Definisi
Bipolar adalah gangguan jiwa yang bersifat episodik dan ditandai oleh gejala-gejala
manik, hipomanik, depresi atau campuran, biasanya rekuren serta dapat berlangsung seumur
hidup. Yang khas adalah bahwa biasanya ada penyembuhan sempurna antar episode.
Episode manik biasanya berlangsung antara 2 minggu sampai 4-5 bulan, episode depresi
cenderung berlangsung lebih lama sekitar 6 bulan jarang melebihi 1 tahun kecuali pada orang
usia lanjut (Benjamin, 2009).
Gangguan afektif bipolar dapat diartikan sebagai gangguan mood yang kronis dan
berat, ditandai dengan episode mania, hipomanik, campuran, dan depresi. Sebelumnya
gangguan bipolar disebut dengan manik depresif, gangguan afektif bipolar, atau gangguan
spektrum bipolar.
Etiologi
Etiologi dari gangguan afektif bipolar ini sendiri masih belum diketahui namun terutama
dalam hal genetik dan adanya gangguan di otak baik struktur, fungsi, kimiawi, neurokimia,
neuroendokrin dan transduksi sinyal. Adapun teori-teori penyebab gangguan bipolar antara
lain :
5. Teori HPA Axis : ada hubungan antara hiperaktivitas HPA axis dengan gangguan
bipolar
6. Teori sinyal protein : abnormalitas dalam sinyal yang berperan dalam gangguan bipolar,
jalur protein G dan jalur protein kinase C (PKC)
7. Teori sinyal kalsium : Terdapat peningkatan kadar kalsium intraseluler pada gangguan
bipolar
8. Teori neuroanatomi (cellular resiliency) : Ada penurunan volume SSP dan jumlah sel,
neuron dan atau glial
Faktor Pencetus
• Peristiwa-peristiwa stres berat (seperti kehilangan pekerjaan, bercerai / putus dengan
pacar, kesulitan keuangan, adanya penyakit kronik)
• Perubahan iklim
Episode Hipomanik
• Gejala manianya ringan-sedang (3/> gejala, 4 gejala bila moodnya hanya iritabel)
berlangsung paling sedikit 4 hari
• bila tak mendapat penanganan yang memadai dapat meningkat menjadi manik/depresi
Episode Depresi Berat
5 / > gejala-gejala berikut dan harus masuk / ada paling sedikit 1 dari 2 gejala pertama
dibawah ini :
3. Insomnia / hipersomnia
• F31.1 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Manik tanpa Gejala Psikotik
• F31.2 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Manik dengan Gejala Psikotik
• F31.3 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Depresif ringan atau sedang
• F31.4 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Depresif berat tanpa Gejala Psikotik
• F31.5 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Depresif berat dengan Gejala Psikotik
• Di suatu waktu ada peningkatan afek & energi serta aktivitas (mania/hipomania),
sedangkan di waktu lain sebaliknya (depresi)
• Episode manik berlangsung selama 2 minggu – 4 atau 5 bulan dan depresi selama ± 6
bulan
• Sering terjadi setelah peristiwa hidup yang penuh stres atau trauma mental lain (ada
stres tidak esensial)
Penatalaksanaan
Dalam penatalaksanaan gangguan afektif bipolar ini memerlukan waktu yang lama bahkan
seumur hidup.
Tujuan terapi :
1. Menstabilkan Mood / suasana perasaan
2. Mengatasi gejala selama dan diantara episode
3. Mengurangi stress dan memperbaiki kemampuan untuk mengatasi stress
4. Membangun kembali produktivitas
PSIKOTERAPI :
OBAT-OBAT
Pencegahan
Secara spesifik tidak ada pencegahan untuk gangguan bipolar, namun yang ada hanya
tindakan untuk mencegah perburukan antara lain menghindari penggunaan alkohol atau obat-
obatan tertentu, hindari pemberhentian obat tanpa pengawasan dokter dan melatih keluarga
untuk memperhatikan tanda-tanda episode bipolar ataupun pemicunya.
Komplikasi
Gangguan bipolar cenderung dapat menyebabkan penderitanya terjerat masalah
hukum, memiliki gangguan dalam prestasi atau kinerjanya sehingga dapat mempengaruhi
masalah finansial juga. Pasien bipolar dapat menjadi memiliki risiko untuk terjerat drug
abuse dan ingin bunuh diri. Penderita bipolar menjadi memiliki kesulitan dalam berelasi dan
cenderung mengisolasi diri.
Prognosis
Makin muda pasien mulai sakit, makin besar kemungkinan untuk mendapat serangan
lagi. Prognosis lebih baik jika tidak ada gangguan kepribadian, episode ringan atau tanpa
psikotik, hanya dirawat sebentar di rumah sakit dan riwayat psikososial baik. Sedangkan
prognosis menjadi kurang baik jika memakai narkoba, memiliki gangguan jiwa lain, ada
riwayat episode depresi lebih dari 1 atau memiliki gangguan depresi berkepanjangan
(distimik).
DAFTAR PUSTAKA
• Dr. dr. Rusdi Maslim Sp.KJ, M. (2013). Diagnosis Gangguan Jiwa. Jakarta: Bagian
Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika Atma Jaya.