Kala III adalah waktu untuk pelepasan dan pengeluaran
plasenta:
a. Cara pelepasan plasenta
Metode ekspulsi schultze, pelepasan ini dapat dimulai dari tengah
plasenta, disini terjadi hematoma retro placentair
Metode ekspulsi matthew-duncan, pelepasan secara duncan
dimulai dari pinggir plasenta.
b. Manajemen aktif kala III
a) Pemberian suntikan oksitosin dilakukan dalam 1 menit
pertama setelah bayi lahir
b) Penegangan tali pusat terkendali
c) Masase uterus segera setelah plasenta lahir, lakukan masase
fundus uteri dengan tangan kiri sedangkan tangan kanan
identifikasi kelengkapan plasenta (Nurasiah, 2014).
4. Kala IV
Kala IV dimulai dari lahirnya plasenta. Pada kala IV dilakukan
observasi terhadap perdarahan pasca persalinan yaitu pada 2 jam
postpartum. Observasi yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Tingkat kesadaran pasien
2) Pemeriksaan tanda-tanda vital
3) Kontraksi uterus
4) Terjadinya perdarahan. Perdarahan dianggap masih normal jika
jumlahnya tidak melebihi 400-500 cc (Nurasiah, 2014).
2.2.3 Mekanisme Persalinan
1. Turunnya Kepala/ Engagement
Masuknya kepala ke dalam PAP pada primigravida terjadi
dibulan akhir kehamilan sedangkan pada multigravida biasanya
terjadi pada awal persalinan (Nuraisah, 2014). Turunnya kepala
melalui 3 proses diataranya:
2
7. Ekspulsi
Setelah putaran paksi luar bahu depan sampai dibawah simfisis
dan mejadi hypomochlion untuk kelahiran bahu belakang. Kemudian
bahu depan menyusui dan selanjutnya seluruh badan anak lahir
searah dengan paksi jalan lahir (Nurasiah, 2014).
2.2.4 Patograf
Patograf adalah salah satu alat bantu yang digunakan selama
persalinan. Tujuan utama penggunaan patograf adalah untuk mencatat
hasil observasi dan kemajuan persalinan dan mendeteksi apakah
persalinan berjalan dengan normal.
1. Halaman depan patograf
Halaman depan patograf mencantumkan bahwa observasi yang
dimulai pada fase aktif persalinan dan menyediakan kolom untuk
mencatat hasil-hasil pemeriksaan selama persalinan diantaranya:
a. Indentitas Ibu
b. Waktu dan keterangan pecahnya selaput ketuban
a) U : ketuban utuh (belum pecah)
b) J : ketuban sedah pecah dan air ketuban jernih
c) M : ketuban sudah pecah dan air ketuban bercampur mekonium
d) D : ketuban sudah pecah dan air ketuban darah
e) K : ketuban sudah pecah dan tidak ada air ketuban (kering)
c. Kondisi janin
a) DJJ (denyut jantung janin)
b) Warna dan adanya air ketuban
c) Penyusupan (molase) kepala janin/bagian terendah janin
d. Kemajuan persalinan
a) Pembukaan serviks
b) Penurunan bagian terbawah janin atau persentasi janin
c) Garis waspada atau garis bertindak
e. Jam dan waktu
f. Kontraksi uterus, frekuensi dan lamanya
3
Bayi lahir
Setinggi pusat 1000 gram
Uri lahir
2 jari dibawah pusat 750 gram
1 minggu
Pertengahan pusat dan 500 gram
sympisis Tidak teraba diatas
2 minggu
sympisis Bertambah kecil 300 gram
Seperti normal
6 minggu
50 gram
8 minggu
30 gram
c. Luka-luka pada jalan lahir bila tidak disertai infeksi akan sembuh
dalam 6-7 hari
d. Rasa sakit yang disebut after pain (mules) disebabkan kontraksi,
biasanya berangsung 2-4 hari pasca persalinan (Nurjanah, 2013).
2. Lochea
Lochea adalah sekresi cairan rahim selama nifas, pengeluaran
lochea ini biasanya berakhir dalam waktu 3 sampai 6 minggu.
Lochea terdiri dari 4 tahapan :
a. Lochea Rubra, muncul pada hari 1 sampai hari ke 4 post partum.
Cairan yang keluar berwarna merah karena berisi darah segar,
jaringan sisa-sisa plasenta, dinding rahim, lemak bayi, lanugo
(rambut bayi) dan mekonium
b. Lochea sanguinolenta, berwarna merah kecoklatan dan berlendir,
berlangsung dari hari ke-4 sampai hari ke-7 postpartum.
c. Lochea serosa, berwarna kuning kecoklatan karena mengandung
serum, leukosit dan robekan/laserasi plasenta. Muncul pada hari
ke 7 sampai hari 14 postpartum
d. Lochea alba, mengandung leukosit, sel desidua, sel epitel, selaput
lendir serviks dan serabut jaringan yang mati. Lochea alba bisa
berlangsung selama 2 sampai 6 minggu postpartum (Nurjanah,
2013).
3. Perubahan pada mammae
Umumnya produksi ASI baru berlangsung pada hari ke 2-3
post partum. Pada hari pertama yaitu air susu yang mengandung
kolostrum yang merupakan cairan kuning lebih kental dari pada ASI,
mengandung protein yang mudah dicerna dan mengandung antibody.
Rangsangan psikis ibu juga merupakan refleks ke otak untuk
merangsang keluarnya oksitosin sehingga ASI dapat dikeluarkan dan
sekaligus mempunyai efek samping memperbaiki involusi uteri.
(Nurjanah, 2013).
3
1) Kebersihan diri
2) Nutrisi
3) Istirahat
4) Motivasi ibu untuk menyusui
5) Motivasi ibu untuk melakukan stimulasi perkembangan bayi
6) Imunisasi bayi
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah akhir untuk melihat keberhasilan
dari tindakan yang telah dilakukan dan untuk menilai status
kesejahteraan baik ibu nifas maupun bayi (Yulifah, 2014).
2.3.5 Peran Bidan
Peran dan tanggung jawab bidan dalam masa nifas antara lain :
1. Memberikan dukungan secara berkesinambungan selama masa nifas
sesuai dengan kebutuhan ibu untuk mengurangi ketegangan fisik dan
psikologis selama masa nifas.
2. Sebagai promotor hubungan antara ibu dan bayi serta keluarga
3. Mendorong ibu untuk menyusui bayinya dengan meningkatkan rasa
nyaman.
4. Membuat kebijakan, perencana program kesehatan yang berkaitan
dengan ibu dan anak, dan mampu melakukan kegiatan administrasi.
5. Mendeteksi komplikasi dan perlunya rujukan
6. Memberikan konseling untuk ibu dan keluarganya mengenai cara
mencegah perdarahan, mengenali tanda-tanda bahaya, menjaga gizi
yang baik, serta mempraktekan kebersihan yang aman
7. Melakukan manajemen asuhan dengn cara mengumpulkan data,
menetapkan diagnosa dan rencana tindakan serta melaksanakannya
untuk mempercepat proses pemulihan, mencegah komplikasi dengan
memenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama periode nifas.
8. Memberikan asuhan secara profesional (Walyani, 2015).
4
PERSIAPAN :
1. Infus set / tranfusi set
PROSEDU 2. Kapas alkohol
R 3. Heating set
4. Doek steril
5. Cairan infus
6. Bethadine
7. Oksigen
8. Kapas savlon
9. Obat suntik axytocin 10 unit
10. dan methil ergometrin
11. Pot tampung / ember
12. tampung
13. Handscoen
5
PONEK
UNIT TERKAIT Ruang Bersalin
5
Ruang Nifas
Kamar Bedah Central
5
a. Standar I : Pengkajian
Pernyataan standar:
Bidan mengumpulkan semua informasi yang akurat,
relevan, dan lengkap dari semua sember yang berkaitan dengan
pasien
Kriteria pengkajian:
a) Data tepat, akurat, dang lengkap
b) Terdiri dari data subjektif (hasil anamnese; biodata, keluhan
utama, riwayat obstetric, riwayat kesehatan dan latar
belakang sosial budaya).
c) Data objektif (hasil pemeriksaan fisik, psikologi, dan
pemeriksaan penunjang).
b. Standar II : Perumusan Diagnosa dan atau Masalah
Kebidanan
Pernyataan standar:
Bidan menganalisa data yang diperoleh pada pengkajian,
menginterprestasikan secara akurat dan logis untuk
menegakkan diagnose dan masalah kebidanan yang tepat.
Kriteria perumusan diagnosa dan atau masalah kebidanan:
a) Diagnosa sesuai dengan nomenklatur Kebidanan
b) Masalah dirumuskan sesuai dengan kondisi klien
c) Dapat diselesaikan dengan asuhan kebidanan secara
mandiri, kolaborasi dan rujukan.
c. Standar III : Perencanaan
Pernyataan standar:
Bidan merencanakan asuhan kebidanan berdasarkan
diagnosa dan masalah yang ditegakkan.
Kriteria perencanaan:
a) Rencana tindakan disusun berdasarkan prioritas masalah
dan kondisi klien, tindakan segera, tindakan antisipasi dan
asuhan secara komprehensif.
5
e. Standar V : Evaluasi
Pernyataan standar:
Bidan melakukan evaluasi secara sistematis dan
berkesinambungan untuk melihat keefektifan dari asuhan
yang sudah diberikan
Kriteria hasil
a) Penilaian dilakukan segera setelah melaksanakan asuhan
sesuai kondisi klien
b) Hasil evaluasi segera dicatat dan dikomunikasikan
kepada keluarga
c) Evaluasi dilakukan sesuai dengan standar
d) Hasil evaluasi ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi
klien/ pasien
f. Standar VI : Pencatatan Asuhan Kebidanan
Pernyataan standar:
Bidan melakukan pencatatan secara lengkap, akurat,
singkat, dan jelas mengenai keadaan/ kejadian yang
ditemukan Kriteria pencatatan asuhan kebidanan:
a) Pencatatan dilakukan segera setelah melaksanakan
asuhan pada formulir yang tersedia rekam medis/ KMS
(Kartu Menuju Sehat/ KIA (Kesehatan Ibu dan
Anak)/status pasien)
b) Ditulis dalam bentuk catatan pengembangan SOAP
S adalah data subjektif, mencatat hasil anamnesa
O adalah data objektif, mancatat hasil pemeriksaan
A adalah hasil analisa, mencatat diagnosa dan masalah
kebidanan
P adalah penatalaksanaan, mencatat seluruh
perencanaan dan pelaksanan yang sudah dilakukan.
5
61
I. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas / Biodata
Nama : Ny. Y Nama Suami : Tn. E
Usia : 35 tahun Usia : 31 tahun
Suku : Sunda Suku : Sunda
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Kp. Gadog, Cikakak 1/17
2. Alasan Datang
Ibu mengatakan ingin melakukan pemeriksaan USG atas anjuran dari bidan.
3. Keluhan Utama
Ibu datang pada tanggal 19 Juli 2022 mengaku hamil 9 bulan datang ingin
memeriksakan kandungannya. Ibu menyangkal adanya mules dan cairan
keluar dari jalan lahir, Ibu juga mengatakan gerakan janinnya masih
dirasakan ibu.
62
63
4. Riwayat Menstruasi
a) Haid pertama : Usia 14 tahun
b) Siklus : ± 28 hari
c) Lamanya : ± 6 hari
d) Konsistensi : Menggumpal pada hari pertama dan kedua, encer
pada hari ketiga dan seterusnya
e) Banyaknya : 2-3x ganti pembalut dalam 1 hari
f) Dismenorhea : Kadang-kadang terjadi pada hari pertama
g) Warna : Merah segar di hari pertama,
selanjutnya kecoklatan
5. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang lalu
Kehamilan Persalinan Anak Nifas
No
Penyulit TahunUK TempatPenyulitJK BB PB Keadaanpenyulit
1.Tidak ada20149 bln Bidan Tidak ada Tidak L 3200 49 cm Hidup Tidak ada
ada gr 3000
gr
2.Tidak ada20179 bln Bidan P 50 cm Hidup Tidak ada
3. Abortus 2020
4.Hamil ini
I. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas / Biodata
Nama : Ny.Y Nama Suami : Tn. E
Usia : 35 tahun Usia : 31 tahun
Suku : Sunda Suku : Sunda
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Kp. Gadog, Cikakak 1/17
2. Alasan datang
Ibu mengatakan ingin memeriksa kehamilannya.
3. Keluhan Utama
Ibu datang mengaku hamil 9 bulan mengeluh mules dari pukul 02.00
WIB semakin sering dan lama, ibu menyangkal adanya air-air keluar dari
jalan lahir dan gerakan janin masih dirasakan ibu.
4. Riwayat Kehamilan Sekarang
a. HPHT : 20-10-2021
b. TP : 27-07-2022
c. Usia Kehamilan : 40 minggu
69
5. Pemeriksaan dalam
a. V/V : Tidak ada kelainan
b. Portio : Tipis lunak
c. Pembukaan : 4 cm
d. Ketuban : (+)
e. Presentasi : Kepala
f. Posisi : UUK kanan depan
g. Penurunan : Stasion 0
h. Molase : Tidak ada (0)
6. Anus : Tidak ada hemoroid
71
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Laboratorium (hematologi lengkap)
Rapid Antigen : Negatif
Hemoglobin : 11.6 gr%
PCV : 28%
Eritrosit : 3.86 juta/mm3
MCV : 73 L
MCH : 24 pg
MCHC : 33 gr/dl
Leukosit : 8.750/mm3
Trombosit : 403.000 mm3
III. ANALISA
Diagnosa : G4P2A1 parturien 40 minggu kala 1 fase aktif, janin hidup tunggal
intrauterin dengan keadaan normal
IV. PENATALAKSANAAN
a. Memberitahu ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan
ibu Evaluasi : ibu dan keluarga mengetahui hasil
pemeriksaan
b. Memberitahu hasil pemeriksaan dalam bahwa pembukaan 4 cm dan sudah
masuk fase aktif
Evaluasi : ibu dan keluarga mengetahui hasil pemeriksaan
c. Menganjurkan ibu untuk minum jika tidak ada mules
Evaluasi: Ibu mengerti anjuran
d. Melakukan asuhan sayang ibu seperti memberikan dukungan moril serta
menyarankan suami untuk selalu mendampingi ibu.
Evaluasi: sudah dilakukan.
e. Menganjurkan ibu untuk tidur miring kiri untuk mempercepat penurunan
kepala bayi
Evaluasi: ibu mengerti dan melakukan anjuran
72
12:3084231454x10’45”-
PENGKAJIAN KALA II
I. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan mulas semakin kencang dan sering dan keluar air secara
tiba-tiba, serta dorongan ingin mengejan.
III. ANALISA
Diagnosa : G4P2A1 Parturient 40 minggu kala II dengan keadaan normal.
IV. PENATALAKSANAAN
1. Mengecek tanda-tanda persalinan seperti terlihat ada dorongan meneran,
tekanan pada anus, perineum menonjol, dan vulva membuka
Evaluasi : ibu telah mengalami tanda-tanda persalinan
2. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga mengenai kondisi
ibu saat ini
Evaluasi : Ibu dan keluarga mengetahui hasil pemeriksaan
3. Memberitahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan ibu sudah boleh
mengedan
Evaluasi : ibu mengerti dan akan melakukannya.
4. Menyiapkan dan mendekatkan alat-alat seperti partus set, hecting set, dan
obat-obatan,serta mempersiapkan perlengkapan ibu dan bayi
Evaluasi : peralatan sudah disiapkan
5. Memakai alat perlindungan diri dan mencuci tangan
Evaluasi : alat perlindungan diri sudah dipakai dan mencuci tangan telah
dilakukan
6. Menganjurkan ibu untuk mengedan saat ada kontraksi dengan
menempelkan dagu ke dada ibu dan pandangan melihat ke perut ibu dan
kedua tangan memegang sela-sela paha ibu
Evaluasi : Ibu mengerti dan akan melakukannya
7. Memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan bagian terkecil dari
janin
Evaluasi : pemeriksaan sudah dilakukan dan tidak ada lilitan tali pusat
serta tidak ada bagian terkecil dari janin yang keluar
8. Memimpin ibu mengedan
Evaluasi: Ibu mengedan jika ada
his
9. Melahirkan kepala dengan tehnik biparietal, tarik kebawah untuk
mengeluarkan bahu anterior dan tarik ke atas untuk mengeluarkan bahu
posterior, kemudian sangga susur
75
Evaluasi : bayi lahir spontan pada pukul 16.45 WIB dengan keadaan
langsung menangis kuat, tonus otot aktif, warna kulit kemerahan, jenis
kelamin perempuan.
10. Mengeringkan tubuh bayi kecuali telapak tangan dan memotong tali
pusat Evaluasi : bayi sudah dikeringkan dan tali pusat sudah dipotong
11. Mengecek ada tidaknya bayi kedua
Evaluasi : tidak ada bayi kedua.
76
I. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan merasa lelah dan masih mules
II. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Lemah
b. Kesadaran : Composmentis
c. Abdomen : Kontraksi uterus baik, fundus teraba keras dan
bulat, kandung kemih kosong, TFU sepusat
d. Genitalia : tidak terdapat luka laserasi, tidak terlihat tanda
tanda pelepasan plasenta (tali pusat bertambah
panjang, ada semburan darah), perdarahan ± 50
cc
III. ANALISA
Diagnosa : P3A1 Kala III
IV. PENATALAKSANAAN
1. Menyuntikan oxytosin segera 10 IU secara IM di paha sebelah kanan 1/3
paha luar ibu jam 16.46
Evaluasi : Oxytosin sudah disuntikan
2. Mengidentifikasi tanda-tanda pelepasan plasenta
Evaluasi : tidak ada tanda-tanda pelepasan plasenta.
3. Melakukan PTT (Peregangan Tali Pusat Terkendali)
Evaluasi : belum ada tanda tanda pelepasan plasenta (tali pusat tidak
memanjang).
77
I. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan merasa masih mules
II. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Lemah
b. Kesadaran : Composmentis
c. Abdomen : Kontraksi uterus baik, fundus teraba keras dan
bulat, TFU sepusat
d. Genitalia : tidak terdapat luka laserasi, tidak terlihat tanda tanda
pelepasan plasenta (tali pusat bertambah panjang,
ada semburan darah).
III. ANALISA
Diagnosa : P3A1 Kala III
IV. PENATALAKSANAAN
1. Menyuntikkan oksitosin 10 IU dosis ke 2 pada paha kiri secara IM
setelah 15 menit pertaa plasenta belum lahir..
Evaluasi : oksitosin inj telah diberikan.
2. Melakukan PTT kembali
Evaluasi : terlihat ada semburan darah dari cavum uteri, tali pusat tidak
memanjang, uterus globuler.
3. Plasenta belum lahir dalam 30 menit setelah lahir, Bidan melakukan
persiapan untuk manual plasenta :
a. Melakukan pemeriksaan tensi, nadi
Evaluasi : Tensi 125/77, nadi 84x/menit
b. Memberitahu pasien tentang Tindakan yang akan dilakukan.
Evaluasi : Ibu mengerti dan bersedia dilakukan manual plasenta.
c. Melakukan pemasangan infus RL
78
PENGKAJIAN KALA IV
I. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan masih merasa mules dan ibu merasa lega atas kehadiran bayinya
II. DATA OBJEKTIF
Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. TTV : TD : 110/80 R : 23 x/menit
S : 36.9oC N : 89 x/meit
4. Abdomen : Kandung kemih kosong, kontraksi kuat, TFU 2 jari
dibawah pusat
5. Genitalia : Pendarahan : ± 100 cc
Laserasi : tidak ada
III. ANALISA
Diagnosa : P3A1 Kala IV dengan keadaan normal
IV. PENATALAKSANAAN
1. Mencelupkan kedua tangan yang menggunakan sarung tangan ke dalam
larutan klorin 0.5%, membilas dengan ait DTT dan mengeringkannya
dengan kain
Evaluasi : sarung tangan telah dicelupkan dan telah dikeringkan
2. Membersihkan tempat tidur dan seluruh tubuh ibu dengan air DTT
kemudian membantu ibu mengganti pakaiannya
Evaluasi : ibu tampak bersih dan merasa nyaman
3. Melakukan evaluasi kontraksi uterus dan perdarahan
Evaluasi : kontraksi keras dan perdarahan ± 90 cc
4. Mengajarkan cara masase uterus dan menilai kontraksi kepada ibu
81
I. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas / Biodata
Nama : Ny.Y Nama Suami : Tn. E
Usia : 35 tahun Usia : 31 tahun
Suku : Sunda Suku : Sunda
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Kp. Gadog, Cikakak 1/17
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan masih merasa sedikit mulas
3. Riwayat persalinan saat ini
HPHT : 20-10-2021
TP : 27-07-2022
Usia Kehamilan : 40 minggu
Komplikasi : Tidak ada komplikasi
4. Riwayat Ginekologi
Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit seperti tumor, kista,
kanker, polip, vaginitis, penyakit radang panggul, clamydia dan lain lain.
83
5. Riwayat Penyakit
Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit berat seperti asma,
jantung, diabetes melitus, TBC, hipertensi dan lain-lain
6. Riwayat Psikososial
Keluarga sangat mendukung atas kelahiran anak ketiga Ny. Y .
7. Pola Sehari-hari
No Pola Sehari-hari Setelah melahirkan
1 Pola Nutrisi
a. Makan
Frekuensi
1x setelah 2 jam melahirkan (jam 19.30 WIB)
Jenis Makanan
Nasi, lauk, sayuran
Makanan
Tidak ada
Pantangan
b. Minum
Frekuensi
4 gelas, terakhir jam 22.30 WIB
Jenis Minuman
Air putih teh manis
2 Pola Eliminasi
a. BAK
Frekuensi
2 x , terakhir jam 20.05 WIB
Warna
Kuing jernih
Masalah
Tidak ada
b. BAB
Frekuensi
Belum
Warna
-
Masalah
-
3 Pola Istirahat & Tidur 2 jam terakhir
4 Personal Hygiene
a. Mandi
Belum
b. Gosok gigi
1x
c. Keramas
Belum
84
abnormal
Palpasi : konsistensi uterus keras, kontraksi
uterus baik
Kandung kemih : Kosong
TFU : 3 jari dibawah pusat
9. Ekstremitas atas dan bawah
Atas : Pergerakan lengan kanan
(+) kiri (+)
Bawah : Pergerakan lengan kanan
(+) kiri (+), tidak ada
oedema.
10. Genitalia : Bersih, tidak ada oedema, tidak ada
hematoma, lohea rubra,
11. Anus : Tidak ada hematoma
B. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang
III. ANALISA
Diagnosa : P3A1 post partum 6 jam dengan keadaan normal
IV. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan TTV pada ibu dan keluarga
TD : 110/80 mmHg S: 36,4oC
N : 84 x/menit R : 22 x/menit
Evaluasi: ibu dan keluarga mengetahui hasil pemeriksaan
2. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup untuk memulihkan
keadaan Evaluasi: ibu mengerti dan akan beristirahat
3. Menjelaskan kepada ibu bahwa rasa mulas yang dirasakan ibu saat ini
adalah hal yang fisiologis di alami oleh ibu nifas. Rasa mulas diakibatkan
oleh kontraksi uterus untuk mencegah pendarahan selain itu selama masa
nias juga akan mengalami peningkatan suhu ubuh, pusing dan lemas
diakibatkan oleh kelelahan ibu setelah menjalani proses persalinan
Evaluasi : Ibu mengerti
87
I. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas / Biodata
Nama : Ny.Y Nama Suami : Tn. E
Usia : 35 tahun Usia : 31 tahun
Suku : Sunda Suku : Sunda
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Kp. Gadog, Cikakak 1/17
2. Keluhan
Ibu mengatakan tidak ada keluhan yang dirasakan oleh ibu, ibu
mengatakan sudah bisa menyusui bayinya.
3. Pola sehari-hari
No Pola Sehari-hari Saat nifas
1 Pola Nutrisi
a. Makan
Frekuensi
2-3 x sehari
Jenis
Nasi, sayur, lauk, daging
Makanan
Tidak ada
Makanan Pantangan
b. Minum
8-9 gelas perhari
Frekuensi
Air putih, teh manis
Jenis Minuman
2 Pola Eliminasi
89
a. BAK
Frekuensi 4-5 x sehari
Warna Kuning jernih
Masalah Tidak ada
b. BAB
Frekuensi 1 x sehari
Warna Kuning kecoklatan
Masalah Tidak ada
3 Pola Istirahat & Tidur
a. Tidur siang ± 3 jam
b. Tidur malam ± 6 jam
4 Personal Hygiene
a. Mandi 2 x sehari
b. Gosok gigi 2 x sehari
c. Keramas 1x
d. Perawatan payudara 1 x sehari
5 Pola Aktivitas Tiduran dan
menyusui bayinya
6 Pola Seksual Belum
melakukanny
a
Evaluasi : Ibu mengerti dan mengetahui tanda bahaya nifas, ibu mengerti
dan akan melakukan anjuran tersebut.
93
I. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas / Biodata
Nama : Ny.Y Nama Suami : Tn. E
Usia : 35 tahun Usia : 31 tahun
Suku : Sunda Suku : Sunda
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Kp. Gadog, Cikakak 1/17
2. Keluhan
Ibu mengatakan tidak ada keluhan apapun, pengeluaran ASI lancar, BAB
dan BAK lancar, tidak ada nyeri pada perut.
3. Pola sehari-hari
No Pola Sehari-hari Saat nifas
1 Pola Nutrisi
c. Makan
Frekuensi
2-3 x sehari
Jenis
Nasi, sayur, lauk, daging
Makanan
Tidak ada
Makanan Pantangan
d. Minum
8-9 gelas perhari
Frekuensi
Air putih, teh manis
Jenis Minuman
2 Pola Eliminasi
c. BAK
94
d. BAB
Frekuensi 1 x sehari
Warna Kuning kecoklatan
Masalah Tidak ada
3 Pola Istirahat & Tidur
c. Tidur siang ± 3 jam
d. Tidur malam ± 6 jam
4 Personal Hygiene
e. Mandi 2 x sehari
f. Gosok gigi 2 x sehari
g. Keramas 1x
h. Perawatan payudara 1 x sehari
5 Pola Aktivitas Tiduran dan
menyusui bayinya
6 Pola Seksual Belum
melakukanny
a
5. Wajah
Simetris, tidak ada lesi, tidak ada oedema, tidak ada nyeri tekan.
6. Mata
Simetris, tidak anemis, sklera jernih, refleks pupil baik.
7. Leher
Kelenjar getah bening : Tidak ada pembengkakan
Kelenjar tiroid : Tidak ada pembengkakan
Vena jugularis : Tidak ada pembesaran
8. Dada
Inspeksi : Simetris, tidak ada lesi, tidak ada benjolan.
Palpasi : Tidak ada oedema, tidak ada massa.
Auskultasi : Bunyi nafas vaskuler, tidak ada wheezing, bunyi jantung ibu
reguler, tiada ada murmur jantung.
9. Payudara
Simetris, tidak terdapat benjolan/bengkak pada payudara, puting susu ibu
menonjol, terdapat pengeluaran ASI.
10. Abdomen
TFU tidak teraba, tidak ada edema, tidak ada lesi.
11. Ekstremitas
Oedema : Tidak ada nyeri tekan.
Varices : Tidak ada varices.
Tromboflebitis : tidak ada tromboflebitis.
Reflek Patella : Kanan positif/kiri positif.
12. Genetalia
Varises : Tidak ada varices.
Pengeluaran lochea : Lochea serosa.
III. ANALISA
P3A1 postpartum 2 minggu dengan keadaan normal.
IV. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan keadaan umum ibu
baik tidak ditemukan kelainan atau komplikasi.
96
I. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas / Biodata
Nama : Ny.Y Nama Suami : Tn. E
Usia : 35 tahun Usia : 31 tahun
Suku : Sunda Suku : Sunda
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Kp. Gadog, Cikakak 1/17
2. Keluhan
Ibu mengatakan tidak ada keluhan, ibu mengatakan belum memakai KB
dan berencana memakai KB suntik 3 bulan
3. Pola sehari-hari
No Pola Sehari-hari Saat nifas
1 Pola Nutrisi
e. Makan
Frekuensi
2-3 x sehari
Jenis
Nasi, sayur, lauk, daging
Makanan
Tidak ada
Makanan Pantangan
f. Minum
8-9 gelas perhari
Frekuensi
Air putih, teh manis
Jenis Minuman
2 Pola Eliminasi
e. BAK
98
f. BAB
Frekuensi 1 x sehari
Warna Kuning kecoklatan
Masalah Tidak ada
3 Pola Istirahat & Tidur
e. Tidur siang ± 3 jam
f. Tidur malam ± 6 jam
4 Personal Hygiene
i. Mandi 2 x sehari
j. Gosok gigi 2 x sehari
k. Keramas 1x
l. Perawatan payudara 1 x sehari
5 Pola Aktivitas Tiduran dan
menyusui bayinya
6 Pola Seksual Belum
melakukanny
a
5. Wajah
Simetris, tidak ada lesi, tidak ada oedema, tidak ada nyeri tekan.
6. Mata
Simetris, tidak anemis, sklera jernih, refleks pupil baik.
7. Leher
Kelenjar getah bening : Tidak ada pembengkakan
Kelenjar tiroid : Tidak ada pembengkakan
Vena jugularis : Tidak ada pembesaran
8. Dada
Inspeksi : Simetris, tidak ada lesi, tidak ada benjolan.
Palpasi : Tidak ada oedema, tidak ada massa.
Auskultasi : Bunyi nafas vaskuler, tidak ada wheezing, bunyi jantung
reguler, tiada ada murmur jantung.
9. Payudara
Simetris, tidak ada benjolan pada payudara, puting susu menonjol, terdapat
pengeluaran ASI banyak, tidak ada tanda-tanda bendungan ASI serta tidak
ada lecet pada putting.
10. Abdomen
TFU tidak teraba, tidak ada edema, tidak ada lesi.
11. Ekstremitas
Oedema : Tidak ada nyeri tekan.
Varices : Tidak ada varices.
Tromboflebitis : Tidak ada tromboflebitis.
Reflek Patella : Kanan positif/kiri positif.
13. Genetalia
Tidak ada varices, pengeluaran lochea (Lochea Alba).
III. ANALISA
P3A1 postpartum 6 minggu dengan keadaan normal.
IV. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan keadaan umum ibu baik
tidak ditemukan kelainan atau komplikasi.
10
Appereance 1 2
Pulse 2 2
Grimace 1 1
Activity 2 2
Respiration 2 2
SCORE 8 9
10
6. Leher
Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid, tidak ada pembengkakan
kelenjar getah bening, tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada
brachial palsi.
7. Dada
Inspeksi : Simetris, tidak ada retraksi dinding dada
Palpasi : Tidak ada benjolan
Auskultasi : Bunyi nafas vaskuler, tidak ada wheezing, jantung
reguler.
8. Abdomen
Tidak ada lesi, tidak ada benjolan, tidak ada perdarahan tali pusat,
tidak ada pembesaran tali pusat saat menangis.
9. Genetalia dan anus
Labia mayora telah menutupi labia minora, anus berlubang, letak
normal.
10. Ekstremitas atas
Simetris, sama panjang, gerak aktif, jari lengkap.
11. Ekstremitas bawah
Simetris, sama panjang, gerak aktif, jari lengkap.
12. Punggung/spina
Tidak ada penonjolan spina bifida.
13. Kulit
Verniks : Positif
Warna : Kemerahan, tidak tanda infeksi
Lanugo : Terdapat sedikit lanugo
Pembengkakan : Tidak ada
Tanda lahir : Tidak ada
14. Refleks
Refleks moro : Positif
Refleks rooting : Positif
Refleks sucking : Positif
10
I. DATA SUBJEKTIF
1. Keluhan
Ibu mengatakan tidak ada keluhan seperti kuning, demam, maupun
diare pada bayinya dan bayi menyusu kuat.
2. Pola kebutuhan sehari-hari
a. Pola Nutrisi
ASI 11 kali/hari durasi ±20 menit bayi tidak mendapatkan makanan
atau minuman apapun selain ASI.
b. Eliminasi
Ibu mengatakan bayi BAK ±7x/hari, BAB 3x/hari dengan warna dan
konsistensi normal.
c. Istirahat
Ibu mengatakan bayi tertidur setelah diberi ASI.
3. Riwayat imunisasi
Bayi sudah mendapatkan imunisasi HB-0 pada usia 6 jam di berikan di
RSUD Pelabuhan Ratu.
II. DATA OBJEKTIF
1. Keadaan umum : Baik
2. Tangisan bayi : Kuat
3. Tonus otot : Kuat
4. TTV : BJA : 133x/menit, reguler (Normal)
Respirasi : 42x/menit
Suhu : 36,5 OC
10
5. Antropometri
e. BB : 3100 gram
f. PB : 51 cm
g. LD : 32 cm
h. LK : 33 cm
6. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
Tidak ada odema, kulit kepala bersih.
b. Telinga
Sejajar dengan mata tidak ada pengeluaran secret.
c. Mata
Konjugtiva merah muda, sklera putih, reflek mengedip positif.
d. Hidung
Tidak ada penegeluran cairan dari hidung, tidak ada cuping hidung.
e. Mulut
Tidak ada oral trush pada mulut, tidak ada sianosis.
f. Dada
Tidak ada retraksi dinding dada, bunyi nafas normal, tidak ada bunyi
wheezing.
g. Abdomen
Tidak ada benjolan, tali pusat sudah lepas.
h. Genetalia
Bersih, tidak ada pembengkakan, labia mayora menutup labia
minora, terdapat lubang uretra, keadaan genetalia normal.
i. Ekstremitas
a. Atas
Simteris, tonus otot kuat, tidak ada luka tidak ada benjolan.
b. Bawah
Simetris, tonus otot kuat, tidak ada luka tidak ada benjolan.
10
j. Kulit
Warna kulit bayi kemerahan, tidak ikterus pada kulit bayi.
II. ANALISA
Neonatal cukup bulan sesuai masa kehamilan usia 6 hari dengan keadaan
normal.
III. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan.
Evaluasi : Ibu mengetahui dan merasa lega.
2. Memotivasi ibu untuk menyusui bayinya secara ekslusif selama 6 bulan
tanpa tambahan makanan dan minuman apapun.
Evaluasi : Ibu mengerti dan akan melakukannya.
3. Memberi tahu ibu untuk membuat bayi bersendawa setelah menyususi,
dengan cara ibu duduk tegak dan bayi digendong secara posisi tegak
dengan dagu bayi diletakkan pada bahu ibu sambil ibu menepuk lembut
punggung bayi secara berulang, agar bayi tidak muntah atau gumoh.
Evaluasi : Ibu mengerti, dan akan melakukannya.
4. Memberitahu ibu untuk rutin menjemur bayinya setiap ± 30 menit di pagi
hari dari jam 07.00-08.00 WIB pada bagian depan bayi dan belakang
bayi. Evaluasi : Ibu mengerti dan akan melakukannya.
5. Memberitahu ibu untuk tetap menjaga kehangatan bayi dengan cara
membungkus bayi dengan kain kering, segera mengganti kain bayi jika
kain/pakaian basah, tidak menidurkan bayi ditempat yang dingin atau
jendela terbuka.
Evaluasi : Ibu mengerti dan akan melakukannya.
6. Memberitahukan ibu untuk memandikan bayi dengan menggunakan air
hangat. Dapat dilakukan dengan pengecekan air dengan menggunakan
siku.
Evaluasi : Ibu mengerti dan akan melakukannya.
7. Memberi tahu ibu jika ada tanda bahaya pada bayi seperti suhu badan
tinggi, tidak mau menyusui, bayi kejang, bayi sesak atau terdapat tarikan
dinding dada, kulit dan mata bayi kuning, diare atau buang air besar
10
dengpan konsistensi feses bayi cair lebih dari 3 kali, feses bayi berwarna
pucat, dan bayi menangis merintih atau menangis terus menerus, segera
datang ke fasilitas kesehatan terdekat.
Evaluasi : Ibu mengerti, dapat mengulang kembali macam-macam tanda
bahaya pada bayi, dan akan melakukannya.
10
I. DATA SUBJEKTIF
1. Keluhan
Ibu mengatakan tidak ada keluhan.
2. Riwayat laktasi
Ibu mengatakan ASI diberikan 2-3 jam sekali durasi ±20 menit,
bergantian antara payudara kiri dan kanan. Bayi tidak mendapatkan susu
formula atau sejenis makanan dan minuman apapun selain ASI.
3. Pola kebutuhan sehari-hari
a. Pola Nutrisi
ASI 11 kali/hari durasi ±20 menit bayi tidak mendapatkan makanan
atau minuman apapun selain ASI.
b. Eliminasi
Ibu mengatakan bayi BAK ±7x/hari, BAB 3x/hari dengan warna dan
konsistensi normal.
c. Istirahat
d. Ibu mengatakan bayi tertidur setelah diberi ASI.
II. DATA OBJEKTIF
1. Keadaan umum : Baik
2. Tangisan bayi : Kuat
3. Tonus otot : Kuat
4. TTV : BJA : 130x/menit, reguler
Respirasi : 45x/menit
Suhu : 36,5 OC
11
5. Antropometri
a. BB : 3200 gram
b. PB : 52 cm
c. LD : 33 cm
d. LK : 35 cm
6. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
Tidak ada odema, kulit kepala bersih.
b. Telinga
Sejajar dengan mata tidak ada pengeluaran secret.
c. Mata
Konjugtiva merah muda, skelera putih, reflek mengedip positif.
d. Hidung
Tidak ada penegeluran cairan dari hidung, tidak ada cuping hidung.
e. Mulut
Tidak ada oral trush pada mulut, tidak ada sianosis.
f. Dada
Tidak ada retraksi dinding dada, bunyi nafas normal, tidak ada bunyi
wheezing.
g. Abdomen
Tidak ada benjolan, tali pusat sudah lepas.
h. Genetalia
Bersih, tidak ada pembengkakan, kedaan normal.
i. Ekstremitas
Atas : Simteris, tonus otot kuat, tidak ada luka tidak ada
benjolan. Bawah : Simetris, tonus otot kuat, tidak ada luka tidak
ada benjolan.
10. Kulit
Warna kulit bayi kemerahan, tidak ikterus pada kulit bayi.
III. ANALISA
Neonatal cukup bulan sesuai masa kehamilan usia 14 hari dengan keadaan
normal.
11
IV. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan fisik bayi.
Evaluasi : Ibu mengetahuinya dan merasa
lega.
2. Tetap memotivasi ibu untuk menyusui bayinya secara ekslusif selama 6
bulan tanpa tambahan makanan dan minuman apapun.
Evaluasi : Ibu mengerti dan akan melakukannya
3. Memberi tahu ibu untuk membuat bayi bersendawa setelah menyususi,
dengan cara ibu duduk tegak dan bayi digendong secara posisi tegak
dengan dagu bayi diletakkan pada bahu ibu sambil ibu menepuk lembut
punggung bayi secara berulang, agar bayi tidak muntah atau gumoh.
Evaluasi : Ibu mengerti, dan akan melakukannya.
4. Memberitahu ibu untuk rutin menjemur bayinya setiap ± 30 menit di
pagi hari dari jam 07.00-08.00 WIB pada bagian depan bayi dan
belakang bayi.
Evaluasi : Ibu mengerti dan akan melakukannya
5. Memberitahu ibu untuk tetap menjaga kehangatan bayi dengan cara
membungkus bayi dengan kain kering, segera mengganti kain bayi jika
kain/pakaian basah, tidak menidurkan bayi ditempat yang dingin atau
dekat dengan jendela terbuka.
Evaluasi : Ibu mengerti dan akan melakukannya
6. Memberi tahu ibu jika ada tanda bahaya pada bayi seperti suhu badan
tinggi, tidak mau menyusui, bayi kejang, bayi sesak atau terdapat
tarikan dinding dada, kulit dan mata bayi kuning, diare atau buang air
besar dengan konsistensi feses bayi cair lebih dari 3 kali, feses bayi
berwarna pucat, dan bayi menangis merintih atau menangis terus
menerus, segera datang ke fasilitas kesehatan terdekat.
Evaluasi : Ibu mengerti, dapat mengulang kembali macam-macam
tanda bahaya pada bayi, dan akan melakukannya.
7. Mengingatkan ibu untuk mengimunisasi bayi sesuai jadwal yang tertera
di buku KIA/kartu imunisasi.
11
Evaluasi : Ibu mengerti dan akan melakukannya sesuai jadwal yang ada
di buku KIA/Buku imunisasi.
8. Mengingatkan ibu untuk rutin melakukan kunjungan ke posyandu,
puskemas, atau bidan untuk melihat tumbuh kembang bayinya.
Evaluasi : Ibu mengerti dan akan melakukannya.
BAB IV
PEMBAHASA
N
janin dan mengetahui seberapa bagian kepala janin masuk ke pintu atas
panggul. Hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan hasil kajian Ny. Y.
Dari hasil auskultasi pada Ny. Y didapatkan hasil DJJ 142x/ menit.
Menurut teori Saifuddin (2016) nilai normal denyut jantung janin antara
120-160 dpm. Hal ini menunjukan tidak ada kesenjangan antara teori dan
kajian DDJ pada Ny. Y.
Kunjungan ANC yang dilakukan oleh Ny. Y selama kehamilannya
adalah 6 kali di PMB serta melakukan USG 2 kali yakni 1kali di
trimester pertama dan 1 kali di trimester ketiga.
4.1.2 Persalinan
1. Kala 1
Pada tanggal 26 Juli 2022 ibu datang kembali ke poli
kandungan RSUD Pelabuhan Ratu dengan keluhan sudah merasakan
mules sejak dini hari sekitar jam 02.00 WIB disertai keluar lender
darah, tapi ibu menyangkal keluar air-air dari jalan lahir. Setelah
dilakukan pemeriksaan di dapatkan hasil TD : 110/80 mmHg, N :
80x /menit, S
: 36,7oC, R : 24x /menit.
Pada pemeriksaan abdomen ditemukan striae gravidarum, TFU
32 cm dengan TBBJ 3255 gram. Hasil palpasi leopold 1 teraba bulat
tidak melenting yang berarti bokong janin, palpasi leopold 2 teraba
keras seperti papan di bagian kanan yang berarti punggung kanan,
dan bagian kiri teraba bagian bagian kecil janin yang berarti
ekstermitas janin. Hasil palpasi leopold 3 teraba bulat melenting
yang berarti kepala janin serta palpasi leopold 4 dengan hasil kedua
tangan tidak dapat bertemu atau divergen. Kepala tidak dapat
digoyangkan yang berarti kepala janin sudah masuk panggul. Bidan
melakukan pemeriksaan denyut jantung janin menggunakan Doppler
selama 1 menit dengan hasil 140x/menit, Punctum maksimum
berada di perut kiri bawah. Terdapat his sebanyak 3 kali dalam 10
menit durasi 30 detik. Bidan melakukan periksa dalam untuk
memastikan apakah ibu sudah dalam proses persalinan atau belum.
Hasil periksa dalam
11
4.1.3 Postpartum
1. 6 Jam Postpartum
Diberikan asuhan pencegahan perdarahan akibat atonia uteri
dengan mengajarkan ibu cara massase fundus uteri, memberitahu ibu
kondisi uterus yang baik adalah ketika uterus teraba keras, jika lembek
maka kondisi uterus jelek, dan menganjurkan ibu untuk menyusui
bayinya sedini mungkin karena proses menyusui dapat merangsang
kontraksi uterus. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dan tidak
menahan BAK agar tidak terjadi infeksi pada luka perenium. Ini
sejalan dengan teori (Bahiyatun, 2009), bahwa tujuan kunjungan 6-8
jam postpartum adalah memberikan konseling pada ibu atau salah satu
anggota keluarga bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena
atonia uteri dan pemberian ASI awal untuk mencegah hipotermia.
Asuhan yang diberikan oleh penulis saat kunjungan 6 jam
postpartum telah sesuai antara teori dan praktek.
2. 6 Hari Postpartum
Pada saat kunjungan 6 hari postpartum penulis memberikan
asuhan untuk memastikan involusi berjalan normal, memastikan ibu
mendapat makanan yang bergizi, minum dan istirahat yang cukup,
memberitahu ibu untuk menjaga kebersihan, dan perawatan bayi
sehari-hari di rumah, serta memberitahu ibu tanda bahaya nifas.
Ny. Y telah mendapat asuhan sesuai kebutuhan dan tidak ada
tanda-tanda penyulit yang terjadi pada ibu mampu bayinya. Asuhan
yang diberikan telah selesai sehingga tidak ada kesenjangan antara
teori dan praktik.
3. 2 Minggu Post Partum
Asuhan 2 minggu post partum yang diberikan pada Ny. Y tetap
sama dengan kunjungan 6 hari. Menurut (Yanti, 2014) asuhan yang di
berikan saat kunjungan 2 minggu sama dengan kunjungan 6 hari.
12
4. 6 Minggu Postpartum
Pada kunjungan 6 minggu penulis melakukan kunjungan untuk
penyelesaian asuhan selama masa nifas. Asuhan yang diberikan yaitu
menanyakan penyulit yang dialami ibu dan bayi alami, dan
mengevaluasi mengenai program KB yang ibu akan gunakan. Ibu
mengatakan merasa senang dan tidak mengalami penyulit pada masa
nifas dan tidak mengalami kesulitan merawat bayinya. Ibu memilih
suntik KB karena sudah nyaman dengan kontrasepsi tersebut. Hal ini
sesuai dengan teori (Varney, 2008) bahwa kunjungan 6 minggu
postpartum adalah untuk menanyakan penyulit bagi ibu dan bayi, dan
konseling KB secara dini.
Ny. Y telah mendapatkan semua asuhan sebanyak 4 kali,
sehingga kunjungan yang dilakukan oleh penulis sesuai dengan teori
(Bahiyatun, 2009), yaitu berdasarkan program dan kebijakan teknis
masa nifas, paling sedikit dilakukan 4 kali kunjungan masa nifas,
dengan tujuan untuk memelihara kondisi kesehatan ibu dan bayi,
melakukan pencegahan terhadap kemungkinan-kemungkinan adanya
gangguan kesehatan ibu nifas dan bayinya, mendeteksi adanya
komplikasi dan menangani komplikasi atau masalah yang timbul dan
mengganggu kesehatan ibu dan bayi.
4.1.4 Neonatal
1. Kunjungan 1 jam
Pada asuhan neonatal 1 jam diberikan inject Vit K dan pemberian
salep mata. Vit K ini berfungsi mencegah terjadinya perdarahan, dan
salep mata ini diberikan untuk mencegah terjadinya infeksi pada mata
(Saputra, 2014).
Dari hasil pengkajian yang dilakukan pada bayi Ny. Y didapatkan
refleks hisap bayi baik, dan bayi menyusu kuat. Secara keseluruhan
asuhan berjalan normal, tidak ada kesenjangan antara teori dan
praktek.
12
2. Kunjungan 6 Hari
Pada asuhan neonatal 6 hari bayi Ny. Y dilakukan pemeriksaan
umum kondisi bayi, didapatkan hasil pemeriksaan bayi dalam keadaan
baik, tidak terdapat tanda-tanda bahaya pada bayi, bayi menyusu
dengan baik, pola eliminasi BAB & BAK dalam batas normal.
Dari data yang di dapatkan bayi sudah di berikan imunisasi HB-0
di RSUD R Syamsudin SH saat bayi berusia 6 jam. Imunisasi ini
berguna untuk mengurangi penularan Hepatitis B sehingga
menurunkan angka kematian oleh sirosis dan kanker hati yang
disebabkan virus Hepatitis B. (Maryunani, 2010)
Pengkaji memberikan konseling kepada ibu mengenai asuhan
yang harus dilakukan seperti pemberian ASI ekslusif, dan perawatan
bayi sehari-hari, dalam hal ini tidak ada kesenjangan teori dan praktik.
3. Kunjungan 14 Hari
Dilakukan asuhan bayi baru lahir seperti melakukan pemeriksaan
umum berupa kondisi bayi, dan di dapatkan bayi dalam keadaan baik,
tidak terdapat tanda bahaya pada bayi, bayi menusu kuat, ibu masih
mempertahankan ASI eksklusif.
Mengingatkan ibu untuk imunisasi BCG bayinya sesuai dengan
jadwal di kartu imunisasi. Imunisasi ini diberikan untuk menimbulkan
kekebalan aktif terhadap penyakit tuberculosis (TBC), yaitu penyakit
paru-paru yang sangat menular.
Kunjungan yang dilakukan oleh penulis telah sesuai menurut
(Kemenkes RI, 2013), bahwa bayi baru lahir sebaiknya mendapatkan
semua kunjungan neonatus yang terdiri dari 3 jenis, yaitu saat bayi
berumur 6-48 jam (KN 1), 3-7 hari (KN 2), 8-28 hari (KN 3). Bayi
Ny. Y mendapatkan semua kunjungan neonatus tiga kali sesuai
dengan waktu yang ditentukan. Dikatakan kunjungan neonatus
lengkap. Kunjungan ini dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi
resiko kematian bayi.
12
Pasal 46
(1) Dalam menyelenggarakan Praktik Kebidanan, Bidan bertugas
memberikan pelayanan yang meliputi:
a. pelayanan kesehatan ibu;
b. pelayanan kesehatan anak;
c. pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana;
d. pelaksanaan tugas berdasarkan pelimpahan wewenang; dan/atau
e. pelaksanaan tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu.
(2) Tugas Bidan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapar dilaksanakan
secara bersama atau sendiri.
(3) Pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
secara bertanggung jawab dan akuntabel.
Pasal 47
(1) Dalam menyelenggarakan Praktik Kebidanan, Bidan dapat berperan
sebagai:
a. pemberi Pelayanan Kebidanan;
b. pengelola Pelayanan Kebidanan;
c. penyuluh dan konselor;
d. pendidik, pembimbing, dan fasilitator klinik;
e. penggerak peran serta masyarakat dan pemberdayaan perempuan;
dan/atau
f. peneliti.
(2) Peran Bidan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 48
Bidan dalam penyelenggaraan Praktik Kebidanan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 46 dan Pasal 47, harus sesuai dengan kompetensi dan
kewenangannya.
12
Pasal 49
Dalam menjalankan tugas memberikan pelayanan kesehatan ibu
sebagaimana dimaksud dalam pasal 46 ayat (1) huruf a, Bidan berwenang:
a. memberikan Asuhan Kebidanan pada masa sebelum hamil;
b. memberikan Asuhan Kebidanan pada masa kehamilan normal;
c. memberikan Asuhan Kebidanan pada masa persalinan dan menolong
persalinan normal;
d. memberikan Asuhan Kebidanan pada masa nifas;
e. melakukan pertolongan pertama kegawatdaruratan ibu hamil, bersalin,
nifas, dan rujukan; dan
f. melakukan deteksi dini kasus risiko dan komplikasi pada masa
kehamilan, masa persalinan, pascapersalinan, masa nifas, serta asuhan
pascakeguguran dan dilanjutkan dengan rujukan.
Pencegahan terjadi perdarahan ibu bersalin dan postpartum merupakan
tindakan utama, sehingga dapat menghemat tenaga, biaya dan mengurangi
komplikasi upaya preventif dapat dilakukan dengan :
1. Meningkatkan kesehatan ibu, sehingga tidak terjadi anemia dalam
kehamilan
2. Meningkatan usaha penerimaan KB
3. Melakukan pertolongan persalinan di rumah sakit bagi ibu yang
mengalami perdarahan pada masa bersalin dan post partum
4. Memberikan uteronika segera setelah persalinan bayi, kelahiran plasenta
dipercepat (Manuaba, 2007).
Adapun didalam 24 standar asuhan kebidanan persalinan kala III dan
penanganan retensio plasenta terdapat di standar 11 dan standar 20:
STANDAR 11 : Penatalakasanaan Aktif Persalinan Kala Tiga Secara aktif
bidan melakukan penatalaksanaan aktif persalinan kala tiga. Tujuan
dilaksanakan nya standar ini yaitu membantu secara aktif pengeluaran
plasenta dan selaput ketuban secara lengkap untuk mengurangi kejadian
perdarahan pasca persalinan kala tiga, mencegah terjadinya atonia uteri dan
retesio plasenta. Adapaun hasil yang diharapkan yaitu menurunkan
terjadinya
12
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
127
DAFTAR PUSTAKA
Asrinah, Putri Shinta Siswoyo, Sulistyorini Dewie, Muflihah Ima Syamrotul, Sari
Dian Nirmala. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Jakarta; Graha
Ilmu.
Cuningham F Gary, et all. 2013. William Obstetric. 24th edition New York;
McGraw-Hill education.
Vivian, Dewi. Nany Lia. 2013. Asuhan Neonatus Bayi DAN Balita. Jakarta;
Salemba Medika.
Fraser Diane M, Cooper Margaret A. 2011. Buku Ajar Bidan Myles Edisi 14.
Jakarta; EGC.
Bayu Irianti. 2015. Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti. Jakarta; Sagung Seto
Ikatan Bidan Indonesia. 2016. (https://ibi.or.id/).