Anda di halaman 1dari 25

KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE

PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN PUSKESMAS


DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) NONFISIK BIDANG KESEHATAN
TAHUN ANGGARAN 2023

A. LATAR BELAKANG

1. Dasar Hukum

1. Undang – Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan


2. Undang – Undang RI Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah
Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 Tentang Standar
Pelayanan Minimal
4. Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021 Tentang
Penanggulangan TB
5. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan
Penurunan Stunting
6. Instruksi Presiden RI Nomor 1 Tahun 2017 Tentang Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 54 Tahun 2015 Tentang
Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 39 Tahun 2016 Tentang
PIS-PK
9. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 44 Tahun 2016 Tentang
Manajemen Puskesmas
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun
2019 Tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar
Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
11. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 31 Tahun 2019 Tentang
Sistem Informasi Puskesmas
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2019 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
13. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/4805/2021 Tentang Indikator Penyesuaian
Upaya Kesehatan Masyarakat dan Pembatasan Sosial Dalam
Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)

14. Peraturan Daerah Kota Sukabumi Nomor 1 Tahun 2015 Tentang


Sistem Kesehatan Daerah
15. Peraturan Walikota Sukabumi Nomor 103 Tahun 2019 Tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat

2. Gambaran Umum

UPT Puskesmas Limusnunggal adalah Puskesmas dengan


Kategori Puskesmas Perkotaan dan Jenis Kemampuan Pelayanan Non
Perawatan sesuai dengan Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Sukabumi Nomor 07 Tahun
2019 tentang Izin Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Puskesmas
Limusnunggal yang ditetapkan pada tanggal 18 Desember 2019. UPT
Puskesmas Limusnunggal terletak di Jalan Rawa Belut No. 05 Kel.
Limusnunggal. Secara administratif wilayah kerja UPT Puskesmas
Limusnunggal terdiri dari 2 Kelurahan yaitu Keluraham Limusnunggal
dan Kelurahan Sindang Palay.

Gbr. 1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Limusnunggal

Secara Geografis batas wilayah kerja Puskesmas Limusnunggal


adalah sebagai berikut :
1. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Babakan dan
Desa Sasagaran Kabupaten Sukabumi.
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Baros.
3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Nanggeleng.
4. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Babakan dan
Kelurahan Cibeureum Hilir.

Luas wilayah, jumlah Rukun Warga dan Rukun Tetangga di


wilayah kerja Puskesmas Limusnunggal dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.1
Luas Wilayah, Jumlah Rukun Warga dan Rukun Tetangga
di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Limusnunggal Tahun 2021
Luas Wil
Kelurahan RW RT
(Ha)
(1) (2) (3) (4)
Limusnunggal 226,06 Ha 13 43

Sindangpalay 164.99 Ha 7 24

Sebagian besar wilayah dapat dilalui dengan kendaraan roda


empat namun kendaran umum (angkot) masih terbatas sehingga alat
transportasi yang sering digunakan adalah ojek. Akses jalan menuju ke
Puskesmas Limusnunggal lebih mudah di capai oleh warga di Kelurahan
Limusnunggal, sedangkan warga di Kelurahan Sindangpalay lebih mudah
mengakses ke Pustu Sindangpalay. Dengan dibukanya jalur lingkar
selatan yang menghubungkan jalur Baros dengan Kelurahan Babakan
Kecamatan Cibeureum jadi lebih mudah aksesnya menuju Puskesmas
Limusnunggal.

Dalam melakukan perencanaan pelayanan Kesehatan di wilayah


kerja nya, Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) menjadi dasar dalam
Menyusun anggaran pelaksanaan kegiatan pada tahun berikutnya.
Berdasarkan hasil penilaian PKP Tahun 2021 masalah-masalah
Kesehatan di UPTD Puskesmas Limusnunggal adalah sebagai berikut:

Untuk mengetahui adanya masalah Upaya Kesehatan


Esensial/Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan, manajemen dan
mutu pelayanan di Puskesmas Limusnunggal pada tahun 2023, maka
dibutuhkan data pembanding seperti data target masing-masing
program/kegiatan, dan/atau data cakupan kegiatan tahun sebelumnya
(tahun 2021).

Pada Tahun 2021, terdapat beberapa target kinerja yang tidak


tercapai yaitu sebagai berikut:
Penilaian Kinerja Puskesmas
Tahun 2021

UKM ESENSIAL
No Indikator Target Capaian
1 Promosi Kesehatan
Pembinaan PHBS di Tatanan Rumah 60 42
Tangga
2 Kesehatan Lingkungan
Presentase Rumah Sehat 50 30
3 Upaya Kesehatan Ibu Dan Anak
Presentasi Komplikasi Kebidanan Yang 83 78
Ditangani
Cakupan Pelayanan Anak Balita 100 91
4 Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
Cakupan Balita Ditimbang (D/S) 80 62
Cakupan balita Ditimbang Yang Naik 76 55
Berat Badannya
5 Pengendalian Penyakit Menular dan
PTM
Cakupan Kasus DM 5 1,5
Cakupan Kasus Hipertensi 20 15

UKM PENGEMBANGAN
No Indikator Target Capaian
1 Upaya Perkesmas
Cakupan Pembinaan Keluarga Mandiri 60 59
level III
2 UKGM/UKGS
Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi 60 0
dan Mulut di Tingkat TK, SD/MI
Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi 80 0
dan Mulut di Tingkat TK, SD/MI
3 Pelayanan Kesehatan Indera
Cakupan Kegiatan Penjaringan 80 0,9
Penemuan Kasus Gangguan
Pendengaran di SD/MI
100 65
4 Upaya Kesehatan Tradisonal
Cakupan Pengobat Tardisional Berijin 60 44

MANAJEMEN
No Indikator Target Capaian
1 MANAJEMEN OPERASIONAL
Kelengkapan Pengisian RM 10 6
2 PROGRAM PENGAMATAN DAN
PENCEGAHAN PENYAKIT
Membuat PWS Wilayah 10 4

MUTU PELAYANAN
No Indikator Target Capaian
1 UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN
Kunjungan KLinik Sanitasi 10 6

1. Prioritas Masalah
Dalam menetapkan prioritas masalah Dalam penetapan urutan
prioritas masalah dapat mempergunakan berbagai macam metode seperti
metode USG (Urgency, Seriousness, Growth) yaitu salah satu alat untuk
menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan dengan
menentukan skala nilai 1 – 5 atau 1 – 10. Isu yang memiliki total skor
tertinggi merupakan isu prioritas.

a. Urgency
Urgency dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah
tersebut diselesaikan.
b. Seriousness
Seriousness dilihat dari dampak masalah tersebut terhadap
produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, dan
membahayakan sistem atau tidak.
c. Growth
Seberapa kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang
dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk
kalau dibiarkan.
a. Prioritas Masalah PKP
NO MASALAH U S G SKOR RANKING
1 Promosi Kesehatan
− Pembinaan PHBS di 3 3 2 8 6
Tatanan Rumah
Tangga
2 Kesehatan Lingkungan
- Rumah sehat 4 4 2 10 5
− Cakupan Klinik Sanitasi
3 Gizi
− Cakupan D/S tidak 4 4 5 13 2
mencapai target
4 P2 P dan PTM
- Cakupan Hipertensi 3 4 5 12 3
Tertangani
- Cakupan Kasus DM
5 KIA
- Cakupan Komplikasi 5 5 5 15 1
Kebidanan Tertangani
6 Upaya Kesehatan Gigi 3 3 4 10 6
dan Mulut
7 Upaya Perkesmas 4 5 1 10 8

9 Upaya

2 3 3 8 9

Kesehatan Tradisional
10 Manajemen
- Kelengkapan
Pengisian RM 4 4 4 12 4
- Membuat PWS
Wilayah
11 Mutu Pelayanan
- Kunjungan Klinik 4 4 2 10 7
Sanitasi
Dari table diatas dapat diketahui bahwa ada 11 prioritas masalah
yang perlu di jadikan perhatian, sehingga darai data diatas diharapkan
dapat dilakukan upaya perbaikan dengan mempertimbangan kondisi SDM,
Karaketristik Wilayah dan peluang-peluang inovasi yang dapat di
laksanakan.
Cakupan UKM essensial dan pengembangan menjadi focus utama
pemecahan masalah, karena selain memperhatikan Target SPM, juga
menjadi focus dalam target Renstra Dinas Kesehatan Kota Sukabumi
sehingga diharapkan semua kinerja dapat dilaksanakan dengan baik
meskipun belum dapat dilakukan dengan maksimal akibat adanya
pandemic Covid-19
Untuk memudahkan melakukan analisis dalam melakukan perencanaan anggaran dapat diuraikan
sebagai berikut :

NO MENU/RINCIAN MENU/KOMPONEN/SUB KOMPONEN URAIAN


1 UKM Esensial Primer
  a Penurunan AKI dan AKB dan Perbaikan Gizi Masyarakat
      1) Surveilans Kesehatan Gizi dan KIA
      Pelacakan dan pelaporan kematian dan Pada Tahun 2021 tidak ada
pelaksanaan otopsi verbal kematian Ibu dan kematian ibu di Wilayah Kerja
Bayi/balita* Puskesmas Limusnunggal
akan tetapi Bumil Resti selalu
  a)
ada peningkatan maka perlu di
rencanakan untuk
mengantisipasi adanya
kematian di tahun 2023
      Rapat validasi dan evaluasi data Gikia* Tidak di pungkiri bahwa
kebutuhan terhadap data yang
valid dari setiap program atau
pelayanan Kesehatan sangat
diperlukan sebagi dasar dalam
merencakan identifikasi data,
analisis dan rencana tindak
  b) lanjut perbaikan kinerja, tidak
berbeda jauh dengan layanan
KIA, Rapat Validasi Data dan
Evaluasi Data Gizi dan KIA
sangat diperlukan untuk
mengetahui data pasti masalah
Kesehatan yang memerlukan
intevensi
    Pelayanan Kesehatan Reproduksi Bagi Calon Pengantin, Pasangan Usia Subur
  2)
(PUS)
      Rapat Koordinasi/sosialisasi Program bagi Menyusun rencana dan strategi
kantor urusan agama penanggulangan dan
(KUA)/Lembaga/organisasi Agama/tokoh pencegahan kematian Ibu dan
  a)
Agama di Kecamatan** Bayi serta Pencegahan
Stunting yang direncanakan
semenjak awal pernikahan
      Pelaksanaan edukasi bimbingan Pada tahun 2022, Puskesmas
perkawinan/konseling pranikah di KUA atau Limusnunggal telah melakukan
lembaga agama dan skrining calon MOU atau Kerjasama dengan
pengantin** KUA/Tokoh Agama maupun
Lintas Sektor dalam melakukan
penanganan pencegahan
kematian Ibu dan Bayi serta
mengantisipasi kasus Stunting
yang ada di wilayah kerja
  b)
Puskesmas Limusnunggal,
rincian kegiatan berupa
penyuluhan bagi PUS, Simulasi
Pengolahan Makanan yang
baik dan Bernutrisi sebagai
persiapan kehamilan dan
kegiatan konsultasi lainnya
serta pemberian Imunisasi
CATIN
        c) Pelaksanaan penyuluhan harian dan Pada Tahun 2021 dan 2022
pelayanan KB, praktik P2GP dan kesehatan Pelaksanaan penyuluhan
reproduksi, pencegahan kekerasan pada harian dan pelayanan KB,
perempuan dan anak dan kesehatan praktik P2GP dan kesehatan
penyandang disabilitas** reproduksi, pencegahan
kekerasan pada perempuan
dan anak dan kesehatan
penyandang disabilitas belum
NO MENU/RINCIAN MENU/KOMPONEN/SUB KOMPONEN URAIAN
pernah dilaksanakan meskipun
secara data yang di analasis
atau diperoleh di wilayah kerja
Puskesmas Limusnunggal,
kasus kekerasan pada anak
dan perempuan ada, dan
pelayanan kb juga masih belum
mencapai target sehingga
kegiatan ini sangat
memungkinkan untuk
dilaksanakan pada tahun 2023
      3) Pelaksanaan Kelas Ibu (Kelas Ibu Hamil, Kelas Ibu Balita)
    Pelaksanaan Kelas ibu hamil* Meningkatkanya kasus Bumil
Resti di Puskesmas
Limusnunggal harus
memikirkan strategi dalam
mengendalikan dan mencegah
kematian ibu dan bayi berulang
sehingga pada tahun 2023
tidak aka nada kasus kematian
    a)
Kembali, salah satu startegi
yang digunakan adalah
pelaksanaan kelas Ibu hamil,
dalam kegiatannya
dilaksanakan pemberian
edukasi, simulasi dan
pemantapan persiapan
rencana persalinan yang aman
    Pelaksanaan Kelas ibu balita* Dalam upaya mencegah
kematian balita dan mencegah
balita stunting atau gizi buruk,
puskesmas Limusnunggal
sejak 2020 rutin melaksanakan
    b) kegiatan kelas balita dengan
tujuan memberikan edukasi
pada keluarga pentingnya
memamtau tumbuh kembang
balita, asupan gizi seimbang
dan tata Kelola balita sakit
      4) Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
    Rapat Koordinasi dengan OPD/perangkat Rapat Koordinasi dengan
desa dan Masyarakat terkait Perencanaan Lintas Sektor terkait
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi perencanaan Persalinan dan
(P4K), termasuk pemantauan ibu hamil risiko Pencegahan Komplikasi (P4K)
tinggi** Dalam upaya mencegah
kematian Ibu dan Bayi di
wilayah kerja Puskesmas
Limusnunggal baik bagi Ibu
hamil normal maupun resiko
    a) tinggi perlu dilaksanakan agar
ibu hamil dan keluarga bisa
menentukan rencana
persalinan aman, dan agar
lintas sector terutama kader
dapat mengetahui rencana
persalinan yang akan dilakukan
dan memastikan tidak ada
komplikasi selama pross
tersebut
        b) Biaya Transport calon pendonor darah untuk Dalam merencanakan
mendukung P4K dari dan/ke UTD** persalinannya, setiap ibu hamil
harus memastikan telah
memeriksakan golongan
darahnya dan mendapatkan
cadangan calon pendonor
darah untuk mengantisipasi
NO MENU/RINCIAN MENU/KOMPONEN/SUB KOMPONEN URAIAN
komplikasi selama kehamilan
dan persalinan.
      5) Pemantauan Tumbuh Kembang Balita
      Pendampingan rujukan balita stunting/gizi Pencegahan dan Penanganan
buruk** Balita Stunting menjadi salah
satu indicator Prioritas Nasional
yang harus dilakukan oleh
  a)
puskesmas, salah satu
kegiatannya adalah
pendampingan rujukan pada
balita stunting atau gizi buruk
      Lokakarya pembuatan SOP tatalaksana Dalam upaya melakukan tata
balita dengan masalah gizi dan tumbUang laksanakan kasus stunting di
harian kembang: weight faltering, gizi kurang, wilayah kerja puskesmas
gizi buruk, stunting termasuk rujukan** Limusnunggal maka
puskesmas perlu Menyusun
pembuatan SOP agar
  b) pelaksanaan pengendalian
stunting dapat dengan mudah
dilaksanakan, sistematik dan
terstruktur, maka melalui
lokakarya pembuatan SOP tata
laksana tumbuh kembang
balita akan menjadi lebih baik
      6) Kunjungan lapangan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
      Kunjungan Pembinaan Pelayanan ANC, Merupakan pertemuan
Persalinan, PNC bagi Posyandu Prima, /kunjungan lapangan ke
Praktik Mandiri, dan Posyandu* kabupaten/kota untuk
memberikan informasi terkait
upaya penurunan AKI-AKB
dana melakukan vertifikasi
  a) terhadap laporan AKI-AKB.
Harapannya kapasitas dan
pengetahuan petugas dinkes
Kab/kota meningkat dengan
penyampaian informasi terkini
terkait upaya penurunan AKI-
AKB
      Kunjungan lapangan bumil Kurang Energi Kunjungan lapangan bumil
Kronik, Anemia, Bumil risti, bayi Berat Lahir Kurang Energi Kronik, Anemia,
rendah, dan Bayi Balita dengan masalah Bumil risti, bayi Berat Lahir
Gizi* rendah, dan Bayi Balita dengan
masalah Gizi adalah kegiatan
  b)
yang dilakukan untuk
memastikan bahwa Ibu hamil,
Bayi dan Balita yang beresiko
memiliki masalah gizi terpantau
dengan baik
      7) Pelayanan Kesehatan Pada Anak Usia Sekolah dan Remaja
        a) Pelaksanaan skrining Kesehatan (termasuk Pelaksanaan skrining
jiwa) pada Anak usia sekolah dan Remaja* Kesehatan (termasuk jiwa)
pada Anak usia sekolah dan
Remaja adalah kegiatan yang
dilakukan untuk
mengidentifikasi status
Kesehatan usia anak sekolah
dan remaja termasuk status
Kesehatan jiwa yang dimiliki
  b Upaya deteksi dini, preventif dan respons penyakit
      1) Deteksi dini faktor risiko dan penyakit tidak menular di masyarakat
        a) Deteksi dini/Skrining faktor risiko & PTM Deteksi dini/Skrining faktor
Prioritas di masyarakat dan institusi* risiko & PTM Prioritas di
masyarakat dan institusi
merupakan kegiatan rutin dan
priortitas yang dilakukan di
NO MENU/RINCIAN MENU/KOMPONEN/SUB KOMPONEN URAIAN
puskesmas Limusnunggal yang
bertujuan untuk mendeteksi
factor resiko PTM pada
masyarakat atau institusi
pemerintah atau sector swasta
      Skrining perilaku merokok pada usia 10-18 Skrining perilaku merokok pada
tahun di sekolah * usia 10-18 tahun di sekolah
dilakukan dalam upaya
melakukan kampanye larangan
  b) merokok dan melakukan
deteksi dini kasus merokok
pada remaja atau usia anak
sekolah untuk mendapatkan
edukasi perilaku hidup sehat
      Penemuan kasus aktif dan pemantauan pengobatan penyakit menular, serta
2)
Program Pemberian Obat Pencegahan Masal (POPM)
      Pemeriksaan massal kasus malaria (Mass Pemeriksaan massal kasus
Blood Survey)** malaria (Mass Blood Survey)
merupakan kegiatan non
prioritas atau prioritas ke dua
mengingat wilayah kerja
puskesmas Limusnunggal
  a)
bukan merupakan daerah
pandemic kasus malaria
sehingga pelaksanaan kegiatan
dapat dilakukan atau tidak
dilakukan menyesuaikan
dengan kebutuhan
      Penemuan kasus hepatitis B (HBsAg reaktif) Penemuan kasus hepatitis
pada bayi usia 9-12 bulan di masyarakat** B(HBsAg reaktif) pada bayi
usia 9-12 bulan di masyarakat
merupakan salah satu kegiatan
  b)
yang dilakukan untuk
mendeteksi kasus baru
hepatitis B pada bayi usia 9-12
Bulan
      Penemuan aktif kasus PD3I, kasus HIV, Penemuan aktif kasus PD3I,
NTD's, dan penyakit menular lainnya** kasus HIV, NTD's, dan penyakit
menular lainnya adalah
kegiatan yang dilakukan untuk
melakukan deteksi dini
penemuan kasus aktif pada
PD31, kasus HIV dan NTD’s
  c)
serta penyakit menular lainnya
menginngat kota sukabumi
khususnya puskesmas
Limusnunggal merupakan
wilayah dengan resiko tinggi
penularan kasus penyakit
Menular
      Penemuan kasus aktif melalui pemeriksaan Penemuan kasus aktif melalui
penyakit tropis terabaikan pemeriksaan penyakit tropis
(kusta/frambusia/cacingan) pada anak terabaikan
  d)
sekolah dasar/MI dan Masyarakat Desa** (kusta/frambusia/cacingan)
pada anak sekolah dasar/MI
dan Masyarakat Desa
        e) Pemberian Obat Pencegahan Massal Pemberian Obat Pencegahan
(POPM) Massal (POPM)
Filarasis/cacingan/schistosomiasis/frambusia Filarasis/cacingan/schistosomia
dan pemantauan minum oralit dan zinc bagi sis/frambusia dan pemantauan
diare balita di masyarakat** minum oralit dan zinc bagi
diare balita di masyarakat
adalah kegiatan rutin yang
dilaksanakan oleh puskesmas
untuk mencegah
kecacingan/filariaris/cschistoso
NO MENU/RINCIAN MENU/KOMPONEN/SUB KOMPONEN URAIAN
miasis/frumbusia dan
pemantauan pemebrian oralite
dan zinkk pada balita diare 
      3) Penemuan kasus aktif TBC
      Penemuan kasus aktif TBC, investigasi Penemuan kasus aktif TBC,
kontak TBC, pelacakan kasus mangkir TBC* investigasi kontak TBC,
pelacakan kasus mangkir TBC
merupakan rangkaian kegiatan
dalam upaya mengeliminasi
  a)
kasus TBC diwilayah kerja
puskesmas Limusnunggal
dimana tata Kelola kasus TB
merupakan salah satu indicator
SPM
      Kunjungan rumah untuk terapi pencegahan Kunjungan rumah untuk terapi
TBC, pemantauan minum obat TBC* pencegahan TBC, pemantauan
minum obat TBC adalah
kegiatan yang dilaksanakan
untuk mendukung program
eliminasi kasus TBC di wilayah
  b)
kerja puskesmas Limusnunggal
dimana salah satu indicator
ketidakberhasilan program TB
adalah lemahnya kepatuhan
penderita TB dalam
mengkonsumsi obat.
      Pemberdayaan masyarakat serta pembinaan kader kesehatan dalam
4)
penanggulangan permasalahan P2P dan Penyehatan Lingkungan
      Pemberdayaan kader masyarakat dalam Pemberdayaan kader
pencegahan Penyakit Menular: Malaria, masyarakat dalam pencegahan
TBC, penangulangan penyakit Tropis Penyakit Menular: Malaria,
Terabaikan (Kusta / frambusia / TBC, penangulangan penyakit
schistosomiasis / Filariasis / cacingan)** Tropis Terabaikan (Kusta /
  a) frambusia / schistosomiasis /
Filariasis / cacingan) perlu
dilakukan mengingat
puskesmas tidak dapat
melakukan pekerjaan sendiri
tanpa bantuan lintas sector
      Pemberdayaan kader masyarakat terlibat Pemberdayaan kader
dalam pelaksanaan deteksi dini Faktor Risiko masyarakat terlibat dalam
Penyakit Tidak Menular** pelaksanaan deteksi dini Faktor
  b) Risiko Penyakit Tidak Menular
sangat dibutuhkan untuk
memastikan data kasus PTM di
wilayah kerja puskesmas
      Pemberdayaan kader masyarakat melalui Pemberdayaan kader
pemicuan untuk ber-Perilaku Hidup Bersih masyarakat melalui pemicuan
Sehat dan stop Buang Air Besar untuk ber-Perilaku Hidup
Sembarangan, cuci tangan pakai sabun bagi Bersih Sehat dan stop Buang
Desa/Kelurahan non Prioritas** Air Besar Sembarangan, cuci
tangan pakai sabun bagi
Desa/Kelurahan non Prioritas
  c)
selama kurun waktu dua tahun
terakhir selalu dilaksanakan
oleh puskesmas dan tahun
2023 tetap akan merencanakan
kegiatan tersebut untuk
mengedukasi masyarakat
pentingnya PHBS
        d) Pemberdayaan kader masyarakat untuk Pemberdayaan kader
melakukan kegiatan Pengawasan Minum masyarakat untuk melakukan
Obat dan Investigasi Kontak TBC serta kegiatan Pengawasan Minum
pemberian Terapi Pencegahan TBC** Obat dan Investigasi Kontak
TBC serta pemberian Terapi
NO MENU/RINCIAN MENU/KOMPONEN/SUB KOMPONEN URAIAN
Pencegahan TBC sangat
penting mengingat tingkat
kepatuhan pasien untuk minum
obat masih sangat rendah
      5) Pelaksanaan STBM untuk Desa/ Kelurahan Prioritas
    Pelaksanaan STBM untuk Desa/ Kelurahan  Pelaksanaan STBM untuk
Prioritas** Desa/ Kelurahan Prioritas
dalam kurun waktu 2 tahun
terakhir ini telah dilaksanakan
dan pada tahun 2023 tetap
menjadi salah satu kegiatan
    a)
yang akan tetap dilaksanakan
mengingat dampak dari
pemicuan STBM untuk
menedukasi dan membangun
kesadaran masyarakat cukup
bermanfaat
    Inpeksi kesehatan lingkungan di TPP (Tempat Pengelolaan Pangan), TFU (Tempat
  6)
Fasilitas Umum), sarana air minum, dan Fasyankes
    Inspeksi Kesling di Sarana Tempat dan  Inspeksi Kesling di Sarana
Fasilitas Umum, Sarana Tempat Tempat dan Fasilitas Umum,
Pengelolaan Pangan, Sarana Air Minum, Sarana Tempat Pengelolaan
Fasyankes** Pangan, Sarana Air Minum,
Fasyankes masih harus terus
    a)
dilakukan karena dengan
dilakukannya pemantauan
masyarakat mendapat
kepastian pengelolaan pangan
dan air terlaksana dengan baik
    Pengambilan sampel untuk surveilans  Pengambilan sampel untuk
kualitas air minum di tingkat rumah tangga surveilans kualitas air minum di
(SKAMRT)** tingkat rumah tangga
(SKAMRT) menjadi agenda
rutin puskesmas untuk
    b)
memantau kualitas air terutama
bagi usaha kecil menengah ke
bawah atau rumah tangga yang
memiliki potensi pencemaran
air rumah tangganya.
    Pengiriman spesimen penyakit menular tertentu dan penyaikit berpotensi KLB ke
  7)
laboratorium daerah atau laboratorium rujukan daerah di kabupaten/kota
    Pengiriman dan pemeriksaan Spesimen Pengiriman dan pemeriksaan
Penyakit Potensi KLB/Wabah/Penyakit Spesimen Penyakit Potensi
Infeksi Emerging ke Laboratorium Rujukan KLB/Wabah/Penyakit Infeksi
serta Pengembalian Spesimen Carrier** Emerging ke Laboratorium
Rujukan serta Pengembalian
    a) Spesimen Carrier perlu tetap
dilaksanakan dan direncanakan
mengingat jumlah kasus
penyakit yang berpotensi KLB
di Kota Sukabumi masih sangat
rentan
      8) Pelayanan Imunisasi
    Pelayanan Imunisasi (imunisasi rutin, antigen Pelayanan Imunisasi (imunisasi
baru, BIAS, sweeping, DOFU, Catch up, rutin, antigen baru, BIAS,
ORI, BLF, dll) di Posyandu/ Sekolah/ Pos sweeping, DOFU, Catch up,
Imunisasi Lainnya* ORI, BLF, dll) di Posyandu/
Sekolah/ Pos Imunisasi
Lainnya merupakan kegiatan
    a)
rutin yang dilakukan
puskesmas dan selama
pelaksanaannya membutuhkan
support anggaran agar
pelaksanaan kegiatan berjalan
dengan baik
NO MENU/RINCIAN MENU/KOMPONEN/SUB KOMPONEN URAIAN
      9) Penyelidikan dan respon kasus atau Kejadian Luar Biasa (KLB)
    Verifikasi Sinyal/ Penyelidikan Epidemiologi  Verifikasi Sinyal/ Penyelidikan
(PE)/ Pelacakan Kontak Penyakit Berpotensi Epidemiologi (PE)/ Pelacakan
KLB/Wabah dan Penyakit Infeksi Emerging, Kontak Penyakit Berpotensi
PD3I, Zoonosis, hewan berbisa beracun, KLB/Wabah dan Penyakit
NTD's, dan penyakit menular lainnya** Infeksi Emerging, PD3I,
    a) Zoonosis, hewan berbisa
beracun, NTD's, dan penyakit
menular lainnya Menjadi
program atau kegiatan rutin
yang harus tetap dilaksanakan
dan di pantau
    10
  Survei dan pengendalian vektor penyakit menular di masyarakat
)
     Survei vektor malaria, DBD
dan reservoar Leptospirosis
Survei vektor malaria, DBD dan reservoar menjadi kegiatan prioritas
    a)
Leptospirosis* dalam upaya mengatasi
peningkatan kasus DBD Di
Sukabumi
    Penyemprotan dinding rumah / Indoor
    b) Residual Spray (IRS) dan larvasidasi  
Malaria*
    Penyemprotan/pengasapan foging dan Penyemprotan/pengasapan
larvasidasi DBD* foging dan larvasidasi DBD
meski tidak di anjurkan tetapi
    c) secara umum harus tetap
disiapkan mengingat urgensi
kebutuhan yang harus tetap
dilaksanakan oleh petugas
    Survei Keong dan hewan penular
    d)  
Schistosomiasis*
    Pelaksanaan Pemberantasan Sarang  Pelaksanaan Pemberantasan
Nyamuk (PSN) / Pelepasan liaran nyamuk Sarang Nyamuk (PSN) /
Wolbachia* Pelepasan liaran nyamuk
Wolbachia merupakan salah
satu kegiatan yang sangat
efektif dalam menghentikan
    e)
perkembangbiakan nyamuk
dan mencegah terjangkitnya
DBD pada masyarakat melalui
Edukasi dan keterlibatan
masyarakat melalui
pemberdayaan.
  c Upaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas)
      1) Pelaksanaan GERMAS di tingkat Kecamatan/Wilayah Puskesmas
      Pelaksanaan Gerakan Cegah Stunting, Aksi Pelaksanaan Gerakan Cegah
Bergizi, Bumil Sehat, Aktifkan Posyandu, Stunting, Aksi Bergizi, Bumil
Jambore Kader, Vaksinasi bersama Sehat, Aktifkan Posyandu,
Mitra/kelompok Masyarakat Jambore Kader, Vaksinasi
bersama Mitra/kelompok
  a) Masyarakat merupakan
rangkaian kegiatan GERMAS
rutin yang menjadi prioritas
untuk dilaksanakan dalam
mendukung Program Prioritas
Nasional
      Pelaksanaan Gerakan Pengendalian Pelaksanaan Gerakan
Penyakit Prioritas (Kardiovaskuler, DM, TB) Pengendalian Penyakit
serta kebugaran Jasmani Prioritas (Kardiovaskuler, DM,
  b) TB) serta kebugaran Jasmani
menjadi kegiatan rutin
puskesmas dalam mencegah
dan mengatasi PTM
        c) Pelaksanaan Skrining Masalah Kesehatan  Pelaksanaan Skrining Masalah
NO MENU/RINCIAN MENU/KOMPONEN/SUB KOMPONEN URAIAN
Jiwa di UKBM/ Lembaga ( Lapas, Panti, Kesehatan Jiwa di UKBM/
Pesantren, sekolah) Lembaga ( Lapas, Panti,
Pesantren, sekolah)
Merupakan kegiatan rutin
puskesmas dalam upaya
mencegah Masalah PTM
      Edukasi lansia dan lansia risiko tinggi oleh Edukasi lansia dan lansia risiko
Tenaga Kesehatan Puskesmas tinggi oleh Tenaga Kesehatan
Puskesmas Merupakan salah
satu kegiatan penting dalam
  d) upaya mengatasi masalah
Kesehatan yang di alami lansia
yang membutuhkan
pemantauan dan edukasi oleh
petugas Kesehatan
      Kunjungan rumah edukasi keluarga untuk Kunjungan rumah edukasi
perawatan dan berobat teratur pada orang keluarga untuk perawatan dan
dengan gangguan jiwa (ODGJ) berobat teratur pada orang
dengan gangguan jiwa (ODGJ)
  e)
merupakan kegiatan tata keola
pasien ODGJ dengan
melibatkan Lintas Sektor dan
masyarakat
      Pelaksanaan gerakan Kesehatan Kerja dan  Pelaksanaan gerakan
pembinaan GP2SP bersama Kesehatan Kerja dan
Institusi/perusahaan pembinaan GP2SP bersama
Institusi/perusahaan
merupakan kegiatan yang
  f) terintegrasi antara Pengelola
Program UKK dan Pengelola
Program PTM dalam
melakukan upaya deteksi dini
factor Resiko PTM atau Resiko
penyakit akibat kerja
      Pendampingan keluarga yang memiliki Pendampingan keluarga yang
masalah weight faltering, Penyakit Kronik, memiliki masalah weight
Bumil Risti faltering, Penyakit Kronik,
  g) Bumil Risti dilakukan untuk
membantu mengatasi
permasalahan kesehatan pada
orang dengan factor resiko
3 Insentif Tenaga UKM Puskesmas
  a Insentif Tenaga UKM di Puskesmas
    1) Pemberian Insentif untuk tenaga Puskesmas yang melaksanakan kegiatan Program
  Upaya Kesehatan Masyakat (UKM) baik kegiatan di lapangan atau kegiatan
manajemen UKM
    a) Pemberian Insentif untuk tenaga Puskesmas Pemberian Insentif untuk
yang melaksanakan kegiatan Program tenaga Puskesmas yang
Upaya Kesehatan Masyakat (UKM) baik melaksanakan kegiatan
kegiatan di lapangan atau kegiatan Program Upaya Kesehatan
manajemen UKM* Masyakat (UKM) baik kegiatan
   
di lapangan atau kegiatan
manajemen UKM merupakan
satu kegiatan untuk mensuport
peningkatan kinerja pelayanan
UKM di puskesmas
4 Manajemen Puskesmas
  a Upaya penguatan perencana melalui Mini Lokakarya
      1) Upaya penguatan perencana melalui Mini Lokakarya
        a) Pelaksanaan lokakarya mini bulanan Pelaksanaan lokakarya mini
puskesmas bulanan puskesmas
merupakan salah satu
mekanisme komunikasi dan
koordinas lintas program di
puskesmas dalam upaya
NO MENU/RINCIAN MENU/KOMPONEN/SUB KOMPONEN URAIAN
meningkatkan kualitas
pelayanan melalui
perencanaan, monitoring dan
evaluasi kinerja program
terencana dan terintegrasi
setiap bulannya
      Pelaksanaan lokakarya mini lintas sektor Pelaksanaan lokakarya mini
triwulanan lintas sektor triwulanan
merupakan salah satu
mekanisme dalam upaya
mendapatkan umpan balik
  b)
kualitas pelayanan dan kinerja
pelayanan yang dilakukan oleh
puskesmas, kegiatan ini rutin
dilaksanakan sesuai dengan
siklus manajemen puskesmas
      2) Paket Internet Puskesmas dan Pustu
      Dukungan internet dalam implementasi Dukungan internet dalam
dashboard ILP dan ASIK implementasi dashboard ILP
dan ASIK merupakan satu
  a)
support penting dalam
mendukung pelayanan
puskesmas
6 Kalibrasi
  a Pengujian dan/atau Kalibrasi Alat Kesehatan
      1) Pengujian dan/atau Kalibrasi Alat Kesehatan
Sesuai dengan amanat
permenkes 43 tahun 2019
dimana setiap alat kesehatan
yang dimiliki oleh puskesmas
harus terdata dan terkalibrasi ,
 
dan melalui Pengujian dan/atau
Kalibrasi Alat Kesehatan
dilakukan upaya untuk menjaga
mutu alat-alat Kesehatan yang
      a) Pengujian dan/atau Kalibrasi Alat Kesehatan digunakan di puskesmas

B. PENERIMA MANFAAT
Menggambarkan siapa penerima manfaat misalnya, ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir, kader
posyandu, tokoh masyakarakat, lintas sektor dan lain-lain.

No Nama Kegiatan Jumlah Penerima Manfaat


Pelacakan dan pelaporan kematian dan pelaksanaan 2 Orang
1 otopsi verbal kematian Ibu dan Bayi/balita* Petugas, Masyarakat
2 Rapat validasi dan evaluasi data Gikia* 30 Orang  Kader Posyandu
Rapat Koordinasi/sosialisasi Program bagi kantor urusan 2 Orang
3 agama (KUA)/Lembaga/organisasi Agama/tokoh Agama di Calon Pengantin , Petugas
Kecamatan** KUA, Petugas Puskesmas  
Pelaksanaan edukasi bimbingan perkawinan/konseling 2 Orang
4 pranikah di KUA atau lembaga agama dan skrining calon Calon Pengantin dan
pengantin** Petugas Puskesmas
Pelaksanaan penyuluhan harian dan pelayanan KB, praktik 2 Orang
P2GP dan kesehatan reproduksi, pencegahan kekerasan Mayarakat (perempuan dan
5
pada perempuan dan anak dan kesehatan penyandang anak dan kesehatan
disabilitas** penyandang disabilitas)
Pelaksanaan Kelas ibu hamil* 2 Orang Ibu Hamil (20 Mgg s/d 40
6
mgg), Petugas Puskesmas 
Pelaksanaan Kelas ibu balita* 2 Orang Ibu Balita, Petugas
7
Puskesmas
No Nama Kegiatan Jumlah Penerima Manfaat
Rapat Koordinasi dengan OPD/perangkat desa dan 35 Orang
Masyarakat terkait Perencanaan Persalinan dan
8 Pencegahan Komplikasi (P4K), termasuk pemantauan ibu
hamil risiko tinggi**
Lintas sektor, kader, petugas 
Biaya Transport calon pendonor darah untuk mendukung 2 Orang
9 P4K dari dan/ke UTD** Calon pendonor
Pendampingan rujukan balita stunting/gizi buruk** 2 Orang Balita stunting dan balita Gizi
10
Buruk
Kunjungan Pembinaan Pelayanan ANC, Persalinan, PNC 2 Orang
12 bagi Posyandu Prima, Praktik Mandiri, dan Posyandu* Kader Posyandu
Kunjungan lapangan bumil Kurang Energi Kronik, Anemia, 9 Orang
13 Bumil risti, bayi Berat Lahir rendah, dan Bayi Balita dengan Bumil KEK/Resti, BBLR,
masalah Gizi* Balita dengan masalah Gizi
Pelaksanaan skrining Kesehatan (termasuk jiwa) pada 8 Sekolah
14 Anak usia sekolah dan Remaja*  Siswa/i Sekolah
Deteksi dini/Skrining faktor risiko & PTM Prioritas di 25 Tempat Masyarakat di Posyandu  dan
16 masyarakat dan institusi* Institusi
Skrining perilaku merokok pada usia 10-18 tahun di 16 Sekolah
17
sekolah * Siswa/i Sekolah 
18 Pemeriksaan massal kasus malaria (Mass Blood Survey)** 2 Orang Masyarakat
Penemuan kasus hepatitis B(HBsAg reaktif) pada bayi usia 4 Orang Bayi Terindikasi (HBsAg
19 9-12 bulan di masyarakat** reaktif)
Penemuan aktif kasus PD3I, kasus HIV, NTD's, dan 5 Orang
20 penyakit menular lainnya** Bayi/Balita/Masyarakat  
Penemuan kasus aktif melalui pemeriksaan penyakit tropis terabaikan (kusta/frambusia/cacingan) pada anak
21 sekolah dasar/MI dan Masyarakat Desa**
Skrining kusta dan prambusia di lokus (Dokter, PP dan 2 Orang
Promkes) Masyarakat
Skrining Filariasis di lokus 2 Orang Masyarakat
Kunjungan Rumah Pasien Kusta 1 Orang Petugas dan pasien Kusta
Kunjugan Kontak erat pasien Kusta 1 Orang Petugas dan pasien Kusta
SDJ Kasus Filariasis 15 OrangPetugas dan pasien Kusta
Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Filarasis/cacingan/schistosomiasis/frambusia dan
22 pemantauan minum oralit dan zinc bagi diare balita di masyarakat**
Pelaksanaan POPM Kecacingan di Posyandu oleh kader 25 Posyandu Kader Posyandu, Balita
Pelaksanaan POPM Kecacingan oleh Guru di Sekolah 19 Sekolah Guru Sekolah, Siswa/i
PAUD, RA/TK an SD Sekolah
Monitoring pelaksanaan POPM Kecacingan oleh petugas 44 Locus Petugas
23 Penemuan kasus aktif TBC, investigasi kontak TBC, pelacakan kasus mangkir TBC*
Skrining Terduga di Pesantren (Dinkes, dokter, UKS, 7 Orang Santri/Santriwati, Guru/
Progrmer, TBC, Lab, Promkes) Ustad/Ustadzah
Skrining Terduga TBC di tempat kerja 7 Orang
Karyawan/i
Investigasi Kontak TBC 2 Orang
Kontak erat Pasien TB
Kunjungan Rumah TBC SO mangkir 3 Orang
Pasien TB RO mangkir
Kunjungan rumah RO mangkir 3 Orang
Pasien TB RO mangkir
Kunjungan rumah untuk terapi pencegahan TBC, pemantauan minum obat TBC*
24
Kunjungan Rumah Pemantauan terapi pencegahan TBC 5 Orang Masyarakat yang Kontak Erat
(TPT) ,(dokter, Programer TB, Promkes, farmasi) dengan Pasien TB
Kunjungan rumah pemantauan minum obat TBC 2 Orang
Pasien TB
Kunjungan rumah pemantauan minum obat TBC RO 2 Orang
Pasien TB RO
No Nama Kegiatan Jumlah Penerima Manfaat
Pemberdayaan kader masyarakat dalam pencegahan Penyakit Menular: Malaria, TBC, penangulangan
25 penyakit Tropis Terabaikan (Kusta / frambusia / schistosomiasis / Filariasis / cacingan)**
Workshop investigasi kontak TBC bagi kader (jumlah 25 Orang
Kader) Kader Posyandu
Workshop PMO dan TPT TBC bagi Kader 25 Orang
Kader Posyandu
Refreshing POPM Kecacingan bagi Kader 25 Orang
Kader Posyandu
Pertemuan Persiapan SDJ Filariasis untuk linsek, Toma 35 Orang Masyarakat, Linsek, Toma
dan Kader dan kader Posyandu
Pemberdayaan kader masyarakat terlibat dalam 25 Orang
26 pelaksanaan deteksi dini Faktor Risiko Penyakit Tidak
Menular** Kader Posyandu
Pemberdayaan kader masyarakat melalui pemicuan untuk 25 Orang
ber-Perilaku Hidup Bersih Sehat dan stop Buang Air Besar
27 Sembarangan, cuci tangan pakai sabun bagi
Desa/Kelurahan non Prioritas**
Kader Posyandu
Pemberdayaan kader masyarakat untuk melakukan kegiatan Pengawasan Minum Obat dan Investigasi
28 Kontak TBC serta pemberian Terapi Pencegahan TBC**
Investigasi Kontak TBC(Jumlah Kasus TBC) 20 Orang Masyarakat yang Kontak Erat
dengan Pasien TB
Kunjungan rumah pemantauan terapi pencegahan TBC 20 Orang Masyarakat yang mendapat
(TPT) TPT
Kunjungan rumah Pemantauan minum obat TBC 20 Orang Masyarakat yang mendapat
TPT
Inspeksi Kesling di Sarana Tempat dan Fasilitas Umum, 1 Orang
30 Sarana Tempat Pengelolaan Pangan, Sarana Air Minum,
Fasyankes** TFU, TPP atau TPM 
Pengambilan sampel untuk surveilans kualitas air minum di 1 Orang
31 tingkat rumah tangga (SKAMRT)** Sampel Air Rumah Tangga 
Pengiriman dan pemeriksaan Spesimen Penyakit Potensi 1 Orang
32 KLB/Wabah/Penyakit Infeksi Emerging ke Laboratorium
Rujukan serta Pengembalian Spesimen Carrier** Petugas  
Pelayanan Imunisasi (imunisasi rutin, antigen baru, BIAS, 25 Posyandu
33 sweeping, DOFU, Catch up, ORI, BLF, dll) di Posyandu/ 8 Sekolah Petugas dan Sasaran
Sekolah/ Pos Imunisasi Lainnya* (Siswa/i, Bayi, Balita)  
Verifikasi Sinyal/ Penyelidikan Epidemiologi (PE)/ 4 Orang
Pelacakan Kontak Penyakit Berpotensi KLB/Wabah dan
35
Penyakit Infeksi Emerging, PD3I, Zoonosis, hewan berbisa
beracun, NTD's, dan penyakit menular lainnya** Petugas dan Masyarakat  
36 Survei vektor malaria, DBD dan reservoar Leptospirosis* 2 Orang Petugas dan Masyarakat
38 Penyemprotan/pengasapan foging dan larvasidasi DBD* 5 Orang Petugas dan Masyarakat
40 Pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) / Pelepasan liaran nyamuk Wolbachia*
Monitoring Pelaksanaan Pemberantasan sarang Nyamuk 2 Orang Petugas dan Masyarakat
Pelaksanaan PJB oleh Kader 1 Orang Petugas dan Masyarakat
Pelaksanaan Gerakan Cegah Stunting, Aksi Bergizi, Bumil 25 Orang
41 Sehat, Aktifkan Posyandu, Jambore Kader, Vaksinasi Masyarakat, Kader dan
bersama Mitra/kelompok Masyarakat Petugas  
42 Pelaksanaan Gerakan Pengendalian Penyakit Prioritas (Kardiovaskuler, DM, TB) serta kebugaran Jasmani
Germas untuk Eliminasi TBC di Kecamatan 40 Orang Masyarakat dan petugas
Pelaksanaan Gerakan Pengendalian Penyakit DM 25 Orang
Masyarakat dan petugas
Pelaksanaan Skrining Masalah Kesehatan Jiwa di UKBM/ 3 Orang
43 Lembaga ( Lapas, Panti, Pesantren, sekolah) Masyarakat
Edukasi lansia dan lansia risiko tinggi oleh Tenaga 3 Orang Masyarakat ( >59 Thn dan
44 Kesehatan Puskesmas lansia Risti)  
No Nama Kegiatan Jumlah Penerima Manfaat
Kunjungan rumah edukasi keluarga untuk perawatan dan 1 Orang
45 berobat teratur pada orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) ODGJ dan Keluarga ODGJ
Pelaksanaan gerakan Kesehatan Kerja dan pembinaan 3 Orang Karyawan/i, Institusi dan
46 GP2SP bersama Institusi/perusahaan Petugas  
Pendampingan keluarga yang memiliki masalah weight 2 Orang Petugas dan Keluarga
faltering, Penyakit Kronik, Bumil Risti Dengan Masalah Weight
47
Faltering, Pasien dengan
Penyakit Kronik, Bumil Risti
Pemberian Insentif untuk tenaga Puskesmas yang  30 Orang
melaksanakan kegiatan Program Upaya Kesehatan
48 Masyakat (UKM) baik kegiatan di lapangan atau kegiatan  Petugas Pengelola UKM dan
manajemen UKM* Manajemen
49 Pelaksanaan lokakarya mini bulanan puskesmas  30 Orang  Karyawan/i Puskesmas
50 Pelaksanaan lokakarya mini lintas sektor triwulanan  33 Orang  Lintas Sektor
59 Pengujian dan/atau Kalibrasi Alat Kesehatan  25 Alat  ALKES

C. STRATEGI PECAPAIAN KELUARAN


N Output Metode Tahapan
Rincian Menu/Komponen/Sub Komponen
o Satuan Volume Pelaksanaan Pelaksana
1 UKM Esensial Primer
  a Penurunan AKI dan AKB dan Perbaikan Gizi Masyarakat
      1) Surveilans Kesehatan Gizi dan KIA
      Pelacakan dan pelaporan Dokumen 2 Swakelola  1.Persiapan
kematian dan pelaksanaan Laporan Administrasi
otopsi verbal kematian Ibu dan 2. Pelaksanaan
Bayi/balita* Kegiatan
3. Waktu
  a)
Pelaksanaan
(Setiap
Semester)
4. Pembuatan
Laporan Akhir
      Rapat validasi dan evaluasi Dokumen Persiapan
data Gikia* Laporan Administrasi
Kohort 2. Pelaksanaan
GIKIA Kegiatan
3. Waktu
Pelaksanaan
  b)
(Setiap
trismester)
1.

30  Swakelola
      2) Pelayanan Kesehatan Reproduksi Bagi Calon Pengantin, Pasangan Usia Subur (PUS)
      Rapat Koordinasi/sosialisasi Laporan 1. Persiapan
Program bagi kantor urusan Kegiatan Administrasi
agama dan Visum 2. Pelaksanaan
(KUA)/Lembaga/organisasi Kegiatan
  a) Agama/tokoh Agama di 3. Waktu
Kecamatan** Pelaksanaan
(Setiap
Semester)
 8 Kali  Swakelola 1.
        b) Pelaksanaan edukasi Laporan  8 Kali Swakelola  1. Persiapan
bimbingan Kegiatan Administrasi
perkawinan/konseling pranikah dan Visum 2. Pelaksanaan
di KUA atau lembaga agama Kegiatan
dan skrining calon pengantin** 3. Waktu
N Output Metode Tahapan
Rincian Menu/Komponen/Sub Komponen
o Satuan Volume Pelaksanaan Pelaksana
Pelaksanaan
(Setiap
Semester)
4. Pembuatan
Laporan Akhir
      Pelaksanaan penyuluhan Dokumen 1. Persiapan
harian dan pelayanan KB, Laporan Administrasi
praktik P2GP dan kesehatan 2. Pelaksanaan
reproduksi, pencegahan Kegiatan
kekerasan pada perempuan 3. Waktu
  c)
dan anak dan kesehatan Pelaksanaan
penyandang disabilitas** (Setiap
TriSemester)
4. Pembuatan
2 Kali   Swakelola Laporan Akhir
      3) Pelaksanaan Kelas Ibu (Kelas Ibu Hamil, Kelas Ibu Balita)
    Pelaksanaan Kelas ibu hamil*  Laporan 1. Persiapan
Kegiatan Administrasi
2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu
    a)
Pelaksanaan
(Setiap
TriSemester)
4. Pembuatan
 78 Kali  Swakelola Laporan Akhir
    Pelaksanaan Kelas ibu balita*  Laporan 1. Persiapan
Kegiatan Administrasi
2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu
    b)
Pelaksanaan
(Setiap
TriSemester)
4. Pembuatan
 78 Kali  Swakelola Laporan Akhir
      4) Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
    Rapat Koordinasi dengan  Laporan 1. Persiapan
OPD/perangkat desa dan Kegiatan Administrasi
Masyarakat terkait 2. Pelaksanaan
Perencanaan Persalinan dan Kegiatan
Pencegahan Komplikasi (P4K), 3. Waktu
    a)
termasuk pemantauan ibu Pelaksanaan
hamil risiko tinggi** (Setiap
Semester)
4. Pembuatan
 1 Kali  Swakelola Laporan Akhir
    Biaya Transport calon Laporan  Pemeriksaan
pendonor darah untuk Kegiatan dan
    b)
mendukung P4K dari dan/ke Pelaksanaan
UTD**  4 Kali  Swakelola Donor
      5) Pemantauan Tumbuh Kembang Balita
      Pendampingan rujukan balita  Laporan Pemeriksaan
stunting/gizi buruk** Kegiatan dan
  a)
Pelaksanaan
4 Kali  Swakelola  Kegiatan  
      6) Kunjungan lapangan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
      Kunjungan Pembinaan Bukti
Pelayanan ANC, Persalinan, Visum dan Persiapan dan
  a)
PNC bagi Posyandu Prima, Laporan Pelaksanaan
Praktik Mandiri, dan Posyandu* 50 Kali  Swakelola  Kegiatan
        b) Kunjungan lapangan bumil  Ukti Visum 640 Kali  Swakelola  Pelaksanaan
Kurang Energi Kronik, Anemia, dan Kegiatan  
Bumil risti, bayi Berat Lahir Laporan
rendah, dan Bayi Balita dengan
N Output Metode Tahapan
Rincian Menu/Komponen/Sub Komponen
o Satuan Volume Pelaksanaan Pelaksana
masalah Gizi*
      7)
Pelayanan Kesehatan Pada Anak Usia Sekolah dan Remaja
       
a) Pelaksanaan skrining  Laporan
Kesehatan (termasuk jiwa) Kegiatan Persiapan dan
pada Anak usia sekolah dan Pelaksanaan
Remaja*  192 Kali Swakelola  Kegiatan  
      8) Pendampingan di shelter penampungan pada daerah rawan bencana /bencana
  b Upaya deteksi dini, preventif dan respons penyakit
      1) Deteksi dini faktor risiko dan penyakit tidak menular di masyarakat
      Deteksi dini/Skrining faktor  Laporan  Persiapan dan
  a) risiko & PTM Prioritas di Kegiatan Pelaksanaan
masyarakat dan institusi*  50 Kali  Swakelola Kegiatan
      Skrining perilaku merokok pada  Laporan  Persiapan dan
  b) usia 10-18 tahun di sekolah * Kegiatan Pelaksanaan
 128 Kali  Swakelola Kegiatan
      Penemuan kasus aktif dan pemantauan pengobatan penyakit menular, serta Program Pemberian
2)
Obat Pencegahan Masal (POPM)
      Pemeriksaan massal kasus  Laporan Swakelola Persiapan dan
  a) malaria (Mass Blood Survey)** Kegiatan Pelaksanaan
 20 Kali Kegiatan
      Penemuan kasus hepatitis  Laporan Swakelola Persiapan dan
B(HBsAg reaktif) pada bayi Kegiatan Pelaksanaan
  b)
usia 9-12 bulan di Kegiatan
masyarakat**  16 Kali
      Penemuan aktif kasus PD3I,  Laporan Swakelola Persiapan dan
  c) kasus HIV, NTD's, dan Kegiatan Pelaksanaan
penyakit menular lainnya**  16 Kali Kegiatan
      Penemuan kasus aktif melalui  Laporan Swakelola Persiapan dan
pemeriksaan penyakit tropis Kegiatan Pelaksanaan
terabaikan Kegiatan
  d)
(kusta/frambusia/cacingan)
pada anak sekolah dasar/MI
dan Masyarakat Desa**  30 Kali
      Pemberian Obat Pencegahan  Laporan Swakelola Persiapan dan
Massal (POPM) Kegiatan Pelaksanaan
Filarasis/cacingan/schistosomi Kegiatan
  e) asis/frambusia dan
pemantauan minum oralit dan
zinc bagi diare balita di
masyarakat**  264 Kali
      3) Penemuan kasus aktif TBC1
      Penemuan kasus aktif TBC,  Laporan Persiapan,
investigasi kontak TBC, Kegiatan Pelaksanaan
  a)
pelacakan kasus mangkir TBC* dan
 240 Kali  Swakelola Pemantauan
      Kunjungan rumah untuk terapi  Laporan Persiapan,
pencegahan TBC, pemantauan Kegiatan Pelaksanaan
  b)
minum obat TBC* dan
 570 Kali  Swakelola Pemantauan
      Pemberdayaan masyarakat serta pembinaan kader kesehatan dalam penanggulangan
4)
permasalahan P2P dan Penyehatan Lingkungan
      Pemberdayaan kader  Laporan Swakelola Persiapan,
masyarakat dalam pencegahan Kegiatan Pelaksanaan
Penyakit Menular: Malaria, dan
  a) TBC, penangulangan penyakit Pemantauan
Tropis Terabaikan (Kusta /
frambusia / schistosomiasis /
Filariasis / cacingan)**  4 Kali
      Pemberdayaan kader  Laporan Swakelola Persiapan,
masyarakat terlibat dalam Kegiatan Pelaksanaan
  b) pelaksanaan deteksi dini dan
Faktor Risiko Penyakit Tidak Pemantauan
Menular** 50 Kali
        c) Pemberdayaan kader  Laporan  75 Kali Swakelola Persiapan,
N Output Metode Tahapan
Rincian Menu/Komponen/Sub Komponen
o Satuan Volume Pelaksanaan Pelaksana
masyarakat melalui pemicuan Kegiatan Pelaksanaan
untuk ber-Perilaku Hidup dan
Bersih Sehat dan stop Buang Pemantauan
Air Besar Sembarangan, cuci
tangan pakai sabun bagi
Desa/Kelurahan non Prioritas**
      Pemberdayaan kader  Laporan Swakelola Persiapan,
masyarakat untuk melakukan Kegiatan Pelaksanaan
kegiatan Pengawasan Minum dan
  d)
Obat dan Investigasi Kontak Pemantauan
TBC serta pemberian Terapi
Pencegahan TBC** 240 Kali
      5) Pelaksanaan STBM untuk Desa/ Kelurahan Prioritas
    Pelaksanaan STBM untuk
    a)
Desa/ Kelurahan Prioritas**
    Inpeksi kesehatan lingkungan di TPP (Tempat Pengelolaan Pangan), TFU (Tempat Fasilitas
  6)
Umum), sarana air minum, dan Fasyankes
    Inspeksi Kesling di Sarana  Laporan
Tempat dan Fasilitas Umum, Kegiatan
    a) Sarana Tempat Pengelolaan Persiapan
Pangan, Sarana Air Minum, 40 Pelaksanaan
Fasyankes** Tempat Swakelola  Pemantauan 
    Pengambilan sampel untuk  Laporan
surveilans kualitas air minum di Kegiatan  Persiapan
    b)
tingkat rumah tangga 10 Pelaksanaan
(SKAMRT)** Sample  Swakelola Pemantauan
    Pengiriman spesimen penyakit menular tertentu dan penyaikit berpotensi KLB ke laboratorium
  7)
daerah atau laboratorium rujukan daerah di kabupaten/kota
    Pengiriman dan pemeriksaan  Laporan
Spesimen Penyakit Potensi Kegiatan
KLB/Wabah/Penyakit Infeksi
    a)
Emerging ke Laboratorium
Rujukan serta Pengembalian 16 Pelaksanaan
Spesimen Carrier** Kasus Swakelola  Kegiatan  
      8) Pelayanan Imunisasi
    Pelayanan Imunisasi (imunisasi  Laporan
rutin, antigen baru, BIAS, Kegiatan Persiapan
sweeping, DOFU, Catch up, Pelaksanaan
    a)
ORI, BLF, dll) di Posyandu/ Bulan Jan s.d
Sekolah/ Pos Imunisasi 1245 Desember
Lainnya* Kali  Swakelola  Evaluasi
      9) Penyelidikan dan respon kasus atau Kejadian Luar Biasa (KLB)
    Verifikasi Sinyal/ Penyelidikan  Laporan
Epidemiologi (PE)/ Pelacakan Kegiatan
Kontak Penyakit Berpotensi
KLB/Wabah dan Penyakit Persiapan
    a)
Infeksi Emerging, PD3I, Pelaksanaan
Zoonosis, hewan berbisa Bulan Jan s.d
beracun, NTD's, dan penyakit Desember
menular lainnya** 84 Kali  Swakelola  Evaluasi
      10) Survei dan pengendalian vektor penyakit menular di masyarakat
     Laporan Swakelola  Persiapan
Kegiatan Pelaksanaan
Survei vektor malaria, DBD dan
    a) Bulan Jan s.d
reservoar Leptospirosis*
Desember
 48 Kali Evaluasi
    Penyemprotan dinding rumah /  Laporan
    Indoor Residual Spray (IRS) Kegiatan
b)
dan larvasidasi Malaria*
    Penyemprotan/pengasapan  Laporan Swakelola Persiapan
foging dan larvasidasi DBD* Kegiatan Pelaksanaan
    c)
Bulan Jan s.d
 88 Kali Desember
N Output Metode Tahapan
Rincian Menu/Komponen/Sub Komponen
o Satuan Volume Pelaksanaan Pelaksana
    Pelaksanaan Pemberantasan  Laporan Swakelola Persiapan
Sarang Nyamuk (PSN) / Kegiatan Pelaksanaan
    e)
Pelepasan liaran nyamuk Evaluasi
Wolbachia*  124 Kali
  c Upaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas)
      1) Pelaksanaan GERMAS di tingkat Kecamatan/Wilayah Puskesmas
      Pelaksanaan Gerakan Cegah Laporan
Stunting, Aksi Bergizi, Bumil Kegiatan Persiapan
Sehat, Aktifkan Posyandu, Pelaksanaan
  a)
Jambore Kader, Vaksinasi Bulan Jan s.d
bersama Mitra/kelompok Desember
Masyarakat  3 Kali Swakelola  Evaluasi
      Pelaksanaan Gerakan Laporan Persiapan
Pengendalian Penyakit Kegiatan Pelaksanaan
  b) Prioritas (Kardiovaskuler, DM, Bulan Jan s.d
TB) serta kebugaran Jasmani Desember
 4 Kali Swakeloa  Evaluasi
      Pelaksanaan Skrining Masalah Laporan Persiapan
Kesehatan Jiwa di UKBM/ Kegiatan Pelaksanaan
  c) Lembaga ( Lapas, Panti, Bulan Jan s.d
Pesantren, sekolah) Desember
 75 Kali Swakelola  Evaluasi
      Edukasi lansia dan lansia risiko Laporan  Persiapan
tinggi oleh Tenaga Kesehatan Kegiatan Pelaksanaan
  d) Puskesmas Bulan Jan s.d
Desember
 2 Kali Swakelola  Evaluasi
      Kunjungan rumah edukasi Laporan Persiapan
keluarga untuk perawatan dan Kegiatan Pelaksanaan
  e) berobat teratur pada orang Bulan Jan s.d
dengan gangguan jiwa (ODGJ) Desember
 24 Kali Swakelola  Evaluasi
      Pelaksanaan gerakan Laporan Persiapan
Kesehatan Kerja dan Kegiatan Pelaksanaan
  f) pembinaan GP2SP bersama Bulan Jan s.d
Institusi/perusahaan Desember
 6 Kali Swakelola  Evaluasi
      Pendampingan keluarga yang Laporan Persiapan
memiliki masalah weight Kegiatan Pelaksanaan
  g) faltering, Penyakit Kronik, Bulan Jan s.d
Bumil Risti Desember
 48 Kali Swakelola  Evaluasi
3 Insentif Tenaga UKM Puskesmas
  a Insentif Tenaga UKM di Puskesmas
    1) Pemberian Insentif untuk tenaga Puskesmas yang melaksanakan kegiatan Program Upaya
  Kesehatan Masyakat (UKM) baik kegiatan di lapangan atau kegiatan manajemen UK1M
    a) Pemberian Insentif untuk  Laporan
tenaga Puskesmas yang Pertanggu
melaksanakan kegiatan ng Penghitungan,
    Program Upaya Kesehatan Jawaban Pelaksanaan
Masyakat (UKM) baik kegiatan Pemberian
di lapangan atau kegiatan Insentif setiap
manajemen UKM*  12 Kali Swakelola  Bulan, Evaluasi  
4 Manajemen Puskesmas
  a Upaya penguatan perencana melalui Mini Lokakarya
      1) Upaya penguatan perencana melalui Mini Lokakarya
      Pelaksanaan lokakarya mini  Laporan Persiapan
bulanan puskesmas Kegiatan Pelaksanaan
  a) Bulan Jan s.d
Desember
 12 Kali  Swakelola Evaluasi
        b) Pelaksanaan lokakarya mini  Laporan  4 Kali  Swakelola Persiapan
lintas sektor triwulanan Kegiatan Pelaksanaan
Bulan Jan s.d
N Output Metode Tahapan
Rincian Menu/Komponen/Sub Komponen
o Satuan Volume Pelaksanaan Pelaksana
Desember
Evaluasi
     2) Paket Internet Puskesmas dan Pustu
6 Kalibrasi
  a Pengujian dan/atau Kalibrasi Alat Kesehatan
      1) Pengujian dan/atau Kalibrasi Alat Kesehatan
Persiapan
Pelaksanaan
  a) Pih Kalibarasi Bulan
Pengujian dan/atau Kalibrasi  Bukti Oktober
      Alat Kesehatan Kalibrasi 1 Kali  ak Ke 3  Evaluasi  

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Proses Pelaksanaan Kegiatan dilakukan pada Bulan Januari s.d Desember 2023

E. BIAYA YANG DIPERLUKAN

Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan


Puskesmas Limusnunggal sebesar Rp. 486.259.932,- (Empat Ratus Delapan Puluh enam
Juta Dua Ratus Lima Puluh Sembilan Ribu Sembilan Ratus Tiga Puluh Dua Rupiah) dengan
kebutuhan per rincian menu kegiatan sebagai berikut:

No Rincian Menu/Komponen Kebutuhan Biaya

UKM Esensial Primer


 Rp. 75.740.000
1 Penurunan AKI dan AKB dan Perbaikan Gizi Masyarakat
 Rp. 237,335,000
2 Upaya deteksi dini, preventif dan respons penyakit
3 Upaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas)  Rp. 56.595.000
Insentif Tenaga UKM Puskesmas
4 Insentif Tenaga UKM di Puskesmas  Rp. 81.130.932
Manajemen Puskesmas
5  Rp. 27.109.000
Upaya penguatan perencana melalui Mini Lokakarya
Kalibrasi
6  Rp. 8,350,000
Pengujian dan/atau Kalibrasi Alat Kesehatan

[
],Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

Kepala Puskesmas Limusnunggal


Kota Sukabumi
dr. Fenny Novita. D.S
NIP. 19761119 200901 2 001

Anda mungkin juga menyukai