Anda di halaman 1dari 7

TUGAS LOGBOOK

Untuk memenuhi mata kuliah Keperawatan Jiwa

Dosen Pengampu : Sulastri, M.Kep., Sp.Jiwa

Di Susun Oleh : Kelompok 9

Alfina Dwi Sovia : 2114401046

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG


JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI D3 KEPERAWATAN TANJUNGKARANG
TAHUN AJARAN 2022/2023
Tugas 1
Kasus
Seorang perempuan, 32 th tinggal di panjang bersama suami dan 2 orang anaknya. Sudah 1
minggu ini pasien memperlihatkan perilaku yang membingungkan. Kadang – kadangg bicara
atau tertawa – tawa sendiri di kamarnya. Bila diingatkan suaminya ia marah menurut
suaminya sejak orang tuanya menjadi korban kecelakaan pesawat dan jenazahnya tidak
ditemukan 1 tahun lalu pasien mulai sering melamun dan mengis. Selama itu, perilaku pasien
belum banyak berubah. Tetapi di minggu terkahir ini ia tidak mengurusi anak, suami bahkan
dirinya sendiri. Sering tidur larut malam.
Soal 1
Pelajari cerita dibawah ini secara berkelompok

Soal 2
Identifikasi gangguan jiwa yang terjadi pada klien sesuai klasifikasi medis dalam modul ini

Soal 3 tuliskan hasil analisis tersebut pada lembar kerja yang tersedia
No Nama Tanda & Gejala Diagnosis Terapi/Obat Diagnosis Keperawatan
Medik
1 Ny. N - Memperlihatka Skizorfreni 1. berikan Problem kronik:
n perilaku yang a antipsikoyik (rendah -  Penarikan diri sendiri
membingungka (F20) ↑ bertahap) secara sosial
n - Haloperidol 3 X 1,4-  Minat/motivasi rendah,
- Kadang – 55mg/hari atau CPZ 3 pengabaian diri
kadang bicara X 100-200mg/hari  Gg. Berpikir
atau tertawa – 2. Berikan (pembicaraan tidak
tawa sendiri Antipsikotik depot – terangkai/aneh)
dikamarnya Tidak patuh minum Episode Periodik:
- Bila diingatkan obat:  Agitasi/kegelisahan
tentang - Haloperidol  Perilaku aneh
kejadian orang Dekanoat/Modecate 1  Halusinasi
tuanya yang X / bulan secara IM
 Delusi/waham
menjadi korban 3. Penkes Keluarga:
kecelakaan ia a. kontinu minum
marah - marah obat:
 Harus
dilanjutkan
sekurangnya 3
bulan stl
episode
pertama
 Lebih lama
sesudah
episode
berikutnya
beberapa
pasien perlu
minum obat
jangka
panjang/seumu
r hidup
b. Kemungkinan efek
samping

Seorang laki – laki, 38 tinggal di kedaton dengan 1 orang anaknya. Pasien di bawa
tetangganya ke puskesmas karena gelisah, berteriak – teriak, menyerang orang lain, bicara
tertawa sendiri, curiga dengan orang lain. Perilaku ini mulai tampak sejak ia bercerai dengan
istrinya 1 bulan yang lalu.
Soal 1
Pelajari cerita dibawah ini secara berkelompok
Soal 2
Identifikasi ganguan jiwa yang terjadi pada pasien sesuai klasifikasi medis dalam modul ini
Soal 3
Tuliskan hasil analisis tersebut pada lembar kerja yang tersedia
N nama Tanda & Diagnosi Terapi/Obat Diagnosis
o Gejala s Medik Keperawatan
1. Tn. -Gelisah Psikotik Non Farmakologi 1. Halusinasi
M -Berteriak – Akut Non farmakologis 2. Waham
teriak (F23) 3. Agistasi/
-Menyerang 1.Informasi: perilaku
orang lain  Depresi adalah penyakit yang lazim dan aneh
-Bicara tersedia terapi yang efektif. (Bizarre)
tertawa  Depresi bukan merupakan kelemahan 4. Pembicara
sendiri atau kemalasan. an
-curiga  Pasien berupaya keras untuk mengatasi, Disorganis
dengan tapi tidak asi
orang lain  Berdaya (Aneh/kac
au)
2.Kaji risiko bunuh diri--- tinggi –hospitalisasi 5. Emosi
dan pengawasan labil atau
ketat. ekstrim
3Rencana kegiatan jangka pendek yang 6. Gejala
menyenangkan pasien/ timbul
meningkatkan Harga diri mendadak
4.Dorong berpikir positif kurang
5.Bila ada gejala Fisik: jelaskan hubungan gejala dari 1
fisik dengan suasana perasaan bulan
6.Sudah ada perbaikan--- rencanakan bersama ps
tuindakan yang harus dimabil bila terjadi
kekambuhan

Farmakologi

1. Berikan terapi antipsikotik secepatnya


sesudah penilaian
2. Berikan terapi IM bila tidak mungkin oral,
hindari pemberian depo/jangka panjang
untuk mengontrol gejala
3. Resepkan monoterapi
4. Berikan antipsikotik satrt low, go slow
5. Coba melakukan terapi pada dosis optimum
setidaknya 4-6 minggu sebelum
mempertimbangkan bahwa obat tersebut
tidak efektif
6. Haloperidol atau Klorpromazin oral
sebaiknya ditawarkan secara rutin pada
orang dengan gangguan psikotik.
7. Lanjutkan terapi antipsikotik hingga 12
bulan setelah remisi total
8. Antiansietas juga dapat digunakan bersama
dengan antipsikotik untuk mengendalikan
agistasi akut ( misalnya Lorazepam 3 x 1-2
mg sehari)
9. Monitor efek samping obat:
a. Distonia atau spsme akut:
 Injeksi Benzodiazepin: Diazepam 10 mg
i.m.
 Injeksi Antiparkinson: Sulfas Antropin 1-2
ampul i.m.
 Injeksi Difenhidramin 2 ml i.m
b. Akatisa ( Kegelisahan motorik berat):
 Kurangi Dosis
 Berikan beta-bloker
c. Gejala Parkinonisme: Antiparkinson (TH
4-12mg hari
Seorang perempuan, 22 th belum menikah, tinggal di Gedung meneng bersama pamannya,
kedua orang tuanya telah meninggal dunia. Satu bulan yang lalu ia di putuskan pacarnya.
Sejak seminggu ini pasien tampak banyak diam, malas melakukan kegiatan yang biasa
dilakukannya, tidak merawat diri, murung dan resing menangis. Tiga hari yang lalu minum
racun serangga namun tertolong
Soal 1
Pelajari cerita dibawah ini secara berkelompok
Soal 2
Identifikasi gangguan jiwa yang terjadi pada pasien sesuai klasifikasi madis dalam modul ini
Soal 3
Tuliskan hasil analisis tersebut pada lembar kerja yang tersedia
No Nama Tanda & Gejala Diagnosis Terapi/Obat Diagnosis Keperawatan
Medik
1 Ny. S - Banyak diam Gangguan Non farmakologi 1. Perasaan sedih
- Malas Despresi 1. informasi 2. Kehilangan
melakukan (F32)  Despresi adalah minat/gairah
kegiatan yang penyakit yang lazim 3. Adanya gejala
biasa dan tersedia terapi penyerta: Ggn
dilakukannya yang efektif Tidur, rasa
- Tidak  Despresi bukan bersalah, tidak
merawat diri merupakan kelemahan percaya diri,
- Murung atau kemalasan kelelahan. Libido
- Sering  Pasien berupaya kares menurun, gerak
menangis untuk mengatasi, tapi atau pembicaraan
- Percobaan tidak berdaya agistasi atau
bunuh diri dg 2. Kaji risiko bunuh diri--- melambat, pikiran
minum racun tinggi—hospotalisasi dan bunuh diri, sulit
serangga pengawasan ketat konsentrasi,
Rencana kegiatan jangka ansietas
pendek yang menyenangkan 4. Jika ada
pasien/meningkatkan harga halusianasi dan
diri waham --- Ggn
3. Dorong berfikir positif Despresi berat
4. Bila ada gejala fisik: dengan ciri
jelaskan hubungan gejala fisik psikotik----rujuk
dengan suasana perasaan Ggn Psikotik
5. sudah ada perbaikan— 5. Jika penggunaan
rencankan bersama ps zat/alkohol yang
tindakan yang harus diambil berat----Ggn
bila terjadi kekambuhan penggunaan zat
atau alkohol
Farmakologis 6. Medikasi yang
1. Berikan antidepresan--- menimbulkan
suasana sedih atau gejala Despresi:
kehilangan minat meninjol Beta-bloker,
selama 2 minggu dan atau antihipertensi, H2
lebih gejala ditemukan bloker,
2. Despresi berat---berikan kontrasepsi oral
obat pada kunjungan dan kortikosteroid
pertama
3. Despresi sedang---obat
diberikan pada kunjungan
berikutnya apabila
konseling gagal
4. Pilihan medikasi;
5. Berikan antidepresan
sampai dosis efektif: mulai
25-50 mg/malam dan
dinaikan 100-150 mg
dalam dosis terbagi. Usia
lanjut & sakit fisik: dosis
lebih rendah atau efek
antidepresan dan samping
minimal
6. Jelaskan obat harus
diminum tiap hari,
perbaikan 2-3 minggu, ada
efek samping ringan yang
hilang 7-10 hari. Harus
konsultasi sebelum
menghentikan obat
7. Antidepresen dilanjutkan
sekurang – kurangnya 3
bulan sesudah keadaan
membaik.

Anda mungkin juga menyukai