a) Puerperium Dini
Puerperium dini merupakan masa pemulihan awal dimana ibu diperbolehkan untuk
berdiri dan berjalan-jalan. Ibu yang melahirkan per vagina tanpa komplikasi 6 jam pertama
setelah kala IV dianjurkan untuk mobalisasi segera.
b) Puerperium Intermedial
c) Remote puerperium
Remote puerperium merupakan waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat kembali
dalam keadaan sempurna terutama bila ibu selama hamil atau waktu persalinan mengalami
komplikasi. Rentang waktu remote puerperium berbeda untuk setiap ibu, tergantung dari
berat ringannya komplikasi yang dialami selama hamil atau persalinan.
Seksio sesarea ialah suatu persalinan buatan, di mana janin dilahirkan melalui suatu
insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta
berat janin diatas 500 gram (Saifuddin, 2010). Seksio sesarea ialah suatu cara melahirkan
janin dengan membuat sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut atau vagina,
atau seksio sesarea adalah suatu histerotomia untuk melahirkan janin dari dalam rahim
2. Etiologi
Ibu pada primigravida dengan kelainan letak, primipara tua disertai kelainan letak,
disproporsi cepalo pelvik (disproporsi janin/panggul), ada sejarah kehamilan dan persalinan
yang buruk, terdapat kesempitan panggul, plasenta previa terutama pada primigravida,
komplikasi kehamilan yaitu preeklampsia-eklampsia, atas permintaan kehamilan yang
disertai penyakit (Jantung, Diabetes Mellitus), gangguan perjalanan persalinan (kista
ovarium, mioma uteri dan sebagainya).
Etiologi yang berasal dari janin seperti Fetal distress/gawat janin, mal presentasi dan
mal posisi kedudukan janin, prolapses tali pusat dengan pembukan kecil, kegangalan
persalinan vakum atau ferseps ekstraksi.
4. Komplikasi
Menurut NANDA NIC-NOC (2015) sectio caesarea komplikasi pada pasien sectio caesarea
adalah :
Infeksi puerperalis, bisa bersifat ringan seperti kenaikan suhu selama beberapa hari
dalam masa nifas, atau bersifat berta seperti peritonitis, sepsis dan sebagainya. Infeksi
postoperatif terjadi apabila sebelum pembedahan sudah ada gejala-gejala yang merupakan
predisposisi terhadap kelainan itu (partus lama khususnya setelah ketuban pecah, tindakan
vaginal sebelumnya). Perdarahan, bisa timbul pada waktu pembedahan jika cabang cabang
arteri uterina ikut terbuka atau karena atonia uteri. Komplikasi-komplikasi lain seperti luka
kandung kencing dan embolisme paru. suatu komplikasi yang baru kemudian tampak ialah
kuatnya perut pada dinding uterus, sehingga pada kehamilan berikutnya bisa ruptur uteri.
Kemungkinan hal ini lebih banyak ditemukan sesudah sectio caesarea.
(2). Komplikasi-komplikasi lain seperti luka kandung kemih, dan embolisme paru.
(3). Komplikasi baru Komplikasi yang kemudian tampak ialah kurang kuatnya parut pada
dinding uterus, sehingga pada kehamilan berikutnya bisa terjadi ruptur uteri. Kemungkinan
peristiwa ini lebih banyak ditemukan sesudah Sectio Caesarea Klasik.
Pengkajian
Pengkaji :
A. Data Subjektif
1. Identitas
a. Nutrisi : Makan 3-4x sehari, makan terakhir pukul 07.30 WIB berupa lontong
mie, minum 8 gelas/hari berupa air putih.
b. Eliminasi : Ibu sudah teratur BAB dan BAK, dalam 7 hari ini sudah bisa BAK 4-
6x/hari dan BAB 1x/hari. Hari ini belum BAB, dan sudah BAK
terakhir pukul 08.00 WIB
c. Aktivitas : Ibu dalam fase taking hold yaitu Ibu focus pada bayinya, terbuka
menerima nasehat, dan tenaga ibu meningkat serta merasa nyaman.
Dan ibu tidak mengalami gangguan aktivitas
d. Istirahat : Tidur ± 4-5 jam pada siang hari dan ± 2-3 jam pada malam hari.
d. Pola seksual : selama masa nifas hari ke 7 ini belum melakukan hubungan seksual
e. Personal hygiene : Mandi 2x/hari, ganti pakaian 2x/hari, ganti pembalut 3-4x/hari.
11. Keadaan Psikologi Sosial Budaya
B. Data Objektif
1. Keadaan Umum
2. Pemeriksaan Fisik
Amin & Hardani (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis &
Nanda NIC-NOC Edisi Revisi Jilid 2.Yogjakarta: MediAction
Rukiyah, Y. A. dan Yulianti, L. 2019. Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: Cv Trans Info Media.
Sutanto, A.V. (2021) Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui Teori dalam praktik Kebidanan
Profesional. Yogyakarta:PT.Pustaka Baru Press.
Walyani, E. S. dan Purwoastuti, T. E. 2021. Asuhan Kebidanan Masa Nifas dan Menyusui.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press
Wiyani, R. and Adawiah, J. (2018) „( The Effectiveness Of Cold Compress To Wound
Healing Of‟, 5(1), pp. 64–71.