BILQIS NABILA
(10821003)
S1 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
Jl. KH Wachid Hasyim No. 65, Bandar Lor, Mojoroto, Kota Kediri
Telp. (0357) 773299 Fax. (0357) 721539 Kode Pos. 64114
E-mail : admin@iik.ac.id Website : www.iik.ac.id
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga kami
mampu menyelesaikan makalah Antropologi dengan judul ”Aspek Sosial Budaya dan
Kesehatan ” ini dengan tepat waktu.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada bapak Safari Hasan, S.IP., M.MRS
sebagai dosen pengampu mata kuliah Antropologi yang telah membimbing kami dalam
penyusunan makalah ini.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan para pembaca
serta seluruh masyarakat Indonesia khususnya para mahasiswa untuk kedepannya. Kami
sebagai penyusun pastinya tidak pernah lepas dari kesalahan. Begitu pula dalam
penyusunan makalah ini yang mempunyai banyak kekurangan. Untuk itu kami sangat
mengharap kritik dan saran yang membangun demi peningkatan makalah kami yang
selanjutnya.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................... 3
BAB I..................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN.................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang...................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah............................................................................................................5
C. Tujuan..................................................................................................................................5
D. Manfaat................................................................................................................................5
BAB II.................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN...................................................................................................................... 6
A. Masyarakat.............................................................................................................................6
B. Kebudayaan...........................................................................................................................7
C. Definisi Sosial Budaya...........................................................................................................8
D. Perubahan Sosial Budaya...................................................................................................10
E. Aspek Sosial Budaya yang Mempengaruhi Perilaku Kesehatan dan Status
Kesehatan.....................................................................................................................................11
F. Aspek budaya yang bisa mempengaruhi status kesehatan dan perilaku
kesehatan.....................................................................................................................................12
G. PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA..................................................................................14
H. Social Learning Theory.................................................................................................15
BAB III................................................................................................................................. 21
PENUTUP............................................................................................................................ 21
A. Kesimpulan.......................................................................................................................21
B. Saran..................................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 22
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah Kesehatan adalah bentuk dari salah satu faktor yang berperan
penting didalam mewujudkan sumber daya manusia berkualitas. Melalui suatu
pembangunan di bidang Kesehatan mampu diharapkan akan semakin meningkat
tingkat kesehatan masyarakat dan pelayanan Kesehatan yang dapat dirasakan
oleh semua lapisan masyarakat secara memadai.Berhasilnya sebuah
pembangunan kesehatan ditandai dengan adanya lingkungan yang kondusif,
sikap masyarakat yang proaktif dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan
serta dapat mencegah terjadinya penyakit, pelayanan kesehatan yang berhasil
dan berdaya guna tersebar secara keseluruhan ke wilayah Indonesia. Akan
tetapi, pada kenyataanya, pembangunan suatu kesehatan masih jauh dari yang
diharapkan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
4
6. Untuk mengetahui apa yang dimakksud aspek sosial budaya yang
mempengaruhi perilaku Kesehatan dan status Kesehatan
7. Untuk mengetahui apa yang dimaksud aspek budaya yang mempengaruhi
perilaku Kesehatan dan status Kesehatan.
8. Untuk mengetahui apa yang dimaksud perubahan sosial budaya
9. Untuk mengetahui apa yang dimaksud social theory learning
D. Manfaat
1. Untuk Mahasiswa
Makalah ini di harapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
dalam mengenali aspek sosial budaya dan Kesehatan.
2. Untuk Masyarakat
Hasil dari membaca makalah ini penulis berharap masyarakat bisa
lebih mengerti terhadap keadaan sekitar, dan mengetahui apa saja aspek
sosial budaya dan Kesehatan.
3. Untuk Institusi dan Pendidikan
Membaca dan memahami makalah ini bisa memberikan masukan dari
instiusi kepada pelajar agar mengetahui aspek sosial budaya dan
Kesehatan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Masyarakat
6
c. Berhubungan dalam waktu yang cukup lama dan menghasilkan manusia baru
yang saling berkomunikasi,berinteraksi dan membuat aturan yang
berhubungan antara anggota masyarakat.
d. Menjadi suatu sistem hidup bersama yang memunculkan kebudayaan serta
keterkaitan satu sama lain sebagai suatu anggota masyarakat.
Ciri -ciri / Kriteria dari Masyarakat Yang Baik. Menurut Marion Levy adanya
empat kriteria yang harus dipenuhi agar sekumpulan manusia bisa dikatakan /
disebut sebagai anggota masyarakat.
B. Kebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal dari Bahasa sansekerta yang berarti
buddhayah, yang merupakan salah satu bentuk jamak dari buddhi atau budi yang
berarti akal dapat diartikan sebagai hal yang berkaitan dengan akal budi
manusia. Dalam, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari Bahasa latin
Colere merupakan memproses atau mengerjakan. Bisa diartikan juga mengolah
tanah atau bertani. Kata dari culture juga bisa diartikan sebagai kultur dalam
bahasa Indonesia.
7
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan
yang lain didapat dari seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan
merupakan sarana hasil karya, dan rasa, cipta dari masyarakat.
8
C. Definisi Sosial Budaya
Sosial budaya meliputi dari dua kata yaitu sosial dan budaya. Sosial yang
berarti segala sesuatu yang berhubungan dengan masyarakat yang ada
disekitar. Sedangkan budaya berasal dari kata yaitu bodhya yang berarti pikiran
dan akal budi. Budaya juga bisa diartikan sebagai semua hal yang dibuat
manusia berdasar pikiran dan akal budinya yang mengandung cinta dan rasa.
Jadi kesimpulannya yaitu sosial budaya adalah semua hal yang diciptakan
manusia dengan pikiran dan budi dalam kehidupan bermasyarakat.
Pengertian dari sosial budaya menurut para ahli sebagai berikut:
Sosial budaya bisa memberikan dampak sendiri bagi masyarakat yang ada
disekitar. Dampak ini bisa berupa dampak positif dan dampak negatif. Dampak
positifnya bisa berupa sebagai berikut:
1. Sebagai pedoman didalam hubungan antara manusia dengan komunitas
atau kelompoknya.
2. Sebagai sebuah simbol pembeda antara manusia dengan binatang.
3. Sebagai petunjuk atau tata cara mengenai bagaimana manusia harus
berperilaku didalam kehidupan sosialnya.
4. Sebagai suatu modal dan dasar didalam pembangunan kehidupan
manusia.
5. Sebagai suatu ciri khas dari setiap kelompok manusia.
9
3. Mengurangi bahkan bisa menghilangkan suatu ikatan batin dan moral
yang biasanya bisa dekat didalam hubungan sosial antar masyarakat.
10
b. Pranata sosial.
Kesatuan sosial adalah bentuk dan susunan dari kesatuan individu yang
berinteraksi dengan kehidupan bermasyarakat.sedangkan yang dimaksud
dengan, pranata sosial yaitu himpunan norma dari semua tingkatan yang
berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan bermasyarakat. norma
tersebut memberikan sebuah petunjuk bagi tingkah laku seseorang yang hidup
didalam masyarakat. Kebudayaan. dalam pengertiannya yang terbatas,banyak
orang yang memberikan definisi kebudayaan yaitu seabagai bangunan yang
indah seperti,candi,tarian,seni suara dan seni rupa.
11
berpengaruh pada pola penyakit,bahkan juga berpengaruh sampai pada kematian,
misal angka kematian lebih tinggi pada golongan yang status ekonominya rendah
dibandingkankan dengan status ekonomi tinggi. demikian juga dengan obesitas lenih
ditemukan dikalangan masyarakat dengan status ekonominnya tinggi.
Menurut H Ray Elling (1970) terdapat beberapa faktor sosial yang
berpengaruh pada perilaku kesehatan.diantarannya:
1. Self concept,
2. Image kelompok.G.M foster menambahkan,bahwa pada identifikasi individu
kepada kelompok juga berpengaruh terhadap perilaku Kesehatan masyarakat.
Kita ditentukan terhadap tingkat kepuasan atau tidak kepuasan yang kita
rasakan terhadap diri sendiri,terutama bagaimana kita ingin memperlihatkan
diri kita ke orang lain,oleh sebab itu,secara tidak langsung self concept kita
cenderung menentukan ,apa kita akan menerima keadaan diri kita ini seperti
adanya atau malah justru berusaha untuk mengubahnya.
1. Tradisi
2. Sikap fatalism
12
3. Nilai
4. Ethnocentrisme
5. Unsur budaya yang dipelajari pada tingkat awal dalam proses sosialisasi.
13
Seperti halnya dengan rasa bangga terhadap status,norma yang ada
dimasyarakat sangat mempengaruhi terhadap perilaku kesehatan dari
anggota masyarakat yang mendukung norma tersebut. sebagai contoh,demi
menurunkan angka kematian ibu dan bayi banyak yang mengalami hambatan
karena terdapat norma yang melarang hubungan dokter sebagai pemberi
layanan dengan ibu hamil sebagai pengguna layanan kesehatan.
6) Pengaruh nilai terhadap perilaku kesehatan
Nilai yang berlaku didalam masyarakat berpengaruh terhadap perilaku
kesehatan.nilai tersebut ada yang menunjang dan ada juga yang merugikan
kesehatan.beberapa nilai yang dapat merugikan kesehatan misalnya yaitu
penilaian yang tinggi terhadap beras putih meskipun masyarakat sudah
mengetahui bahwa beras merah yang lebih banyak mengandung vitamin B1
jika dibanding dengan beras putih,masyarakat memberikan nilai bahwa beras
putih memamng lebih enak dan lebih bersih.Contoh lain adalah masih banyak
petugas kesehatan yang merokok meskipun mereka tahu bagaimana bahaya
merokok terhadap Kesehatan itu sendiri.
7) Pengaruh unsur budaya yang kita pelajari pada tingkat awal dari proses
sosialisasi terhadap perilaku kesehatan
Pada tingkat awal proses sosialisasi,seorang anak diajarakan antara
lain bagaimana cara makan yang baik,bahan makanan apa yang dimakan,
bagaiamana cara buang air kecil dan besar,dan lain-lain. kebiasaan itu terus
dilakukan sampai anak tersebut beranjak dewasa dan bahkan menjadi
tua.kebiasaan tersebut sangat mempengaruhi perilaku terhadap kesehatan
yang sangat sulit untuk dirubah.
8) Pengaruh konsekuensi inovasi terhadap perilaku kesehatan
14
G. PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
Karena perilaku yang dipengaruhi budaya, maka untuk merubah perilaku
tersebut juga harus dirubah budayanya. Bentuk perubahan sosial budaya:
1. Perubahan yang bisa terjadi secara lambat dan cepat
2. Perubahan yang pengaruhnya sangat kecil dan yang pengaruhnya besar
3. Perubahan yang direncanakan dan perubahan yang tidak dapat
direncanakan
Perubahan kebudayaan yang terjadi dalam jangka waktu pendek disebut juga
dengan inovasi. Syarat inovasi yaitu meliputi:
15
tidak didorong dari kekuatan dalam dan juga tidak dipaksakan oleh kekuatan
luar.
16
c. Eproduksi, tahapan ini seseorang memberikan perhatian untuk
mengamati dengan cermat dan mengingat lagi perilaku yang telah
ditampilkan oleh modelnya maka berikutnya yaitu mencoba menirukan
atau mempraktekkan perilaku yang dilakukan oleh model.
d. Otivational, pada tahapan ini seseorang harus memiliki motivasi untuk
belajar dari model.
17
a. Untuk memindahkan suatu informasi ke dalam diri individu.
b. Memperkuat dan memperlemah perilaku yang telah ada.
c. Memindahkan pola perilaku yang baru.
3. Proses Internal Pelajar
Model yang ada pada lingkungan memberikan rangsangan ke individu
yang membuat individu memberikan tindak balas apabila terjadi
hubungan terkait rangsangan dengan dirinya. Macam model boleh
berasal dari ibu,bapak, orangtua.orang dewasa, guru,pemimpin,
teman sebaya anggota keluarga,anggota masyarakat,tokoh
berprestisi seperti pahlawan,artis dan sebagainya.
Dalam kaitan dengan pengajaran di dalam kelas, guru hendaknya
adalah tokoh perilaku bagi siswanya. Proses kognitif siswa sebaiknnya
mendapat perhatian dari guru, kemudian lingkungan hendaknya
memberikan dukungan bagi proses pembelajaran, dan guru membantu
siswa didalam mengembangkan perilaku pembelajaran. Guru seharusnya
memperhatikan karakteristik siswa terutama yang berkaitan dengan
perbedaan individual, kesediaan, motivasi, serta proses kognitif. Hal lain
yang harus diperhatikan adalah kecakapan siswa dalam belajarnya dan
penyelesaian masalah dalam pengajaran. Proses pembelajaran
hendaknya tidak terpisah dari lingkungan social yang artinya apa yang
dilakukan dalam belajar dan pengajaran hendaknya mempunyai
keterkaitan dan padanan dengan kehidupan social yang nyata.Dalam
mengembangkan proses belajar yang efektif teori ini menyarankan
strategi sebagai berikut:
a. Pengidentifikasikan model perilaku akan digunakan dalam kelas.
b. Pengembangkan perilaku yang memberikan nilai secara fungsional
dan memilih perilaku model
c. Pengembangkan urutan atau peringkat proses dalam pengajaran
d. Penerapkan aktivitas pengajaran serta membimbing aktivitas
pembelajaran siswa didalam membentuk proses kognitif dan motorik.
18
berperan sebagai subjek atau pelaku dalam proses pembelajaran
sosial. Setiap individu unik karena berbagai perbedaan yang ada di
dalam diri mereka antara satu dengan yang lain. Dalam proses
pembelajaran sosial faktor personal yang berasal dari individu itu
memiliki pengaruh yang penting, faktor tersebut yaitu :
Pengetahuan
Pengetahuan satu individu dengan individu yang lain berbeda,
baik itu pengetahuan yang bersifat sosial, berasal dari
pengalaman, maupun pengetahuan yang bersifat edukatif atau
didapat melalui pendidikan normal.
Sikap
Sikap seseorang disaat memandang suatu hal atau permasalahan
yang ada untuk setiap individu juga berbeda. Ada yang menyikapi
suatu permasalahan secara serius ada juga yang menyikapinya
secara santai.
Penghargaan
Setiap individu senantiasa memiliki harapan ataupun sesuatu yang
mereka cita-citakan dalam kehidupan mereka. Hal ini yang
membuat pandangan mereka mengenai suatu hal juga berbeda
sesuai pengharapan atau ekspektasi mereka.
b. Lingkungan ,segala bentuk,susunan,komponen, fungsi interaktif
yang berabadi bumi baik biotik maupun abiotik. Dalam proses
pembelajaran sosial lingkungan meliputi lingkungan sosial budaya
atau lingkungan antar manusia dimana terdapat yaitu :
1. Pola hubungan sosial serta kaidah pendukungnya
2. Berlaku dalam lingkungan spasial ruang
3. Ruang lingkup ditentukan oleh keberlakuan pola
4. Pola hubungan sosial perilaku manusia di dalamnya
5. Dipengaruhi oleh tingkat rasa integrasi mereka yang
berada di dalamnya. Lingkungan ini mengikuti mengikuti
keberadaan manusia di bumi.
Artinya lingkungan sosial budaya mengalami perubahan yang sejalan
dengan peningkatan kemampuan adaptasi kultural manusia terhadap
lingkungannya dan juga sebaliknya faktor yang berasal dari
lingkungan yang dapat menjadi proses pembelajaran sosial
diantarannya:
19
a. Norma sosial yang berlaku
b. Akses masyarakat pola interaksi yang pengaruh satu sama lain
kemampuan untuk mengubah lingkungan sendiri
C. Behavior, Perilaku tindakan atau aksi yang bisa mengubah hubungan
individu dan lingkungan, faktor perilaku atau behavior yang
mempengaruhi proses pembelajaran sosial yaitu:
e. Keterampilan, kemampuan atau skill
f. Latihan
g. Efektivitas diri
Ketiga variable tidak harus mempunyai kekuatan atau memberikan
kontribusi yang sama. Biasanya yang paling berpengaruh yaitu aspek
kognitif. Teori pembelajaran sosial menganggap manusia sebagai
makhluk yang berupa pilihan menentukan keputusan dan menggunakan
proses perkembangan yang telah ada untuk menyimpulkan kejadian serta
komunikasi baik dengan orang lain. Antara individu, lingkungan, dan
perilaku saling berinteraksi dan mempengaruhi proses pembelajaran
sosial. Dimana perilaku seseorang tercipta dari hasil interaksi antara
faktor dalam diri individu tersebut dengan kondisi lingkungan tempat
individu tinggali. Proses pembelajaran sosial ini menekan pada komponen
kognitif dari pikiran individu terhadap suatu hal yang akhirnya
menghasilkan suatu pemahaman dan evaluasi mengenai hal tersebut.
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebudayaan adalah suatu perkembangan yang majemuk berasal dari nilai sosial,
norma sosial, ilmu pengetahuan dan keseluruhan struktur sosial, religius, dan semua
pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat. Terdapat
beberapa unsur kebudayaan yaitu alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga, kekuasaan
politik, serta sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota
masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam disekelilingnya, organisasi ekonomi,
alat dan lembaga atau petugas untuk pendidikan keluarga adalah lembaga pendidikan
utama, organisasi kekuatan politik.
Kebudayaan dapat mempengaruhi perilaku status kesehatan baik individu
maupun masyarakat. Terdapat ada beberapa aspek yang sosial budaya yang bisa
mempengaruhi kesehatan self concept , image kelompok, identifikasi individu, tradisi,
sikap serta fatalistis , dan sikap ethnocentris , bangga atas status sosial, nilai, norma,
pengaruh kebudayaan yang diajarkan pada tingkat awal dan konsekuensi dari inovasi.
Kesehatan untuk mencapai status kesehatan yang baik berupa, baik fisik, mental
ataupun kesejahteraan sosial, setiap individu atau kelompok harus mampu
mengidentifikasi setiap aspirasi, untuk memenuhi kebutuhan, dan mengubah atau
mengantisipasi keadaan lingkungan agar menjadi lebih baik. Kesehatan, sebagai
sumber kehidupan sehari-hari, bukan sekedar tujuan hidup. Kesehatan adalah konsep
yang positif yang sangat menekankan pada sumber sosial, budaya dan personal.
B. Saran
Kondisi kesehatan serta kesadaran masyarakat terhadap kesehatan, perlu
adanya peran yang aktif semua pihak dalam mengatasi masalah kesehatan terutama
kesehatan masyarakat. dibutuhkan kerja sama dalam merumuskan dan mengembangkan
program kesehatan masyarakat yang sesuai dengan karakteristik daerah setempat
sehingga tahap perubahan menuju masyarakat yang sehat dalam pengolahan. Pada
21
akhirnya memiliki self belonging bahwa kesehatan itu milik dan tanggung jawab
bersama. Selain itu, pola penyegaran, pembinaan, pemberdayaan dan penguatan
jaringan organisasi Puskesmas, Poskesdes, Posyandu, sangatlah penting didalam
mengembangkan sistem kesehatan masyarakat dengan tujuan masyarakat sehat dan
sejalan dengan melibatkan partisipasi masyarakat semaksimal mungkin dari organisasi
aktif yang berada di masyarakat seperti kader Posyandu, PKK, Pramuka, dan organisasi
lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
1
1. 145406677-Makalah-Aspek-Sosial-Budaya-Yang-Mempengaruhi-Kesehatan-Dalam-
Masyarakat.
2. Livani FA, Sodik MA. Pengaruh Sosial Budaya Masyarakat Terhadap Kesehatan. J
IIK Str Indones. Published online 2016:1-6.
http://baiqnurapriani.blogspot.com/2016/05/makalah-pengaruh-sosial-budaya.html
3. https://www.academia.edu/12276779/Makalah_social_learning
22