Anda di halaman 1dari 21

Tugas

MAKALAH

PENGERTIAN SOSIOLOGI KESEHATAN, ANTROPOLOGI


KESEHATAN DAN KONSEP SEHAT DAN SAKIT

NAMA : HANDOKO
NIM : 03.0016
PRODI : S-1 KEPERAWATAN
DOSEN PENGAMPU: ADIWIJAYA.SKM

SEKOLAH TINGGI STIKES BUNGA BANGSA PALANGKA


RAYA

2016
KATA PENGENGANTAR

Puji Syukur kami Panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat karunianya,sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik,terimakasih memberikan kepercayaan untuk menyesaikan
makalah ini.

Tugas saya ini saya buat untuk memberitahukan hasil dari makalah saya
yaitu pendidikan kesehatan masyarakat.semoga makalah yang saya buat ini
dapat membantu menambah wawasan kita menjadi lebih luas lagi.

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun


makalah ini,oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
saya harapkan untuk membuat laporan kedepan lebih baik.

Palangka raya,22 mei 2016

HANDOKO
DAFTAR ISI
BAB 1 :PENDAHULUAN..................................................................

A :KATA PENGANTAR..............................................................

1.1 :LATAR BELAKANG..............................................................

1.2 :TUJUAN PENULISAN..........................................................

1.3 :MEMFAAT PENULISAN......................................................

1.4 :RUMUS MASALAH.............................................................

BAB 2 :PEMBAHASAN

2.1 :PENGERTIAN SESIOLOGI KESEHATAN................................

2.2 :PENGERTIAN ANTROPOLOGI KESEHATAN.........................

2.3 :KONSEP SEHAT DAN SAKIT...............................................

BAB 3 :PENUTUP

3.1 :KESIMPULAN...................................................................

3.2 :SARAN..............................................................................
BAB 1

PENDAHULUN

LATAR BELAKANG

Pendidikan kesehatan tidak dapat secara mudah diberikan oleh

seseorang kepada orang lain, karena pada akhirnya sasaran pendidikan itu

sendiri yang dapat mengubah kebiasaan dan tingkah lakunya sendiri.

Bahwa yang harus dilakukan oleh pendidik adalah menciptakan sasaran

agar individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dapat mengubah sikap

dan tingkah lakunya sendiri.

Pendidikan kesehatan dikatakan berhasil bila sasaran pendidikan

(individu, keluarga, kelompok dan masyarakat) sudah mengubah sikap dan

tingkah lakunya sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sehingga

Pengetahuan kesehatan akan berpengaruh kepada perilaku sebagai hasil

jangka menengah dari pendidikan kesehatan. Selanjutnya perilaku

kesehatan akan berpengaruh kepada meningkatnya indikator kesehatan

masyarakat sebagai keluaran pendidikan kesehatan.

Rendahnya akses masyarakat atas informasi atau pendidikan

kesehatan ditengarai sebagai penyebab utama rendahnya akses

masyarakat atas kualitas layanan kesehatan. Selain itu perspektif

pemerintah dalam membangun bidang kesehatan ini perlu dibenahi dari


paradigma sakit ke paradigma sehat dan dari semangat memungut atau

retribusi kepada semangat pelayanan.

1.2.TUJUAN

Tujuan dari pembuatan makalah ini, selaian untuk memenuhi salah satu

tugas kuliah adalah :

1. Untuk memahami Bagimana pemahaman mengenai pendidikan kesehatan

2. Untuk mengetahui tujuan dari pendidikan kesehatan.

3. Untuk mengetahui dan memahami mengenai pentingnnya pendidikan

kesehatan bagi masyarakat.

1.3.MANFAAT

1.Bagi Penulis

Dapat mempelajari dan mengetahui pendidikan kesehatan masayakat

2.Pembaca

Dapat mengetahui menambah pengetahuan pembaca tentang pendidikan


kesehehatan dalam masyarakat.

1.4.Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan dari latar belakang diatas penulis menarik rumusan


masalah sebagai berikut

1. Bagimana pemahaman mengenai pendidikan kesehatan?

2. Apa tujuan dari pendidikan kesehatan ?

3. Bagaiman Pendidikan Kesehatan Bagi Masyarakat dianggap penting?


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN S0SIOLOGI KESEHATAN
Sebagai llmu sosial, sosiologi dikelompokkan sebagai ilmu baru. hal ini
terkait dengan kelahiran ilmu sosiologi dimulai semenjak adanya usaha
pemisahan sosiologi dari filsafat. Dibandingkan dengan ilmu sosial lainnya,
sosiologi merupakan ilmu yang memiliki ruang lingkup sangat luas. Sosiologi
dibagi dalam beberapa bidang kajian misalnya sosiologi budaya, sosiologi
industri, sosiologi hukum dan mayarakat, sosiologi perkawinan dan keluarga,
sosiologi militer, sosiologi perkotaan sosiologi pedesaan, sosiologi pendidikan,
dan lain-lain. Topik itu bukan bidang khusus kajian sosiologi artinya bisa jadi
bidang kajian tersebut ditelaah pula oleh disiplin ilmu lainnya termasuk nidang
kajian sosiologi kedokteran dan kesehatan.

Sosiologi kedokteran (Medical Sociology) merupakan cabang sosiologi


yang memfokuskan pada pelestarian ilmu kedokteran dalam masyarakat
modern. Subjek ini berkembang dengan pesat sejak tahun 1950-an hingga
sekarang menjadi salah satu bidang spesialisasi terbesar dalam sosiologi.
Sosiologi kedokteran adalah disiplin intelektual mengenai pengembangan
pengetahuan yang sistematis dan terandalkan hubungan sosial manusia dalam
kaitannya dengan masalah kesehatan dan tentang produk dari hubungan
tersebut.
Menurut istilah Solita Sarwono (2004) sosiologi kedokteran sebagai subdisiplin
(Bidang keahlian khusus) dari bidang ilmu Sosiologi.
Lebih jelasnya Salito Sarwono mengatakan :

“ Sosiologi kedokteran mencakup studi tentang faktor-faktor sosial dalam


etiologi (Penyebab), prevalensi (Angka kejadian) dan interpretasi (Penafsiran)
dari penyakit tentang profesi kedokteran itu sendiri serta hubungan dokter
dengan masyarakat pada umumnya”

Sementara sosiologi kesehatan yaitu :

“ Ilmu Sosiologi yang membahas perilaku kesehatan, pengaruh norma sosial


terhadap perilaku kesehatan, serta interaksi antara petugas kesehatan dan
antar petugas kesehatan dengan masyarakat “

Bila tinjauan ini dikembangkan lebih lanjut, maka bagi seorang mahasiswa
keperawatan dituntut untuk memahami sosiologi keperawatan yang
merupakan subdisiplin sosiologi kesehatan.
Untuk lebih memudahkan pemahaman ini dapat dirumuskan kesimpulan
analisis sebagai berikut : Sosiologi kesehatan merupakan subdisiplin ilmu dari
bidang sosiologi, disiplin ini merupakan ilmu terapan (Applied science) dari
kajian sosiologi dalam kontes kesehatan Prinsip dasar disiplin sosiologi
kesehatan adalah penerapan konsep dan metode disiplin sosiologi dalam
mendiskripsikan, menganalisa dan memecahkan masalah kesehatan ( Sisologi
kesehatan merupakan penerapan ilmu sosial dalam mengkaji masalah
kesehatan)

Ruang lingkup kajian sosiologi terapan bergantung pada ruang lingkup objek
kajian itu sendiri, artinya Sosiologi kedokteran adalah ilmu dalam mengkaji hal-
hal yang terkait dengan ilmu kedokteran. Sedangkan Sosiologi keperawatan
adalah ilmu sosiologi dalam mengakji masalah layanan keperawatan.
1. Peran Sosiologi dalam Praktek Kesehatan

Secara teori dapat dikemukakan beberapa peran umum


sosiologi/Sosiolog dalam pengembangan ilmu maupun pelayanan kesehatan
masyarakat :

a. Sosiolog sebagai ahli riset :

Sebagai seorang ilmuwan, seorang sosiologi memiliki tanggung jawab untuk


melakukan peneltian ilmiah, sosialisasi keilmuan, dan juga pembinaan pola
pikir terhadap masyarakat.

Peran ahli riset seorang sosiologi berkewajiban untuk mencari,


mengumpulkan, menganalisa dan menyimpulkan fakta sosial dari data-data
yang ada sehingga muncul pengetahuan sosiologi yang bermanfaat bagi
kelanjutan proses pemahaman sosiologi serta rekayasa atau analisa sosial.

Dalam peran sebagai ahli riset sosiolog juga berkewajiban untuk meluruskan
berbagai pendapat masyarakat awam atau kalangan tertentu yang lebih
disebabkan karena salah informasi atau takhyul yang dapat mengahncurkan
pola pikir manusia.

b. Sosiolog sebagai Konsultan Kebijakan :

Memiliki kemampuan untuk menganalisis fakta sosial, dinamika sosial dan


kecendrungan proses, serta perubahan sosial. Dalam jangka panjang, sosiologi
memiliki kemampuan untuk meramalkan pengaruh kebijakan terhadap
kehidupan sosial, sehingga dapat menunjukkan perannya bukan hanya sebagai
ahli riset melainkan menjadi seorang konsultan kebijakan.

c. Sosiolog sebagai teknisi :

Seorang Sosiolog dapat terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan program


kegiatan masyarakat untuk memberi saran-saran dalam masalah moral,
hubungan masyarakat, hubungan antarkaryawan, hubungan antarkelompok
dalam suatu organisasi dan penyelesaian berbagai masalah mengenai
hubungan antar manusia. Contoh peran sosiolog sebagai teknisi yakni sosiologi
klinis yang menunjukkan perannya sebagai sebagai sosiolog yang menganalisa
masalah kesehatan.
d. Membantu dalam meningkatkan peran sebagai guru/pendidik kesehatan.

Dengan belajar sosiologi, seseorang tenaga kesehatan dapat memahami sifat


karakter atau norma masyarakat yang berlaku, sehingga pada akhirnya
program promosi kesehatan atau agenda pembangunan kesehatan pada suatu
masyarakat akan dapat berjalan dengan efektif. Oleh karena itu sosiologi dapat
memberikan kontribusi wawasan dan pemahaman terhadap tenaga kesehatan
atau pengambil kebijakan dalam bidang kesehatan.

Secara Spesifik Fauziah Muzaham merinci bahwa ada beberapa manfaat


sosiologi bagi kesehatan, yaitu :

1. Mempelajari cara orang meminta pertolongan medis (Help Seeking)

2. Memberikan mengenai analisa mengenai hubungan petugas kesehatan


(Dokter/perawat) dengan pasien

3. Mengetahui latar belakang sosial ekonomi masyarakat dalam


pemanfaatan layanan kesehatan

4. Menganalisa faktor-faktor sosial dalam hubungannya dengan etiologi


penyakit

5. Sakit, cacat fisik dan sejenisnya adalah sebuah fakta sosial sebagaimana
masalah sosial lainnya yang membutuhkan analisis sosiologis.

Sehingga dalam kajian ini dapat disimpulkan bahwa tujuan penerapan


sosiologi dalam bidang kesehatan antara lain : untuk menambah kemampuan
para petugas kesehatan dalam melakukan penilaian klinis secara lebih rasional,
menambah kemampuan untuk mangatasi persoalan-persoalan dalam praktik,
mampu memahamidan menghargai perilaku pasien, kolega serta organisasi
dan menambah kemampuan dan keyakinan dalam menangani kebutuhan
sosial dan emosional pasien, sebaik kemampuan yang mereka milikidalam
menangani gangguan penyakit yang diderita pasien.
C. Konsep umum tentang kesehatan

Dalam melakukan tindakan terapeutik, ada beberapa konsep umum tentang


kesehatan yang perlu untuk dipahami juga oleh kalangan tenaga medis dan
para medis. Hal ini khususnya terkait perkembangan analisis dan persepsi
sosial tentang kesehatan.

1.Health for all

Kesehatan adalah kebutuhan setiap individu, baik orang yang sakit maupun
yang sehat. Kesehatan adalah kebutuhan manusia dari berbagai kalangan baik
dilihat dari segi ekonomi (Kaya-miskin), sosial (Kalangan elit atau kalangan
rakyat jelata), geografik (Desa-kota), psikologi perkembangan (Bayi, anak,
remaja, dewasa, atau manula) maupun status kesehatan (Sakit atau sehat).
Orang sakit membutuhkan penyembuhan (kuratif), sedangkan orang sehat
membutuhkan adanya peningkatan kesehatan (promotif), Pencegahan
(Preventif) perbaikan (Rehabilitatif) dan pemeliharaan (Konservatif).

2. All For Health

Seluruh aktivitas manusia mulai dari bangun pagi, beraktivitas, tidur, hingga
bangun kembali diwaktu berikutnya akan terkait dan berpengaruh terhadap
kesehatan. Berpikir yang sehat akan menumbuhkan jiwa sehat. Makanan,
pakaian, jalan kaki, bekerja,olahraga, membaca dan bermain seluruhnya
terkait erat dengan kualitas kesehatan. Oleh karena itu seluruh aktivitas
manusia senantiasa berpengaruh terhadap peningkatan atau pengurangan
kualitas kesehatan.

3. Semua (beberapa) hal untuk satu

Satu jenis penyakit kadang tidak cukup disembuhkan oleh satu jenis obat,
seorang dokter kadang menggunakan teknik polifarmasi yaitu memberikan
obat lebih dari satu jenis dengan tujuan untuk menyembuhkan satu jenis
penyakit. Pola kerja seperti ini, memang memberikan peluang dapat
disembuhkannya sebuah penyakit oleh salah satu diantara obat yang
diberikan, dibandingkan hanya dengan membuat resep dengan satu jenis obat.
Namun disisi lain dapat menyebabkan biaya obat lebih mahal. Peristiwa
tersebut merupakan contoh kasus yang menunjukkan bahwa ada pola tindakan
sosial dari beberapa tindakan atau beberapa gejala yang merupakan informasi
yang padat untuk menjelaskan sesuatu hal.

4. Hukum Sosial

Perilaku sosial atau hukum sosial lebih bersifat relatif dan kontekstual,
sehingga pola yang berkembang bisa berupa :

a. Satu sebab melahirkan satu akibat, Contohnya ; Kulit yang tergores oleh
senjata tajam menyebabkan luka berdarah.

b. Satu sebab melahirkan lebih dari satu akibat, Contohnya ; Sakit gigi kerap
kali dirasakan berbagai rasa sakit yang lainnya misalnya pusing, reaksi
emosional dan tidak enak saat makan.

c. Banyak penyebab melahirkan satu akibat, Contohnya ; Seseorang yang


terkena hujan, perut kosong, jarang olahraga, kemudian mengakibatkan
demam.

d. Banyak penyebab melahirkan banyak akibat, Contohnya ; Orang yang


terlalu capai dan tidak disiplin dalam waktu makan bisa terkena sakit maag
yang menyebabkan komplikasi tifoid,dll

e. Variasi penyakit dan teknik pengobatan

f. Terdapat banyak teori tentang penyakit, bergantung pada falsafah yang


dianutnya. Perbedaan falsafah serta tahapan perkembangan masyarakat
berdampak pada perkembangan teknologi pengobatan yang dianut, dipercayai
atau digunakan masyarakat.
2.2.PENGETIAN ANTROPOLOGI KESEHATAN
Menurut bahasa Yunani, Antropologi berasal dari bahasa latin;
Antrhopos yang berarti manusia, dan Logos yang berarti akal. Dengan begitu
Antropology dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang berusaha mencapai
pengertian tentang makhluk manusia dengan mempelajari aneka warna
bentuk fisik, kepribadian, masyarakat, serta kebudayaannya.

Antropology adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari umat manusia


sebagai makhluk masyarakat. Perhatian ilmu pengetahuan ini di tujukan pada
sifat khusus badani dan cara produksi, tradisi, dan nilai – nilai yang membuat
pergaulan hidup yang satu berbeda dari pergaulan hidup lainnya. Di dalam
antropologi memang terdapat banyak ilmu yang membahas tentang manusia,
seperti ekologi, biologi, anatomi, psikologi, dan sebagainya.

Kajian antropologi kesehatan mengarah pada manusia dan perilaku


seputar masalah kesehatan. Bagaimana perilaku masyarakat yang sampai saat
ini masih bertahan dengan pengobatan tradisional, pelaksanaan keluarga
berencana, pembukaan praktik klinik pengobatan medis, dan sebagainya.

Antropologi kesehatan adalah studi tentang pengaruh unsur-unsur budaya


terhadap penghayatan masyarakat tentang penyakit dan kesehatan (Solita
Sarwono, 1993). Definisi yang dibuat Solita ini masih sangat sempit karena
antropologi sendiri tidak terbatas hanya melihat penghayatan masyarakat dan
pengaruh unsur budaya saja.

Antropologi lebih luas lagi kajiannya dari itu seperti Koentjaraningrat


mengatakan bahwa ilmu antropologi mempelajari manusia dari aspek fisik,
sosial, budaya (1984;76).

Pengertian Antropologi kesehatan yang diajukan Foster/Anderson merupakan


konsep yang tepat karena termaktub dalam pengertian ilmu antropologi
seperti disampaikan Koentjaraningrat di atas. Menurut Foster/Anderson,
Antropologi Kesehatan mengkaji masalah-masalah kesehatan dan penyakit dari
dua kutub yang berbeda yaitu kutub biologi dan kutub sosial budaya.

Penelitian oleh drg. Yulia Maria dari pascasarjana UI, misalnya yang di lakukan
di daerah manggala, kabupaten Tulang Bawang, provinsi lampung
menunjukkan bahwa terdapat konstribusi yang sangat menentukan antara
seorang dukun beranak dan seorang petugas puskesmas dalam menangani
proses kelahiran seorang anak. Hal ini berkaitan dengan kepercayaan
masyarakat terhadap peran roh yang bersifat gaib di satu pihak yang masih
melekat dan telah di terimanya pemahaman penting kesehatan dan gizi di lain
pihak .

Antropologi juga dapat memberi kepada para dokter kesehatan masyarakat


yang akan bekerja dan hidup di berbagai daerah dengan aneka warna
kebudayaan, metode-metode, dan cara untuk mengerti serta menyesuaikan
diri dengan kebudayaan dan adat istiadat setempat.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Antropologi Kesehatan adalah


disiplin yang memberi perhatian pada aspek-aspek biologis dan sosio-budya
dari tingkahlaku manusia, terutama tentang cara-cara interaksi antara
keduanya disepanjang sejarah kehidupan manusia, yang mempengaruhi
kesehatan dan penyakit pada manusia (Foster/Anderson, 1986; 1-3)

1.) Pengertian Antropologi Kesehatan Menurut Foster dan Anderson (1978

Antropologi Kesehatan adalah disiplin yang memberi perhatian pada aspek-


aspek biologis dan sosio-budya dari tingkahlaku manusia, terutama tentang
cara-cara interaksi antara keduanya disepanjang sejarah kehidupan manusia,
yang mempengaruhi kesehatan dan penyakit pada manusia. Dalam definisi
yang dibuat Foster/Anderson dengan tegas disebutkan bahwa antropologi
kesehatan studi objeknya yang mempengaruhi kesehatan dan penyakit pada
manusia.

Menurut Foster/Anderson, Antropologi kesehatan mengkaji masalah-masalah


kesehatan dan penyakit dari dua kutub yang berbeda yaitu kutub biologi dan
kutub sosial budaya. - Foster dan Anderson (1978), menyatakan bahwa
antropologi kesehatan kontemporer dapat ditemukan pada empat sumber
daya yang berbeda yaitu Antropologi Fisik, Ethnomedicine, Studi Personalitas
dan Kultural, dan Kesehatan Publik Internasional.

Foster dan Anderson (1987), mengatakan bahwa lingkungan bio-cultural yang


paling baik dipelajari adalah dari sudut pandang ekologi. Sejak Perang Dunia II,
ahli antropologi banyak yang berpindah ke studi lintas budaya sistim medis,
bioekologi dan faktor-faktor sosio-budaya yang mempengaruhi timbulnya
kesehatan dan penyakit.

Pendekatan ekologis merupakan dasar bagi studi tentang masalah-masalah


epidemiologi, dimana tingkahlaku individu dan kelompok menentukan derajat
kesehatan dan timbulnya penyakit yang berbeda-beda dalam populasi yang
berbeda-beda. Misalnya pada masyarakat yang tinggal di daerah beriklim
tropis, penyakit malaria bisa berkembang dan menyerang mereka sedangkan
pada daerah beriklim dingin tidak ditemukan penyakit ini, atau di daerah di
atas 1700 meter permukaan laut penyakit malaria tidak ditemukan.

Contoh lain, semakin maju suatu bangsa, penyakit yang dideritapun berbeda
dengan bangsa yang baru berkembang. Penyakit-penyakit infeksi seperti
malaria, demam berdarah, TBC, dll. pada umumnya terdapat pada negara-
negara berkembang, Kelompok manusia beradaptasi dengan lingkungannya
dan manusia harus belajar mengeksploitasi sumber-sumber yang tersedia
untuk memenuhi kebutuhannya. Interaksi ini dapat berupa sosial psikologis
dan budaya yang sering memainkan peranannya dalam mencetuskan penyakit.
Penyakit adalah bagian dari lingkungan hidup manusia contohnya adalah
penyakit Kuru (lihat Foster/Anderson, hal 27-29).

2. Pengertian Antropologi Kesehatan Menurut McElroy dan Townsend (1985)

Antropologi Kesehatan adalah sebuah studi tentang bagaimana faktor-faktor


sosial dan lingkungan mempengaruhi kesehatan dan kesadaran cara-cara
alternatif tentang pemahaman dan merawat penyakit. McElroy dan Townsend
yang mengambil pandangan sejarah juga menekankan pentingnya adaptasi
dan perubahan sosial dengan menyatakan bahwa sejumlah besar ahli
antropologi kesehatan kini berhubungan dengan kesehatan dan penyakit yang
berkaitan dengan adaptasi kelompok manusia sepanjang jarak geografis dan
jangka waktu luas dari masa prasejarah ke masa depan. Kedua ahli ini
menyepakati setidaknya enam sub-disiplin antropologis yang relevan dengan
Antropologi Kesehatan yaitu Antropologi Fisik, Arkeologi Pra-Historis,
Antropologi Kultural, Antropologi Ekologikal, Teori Evolusioner, dan Linguistik
Antropologi.

3. Pengertian Antropologi Kesehatan Menurut Fabrga (1972)


Antropologi Kesehatan adalah studi yang menjelaskan berbagai faktor yaitu
mekanisme dan proses yang memainkan peranan didalam atau mempengaruhi
cara-cara dimana individu-individu dan kelompok-kelompok terkena oleh atau
berespons terhadap sakit dan penyakit, dan juga mempelajari masalah-
masalah sakit dan penyakit dengan penekanan terhadap pola-pola tingkahlaku.

4. Pengertian Antropologi Kesehatan Menurut Lieban (1977)

Antropologi Kesehatan adalah studi tentang fenomena medis yang dipengaruhi


oleh sosial dan kultural, dan fenomena sosial dan kultural diterangi oleh aspek-
aspek medis. Faktor-faktor sosial dan kultural membantu menentukan etiologi
penyakit dan penyebaran melalui pengaruh mereka dalam hubungan antara
populasi manusia dan lingkungan alamnya, atau melalui pengaruh langsung
pada kesehatan populasi.

Dalam pemahaman Lieban, kesehatan dan penyakit adalah pengukuran


efektivitas dengan dimana kelompok manusia menggabungkan sumber daya
kultural dan biologikal, menyesuaikan dengan lingkungan mereka. Lieban
menyebutkan bahwa pada hakekatnya ada empat macam area utama dalam
atropologi kesehatan yaitu ekologi dan epidemi, ethnomedicine, aspek medis
dari sistem sosial, dan perubahan medis dan kultural.

5. Pengertian Antropologi Kesehatan Menurut Landy (1977)

Antropologi Kesehatan adalah studi mengenai konfrontasi manusia dengan


penyakit dan keadaan sakit, dan mengenai susunan adaptif (yaitu sistem medis
dan obat-obatan) dibuat oleh kelompok manusia untuk berhubungan dengan
bahaya penyakit pada manusia sekarang ini. Landy juga menyatakan bahwa
terdapat tiga generalisasi yang pada umumnya disetujui oleh ahli antropologi,
yaitu:

Penyakit dalam beberapa bentuk merupakan kenyataan universal dari


kehidupan menusia. Ini terjadi dalam keseluruhan waktu, tempat dan
masyarkaat
Kelompok manusia mengembangkan metode dan peran-peran yang
teralokasi, sama dengan sumber daya dan struktur mereka untuk meniru
dengan atau merespon penyakit

Kelompok manusia mengembangkan beberapa set kepercayaan, pengertian


dan persepsi yang konsisten dengan matriks budaya mereka, untuk
menentukan atau menyadari penyakit. Menurut Landy, Masyarakat yang
berbeda, dengan budaya yang berbeda, memiliki pandangan yang berbeda
pula terhadap kesehatan dan penyakit, dan juga berbeda ketika
memperlakukan si pasien

6. Pengertian Antropologi Kesehatan Menurut Hasan dan Prasad (1959)

Antropologi Kesehatan adalah cabang dari ilmu mengenai manusia yang


mempelajari aspek-aspek biologi dan kebudayaan manusia (termasuk
sejarahnya) dari titik tolak pandangan untuk memahami kedokteran (medical),
sejarah kedokteran medico-historical), hukum kedokteran (medico-legal),
aspek sosial kedokteran (medico-social) dan masalah-masalah kesehatan
manusia.

7. Pengertian Antropologi Kesehatan Menurut Weaver, (1968)

Antropologi Kesehatan adalah cabang dari antropologi terapan yang


menangani berbagai aspek dari kesehatan dan penyakit.

Ruang Lingkup Dan Peranan Antropologi Kesehatan

Penyakit muncul tidak bersamaan dengan saat munculnya manusia, tetapi


sebagaimana dikemukakan oleh Sigerit (Landy 1977), penyakit adalah bagian
dari kehidupan yang ada di bawah kondisi yang berubah-ubah.

Menurut Foster dan Anderson kesehatan berhubungan dengan perilaku.


Perilaku manusia cenderung bersifat adaptif. Terdapat hubungan antara
penyakit, obat-obatan, dan kebudayaan. Menurut Landy antropologi
kesehatan adalah suatu studi tentang konfrotasi manusia dengan penyakit
serta rasa sakit, dan rencana adaptif yaitu sistem pengobatan dan obat-obat
yang dibuat oleh kelompok manusia berkaitan dengan ancaman yang akan
datang.
 Batasan Dan Ruang Lingkup

Buku berjudul anthropology in Medicine menurut Foster dan Anderson belum


melahirkan disiplin baru dan hanya merupakan lapangan perhatian dari
antropologi terapan. Munculnya istilah Medicine Anthropology dari tulisan
Scotch dan Paul dalam artikel tentang pengobatan dan kesehatan masyarakat.
Atas dasar ini kemudian di Amerika lahirlah antropologi kesehatan.

Ahli-ahli antropologi tertarik untuk mempelajari faktor-faktor biologis, dan


sosio-budaya yang mempengaruhi kesehatan dan munculnya penyakit pada
masa sekarang dan sepanjang sejarah kehidupan manusia dipengaruhi oleh
keinginan untuk memahami perilaku sehat manusia dalam manifestasi yang
luas dan berkaitan segi praktis.

2.3.KONSEP SEHAT DAN SAKIT


Sehat dan sakit di dalam rentang kehidupan manusia tentunya tidak akan
terlepas dari kedua hal tersebut. Keadaan sehat juga pastinya akan selalu kita
inginkan di dalam menjalani kehidupan kita sehari-hari. Akan tetapi
mendapatkan sakit dan penyakit juga tidak akan dapat kita cegah 100%.
Karena itulah memang kodrat kehidupan kita sebagai makhluk hidup di dunia
ini.

1 Definisi pengertian sehat adalah bukan hanya sekedar sehat secara jasmani
dan badan saja, akan tetapi hal ini juga mencakup akan kesehatan kita
secara mental jiwa dan juga spriritual sosial kita juga. Kesehatan adalah
merupakan suatu pandangan akan kondisi yang fleksibel antara kesehatan
badan jasmani dengan kesehatan mental rohani yang dibedakan dalam
sebuah rentang yang selalu berfluktuasi atau berayun mendekati dan
menjauhi puncak kebahagiaan hidup dari keadaan sehat yang sempurna
2 Pengertian Konsep Sehat Dan Sakit
Arti Definisi Sehat
Ada beberapa literatur yang menjelaskan akan berbagai hal yang terkait
dengan pengertian sehat itu sendiri. Berikut beberapa pengertian sehat
tersebut antara lain adalah :
Sehat Menurut WHO adalah bahwa sehat merupakan suatu keadaan yang
sempurna baik fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit
atau pun kelemahan.

Sehat Menurut UU Kesehatan No 23 tahun 1992 adalah yaitu merupakan


suatu keadaan sejahtera dari badan (jasmani), jiwa (rohani) dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Sehat adalah perwujudan individu yang diperoleh melalui kepuasan dalam


berhubungan dengan orang lain (aktualisasi). Perilaku yang sesuai dengan
tujuan, perawatan diri yang kompeten sedangkan penyesuaian diperlukan
untuk mempertahankan stabilitas dan integritas struktural

Belakangan dan juga dewasa ini seseorang dikatakan dan dinyatakan sehat
banyak diartikan dalam kadar dan taraf tingkatan yang normal atau lazim yang
terjadi pada individu yang artinya bahwa individu seseorang tidak merasakan
keluhan atau pun gejala penyakit atau kurang sehat.

Adapun sebaliknya keadaan sakit pada umumnya diartikan suatu keadaan yang
tidak normal atau lazim pada diri seseorang. Contohnya saja bila seseorang
mempunyai keluhan tanda gejala pusing sakit kepala yang tidak tertahankan,
demam, dan lain sebagainya ini yang dikatakan dengan sakit atau bahkan
mengalami penyakit bila telah didiagnosis oleh dokter atau pun medis.

3.Pengertian Sakit Penyakit

Tanpa adanya pemahaman yang benar mengenai berbagai konsep penyakit,


kita tidak mampu mempunyai dasar pemikiran yang kuat untuk mendeteksi
serta mengenal setiap perbedaan yang ditemukan pada pelayanan kesehatan
pada masa kini. Kesenjangan antara konsep penyakit yang dianut oleh petugas
kesehatan dan yang dianut oleh masyarakat sering menyebabkan gagalnya
upaya meningkatkan kesehatan di masyarakat kita ini.

Pengertian Konsep Sakit Dan Penyakit


Pengertian penyakit/disease secara umum adalah merupakan suatu bentuk
reaksi biologis terhadap suatu organisme,benda asing atau luka. Hal ini adalah
suatu fenomena yang objektif yang di tandai oleh perubahan fungsi-fungsi
tubuh. Sedangkan sakit/illnes adalah penilaian seseorang terhadap penyakit
sehubungan dengan pengakaman yang langsung dialaminya. Hal ini merupakan
fenomena subjektif yang ditandai dengan perasaan tidak enak.

Berikut beberapa pengertian dan definisi arti sakit itu sendiri yaitu antara lain
sebagai berikut :

Pengertian konsep sakit menurut Perkins bahwa sakit adalah sebagai suatu
keadaan yang tidak menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga
seseorang menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari baik itu dalam aktivitas
jasmani, rohani dan sosial.

Definisi sakit adalah merupakan suatu keadaan dari badan atau sebagian
dari organ badan dimana fungsinya terganggu atau menyimpang.

Sakit adalah merupakan ketidak seimbangan dari kondisi normal tubuh


manusia diantaranya sistem biologik dan kondisi penyesuaian.

Penyakit merupakan suatu fenomena kompleks yang berpengaruh negatif


terhadap kehidupan manusia. Perilaku dan cara hidup manusia dapat
merupakan penyebab bermacam-macam penyakit baik di zaman primitif
maupun di masyarakat yang sudah sangat maju peradaban dan
kebudayaannya.
BAB III
PENUTUP
3.1.KESIMPULAN
Antropology adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari umat manusia
sebagai makhluk masyarakat. Antropologi kesehatan adalah studi tentang
pengaruh unsur-unsur budaya terhadap penghayatan masyarakat tentang
penyakit dan kesehatan.

Untuk mencapai status kesehatan yang baik, baik fisik, mental maupun
kesejahteraan sosial, setiap individu atau kelompok harus mampu
mengidentifikasi setiap aspirasi, untuk memenuhi kebutuhan, dan mengubah
atau mengantisipasi keadaan lingkungan agar menjadi lebih baik. Kesehatan,
sebagai sumber kehidupan sehari-hari, bukan sekedar tujuan hidup. Kesehatan
merupakan konsep yang positif yang menekankan pada sumber-sumber social,
budaya dan personal. Dengan teori Blum ini kita dapat memperbaiki kondisi
lingkungan yang buruk, dan juga hal-hal yang dapat mempengaruhi status
kesehatan. Seperti dengan cara memperbaiki 4 aspek utama kesehatan, yaitu
genetik, lingkungan, perilaku dan pelayanan kesehatan.
3.2.SARAN
Dari hasil makalah yang telah dibuat, penulis menyarankan agar kita
lebih mengetahui apa sebenarnya sosiologi dan antropolgi dan sakit dan sehat
itu dalam sistem kesehatan meningkatkan cara penanganan kesehatan.
Hendaknya kita peduli akan pentingnya materi ini dalam sistem kesehatan kita.

Semoga makalah ini menjadi rujukan bagi kita untuk bisa memberikan layanan
pendidikan bagai masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai