Anda di halaman 1dari 9

Nama Kelompok : Kelas : B

1. Lia Rahmi (1610914320050)


2. Lintang Fajarisya S. (1610914220024)
3. Rakhmania Ramadanti (1610914220044)
4. Rusda Ariyanti Dewi (1610914120034)

RANGKUMAN MATERI PSIKOLOGI KOMUNITAS

A. Sejarah

Psikologi komunitas di Amerika mulai berkembang sejak 1955, ketika


diumumkan undang-undang tentang pengembangan konsep kesehatan mental
komunitas untuk mengurangi jumlah rumah sakit jiwa. Pada tahun 1963 Kennedy Bill
mengemukakan sistem komprehensif dalam layanan kesehatan mental, melakukan
deteksi dini dari gangguan kesehatan mental yang dapat menurunkan jumlah
penderita yang dimasukkan ke RSJ. Tahun 1965 dianggap sebagai kelahiran
Psikologi Komunitas pada saat itu diadakan konferensi di Massachusetts dimana para
psikolog membahas masa depan dan peran kesehatan mental, dan tak lama berselang
terbentuk Community Psychology dalam American Psychological Association (APA)

B. Arti dan Fungsi

Di Indonesia Psikologi Komunitas dibahas sebagai “Kesehatan Masyarakat”


dalam disiplin ilmu kedokteran dan Ilmu Kesehatan Masyarakat. Psikologi
Komunitas juga merupakan subbagian dalam Psikologi Sosial, Sosiologi dan ilmu-
ilmu sosial lainnya. Tapi dalam hal ini Psikologi Komunitas akan diuraikan sebagai
suatu kegiatan yang berkaitan dengan memberi bantuan kepada orang lain dalam hal
gangguan emosional, penyesuaian diri dan masalah-masalah psikologis lainnya.

Banyak perubahan-perubahan dalam tatanan masyarakat sekarang ini yang


menyebabkan banyaknya muncul gejala-gejala sosial seperti kemiskinan, kekumuhan,
polusi udara, pengungsian penduduk bahkan bencana alam sangat memungkinkan
munculnya ancaman gangguan-gangguan psikologis terutama dalam hal gangguan
emosional. Kondisi ini membutuhkan suatu pendekatan dari berbagai perspektif.

Psikologi komunitas pada dasarnya terkait dengan hubungan antar sistem sosial,
kesejahteraan dan kesehatan individu dalam kaitan dengan masyarakat. Psikologi
komunitas didefinisikan sebagai sutau pendekatan kepada kesehatan mental yang
menekankan pada peran daya lingkungan dalam menciptakan masalah atau
mengurangi masalah. Psikologi komunitas berfokus pada arah permasalahan
kesehatan mental dan sosial yang dikembangkan melalui intervensi juga riset
dengan seting mencakup masyarakat dan komunitas pribadi.

C. Sistem Kerja

Seorang ahli yang bernama Rapaport mengemukakan bahwa pespektif dari


psikologi komunitas memberikan perhatian pada tiga hal utama yakni :

a. Pengembangan sumber daya individu.


b. Aktivitas politik.
c. Ilmu Pengetahuan.

Ada beberapa konsep yang sangat melekat pada pendekatan psikologi komunitas,
yakni pada :

a. Pencegahan. Pencegahan dari gangguan psikologis bertujuan untuk


menghemat biaya perawatan penderita. Terdiri dari tiga yakni pencegahan
primer, sekunder dan tertier.
b. Pemberdayaan manusia. Pemberdayaan manusia dalam masyarakat bertujuan
untuk mempertahankan kesehatan dan mencegah munculnya gangguan-
gangguan psikologis.

Beberapa pertimbangan-pertimbangan dalam psikologi komunitas. Pertama.


Psikologi Komunitas menekankan kepada dua aspek secara serentak yakni kondisi
masyarakat sebagai dasar teori dan riset pada proses lingkungan sosial. Kedua.
Memusatkan, tidak hanya bertitik tolak pada kondisi psikologis individu, akan tetapi
atas berbagai tingkatan analisa yang bergerak dari individu kemudian
mengkelompokkannya ke dalam organisasi dan akhirnya kepada struktur yang
terbesar yakni kelompok masyarakt secara utuh dimana individu berada. Ketiga.
Psikologi Komunitas meliputi atau cakupan jangkauan luas berupa seting dan
substansi dari suatu area/daerah komunitas.

Dari ketiga dasar tersebut di atas psikologi komunitas dalam menganalisis


permasalahan individu memiliki keunikan tersendiri dimulai dari kondisi individu itu
sendiri kemudian mengarah kepada suatu pergerakan sosial masyarakat atau
sebaliknya atau juga dimulai secara bersama-sama.

Pada dasarnya Psikologi komunitas orientasi kerjanya hampir sama dengan


psikologi klinis dan kesehatan mental masyarakat dengan tujuan untuk mengenalkan
kesejahteraan manusia. Tetapi psikologi komunitas tidak hanya puas denan
kencenderungan klinis yang hanya menempatkan permasalahan kesehatan mental
yang berfokus di dalam diri individu. Psikologi komunitas lebih melihat ancaman
terhadap kesehatan mental dari lingkungan sosial atau konflik/ ketidakcocokan antara
individu dengan lingkungannya. Penekanan secara spesifik lebih kepada dukungan
sosial bukan kepada perubahan individu. Psikologi komunitas lebih memusatkan
perhatian pada kesehatan bukan kepada penyakit, dan kepada peningkaan
kemampuan individu dan komunitasnya.

Psikologi komunitas lebih berorientasi kepada tindakan preventif


(pencegahan). Maknanya psikologi komunitas berusaha untuk mencegah
permasalahan terjadi ke depan. Psikologi komunitas lebih melihat kepada adanya
indikasi dari suatu keadaan sehingga bisa melakukan tindakan preventif, dan
memiliki prediktor apa yang akan terjadi ke depan dengan kondisi yang ada sekarang.

Psikologi komunitas seperti halnya juga psikologi sosial di dalam


pengambilan suatu sistem atau kelompok melalui pendekatan kepada tingkah laku
manusia, akan tetapi lebih terkait kepada suatu pengetahuan psikologis untuk
memecahkan permasalahan sosial sedangkan psikologi ssial lebih berorientasi kepada
fenomena-fenomena interaksi individu dengan sosialnya. Permasalahan para pekerja
dan klien pada sistem manajemen diaplikasikan ke dalam penelahaan isu peraturan
sosial dan kontrol masyarakat, dan karakteristik serta kemampuan menghadapi
kelompok sosial secara lemah, seperti permasalahan minoritas dan lain sebagainya.

D. Tujuan

Area psikologi komunitas terbentuk pada membantu atau meningkatkan


kemampuan individu yang powerless terhadap komunitas sosialnya misalnya
kalangan minoritas, dan kemampuan individu untuk dapat mengambil kendali atas
lingkungan dan kehidupan mereka. Psikologi komunitas memiliki berbagai
pendekatan kearah perubahan sistem sosial :

a. Mengenalkan pertumbuhan dan pengembangan individu dan mencegah


munculnya suatu permasalahan kesehatan mental dan sosial.
b. Membuat suatu format intervensi yang sesuai dan cepat pada saat mana
intervensi tersebut sangat diperlukan.
c. Memungkinkan mereka yang telah bermasalah untuk hidup dengan baik dan
mendapat sokongan dar komnitasnya dan lebih baik lagi tingal pada tempat
yang dapat menerima kondisinya dan dia akan mendapatkan dukungan.

Sebagai contoh, psikologi komunitas mungkin dapat memberi intervensi terhadap


individu dengan cara, seperti menciptakan dan mengevaluasi arah kebijakan dan
program yang membantu masyarakat mengontrol tekanan ayang muncul dari aspek
dan lingkungan organisatoris yang memunculkan permasalahan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pendekatan komunitas :

a. Pendekatan Komunitas menekankan kepada efek dari dukungan sosial dan


tekanan sosial masyarakat serta tindakan preventif dan self-help.
b. Pemberdayaan lokal dan pentingnya keanekaragaman dan relatifitas budaya.
c. Menekankan kepada masyarakat, kekmampuan dan kekuatan pribadi sebagai
counter terhadap penyakit dan kelemahan.
d. Perspektif komunitas menekankan pada fungsi riset tidak hanya sebagai
pengembangan teori tetapi juga untuk kebijakan dan evaluasi program
analisis, dan kehadirannya secara impliait dan berharga bagi pengembangan
kesejahteraan masyarakat dan juga ilmu pengetahuan.

Pada intinya pendekatan komunitas tidak meletakkan gangguan di dalam individu


yang terganggu dan juga tidak secara totalitas menyalahkan lingkungan akan tetapi
fokusnya kepada interaksi orang dengan lingkungan-mengidentifikasikan peran dan
daya lingkungan yang dapat menciptakan/mengurangi masalah individu dan
kemudian memusatkan diri pada pemberdayaan individu dan kelompok individu
untuk lebih dapat dapat menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya

Bentuk peran nyata dari psikologi komunitas, seperti melakukan penelitian untuk
mengidentifikasi masalah dan menganalisa masalah-masalah komunitas, melakukan
penelitian mengenai sikap-sikap masyarakat, mengevaluasi program-program sosial
tertentu. Atau berpartisipasi dalam merancang/membuat pola-pola pelayanan sosial
serta memberikan evaluasi terhadap program tersebut.

E. Model dan proses Psikologi Komunitas.

Disini akan dipaparkan sedikit bagaimana sudut pandang psikologi komunitas


dalam melihat atau menganalisis dan melakukan pendekatan terhadap permasalahan
psikologi pada diri individu. Dalam menganalisis kedudukan individu dalam
komunitasnya, psikologi komunitas menggunakan 2 titik tolak :

1. Individu sebagai agen (tokoh;pelaku) didalam kehidupan komunitasnya.


Dalam hal ini komunitas berfungsi sebagai :
a. Arena/tempat munculnya tingkah laku.
b. Tempat individu berinteraksi dan merupakan lingkungan yang dapat
mendukung/menghambat individu..
Contoh : Individu yang cerdas, tidak akan berkembang pada lingkungan
sosial yang tidak mendukungnya, dan tidak memiliki fasilitas pendukung. Tapi
individu ini akan berkembag jika berada pada lingkugan sosial yang mendukung
dan memiliki fasilitas yang cukup

2. Individu dipandang sebagai objek dari kehidupan komunitasnya. Disini fungsi


komunitas sebagai sarana/media untuk terjadinya perubahan-perubahan
kualitas dari individu. Contoh : suatu daerah yang terpencil, mengalami
perubahan yang radikal seiring dengan perkembangan zaman, menjadi daerah
yang ramai dan pesat. Secara langsung akan mengubah perilaku individu-
individu yang ada di dalamnya.

Proses psikologi komunitas merupakan konteks (ruang lingkup) untuk


menerapkan model-model psikologi komunitas. Istilah model digunakan untuk
menunjuk pada suatu penyajian struktur dan fungsi dalam hal ini permasalahan
komunitas. Dalam masalah-masalah komunitas, psikologi komunitas menerapkan
model :

1. Model Kesehatan Mental ( The Mental Health Model). Model ini


beranggapan bahwa mencegah terjadinya gangguan mental akan lebih efektif
daripada mengobati.

2. Model Organisasi (The Organization Model). Model ini beranggapan


bahwa manajemen/pengelolaan bertanggung jawab untuk mengorganisir
elemen-elemen dalam kelompok., seperti : uang, materi/benda, alat-alat,
manusia yang bertujuan untuk mendapatkan profit. Dalam hubungannya
dengan manusia, proses ini bertujuan untuk mengarahkan usaha-usaha
memotivasi dan mengontrol tindakan serta mengontrol perilaku gara sesuai
dengan tujuan. Tanpa adanya intervensi dari manajemen, manusia akan
menjadi pasif dan tidak responsif terhadap kebutuhan-kebutuhan kelompok.
3. Model Tindakan Sosial (The Social Action Model). Model ini
menggunakan pendekatan dengan berpartisipasi langsung terhadap kondisi
yang menyebabkan timbulnya gangguan/masalah di dalam masyarakat.

4. Model ekologi (The Ecological Model). Model ini beranggapan bahwa


prinsip-prinsip ekologi dapat digunakan untuk mengidentifikasi masalah-
masalah yang timbul serta untuk menciptakan proses-proses intervensi yang
dibutuhkan.

F. Filosofi

Psikologi komunitas cukup populer dengan definisi sebagai ilmu yang


mempelajari efek-efek sosial dan faktor-faktor lingkungan terhadap perilaku yang
terjadi pada individu, kelompok, organisasi, dan tingkatan sosial yang lain (Heller
et .al., 1984, p.18). Definisi tersebut mengungkapkan bahwa fokus psikologi
komunitas adalah isu-isu sosial, institusi-institusi sosial, dan setting lain yang
mempebgaruhi kelompok-kelompok dan oraganisasi. Sasaran yang ingin dicapai
adalah meningkatkan serta mengoptimalkan kesejahteraan (well-being) dari
komunitas dan individu dengan penanganan alternatif yang inovatif dengan
berkolaborasi bersama anggota komunitas serta disiplin ilmu yang terkait baik di
dalam maupun di luar psikologi.

1. Pencegahan lebih baik daripada penanganan

Psikologi komunitas bercirikan adanya upaya untuk mencegah munculnya


permasalahan klinis pada tingakatan sosial yang ada. Hal ini juga berarti
intervensi psikologi sosial pada berkembangnya permasalahan sosial. Ada
pembagian di antara tingkatan dari intervensi pencegahan, yaitu: pencegahan
primer, pencegahan sekunder, dan pencegahan tersier. Pencegahan primer
merupakan usaha mencegah suatu masalah yang terjadi secara umum dan
bersama-sama atau permasalahan muncul paling awal pada situasi yang
memungkinkan terjadi. Cowen berargumen ada kriteria yang harus diikuti
dalam pencegahan pimer ini:
a. Program harus beroientasi pada massa atau kelompok
b. Harus dilakukan sebelum maladjustment
c. Merupakan tindakan sengaja sebagai fokus pada kekuatan penyesuaian.

Pencegahan sekunder merupakan usaha untuk mengatasi masalah pada


situasi mungkin muncul untuk pertama kalinya sebelum hal ini menjadi
semakin parah. Pencegahan tersier merupakan usaha untuk mengurangi
kuatnya masalah yang sekali muncul dari suatu kejadian yang terus menerus.

2. Penekanan pada kekuatan dan kompetensi

Konsep dari kompetensi dimunculkan oleh psikolog komunitas mula-


mula. Pertama, ini berkaitan dengan setting ekologis, atau lingkungan dan
implikasi-implikasinya untuk mengoptimalkan kompetensi individu dalam
komunitas. Kedua, kompetensi dikaitkan dengan konsep pencegahan. Jika
seseorang makin kuat di awal kehidupan individu atau kelompok maka
permasalahan dapat dihindari dengan lebih mudah.

3. Pentingnya Perspektif Ekologis

Perspektif ekologis memiliki arti suatu tes dari hubungan diantara orang-
orang dan lingkungan mereka (sosial maupun fisik) dan membangun suatu
kecocokan yang optimal di antara setting lingkungan dengan orang-orang di
dalamnya.

a. Menghargai Perbedaan
Dalam psikologi komunitas ada penghargaan terhadap perbedaan-
perbedaan yang ada. Setiap orang memiliki hak untuk berbeda dan
perbedaan tersebut bukan berarti menunjukkan posisi yang lemah
(inferior). Bilamana perbedaan ini ditangkap sebagai suatu fakta yang
tidak pernah lepas dari bagian hidup maka akan ada usaha mengenai
kesamaan bagi semua perbedaan-perbedaan yang ada. Kekuasaan
(empowerment)

b. Pilihan-pilihan di antara alternatif


Aspek penting dalam pilihan-pilhan adalah ketersediaan dan
aksesbilitas dari pilihan-pilhan mengenai alternatif-alternatif bagi orang-
orang untuk komunitas yang cocok baginya. Poin ini menekankan
adanya keunikan dari setiap individu yang memerlukan komunitas yang
sesuai dan tepat bagi dia.

c. Perubahan Sosial
Dengan dukungan penelitaian yang kuat maka salah satu sasaran
yang ingin dicapai dari psikologi komunitas adalah untuk memdorong
adanya perubahan sosial. Perencanaan mengenai perbahan sosial
merupakan bagian penting dalam psikologi komunitas. Perubahan sosial
ini dapat terjadi dengan direncanakan (planned social change) maupun
tanpa ada perencanaan terlebih dahulu (unplanned social change).

d. Kolaborasi dengan dan integrasi dengan disiplin ilmu lainnya


Menciptakan perubahan sosial merupakan tugas yang monumental.
Kolaborasi dengan disiplin ilmu lainnya berarti memberikan hasil
perubahan yang lebih baik dan lebih masuk akal.

4. Sensitivitas Komunitas
Lingkungan dan individu yang sangat cocok dapat menciptakan komunitas
yang lebih baik dengan sebuah semangat dan perasaan ke-kita-an. Ada
empat elemen yang perlu dipikirkan secara matang yaitu: keanggotaan
(membership), pengaruh, integrasi, dan perasaan emosi yang terkoneksi satu
sama lain.

Anda mungkin juga menyukai