Anda di halaman 1dari 15

GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR

Wahyu Widia Iryuzza


102120017

Pembimbing:
dr. Fitta Deskawaty, Sp.KJ

KEPANITRAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU KESEHATAN JIWA


RUMAH SAKIT HJ BUNDA HALIMAH BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BATAM
2021
DEFINISI
Merupakan gangguan yang sifatnya berulang
(sekurang-kurangnya dua episode) dimana
afek pasien dan tingkat aktifitasnya jelas
terganggu pada waktu tertentu terdiri dari
peningkatan afek disertai penambahan energi
dan aktifitas (mania atau hipomania) dan
pada waktu lain berupa penurunan afek
disertai pengurangan energi dan aktifitas
(depresi)
Gejala episode manik : Gejala episode depresif :
 Afek yang meningkat  Afek depresi
 Kegiatan terus menerus (tdk ada  Kehilangan minat dan kegembiraan
capeknya)  Berkurangnya energi yang menuju
 Adanya waham kebesaran meningkatnya keadaan mudah lelah
 Iritabilitas dan menurunnya aktifitas.
 Pada wanita : dandanan menor
 Pada pria : lebih pada ide-ide

 Khas : ada penyembuhan sempurna antar episode


 Episode manik biasanya mulai dengan tiba-tiba, berlangsung
antara 2 minggu sampai4-5 bulan, dan episode depresi cenderung
lebih lama ( 6 bulan)
EPIDEMIOLOGI
• Insiden
 insiden gangguan bipolar tiap tahunnya kurang dari 1% tetapi gangguan
tersebut sulit ditebak karena gangguan bipolar sulit dideteksi
• Sex
 Gangguan bipolar 1 angka kejadiannya sama antara laki - laki dan perempuan.
 Episode manik lebih banyak dialami oleh perempuan dibandingkan dengan
laki - laki. Sedangkan episode depresi lebih bnyak dialami oleh laki - laki.
• Usia
 Onset usia pada gangguan bipolar biasanya terjadi di usia 30 tahun dan bisa
juga pada usia remaja dan dewasa
• Lingkungan
 Gangguan depresi lebih sering terjadi pada pasien yang single atau berpisah
dibandingkan dengan yang sudah menikah
ETIOLOGI
• FAKTOR BIOLOGIS
 gangguan mood berhubungan dengan disregulasi heterogen pada amin
biogenik. Norepinefrin dan serotonin dari amin biogenik merupakan dua
transmiter yang paling berperan dalam patofisiologi mood
• FAKTOR GENETIKA
 Perkembangan gangguan mood sangat dipengaruhi oleh genetik. Peran
dari faktor genetik pada bipolar lebih besar daripada depresi
• FAKTOR PSIKOSOSIAL
 Dari pengamatan klinis yang diamati, peristiwa kehidupan sangatlah
memainkan peran dalam gangguan mood terutama depresi
KLASIFIKASI GANGGUAN BIPOLAR
Empat diagnosis gangguan bipolar dalam diagnostic and statistical manual of mental
disorders IV - Text Revision (DSM-IVTR)
1. Gangguan bipolar tipe 1
≥1 episode manik atau bercampur yang berat
2. Gangguan bipolar tipe 2
≥1 episode depresi yang berat diikuti adanya episode hipomnik (tidak sampai
episode manik seluruhnya)
3. Cyclothymia
Beberapa episode hipomanik dan gejala depresif selama ≥2 tahun (tidak pernah
episode depresi mayor atau episode manik)
4. Gangguan bipolar tidak spesifik
Beberapa gejala klinis tidak memenuhi ketentuan gangguan bipolar spesifik tertentu
misalnya gangguan bipolar yang muncul akibat kondisi suatu terapi pengobatan.
Klasifikasi Gangguan Bipolar PPDGJ III
F 31.0 Gangguan afektif bipolar, Episode kini Hipomania
• Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk hipomania
• Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif lain ( hipomanik, manik,
depresif atau campuran) di masa lampau.

F 31.1 Gangguan afektif bipolar, episode kini manik tanpa gejala psikotik
• Episode sekarang harus memenuhi kriteria untuk mania tanpa gejala psikotik
• Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif lain di masa lampau.

F 31.2 Gangguan afektif bipolar, episode kini manik dengan gejala psikotik
• Episode sekarang harus memenuhi kriteria untuk mania dengan gejala psikotik
• Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif lain di masa lampau.
F 31.3 Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif ringan atau sedang
• Episode sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif ringan atau
sedang
• Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif lain ( hipomanik, manik,
depresif atau campuran) di masa lampau.

F 31.4 Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif berat tanpa gejala
psikotik
• Episode sekarang harus memenuhi kriteria episode depresif berat tanpa gejala
psikotik
• Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif lain di masa lampau.
F 31.5 Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif berat dengan gejala
psikotik
• Episode sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif berat
dengan gejala psikotik
• Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif lain di masa lampau.

F 31.6 Gangguan afektif bipolar, episode kini campuran


• Episode yang sekarang menunjukkan gejala-gejala manik, hipomanik, dan
depresif yang tercampur atau bergantian dengan cepat (gejala mania/
hipomania dan depresi sama-sama mencolok selama masa terbesar dari
episode penyakit yang sekarang, dan telah berlangsung selama 2 minggu)
• Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif lain ( hipomanik, manik,
depresif atau campuran) di masa lampau.
F31.7 Gangguan afektif bipolar, kini dalam remisi
• Sekarang tidak menderita gangguan afektif yang nyata selama beberapa bulan
terakhir ini, tetapi pernah mengalami sekurang-kurangnya satu episode
manik,hipomanik atau campuran di masa lampau.

F 31.8 Gangguan Afektif bipolar lainnya

F31.9 Gangguan afektif bipolar lainnya


TUJUAN TERAPI

• Mengurangi kejadian bipolar


• Mencegah episode berikutnya
• Meningkatkan kepatuhan pasien terhadap pengobatan
• Menghindari stressor yang dapat memicu
• Mengembalikan fungsi kehidupan kembali normal
TERAPI
• Terapi non farmakologi
1. Psikoedukasi untuk pasien dan keluarga
2. Psikoterapi
3. Mengurangi stress (relaxation, yoga, massage, dll)
4. Tidur, nutrisi, olahraga
5. ECT (electroconvusive therapy)

• Terapi farmakologi ( menggunakan obat-obat mood stabilizer)


1. Lini pertama: lithium ,valproat, dll
2. Lini kedua / aternatif : carbamazepin, gabapentin, lamotrigin, topiramat
(antikonvulsan), nimodipin, verapamil ( Ca bloker), olanzapin, risperidol
(antipsikotik atipikal)
Prognosis
• Pasien dengan gangguan bipolar memiliki prognosis yang kurang baik
dibandingkan depresi mayor
• Pasien bipolar dengan premorbid status pekerjaan yang tidak mendukung ,
ketergantungan alkohol, gejala psikotik, gejala depresi dan jenis kelamin laki-
laki juga mempengaruhi prognosis kurang baik
• Pada pasien bipolar 15% dari seluruh pasien dapat hidup dengan baik. 45%
hidup dengan baik namun memiliki mutirelaps, 30% pasien dengan remisi
parsial, dan 10% pasien dengan sakit kronis
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai