Anda di halaman 1dari 42

BAYI BERAT LAHIR RENDAH

BBLR + Hypothermia

Helmi Tri Puji Lestari


Dokter Spesialis Anak
RSUD Provinsi Kepri
• Bayi berat lahir < 2500 g; insidens 10-15%
• Masalah utama di negara berkembang
termasuk Indonesia
  mortalitas & morbiditas
• Penyebab utama
– Prematuritas  Negara Industri, 2/3
– IUGR  Negara Berkembang, 2/3
Faktor Risiko
Ibu : Janin :
• Umur • Malformasi
• Paritas • Kelainan kromosom
• Riw. kehamilan tidak baik • Infeksi konginetal
• Jarak terlalu dekat (TORCH)
• Malnutrisi kehamilan • Kehamilan ganda
• Penyakit akut dan kronik
• Pengobatan atau kebiasaan
tidak baik selama kehamilan Plasenta :
• BBLR sebelumnya • Tumor
• Plasenta previa
• Insufisiensi plasenta
Klasifikasi Bayi berdasarkan
Berat Badan

• Makrosomia : > 4000 g


• Normal : 2500 – 3999 g
• BBLR : < 2500g
• BBLSR : 1500 – 1000 g
• BBLER : < 1000 g
Risiko Kematian BBLR

2000 – 2499  4x > 2500

10x > 3000 – 3499

Terutama karena:
Prematuritas & Kelainan Bawaan
BAYI BERAT LAHIR RENDAH

Bayi Kurang Bulan

Bayi Cukup Bulan

Bayi Lebih Bulan


Klasifikasi Bayi berdasarkan
Umur Kehamilan

• Pre-term/Kurang Bulan : < 37 minggu/259 hr

• Term/Cukup Bulan : 38 – 41 minggu

• Post-term/Lebih Bulan : > 42 minggu


Klasifikasi berdasarkan
Berat Lahir/Umur Kehamilan
• Kecil Masa Kehamilan
(Small for Gestational Age)

• Sesuai Masa Kehamilan


(Appropriate for Gestational Age)

• Besar Masa Kehamilan


(Large for Gestational Age)
Komplikasi BBLR

• Asfiksia Perinatal • Saluran Pencernaan


• Susunan Syaraf Pusat • Metabolisme
• Saluran Pernapasan • Hematologis
• Termoregulasi • Imunologis
• Kardiovaskuler • Ginjal
• Opthalmologis
Pengertian
• Termoregulasi:
adalah kemampuan untuk menjaga
keseimbangan antara pembentukan panas dan
kehilangan panas agar dapat mempertahankan
suhu tubuh di dalam batas batas normal.
Walaupun neonatus adalah homeoterm
kemampuan ini sangat terbatas pada neonatus
terutama yang lahir prematur
Fisiologi pengaturan suhu
• Mahluk homeotherm :
adalah mahluk yang membentuk panas
apabila suhu sekitarnya dingin
• Memerlukan Neutral Term environment
(untuk neonatus 36.6-37.5 O Celcius)
Neutral Thermal Environment

• Kisaran suhu lingkungan sehingga bayi


dapat mempertahankan suhu tubuhnya
tetap normal dengan metabolisme basal
minimum dan kebutuhan oksigen terkecil
Neutral Thermal Environment
ºF ºC
36
96 Infant weighing 1 kg at birth

95 35
Neutral thermal environment

94

93 34

92
33
91

90
32
89 Infant weighing 2 kg at birth

0 5 10 15 20 25 30 35
Age in days
Sumber: Blake WW, Murray JA. Heat balance. Handbook of neonatal intensive care, 2002
Mekanisme Pembentukan panas

• Aktivitas otot
• Shivering
• Non shivering thermogenesis
(metabolisme lemak coklat)
Pada neonatus pembentukan panas terutama
melalui non shivering thermogenesis
Lemak coklat
• Mulai terbentuk pada usia kehamilan 26-28 minggu

• Terutama pada bayi baru lahir 2-6% berat badan

• Terdapat di daerah belakang leher, antar skapula, di mediastinum,


sekitar ginjal dan adrenal

• Mengandung banyak pembuluh darah dan kaya akan ujung syaraf


simpatis pada setiap sel lemak

• Oksidasi lemak coklat menghasilkan panas

• Pembentukan panas distimulasi oleh norepinefrin


Mekanisme hilangnya panas
Evaporasi

• Kehilangan panas dengan cara:


- penguapan air dari permukaan kulit
yang basah dan
- dari uap air yang keluar dengan
pernapasan
• Pencegahan:
- mengeringkan tubuh
- meningkatkan kelembaban nisbi
udara sekitar tubuh
Konveksi
• Kehilangan panas tubuh yang disebabkan oleh
perpindahan udara
- konveksi bebas : udara yang panas dari tubuh akan
bergerak keatas
- konveksi lainnya misalnya oleh kipas angin
• Pencegahan:
- jangan meletakkan bayi dekat jendela yang
terbuka
- jangan menimbulkan aliran udara dengan hilir
mudik di dekat bayi
Konduksi
• Kehilangan panas tubuh ke molekul suatu benda yang
bersentuhan (lebih dingin) dengan tubuh

• Pencegahan
Meletakkan bayi pada alas yang hangat
Radiasi

• Kehilangan panas dalam bentuk gelombang


elektromagnetik ke permukaan benda lain yang
tidak bersentuhan langsung dengan tubuh. Tidak
bergantung pada suhu udara sekelilingnya

• Pencegahan :
membungkus bayi dengan kain atau menutup
dengan plastik (jangan menyentuh tubuh)
menggunakan double-wall incubator/shield
Masalah pengaturan suhu bayi
prematur
Pengaturan
suhu
Penyakit terbatas
yang
mempersulit
>>
Luas
permukaan
relatif >
Aktivitas otot
kurang
Lemak coklat
sedikit
Mekanisme terjadinya hipotermi pada bayi kecil

Produksi panas < Kehilangan panas > Gangguan kemampuan


pengaturan suhu

• Asupan • Permukaan tubuh • Kisaran termoregulasi


makanan kurang lebih luas terbatas
• Lemak coklat • Hipoksia intrauterin
• Postur NKB : ekstensi
belum (bayi KMK)
• Lemak subkutan • Adanya komplikasi bayi
berkembang
sedikit prematur
(26 minggu)
• Respons vasomotor
kurang efektif
Pencegahan hipotermia
• Radiant warmer

• Incubator

• Heated, water-filled mattress

• Kangaroo-mother care/PBL
Metode Kanguru/
Perawatan Bayi Lekat (PBL)

• Perawatan bayi kontak kulit-ke kulit ibu/ bayi


secara awal dan kontinyu
• PBL di Rumah Sakit, lanjut dirumah
(uk 40 mg)
• Peran ibu  ayah, anggota keluarga lain,
teman dekat, perawat NICU/ruang khusus.
Komponen:

• Kontak kulit-ke kulit ibu-bayi; bayi melekat di


dada ibu di antara kedua payudara

• Pemberian ASI eksklusif: memacu laktasi,


bonding

• Pemulangan lebih awal


Manfaat PBL:
>250 publikasi Kangaroo care/skin-to skin contact

• ASI: kejadian ASI eksklusif dan lama pemberian 

• Termoregulasi:  risiko hipotermia

• Fisiologis organ vital: napas & frek jantung > stabil

• Morbiditas: di RS (apnea, nosokomial) dan di rumah 

• Neurobehaviour: bonding ibu-bayi & keluarga sejak awal, tidur


> lama, menangis , skor perkembangan > tinggi

• Keluar RS: pertambahan berat , indikasi rawat rumah >


terjamin, ibu > percaya diri dan > puas rawat bayi kecil
CARA KONVENSIONAL
RS Sardjito,Yogyakarta
pencegahan hipotermi
Warm chain :
• Ruang persalinan yang • Jangan dimandikan
hangat (>250C) • Pakai baju
• Resusitasi dalam
lingkungan yang hangat
• Rawat gabung
• Keringkan segera • Transportasi dalam
• Skin to skin contact/ lingkungan yang
Kangaroo mothet care hangat
• Pemberian ASI • Kesadaran tenaga
medis
Dampak kehilangan panas berlebihan
• Hipoxia
• Asidosis
• Hipoglisemia
• Hipertensi pulmonal
• Apnea
• Pertumbuhan terhambat
• Infeksi meningkat
• Mortalitas meningkat
Dampak hipotermia berat
• D.I.C  perdarahan pulmonal
• Perdarahan intraventrikular
• Renjatan
• Sinus bradikardi berat
• Kolaps kardiovaskuler
• Mortalitas meningkat
Bagaimana merawat bayi berat lahir
rendah (BBLR)?
• Pemberian ASI
– Beri ASI dalam 1 jam sesudah kelahiran
– Bayi yang mampu mengisap  menetek langsung
– Bayi yang belum mampu mengisap  beri ASI dengan cangkir dan sendok.
• Periksa tanda bahaya minimal 2x dalam sehari:
– Tidak bisa menyusu
– Kejang
– Mengantuk atau tidak sadar
– Frekuensi napas <20 kali/menit atau apnea (pernapasan berhenti selama >15
detik)
– Frekuensi napas > 60x/menit
– Merintih
– Tarikan dada bawah ke dalam yang kuat
– Sianosis sentral
Bayi dengan berat dibawah 1750
gram
• Antibiotika dan sepsis
– Faktor risiko sepsis: bayi dilahirkan diluar RS,dilahirkan dari ibu yang
tidak sehat, pecah ketuban > 18 jam, bayi kecil.
– Jika terdapat salah satu tanda bahaya  mulai pemberian antibiotik
• Apnea(henti nafas)
– Rangsang taktil
– Jika bayi mengalami episode apnu lebih dari sekali atau sampai
membutuhkan resusitasi  beri kafein sitrat atau aminofilin
– Dosis kafein: 20 mg/kgBB (peroral)
– Dosis aminofilin: 10 mg/kgBB (per oral)  RUJUK
Kapan BBLR perlu dirujuk ke fasilitas
yang lebih lengkap:

• BBLR dengan tanda bahaya


• BBLR mengalami asfiksia yang tidak memberi
respons pada tindakan resusitasi, sebaiknya
dalam 10 menit pertama
• BBLR < 1,750 g
• BBLR 1,750-2,000 g dengan kejang, gangguan
napas, gangguan pemberian minum
• Bayi hipotermi berat
BAYI DENGAN INFEKSI BAKTERI

• Periksa tanda infeksi berat

Harus segera
mendapat antibiotik
Bayi baru lahir dengan tanda
infeksi
Infeksi berat Infeksi lokal
• Beri suntikan antibiotik • Beri antibiotik amoksisilin
intramuscular di paha bagian dosis 50 mg/kgBB/hari bagi 3
lateral dgn jarum suntik 1 ml dosis selama 5 hari.
• Ampisilin 100 mg/kgBB/24 • Obati tanda infeksi lokal
jam • Infeksi di kulit/pusar  olesi
• Gentamisin  BB <2000 dengan gentian violet 0,5%
gram  4mg/kgBB/24 jam atau povidon iodin
BB > 2000 gram  5 • Infeksi di mata  oleskan
mg/kgBB/24 jam salep mata tetrasiklin 1% atau
RUJUK SEGERA kloramfenikol 0,25% pada
bagian dalam kelopak mata
Pemantauan dan pemulangan
BBLR
• Tidak terdapat TANDA BAHAYA atau TANDA INFEKSI
BERAT
• Berat badan bertambah hanya dengan ASI
• Suhu tubuh bertahan pada kisaran normal (36,5-37,5) dengan
pakaian terbuka
• Ibu yakin dan mampu merawatnya.
KONSELING SAAT BBLR PULANG
• Pemberian ASI eksklusif
• Menjaga bayi tetap hangat
• Tanda bahaya untuk mencari pertolongan
KRITERIA PULANG
(Davanzo, 1990)

• Keadaan umum baik


• Mampu mengisap dan menelan dengan baik
• Suhu tubuh- 3 hari berturut-turut normal
• Berat kembali keberat lahir, dan >1500 g
• Berat badan selama 3 hari berturut-turut
cenderung naik
• ‘Ibu” mampu merawat bayinya
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai