Dosen pengampu
Nama kelompok
1. Ni Putu Galuh R 2114401076
2. Nira Rahma S 2114401077
3. Nisa Nur Haq 2114401078
4. Pricilia Aprilia 2114401079
5. Putri kris w 2114401080
6. Putri Nadya Agustin 2114401081
7. Respia hastuti 2114401082
8. Reza setriana 2114401083
9. Rosalinda Azzahra 2114401085
10.Ryan Aditya 2114401086
11.Siti Rahmawati 2114401087
12.Sofia Yemima Sianturi 2114401088
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-
Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan Makalah tugas mata kuliah keperawatan gerontic
yang berjudul “Terapi Sosial Lansia Keperawatanl” tepat waktu. Makalah ini tidak akan selesai
tepat waktu tanpa bantuan dari berbagai pihak.
Kami menyadari dalam pembuatan tugas ini masih banyak terdapat kekurangan.Oleh karena
itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan.Sehingga tugas yang sederhana
ini dapat menjadi bahan bacaan yang bermanfaat demi peningkatan mutu pendidikan.Dan tak lupa
kami ucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada kami.Akhir kata semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan semua pihak yang membacanya.
Penulis
Kelompok 3
DAFTAR ISI
JUDUL..................................................................................................................................
KATA PENGANTAR..........................................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................
A. Latar Belakang............................................................................................................
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................
C. Tujuan.........................................................................................................................
Pengertian.............................................................................................................................
A. Pengertian...................................................................................................................
A. Kesimpulan..................................................................................................................
A. Latar Belakang
Proses menua (aging) merupakan suatu perubahan progresif pada organisme yang
telah mencapai kematangan intrinsik dan bersifat irreversibel serta menunjukkan
adanya kemunduran sejalan dengan waktu. Proses alami yang disertai dengan adanya
penurunan kondisi fisik, psikologis maupun sosial akan saling berinteraksi satu sama
lain. Proses menua yang terjadi pada lansia secara linier dapat digambarkan melalui
tiga tahap yaitu, kelemahan (impairment), keterbatasanfungsional (functional
limitations), ketidakmampuan (disability), dan keterhambatan (handicap) yang akan
dialami bersamaan dengan proses kemunduran.
Hal yang pertama perawat lakukan dalam memberikan asuhan keperawatan pada
lansia adalah pengkajian. Pengkajian keperawatan adalah proses sistematis dari
pengumpulan, verifikasi dan komunikasi data tentang klien. Proses keperawatan ini
mencakup dua langkah yaitu pengumpulan data dari sumber primer (klien) dan
sumber sekunder (keluarga, tenaga kesehatan), dan analisis data sebagai dasar untuk
diagnose keperawatan. Secara umum, sakit dipandang sebagai suatui kondisi yang
dialami individu yang gagal mencapai kesehatan optimum.Sakit akut adalah satu
kondisi sakit pada individu yang berhasil ditangani oleh intervensi atau membaik
seiring dengan waktu.
Pendekatan holistik terhadap asuhan keperawatan menolak adanya penggolongan
individual.Pendekatan holistik menekankan pada keterkaitan individual.Apabila
ditinjau secara harfiah, pendekatan ini dapat digunakan untuk menggambarkan
individu dengan kondisi kesehatan kronis. Kesehatan individu seharusnya tidak
digolongkan, seperti diabetik, penderita kanker, skizofrenik, atau individu yang
terinfeksi HIV. Bagaimanapun, perawat dipaksa oleh pendekatan system pelayanan
kesehatan untuk cenderung melabel dan mengategorikan kesehatan individu.Dengan
demikian, dalam pembahasan ini, suatu upaya dilakukan untuk menggambarkan
populasi ini dalam konteks yang sangat luas
Meningkatnya usia harapan hidup dari tahun ke tahun menimbulkan semakin banyak
jumlah lanjut usia tahun (Priatmaja, 2011), sedangkan kondisi lanjut usia perlu
penanganan khusus agar dapat tertangani dengan tepat dalam proses adaptasi terhadap
kondisi dari diri yang terus mengalami penurunan dan mulai melemah. Proses
penanganan pada lanjut usia harus bersifat holistik baik penanganan pada kondisi
fisik, psikologis, serta sosial. Hal tersebut menunjukkan bahwa lanjut usia
memerlukan penanganan khusus agar dapat mempertahankan kesehatannya dan
meningkatkan kemandirian Pada lanjut usia adalah kemampuan orang yang berusia
lanjut untuk menghadapi tekanan atau konflik akibat perubahan-perubahan fisik,
maupun sosial psikologis yang dialaminya dan kemampuan untuk mencapai
keselarasan antara tuntutan dari dalam diri dengan tuntutan dari lingkungan, yang
disertai dengan kemampuan mengembangkan mekanisme psikologis yang tepat
sehingga dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dirinya tanpa menimbulkan masalah
baru.
Hal ini berpengaruh terhadap masalah kesehatan, baik secara biologis maupun
psikologis. Keadaan ini menyebabkan kemampuan interaksi sosial pada manusia akan
berdampak buruk karena partisipasi sosial dan hubungan interpersonal merupakan
bagian yang cukup penting untuk kesehatan fisik, mental, dan emosional bagi lansia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Tujuan Dari Terapi Sosial Pada Lansia?
2. Ada Berapa Jenis Dari Terapi Sosial Lansia?
3. Apa Manfaat Dari Terapi Sosial Lansia?
C. Tujuan
1. Lansia dapat meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok
2. Tera[pi Kognitif Dan Orientasi Realitas
3.Untuk megurangi tekanan emosional bagi lansia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Proses menua merupakan proses sepanjang hidup yang di mulai sejak permulaan
kehidupan (Padila, 2013). Lanjut usia atau lansia adalah seseorang yang telah berusia
60 tahun atau lebih (kHO, 2010).
Memasuki usia tua banyak mengalami kemuduran baik kemunduran fisik maupun
psikologis. Semakin lansia seseorang, kesibukan sosialnya akan semakin berkurang.
Hal ini akan dapat mengakibatkan berkurangnya integrasi dengan lingkungan.
Kondisi ini dapat berdampak pada tingkat kesepian seseorang (Nugroho, 2012).
Menurut Erickson, kesiapan lansia untuk beradaptasi atau menyesuaikan diri terhadap
tugas perkembangan usia lanjut dipengaruhi oleh proses tumbuh kembang pada tahap
sebelumnya. Apabila seseorang pada tahap tumbuh kembang sebelumnya melakukan
kegiatan sehari-hari dengan teratur dan baik serta membina hubungan yang serasi
dengan orang-orang di sekitarnya, maka pada usia lanjut ia akan tetap melakukan
kegiatan yang biasa ia lakukan pada tahap perkembangan sebelumnya seperti
olahraga, berinterkasi dengan keluaga maupun dengan lingkungannya.
Pada lanjut usia adalah kemampuan orang yang berusia lanjut untuk menghadapi
tekanan atau konflik akibat perubahan-perubahan fisik, maupun sosialpsikologis
yang dialaminya dan kemampuan untuk mencapai keselarasan antara tuntutan dari
dalam diri dengan tuntutan dari lingkungan, yang disertai dengan kemampuan
mengembangkan mekanisme psikologis yang tepat sehingga dapat memenuhi
kebutuhan- kebutuhan dirinya tanpa menimbulkan masalah baru.
Hal ini berpengaruh terhadap masalah kesehatan, baik secara biologis maupun
psikologis. Keadaan ini menyebabkan kemampuan interaksi sosial pada manusia akan
berdampak buruk karena partisipasi sosial dan hubungan interpersonal merupakan
bagian yang cukup penting untuk kesehatan fisik, mental, dan emosional bagi lansia.
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa seorang lansia penting untuk melakukan
terapi sosial yang dimana Terapi Sosial Lansia adalah terapi kegiatan yang dilakukan
untuk meningkatkan kemampuan sosialnya dalam bergaul maupun berinterkasi baik
dengan keluarga maupun dengan lingkungan masyarakat.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses menua (aging) merupakan suatu perubahan progresif pada organisme yang
telah mencapai kematangan intrinsik dan bersifat irreversibel serta menunjukkan
adanya kemunduran sejalan dengan waktu. Proses alami yang disertai dengan adanya
penurunan kondisi fisik, psikologis maupun sosial akan saling berinteraksi satu sama
lain. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup yang di mulai sejak permulaan
kehidupan (Padila, 2013). Lanjut usia atau lansia adalah seseorang yang telah berusia
60 tahun atau lebih (kHO, 2010).
Memasuki usia tua banyak mengalami kemuduran baik kemunduran fisik maupun
psikologis. Semakin lansia seseorang, kesibukan sosialnya akan semakin berkurang.
Hal ini akan dapat mengakibatkan berkurangnya integrasi dengan lingkungan.
Kondisi ini dapat berdampak pada tingkat kesepian seseorang (Nugroho, 2012).
DAFTAR PUSTAKA