DISUSUN Oleh :
KELOMPOK 3
1. Yayu Yuliasari
2. Mita Widiyanti
3. Siti Julaeha
4. Fina Silpia
5. Tika Hermawati
Puji serta syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan proposal skripsi
yang berjudul “Hubungan Pengetahuan Ibu, Dukungan Keluarga, Peran Bidan dan
Peran Kader dengan Perilaku Ibu dalam Pencegahan Gizi Buruk pada Balita di
Wilayah Kerja Puskesmas Munjul Kabupaten Pandeglang Tahun 2023”. Proposal
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Pendidikan
Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan Fakultas Vokasi Universitas
Indonesia Maju.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, melalui kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Drs. H. Jacub Chatib, sebagai Ketua Yayasan Indonesia Maju
2. Prof. Dr.Dr.dr. H. M. Hafizurrachman, MPH, selaku Pembina Yayasan
Indonesia Maju
3. Dr. Astrid Novita, SKM, MKM, selaku Rektor Universitas Indonesia Maju
(UIMA)
4. Susaldi, S.ST, M. Biomed, selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik
Universitas Indonesia Maju (UIMA) sekaligus sebagai dosen penguji
5. Dr. Rindu, SKM, M.Kes, selaku Wakil rektor II Bidang Sumber Daya dan
Keuangan Universitas Indonesia Maju (UIMA)
6. Hidayani AM.Keb, SKM, MKM, selaku Dekan Fakultas Vokasi Universitas
Indonesia Maju (UIMA)
7. Hedy Herdiana, MKM, selaku Wakil Dekan Fakultas Vokasi Universitas
Indonesia Maju (UIMA)
8. Retno Sugesti, S.ST, M.Kes, selaku Koordinator Program Studi
KebidananProgram Sarjana Terapan.
9. Istiana Kusumastuti, SST., M.Kes, selaku Dosen Pembimbing
10. Bapak/ibu Dosen Beserta Staf Pegawai Di Program Studi Kebidanan Program
Sarjana TerapanUniversitas Indonesia Maju (UIMA)
i
11. Teristimewa untuk kedua orang tua, suami dan keluarga yang sudah
mendo’akan penulis dalam mengikuti pendidikan di Universitas Indonesia
Maju
12. Rekan-rekan dan teman-teman seperjuangan Program Sarjana Terapan yang
tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan semangat pada
penulis.
Penulis menyadari dalam pembuatan skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna.Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak dan semoga bermanfaat pada penelitian
selanjutnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
PRAKATA...................................................................................................................i
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
RINGKASAN
BAB I............................................................................................................................1
LATAR BELAKANG.................................................................................................1
A. Analisa Situasi.........................................................................................................7
B. Permasalahan Mitra..................................................................................................7
C. Solusi Permasalahan.................................................................................................8
D. Target Luaran...........................................................................................................9
BAB II...........................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................7
A. Penelitian Terdahulu.............................................................................................7
B. Penelitian Saat Ini..................................................................................................7
C. Penelitian yang akan datang.....................................................................................8
D. Road Map Penelitian ...............................................................................................9
BAB III.......................................................................................................................21
STRATEGI DAN PERENCANAAN KEGIATAN................................................21
A. Rencana Kegiatan.......................................................................................................26
BAB IV........................................................................................................................27
HASIL KEGIATAN..................................................................................................27
A. Susunan Kegiatan
B. Hasil Capaian
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................32
LAMPIRAN...............................................................................................................35
DAFTAR TABEL
ii
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1
RINGKASAN
Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa
kritis baik ibu maupun bayinya. Masa nifas merupakan masa yang rentan bagi ibu
postpartum, sekitar 60 % kematian ibu terjadi setelah melahirkan dan hampir 50%
dari kematian pada masa nifas terjadi pada 24 jam pertama setelah melahirkan,
diantaranya disebabkan oleh adanya komplikasi pada masa nifas ( Walyani &
Purwoastuti, 2015). AKI akibat dari komplikasi selama kehamilan dan bersalin,
25% dan selama masa post partum juga. Kematian ibu pada masa nifas biasanya
disebabkan oleh infeksi nifas (10%), kemungkinan ini terjadi karena kurangnya
perawatan pada luka, perdarahan (42%) (akibat robekan jalan lahir, sisa placenta
dan atonia uteri), eklampsi (13%), dan komplikasi masa nifas (11%).
5
BAB I
LATAR BELAKANG
A. Analisis situasi
Masa nifas merupakan masa setelah persalinan yaitu terhitung dari setelah
plasenta keluar, masa nifas disebut juga masa pemulihan, dimana alat-alat
kandungan akan kembali pulih seperti semula. Masa nifas merupakan masa
ibu untuk memulihkan kesehatan ibu yang umumnya memerlukan waktu 6-
12 minggu
Masa nifas merupakan pertimbangan penting untuk menurunkan angka
kematian ibu dan bayi. Masa nifas ini berlangsung dari 2 jam setelah plasenta
lahir sampai dengan 40 hari atau 6 minggu. Selama periode ini ibu nifas
harus mendapatkan pemantauan penuh untuk menghindari komplikasi yang
dapat menyebabkan kesakitan bahkan kematian pada ibu (Saputri, 2020).
Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa
kritis baik ibu maupun bayinya. Masa nifas merupakan masa yang rentan
bagi ibu postpartum, sekitar 60 % kematian ibu terjadi setelah melahirkan
dan hampir 50% dari kematian pada masa nifas terjadi pada 24 jam pertama
setelah melahirkan, diantaranya disebabkan oleh adanya komplikasi pada
masa nifas ( Walyani & Purwoastuti, 2015). AKI akibat dari komplikasi
selama kehamilan dan bersalin, 25% dan selama masa post partum juga.
Kematian ibu pada masa nifas biasanya disebabkan oleh infeksi nifas (10%),
kemungkinan ini terjadi karena kurangnya perawatan pada luka, perdarahan
(42%) (akibat robekan jalan lahir, sisa placenta dan atonia uteri), eklampsi
(13%), dan komplikasi masa nifas (11%).
Salah satu penyebab terjadinya penyulit masa nifas sampai pada kematian
puerperium adalah terjadinya infeksi pada luka perineum karena kurangnya
perawatan pada luka sehingga menimbulkan perdarahan sekunder kala nifas,
dan dapat memicu terjadinya infeksi yang bersifat lokal maupun general.
Untuk menjaga agar tidak terjadi infeksi pada luka jahitan perineum maka
sangat dibutuhkan peranan aktif ibu untuk tetap menjaga kebersihan dirinya
6
sendiri .Perawatan perineum yang tidak benar dapat mengakibatkan kondisi
perineum yang terkena lokhea dan lembab akan sangat menunjang
perkembangbiakan bakteri yang dapat menyebabkan timbulnya infeksi pada
perineum dan berakibat pada munculnya infeksi pada perineum maupun
kandung kemih. Rawannya derajat kesehatan ibu post partum memberi
dampak yang bukan hanya pada ibu saja, akan tetapi berpengaruh juga pada
derajat kesehatan bayi pada minggu pertama kehidupannya. Dengan
demikian, upaya peningkatan kesehatan perinatal tak dapat dipisahkan
dengan upaya kesehatan ibu. Upaya yang dilakukan pemerintah untuk
mengurangi kematian ibu pada masa nifas yaitu dengan mengeluarkan
kebijakan kunjungan nifas paling sedikit 4 kali. Kunjungan masa nifas
tersebut terdiri dari kunjungan pertama (6-8 jam setelah persalinan),
kunjungan kedua (6 hari setelah persalinan), kunjungan ketiga (2 minggu
setelah persalinan), dan kunjungan keempat (6 minggu setelah persalinan).
Kunjungan masa nifas ini dilakukan untuk menilai status ibu dan bayi baru
lahir serta untuk mencegah, mendeteksi, dan menangani masalah-masalah
yang terjadi serta untuk mengetahui penyulit yang dialami ibu
(Prawirohardjo, 2008)
B. Permasalahan Mitra
Berdasarkan latar belakang di atas di lakukan asuhan kebidanan nifas di
lingkungan kerja puskesmas munjul
C. Solusi Permasalahan
Beberapa hal yang harus dilakukan dalam mengatasi masalah tersebut
D. Target Luaran
1. Target:
Target pada kegiatan pengabdian masyarakat tentang penyuluhan dalam
rangka pemberian informasi dan edukasi kesehatan tentang masa nifas
2. Luaran:
Kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah sebagai salah satu kegiatan
untuk meningkatkan pengetahuan kepada ibu nifas.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Andhra Pradesh pada 100 orang ibu post
partum di daerah Tirupati. Dari hasil penelitiannya didapatkan banyak
kepercayaan dan keyakinan budaya perawatan ibu post partum, di antaranya
pembatasan asupan cairan, makanan dibatasi dan hanya boleh makan sayur-
sayuran, tidak boleh mandi, diet makanan, tidak boleh keluar rumah,
menggunakan alas kaki, menggunakan gurita, tidak boleh tidur siang hari bahkan
mereka meyakini kolostrum tidak baik untuk anak (Rahayu, Mudatsir, &
Hasballah, 2017). Dalam jurnal Agustin Endriyani tentang Pengalaman ibu nifas
terhadap budaya dalam perawatan masa nifas.
8
BAB III
STRATEGI DAN PERENCANAAN KEGIATAN
A. Rencana Kegiatan
Pemateri memfokuskan pembelajaran pada edukasi masa nifas untuk
meningkatkan pengetahuan serta kesadaran pada ibu nifas agar
terlaksananya masa nifas yang sehat. Dengan mengikuti penyuluhan
kesehatan didesa secara tatap muka.
1. Waktu dan Tempat
Metode ini akan di laksanakan dengan Metode Penyuluhan terhadap
Ibu Nifas, Kegiatan ini Berlangsung pada tgl, 15 juli 2023
2. Bahan dan Alat
Bahan yang di gunakan dalam kegiatan ini meliputi: Lembar BAlik,
Buku KIA,
3. Prosedur kerja
Pemateri mempokuskan pembelajaran pada edukasi masa nifas.
4. Pelaksanaan Kegiatan
Tahap pelaksanaan kegiatan penyuluhan ini terdiri dari 2 tahap. Tahap
pertama yaitu Penyuluhan tentang pengertian masa nifas, tanda bahaya
nifas, posisi menyusui, Kunjungan nifas dan KB Pasca salin, tahapan
kedua adalah sesi diskusi dan Tanya jawab bersama peserta.
5. Kualipikasi Anggota Tim Pelaksana
Personil yang terlibat dalam kegiatan ini terdiri dari seorang ketua
pelaksana, dan 4 orang anggota. Personil Timpelaksana berasal dari
Mahasiswa kebidanan yang bersangkutan terlibat dalam kegiatan
pengabdian masyarakat.
9
BAB IV
HASIL KEGIATAN
A. Susuna acara
No Waktu Agenda Penanggung Jawab
1 09.00-09.10 Pembukaan MC (Mahasiswa)
2 09.10-09.30 Sambutan kepala Desa Kepala Desa
2 09.30-11.00 Penyamapaian materi Petugas (Mahasiswa)
Penyuluhan
3 11.00-11.40 Evaluasi, tanya jawab dan Mahasiswa
pembagian doorprice
4 11.40-12.00 Penutup MC (Mahasiswa)
Tabel 1
B. Hasil yang dicapai
Penyuluhan atau penyampaian materi kesehatan tentang pengertian
masa nifas, tanda bahaya nifas, kunjungan nifas, posisi menyusui, dan KB
pasca salin. Selanjutnya melakukan penggalian informasi dan Evaluasi terkait
pengetahuan Nifas dengan menggunakan metode tanya jawab, dari 20 ibu
nifas 13 di antaranya sudah memahami dan mengerti dengan penyuluhaan
yang disampaikan.
10
DAFTAR PUSTAKA
11
LAMPIRAN
GAMBAR 1
12