Anda di halaman 1dari 7

LOOG BOOK

KEPERAWATAN JIWA

Dosen Pengampu : Sulastri, M.Kep., Sp.Jiwa

Disusun Oleh :

Nama : Ryan Aditya


Nim : (2114401086)

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG


JURUSAN KEPERAWATAN PROGAM STUDI DIII
KEPERAWATAN TANJUNG KARANG
TAHUN AJARAN 2022/2023
Kasus
Seorang laki-laki, 38 tahun tinggal di Kedaton dengan1 orang anaknya pasien di bawa
tetangganya ke puskesmas karena gelisah,berteriak-teriak ,menyerang orang lain, bicara tertawa
sendiri,curiga dengan orang lain perilaku ini mulai tampak sejak ia bercerai dengan istrinya satu
bulan yang lalu.

Soal 1
Pelajari cerita dibawah ini secara berkelompok
Soal 2
Identifikasi gangguan jiwa yang terjadi pada pasien sesuai klasifikasi medis dalam modul ini
Soal 3
Tuliskan hasil analisis tersebut pada lembar kerja tersedia

No Nama Tanda&Gejala Diagnosis Terapi/Obat Diagnosa


Medik Keperawatan
1 tn.G Ds: Farmakologis
1. Berteriak – 1. berikan terapi antipsikotik
teriak secepatnya sesudah penilaian Perilaku
2. Berbicara Gangguan 2. berikan terapi IM bila tidak Kekerasan
dan tertawa Psikotik mungkin oral, hindari pemberian
sendiri Akut depo atau jangka panjang untuk
3. Curiga (F23) mengontrol gejala
dengan 3. resepkan monoterapi
orang lain 4. berikan antipsikotik start low,
Do : go slow ( lihat tabel medikasi
1. Gelisah antipsikotik )
2. Menyerang 5. coba melakukan terapi pada
orang lain dosis optimum sedikitnya 4-6
minggu
6. haloperidol atau klorpromazin
oral sebaiknya ditawarkan secara
rutin pada orang dengan
gangguan psikotik
7. lanjutkan terapi antipsikotik
hingga 12 bulan setelah remisi
total
8. antisietas juga dapat
digunakan bersama dengan
antipsikotik untuk
mengendalikan agitasi akut
(misalnya lorazepam 3x1-2 mg
sehari)
9. monitor efek samping obat
injeksi benzoadiazepine
injeksi antiparkinson
injeksi difenhidramin
Non farmakologis
1. informasikan :
- gejala penyakit agitasi &
perilaku aneh
- episode aku prognosis baik
2. upaya keamanan pasien dan
pelaku rawat :
- dampingi pasien
- penuhi kebutuhan dasar
- hati-hati agar pasien tidak
cedera
3. kurangi stres dan stimulusi :
- jangan beragumentasi dengan
pikiran psikotiknya-membantah
bahwa pasien salah
- hindari konfrontasi/kritik
kecuali perlu
4. agitasi-
hospitalisasi/pengawasan ketat
5. motivasi ADL setelah gejala
membaik
Tugas 1
Kasus
Seorang perempuan 32 tahun tinggal di panjang bersama suami dan 2 orang anaknya sudah satu
minggu ini pasien memperlihatkan perilaku yang membingungkan kadang-kadang bicara atau
tertawa-tawa sendiri di kamarnya bila diingatkan suaminya ia marah menurut suaminya sejak
orang tuanya menjadi korban kecelakaan pesawat dan jenazah tidak ditemukan satu tahun yang
lalu.pasien ini mulai sering melamun dan menangis selama itu perilaku pasien belum banyak
berubah tetapi minggu terakhir ini tidak mengurus anak suami bahkan dirinya sendiri dan sering
tidur laarut malam.
Soal 1
Pelajari cerita dibawah ini secara berkelompok
Soal 2
Identifikasi gangguan jiwa yang terjadi pada pasien sesuai klasifikasi medis dalam modul ini
Soal 3
Tuliskan hasil analisis tersebut pada lembar kerja tersedia

Diagnosis Diagnosa
No Nama Tanda&Gejala Medik Terapi/Obat Keperawatan
Ds : Farmakologis
1. Merasa sedih 1. berikan anti depresan--
Do : Gangguan suasana perasaan sedih Berduka
1 Ny.A 1.Menangis,melamun Depresi atau kehilangan minat
2.Berbicara dan (F32) menonjol selama dua
tertawa sendiri minggu atau 4 atau lebih
3. pola tidur berubah gejala ditemukan
4.marah 2. depresi berat--berikan
obat pada kunjungan
pertama
3. depresi sedang--obat
diberikan pada kunjungan
berikutnya apabila
konseling gagal
4. pilihan medikasi
5. berikan anti depresan
sampai dosis efektif : mulai
25-50 mg/malam dan
dinaikkan 100-150mg
dalam dosis terbagi. usia
lanjut & sakit fisik : dosis
lebih rendah atau efek anti
depresan dan samping
minimal
6. jelaskan obat harus
diminum tiap hari,
perbaikan 2-3 minggu, ada
efek samping ringan yang
hilang 7-10 hari. harus
konsultasi sebelum
menghentikan obat.
7. anti dipresan dilanjutkan
sekurang-kurangnya 3
bulan sesudah keadaan
membaik.
Non farmakologis

1. informasi :
- Depresi adalah penyakit
yang lazim dan tersedia
terapi yang efektif
- depresi bukan merupakan
kelemahan atau kemalasan
- pasien berupaya keras
untuk mengatasi, tapi tidak
berdaya
2. gaji risiko bunuh diri--
tinggi--hospitalisasi dan
pengawasan ketat
3. rencana kegiatan jangka
pendek yang
menyenangkan
pasien/meningkatkan
harga diri
4. dorong berpikir positif
5. bila ada gejala fisik :
jelaskan hubungan gejala
fisik dengan suasana
perasaan
6. sudah ada perbaikan--
rencanakan bersama
tindakan yang harus
diambil bila terjadi
kekambuhan.
Kasus
Seorang perempuan 22 tahun belum menikah tinggal di gedung meneng bersama pamannya
kedua orang tuanya telah meninggal dunia 1 bulan yang lalu ia diputuskan pacarnya sejak
seminggu ini pasien tampak banyak diam malas melakukan kegiatan yang biasa dilakukan, tidak
merawat diri, murung, dan serta menangis tiga hari yang lalu ia minum racun serangga namun
tertolong.

Soal 1
Pelajari cerita dibawah ini secara berkelompok
Soal 2
Identifikasi gangguan jiwa yang terjadi pada pasien sesuai klasifikasi medis dalam modul ini
Soal 3
Tuliskan hasil analisis tersebut pada lembar kerja tersedia

Diagnosis Diagnosa
No Nama Tanda&Gejala Medik Terapi/Obat
Keperawatan
DS : Farmakologis
3 hari yg lalu Minum 1.Berikan Antipsikotik (Rendah -
racun serangga SKIZOFRENIA ^|terhadap) : - HaloPeridol 3 x
1 Nn.L DO : (F20) 1,5-5Mg/hari atau CPZ 3 x 100- Isolasi Sosial
1.Menarik diri 200 mg/hari
2. Tidak berminat / 2.Berikan Antipsikotik depot —
menolak Tidak Patuh minum obat:
berinteraksi dengan -Haloperidol
orang lain atau dekanoat/Modecate 1x/Bulan
lingkungan secara IM.
3.menangis 3.Penkes keluarga :
4.murung a. kontinu minum obat :
- Harus dilanjutkan sekurangnya
3 bulan Stl episode pertama
-Lebih lama sesudah episode
berikutnya
-beberapa pasien perlu minum
obat jangka panjang atau
seumur hidup
b. Kemungkinan efek samping
Non farmakologis
Satu informasikan kepada
keluarga:
A.perilaku aneh dan agitasi
adalah gejala penyakit jiwa
B. Gejala dapat hilang timbul
C. pentingnya minum obat
secara teratur dan
memeriksakan ke sarana
kesehatan.

2. dorongan pasien untuk


berfungsi pada Taraf yang
optimal dalam pekerjaan dan
kegiatan sehari-hari.
3. kurangi stres pada pasien :
A.tidak ber argumentasi
terhadap pemikiran yang
psikotik.
B. hindari konfrontasi atau
mengkritik.
4. Pada saat gejala berat
sebaiknya istirahat dan
menghindari stress.
5.Saran penatalaksanaan agitasi
atau dirujuk ke psikosis akut
(F23)

Anda mungkin juga menyukai