Anda di halaman 1dari 9

STUDI KASUS : ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST

PARTUM DENGAN MASALAH KEPERAWATAN MENYUSUI TIDAK


EFEKTIF DI RUANG SITI WALIDAH RSU MUHAMMADIYAH
PONOROGO

PROPOSAL

Diajukan kepada Program Studi D III Keperawatan Fakultas Ilmu


Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo Untuk Memenuhi Syarat
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah

Oleh :

NIKE VIJAYANTI

NIM. 19613303

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

2021
HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah : NIKE VIJAYANTI

Judul : ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU POST


PARTUM DENGAN MASALAH KEPERAWATAN
MENYUSUI TIDAK EFEKTIF DI RUANG SITI
WALIDAH RSU MUHAMMADIYAH PONOROGO.

Telah disetujui dan diuji Tim Penguji di Program Diploma III Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Tanggal :

Tim Penguji :

Tanda Tangan

Ketua : .....................................................................................................................

Anggota : 1. .............................................................................................................

2. ............................................................................................................

Mengetahui
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Sulistyo Andarmoyo, S.Kep., Ns., M.Kes

NIDN. 0715127903
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan atas nikmat dan kehadirat

Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan anugerah-Nya, sehingga penulis

dapat menyelesaikan proposal bab 1 yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pada

Ibu Post Partum Dengan Masalah Keperawatan Menyusui Tidak Efektif Di Ruang

Siti Walidah RSU Muhammadiyah Ponorogo.” Proposal ini disusun sebagai tugas

akhir dan syarat untuk mendapatkan gelar Ahli Madya Keperawatan di Program

Studi Keperawatan Diploma III Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Penulis menyadari dalam penyusunan Proposal ini tidak akan terlaksana

dan berjalan dengan lancar sebagaimana diharapkan penulis tanpa adanya bantuan

dari berbagai pihak yang telah memberikan bimbingan, arahan, motivasi, serta

dorongan kepada penulis. Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan

terimakasih kepada :

1. Allah SWT yang senantiasa memberikan nikmat dan karunia kesehatan

sampai dengan saat ini.

2. Sulistyo Andarmoyo, S.Kep., Ns., M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

3. Laily Isroin, S.Kep., Ns., M.Kep selaku pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi dalam menyelesaikan Proposal.

4. Siti Munawaroh, S.Kep., Ns., M.Kep selaku pembimbing II yang juga telah

memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penulisan Proposal.


5. Teristimewa kepada keluarga penulis, Ayah, Ibu, adik, dan seluruh anggota

keluarga yang selalu mendoakan, memberikan semangat dan dukungan agar

penyusunan Proposal dapat terselesaikan dengan tepat waktu.

6. Teman dan sahabat saya, Umi Hasanah, Hikmah Kusnul Kholifah, Alvi Dwi

Safitri, Ratna Dyah Kumalasari, dan Alfina Iswandari, yang selalu

memberikan semangat dan dukungan serta arahan yang tak henti-hentinya

dalam menyelesaikan studi ini.

7. Teman-teman seperjuangan DIII Keperawatan angkatan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo tahun angkatan 2019.

8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas bantuan

dalam menyelesaikan studi kasus. Semoga Allah SWT memberikan balasan

yang sesuai dengan kebaikan serta ketulusan yang telah mereka berikan

selama ini pada penulis.

Penulis menyadari dalam penulisan serta penyusunan Proposal ini masih ada

kesalahan dan jauh dari kata sempurna, maka dibutuhkan saran dan kritik

yang membangun agar penulis dapat memperbaiki proposal ini. Penulis

berharap semoga proposal ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi

penulis khusunya, pembaca, dan masyarakat pada umumnya.

Magetan, 20 September 2021

Yang menyatakan

Nike Vijayanti

NIM. 19613303
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Post partum adalah masa dimulai setelah plasenta lahir hingga


kembalinya organ-organ reproduksi ke dalam keadaan normal atau sebelum
hamil. Masa ini berlangsung sekitar 6 minggu, dan sering kali disebut dengan
masa nifas atau puerperium (Lowdermilk, Perry and Cashion, 2013). Pulihnya
seluruh otot genetalia seperti sebelum ada kehamilan akan membutuhkan
waktu kurang lebih 3 bulan (Astutik, 2015).

Pada masa post partum ini ibu akan banyak mengalami kejadian-
kejadian seperti, dimulainya perubahan fisik, masa laktasi atau menyusui serta
perubahan psikologis dalam menghadapi keluarga baru dengan kehadiran
sosok buah hati yang sangat dinantikan (Saifudin dkk, 2011). Pada masa ini
proses menyusui adalah proses penting, karena pada tahap ini sang ibu
memberikan makanan pada bayi berupa air susu ibu (ASI) dari payudara ibu
secara efektif (Salman, 2013). Salah satu peran ibu yang terpenting setelah
melahirkan adalah sesegera mungkin untuk memberikan ASI pada bayi baru
lahir atau sering disebut inisiasi menyusui dini ( early initiation ) atau
permulaan menyusui dini ( Dewi dan Tri, 2014).

Masa post partum merupakan masa kritis, diperkirakan bahwa 60%


akibat kematian ibu terjadi setelah persalinan dan 50% kematian masa nifas
terjadi setelah seorang wanita melahirkan (Saifudin, 2010 dalam Dwirahayu
2017). Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia jumlah Angka Kematian Ibu
(AKI) yang dihimpun dari pencatatan program kesehatan keluarga di
Kementerian Kesehatan pada tahun 2020 menunjukkan 4.627 kematian di
Indonesia. Jumlah ini menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun 2019
sebesar 4.221 kematian. Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia persalinan
ibu hamil yang ditolong oleh tenaga kesehatan pada tahun 2020 di Indonesia
sebesar 89,8%. Sedangkan ibu hamil yang menjalani persalinan dengan
ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan sebesar 86%
(Profil Kesehatan Indonesia, 2020). Sedangakan cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn) untuk Provinsi Jawa Timur pada tahun
2020 mencapai 97,03 %. Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan
tahun 2019 yang mencapai 97,00 % ( Profil Kesehatan Jawa Timur, 2020).
Adapun cakupan pola menyusui menurut pusat data dan informasi (Infodatin,
2014) yaitu pada bayi umur 0 bulan adalah 39,8% menyusui eksklusif, 5,1%
menyusui predominan, dan 55,1% menyusui parsial. Persentase menyusui
eksklusif akan semakin menurun dengan adanya pemingkatan kelompok umur
bayi.

Seorang ibu setelah melahirkan pasti akan mengalami beberapa


perubahan fisiologisnya, salah satunya adalah perubahan system endokrin
seperti pada hormon ptiaturi, prolactin, dan prostaglandin. Hormon tersebut
berperan dalam kesiapan produksi ASI. Permasalahan seorang ibu ketika
memberikan ASI pada saat post partum adalah puting payudara yang
terbenam, yang dapat mengakibatkan bayi kesulitan saat menghisap ASI
dengan baik. Keadaan ini dapat dicegah dengan melakukan kontrol teratur
pada saat hamil. Selain itu ada beberapa factor yang dapat memengaruhi
kegagalan dalam pemberian ASI pada bayi, yang pertama adalah factor
pendidikan yang kurang tentang ASI Eksklusif (32%) karena produksi ASI
yang menurun. Kedua disebabkan karena kesibukan ibu (28%), yaitu banyak
ibu yang menghentikan memberi ASI Eksklusif karena ibu harus bekerja.
Ketiga disebabkan karena banyak yang mengiklankan promosi susu formula
(16%), ibu yang menghentikan memberi ASI karena tertarik iklan susu
formula. Selain itu, juga dipengaruhi faktor sosial dan budaya (24%) yang
meliputi nilai dan kebiasaan yang ada di masyarakat yang menghambat ibu
memberi ASI Eksklusif (Amin, 2014).

Seorang ibu dan bayinya mungkin akan mengalami masalah-masalah


ketika menyusui, hal itu disebabkan karena ketidaktahuan ibu tentang cara-
cara menyusui yang sebenarnya sangat sederhana terutama pada ibu dengan
bayi pertamanya. Peletakan bayi pada payudara ibu ketika menyusui itu juga
dapat mempengaruhi keberhasilan dalam menyusui. Selain itu juga dukungan
keluarga kepada ibu dan bayi juga perlu diperhatikan. Selain dukungan
keluarga, perawat juga memiliki peran untuk memberikan dukungan pada
masa nifas, untuk mengurangi ketengangan fisik dan psikologis seorang ibu
dan bayinya, dan mendorong ibu untuk tetap menyusui. Kemungkinan besar
masalah yang ibu alami ketika setelah post partum adalah ketidakefektifan
menyusui. Menyusui tidak efektif adalah sebuah kondisi dimana ibu dan bayi
mengalami ketidakpuasan atau kesukaran pada proses menyusui ( Tim Pokja
SDKI DPP PPNI, 2016).

Untuk mencegah terjadinya masalah tersebut maka tindakan yang tepat


menurut Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SDKI) adalah bimbingan
teknik menyusui yang tepat atau konseling laktasi. Tindakan ini akan
membantu seorang ibu dalam memberian ASI pada bayinya dengan cara
menyusui dan cara merawat payudara yang benar. Apabila seorang ibu
mengetahui cara menyusui yang benar dan dengan waktu yang tepat untuk
menyusui, maka kemungkinan kecil bagi ibu untuk hamil on demand 6 bulan
pertama setelah melahirkan ( Dewi dan Tri, 2014).

Berdasarkan pemaparan diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan


studi kasus mengenai asuhan keperawatan pada ibu post partum dengan
masalah keperawatan menyusui tidak efektif di ruang Siti Walidah RSU
Muhammadiyah Ponorogo.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah


“Bagaimana asuhan keperawatan pada ibu post partum dengan masalah
keperawatan menyusui tidak efektif “.

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum

Untuk melakukan asuhan keperawatan pada ibu post partum


dengan masalah keperawatan menyusui tidak efektif.

1.3.2 Tujuan Khusus


1. Menguji masalah kesehatan pada ibu post partum dengan masalah
keperawatan menyusui tidak efektif.
2. Menganalisis dan mensintesis masalah keperawatan menyusui tidak
efektif terutama pada ibu yang mengalami bendungan ASI.
3. Merencanakan tindakan keperawatan menyusui tidak efektif
terutama pada ibu yang mengalami bendungan ASI.
4. Melakukan tindakan keperawatan menyusui tidak efektif terutama
pada ibu yang mengalami bendungan ASI.
5. Melakukan evaluasi keperawatan mengenai menyusui tidak efektif
terutama pada ibu yang mengalami bendungan ASI.

1.4 Manfaat
Terkait dengan tujuan di atas, maka dengan tugas akhir ini diharapkan
dapat memberi manfaat :
1. Manfaat teoritis, yaitu bertujuan untuk menambah wawasan dan sumber
referensi yang ada khususnya dalam Asuhan Keperawatan Pada Ibu
Post Partum Dengan Masalah Keperawatan Menyusui Tidak Efektif.
2. Dari segi praktis, tugas akhir ini akan bermanfaat untuk :
a. Bagi pelayanan keperawatan di Rumah Sakit

Hasil studi kasus ini dapat dijadikan masukan bagi Rumah Sakit

agar dapat melaksanakan Asuhan Keperawatan Pada Ibu Post

Partum Dengan Masalah Keperawatan Menyusui Tidak Efektif

dengan baik.

b. Bagi Penulis

Memberikan gambaran pengetahuan tentang Asuhan Keperawatan

Pada Ibu Post Partum Dengan Masalah Keperawatan Menyusui

Tidak Efektif.

c. Bagi Pasien dan Keluarga


Dengan adanya studi kasus ini diharapkan pasien dapat mengatasi

bendungan ASI , serta keluarga dapat mengetahui dan membantu

untuk memgimplementasikan dalam mengatasi pada ibu post

partum dengan masalah menyusui tidak efektif.

Anda mungkin juga menyukai