Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Gawat Darurat Maternal Neonatal
Dosen Pengampu:
Sri Nengsi Destriani S.ST., M.Keb
Makalah ini masih dalam proses pembelajaran, tentunya kritik dan saran
yang membangun penyusun harapkan untuk perbaikan makalah di masa yang
akan datang.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................................
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................6
C. Tujuan...............................................................................................................................................6
BAB II........................................................................................................................................................7
TEORI MATERI.......................................................................................................................................7
A. Atonia Uteri....................................................................................................................................7
B. Konsep SOAP Atonia Uteri...........................................................................................................9
BAB III.....................................................................................................................................................11
SOAP........................................................................................................................................................11
BAB IV.....................................................................................................................................................12
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................12
BAB V.......................................................................................................................................................13
PENUTUP................................................................................................................................................13
A. Kesimpulan..................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kematian ibu atau kematian maternal adalah kematian seorang ibu sewaktu
hamil atau dalam waktu 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan, tidak bergantung
pada tempat atau usia kehamilan. Indikator yang umum digunakan dalam
kematian ibu adalah Angka Kematian Ibu (Maternal Mortality Ratio) yaitu jumlah
kematian ibu dalam 100,000 kelahiran hidup. Angka ini mencerminkan risiko
obstetrik yang dihadapi oleh seorang ibu sewaktu ibu hamil. Jika ibu tersebut
hamil beberapa kali. resikonya meningkat dan digambarkan sebagai risiko
kematian ibu sepanjang hidupnya, yaitu probabilitas menjadi hamil dan
probabilitas kematian karena kehamilan sepanjang masa reproduksi
(Prawirohardjo, 2014) TAS
Kematian ibu dibagi menjadi kematian langsung dan tidak langsung Kematian
ibu langsung adalah sebagai akibat komplikasi kehamilan, persalinan, atau masa
nifas dan segala intervensi atau penanganan tidak tepat dari komplikasi tersebut.
Kematian ibu tidak langsung merupakan akibat dari penyakit yang sudah ada atau
penyakit yang timbul sewaktu kehamilan yang berpengaruh terhadap kehamilan,
misalnya malaria, anemia, HIV/AIDS, dan penyakit kardiovaskular
(Prawirohardjo, 2014).
Pada bagian berikut, gambaran upaya kesehatan ibu yang disajikan terdiri dari
dari pelayanan kesehatan ibu hamil, pelayanan imunisasi Tetanus Toksoid wanita
usia subur dan ibu hamil, pelayanan kesehatan ibu bersalin, pelayanan kesehatan
ibu nifas, Puskesmas melaksanakan kelas ibu hamil dan Program Perencanaan
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dan pelayanan kontrasepsi
(Kementerian Kesehatan RI, 2017),
Dalam rangka membantu program pemerintah untuk menurunkan AKI / AKB
tersebut penulis akan melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif pada Ny
I GPA di BPM S.H. mulai dari usia kehamilan 36 minggu sampai dengan nifas 40
hari. Seorang bidan harus mempu memberikan asuhan kebidanan yang
komprehensif dan berkesinambungan dimulai dari antenatal, intranatal, postnatal
serta perawatan bayi baru lahir sesuai kode etik dan standar pelayanan kebidanan
dengan memberikan penyuluhan dan nasehat kepada perorangan, keluarga dan
masyarakat terhadap segala hal yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan,
nifas, bayi baru lahir dan balita.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu atonia uteri?
2. Bagaimana pengkajian data subjektif pada persalinan dengan atonia uteri?
3. Bagaimana pengkajian data objektif pada persalinan dengan atonia uteri?
4. Bagaimana penatalaksanaan kasus atonia uteri?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui itu atonia uteri,
2. Untuk mengetahui pengkajian data subjektif pada persalinan dengan atonia
uteri,
3. Untuk mengetahui pengkajian data objektif pada persalinan dengan atonia
uteri,
4. Untuk mengetahui penatalaksanaan kasus atonia uteri.
BAB II
TEORI MATERI
A. Atonia Uteri
Atonia uteri adalah keadaan lemahnya tonus atau kontraksi rahim yang
menyebabkan uterus tidak mampu menutup perdarahan terbuka dari tempat
implantasi plasenta setelah bayi dan plasenta lahir. Gejala utama dari atonia uteri
adalah rahim yang rileks dan tidak berkontrakst setelah melahirkan. Atonia uteri
merupakan penyebab terbanyak dari perdarahan pasca-melahirkan (Wiknjosastro,
2012).
Atonia uteri adalah keadaan lemahnya tonus atau kontraksi rahim yang
menyebabkan uterus tidak mampu menutup perdarahan terbuka dari tempat
implantasi plasenta setelah bayi dan plasenta lahir (Prawirohardjo, 2010).
Lemahnya kontraksi miometrium merupakan akibat dari kelelahan karena
persalinan lama atau persalinan dengan tenaga besar, terutama bila mendapatkan
stimulasi. Hal ini dapat pula terjadi sebagal akibat dari inhibisi kontraksi yang
disebabkan oleh obat-obatan, seperti agen anestesi terhalogenisasi, nitrat, obat-
obat antiinflamasi nonsteroid, magnesium sulfat, beta-simpatomimetik dan
nifedipin. Penyebab lain yaitu plasenta letak rendah, toksin bakteri
(korioamnionitis, endomiometritis, septikemia), hipoksia akibat hipoperfusi atau
uterus couvelaire pada abruptio plasenta dan hipotermia akibat resusitasi masif.
Data terbaru menyebutkan bahwa grandemultiparitas merupakan faktor resiko
independen untuk terjadinya perdarahan post partum (Manuaba, 2010).
salah satu tempat dijalan lahir. Jika perabaan fundus uteri terasa lembek dan
laserasi telah disingkirkan, maka pada umumnya perdarahan ini disebabkan oleh
Atonia uteri (Manuaba, 2010). Diagnosa ditegakkan bila setelah bayi dan plasenta
lahir ternyata perdarahan masih aktif dan banyak, bergumpal dan pada palpasi
didapatkan fundus uteri masih setinggi pusat atau lebih dengan kontraksi yang
lembek. Atonia uteri terjadi jika uterus tidak berkontraksi dalam 15 detik setelah
dilakukan rangsangan taktil (masase) pada daerah fundus uteri. Perlu diperhatikan
bahwa pada saat atonia uteri didiagnosis, maka pada saat itu juga masih ada darah
sebanyak 500 1.000 cc yang sudah keluar dari pembuluh darah, tetapi masih
terperangkap dalam uterus dan harus diperhitungkan dalam pemberian darah
pengganti (Prawirohardjo, 2010).
B. Konsep SOAP Atonia Uteri
Asuhan kebidanan pada persalinan dengan Atonia Uteri menggunakan 7 langkah
Varney yang didokumentasikan dalam bentuk SOAP sebagai berikut :
A. Kesimpulan
Atonia uteri merupakan penyebab terbanyak perdarahan pospartum dini
Kontraksi uterus merupakan mekanisme utama untuk mengontrol perdarahan
setelah melahirkan. Atonia uteri terjadi karena kegagalan mekanisme ini.
Busman, Andi. 2018, Waspada Perdarahan Pada Fase Kehidupan Wanita, Jakarta:
Salemba Medika