ANNISA WULANDARI
P0 5120217003
DISUSUN OLEH:
ANNISA WULANDARI
NIM. P05120217003
i
HALAMAN PERSETUJUAN
PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH
TAHUN 2019
ANNISA WULANDARI
NIM. P05120217003
Proposal Karya Tulis Ilmiah ini Telah Diperiksa dan Disetujui Untuk
Dipresentasikan Dihadapan Tim Penguji Program Studi DIII Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Bengkulu
Pada Tanggal :
Oleh
Dosen Pembimbing
Pembimbing
Dahrizal,S.Kp.,MPH
NIP.197109262001121002
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan karunia Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal
Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Manajemen Pengaturan Posisi Pada Pasien
Asma Bronkial di Ruang Kemuning RSUD Dr. M.Yunus Bengkulu Tahun 2019 ”.
Penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini penulis mendapatkan
bimbingan dan bantuan baik materi maupun nasehat dari berbagai pihak sehingga
penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini tepat pada waktunya. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-nya lah Karya Tulis Ilmiah ini
dapat terselesaikan.
2. Bapak Darwis S.Kp., M.Kes, selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Bengkulu
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti
pendidikan di Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Bengkulu.
3. Bapak Dahrizal S.Kp., MPH, selaku Ketua Jurusan Keperawatan Poltekkes
Kemenkes Bengkulu, sekaligus pembimbing dalam penyusunan Karya Tulis
Ilmiah ini.
4. Ibu Ns. Mardiani, S.Kep., MM selaku ketua program studi DIII keperawatan
Bengkulu.
5. Seluruh Dosen dan Staf Prodi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Bengkulu.
6. Orang tua, keluarga tercinta yang telah banyak memberikan dukungan moril
dan spiritual yang sangat berarti bagi penulis.
7. Seluruh mahasiswa-mahasiswi seperjuangan Poltekkes Kemenkes Bengkulu
Prodi DIII Keperawatan Bengkulu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Karya Tulis
Ilmiah ini masih banyak terdapat kekeliruan dan kekhilafan baik dari segi
penulisan maupun penyusunan dan metodelogi. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan saran dan bimbingan dari berbagai pihak agar penulis dapat
berkarya lebih baik dan optimal lagi di masa yang akan datang.
iii
Penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah yang telah penulis susun
ini dapat bermanfaat bagi semua pihak serta dapat membawa perubahan
positif terutama bagi penulis sendiri dan mahasiswa Prodi Keperawatan
Bengkulu lainnya.
Bengkulu, 2019
Penulis
iv
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................... 4
1.3 Tujuan Studi Kasus............................................................................. 5
1.4 Manfaat Studi Kasus........................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Asuhan Keperawatan Pasien Anemia ................................................. 6
2.1.1 Pengkajian............................................................................... 6
2.1.2 Diagnosa Keperawatan............................................................ 10
2.1.3 Intervensi................................................................................. 11
2.1.4 Implementasi........................................................................... 13
2.1.5 Evaluasi................................................................................... 13
2.2 Konsep Dasar Manajemen Pengaturan Posisi...................................... 14
2.2.1 Definisi Pengaturan Posisi...................................................... 14
2.2.2 Tujuan Pengaturan Posisi....................................................... 14
2.2.3 Intervensi Pengaturan Posisi Semi Fowler ........................... 14
2.2.4 Intervensi Pengaturan Posisi Tripod....................................... 16
BAB III METODOLOGI STUDI KASUS
3.1 Rancangan Studi Kasus....................................................................... 18
3.2 Subyek Studi Kasus............................................................................. 18
3.3 Fokus Studi.......................................................................................... 18
3.4 Definisi Operasional............................................................................ 19
3.5 Tempat dan Waktu ............................................................................ 19
3.6 Metode dan Instrumen Pengumpulan Data........................................ 19
3.7 Penyajian Data..................................................................................... 20
3.8 Etika Studi Kasus................................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
fisioterapi dada, mengajarkan batuk efektif dan nafas dalam yang dapat
membantu mengatasi permasalahan yang ditimbulkan akibat asma.
Membantu penderita asma untuk dapat tetap aktif dan mendapatkan
kebugaran tubuh yang optimal (Sasanahusada, 2013).
Penatalaksanaan lain yang bisa dilakukan pada pasien Asma Bronkial
antara lain mengatur posisi semi fowler (Posisi semi fowler adalah posisi
dengan derajat kemiringan 45o, dengan menggunakan gaya gravitasi untuk
membantu pengembangan paru dan mengurangi tekanan dari abdomen pada
diafragma). (Sulastri, dkk., 2015), mengatur posisi tripod (posisi condong ke
depan) yaitu posisi klien di atas tempat tidur yang bertompang di atas overbed
table (yang dinaikkan dengan ketinggian yang sesuai) dan bertumpu pada
kedua tangan dengan posisi kaki di tekuk ke arah dalam. Pasien yang
diberikan posisi tripod dapat dibantu agar ekspansi dada membaik.
Caranya dengan mengatur posisi duduk pasien agak condong ke depan
dengan bertumpu pada kedua tangan di tempat tidur dengan posisi kedua
kaki ke dalam (Kozeir, et al. 2009). Selain itu juga batuk efektif, maupun
tindakan kolaboratif berupa pemberian terapi nebulizer.
Dalam menjalankan manajemen pengaturan posisi pada penderita asma
bronkial sangat diperlukan peran seorang perawat. Peran perawat dapat
sebagai care provider, edukator, kolaborator, advocator dan peran lainnya.
Sebagai care provider, perawat bisa mengatur posisi semi fowler, mengatur
posisi tripod, mengajarkan teknik relaksasi napas dalam dan batuk efektif.
Selain menjalankan peran sebagai care provider, perawat juga dapat berperan
sebagai educator dengan memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien
dan keluarga, dan peran sebagai advokator dengan membantu klien dan
keluarga dalam menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberian
layanan keperawatan serta sebagai kolaborator dengan bekerjasama dengan
tim kesehatan lainnya dalam memberikan pelayanan keperawatan
selanjutnya. Semua peran tersebut perlu dijalankan dengan tepat guna
meningkatkan kemandirian pasien dan keluarga dalam meningkatkan derajat
kesehatan penderita asma bronkial. (Nursalam, 2015)
4
6
7
- Penggunaan otot
2. Penggunaan otot bantu napas Terapeutik: Terapeutik
bantu pernapasan (1/2/3/4/5) 3. Tempatkan pasien dalam 3. Penempatan posisi yang
- Fase ekspirasi
3. Pemanjangan fase ekspirasi posisi terapeutik yang sesuai akan mendorong
memanjang (1/2/3/4/5) sudah dirancang secret untuk keluar
- Pola napas abnormal 4. Ortopnea (1/2/3/4/5) 4. Posisikan pasien dengan 4. Posisi semi fowler akan
Itakipnea, bradipnea,5. Pernapasan pursed-lip posisi Semi Fowler mendukung ekspansi
hiperventilasi) (1/2/3/4/5) paru yang maksimal
6. Pernapasan cuping hidung 5. Motivasi klien untuk 5. Keterlibatan pasien
Gejala dan Tanda Minor (1/2/3/4/5 terlibat dalam perubahan dalam perubahan posisi
Data Subjektif 7. Frekuensi pernapasan posisi. akan mendorong
- Ortopnea (1/2/3/4/5) kemandirian pasien
Data Objektif 8. Kedalaman napas (1/2/3/4/5) 6. Posisikan pasien dengan 6. Posisi tripod dapat
- Pernapasan pursed- 9. Tekanan respirasi (1/2/3/4/5) posisi Tripod (Condong Ke membantu pasien
lip 10. Tekanan inspirasi (1/2/3/4/5) Depan) mengurangi sesak
- Pernapasan cuping
hidung Edukasi Edukasi
- Ventilasi semenit 7. Informasikan saat akan 7. Pasien mengetahui
menurun dilakukan perubahan posisi tindakan yang akan
- Tekanan ekspirasi dilakukan
menurun
- Tekanan inspirasi
menurun
13
2.1.4 Implementasi
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah ke status
kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria yang
diharapkan (Potter & Perry, 2005).
Implementasi yang dilakukan pada pasien Asma Bronkial dapat
bersifat implementasi mandiri dimana perawat dapat melakukannya
tanpa bantuan dari tenaga kesehatan lain, implementasi kolaborasi
seperti pemberian obat dan dialisa, dan implementasi edukasi untuk
meningkatkan pemahaman pasien dan keluarga mengenai tindakan
pencegahan komplikasi yang dapat dilakukan.
2.1.5 Evaluasi
Evaluasi adalah tindakan intelektual perawat untuk melengkapi
proses keperawatan yang menandakan seberapa jauh diagnose
keperawatan, rancana keperawatan dan pelaksanaannya sudah dicapai
berdasarkan tujuan yang telah dibuat dalam perencanaan keperawatan
(Potter & Perry, 2005).
Hasil evaluasi yang diharapkan setelah dilakukan intervensi
terhadap pasien adalah pasien mampu mengontrol rasa sesak dengan
perubahan pengaturan posisi yang telah di lakukan sebelumnya, tanda-
tanda vital dalam rentang normal, frekuensi napas dalam rentan
normal, tidak ada suara napas tambahan, tidak ada penggunaan otot
bantu napas, tidak terjadi dispnea saat istirahat, dan pasien
menyatakan mengerti dan nyaman mengenai perubahan posisi yang
dilakukan.
14
2.2 Konsep Dasar Manajemen Pengaturan Posisi Pada Pasien Asma Bronkial
2.2.1 Definisi Pengaturan Posisi
Posturing atau mengatur dan merubah posisi adalah mengatur
pasien dalam posisi yang baik dan mengubah secara teratur dan
sistematik. Hal ini merupakan salah satu aspek keperawatan yang
penting. Posisi tubuh apapun tidak akan mengganggu apabila
dilakukan dalam waktu yang lama (Potter dan Perry, 2005).
18
19
c. Studi dokumentasi
Instrumen dilakukan dengan mengambil data dari MR (Medical
Record), mencatat pada status pasien, mencatat hasil laboratorium,
melihat cataan harian perawat ruangan, mencatat hasil pemeriksaan
diagnostik.
2. Instrumen Pengumpulan Data
Alat atau instrumen pengumpulan data menggunakan format
pengkajian asuhan keperawatan medikal bedah dengan fokus pengkajian
kebutuhan carian pasien.
2. Non Maleficence
Prinsip ini menekankan peneliti untuk tidak melakukan tindakan
yang menimbulkan bahaya bagi responden. Responden diusahakan bebas
dari rasa tidak nyaman. Penelitian ini menggunakan prosedur, sehingga
meminimalkan bahaya yang mungkin timbul pada responden.
3. Autonomy
Autonomy memberikan makna kebebasan bagi responden untuk
menentukan keputusan sendiri. Namun apabila keluarga menolak menjadi
responden, maka tidak ada paksaan dari peneliti kepada responden serta
tetap menghormati dan menghargai keputusan, hak, pilihan dan privasi
responden.
4. Anonimity
Peneliti memberikan jaminan pada responden dengan cara tidak
mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya
menuliskan kode pada lembar pengumpulan data karakteristik dan hasil
penelitian yang disajikan. Peneliti juga menjamin kerahasiaan semua
informasi hasil penelitian yang telah dikumpulkan dari responden.
5. Veracity
Prinsip veracity atau kejujuran menekankan peneliti untuk
menyampaikan informasi yang benar. Peneliti memberikan informasi
mengenai tujuan, manfaat dan prosedur penelitian kepada keluarga
responden.
6. Justice
Prinsip justice atau keadilan, menuntut peneliti tidak melakukan
diskriminasi saat memilih responden penelitian. Selain itu, peneliti
memberikan kesempatan yang sama dengan keluarga responden untuk
mengungkapkan perasaannya baik sedih maupun senang.
22
DAFTAR PUSTAKA
Kozier., Erb, et al. (2009) Buku Ajar Praktik Klinis. 5th ed. Jakarta: EGC
Kozier., Erb., Berman., Synder. (2011) Buku Ajar Fundamental Keperawatan:
Konsep, Proses & Praktik. 7th ed. Jakarta: EGC
Mansjoer, A. (2008) Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem
Pernafasan. Jakarta : EGC
Potter, Perry. (2005) Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan
Praktik. 4th ed. Jakarta:EGC.
Smeltzer, SC., Bare, BG (2001, 2002). Keperawatan Medikal Bedah 8th ed.
Jakarta : EGC
23
Suyanti, S., Agustin, WR., Wulandari, IS. (2016) ‘Pengaruh tripod position
terhadap frekuensi pernafasan pada pasien dengan penyakit paru obstruktif
kronik (PPOK) di RSUD dr. soediran mangun sumarso”, naskah publikasi,
Program Studi S1 Keperawatan, Stikes Kusuma Husada Surakarta.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia:
Definisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta: PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia:
Definisi dan Tindakan Keperawatan. Jakarta: PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia:
Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan. Jakarta: PPNI