VENI MAISAH
NIM. P05120217 034
Disusun oleh :
VENI MAISAH
NIM. P05120217034
ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Veni Maisah
iii
PERSETUJUAN PROPOSAL
Proposal ini telah diperiksa dan disetujui untuk dipersentasikan dihadapan tim
penguji Proposal Karya Tulis Ilmiah Prodi DIII Keperawatan Bengkulu Jurusan
Keperawatan Poltekkes Kemenkes Bengkulu
VENI MAISAH
NIM. P05120217034
Pada tanggal :
Pembimbing,
iv
KATA PENGANTAR
v
9. Teman-teman satu angkatan khususnya kelas 3A yang sejatinya juga selalu
memberikan motivasi baik berupa sharing pendapat dan hal lainnya dalam
rangka pembuatan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini.
10. Pihak-pihak lainnya yang juga turut serta membantu penulis dalam pembuatan
Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Proposal Karya
Tulis Ilmiah ini masih banyak terdapat kekeliruan dan kekhilafan baik dari segi
penulisan maupun penyusunan, oleh karena itu penulis mengharapkan kepada
seluruh pihak agar dapat memberikan saran dan bimbingan penulis dapat berkarya
lebih baik dan optimal lagi dimasa yang akan datang.
Penulis berharap semoga Proposal Karya Tulis Ilmiah yang telah penulis
susun ini dapat bermanfaat didalam bahan pembelajaran bagi semua pihak serta
dapat membawa perubahan posistif terutama bagi penulis sendiri dan mahasiswa
Prodi Keperawatan Bengkulu lainnya.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
vii
2.2.4 Jenis diet nutrisi ...................................................... 27
2.2.5 Pola makan diabetes melitus ................................... 27
2.2.6 Gangguan nutrisi pada diabetes melitus ................. 29
2.2.7 Hambatan pemenuhan kebutuhan nutrisi .............. 29
2.2.8 Patofisiologi gangguan nutrisi ................................ 29
2.2.9 Rekomendasi nutrisi pasien diabetes melitus ......... 30
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan umum
Memberikan gambaran asuhan keperawatan penerapan
Monitor Nutrisi pada pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di ruang
Melati RSUD dr. M. Yunus Bengkulu tahun 2019.
1.3.2 Tujuan khusus
1.3.2.1 Penulis mampu memberikan gambaran pengkajian
monitor nutrisi pada pasien diabetes melitus tipe 2
secara holistik.
1.3.2.2 Penulis mampu memberikan gambaran diagnosa
keperawatan monitor nutrisi pada pasien diabetes melitus
tipe 2 sesuai prioritas keperawatan.
1.3.2.3 Penulis mampu memberikan gambaran perencanaan
keperawatan monitor nutrisi pada pasien diabetes melitus
tipe 2 secara komprehensif.
1.3.2.4 Penulis mampu memberikan gambaran implementasi
monitor nutrisi pada pasien diabetes melitus tipe 2 secara
tepat.
1.3.2.5 Penulis mampu memberikan gambaran evaluasi monitor
nutrisi pada pasien diabetes melitus tipe 2
8
9
b. System integument
Data mayor : turgor kulit menurun, kerusakan jaringan
dan lapisan kulit.
Data minor : nyeri, pendarahan, kemerahan, hematoma.
c. System pernafasan
Data mayor : sesak nafas atau merasa kekurangan
oksigen, dispnea, penggunaan otot bantu pernafasan,
fase ekspirasi memanjang, pola nafas abnormal
(misalnya takipnea, bradipnea, hiperventilasi,
kussmaul).
Data minor : ortopnea, pernafasan pursed-lip,
pernafasan cuping hidung, ventilasi semenit turun,
kapasitas vital menurun, tekanan ekspirasi menurun,
tekanan inspirasi menurun, ekskursi dada berubah.
d. System sirkulasi
Data mayor : kesemutan dibagian ekstremitas,
pengisian kapiler >3 detik, Nadi perifer menurun atau
tidak teraba, akral teraba dingin, warna kulit pucat,
turgor kulit menurun.
Data minor : paratesia, nyeri ekstremitas, edema,
penyembuhan luka lambat, bruit femoral.
e. System gastrointestinal
Data mayor : Polifagia (sering lapar dan sering makan),
berat badan menurun 10% dibawah rentang normal.
Data minor : cepat kenyang setelah makan, kram/nyeri
abdomen, nafsu makan menurun, bising usus hiperaktif,
membrane mukosa pucat, rambut rontok berlebihan,
sariawan, diare.
12
f. System urinary
Data mayor : poliuria (sering buang air kecil), desakan
berkemih, mengompol, nokturia, distensi kandung
kemih, volume residu urine meningkat.
g. System muskuloskeleteal
Data mayor : mengeluh lelah, frekuensi jantung
meningkat >20% dari kondisi istirahat.
Data minor : dispnea saat/setelah aktifitas, merasa tidak
nyaman setelah aktifitas, merasa lemah, gambaran
elektrokardiogram menunjukkan aritmia, sianosis.
h. System neurologis
Terjadi penurunan sensoris, parasthesia, anatesia,
mengantuk, reflek lambat, kacau mental, disorientasi.
i. System endokrin
Data mayor : nafas berbau keton, kadar glukosa darah
tinggi, merasa haus berlebihan.
Data minor : pembesaran tiroid, luka gangrene.
2.1.2 Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah proses menganalisis data subjektif
dan objektif yang telah diperoleh pada tahap pengkajian untuk
menegakkan diagnosis keperawatan. Diagnosis keperawatan
melibatkan proses berpikir kompleks tentang data yang dikumpulkan
dari klien, keluarga, rekam medik, dan pemberi pelayanan kesehatan
yang lain (Nursalam, 2011).
a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan resistensi insulin (SDKI, 2016).
a) Data mayor :
1) Mudah lapar
2) Berat badan menurun minimal 10% dibawah rentang
normal
13
b) Data minor :
1) Cepat kenyang setelah makan
2) Kram/nyeri abdomen
3) Bising usus hiperaktif
4) Rambut rontok
b. Risiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan diuresis
osmotik (SDKI, 2016).
a) Data mayor :
1) Haus berlebih
2) Lemah/lesu
3) Membrane muka pucat
4) Rongga mulut kering
5) Turgor kulit jelek
b) Data minor :
1) Mual/anoreksia
2) Peningkatan natrium serum
3) Keluaran urine berlebih
4) Sering berkemih
c. Intoteransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan (SDKI,
2016).
a) Data mayor :
1) Mengeluh lelah
2) Frekuensi jantung meningkat > 20% dari kondisi istirahat
3) Tekanan darah berubah >20% dari kondisi istirahat
b) Data minor :
1) Dyspnea saat/setelah aktifitas
2) Merasa tidak nyaman setelah aktifitas
3) Merasa lelah
4) Sianosis
5) Gambaran elektrokardiogram menunjukkan aritmia
saat/setelah aktifitaas
14
Tabel 2.1 Intervensi keperawatan (SDKI, 2016. NOC & NIC, 2016).
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi Rasional
berkemih, 5. Kram otot 5. Berikan asupan oral 5. Minuman air putih atau sari buah
(minuman rasa alami) membantu memperbaiki
ketidakseimbangan cairan dan
mencegah dehidrasi
6. Monitor tanda-tanda vital 6. Hipotensi (termasuk postural),
takikardi, demam dapat
menunjukkan respon terhadap
efek kehilangan cairan
7. Monitor membran 7. Membran mukosa pucat, kering,
mukosa, turgor kulit, dan sariawan, turhor kulit yang jelek
respon haus dan rasa haus yang berlebih efek
dari kehilangan cairan dalam
tubuh
8. Monitor warna, kuantitas, 8. Untuk mengetahui adanya
dan berat jenis urine perubahan warna dan mengetahui
efek dari pengoabtan terapi yang
dilakukan
9. Monitor tanda-tanda 9. Untuk mengetahui apakah ada
asites penumpukan cairan berlebih di
20
BB (kg)
IMT = 𝑇𝐵2 (m)
Keterangan :
BB kurang : < 18,5
27
c. Asupan protein
Protein adalah zat gizi yang penting untuk pertumbuhan dan
pengganti jaringan yang rusak. Oleh karena itu perlu makan
protein setiap hari. Sumber protein banyak terdapat dalam ikan,
udang, cumi-cumi, daging tanpa lemak, kacang-kacangan, tahu,
tempe (Paulus, 2019).
d. Asupan lemak
Lemak jenuh merupakan determinan diet yang penting untuk
menentukan kadar LDL-kolestrol di dalam plasma. Aspek yang
paling penting yang berhubungan dengan dengan komposisi diet
adalah konsumsi lemak jenuh <10% dari total energi atau bahkan
<8% bagi pasien dengan risiko kardiovaskuler tinggi. Asupan
kolestrol sebaiknya juga dikurangi, yaitu <300 mg per hari bagi
semua penderita diabetes dan <250 mg per hari bagi individu
yang mengalami peningkatan kolestrol LDL (Snehalatha, 2009).
Makanan yang mengandung lemak jenuh yang harus
dibatasi adalah terutama dari daging, makanan laut (seafood),
jerohan, produk susu seperti keju dan eskrim, membatasi
makanan snack , margarin makanan yang dipanggang, digoreng
dan makanan yang banyak mengandung lemak trans (Harvard
School Of Public Health).
e. Asupan vitamin C
Salah satu zat gizi mikro adalah vitamin C. Hasil penelitian
yang dilakukan oleh Azmrimaidaliza, Melva Diana dan
Ramadani (2010) menunjukkan bahwa asupan vitamin C
berpengaruh pada penurunan kadar gula darah pada orang
dewasa. Sumber makanan kaya antioksidan, serat, dan vitamin
seperti buah-buahan apel, jeruk dan buah naga mempunyai
antioksidan, vitamin C yang memiliki kemampuan untuk
menurunkan kadar glukosa darah. Antioksidan yang tergantung
dalam vitamin C memiliki kemampuan untuk menurunkan stress
32
33
34
3.9.4 Beneficience
Penelitian melindungi subjek agar terhindar dari bahaya
dan ketidaknyamanan fisik.
3.9.5 Full disclosure
Penelitian memberikan kepada responden untuk membuat
keputusan secara suka rela tentang partisipasinya dalam
penelitian ini dan keputusan tersebut tidak dapat dibuat tanpa
memberikan penjelasan selengkap-lengkapnya.
DAFTAR PUSTAKA
Azrimaidaliza. 2010. Asupan zat gizi dan penyakit diabetes melitus. Journal
kesehatan masyarakat, Vol. 6 no.1
Ben, Rafanani. 2013. Buku Pintar Pola Makan Sehat dan Cerdas Bagi Penderita
Diabetes. Yogyakarta:Araska
Harvard School Of Public Health. The Nutrition source. Fats and cholesterol: Out
with the bad, in with the good. Di akses pada https://www.hsph.harvard.edu
tanggal 14 oktober 2019
Linus Pauling Institute. Glycemic Index and Glycemic Load. Oregon State University
Diakses pada http:lpi.Oregonstate.edu tanggal 14 oktober 2019
Moorhead, sue dkk (Ed).2016. Nursing outcomes Classification (NOC), Edisi ke-5
(Edisi Bahasa Indonesia). Elsevier
Mary E. Back. 2011. Buku ajar ilmu gizi dan diet hubungannya dengan penyakit-
penyakit untuk perawat dan dokter. Ed.I. Yogyakarta:Yayasan Essentia
Medica (YEM)
Ns. Paulus Subiyanto, M.Kep., Sp.KMB. 2019. Buku ajar asuhan keperawatan pada
pasien dengan gangguan sistem endokrin: untuk dosen dan mahasiswa DIII
keperawatan. Yogyakarta:Pustaka baru press
Rock CL. 2004. Nutrition in the Prevalention and Treatment of disease. Di dalam:
Goldman L Ausiello D, editor. Cecil Textbook of medicin.
Philadelphia:Saunders
Smeltzer Suzanne C. Brenda G. Bare. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Edisi 8. Penerbit buku kedokteran EGC : Jakarta
Sri, Endah. W. Herawati. 2017. Persepsi Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Pada Pasien
Diabetes Melitus di Desa Sawah Kuwung Karang Anyar. Journal care Vol. 5,
No. 2 Https:www.google.com/url?=https://jurnal.unitri.ac.id/index.php
/care/article/download/571. Di akses tanggal 7 September 2019
Tumiwa A. Franky, Yuanita A. langi. (2010). Terapi Gizi Medis Pada Diabetes
Melitus. Manado:Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi.
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://ejournal.uns
rat.ac.id/index.php/biomedik/article/download/846/664&ved=2. Diakses
tanggal 7 september 2019