Anda di halaman 1dari 10

NAMA : MUTIARA RIZKY NURFITRI

NIM : 1914401100
KELAS : Tk. 2 REG 2
Latihan 2

MASALAH KESEHATAN JIWA

LOGBOOK 02.1

Diagnosis dan terapi Skizofrenia

Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta mampu :

1. Menjelaskan pengertian skizofrenia


2. Menjelaskan tanda dan gejala Skizofrenia
3. Menjelaskan Pedoman Diagnostik Skizofrenia
4. Menjelaskan Penatalaksanaan non Famakologis dan Famakologis Skizofrenia
5. Mengidentifikasi Diagnosis keperawatan yang mungkin muncul pada pasien skizofrenia

Jawaban :

1. Skizofrenia adalah Sekelompok gangguan jiwa berat yang umumnya ditandai oleh distorsi
proses pikir dan persepsi yang mendasar, alam perasaan yang menjadi tumpul dan tidak serasi,
tetapi kesadarannya tetap jernih dan kemampuan intelektual biasanya dapat dipertahankan.

2. Tanda dan gejala skizofrenia

a. Halusinasi
b. Waham
c. Kesulitan berpikir dan berkosentrasi
d. Keluhan fisik yang aneh: merasa ada hewan/objek yang tidak lazim di tubuhnya
e. Problem dengan antipsikotik
f. Mencari pertolongan karena apatis; penarikan diri , kebersihan yang buruk atau perilaku aneh

3. Pedoman Diagnostik Skizofrenia

Problem Kronik :
a. Penarikan diri secara sosial
b. Minat/motivasi rendah, pengabaian diri
c. Gg. Berpikir (Pembicaraan tidak terangkai/aneh)

Episode Periodik
a. Agitasi/kegelisahan
b. Perilaku aneh
c. Halusinasi
d. Delusi/waham
4. Penatalaksanaan non Famakologis dan Famakologis Skizofrenia

Penatalaksanaan non Famakologis


1. Informasikan kepada keluarga :
 Perilaku aneh dan agitasi adalah gejala penyakit jiwa
 Gejala dapat hilang timbul.
 Pentingnya minum obat secara teratur dan memeriksakan ke sarana kesehatan.
2. Dorong pasien untuk berfungsi pada taraf yang optimal dalam pekerjaan dan kegiatan sehari-hari.
3. Kurangi stres pada pasien:
 Tidak berargumentasi terhadap pikirannya yang psikotik
 Hindari konfrontasi atau mengkritik
4. Pada saat gejala berat sebaiknya istirahat dan menghindari stres.
5. 5. Saran penatalaksanaan Agitasi ----rujuk ke Psikosis Akut (F23) .

Penatalaksanaan Famakologis Skizofrenia

1. Berikan antipsikotik (rendah --↑ bertahap):


- Haloperidol 3 x 1,5-5 mg/hari atau CPZ 3 x 100-200mg/hari
2. Berikan Antipsikotik depot --- Tidak patuh minum obat:
- Haloperidol dekanoat/Modecate 1 x /bulan secara IM
3. Penkes keluarga:
a. Kontinu minum obat:
 Harus dilanjutkan sekurangnya 3 bulan stl episode pertama
 Lebih lama sesudah episode berikutnya
 beberapa pasien perlu minum obat jangka panjang/seumur hidup
b. Kemungkinan efek samping
LOGBOOK 02.2

Diagnosis dan terapi Psikotik Akut

Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta mampu :

1. Menjelaskan pengertian Psikotik akut


2. Menjelaskan tanda dan gejala Psikotik akut
3. Menjelaskan Pedoman Diagnostik Psikotik akut
4. Menjelaskan Penatalaksanaan non Famakologis dan Famakologis Psikotik akut
5. Mengidentifikasi Diagnosis keperawatan yang mungkin muncul pada pasien psikoik akut

Jawaban :

1. Psikotik akut adalah Gangguan jiwa yang ditandai adanya gangguan daya nilai realitas yang muncul
secara tiba-tiba dan durasinya singkat (dalam masa 2 minggu atau kurang).

2. Tanda dan Gejala


a. Halusinasi
b. Waham
c. Kebingungan
d. Was - Was
e. Problem dengan antipsikotik
f. Mencari pertolongan karena perubahan perilaku, perilaku aneh/menakutkan (menark diri,
curiga/mengancam)

3. Pedoman Diagnostik Psikotik akut

AWITAN/ONSET baru:
a. Halusinasi
b. Waham
c. Agitasi/perilaku aneh (Bizarre)
d. Pembicaraan Disorganisasi (Aneh/kacau)
e. Emosi labil atau ekstrim
f. Gejala timbul mendadak kurang dari 1 bulan

4. Penatalaksanaan non Famakologis dan Famakologis Psikotik akut

Penatalaksanaan non Farmakologis

a. Informasikan:
 Gejala penyakit ---agitasi & perilaku aneh
 Episode akut prognosis baik
 Pengobatan berkesinambungan beberapa bulan setelah gejala hilang
b. Upaya keamana pasien & Pelaku rawat:
 Dampingi pasien
 Penuhi kebutuhan dasar
 Hati-hati agar pasien tidak cedera
c. Kurangi Stres dan stimulusi:
 Jangan beragumentasi dengan pikiran psikotiknya—membantah bahwa pasien salah
 Hindari konfrontasi/kritik kecuali perlu
d. Agitasi ----hospitalisasi/pengawasan ketat
e. Motivasi ADL setelah gejala membaik
Penatalaksanaan Farmakologis
a. Berikan terapi antipsikotik secepatnya sesudah penilaian
b. Berikan terapi IM bila tidak mungkin oral, hindari pemberian depo/jangka panjang untuk
mengontrol gejala
c. Resepkan monoterapi
d. Berikan antipsikotik start low, go slow
e. Coba melakukan terapi pada dosis optimum sedikitnya 4 – 6 minggu sebelum
mempertimbangkan bahwa obat tersebut tidak efektif.
f. Haloperidol atau Klorpromazin oral sebaiknya ditawarkan secara rutin pada orang dengan
gangguan psikotik.
g. Lanjutkan terapi antipsikotik hingga 12 bulan setelah remisi total
h. Antiansietas juga dapat digunakan bersama dengan antipsikotik untuk mengendalikan
agitasi akut (misalnya Lorazepam 3 x 1-2 mg sehari)
i. Monitor efek samping obat:
1) Distonia atau spsme akut:
Injeksi Benzodiazepin : Diazepam 10 mg i.m.
Injeksi Antiparkinson: Sulfas Atropin 1-2 ampul i.m.
Injeksi Difenhidramin 2 ml i.m
2) Akatisia (kegelisahan motorik berat) :
 Kurangi dosis Berikan Beta-bloker
3) Gejala Parkinonisme : antiparkinson (THP 4- 12mg hari)
LOGBOOK 02.3

Diagnosis dan terapi Depresi

Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta mampu :

1. Menjelaskan pengertian Depesi


2. Menjelaskan tanda dan gejala Depesi
3. Menjelaskan Pedoman Diagnostik Depesi
4. Menjelaskan Penatalaksanaan non Famakologis dan Famakologis Depesi
5. Mengidentifikasi Diagnosis keperawatan yang mungkin muncul pada pasien Depesi

Jawaban :

1. Depresi adalah Gangguan jiwa yang ditandai dengan suasana hati (alam perasaan) yang menurun,
proses pikir melambat dan perilaku lamban (trias depresi).

2. Tanda Dan Gejala Depresi

a. Mengemukakan 1 atau lebih gejala fisik (kelelahan atau nyeri )


b. Kehilangan minat akan hal-hal yang menjadi kebiasaan
c. Iritabilitas (cepat marah dan tersinggung)
d. Ggn perilaku pada anak dan remaja , menarik diri atau ―acting out‖
e. Kelompok risiko tinggi: baru melahirkan, stroke, Parkinson atau sklerosis mutipel

3. Pedoman Diagnostik Depesi


a. Perasaan sedih
b. Kehilangan minat/gairah
c. Adanya gejala penyerta: Ggn Tidur, rasa bersalah, tidak percaya diri, kelelahan. Libido
menurun, gerak atau pembicaraan agitasi atau melambat , pikiran bunuh diri, sulit
kosentrasi, ansietas
d. Jika ada halusinasi dan waham, Ggn Depresi berat dengan ciri psikotik ,rujuk Ggn Psikotik
e. Jika penggunaan Zat/alkohol yg berat ; ggn penggunaan zat atau alkohol
f. Medikasi yang menimbulkan gejala Depresi : Betabloker, antihipertensi, H2 bloker,
kontrasepsi oral dan kortikosteroid

4. Penatalaksanaan non Famakologis dan Famakologis Depresi

Penatalaksanaan non Famakologis

a. Informasi:
 Depresi adalah penyakit yang lazim dan tersedia terapi yang efektif.
 Depresi bukan merupakan kelemahan atau kemalasan,
 Pasien berupaya keras untuk mengatasi, tapi tidak berdaya
b. Kaji risiko bunuh diri--- tinggi –hospitalisasi dan pengawasan ketat
c. Rencana kegiatan jangka pendek yang menyenangkan pasien/ meningkatkan Harga diri
d. Dorong berpikir positif
e. Bila ada gejala Fisik: jelaskan hubungan gejala fisik dengan suasana perasaan
f. Sudah ada perbaikan, rencanakan bersama ps tuindakan yang harus dimabil bila terjadi
kekambuhan
Penatalaksanaan Famakologis

a. Berikan antidepresan --- suasana perasaan sedih atau kehilangan minat menonjol
selama 2 minggu dan atau 4 atau lebih gejala ditemukan
b. Depresi berat ----berikan obat pada kunjungan pertama
c. Depresi sedang --- oat diberikan pada kunjungan berikutnya apabila konseling gagal
d. Pilihan medikasi:
e. Berikan antidepresan sampai dosis efektif : mulai 25-50 mg /malam dan dinaikkan 100-
150mg dalam dosis terbagi. Usia lanjut & sakit fisik: dosis lebih rendah atau efek
antidepresan dan samping minimal
f. Jelaskan obat harus diminum tiap hari, perbaikan 2-3 minggu, ada efek samping ringan
yang hilang 7-10 hari. Harus konsultasi sebelum menghentikan obat
g. Antidepresan di lanjutkan sekurang-kurangnya 3 bulan sesudah keadaan membaik
TUGAS 1

Kasus
Seorang perempuan, 32 th tinggal di Panjang bersama suami dan 2 orang anaknya.
Sudah 1 minggu ini pasien memperlihatkan perilaku yang membingungkan. Kadang-
kadang bicara atau tertawa-tawa sendiri di kamarnya. Bila diingatkan suaminya ia marah
Menurut suaminya sejak orang tuanya menjadi korban kecelakaan pesawat dan
jenazahnya tidak ditemukan 1 tahun yang lalu pasieni mulai sering melamun dan
menangis. Selama itu perilaku pasien belum banyak berubah. Tetapi di minggu terakhir
ini ia tidak mengurusi anak, suami bahkan dirinya sendiri. Sering tidur larut malam

Soal 1
Pelajari cerita dibawah ini secara berkelompok

Soal 2
Identifikasi gangguan jiwa yang terjadi pada Klien sesuai klasifikasi medis dalam modul
ini

Soal 3
Tuliskan hasil analisis tersebut pada lembar kerja yang tersedia
N0 Nama Tanda & Gejala Diagnosis Terapi/obat Diagnosis
Medik Keperawatan

1 Ny. A 1. Kadang- kadang Skizofrenia NON


bicara atau FARMAKOLOGIS
tertawa-tawa 1. Informasikan
sendiri di kamarnya kepada
2. Marah keluarga :
3. Sering melamun  Perilaku aneh
dan menangis dan agitasi
4. Tidak mengurus adalah gejala
keluarga dan diri penyakit jiwa
sendiri  Gejala dapat
hilang timbul.
5. Tidur larut malam
 Pentingnya
minum obat
secara teratur
dan
memeriksakan
ke sarana
kesehatan.

2. Dorong pasien
untuk berfungsi
pada taraf yang
optimal dalam
pekerjaan dan
kegiatan sehari-
hari.
3. Kurangi stres
pada pasien:
 Tidak
berargumentasi
terhadap
pikirannya yang
psikotik
 Hindari
konfrontasi atau
mengkritik

4. Pada saat
gejala berat
sebaiknya
istirahat dan
menghindari
stres.

5. Saran
penatalaksanaan
Agitasi ----rujuk
ke Psikosis Akut
(F23)
Farmakolog
is

1. Berikan
antipsikotik
(rendah --↑
bertahap):
- Haloperidol 3
x 1,5-5 mg/hari
atau CPZ 3 x
100-
200mg/hari 2.

2. Berikan
Antipsikotik
depot --- Tidak
patuh minum
obat:
- Haloperidol
dekanoat/Mode
cate 1 x /bulan
secara IM

3. Penkes
keluarga:
a. Kontinu
minum obat:
 Harus
dilanjutkan
sekurangnya 3
bulan stl
episode
pertama
 Lebih lama
sesudah
episode
berikutnya
 beberapa
pasien perlu
minum obat
jangka
panjang/seumur
hidup
b.Kemungkina
n efek samping

Anda mungkin juga menyukai