PENDAHULUAN
Penyakit membran hialin (PMH) atau dikenal juga dengan Hyaline Membrane
Disease (HMD) adalah penyakit pernafasan akut yang diakibatkan oleh defisiensi
surfaktan pada neonatus preterm, yaitu neonatus yang lahir pada umur kehamilan
tingginya tegangan permukaan alveolar sehingga pada saat akhir ekspirasi akan
Kejadian PMH ini berbanding terbalik dengan usia kehamilan dan berat lahir.
Di Amerika Serikat, PMH telah diperkirakan terjadi pada 20.000-30.000 bayi baru
lahir sekitar 50% pada usia kehamilan 26-28 minggu terjadi PMH, <30% lahir pada
usia kehamilan 30-31 minggu terjadi kondisi tersebut. Resiko terjadi PMH meningkat
pada ibu dengan diabetes mellitus, kelahiran kembar, persalinan secara sectio caesar,
Persediaan awal mulai dari pengamatan intensif dan perawatan bayi baru lahir
yang berisiko tinggi secara signifikan dapat mengurangi morbiditas dan mortalitas.
mengalami laju aliran ekspirasi yang berkurang dan di masa kanak-kanak akhir sering
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Penyakit membran hialin (PMH) atau dikenal juga dengan hyaline membrane
disease (HMD) adalah penyakit pernafasan akut yang diakibatkan oleh defisiensi
surfaktan pada neonatus preterm, yaitu neonatus yang lahir pada umur kehamilan
tingginya tegangan permukaan alveolar sehingga pada saat akhir ekspirasi akan
2.2 Epidemiologi
Kejadian PMH ini berbanding terbalik dengan usia kehamilan dan berat lahir.
Di Amerika Serikat, PMH telah diperkirakan terjadi pada 20.000-30.000 bayi baru
lahir setiap tahun dan merupakan komplikasi pada sekitar 1% kehamilan. Sekitar 50%
dari neonatus yang lahir pada usia kehamilan 26-28 minggu terjadi PMH, sedangkan
kurang dari 30% dari neonatus prematur lahir pada usia kehamilan 30-31 minggu
Resiko terjadi PMH meningkat pada ibu dengan diabetes mellitus, kelahiran
kembar, persalinan secara sectio caesar, asfiksia, stress dingin dan riwayat bayi
prematur sebelumnya. Di sisi lain, risiko PMH berkurang pada ibu dengan hipertensi
2
profilaksis kortikosteroid antenatal. Kelangsungan hidup telah meningkat secara
signifikan, terutama setelah adanya surfaktan eksogen (Malloy & Freeman, 2000) dan
sekarang angka kelangsungan hidup menjadi >90%. Saat ini, PMH menyumbang
2.3 Etiologi
dan disimpan dalam sel alveolar tipe II. Bahan aktif-permukaan ini akan dilepaskan
udara kecil pada akhir ekspirasi. Jumlah yang dihasilkan atau dilepaskan mungkin
Surfaktan yang hadir dalam konsentrasi tinggi pada paru janin mengalami
homogenasi pada usia kehamilan 20 minggu, tetapi tidak mencapai permukaan paru-
paru sampai nanti. Ia muncul dalam cairan amnion pada waktu di antara 28 dan 32
minggu. Tingkat maturitas dari surfaktan paru biasanya terjadi setelah 35 minggu.
gangguan pernapasan. Kelainan pada gen protein surfaktan B dan C serta sebuah gen
3
mematikan yang diturunkan. Sebagian sintesis surfaktan bergantung pada pH normal,
suhu dan perfusi. Asfiksia, hipoksemia dan iskemia paru, khususnya terkait dengan
hipovolemia, hipotensi dan stress dingin, dapat menekan sintesis surfaktan. Lapisan
epitel paru-paru juga dapat terluka oleh konsentrasi oksigen yang tinggi dan efek dari
lanjut.
2.4 Patofisiologi
Surfaktan merupakan zat yang berasal dari lipoprotein yang terdapat dalam
khususnya pada akhir ekspirasi. Perkembangan akhir jalan nafas neonatus terjadi
pada masa kehamilan 27 minggu, namun otot-otot intercostae masih lemah dan
pasokan udara ke dalam alveoli serta kapiler masih belum matur. Defisiensi surfaktan
menyebabkan tegangan permukaan yang lebih tinggi. Alveoli paru tidak mampu
mempertahankan patensinya dan mulai kolaps. Saat alveoli kolaps, akan terjadi
penurunan ventilasi dan hipoksia. Cedera paru dan reaksi inflamasi yang diakibatkan
gas antara kapiler dan alveoli yang masih berfungsi akan terganggu.
timbunan fibrin berwarna putih di dalam alveoli. Timbunan atau endapan tersebut,
4
ventilasi alveolar mengakibatkan penurunan ratio ventilasi-perfusi dan menimbulkan
volume dan tekanan dalam jantung kanan sehingga aliran darah akan dipintas dari
atrium kanan melalui foramen ovale yang terbuka (paten) ke dalam atrium kiri.
duktus arteriosus dengan memintas (by pass) daerah paru-paru sepenuhnya dan
menyebabkan pintasan (shunt) dari kiri ke kanan. Pintasan tersebut akan memperberat
keadaan hipoksia. Paru-paru bayi yang belum matur, sedangkan laju metabolik bayi
energi untuk melakukan ventilasi alveoli yang kolaps. Kondisi tersebut akan
cepat, sehingga awalnya akan terjadi alkalosis respiratorik karena karbon dioksida
nafas.
meskipun mereka mungkin tidak disadari untuk beberapa jam pada bayi prematur
lebih besar sampai pernapasan yang cepat dan dangkal telah meningkat menjadi 60
kali/menit atau lebih. Sebuah onset terlambat dari takipnea harus menunjukkan
kondisi lain. Beberapa pasien membutuhkan resusitasi pada saat lahir karena asfiksia
5
intrapartum atau gangguan pernapasan yang parah terdahulu (terutama dengan berat
merintih, retraksi interkostalis dan subcostal, napas cuping hidung, dan kepucatan
dicatat. Sianosis meningkat dan relatif sering tidak responsif terhadap pemberian
oksigen. Bunyi nafas mungkin normal atau berkurang dengan kualitas tubular yang
keras dan, pada inspirasi dalam, ronki halus dapat didengar, terutama pada bagian
arteri 50-70 mmHg dan tekanan karbon dioksida arteri 45-60 mm Hg dapat
dan saturasi oksigen arteri pada 88 - 95%. Selain itu, oksigen transkutaneus
hitung sel darah lengkap dan kultur darah, harus dipertimbangkan untuk
setiap bayi dengan diagnosis PMH, karena sepsis yang berlangsung awal
6
(Misalnya, infeksi streptokokus grup B atau Haemophilus influenzae) sudah
3. Kadar glukosa serum dapat menjadi tinggi atau rendah pada awalnya dan
4. Kadar elektrolit serum termasuk kalsium harus dipantau setiap 12-24 jam
banyak pada gejala pernafasan dan sering pada bayi sakit, asupan gizi
7
e. Gambaran radiologik PMH ini kadang tidak dapat dibedakan secara nyata
dengan pneumonia.
iluminasi atau sinar yang terang menembus dinding dada untuk mendeteksi
8
Tabel 2.1 Gambaran pemeriksaan radiologik toraks pada PMH menurut kriteria
Bomsel terdiri dari 4 stadium.
Derajat Berat/ringan Temuan pada pemeriksan radiologik toraks
I Ringan Kadang normal atau gambaran granuler, homogen, tidak
ada air bronchogram
II Ringan-Sedang Seperti tersebut di atas ditambah gambaran air
bronchogram
III Sedang-Berat Seperti di atas ditambah batas jantung menjadi tidak jelas
IV Berat “white lung” : paru putih menyeluruh
Gambar 2.4 Gambaran pemeriksaan radiologik toraks pada PMH menurut kriteria
Bomsel.
9
Kondisi yang perlu dipertimbangkan dalam diagnosis diferensial dari penyakit
1. Kelainan metabolik
2. Kelainan hematologic
1. Anemia, akut
2. Sindrom Aspirasi
3. Reflux gastroesofageal
4. Hipoglikemia
5. Pneumomediastinum
6. Pneumonia
7. Pneumotoraks
8. Polisitemia
2.8 Komplikasi
1. Ruptur alveolar
2. Infeksi
10
4. Patent ductus arteriosus (PDA) dengan meningkatnya pirau kiri-ke-kanan
5. Perdarahan paru-paru
3. Gangguan neurologis
2.9 Tatalaksana
pengobatan bayi diintubasi dengan PMH. Sejak akhir 1980-an, lebih dari 30
percobaan klinis telah dilakukan secara acak yang melibatkan >6000 bayi telah
dilakukan. Tinjauan sistematis terhadap uji coba ini (Soll & Andruscavage, 1999)
persalinan untuk mencegah PMH atau dalam pengobatan penyakit yang telah terjadi,
kematian. Manfaat ini diamati baik di uji coba surfaktan ekstrak alami atau surfaktan
keparahan PMH, tiada bukti jelas ia dapat menurunkan kebutuhan oksigen jangka
11
1. Intubasi endotrakeal dan ventilasi mekanik adalah terapi andalan untuk bayi
intubasi dan ventilasi mekanis, telah ada minat baru dalam menggunakan
CPAP sebagai strategi pengobatan awal untuk mengobati PMH bahkan pada
dukungan gizi dengan nutrisi parenteral untuk periode yang diperpanjang. Kebutuhan
spesifik prematur dan bayi cukup bulan telah dipahami dengan baik, dan persiapan
dimulai secara awal. Dosis interval aminoglikosida ditingkatkan untuk bayi prematur.
2.9.5 Sedasi
12
Sedasi umumnya digunakan untuk mengontrol ventilasi pada bayi yang sakit.
napas selama inspirasi siklus ventilasi mekanis. Pola pernapasan dapat meningkat
2.10 Pencegahan
kepada ibu.
lebih akurat usia kehamilan dan kesejahteraan janin, pemantauan janin secara
tanda-tanda perlunya intervensi saat gawat janin ditemukan, agen tokolitik yang
13
janin sebelum persalinan (rasio lesitin-sphingomyelin [LS] dan
2.11 Prognosis
Persediaan awal mulai dari pengamatan intensif dan perawatan bayi baru lahir
yang berisiko tinggi secara signifikan dapat mengurangi morbiditas dan mortalitas
yang terkait dengan PMH dan penyakit neonatal akut yang lain.
Bayi dengan PMH, 80 sampai 90% bertahan hidup, dan sebagian besar korban
memiliki paru-paru normal pada usia 1 bulan. Beberapa terjadi gangguan pernapasan
mengi pada tahun-tahun pertama kehidupan. Meskipun sebagian bayi fungsi paru-
paru menjadi normal, mereka cenderung mengalami laju aliran ekspirasi yang
14
BAB III
KESIMPULAN
Penyakit membran hialin (PMH) atau dikenal juga dengan Hyaline Membrane
Disease (HMD) adalah penyakit pernafasan akut yang diakibatkan oleh defisiensi
surfaktan pada neonatus preterm, yaitu neonatus yang lahir pada umur kehamilan
kurang dari 37 minggu. Kejadian PMH ini berbanding terbalik dengan usia kehamilan
dan berat lahir. Di Amerika Serikat, PMH telah diperkirakan terjadi pada 20.000-
30.000 bayi baru lahir sekitar 50% pada usia kehamilan 26-28 minggu terjadi PMH,
<30% lahir pada usia kehamilan 30-31 minggu terjadi kondisi tersebut.
gambaran retikulogranular yang difus bilateral atau gambaran bronkogram udara (air
menonjol menunjukkan bronkious yang menutup latar belakang alveoli yang kolaps.
Persediaan awal mulai dari pengamatan intensif dan perawatan bayi baru lahir
yang berisiko tinggi secara signifikan dapat mengurangi morbiditas dan mortalitas.
mengalami laju aliran ekspirasi yang berkurang dan di masa kanak-kanak akhir sering
15