Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH ANTROPOLOGI

“ASPEK SOSIAL BUDAYA DAN KESEHATAN”


DOSEN PENGAMPU: Safari Hasan, S.IP., M.MRS

BILQIS NABILA
(10821003)
S1 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN KESEHATAN


INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA

Jl. KH Wachid Hasyim No. 65, Bandar Lor, Mojoroto, Kota Kediri
Telp. (0357) 773299 Fax. (0357) 721539 Kode Pos. 64114
E-mail : admin@iik.ac.id Website : www.iik.ac.id

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga kami
mampu menyelesaikan makalah Antropologi dengan judul ”Aspek Sosial Budaya dan
Kesehatan ” ini dengan tepat waktu.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada bapak Safari Hasan, S.IP., M.MRS
sebagai dosen pengampu mata kuliah Antropologi yang telah membimbing kami dalam
penyusunan makalah ini.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan para pembaca
serta seluruh masyarakat Indonesia khususnya para mahasiswa untuk kedepannya. Kami
sebagai penyusun pastinya tidak pernah lepas dari kesalahan. Begitu pula dalam
penyusunan makalah ini yang mempunyai banyak kekurangan. Untuk itu kami sangat
mengharap kritik dan saran yang membangun demi peningkatan makalah kami yang
selanjutnya.

Kediri, 20 November 2022

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................... 3
BAB I..................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN.................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang...................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah............................................................................................................5
C. Tujuan..................................................................................................................................5
D. Manfaat................................................................................................................................5
BAB II.................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN...................................................................................................................... 6
A. Masyarakat.............................................................................................................................6
B. Kebudayaan...........................................................................................................................7
C. Definisi Sosial Budaya...........................................................................................................8
D. Perubahan Sosial Budaya...................................................................................................10
E. Aspek Sosial Budaya yang Mempengaruhi Perilaku Kesehatan dan Status
Kesehatan.....................................................................................................................................11
F. Aspek budaya yang bisa mempengaruhi status kesehatan dan perilaku
kesehatan.....................................................................................................................................12
G. PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA..................................................................................14
H. Social Learning Theory.................................................................................................15
BAB III................................................................................................................................. 21
PENUTUP............................................................................................................................ 21
A. Kesimpulan.......................................................................................................................21
B. Saran..................................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 22

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah Kesehatan adalah bentuk dari salah satu faktor yang berperan
penting didalam mewujudkan sumber daya manusia berkualitas. Melalui suatu
pembangunan di bidang Kesehatan mampu diharapkan akan semakin meningkat
tingkat kesehatan masyarakat dan pelayanan Kesehatan yang dapat dirasakan
oleh semua lapisan masyarakat secara memadai.Berhasilnya sebuah
pembangunan kesehatan ditandai dengan adanya lingkungan yang kondusif,
sikap masyarakat yang proaktif dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan
serta dapat mencegah terjadinya penyakit, pelayanan kesehatan yang berhasil
dan berdaya guna tersebar secara keseluruhan ke wilayah Indonesia. Akan
tetapi, pada kenyataanya, pembangunan suatu kesehatan masih jauh dari yang
diharapkan.

Permasalahan Kesehatan, masih banyak terjadi. Misalnya adalah: penyakit


seperti DBD, flu burung, dan penyakit lainya yang semakin menyebar luas kasus
gizi buruk yang semakin banyak sering terjadi, prioritas kesehatan yang rendah,
serta tingkat pencemaran lingkungan yang sangat semakin tinggi. sebenarnya
individu yang menjadi salah satu faktor penentu dalam menentukan sebuah
status kesehatan. Dengan kata lain, dapat merubah pola hidup ataupun
kebudayaan tentang kesehatan yang biasa kita lakukan dan mengikuti
perubahan zaman sekarang.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud masyarakat?


2. Apakah yang dimaksud budaya?
3. Apakah yang dimaksud aspek sosial budaya?
4. Apakah yang dimaksud dengan perubahan social budaya ?
5. Apakah yang dimaksud dengan Budaya yang Mempengaruhi Kesehatan ?
6. Apakah yang dimaksud dengan Aspek Sosial Budaya yang Mempengaruhi
Perilaku Kesehatan dan Status Kesehatan ?
7. Apakah yang dimaksud dengan Aspek Budaya yang Mempengaruhi Perilaku
Kesehatan dan Status Kesehatan ?
8. Apakah yang dimaksud dengan Perubahan Sosial Budaya ?
9. Apakah yang dimaksud dengan Social Learning Theory?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud masyarakat


2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud budaya
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dari aspek sosial budaya
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan perubahan social budaya
5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud budaya yang mempengaruhi
Kesehatan

4
6. Untuk mengetahui apa yang dimakksud aspek sosial budaya yang
mempengaruhi perilaku Kesehatan dan status Kesehatan
7. Untuk mengetahui apa yang dimaksud aspek budaya yang mempengaruhi
perilaku Kesehatan dan status Kesehatan.
8. Untuk mengetahui apa yang dimaksud perubahan sosial budaya
9. Untuk mengetahui apa yang dimaksud social theory learning

D. Manfaat

1. Untuk Mahasiswa
Makalah ini di harapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
dalam mengenali aspek sosial budaya dan Kesehatan.
2. Untuk Masyarakat
Hasil dari membaca makalah ini penulis berharap masyarakat bisa
lebih mengerti terhadap keadaan sekitar, dan mengetahui apa saja aspek
sosial budaya dan Kesehatan.
3. Untuk Institusi dan Pendidikan
Membaca dan memahami makalah ini bisa memberikan masukan dari
instiusi kepada pelajar agar mengetahui aspek sosial budaya dan
Kesehatan.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Masyarakat

Manusia adalah makhluk yang mempunyai keinginan untuk menyatu dengan


sesama serta alam lingkungan yang ada di sekitarnya. Dengan menggunakan
pikiran, naluri, perasaan, keinginan manusia dapat memberi reaksi dan
melakukan interaksi dengan lingkungan. Pola interaksi sosial diperoloeh dari
hubungan yang berkesinambungan dalam suatu masyarakat. Adapun pengertian
dari masyarakat menurut para ahli antara lain sbb :

1. Selo Sumardjan berpendapat bahwa masyarakat merupakan orang- yang


hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
2. Karl Marx berpendapat bahwa masyarakat merupakan suatu struktur yang
menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya
pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
3. Emile Durkheim berpendapat bahwa masyarakat adalah suau kenyataan
objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
4. Paul B. Horton & C. Hunt berpendapat bahwa masyarakat adalah
sekumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama dalam waktu yang
cukup lama, tinggal di tempat/wilayah tertentu, memiliki kebudayaan sama
serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok /di kumpulan
manusia tersebut.
5. Koentjaraningrat (1996) berpendapat bahwa masyarakat merupakan satu
kesatuan hidup manusia yang berinteraksi sesuai dengan sistem adat
istiadatnya tertentu yang sifat berkesinambungan dan terikat oleh rasa
identitas Bersama.
6. Gillin (1954) berpendapat bahwa masyarakat merupakan sekelompok
manusia yang besar dan yang mempunyai kebiasaan, sikap, tradisi dan
perasaan persatuan yang sepadan/sama.

Faktor / Unsur Masyarakat . Menurut Soerjono Soekanto alam masyarakat


setidaknya meliputi unsur sebagai berikut ini yakni:

a. Memiliki Anggota minimal dua orang.


b. Anggota yang sadar sebagai satu kesatuan.

6
c. Berhubungan dalam waktu yang cukup lama dan menghasilkan manusia baru
yang saling berkomunikasi,berinteraksi dan membuat aturan yang
berhubungan antara anggota masyarakat.
d. Menjadi suatu sistem hidup bersama yang memunculkan kebudayaan serta
keterkaitan satu sama lain sebagai suatu anggota masyarakat.

Ciri -ciri / Kriteria dari Masyarakat Yang Baik. Menurut Marion Levy adanya
empat kriteria yang harus dipenuhi agar sekumpulan manusia bisa dikatakan /
disebut sebagai anggota masyarakat.

1. Adanya sistem tindakan utama.


2. Saling setia kepada sistem tindakan utama.
3. Bisa dan mampu bertahan lebih dari masa hidup seorang anggota.
4. Sebagian atau keseluruhan anggota baru dapat dari kelahiran atau dari
reproduksi manusia.

B. Kebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal dari Bahasa sansekerta yang berarti
buddhayah, yang merupakan salah satu bentuk jamak dari buddhi atau budi yang
berarti akal dapat diartikan sebagai hal yang berkaitan dengan akal budi
manusia. Dalam, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari Bahasa latin
Colere merupakan memproses atau mengerjakan. Bisa diartikan juga mengolah
tanah atau bertani. Kata dari culture juga bisa diartikan sebagai kultur dalam
bahasa Indonesia.

 Kebudayaan yang sangat erat hubungan dengan masyarakat. Melville J.


Herskovits dan Bronislaw Malinowski berpendapat bahwa semua sesuatu
yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang
dimiliki masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapatnya adalah Cultural-
Determinism.
 Herskovits memandang kebudayaan adalah sebagai suatu yang turun
temurun dari satu generasi ke generasi yang berikutnya kemudian disebut
sebagai superorganic.
 Andreas Eppink, memandang kebudayaan mengandung semua
pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan dan serta semua
struktur sosial, religius, dsb.
 Edward Burnett Tylor, berpendapat bahwa kebudayaan adalah
keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terdapat pengetahuan,

7
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan
yang lain didapat dari seseorang sebagai anggota masyarakat.
 Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan
merupakan sarana hasil karya, dan rasa, cipta dari masyarakat.

Dari Sebagian definisi tersebut, dapat disimpulkan pengertian mengenai


kebudayaan merupakan sesuatu yang akan memengaruhi tingkat dari
pengetahuan dan meliputi sistem ide /gagasan yang ada dalam pikiran manusia,
sehingga dalam kehidupan sehari-harinya, kebudayaan itu sendiri bersifat
abstrak.

Sedangkan perwujudan suatu kebudayaan merupakan benda yang


dihasilkan atau diciptakan oleh manusia sebagai makhluk berbudaya, meliputi
perilaku dan benda yang bersifat nyata, missal pola perilaku, bahasa, peralatan
hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan masih banyak lagi , semuannya
ditujukan untuk membantu manusia didalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.

Terdapat pendapat para ahli yang mengemukakan mengenai suatu


komponen atau unsur kebudayaan, diantarannya sebagai berikut:

1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan mempunyai 4 unsur pokok,


yaitu:
a. Sebuah alat-alat teknologi
b. Suatu sistem ekonomi
c. kekeluargaan
d. Suatu kekuasaan politik
2. Bronislaw Malinowski mengemukakan ada 4 unsur pokok yang meliputi
sebagai berikut:
a. sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para
anggota masyarakat untuk dapat menyesuaikan diri dengan alam
yang ada di sekelilingnya
b. Adanya organisasi ekonomi
c. Terdapat alat dan lembaga ataupun petugas untuk pendidikan atau
keluarga adalah lembaga pendidikan utama.
d. Adanya organisasi kekuatan (politik)

8
C. Definisi Sosial Budaya

Sosial budaya meliputi dari dua kata yaitu sosial dan budaya. Sosial yang
berarti segala sesuatu yang berhubungan dengan masyarakat yang ada
disekitar. Sedangkan budaya berasal dari kata yaitu bodhya yang berarti pikiran
dan akal budi. Budaya juga bisa diartikan sebagai semua hal yang dibuat
manusia berdasar pikiran dan akal budinya yang mengandung cinta dan rasa.
Jadi kesimpulannya yaitu sosial budaya adalah semua hal yang diciptakan
manusia dengan pikiran dan budi dalam kehidupan bermasyarakat.
Pengertian dari sosial budaya menurut para ahli sebagai berikut:

a. Andreas Eppink berpendapat bahwa sosial budaya atau kebudayaan


merupakan segala sesuatu atau tata nilai yang berlaku didalam sebuah
masyarakat yang menjadi ciri khas dari masyarakat tersebut.
b. Menurut Burnett kebudayaan merupakan keseluruhan berupa kesenian, adat
istiadat, moral, hukum, pengetahuan, kepercayaan dan kemampuan pikir
didalam bentuk yang lain didapatkan seseorang sebagai anggota dari
masyarakat dan semua bersifat kompleks.

Sosial budaya bisa memberikan dampak sendiri bagi masyarakat yang ada
disekitar. Dampak ini bisa berupa dampak positif dan dampak negatif. Dampak
positifnya bisa berupa sebagai berikut:
1. Sebagai pedoman didalam hubungan antara manusia dengan komunitas
atau kelompoknya.
2. Sebagai sebuah simbol pembeda antara manusia dengan binatang.
3. Sebagai petunjuk atau tata cara mengenai bagaimana manusia harus
berperilaku didalam kehidupan sosialnya.
4. Sebagai suatu modal dan dasar didalam pembangunan kehidupan
manusia.
5. Sebagai suatu ciri khas dari setiap kelompok manusia.

Sementara dampak negatifnya adalah:


1. Menimbulkan sebuah kerusakan lingkungan dan kelangsungan suatu
ekosistem alam.
2. Mengakibatkan adanya suatu kesenjangan sosial yang dikemudian
menjadi penyebab munculnya penyakit sosial, termasuk tingginya tingkat
kriminalitas.

9
3. Mengurangi bahkan bisa menghilangkan suatu ikatan batin dan moral
yang biasanya bisa dekat didalam hubungan sosial antar masyarakat.

Jadi, terciptanya sebuah kebudayaan atau sosial budaya di masyarakat


dikarenakan dari interaksi antar manusia dengan alam sekitarnya. Sehingga kita
seharusnya bisa menjaga dan melestarikan kebudayaan yang sudah lama kita
pertahankan.
D. Perubahan Sosial Budaya

Dalam teori HL blum mengenai status kesehatan,maka bisa dijelaskan


tentang beberapa faktor yang dapat mempengaruhi status kesehatan, antara lain
sebagai berikut:
1. Lingkungan yang meliputi dari lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi,
perilaku, keturunan,serta pelayanan Kesehatan.
2. Belum juga menjelaskan bahwa lingkungan sosial budaya itu tidak saja dapat
mempengaruhi status Kesehatan, tetapi juga bisa mempengaruhi perilaku
Kesehatan.

Sebagaimana kita ketahui masyarakat Indonesia terdiri dari banyak suku


bangsa yang memiliki latar budaya yang sangat beraneka ragam.lingkungan
budayanya tersebut sangat mempegaruhi tingkah laku dari manusia yang
mempunyai budaya tersebut,sehingga dengan adanya beranekaragam
budaya,memunculkan variasi didalam perilaku manusia dalam bentuk segala
hal, termasuk dalam perilaku kesehatannya.

Dengan masalah itu maka petugas kesehatan yang memberikan pelayanan


kesehatan ke masyarakat dangan latar budaya yang sangat beraneka ragam,
perlu sekali kita mengetahui budaya dan masyarakat yang dilayaninya,agar
pelayanan kesehatan yang diberikan ke masyarakat akan memberi hasil yang
optimal,yaitu dapat meningkatkan kesehatan masyarakat.

Manusai merupakan mahluk sosial yang didalam kehidupannya tidak bisa


hidup sendiri sehingga membentuk satu kesatuan hidup yang dinamakan
masyarakat.dengan definisi itu ternyata pengertian masyarakat masih dirasakan
luas sehingga untuk lebih konkretnya maka terdapat beberapa unsur
masyarakat,unsur masyarakat dapat dikelompokan menjadi 2 bagian yaitu:

a. Satu kesatuan sosial, dan

10
b. Pranata sosial.
Kesatuan sosial adalah bentuk dan susunan dari kesatuan individu yang
berinteraksi dengan kehidupan bermasyarakat.sedangkan yang dimaksud
dengan, pranata sosial yaitu himpunan norma dari semua tingkatan yang
berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan bermasyarakat. norma
tersebut memberikan sebuah petunjuk bagi tingkah laku seseorang yang hidup
didalam masyarakat. Kebudayaan. dalam pengertiannya yang terbatas,banyak
orang yang memberikan definisi kebudayaan yaitu seabagai bangunan yang
indah seperti,candi,tarian,seni suara dan seni rupa.

Taylor memberikan definisi mengenai kebudayaan itu sebagai keseluruhan


yang komleks yang ada didalamnya mengandung ilmu pengetahuan,dan
kepercayaan serta kemampuan kesenian.moral ,hukam adat istiadat dan
kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat manusia sebagai anggota
masyarakat.sedangkan menurut Koentjaraningrat mendefinisikan bahwa
kebudayaan itu merupakan seluruh kelakuan atau perilaku dan hasil dari
kelakuan manusia yang teratur oleh tata kelakuan yang haus didapatkan dengan
belajar dan yang semua tesusun didalam kehidupan masyarakat.

E. Aspek Sosial Budaya yang Mempengaruhi Perilaku Kesehatan dan Status


Kesehatan.
Selanjutnya dijelaskan beberapa aspek sosial budaya yang dapat
mempengaruhi perilaku kesehatan dan status kesehatan.yang pertama meliputi
yaitu:
e. Umur,
f. Jenis Kelamin,
g. Pekerjaan,dan
h. Sosial Ekonomi
Jika dilihat dari aspek umur, maka terdapat perbedaan golongan penyakit
berdasarkan golongan umur.misal dari kalangan balita banyak menderita penyakit
infeksi, sedangkan pada golongan dewasa atau usia lanjut lebih banyak yang
menderita penyakit kronis.demikian juga dari aspek menurut jenis
kelamin,dikalangan wanita lebih banyak menderita penyakit kanker
payudara,sedangkan pada laki-laki lebih banyak menderita penyakit kanker
prosat.begitu juga dari asapek jenis pekerjaan,dikalangan petani banyak yang
menderita penyakit cacingan,karena adanya aktifias banyak yang dilakukan
disawah,sedangkan pada buruh tekstil banyak yang menderita penyakit saluran
pernafasan karena banyak terpapar debu. keadaan sosial ekonomi juga bisa

11
berpengaruh pada pola penyakit,bahkan juga berpengaruh sampai pada kematian,
misal angka kematian lebih tinggi pada golongan yang status ekonominya rendah
dibandingkankan dengan status ekonomi tinggi. demikian juga dengan obesitas lenih
ditemukan dikalangan masyarakat dengan status ekonominnya tinggi.
Menurut H Ray Elling (1970) terdapat beberapa faktor sosial yang
berpengaruh pada perilaku kesehatan.diantarannya:
1. Self concept,
2. Image kelompok.G.M foster menambahkan,bahwa pada identifikasi individu
kepada kelompok juga berpengaruh terhadap perilaku Kesehatan masyarakat.

a) Pengaruh self concept

Kita ditentukan terhadap tingkat kepuasan atau tidak kepuasan yang kita
rasakan terhadap diri sendiri,terutama bagaimana kita ingin memperlihatkan
diri kita ke orang lain,oleh sebab itu,secara tidak langsung self concept kita
cenderung menentukan ,apa kita akan menerima keadaan diri kita ini seperti
adanya atau malah justru berusaha untuk mengubahnya.

Self concept yaitu faktor yang penting dalam kesehatan,karena bisa


mempengaruhi perilaku masyarakat dan bisa juga perilaku petugas
kesehatan.

b) Pengaruh Image Kelompok.

Image seorang individu sangat dipengaruhi oleh image


kelompok.sebagai contoh,seorang anak dokter yang akan terpapar oleh
organisasi kedokterannya dan orang dengan pendidikan tingginya,
sedangkan anak petani tidak bisa terpapar dengan lingkungan medis,dan
besar kemungkinan juga tidak memeiliki cita-cita untuk menjadi dokter.

c) Pengaruh identifikasi kelompok sosial terhadap perilaku kesehatan.

Identifikasi kelompok kecil yang sangat penting untuk memberikan


keamanan psikologis serta kepuasan dalam pekerjaan mereka.

F. Aspek budaya yang bisa mempengaruhi status kesehatan dan perilaku


kesehatan
Menurut G.M foster (1973) Aspek budaya yang bisa mempengaruhi
kesehatan seseorang antara lain adalah:

1. Tradisi
2. Sikap fatalism

12
3. Nilai
4. Ethnocentrisme
5. Unsur budaya yang dipelajari pada tingkat awal dalam proses sosialisasi.

1) Pengaruh tradisi terhadap perilau kesehatan serta status kesehatan.


Ada beberapa tradisi dalam masyarakat yang bisa berpengaruh
negatif terhadap kesehatan masyarakat, misal di New Guinea, pernah terjadi
wabah penyakit kuru.penyakit ini bisa menyerang susunan saraf otak dan
penyebabnya yaitu terdapat virus.penderita hanya terbatas pada anak dan
wanita.setelah dilakukan penelitaian ternyata penyakit ini bisa menyebar
karena terdapat tadisi kanibalisme.
2) Pengaruh sikap fatalism terhadap perilaku dan status kesehatan.
Hal ini merupakan sikap fatalism yang bisa jadi mempengaruhi
perilaku kesehatan,beberapa anggota masyarakat di kalangan kelompok
yang mempunyai kepercayaan beragama Islam bahwa anak adalah titipan
Tuhan,dan sakit atau mati itu merupakan takdir,sehingga masyarakat yang
kurang berusaha untuk mencari pertolongan atau pengobatan bagi anaknya
yang sakit,atau menyelamatkan seorang dari kematian.
3) Pengaruh sikap terhadap Ethnosentris yang perilaku dan status kesehatan
Sikap ethnosentrime yaitu sikap yang memandang bahwa
kebudayaan sendiri yang lebih baik jika dibanding dengan kebudayaan pihak
lain.misalnya orang barat yang merasa bangga terhadap kemajuan ilmu
teknologi yang dimiliki,dan selalu beranggapan bahwa kebudayaan dia yang
paling maju,sehingga merasa superior terhadap budaya masyarakat yang
sedang berkembang. tetapi dari sisi lain,semua anggota dari budaya lain
menganggap yang dilakukan secara alamiah yaitu yang terbaik. Oleh sebab
itu,sebagai petugas kesehatan kita harus bisa menghindari sikap yang
menganggap bahwa petugas merupakan orang yang paling pintar,paling tahu
tentang masalah kesehatan karena pendidikan petugas lebih tinggi dari
pendidikan masyarakat ditempat sehingga tidak perlu mengikut sertakan
masyarakat didalam masalah kesehatan masyarakat.dalam hal ini ,petugas
lebih menguasai tentang masalah kesehatan,tetapi masyarakat harus bekerja
lebih untuk mengetahui keadaan di masyarakatnya sendiri.
4) Pengaruh perasaan bangga terhadap status perilaku kesehatan.
Suatu perasaan yang bangga terhadap budaya yang berlaku bagi
setiap orang.hal itu berkaitan dengan sikap ethnosentrisme.
5) Pengaruh norma terhadap perilaku Kesehatan di masyarakat.

13
Seperti halnya dengan rasa bangga terhadap status,norma yang ada
dimasyarakat sangat mempengaruhi terhadap perilaku kesehatan dari
anggota masyarakat yang mendukung norma tersebut. sebagai contoh,demi
menurunkan angka kematian ibu dan bayi banyak yang mengalami hambatan
karena terdapat norma yang melarang hubungan dokter sebagai pemberi
layanan dengan ibu hamil sebagai pengguna layanan kesehatan.
6) Pengaruh nilai terhadap perilaku kesehatan
Nilai yang berlaku didalam masyarakat berpengaruh terhadap perilaku
kesehatan.nilai tersebut ada yang menunjang dan ada juga yang merugikan
kesehatan.beberapa nilai yang dapat merugikan kesehatan misalnya yaitu
penilaian yang tinggi terhadap beras putih meskipun masyarakat sudah
mengetahui bahwa beras merah yang lebih banyak mengandung vitamin B1
jika dibanding dengan beras putih,masyarakat memberikan nilai bahwa beras
putih memamng lebih enak dan lebih bersih.Contoh lain adalah masih banyak
petugas kesehatan yang merokok meskipun mereka tahu bagaimana bahaya
merokok terhadap Kesehatan itu sendiri.
7) Pengaruh unsur budaya yang kita pelajari pada tingkat awal dari proses
sosialisasi terhadap perilaku kesehatan
Pada tingkat awal proses sosialisasi,seorang anak diajarakan antara
lain bagaimana cara makan yang baik,bahan makanan apa yang dimakan,
bagaiamana cara buang air kecil dan besar,dan lain-lain. kebiasaan itu terus
dilakukan sampai anak tersebut beranjak dewasa dan bahkan menjadi
tua.kebiasaan tersebut sangat mempengaruhi perilaku terhadap kesehatan
yang sangat sulit untuk dirubah.
8) Pengaruh konsekuensi inovasi terhadap perilaku kesehatan

Tidak ada perubahan yang terjadi didalam isolasi,atau dengan


perkataan lain,suatu perubahan akan menghasilkan suatu perubahan yang
kedua dan perubahan yang ketiga.apabila seorang pendidik Kesehatan ini
ingin melakukan suatu perubahan perilaku kesehatan masyarakat,maka
harus dipikirkan yaitu konsekuensi apa yang akan terjadi jika melakukan
perubahan,menganalisis faktor yang terlibat dan berpengaruh terhadap
perubahan,dan berusaha untuk memprediksi tentang apa yang terjadi
dengan perubahan tersebut apabila tahu budaya masyarakat setempat dan
apabila tahu mengenai proses perubahan kebudayaan,maka harus dapat
mengantisipasi reaksi yang muncul dan mempengaruhi outcome dari
perubahan setelah direncanakan.

14
G. PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
Karena perilaku yang dipengaruhi budaya, maka untuk merubah perilaku
tersebut juga harus dirubah budayanya. Bentuk perubahan sosial budaya:
1. Perubahan yang bisa terjadi secara lambat dan cepat
2. Perubahan yang pengaruhnya sangat kecil dan yang pengaruhnya besar
3. Perubahan yang direncanakan dan perubahan yang tidak dapat
direncanakan

Perubahan kebudayaan yang terjadi dalam jangka waktu pendek disebut juga
dengan inovasi. Syarat inovasi yaitu meliputi:

1. Masyarakat merasa sangat membutuhkan perubahan


2. Perubahan yang harus dipahami dan dikuasi masyarakat
3. Perubahan yang dapat diajarkan
4. Perubahan yang memberikan keuntungan di masa yang akan datang
5. Perubahan yang tidak merusak prestise pribadi dan kelompok

Penyebab perubahan yang tidak meluas meliputi:

1. Pengguna perubahan baru mendapatkan suatu hukuman


2. Penemuan baru yang sulit diintegrasikan ke dalam pola kebudayaan yang
ada.

H. Social Learning Theory


Teori pembelajaran sosial social Learning Theori adalah
sebuah perluasan yang dari teori perilaku tradisional. Pada dasarnya teori
pembelajaran sosial dinamakan teori sosial kognitif oleh Albert Bandura
kemudian dikembangkan menjadi teori pembelajaran sosial. Teori ini dapat
menerima sebagian besar dari prinsip teori belajar berperilaku. Tetapi lebih
memberikan penekanan kepada efek dan isyarat perilaku serta proses mental
internal.

Teori pembelajaran sosial menyatakan bahwa faktor sosial kognitif


dan tingkah laku memiliki peranan penting dalam pembelajaran faktor kognitif
dan akan mempengaruhi batasan peserta didik tentang pemahaman dan
pola pikir akan semua fenomena yang ada di alam semesta sementara faktor
sosial termasuk perhatian serta kepedulian peserta didik terhadap tingkah
laku orang tua,keluarga,serta lingkungannnya yang akan mempengaruhi
tindakan tingkah laku peserta didik itu. Dalam pandangan sosial manusia

15
tidak didorong dari kekuatan dalam dan juga tidak dipaksakan oleh kekuatan
luar.

Teori belajar ini juga dikembangkan agar menjelaskan bagaimana


seseorang belajar dalam keadaan serta lingkungan yang sebenarnya.
Bandura menghipotesiskan tingkah laku Behavior, Lingkungan Environment
dan kejadian di internal pada peserta didik yang berpegaruh pada presepsi
dan aksi perception yang merupakan yaitu hubungan saling berpengaruh
dan berkaitan inter locking. Menurut Albert Bandura tingkah laku sering
dianalasis bebas dari timbal balik sehingga boleh mengubah kesan personal
dari seseorang. Pengakuan sosial berbeda mempengaruhi konsepsi dari
individu.Teori belajar sosial mempunyai konsep yang menekankan
komponen kognitif dan pikiran serta pemahaman evaluasi. Menurut Bandura
seseorang belajar melalui pengalaman langsung ataupun pengamatan serta
mencontoh model belajar dari apa yang dia baca, dengar,dan dilihat pada
media , dari orang lain dan lingkungan.

Albert Bandura mengemukakan seorang individu belajar banyak


tentang perilaku yang melalui peniruan atau modelling tanpa adanya
penguatan environment yang diteriman. Proses belajar semacam ini disebut
juga observational learning ,pembelajaran melalui pengamatan. Bandura juga
megemukakan teori pembelajaran sosial membahas bagaimana perilaku kita
dipengaruhi terhadap lingkungan melalui penguat 'reinvorcement dan
observational learning, cara pandang serta cara pikir yang kita miliki tentang
informasi begitupun sebaliknya, bagaimana perilaku kita bisa mempengaruhi
lingkungan dan menciptakan penguat 'reinvorcement dan observational
opportuniti. Teori belajar sosial menekankan pada observational learning
sebagai proses pembelajaran serta bentuk pembelajarannya yaitu seseorang
mempelajari perilaku dengan mengamati , cara sistematis imbalan dan
hukuman diberikan kepada orang lain. Dalam observational learning terdiri
empat tahap belajar dari proses pengamatan atau modeling. Proses yang
terjadi dalam observational learning antara lain:

a. Atensi, dalam tahapan ini seseorang harus mampu memberikan


perhatian terhadap model dengan cermat.
b. Etensi, tahapan ini yaitu tahapan mengingat kembali perilaku yang
ditampilkan terhadap model yang diamati maka seseorang perlu
memiliki ingatan bagus terhadap perilaku model.

16
c. Eproduksi, tahapan ini seseorang memberikan perhatian untuk
mengamati dengan cermat dan mengingat lagi perilaku yang telah
ditampilkan oleh modelnya maka berikutnya yaitu mencoba menirukan
atau mempraktekkan perilaku yang dilakukan oleh model.
d. Otivational, pada tahapan ini seseorang harus memiliki motivasi untuk
belajar dari model.

Terdapat dua jenis pembelajaran melalui pengamatan observational


learning yaitu:

1. Pembelajaran melalui pengamatan terjadi melalui kondidsi yang


dialami orang lain atau vicarious conditioning. misal seorang bisa
melihat teman dipuji atau ditegur oleh gurunya karena perbuatan dia,
maka dia kemudian meniru dan melakukan perbuatan lain yang
tujuannya sama yaitu ingin dipuji oleh gurunya. kejadian seperti ini
adalah contoh dari penguatan melalui pujian yang dialami orang lain
atau vicariousreinforcement.
2. Pembelajaran melalui pengamatan meniru perilaku model meskipun
model itu tidak mendapatkan penguatan atau pelemahan pada saat
pengamat itu sedang memperhatikan model serta
mendemonstrasikan sesuatu yang ingin dipelajari oleh pengamat dan
mengharapkan mendapat sebuah pujian dan penguatan apabila
menguasai semua secara tuntas yang dipelajari model tidak harus
visualisasi tiruan sebagai model.
Unsur- unsur Pembelajaran Social Learning.
Proses pembelajarn social learning menurut teori Bandura terjadi
dalam tiga komponen meliputi:
1. Perilaku Model
Individu dapat melakukan pelajaran dengan proses mengenal perilaku
model yang akan ditiru selanjutnya mempertimbangkan dan
memutuskan untuk menirunya sehingga dapat menjadi perilaku
sendiri.Perilaku model yaitu berbagai perilaku yang dikenal
dilingkunga. Apabila sesuai dengan keadaan dirinya minat,
pengalaman,cita-cita, tujuan dan sebagainya maka perilaku tersebut
akan ditiru.
2. Pengaruh Perilaku
Model untuk memahami pengaruh perilaku model maka harus
diketahui dan fungsi model itu sendiri yaitu meliputi:

17
a. Untuk memindahkan suatu informasi ke dalam diri individu.
b. Memperkuat dan memperlemah perilaku yang telah ada.
c. Memindahkan pola perilaku yang baru.
3. Proses Internal Pelajar
Model yang ada pada lingkungan memberikan rangsangan ke individu
yang membuat individu memberikan tindak balas apabila terjadi
hubungan terkait rangsangan dengan dirinya. Macam model boleh
berasal dari ibu,bapak, orangtua.orang dewasa, guru,pemimpin,
teman sebaya anggota keluarga,anggota masyarakat,tokoh
berprestisi seperti pahlawan,artis dan sebagainya.
Dalam kaitan dengan pengajaran di dalam kelas, guru hendaknya
adalah tokoh perilaku bagi siswanya. Proses kognitif siswa sebaiknnya
mendapat perhatian dari guru, kemudian lingkungan hendaknya
memberikan dukungan bagi proses pembelajaran, dan guru membantu
siswa didalam mengembangkan perilaku pembelajaran. Guru seharusnya
memperhatikan karakteristik siswa terutama yang berkaitan dengan
perbedaan individual, kesediaan, motivasi, serta proses kognitif. Hal lain
yang harus diperhatikan adalah kecakapan siswa dalam belajarnya dan
penyelesaian masalah dalam pengajaran. Proses pembelajaran
hendaknya tidak terpisah dari lingkungan social yang artinya apa yang
dilakukan dalam belajar dan pengajaran hendaknya mempunyai
keterkaitan dan padanan dengan kehidupan social yang nyata.Dalam
mengembangkan proses belajar yang efektif teori ini menyarankan
strategi sebagai berikut:
a. Pengidentifikasikan model perilaku akan digunakan dalam kelas.
b. Pengembangkan perilaku yang memberikan nilai secara fungsional
dan memilih perilaku model
c. Pengembangkan urutan atau peringkat proses dalam pengajaran
d. Penerapkan aktivitas pengajaran serta membimbing aktivitas
pembelajaran siswa didalam membentuk proses kognitif dan motorik.

Tingkah laku manusia adalah interaksi diantara 4 variabel yang juga


mempunyai peranan penting didalam proses pembelajaran
sosial,merupakan, lingkungan environment,individu personal, kognitif dan
perilaku behavior.
a. Person , karakteristik seseorang serta faktor kognitif ingatan,
perencanaan, penilaian dalam perannya sebagai individu, manusia

18
berperan sebagai subjek atau pelaku dalam proses pembelajaran
sosial. Setiap individu unik karena berbagai perbedaan yang ada di
dalam diri mereka antara satu dengan yang lain. Dalam proses
pembelajaran sosial faktor personal yang berasal dari individu itu
memiliki pengaruh yang penting, faktor tersebut yaitu :
 Pengetahuan
Pengetahuan satu individu dengan individu yang lain berbeda,
baik itu pengetahuan yang bersifat sosial, berasal dari
pengalaman, maupun pengetahuan yang bersifat edukatif atau
didapat melalui pendidikan normal.
 Sikap
Sikap seseorang disaat memandang suatu hal atau permasalahan
yang ada untuk setiap individu juga berbeda. Ada yang menyikapi
suatu permasalahan secara serius ada juga yang menyikapinya
secara santai.
 Penghargaan
Setiap individu senantiasa memiliki harapan ataupun sesuatu yang
mereka cita-citakan dalam kehidupan mereka. Hal ini yang
membuat pandangan mereka mengenai suatu hal juga berbeda
sesuai pengharapan atau ekspektasi mereka.
b. Lingkungan ,segala bentuk,susunan,komponen, fungsi interaktif
yang berabadi bumi baik biotik maupun abiotik. Dalam proses
pembelajaran sosial lingkungan meliputi lingkungan sosial budaya
atau lingkungan antar manusia dimana terdapat yaitu :
1. Pola hubungan sosial serta kaidah pendukungnya
2. Berlaku dalam lingkungan spasial ruang
3. Ruang lingkup ditentukan oleh keberlakuan pola
4. Pola hubungan sosial perilaku manusia di dalamnya
5. Dipengaruhi oleh tingkat rasa integrasi mereka yang
berada di dalamnya. Lingkungan ini mengikuti mengikuti
keberadaan manusia di bumi.
Artinya lingkungan sosial budaya mengalami perubahan yang sejalan
dengan peningkatan kemampuan adaptasi kultural manusia terhadap
lingkungannya dan juga sebaliknya faktor yang berasal dari
lingkungan yang dapat menjadi proses pembelajaran sosial
diantarannya:

19
a. Norma sosial yang berlaku
b. Akses masyarakat pola interaksi yang pengaruh satu sama lain
kemampuan untuk mengubah lingkungan sendiri
C. Behavior, Perilaku tindakan atau aksi yang bisa mengubah hubungan
individu dan lingkungan, faktor perilaku atau behavior yang
mempengaruhi proses pembelajaran sosial yaitu:
e. Keterampilan, kemampuan atau skill
f. Latihan
g. Efektivitas diri
Ketiga variable tidak harus mempunyai kekuatan atau memberikan
kontribusi yang sama. Biasanya yang paling berpengaruh yaitu aspek
kognitif. Teori pembelajaran sosial menganggap manusia sebagai
makhluk yang berupa pilihan menentukan keputusan dan menggunakan
proses perkembangan yang telah ada untuk menyimpulkan kejadian serta
komunikasi baik dengan orang lain. Antara individu, lingkungan, dan
perilaku saling berinteraksi dan mempengaruhi proses pembelajaran
sosial. Dimana perilaku seseorang tercipta dari hasil interaksi antara
faktor dalam diri individu tersebut dengan kondisi lingkungan tempat
individu tinggali. Proses pembelajaran sosial ini menekan pada komponen
kognitif dari pikiran individu terhadap suatu hal yang akhirnya
menghasilkan suatu pemahaman dan evaluasi mengenai hal tersebut.

20
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebudayaan adalah suatu perkembangan yang majemuk berasal dari nilai sosial,
norma sosial, ilmu pengetahuan dan keseluruhan struktur sosial, religius, dan semua
pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat. Terdapat
beberapa unsur kebudayaan yaitu alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga, kekuasaan
politik, serta sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota
masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam disekelilingnya, organisasi ekonomi,
alat dan lembaga atau petugas untuk pendidikan keluarga adalah lembaga pendidikan
utama, organisasi kekuatan politik.
Kebudayaan dapat mempengaruhi perilaku status kesehatan baik individu
maupun masyarakat. Terdapat ada beberapa aspek yang sosial budaya yang bisa
mempengaruhi kesehatan self concept , image kelompok, identifikasi individu, tradisi,
sikap serta fatalistis , dan sikap ethnocentris , bangga atas status sosial, nilai, norma,
pengaruh kebudayaan yang diajarkan pada tingkat awal dan konsekuensi dari inovasi.
Kesehatan untuk mencapai status kesehatan yang baik berupa, baik fisik, mental
ataupun kesejahteraan sosial, setiap individu atau kelompok harus mampu
mengidentifikasi setiap aspirasi, untuk memenuhi kebutuhan, dan mengubah atau
mengantisipasi keadaan lingkungan agar menjadi lebih baik. Kesehatan, sebagai
sumber kehidupan sehari-hari, bukan sekedar tujuan hidup. Kesehatan adalah konsep
yang positif yang sangat menekankan pada sumber sosial, budaya dan personal.
B. Saran
Kondisi kesehatan serta kesadaran masyarakat terhadap kesehatan, perlu
adanya peran yang aktif semua pihak dalam mengatasi masalah kesehatan terutama
kesehatan masyarakat. dibutuhkan kerja sama dalam merumuskan dan mengembangkan
program kesehatan masyarakat yang sesuai dengan karakteristik daerah setempat
sehingga tahap perubahan menuju masyarakat yang sehat dalam pengolahan. Pada

21
akhirnya memiliki self belonging bahwa kesehatan itu milik dan tanggung jawab
bersama. Selain itu, pola penyegaran, pembinaan, pemberdayaan dan penguatan
jaringan organisasi Puskesmas, Poskesdes, Posyandu, sangatlah penting didalam
mengembangkan sistem kesehatan masyarakat dengan tujuan masyarakat sehat dan
sejalan dengan melibatkan partisipasi masyarakat semaksimal mungkin dari organisasi
aktif yang berada di masyarakat seperti kader Posyandu, PKK, Pramuka, dan organisasi
lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

1
1. 145406677-Makalah-Aspek-Sosial-Budaya-Yang-Mempengaruhi-Kesehatan-Dalam-
Masyarakat.
2. Livani FA, Sodik MA. Pengaruh Sosial Budaya Masyarakat Terhadap Kesehatan. J
IIK Str Indones. Published online 2016:1-6.
http://baiqnurapriani.blogspot.com/2016/05/makalah-pengaruh-sosial-budaya.html
3. https://www.academia.edu/12276779/Makalah_social_learning

22

Anda mungkin juga menyukai