OLEH :
SITI INAYAH
4201.0118.A.029
PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Sidang Proposal
OLEH :
SITI INAYAH
4201.0118.A.029
Proposal penelitian ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji
Seminar Proposal Program Studi S1 Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Cirebon.
Menyetujui,
Pembimbing I, Pembimbing II,
Indonesia Cirebon.
2. Dr. Awis Hamid Dani. M. MPd. Selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
pengarahan.
Peneliti sadar bahwa proposal ini jauh dari kata sempurna, untuk itu
hanya kritik dan saran yang membangun dapat menjadikan proposal ini
SITI INAYAH
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN....................................................................1
OPERASIONAL.....................................................................30
3.2 Hipotesis.................................................................................30
4.3.1 Populasi...........................................................................32
4.3.2 Sampel.............................................................................33
DAFTAR PUSTAKA............................................................................
LAMPIRAN...........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
tempat bermain. Kebiasaan yang terjadi pada anak usia dini yaitu
bersih dan sehat. Perilaku cuci tangan tidak akan terbentuk pada anak,
tanpa ada pembiasaan sejak dini. Perilaku cuci tangan akan berhasil
ketika sudah tertanam kebiasaan dan juga tersedia sarana dan prasarana
terserang batuk pilek, diare, dan keracunan makanan dengan gejala sakit
Indonesia pada umumnya dikatakan anak sekolah adalah anak pada usia
7-12 tahun. Pada tahap usia ini juga disebut sebagai usia kelompok di
meninggal karena penyakit Diare, dan cuci tangan pakai sabun dapat
dengan air tanpa sabun atau hanya cuci tangan dikobokan / baskom kecil.
Di Kabupaten Brebes baru 50% sekolah dasar yang memiliki fasilitas cuci
tangan. Dari jumlah ini, baru 10% sekolah yang sudah menyediakan
(Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) yang sampai saat ini masih berjalan.
(7)
beberapa cara, salah satu cara agar terlihat menarik yaitu dengan metode
yang tepat dijadikan sebagai metode pembelajaran bagi anak karena dapat
Kemenkes RI, serta kapan saja waktu yang tepat untuk mencuci tangan.(8)
Penggunaan metode story telling atau bisa juga dengan
Tafwidhah, & Hidayah, 2015) hal yang serupa juga diungkap dalam
intervensi.(10)
tidak mengetahui cara mencuci tangan yang baik dan benar, dan tidak
mengetahui dampak dari tidak mencuci tangan dan sangat koperatif untuk
analisa mengenai fenomena yang terkait dengan judul ini dan masih
pada masa pandemi covid-19 tindakan cuci tangan ini dinilai penting
atau fenomena yang sesuai dengan judul yang saya angkat, selain itu
diri atau personal hygiene pada anak-anak agar perilaku cuci tangan ini
telling terhadap perilaku cuci tangan pada siswa kelas 1 di atas maka
dapat dirumuskan masalah berikut ini. Apakah ada pengaruh dari story
sebelum dan sesudah intervensi cuci tangan pakai sabun dengan metode
Brebes tahun 2022 Dari 106 siswa kelas 1 berjumlah 22 siswa untuk
diperoleh dengan cara memberikan test sebanyak dua kali yaitu sebelum
2. Bagi Peneliti
pengetahuan.
1. Bagi Responden
pembelajaran.
3. Bagi Mahasiswa
TINJAUAN PUSTAKA
bersih dan sehat. Perilaku cuci tangan tidak akan serta merta terbentuk
pada anak, tanpa ada pembiasaan sejak dini. Perilaku cuci tangan akan
berhasil ketika sudah tertanam kebiasaan dan juga tersedia sarana dan
sadar, mau, dan mampu melakukan kebiasaan hidup bersih dan sehat.
benua untuk mencuci tangan pakai sabun. Semakin luas budaya mencuci
orang atau dari alam ke orang lain melalui kontak langsung atau tidak
langsung.(10)
Selain itu tangan menjadi bersih atau bebas dari kuman. Cuci tangan pada
besar, atau juga setelah memegang benda pada tempat umum disekitar.(11)
dan sebaliknya,
8. Menggosok kuku jari kanan memutar ke telapak tangan kiri dan
sebaliknya,
Story telling berasal dari Bahasa Inggris, jika dilihat dari susunan
katanya, memiliki dua kata yaitu story dan telling. Story artinya cerita dan
tersebut senada dengan arti dari Kamus Lengkap Bahasa Inggris yang
terdiri atas dua kata yaitu story berarti cerita dan telling berarti
Ada beberapa definisi story telling menurut para ahli yaitu sebagai
berikut:
lisan dahulu sempat menjadi primadona dan andalan para orang tua,
terutama ibu dan nenek, dalam mengantar tidur anak ataupun cucu
mereka.(13)
ke kelompok.
improvisasi.(16)
sebagai cabang dari ilmu sastra yang paling tua sekaligus yang
sebuah buku tentang pentingnya cerita dalam hidup kita, John rouse
Bercerita dapat diakses oleh anak dari segala usia dan kemampuan. Buku
cerita dapat ditemukan di toko buku atau dipinjam dari perpustakaan atau
teman. Selain itu, cerita dapat ditemukan dari internet, cara paling
nyaman dan tercepat untuk siswa saat ini. “Mendongeng … biaya murah,
1. Kontak mata
3. Gerak tubuh
mendengarkan dongeng.
4. Suara
terbuka.
5. Kecepatan
pada saat story telling. Agar kecepatan yang dapat membuat anak-
6. Alat peraga
kostum hewan yang lucu, intinya membuat anak merasa ingin tahu
2. Fabel
dan kura-kura.(12)
pendengar.
dipelajari.
siswa muda dengan model pola cerita, tema, karakter, dan kejadian untuk
ras, dan kepercayaan lain; mengarah ke diskusi yang jauh dan seringkali
1. Orientasi (Orientation)
3. Resolusi (Resolution)
yang menyedihkan.(17)
Indonesia pada umumnya dikatakan anak sekolah adalah anak pada usia
7-12 tahun. Masa anak sekolah merupakan masa tenang dimana apa yang
masa selanjutnya. Pada tahap usia ini juga disebut sebagai usia kelompok
dari total kelompok usia yang lain didunia (Population Refence Bureau,
dan kebudayaan dunia, mendapatkan data bahwa sekitar 64 juta anak usia
kemampuan motorik.
proporsi.
sebagai berikut;
baik.
2. Usia 5-8 tahun
tidak stabil dan mudah sakit, rentan dan daya tahan berkurang.
darah belum kuat, koordinasi otot dan syaraf masih kurang baik,
dari segi psikologi bahwa anak perempuan lebih maju satu tahun
dari lelaki.
maka perlu ditunjang oleh keadaan gizi yang baik untuk perkembangan
tumbuh kembang yang optimal. Pada kondisi ini dapat dicapai dengan
sendiri yang disukai dan menarik dan yang tidak. Anak-anak mempunyai
terlebih lagi jika tidak diawasi oleh orang tuanya. Selain itu juga anak
lebih sering menghabiskan waktu diluar rumah sehingga anak lebih sering
menjadi bersih dan dapat membunuh kuman yang ada di tangan, dan
antara perilaku cuci tangan pakai sabun dengan kejadian penyakit infeksi
dalam keluarga.(22)
Negeri Ciputat 02”. Untuk menurunkan kematian karena diare perlu tata
laksana yang cepat dan tepat, salah satunya mencuci tangan dengan air
memiliki perilaku cuci tangan yang baik sebesar 44.6% dan yang
dalam tiga bulan terakhir sebesar 80.4%, sedangkan anak yang tidak
menderita diare dalam tiga bulan terakhir sebesar 19.6%. Hasil uji
selalu disiplin melakukan praktik cuci tangan agar terhindar dari risiko
terjadinya diare.(24)
memiliki perilaku cuci tangan baik dan 38.5% siswa memiliki perilaku
cuci tangan kurang baik. Hasil uji statistik dengan analisis Pearson’s
pengetahuan dan perilaku cuci tangan yang baik, sekolah perlu untuk
Perilaku Cuci
Story Telling
Tangan
Tujuan story
telling
BAB III
KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DEFINISI OPERASIONAL
atau teori yang mengacu pada masalah-masalah yang akan diteliti atau
Perilaku Cuci
Story Telling
Tangan
3.2 HIPOTESIS
berikut.
Operasional
Independen
Dependen
Tabel 3.3 Variabel, Definisi Operasional, Cara Ukur, Hasil Ukur dan Skala
BAB IV
METODE PENELITIAN
diperoleh dengan cara memberikan test sebanyak dua kali yaitu sebelum
yang berubah dari satu subjek ke subjek yang lainnya. (26) Variabel
4.3.1 Populasi
4.3.2 Sampel
siswa.
Andriani dan sudah dilakukan uji validitas dan uji reabilitas, untuk
dilakukan=1.
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Pelaksanaan
penelitian.
cuci tangan.
4.6 Uji Validitas dan Reabilitas
moment pada tabel pada taraf signifikan 5%, jika r hitung lebih besar dari r
tabel, maka butir pertanyaan tersebut dikatakan valid atau sahih. Jika hasil
suatu alat ukur dipercaya, yaitu hasil pengukuran dari alat ukur tersebut
(Arikunto, 2019). Instrumen memliki tingkat reabilitas yang tinggi jika nilai
koefisien yang di peroleh >0.60. Nilai Alpha Cronbach sebesar lebih besar
1. Editing (penyuntingan)
2. Coding (pengkodean)
3. Entry
4. Cleaning
sudah lengkap.
5. Tabulating
maka perlu dibuat dummy table yaitu tabel kosong yang akan
dinamakan univariat.(29)
F
P= X 100 %
N
Keterangan :
P : Presentasi
N : Skor maksimal
ini analisis data dilakukan setelah data dari lembar observasi terkumpul,
dependen tanpa ada kelompok kontrol, skala data yang digunakan adalah
2022.
1. Principle of Benefience
tindakan khusus.
setiap tindakan.
dengan :
1) The right to selft-determination
diantaranya :
4. Informedconsent
10. Mustikawati, I. S. (2017). Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun Studi Kualitatif
pada Ibu-Ibu di Kampung Nelayan Muara Angke Jakarta Utara; Studi
Kualitatif. ARKESMAS, 2(1)
https://journal.uhamka.ac.id/index.php/arkesmas/article/view/514/263#:~
:text=Perilaku%20cuci%20tangan%20pakai%20sabun%20merupakan
%20bagian%20dari%20program%20Perilaku,kebiasaan%20hidup
%20bersih%20dan%20sehat. diakses 27/10/2021.
11. Manurung, I. F. E. (2020). Peningkatan Pengetahuan dan Praktek Cuci Tangan
Sebagai Upaya Pencegahan Penyakit Diare pada Anak Sekolah Dasar
Marsudirini Kefamenanu. Warta Pengabdian, 14(2), 134-140
23. Perdani, A. (2018). Pengaruh Story telling terhadap Perilaku Cuci Tangan
Menggunakan Sabun dengan Benar pada Anak di TK Al-Qodiri Jember.
Jurnal Ilmiah Kebidanan, 1(2).
26. Aziz Alimul hidayat. (2012) Metode Penelitian Keperawatan dan Tekhnik
Analisa Data. Edisi II. Salembamedika; Jakarta.