1|P a g e
BAB 1
KETENTUAN PENYUSUNAN:
STUDI KASUS KEPERAWATAN
Studi kasus adalah salah satu bentuk/ model tugas akhir yang
diselenggarakan di Prodi D3 Keperawatan FIK UNMUH Ponorogo. Adapun
pengertian Studi kasus dalam hal ini adalah suatu bentuk laporan
penyelenggaraan praktik keperawatan terhadap satu kasus (pasien) secara
komprehensif dan mendalam yang terdokumentasikan secara sistematis.
Mahasiswa (penyusun) studi kasus melakukan perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi serta dokumentasi secara komprehensif terhadap satu masalah
keperawatan pada gangguan kesehatan tertentu yang terjadi pada salah satu
pasien. Hasil dari pelayanan Asuhan Keperawatan yang terjadi pada pasien ini
selanjutnya didokumentasikan dan dipertanggungjawabkan dalam Ujian
Sidang Karya Tulis Ilmiah.
Kegiatan penyusunan karya tulis ilmiah diselenggarakan dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Mahasiswa menetapkan sub keilmuan yang akan dikelola dalam
penyusunan karya tulis ilmiah
2. Berdasarkan pengelompokan mahasiswa pada bidang keilmuan, Ketua
Prodi menyusun Pembimbing Karya Tulis Ilmiah yang akan
ditetapkan oleh Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan.
3. Berdasarkan Surat Keputusan, Pembimbing dan mahasiswa memilih
dan menetapkan tema karya tulis ilmiah
4. Mahasiswa menyusun proposal (Bab I, II& III). Kegiatan ini dapat
dilanjutkan dengan kegiatan ujian proposal
5. Mahasiswa melakukan praktik klinik dan melakukan asuhan
keperawatan sesuai dengan sub tema dengan sepengetahuan/
persetujuan pembimbing
6. Mahasiswa mendokumentasikan hasil asuhan keperawatannya dan
menyusun dalam bentuk Laporan Keperawatan dengan bimbingan dari
pembimbing dan atau perawat ruangan yang telah ditetapkan
7. Mahasiswa menyiapkan diri untuk ujian (melengkapi dengan tajuk
depan dan belakang, meminta persetujuan untuk ujian
8. Mahasiswa melakukan ujian karya tulis ilmiah
9. Mahasiswa melakukan revisi (perbaikan) sebagaimana saran dari
penguji. Penguji melakukan penilaian terhadap hasil penulisan ilmiah
dan kemampuan mahasiswa
2|P a g e
keperawatan yang diwajibkan.
2. Persyaratan Administratif
a) Terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Diploma III Keperawatan
dimasing-masing institusi pada tahun akademik yang bersangkutan
dengan melampirkan tanda bukti registrasi.
b) Mahasiswa telah memenuhi administrasi pendidikan dengan
menunjukkan bukti Kartu Pemrograman Semester (KPS)
3. Ketentuan dalam Penyusunan KTI desain Studi Kasus
Dalam penyusunan KTI Desain Studi Kasus ada beberapa ketentuan yang
harus dipatuhi oleh mahasiswa, antara lain :
a) Proses penyusunan berlangsung maksimal selama 1 (satu) semester,
terhitung mulai tanggal pembuatan Surat Keputusan tentang
Penunjukkan Dosen Pembimbing KTI Desain Studi Kasus.
b) Melakukan bimbingan dengan masing-masing Dosen Pembimbing
minimal 12 (dua belas) kali bimbingan, dan pada tiap bimbingan
diwajibkan menuliskan materi bimbingan pada lembar bimbingan dan
ditandatangani oleh Dosen Pembimbing.
c) Pada waktu mahasiswa melaksanakan asuhan keperawatan langsung
kepada klien wajib mendapatkan pendampingan dosen pembimbing,
dengan pembagian dosen pendamping:
1. Pembimbing 1 : pendampingan proses pengkajian
2. Pembimbing lahan: pendampingan proses implementasi
3. Pembimbing 2 : pendampingan proses evaluasi
Setiap proses pendampingan, masing-masing pembimbing
menjalankan tugas dan peran pendampingan sesuai ketentuan yang
ditetapkan oleh Kaprodi dengan melakukan koordinasi antara
mahasiswa dan pembimbing lahan.
d) Apabila melebihi batas waktu tersebut di atas pada butir 1), maka
mahasiswa yang bersangkutan dikenakan sanksi membayar
administrasi (Biaya Heregistrasi Semester, SPP, Praktik) serta apabila
perlu mengganti tema penulisan KTI Desain Studi Kasus dan
pembimbing maka dilakukan dengan menempuh prosedur penyusunan
KTI Desain Studi Kasus seperti semula.
3|P a g e
d) Setiap mahasiswa akan mendapatkan 2 (dua) dosen
pembimbing yang telah ditunjuk sebagai Pembimbing Utama
dan Pembimbing Pendamping dengan alokasi bimbingan yang
ditentukan oleh Dosen yang bersangkutan.
e) Selain itu dosen pembimbing juga bertugas sebagai
moderator dan penguji III dalam seminar ujian proposal maupun
ujian hasil KTI.
2) Tugas Pembimbing KTI Desain Studi Kasus adalah :
a) Pembimbing Utama (I)
Tugas : Tugas Pembimbing Utama adalah memberi
bimbingan, arahan dan evaluasi, terutama substansi keilmuan
sesuai disiplin ilmunya pada KTI Desain Studi Kasus
mahasiswa.
Kewajiban:
• Mengarahkan, memberikan bimbingan, pengawasan
terutama pada substansi keilmuan dari bidang/disiplin
ilmu yang diperlukan oleh mahasiswa dalam melakukan
KTI Desain Studi Kasus.
• Menunjukkan dan memberikan informasi ilmiah yang
mutakhir di bidang /disiplin ilmu masing-masing kepada
mahasiswa.
• Memberikan arahan dan bimbingan yang dapat
meningkatkan kedisiplinan, kelancaran dan ketepatan
jadwal waktu KTI Desain Studi Kasus.
• Memberikan persetujuan dan kesanggupan lisan dan
tertulis dari kegiatan bimbingan KTI Desain Studi Kasus,
khususnya untuk topik/judul penelitian/ KTI Desain Studi
Kasus.
• Memberikan persetujuan dan kesanggupan untuk
melakukan kegiatan ujian proposal, dan ujian akhir KTI
Desain Studi Kasus.
• Memberikan penilaian pada substansi ilmu dan
metodologi penelitian (penilaian dengan cara memberi
tanda ✓ pada check list penilaian yang sudah tersedia).
• Memberikan peringatan, sanksi akademik yang bersifat
mendidik pada mahasiswa jika diperlukan.
• Melakukan pemantauan dan memberikan laporan
tentang kemajuan pelaksanaan skripsi mahasiswa kepada
Tim KTI Desain Studi Kasus.
• Memberikan pendampingan pada saat mahasiswa
melaksanakan pengambilan data di tahap Pengkajian
b) Pembimbing Pendamping(2)
Tugas : Tugas Pembimbing Pendamping adalah
berkewajiban mengarahkan, memberi informasi ilmiah,
bimbingan dan evaluasi terutama Metode.
Kewajiban : Membantu Pembimbing Utama dalam :
• Mengarahkan, memberikan bimbingan, pengawasan
terutama pada metodologi penelitian bidang ilmu yang
diperlukan oleh mahasiswa dalam melakukan KTI Desain
Studi Kasus.
• Menunjukan dan memberikan informasi ilmiah yang
mutakhir di bidang/disiplin ilmu masing-masing kepada
mahasiswa.
4|P a g e
• Memberikan arahan dan bimbingan yang akan dapat
meningkatkan kedisiplinan, kelancaran dan ketepatan
jadwal waktu KTI Desain Studi Kasus.
• Memberikan persetujuan dan kesanggupan lisan dan
tertulis dari kegiatan bimbingan KTI Desain Studi Kasus
• Memberikan persetujuan dan kesanggupan untuk
melakukan kegiatan ujian proposal dan ujian akhir KTI
Desain Studi Kasus.
• Memberikan penilaian pada substansi ilmu dan
metodologi penelitian (penilaian dengan cara memberi
tanda ✓ pada check list penilaian yang sudah tersedia).
• Memberikan peringatan, sanksi akademik yang bersifat
mendidik pada mahasiswa jika diperlukan.
• Memantau dan memberikan laporan kemajuan
pelaksanaan skripsi mahasiswa kepada Tim KTI Desain
Studi Kasus.
• Memberikan pendampingan pada saat mahasiswa
melaksanakan pengambilan data di tahap evaluasi
5|P a g e
Termasuk dalam keperawatan medikal bedah adalah keperawatan
sistem seperti keperawatan gangguan pencernaan, keperawatan
gangguan kardiovaskuler, musculoskeletal, keperawatan endokrin dan
lain-lain.
b. Keperawatan Anak
Keperawatan anak adalah keperawatan pada kelompok usia anak yang
mengalami gangguan kesehatan di pelayanan kesehatan (Rumah Sakit)
seperti misalnya keperawatan anak dengan thipoid, anak dengan
kejang demam, anak dengan hydrocephalus, anak dengan fraktur, dan
lain-lain.
c. Keperawatan Gerontik / Keperawatan Keluarga
Keperawatan gerontik dan keperawatan keluarga adalah bentuk asuhan
keperawatan pada kelompok lansia atau anggota keluarga dengan
masalah kesehatan pada setting perawatan keluarga. Contoh
keperawatan keluarga adalah : Asuhan keperawatan keluarga dengan
Demensia, Asuhan keperawatan keluarga dengan Lansia penderita
Diabetes, Asuhan keperawatan keluarga dengan anak sulit makan, dan
lain-lain.
d. Keperawatan Jiwa
Keperawatan Jiwa adalah bentuk asuhan keperawatan pada gangguan
kejiwaan dalam setting perawatan rumah sakit (RSJ). Misalnya asuhan
keperawatan pada Schizofrenia, asuhan keperawatan pada Ansietas,
dll.
e. Keperawatan Maternitas
Keperawatan maternitas adalah bentuk asuhan keperawatan pada
masalah kesehatan / kejadian yang berhubungan dengan maternitas;
baik pada setting rumah sakit.
f. Keperawatan Gawat Darurat
Keperawatan Gawat Darurat adalah bentuk asuhan keperawatan pada
masalah kesehatan yang perlu mendapatkan perawatan pada unit
kegatdaruratan; seperti Unit Gawat Darurat, ICU, ICCU, NICU, Burn
Unit dan lain-lain. Pada kasus perawatan pada klien di Unit Gawat
Darurat; sebaiknya pasien berada di unit tersebut minimal 3 (dua) hari.
6|P a g e
semester V dan VI. Perawatan intensif (hospitalisasi) pasien dengan kusta
hanya mungkin terjadi di RS Kusta. Penetapan Tema Karya Tulis Ilmiah
ini juga diharapkan mampu disesuaikan dengan rencana praktik
mahasiswa di klinik ataupun komunitas selama semester V dan VI.
3. Penyusunan Proposal
Setelah pembimbing menyetujui tema (judul) KTI, selanjutnya mahasiswa
membuat/ mempersiapkan proposal KTI. Proposal ini terdiri atas 3 (tiga)
bab yaitu bab pendahuluan, bab landasan teori dan bab metode penulisan.
Selama penyusunan proposal, mahasiswa dan pembimbing harus
memperhatikan dan memenuhi aturan sebagai berikut:
a. Literatur yang digunakan adalah buku-buku berbahasa Indonesia
terbitan 10 tahun terakhir
b. Setidaknya terdapat 2 (dua) buku literatur berbahasa asing terbitan 20
tahun terakhir
c. Jumlah literatur yang terkait dengan substansi karya tulis ilmiah adalah
minimal 5 (lima) buah buku
4. Pengambilan Kasus
Pengambilan pasien yang akan menjadi subyek penulisan karya tulis
ilmiah dilakukan selama mahasiswa melaksanakan praktik klnik atau pada
waktu penyeleseian KTI sesuai dengan jadwal di Kalender Akademik.
Misalkan seorang mahasiswa mengambil sub keilmuan keperawatan anak,
maka kasus diambil selama mahasiswa tersebut mendapatkan kesempatan
menyelenggarakan kegiatan praktik di unit keperawatan anak. Mahasiswa
yang mendapatkan kasus jiwa maka mengangkat asuhan keperawatan
selama berada di unit keperawatan jiwa atau waktu praktik di Komunitas
dan sebagainya.
Apabila karena satu dan lain hal tidak ditemukan adanya kasus
sebagaimana telah ditetapkan; maka sedapatnya mahasiswa segera
berkonsultasi dengan pembimbing untuk melakukan penggantian tema
(judul) dengan tetap pada mainstream sub keilmuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Selama mahasiswa melakukan asuhan keperawatan pada pasien yang
diasuh, dosen/ pembimbing dapat melakukan pemantauan/ pengecekan
terhadap klien yang dirawat; baik untuk melakukan konfirmasi masalah
keperawatan maupun tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien
tersebut.
7|P a g e
kesehatan lainnya (seperti terapi / pengobatan), pemeriksaan laboratorium,
pemberian darah, konseling gizi oleh petugas gizi serta beberap tindakan
lain yang dilakukan oleh tim kesehatan terhadap pasien tersebut.
Dalam penyusunan KTI ini, mahasiswa memenuhi penulisan hingga bab
Simpulan dan Saran; dan melengkapi hal-hal sebagaimana tertera pada bab
II dari buku ini.
8|P a g e
BAB 2
SISTEMATIKA PENULISAN KTI: STUDI KASUS
Sistematika KTI ini menguraikan tentang pokok poin yang harus dituliskan
dalam Karya Tulis Ilmiah.
Adapun isi (substansi) dari karya tulis ilmiah dalam bentuk studik kasus
secara umum dibagi kedalam tiga bagian utama yaitu: (1) bagian awal, (2)
bagian inti dan (3) bagian akhir.
2.1 Bagian awal
Bagian awal biasanya terdiri atas:
(1) Halaman Judul
(2) Halaman Persetujuan Pembimbing
(3) Halaman Pengesahan
(4) Halaman Surat Pernyataan
(5) Halaman Abstrak
(6) Halaman Kata Pengantar
(7) Halaman Daftar Isi
9|P a g e
(8) Halaman Daftar Tabel (kalau ada)
(9) Halaman Daftar Gambar (kalau ada)
(10) Halaman Daftar Singkatan (Kalau ada)
(11) Halaman Daftar Lampiran (kalau ada)
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Paragraf ini sering disebut sebagai pendorong dilakukannya asuhan
keperawatan dalam karya tulis ilmiah ini. Hal ini bisa berarti ganda
yaitu : (1) sebagai pendorong bagi perawat untuk melaksanakan asuhan
keperawatan, dan (2) sebagai pendorong bagi orang lain untuk
membaca bagian-bagian selanjutnya dari Iaporan asuhan keperawatan,
berarti uraian pada paragraf ini harus dapat menggugah minat baca.
Latar belakang masalah berisi uraian tentang apa yang menjadi masalah,
alasan mengapa masalah itu penting sehingga perlu diteliti. Masalah itu
dapat didukung oleh fakta-fakta yang bersifat empiris (pemikiran
induktif) sehingga jelas dan memang perlu untuk diteliti. Juga harus
ditunjukkan letak masalah yang akan diteliti serta konteks teori
(pemikiran deduktif) dengan permasalahan yang lebih luas, serta peran
penelitian tersebut dalam pemecahan permasalahan yang lebih luas.
Masalah keperawatan, utamanya masalah keperawatan yang diangkat/
tersurat dalam judul karya tulis ilmiah. Pada bagian ini juga dapat
diuraikan faktor yang mempengaruhi serta bagaimana dampak bilamana
masalah tersebut dapat diatasi. Permasalahan yang akan dibahas juga
perlu mengedepankan dari segi ke-Islaman.
10 | P a g e
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah adalah inti fenomena permasalahan yang akan
ditangani. Secara praktis identifikasi masalah adalah rumusan
(pertanyaan/ pernyataan) yang mengungkapkan substansi sebagaimana
tertera pada judul karya tulis ilmiah.
Contoh rumusan Identifikasi masalah adalah:
Bagaimanakah Asuhan Keperawatan pada Klien Luka Bakar dengan
masalah keperawatan Kerusakan Integritas Kulit di Ruang X RSU
Sumber Sehat?
C. Tujuan
Tujuan adalah rumusan dari apa yang akan dicapai, sebagai lanjutan
dari identifikasi masalah. Tujuan pada studi kasus asuhan keperawatan
secara umum dapat dikategorikan sesuai dengan tahapan Proses
keperawatan; yaitu meliputi:
Rumusan tujuan dibedakan dalam dua bentuk yaitu tujuan umum dan
tujuan khusus. Tujuan umum memuat rumusan pencapaian secara
umum, sementara tujuan khusus memuat pencapaian spesifik yang
hendak dilakukan. Berikut ini adalah contoh rumusan tujuan :
1. Tujuan Umum
Untuk melakukan Asuhan Keperawatan Pada Penderita Luka
Bakar dengan masalah keperawatan kerusakan integritas kulit di
Ruang X RSU Seger Waras
2. Tujuan Khusus
a. Mengkaji masalah kesehatan pada penderita luka bakar
b. Menganalisis dan mensintesis masalah keperawatan pada
penderita luka bakar, terutama pada kerusakan integritas kulit
c. Merencanakan tindakan keperawatan pada penderita luka
bakar, terutama pada kerusakan integritas kulit
d. Melakukan tindakan keperawatan pada penderita luka bakar,
terutama pada kerusakan integritas kulit
e. Melakukan evaluasi keperawatan pada penderita luka bakar,
terutama pada kerusakan integritas kulit
11 | P a g e
D. Manfaat
Paragraf ini menjelaskan tentang manfaat asuhan keperawatan yang
dilakukan, baik manfaat teoritis maupun manfaat praktis dari asuhan
keperawatan.
12 | P a g e
sedangkan hubungan antar konsep digambarkan dengan menggunakan
garis penghubung.
Ketentuan pembuatan frame dan garis penghubung adalah sebagai
berikut:
= Berhubungan
= Berpengaruh
= Sebab Akibat
B. Teknik Penulisan
D. Pengumpulan Data
Pada bagian sub bab ini menjelaskan tentang teknik pengumpulan data
yang dilakukan oleh penulis, meliputi:
1. Wawancara, data dapat diperoleh melalui anamnesis langsung pada
pasien, keluarga maupun perawat. Adapun data yang dikumpulkan
meliputi data keluhan utama pasien, riwayat penyakit sekarang,
riwayat penyakit terdahulu, riwayat penyakit keluarga sampai
dengan data pola aktivitas sehari-hari pasien.
2. Observasi dan pemeriksaan fisik yang dilakukan ke pasien (melalui
pendekatan inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi).
3. Dokumentasi hasil pemeriksaan diagnostik dan data lain yang
relevan dengan masalah keperawatan pasien.
13 | P a g e
E. Alur Kerja (frame Work)
F. Etika
A. Pengkajian
Pengkajian meliputi empat aspek utama yaitu : data dasar (identitas)
pasien; riwayat penyakit (riwayat penyakit sekarang dan riwayat
penyakit dahulu); pemeriksaan fisik (pendekatan sistem) dan hasil
pemeriksaan penunjang (apabila ada).
Hasil dari pengkajian didokumentasikan secara deskriptif dan
dituliskan hal-hal dari pengkajian yang penting/ focus sebagai
landasan untuk melakukan analisis data dan mensintesa masalah
keperawatan/ kesehatan.
B. Analisa Data
Analisis data adalah salah satu bagian dari proses keperawatan untuk
melakukan penentuan data-data tidak normal (senjang),
mengelompokkan data-data dalam kluster masalah (syndrome) dan
mencari tahu penyebab atau faktor yang mempengaruhi munculnya
masalah tersebut. Pada tahap ini penulisan dilakukan hingga muncul
14 | P a g e
diagnosa keperawatan yang lengkap. Rumusan diagnosa
keperawatan dapat berupa:
- Diagnosis keperawatan aktual
- Diagnosis keperawatan risiko
- Diagnosis keperawatan promosi kesehatan
C. Perencanaan
Perencanaan tindakan keperawatan berisikan hal-hal yang akan
dilakukan oleh perawat sebagai tim kesehatan untuk mengatasi
masalah keperawatan yang dialami oleh pasien/ klien. Untuk
melakukan dokumentasi terhadap rencana tindakan, dituliskan
dengan menggunakan format tabel. Perencanaan keperawatan ini
meliputi beberapa bagian yaitu:
- Diagnosis keperawatan
- Kriteria hasil (Nursing Outcome/Luaran)
- Intervensi (Nursing Intervention)
- Rasional
- Tanda tangan
Tujuan sebaiknya mengandung / menggunakan formulasi SMART
yaitu Spesifik, measurable, achievable, reliable dan time aspect.
Intervensi umumnya dituliskan dengan menggunakan bahasa
perintah, bahasa bersifat umum; lebih menekankan pada what (apa)
dan when (kapan/ frekuensi), dalam beberapa situasi dapat
ditambahkan unsur where (dimana) dan who (siapa).
Rasional adalah pernyataan terkait dengan alasan logis
dilakukannya tindakan dan atau teori yang mendukung
keterlaksanaan dan pelaksanaan tindakan keperawatan tersebut.
D. Pelaksanaan
Pelaksanaan adalah aspek psikomotor yang dilakukan setelah
perencanaan tindakan. Pelaksanan tindakan keperawatan umumnya
mengacu (walaupun tidak selalu sama) dengan rencana tindakan
yang telah disusun.
Dalam dokumentasi keperawatan, umumnya pelaksanaan dituliskan
dalam kalimat berita; dan disamping mengandung unsur what (apa),
when (kapan), where (dimana) dan who (siapa); aspek tindakan ini
dapat juga mengandung unsur how (bagaimana dilakukannya
tindakan tersebut).
E. Evaluasi
15 | P a g e
Evaluasi umumnya mengacu pada ketercapaian tujuan dan atau
pencapaian kriteria hasil sebagaimana yang telah ditetapkan dalam
rencana keperawatan.
BAB 5 PEMBAHASAN
A. Pengkajian
Tinjauan terhadap pengkajian dilakukan berdasarkan temuan data
selama pengkajian, dan dianalisis/ disinkronkan dengan data yang
mestinya ditemui secara teoritis. Pada bagian ini penyusun juga
mengemukakan teori-teori yang mendukung kesinkronan dan atau
ketidaksinkronan data baik dari hasil pengkajian pada riwayat
kesehatan, pemeriksaan fisik maupun pemeriksaan penunjang.
B. Diagnosis Keperawatan
Pada bagian ini, penyusun menguraikan alasan-alasan dipilihnya
diagnosis keperawatan dan relevansinya/ ketidaksinkronan yang
terjadi dengan teori yang ada.
C. Perencanaan
Penyusun karya tulis ilmiah mengemukakan juga alasan-alasan
pemilihan rencana tindakan serta teori yang mendasarinya; jika
dimungkinkan dapat juga diutarakan alasan tidak dilakukannya
tindakan keperawatan sebagaimana yang terdapat pada teori.
D. Pelaksanaan
Bagian ini mengutarakan tentang hal-hal yang dilaksanakan oleh
perawat untuk mengatasi masalah, dan selanjutnya menguraikan
dasar teori sebagai penguat atas alasan dilakukannya tindakan
tersebut. Pada bagian ini dimungkinkan juga pembahasan tentang
cara/ teknik pelaksanaan tindakan dan teori yang mendasari
tindakan tersebut.
16 | P a g e
D. Evaluasi
Bagian analisis terhadap evaluasi dilakukan untuk menggambarkan
kesenjangan antara teori dan kenyataan yang sesungguhnya terjadi
dari hasil evaluasi pada pasien setelah kurun waktu tertentu.
17 | P a g e
BAB 3
B. Pengetikan
(1) Naskah diketik menggunakan komputer
(2) Ketentuan bidang halaman ketik adalah : pinggir atas 3 cm dari tepi
kertas, pinggir kiri 4 cm dari tepi kertas, pinggir kanan 3 cm dari tepi
kertas dan pinggir bawah 3 cm dari tepi kertas.
(3) Cara pengetikan yang harus diperhatikan adalah :
➢ Pengetikan hanya dilakukan pada satu muka kertas, tidak bolak-
balik
➢ Jenis huruf yang digunakan adalah Times New Roman
➢ Ukuran huruf adalah 12
➢ Pita atau tinta yang digunakan dalam tulisan adalah hitam
➢ Kata-kata dari bahasa asing yang diambil secara murni dicetak
miring (italic).
(4) Spasi
➢ Jarak antara satu baris dengan baris lainnya adalah 2 (dua) spasi
➢ Jarak antara penunjuk bab (Bab 1) dengan Judul Bab (Latar
Belakang) adalah dua spasi
➢ Jarak antara judul bab dengan teks pertama yang ditulis,
atau antara baris akhir anak bab dengan anak bab selanjutnya
adalah empat spasi
➢ Jarak antara judul anak bab dengan baris pertama teks adalah
dua spasi, dan alinea teks diketik menjorok ke dalam lima
ketukan (lima karakter)
➢ Jarak antara teks dengan tabel, gambar, grafik, diagram atau
judulnya adalah tiga spasi
➢ Alinea baru diketik menjorok ke dalam lima ketukan dari margin
kiri teks. Jarak antara alinea satu dengan alinea lainnya adalah
dua spasi
18 | P a g e
➢ Penunjuk Bab dan bab baru selalu dimulai dengan halaman baru
3 Cm
BAB 2
A. Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan
(Notoatmodjo, 1997)
4 Cm 2. Guna Pengetahuan 3 Cm
Pengetahuan yang telah dimiliki oleh individu dapat
timbulnya perilaku.
3 Cm 6
19 | P a g e
b. Cara Merujuk Kutipan Langsung
Kutipan kurung lebih dari 40 kata
Kutipan yang terdiri kurang dari 40 kata tanda kutip
(“……………”) sebagai bagian yang terpadu dalam teks utama, dan
diikuti nama penulis, tahun dan nomor halaman. Nama penulis dapat
ditulis secara terpadu dalam teks atau menjadi satu dengan tahun dan
nomor halaman di dalam kurung.
Contoh :
Soebronto (1987: 121) menyimpulkan “ada hubungan yang erat antara
faktor sosial ekonomi dengan kesehatan”. Atau
Kesimpulan dari penelitian adalah “ada hubungan yang erat antara
faktor sosial ekonomi dengan kesehatan” (Soebrontoh, 1987: 121).
Jika ada tanda kutip dalam kutipan, digunakan tanda kutip
tunggal.
Contoh:
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “terdapat kecenderungan
semakin banyak ‘campur tangan’ kepala ruangan semakin rendah
tingkat kreatifitas perawat dalam melakukan tindakan keperawatan”
(Soewignyo, 1991: 101)
Kutipan 40 kata atau lebih
Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih ditulis tanpa tanda kutip
secara terpisah dari teks yang mendahuluinya, 1,2 cm dari garis tepi
sebelah kiri dan kanan, dan diketik dengan spasi tunggal. Nomor
halaman juga harus ditulis.
Contoh :
Smith (1990:258) menarik kesimpulan sebagai berikut.
The ‘placebo effect’ which had been verified previod studies,
disappeared when behaviors were studied in this manner.
Furthmore, the behaviors were never exhibited again, even
when real drugs were administered. Earlier studies were
clearly premature in attributing the result to a placebo effect.
Jika dalam kutipan terdapat paragraph baru lagi, garis barunya dimulai
1,2 cm tepi kiri garis teks kutipan.
Kutipan yang sebagian dihilangkan
Apabila dalam mengutip langsung ada kata-kata dalam
kalimat yang dihilangkan, maka kata-kata yang dihilangkan diganti
dengan tiga titik.
20 | P a g e
Contoh:
“Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah
… diharapkan sudah melaksanakan kurikulum baru” (Manan, 1995:
80).
Contoh:
“gerak manipulasi adalah keterampilan yang memerlukan koordinasi
antara mata, tangan, atau bagian tubuh yang lain … yang termasuk
gerak manipulatif antara lain adalah menangkap bola, menendang bola
dan menggambar” (Asim, 1999: 70)
Merujuk kutipan tidak langsung
Kutipan yang disebut secara langsung atau dikemukakan
dengan bahasa penulis sendiri ditulis tanpa kutip dan terpadu dalam
teks. Nama penulis bahan dapat disebut terpadu dalam teks, atau
disebut dalam kurung bersama tahun penerbitannya. Jika
memungkinkan nomor halaman disebutkan juga.
Contoh:
Salimin (1990: 13) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun kedua baik
daripada mahasiswa tahun pertama.
Nama penulis disebut dalam kurung bersama tahun
penerbitannya.
Contoh :
Mahasiswa tahun kedua ternyata lebih baik daripada mahasiswa tahun
pertama (Salimin, 1990: 13).
21 | P a g e
sumber pustakanya. Jika penulisnya lebih dari satu, cara penulisan
namanya sama dengan penulis pertama.
Nama penulis yang terdiri dari dua bagian ditulis dengan urutan :
nama akhir diikuti koma, nama awal (disingkat atau tidak disingkat
tetapi harus konsisten dalam satu karya ilmiah), diakhiri dengan titik.
Apabila sumber yang dirujuk ditulis oleh tim, semua nama penulisnya
harus dicantumkan dalam daftar rujukan.
Rujukan dari Buku / Daftar pustaka
Tahun penerbitan ditulis setelah ditulis, diakhiri dengan nama titik,
Judul buku ditulis dengan huruf miring dengan huruf besar pada awal
setiap kata, kecuali kata hubung. Tempat penerbitan dan nama penerbit
dipisahkan dengan: (:)
Contoh.
Arikunto, S. 1999. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Edisi Revisi IV. Jakarta : Rineka Cipta.
Azwar, S. 1997. Sikap Manusia dan Pengukurannya. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Jika ada beberapa buku yang dijadikan sumber ditulis oleh orang yang
sama dan diterbitkan dalam tahun yang sama pula, data tahun
penerbitan diikuti oleh lambing a, b, c dan seterusnya yang urutannya
ditentukan secara kronologis atau berdasarkan abjad judul buku-
bukunya.
Contoh:
Cornet, L. & Weeks, K. 1985a. Career Ladder Plans: Trens and
Emerging Issues-1985. Atlanta, GA: Career Ladder
Clearinghouse.
Rujukan dari Buku yang Berisi Kumpulan Artikel (ada Editornya)
Seperti menulis rujukan dari buku ditambah dengan tulisan (Ed). Jika
ada satu editor dan (Eds) jika editornya lebih dari satu orang, diantara
nama penulis dan tahun penerbitannya.
Contoh:
Lethridge, S & Cannon. C.R (Eds). 1980. Bilingual Education:
Teaching English as a Second Language. New York: Praeger.
Aminuddin (Ed). 1990. Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam
Bidang Bahasa dan Sastra. Malang : HISKI Komisariat
Malang dan YA3.
Rujukan dan Artikel dalam Buku Kumpulan Artikel (ada Editornya)
Nama penulis artikel ditulis di depan diikuti dengan tahun
penerbitannya. Judul artikel ditulis tana cetak miring. Nama editor
22 | P a g e
seperti menulis nama biasa, diikuti (Ed) bila satu editor dan (Eds) bila
lebih dari satu editor. Judul buku kumpulannya ditulis dengan cetak
miring, dan nomor halamannya ditulis dalam tanda kurung.
Contoh:
Hasan, M.Z. 1990. Karakteristik Penelitian Kualitatif. Dalam
Aminuddin (Ed) Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam
Bidang Bahasa dan Sastra (hlm. 12-24). Malang: HISKI
Malang dan YA3.
23 | P a g e
Contoh:
Ponorogo Pos. 16 Oktober, 2003. Wanita Kelas Bawah Lebih Mandiri,
hlm 5.
Rujukan dari dokumen resmi pemerintah dan diterbitkan oleh suatu
penerbit tanpa penulis dan tanpa lembaga.
Judul atau nama dokumen ditulis di bagian awal dengan cetak miring,
diikuti tahun penerbitan dokumen, kota penerbit dan nama penerbit.
Contoh :
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang
Sistem Pendidikan Nasional. 1990. Jakarta: PT. Armas Duta
Jaya.
Rujukan dari lembaga yang ditulis atas nama lembaga tersebut.
Nama lembaga penanggung jawab langsung ditulis paling depan,
diikuti dengan nama tahun, judul karangan yang dicetak miring, nama
tempat penerbitan dan nama lembaga yang bertanggung jawab atas
penerbitan karangan tersebut.
Contoh:
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1978. Pedoman
Penulisan Laporan Penelitian. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Rujukan berupa Karya Terjemahan
Nama penulis asli ditulis paling depan, diikuti tahun penerbitan karya
asli, judul terjemahan, nama penterjemah, tahun terjemahan, nama
tempat penerbitan dan nama penerbit terjemahan. Apabila tahun
penerbitan buku asli tidak dicantumkan, ditulis dengan kata tanpa
tahun.
Contoh :
Ary, D., Kjacobs L.C. & Rezaveih, A. Tanpa tahun. Pengantar
Penelitian Pendidikan Terjemahan oleh Arif Furchan. 1982.
Surabaya: Usaha Nasional.
24 | P a g e
Muna, S. 1998. Pengaruh Diskusi Kelompok Kecil Terhadap
Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Ibu-ibu Balita tentang
BGM di Empat Posyandu Desa Sumbersari Wilayah Kerja
Puskesmas Sumbersari Malang. Skripsi tidak diterbitkan.
Malang: Program Studi Ilmu Keperawatan UNIBRA
MALANG.
25 | P a g e
4) Buku
5) Surat Kabar
C. Judul Bab
(1) Setiap bab diketik di halaman baru dengan huruf kapital ditempatkan
di tengah dan tidak diberi garis bawah dan tanda baca
D. Abstrak
26 | P a g e
E. Penomoran Bab, Anak Bab dan Paragraf
(1) Penomoran bab pada penunjuk bab (BAB) menggunakan angka arab
dan pengetikan dilakukan di tengah
(2) Penomoran anak bab dan paragraf menggunakan angka arab, diketik
pada margin sebelah kiri
(3) Penomoran sub anak bab dan sub-sub anak bab diatur dengan tata
aturan seperti contoh :
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
F. Penomoran Halaman
27 | P a g e
(2) Halaman bagian inti
Pemberian nomor pada bagian inti karya tulis ditetapkan sebagai berikut:
➢ Penomoran bagian inti karya tulis mulai dari Bab Pendahuluan
sampai bab Kesimpulan dan Saran menggunakan angka arab
➢ Nomor halaman diletakkan pda bagian atas sebelah kanan, berjarak
tiga spasi dari margin atas dan angka terakhir nomor halaman itu
lurus dengan margin kanan
➢ Pada tiap halaman yang bertajuk, mulai dari Bab 1 : Pendahuluan
sampai dengan Bab 6 : Simpulan dan Saran, nomor halaman
diletakkan pada bagian bawah setelah margin bawah dengan posisi
horizontal tepat di tengah.
28 | P a g e
Indonesia dan kaidah kerapihan (kalau memungkinkan konfigurasi
membentuk pyramid terbalik ( )
(7) Judul tidak disertai dengan tanda baca (titik)
(8) Anak judul ditulis dalam tanda kurung, berjarak sekitar 1 Cm dibawah
judul utama dan ditulis dalam huruf kecil dengan huruf awal tiap kata
berupa huruf kapital.
(9) Anak judul ditulis dengan jarak 1 spasi dan pemotongan judul
memperhatikan kaidah bahasa Indonesia dan kaidah kerapihan
(10) Tulisan ‘KARYA TULIS ILMIAH’ disertakan di bawah judul dengan
jarak 4 spasi (2,5 cm) dari judul, menggunakan huruf capital dan
menggunakan ukuran huruf 14 Pt. Posisi tulisan di tengah (center)
(11) Tulisan nama mahasiswa dan NIM mahasiswa penyusun
menggunakan jenis huruf Times New Roman dengan Ukuran 12 Pt,
ditulis dengan huruf capital semua. Posisi tulisan di tengah dan jarak
2,5 cm dibawah tulisan ‘KARYA TULIS ILMIAH’.
(12) Simbol UNMUH Ponorogo terletak kira-kira di tengah halaman
kertas baik dari sisi vertikal maupun horizontal dan terletak antara
tulisan KARYA TULIS ILMIAH dengan Nama Mahasiswa.
(13) Nama Institusi, Tempat dan Tahun ditulis dengan menggunakan huruf
Times New Roman dengan ukuran 14 Pt, posisi di tengah dan
kerapatan tulisan 1 spasi.
H. Sampul dalam
Sampul dalam dibuat sama dengan sampul luar, hanya saja dicetak di
kertas HVS putih ukuran kwarto dengan berat kertas 80 gram. Selain itu
setelah judul tulisan KARYA TULIS ILMIAH diganti dengan tulisan
“Karya tulis ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan
pendidikan Diploma III Keperawatan di Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Ponorogo” dengan ukuran huruf 12 Pt.
I. Halaman Persetujuan Pembimbing
Isi dari halaman persetujuan pembimbing adalah sebagai berikut :
(1) Lay out ‘Lembar Persetujuan’ ditulis disisi atas bagian tengah dengan
huruf kapital
(2) Lay out ‘Karya Tulis Ilmiah’ dan ‘telah disetujui untuk diajukan dalam
ujian sidang karya tulis ilmiah’ ditulis dengan huruf Times New
Roman dengan ukuran 12 Pt., terletak sebelum dan setelah judul,
peneliti dan NIM.
(3) Judul karya tulis ilmiah diketik dengan huruf kapital, dengan jarak
antar baris 1 spasi
(4) Nama mahasiswa diketik di bawah subjudul, dengan jarak sekitar satu
cm dari baris terakhir judul. Ditulis dalam huruf capital
(5) NIM mahasiswa diketik di bawah sub judul, dengan jarak sekitar 1
spasi dari Nama Mahasiswa
(6) Waktu pemberian persetujuan ditulis tanggal, bulan dan tahunnya,
diketik di belakang nama kota (Ponorogo).
29 | P a g e
(7) Lay out ‘menyetujui, ‘Pembimbing I’ dan ‘Pembimbing II’ (kalau ada)
serta Dekan diatur dengan memperhatikan keseimbangan pada
halaman ini. Nama pembimbing empat sentimeter dari tepi kertas
bagian bawah.
Contoh lembar persetujuan pada lampiran
J. Lembar Pengesahan
K. Lembar Pernyataan
L. Daftar Isi
(1) Daftar isi ditulis dengan sistematika daftar isi Bab dan Sub Bab utama,
dengan mencantumkan halaman Bab/Sub Bab dimaksud
(2) Daftar isi Juga mencantumkan Halaman Judul, Halaman Persetujuan,
Halaman Pengesahan, Halaman Ringkasan, Halaman Summary,
Halaman Kata Pengantar, Halaman Motto, Halaman Persembahan,
Halaman Daftar Isi, Halaman Daftar Tabel (kalau ada), halaman
Daftar Gambar (kalau ada), Halaman daftar Diagram (kalau ada) dan
Halaman Daftar Grafik (kalau ada). Termasuk yang dimuat dalam
Dafrtar isi juga bagian akhir dari laporan penelitian yang meliputi
halaman daftar Pustaka, Halaman Lampiran.
(3) Daftar Lampiran dibuat dalam 1 ½ Spasi.
30 | P a g e
(2) Dalam Daftar tabel, Daftar Gambar, Daftar Grafik dan Daftar diagram,
masing-masing mengandung unsur Nomor (tabel/gambar/grafik/
diagram); Judul (tabel/ gambar /grafik / diagram), serta halaman lokasi
tabel/ gambar/ grafik/ diagram tersebut berada
(3) Nama tabel/gambar/grafik/ diagram ditulis dalam jarak 1 spasi
(4) Jarak antara satu tabel/gambar/grafik/ diagram dengan tabel/gambar/
grafik/diagram berikutnya adalah 2 spasi
31 | P a g e
➢ Awal baris kedua judul gambar berada dibawah awal judul
gambar (bukan dibawah nomor gambar)
Contoh :
(3) Grafik
➢ Grafik dimuat kira-kira ditengah halaman
➢ Judul diketik di bawah gambar, mengikuti lebar Grafik, dengan
memperhitungkan keseimbangan Grafik
➢ Nomor Grafik terdiri atas dua bagian yaitu nomor pertama
menunjukkan nomor bab dimana grafik tersebut dimuat dan nomor
kedua menunjukkan nomor grafik pada bab tersebut
➢ Kalimat pertama judul grafik ditulis sesudah nomor grafik, dengan
jarak dua ketukan
➢ Awal baris kedua judul grafik berada dibawah awal judul grafik
(bukan dibawah nomor grafik)
➢ Grafik yang dibuat oleh peneliti sendiri atau berasal dari data
penelitian tidak perlu dicantumkan sumber
(4) Diagram
o Diagram dimuat kira-kira ditengah halaman
o Judul diketik di bawah gambar, mengikuti lebar diagram, dengan
memperhitungkan keseimbangan diagram
o Nomor diagram terdiri atas dua bagian yaitu nomor pertama
menunjukkan nomor bab dimana diagram tersebut dimuat dan
nomor kedua menunjukkan nomor diagram pada bab tersebut
o Kalimat pertama judul diagram ditulis sesudah nomor diagram,
dengan jarak dua ketukan
o Awal baris kedua judul diagram berada dibawah awal judul
diagram (bukan dibawah nomor diagram)
o Diagram yang dibuat oleh peneliti sendiri tidak perlu dicantumkan
sumbernya
32 | P a g e
LAMPIRAN
33 | P a g e
Lampiran 1: Contoh halaman sampul depan proposal
PROPOSAL
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DIEBETES MELLITUS DENGAN
KERUSAKAN INTEGRITAS KULIT
(Maksimal 16 kata)
Di RSUD Sumber Sehat Kabupaten Ponorogo
6 spasi
6 cm
Oleh:
ABRISAM PUTRA
NIM 1800001
6 spasi
i
Lampiran 2 : Contoh halaman sampul dalam proposal
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DENGAN
GANGGUAN INTEGRITAS KULIT
(Maksimal 16 kata)
Di RSUD Sumber Sehat Kabupaten Ponorogo
3 spasi
PROPOSAL
Diajukan kepada Program Studi D III Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Ponorogo Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Riset Keperawatan
4 spasi
6 spasi
Oleh:
ABRISAM PUTRA
NIM 1800001
6 spasi
i
Lampiran 3 : Contoh Halaman Persetujuan Pembimbing dan Pengesahan Proposal
Telah disetujui untuk diujikan di hadapan Dewan Penguji Proposal pada Tanggal :
....................................... 2019
Oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Ponorogo
Nama Lengkap
NIDN
i
Lampiran 4 : Contoh Halaman Pengesahan
HALAMAN PENGESAHAN
Telah diuji dan disetujui oleh Tim Penguji pada Ujian Proposal di Program Diploma III
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatn Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Tanggal :
………………………………. 2019
Tim Penguji
Tanda tangan
Ketua : …………………… : ……………
Anggota : 1. …………………… : ……………
2. …………………… : ……………
Mengetahui
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Ponorogo
Nama Lengkap
NIDN
i
Lampiran 5 : Contoh halaman daftar isi
DAFTAR ISI
Dst ………………
i
Lampiran 6 : Contoh Halaman Daftar Tabel
DAFTAR TABEL
Dst ……………
i
Lampiran 7 : Contoh halaman Daftar Gambar
DAFTAR GAMBAR
Dst ……………
i
Lampiran 8 : Contoh halaman Daftar Lampiran
DAFTAR LAMPIRAN
Dst ……………
i
Lampiran 9 : Contoh halaman Daftar Singkatan/Istilah
DAFTAR SINGKATAN/ISTILAH
Dst ……………
i
Lampiran 10 : Contoh halaman Judul Depan KTI
Oleh:
ABRISAM PUTRA
NIM 1800001
i
Lampiran 11 : Contoh halaman Judul Dalam KTI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DENGAN
KERUSAKAN INTEGRITAS KULIT
(Maksimal 16 kata)
Di RSUD Sumber Sehat Kabupaten Ponorogo
Oleh:
ABRISAM PUTRA
NIM 1800001
i
Lampiran 12 : Contoh Halaman Persetujuan Pembimbing KTI
Telah disetujui untuk diujikan di hadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah pada
Tanggal : ....................................... 2019
Oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Ponorogo
Nama Lengkap
NIDN
i
Lampiran 13 : Contoh lembar persetujuan dan pengesahan penelitian
HALAMAN PENGESAHAN
Tim Penguji
Tanda tangan
Ketua : …………………… : ……………
2. …………………… : …………......
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Ponorogo
Nama Lengkap
NIDN
i
Lampiran 14 : Contoh Pernyataan keaslian tulisan
Menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang berjudul : “Asuhan Keperawatan
Pada Pasien Diabetes Mellitus dengan Kerusakan Integritas Kulit di RSUD Sumber
Sehat Kabupaten Ponorogo” adalah bukan Karya Tulis Ilmiah orang lain baik sebagian
maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya.
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan apabila
pernyataan ini tidak benar, kami bersedia mendapatkan sangsi.
Materai
6000
Tanda tangan
Nama terang
i
Lampiran 15 : Contoh Abstrak
ABSTRAK
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DENGAN
MASALAH KEPERAWATAN KERUSAKAN INTEGRITAS KULIT
(Studi Kasus di RSUD Sumber Sehat Kabupaten Ponorogo)
Oleh :
ABRISAM PUTRA
NIM. 1800001
Integritas kulit pada pasien diabetes mellitus adalah satu hal yang seringkali
mengalami masalah pada proses penyembuhannya. Penanganan asuhan keperawatan yang
tepat pada terjadinya kerusakan integritas kulit pasien diabetes mellitus memerlukan
tindakan mandiri dan juga kolaborasi oleh perawat untuk mencegah perluasan dari
terjadinya kerusakan kulit. Studi kasus ini bertujuan untuk melakukan asuhan keperawatan
pada pasien Diabetes Mellitus dengan masalah keperawatan kerusakan integritas kulit.
Asuhan Keperawatan pada pasien Diabetes Mellitus dilakukan di RSUD Sumber Sehat
Kabupaten Ponorogo selama 3 hari kegiatan pada bulan Desember 2019. Metode yang
digunakan adalah dengan pendekatan proses keperawatan.
Hasil pengkajian didapatkan bahwa pasien mengalami kerusakan integritas kulit pada
area pedis sebelah kanan dikarenakan kadar gula darah yang tinggi yaitu 450 mg/DL dan
tidak terkontrol serta kurangnya pengetahuan pada pasien tentang perawatan kaki diabetik.
Tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mengatasi masalah antara lain adalah
melakukan perawatan luka, dan pemberian edukasi kesehatan tentang perawatan kaki
diabetik.
Asuhan keperawatan pada pasien diabetes melitus dengan masalah keperawatan
kerusakan integritas kulit diharapkan dapat menjadi gambaran bagi perawat khususnya
dalam penanganan pasien yang mengalami kerusakan integritas kulit dengan tindakan rawat
luka dan edukasi cara perawatan kaki diabetik.
Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Integritas kulit
i
Lampiran 16: Contoh Penjelasan Mengikuti Penelitian
2. Tujuan dari studi kasus ini adalah ......................................... yang dapat memberi
manfaat berupa .................................................................Studi Kasus ini akan berlangsung
selama ......................................................
4. Keuntungan yang anda peroleh dalam keikutsertaan anda pada studi kasus ini adalah anda
turut terlibat aktif mengikuti perkembangan asuhan / tindakan yang diberikan.
5. Nama dan jati diri anda beserta seluruh informasi yang saudara sampaikan akan tetap
dirahasiakan.
6. Jika saudara membutuhkan informasi sehubungan dengan studi kasus ini, silakan
menghubungi peneliti pada nomor HP : ...................................
PENELITI
.........................
i
Lampiran 17 : Contoh Lembar Informed Consent
INFORMED CONSENT
(Persetujuan Menjadi Partisipant)
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa saya telah mendapat penjelasan secara
rinci dan telah mengerti mengenai studi kasus yang akan dilakukan
oleh..............................................dengan judul
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
............
Saya memutuskan setuju untuk ikut berpartisipasi pada studi kasus ini secara sukarela tanpa
paksaan. Bila selama studi kasus ini saya menginginkan mengundurkan diri, maka saya dapat
mengundurkan sewaktu – waktu tanpa sanksi apapun.
............................................ ............................................
.................,................ 20.......
Peneliti
.................................
i
Lampiran 18 : Contoh Berita Acara Ujian Proposal/KTI
Ponorogo, ..............................................
i
Lampiran : Pedoman penulisan artikel ilmiah mahasiswa
PEDOMAN PENULISAN
ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PONOROGO
i
Tim Penyusun
i
KATA PENGANTAR
iii
“ Sebaik baik manusia adalah orang yang selalu menebar kebaikan dan
memberi manfaat bagi orang lain”
-Rasululloh SAW-
iv
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................ i
TIM PENYUSUN................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ........................................................................... iii
MOTTO ........................................................................................... iv
DAFTAR ISI ..................................................................................... v
FORMAT PENDUKUNG
A. Template Artikel Ilmiah
B. Lembar Evaluasi
C. Halaman Persetujuan Publikasi
v
BAB 1
PETUNJUK UMUM
A. Persyaratan
Penulisan artikel ilmiah merupakan luaran dari hasil tugas akhir
mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Dalam rangka
meningkatkan hasil publikasi ilmiah mahasiswa serta meningkatkan
eksistensi Universitas Muhammadiyah Ponorogo, maka penulisan
artikel ilmiah dari tugas akhir menjadi syarat wajib bagi mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Ponorogo sebelum wisuda.
1
D. Diagram Alur
2
BAB 2
TATA CARA PENULISAN
3
6. Naskah berisi beberapa aspek dari sebuah artikel ilmiah sebagai
berikut: (a) judul artikel, (b) nama penulis (tanpa gelar akademik),
(c) afiliasi penulis, (d) email penulis korespondensi (e) abstrak dan
kata kunci, (f) pendahuluan, (g) metode penelitian (h), temuan
penelitian dan pembahasan (i), kesimpulan (j), referensi.
7. Sub judul termasuk dalam bagian diskusi (Pendahuluan, Ulasan
Teori, Metode Penelitian, Hasil dan Pembahasan, dan
Kesimpulan) harus diberi nomor dalam urutan penomoran abjad.
Sub judul ditulis dalam format tebal (bold).
8. Naskah dapat ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris
dengan standar bahasa baku. Naskah terdiri dari sepuluh
(10) sampai dua puluh (20) halaman termasuk gambar dan tabel.
Naskah teks harus ditulis dalam format template. Artikel ini ditulis
pada kertas berukuran A4 (210x297 mm), dengan margin custom
sebagai berikut: kiri 25 mm, atas 20 mm, bawah 20 mm dan atas
30 mm.
9. Teks artikel dalam format Time New Roman, ukuran font 12pt, 1,5
line-spacing, dipisahkan menjadi dua kolom (kecuali untuk judul
utama, nama penulis, dan abstrak) dengan ukuran 10 mm.
10. Kata-kata dari bahasa asing ditulis dalam format miring atau
italic.
11. Pada tabel dan gambar, tuliskan referensinya di bagian bawah
tabel atau gambar. Setiap gambar harus diberi keterangan beserta
sumber. Setiap tabel harus diberi judul tabel. Lampiran gambar
dibuat agar dapat dicetak dengan kualitas baik (ukuran font,
resolusi dan ruang garis yang jelas terlihat). Tabel tidak memakai
garis vertikal, sedangkan garis horisontal hanya diperbolehkan
untuk bagian yang penting.
5
D. Pedoman Kutipan dan Referensi
Penulis disarankan mengutip beberapa artikel dari Publikasi Jurnal
Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Semua data yang disajikan
atau kutipan dalam artikel yang diambil dari artikel penulis lain harus
melampirkan sumber referensi. Referensi disarankan menggunakan
aplikasi manajemen referensi seperti Mendeley, End Note, atau
Zotero. Format penulisan yang digunakan dalam Penerbitan Artikel
Ilmiah Mahasiswa mengikuti format yang diterapkan oleh APA 6th
Edition (American Psychological Association).
Sejarah Artikel
Abstract
Ditulis antara 200-300 kata, dicetak miring. Abstrak tidak berupa ringkasan yang terdiri dari beberapa paragraf. Isi
abstrak meliputi tujuan penelitian, data/objek penelitian, metode, hasil atau simpulan.
Keywords: Kata kunci harus dipilih dengan cermat dan mampu mencerminkan konsep/variabel yang dikandung
dalam artikel, dengan jumlah antara tiga sampai lima kata kunci
Abstrak
Ditulis antara 200-300 kata, dicetak miring dalam dua bahasa, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Abstrak
Bahasa Indonesia ditulis setelah abstrak Bahasa Inggris untuk artikel berbahasa Indonesia, dan abstrak Bahasa Inggris
ditulis terlebih dahulu kemudian baru abstrak Bahasa Indonesia untuk artikel berbahasa Inggris. Abstrak tidak berupa
ringkasan yang terdiri dari beberapa paragraf. Isi abstrak meliputi tujuan penelitian, data/objek penelitian, metode, hasil
atau simpulan.
Kata Kunci: Kata kunci harus dipilih dengan cermat dan mampu mencerminkan konsep/variabel yang dikandung
dalam artikel, dengan jumlah antara tiga sampai lima kata kunci
How to Cite: Nama Penulis (tahun). Judul Artikel. Penerbitan Artikel llmiah Mahasiswa Universitas Muhammadiyah
Ponorogo, Vol (No): Halaman doi: ........................
7
Jurmas : Jurnal Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo Vol (No) (Tahun): Hal-Hal hal
hasil, teori, penelitian terdahulu dan fakta Pembangunan: Masalah, Kebijakan, dan
yang meluas dari pembahasan hasil Economic Growth: Evidence From United
penelitian yang dituliskan dengan singkat States. The Journal of Faculty of Economics
dan jelas, menunjukkan kejelasan and Administrative Sciences, 16(1), 79–92.
sumbangan temuan, pencetusan teori baru
dan kemungkinan pengembangan
penelitian yang bisa dilakukan
kedepannya. Implikasi teoritis dan praktis
yang dituliskan dalam paragraf mengalir.
Untuk skripsi, tesis, disertasi yang tidak Dokumen resmi pemerintah
Judul :
A. Obyek Evaluasi
10 Originalitas
11 Sistematis
12 Bahasa
13 Ketepatan Penulisan
Keterangan : * Revisi dilakukan oleh Redaktur Pelaksana (R) atau Penulis/Author (A)
PENERBITAN ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
. Budi Utomo No. 10 Ponorogo 63471 Jawa Timur Indonesia
Telp (0352) 481124, Fax. (0352) 461796, e-mail : jurmas@umpo.ac.id
Website Jurnal : studentjournal.umpo.ac.id
B. Keputusan editor
C. Catatan
(...............................)
Berdasarkan hasil penilaian dari tim editor dan mitra bestari, artikel dengan perincian
sebagai berikut :
Judul : ……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Fakultas : ……………………………………………………………………………………………
Dapat dipublikasikan di :
Jurnal Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo
(studentjournal.umpo.ac.id)
Ponorogo, …………………………
Kepala Jurnal
(……………………………….………)
PENERBITAN ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
Ponorogo, …………………….
Mahasiswa,
(……………………..…………..)
PENERBITAN ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PONOROGO
Yang bertanda
tangan
dibawah ini :
Nama :
..…………………………………………………………………………………
NIK :
..…………………………………………………………………………………
Jabatan : Tim Penanggungjawab Artikel Ilmiah
Mahasiswa
Telah menerima berkas
artikel dengan rincian :
Nama Mahasiswa :
………………………………………………………………………………….…
Dosen Pembimbing : 1.
….……………………………………………………………………………
2.
.………………………………………………………
………………………
Judul :
………………………………………..…………………………………………
………………………………………..………………
…………………………
……………………………………………………
…………………………….. Fakultas :
..…………………………………………………………………………………
16
Demikian surat ini dibuat, atas perhatiannya
diucapkan terima kasih.
Ponorogo,
……………
…………….
Editor
Jurnal
Ilmiah
Mahasisw
a,
(………………
17
Lampiran 19. Ketentuan Dalam Tugas Akhir
1. Persyaratan Akademik
Mahasiswa yang menempuh tugas akhir harus memenuhi
persyaratan akademik sebagai berikut :
a. Telah menempuh matakuliah minimum sebanyak 108 SKS
b. Mempunyai Indeks Prestasi Kumulatif minimal 2, 75
c. Tugas Akhir harus ditulis sendiri oleh mahasiswa dengan
mendapatan bimbingan dari dosen pembimbing utama maupun
dosen pembimbing pendamping
d. Tugas Akhir bisa ditulis dalah bahasa Indonesia maupun Bahasa
Inggris
2. Prosedur Pendaftaran
a. Mengambil Blanko pendaftaran tugas akhir ke Fakultas
dilampiri KPS dan tanda lunas pembayaran beserta transkrip
nilai
b. Meminta pengesahan pendaftaran tugas akhir ke ketua program
studi
c. Penetapan dosen pembimbing tugas akhir oleh ketua program
studi (berdasarkan tema yang diajukan mahasiswa)
d. Mahasiswa menerima buku petunjuk tehnis penulisan tugas
akhir
18
b. Hasil konsultasi revisi KTI yang sudah disahkan oleh penguji
dan pembimbing dikumpulkan ke TU untuk selanjutnya dicek
kelengkapan berkas KTI.
c. Berkas KTI yang telah disahkan oleh penguji, pembimbing dan
Dekan untuk selanjutnya diserahkan ke masing-masing:
(1). Penguji : 1 lembar cover depan asli, 1 lembar pengesahan
asli penguji + 1 keping CD laporan KTI (PDF & Ms.
Word)
(2). Pembimbing : 1 lembar cover depan asli, 1 lembar
pengesahan asli pembimbing + 1 keping CD laporan KTI
(PDF & Ms. Word)
(3). Ka. Prodi : 1 lembar cover depan asli, 1 lembar pengesahan
pembimbing dan penguji asli, fotocopy log book
bimbingan.
Catatan : untuk keping CD yang akan dikumpulkan pada
sampul CD harus tertera Judul KTI, Nama Mahasiswa, NIM,
Logo Universitas Muhammadiyah ponorogo dan Prodi yang
ditempuh.
d. Hasil revisi KTI maksimal dikumpulkan paling lambat dua
minggu setelah ujian KTI.
19