Contoh
Anak kurus karena tidak mau makan selama 2 bulan
Anak gemuk, karena makan banyak dan ngemil sewaktu
nonton TV
Anak mengalami penurunan kadar hemoglobin (anemia)
karena makanannya kurang mengandung zat besi
Anak mengalami buta senja karena kekurangan vitamin A
Contoh
Kurus, gemuk
Antropometri
Klinis
Anemia
Biokimiawi
Buta senja Biofisik
Diperkuat dengan Survei Diet
Pengertian II
Status gizi (anak) adalah kondisi kesehatan (anak) yang dihubungkan
keseimbangan asupan dan penggunaan nutrien
Contoh
Anak kurus karena asupan makanan sedikit dibanding aktivitas fisiknya
Anak gemuk, karena makannya banyak sedangkan sehari-hari hanya
tiduran dan main game on-line
Anak mengalami penurunan kadar hemoglobin, karena besi yang
dimakan lebih sedikit dibanding penggunaan untuk membentuk
hemoglobin
Anak mengalami buta senja karena asupan vitamin A lebih rendah
dibanding dengan penggunaannya untuk membentuk rhodopsin di retina
EXCESS NUTRITION
(Energy, fat, cholesterol, carbohydrate, salt, vitamins)
NORMAL NUTRITION
Dasar Penilaian
Gejala fisik dari bagian tubuh superfisial (luar)
Organ tubuh dekat dengan permukaan tubuh
Manfaat
Bermanfaat untuk daerah dengan insidensi
malnutrisi tinggi, karena tanda klinis yang jelas
RAMBUT
tidak mengkilat
tipis dan jarang
lurus (di antara keriting)
dispigmentasi
signa de bandera
mudah dicabut
Rambut kering, kusam,
tipis, dan kasar
Rambut tumbuh jarang,
lurus, mudah dicabut
Warna rambut lebih
terang (dyschromotrichia)
Rambut hipopigmentasi
WAJAH
Depigmentasi difus
Disebasea nasolabial
Moon-face
Monkey facies
dyssebacia. :a disorder of the sebaceous glands marked by
reddening and accumulation of greasy flaky scales on
affected areas and often indicative of a vitamin deficiency.
keilosis
Gigi:
mottled enamel
MULUT (2)
Lidah:
glositis
scarlet tongue
magenta tongue
atrofi papil
Gusi:
gusi berdarah (scurvy)
Ada perlukaan pada sudut mulut
(tunggal) atau
keduanya) Pada penyembuhan
terjadi jaringan parut
Erosi kronik dan jaringan parut
pada sudut mulut karena defisiensi
riboflavin
Ada fisura vertikal, diikuti dengan tanda radang:
merah, bengkak, dan ulserasi pada bibir terutama
bagian tengah - sering karena cuaca
Gusi merah dan bengkak,
mudah berdarah, ada
hubungannya dengan gigi
Lidah berwarna merah
(scarlet) disertai rasa
nyeri - pada pelagra
Papil lidah
atrofi
Lidah bengkak, merah,
nyeri - pada defisiensi riboflavin,
asam folat, vitamin B12, B6,
dan zat besi
Bercak denudasi
bukan karena faktor
nutrisi
KELENJAR TIROID
Pembesaran tiroid, 3 derajat:
derajat 1: teraba, tidak tampak pada posisi kepala
•melena
•sefalhematom
•perdarahan tali
pusat
•perdarahan dari
sirkumsisi
•perdarahan
intrakranial
•perdarahan
dalam otot melena
KUKU dan SUBKUTIS
KUKU:
koilonikia
SUBKUTIS
edema
lemak tipis
Iron deficiency
kuku bentuk sendok
Bengkak, pada tekanan
kembali lambat
Ada hubungannya
dengan hipoalbuminemia
Tampak anak sangat
kurus, lemak subkutan
sudah habis, otot kecil
tampak ‘seperti tulang
berbalut kulit’
Berat badan sekitar
40% dari standar
Prognosis jelek
Anak marasmus
disertai dengan edema edema
Status Gizi
Antropometris
Peran Antropometri
Dengan antropometri kita dapat menentukan apakah
‘ukuran tubuh’ seseorang itu normal atau tidak
1. Status nutrisi
2. Komposisi tubuh
3. Pertumbuhan
KELEBIHAN ANTROPOMETRI
1) relatif mudah tanpa tenaga ahli
2) murah dengan alat yang sebagian dapat diproduksi secara
lokal dan tidak mudah rusak
3) praktis karena alat dapat dibawa ke lapangan
4) ketelitiannya dapat diandalkan dengan cara yang dapat
distandarisasi
5) dapat dilaksanakan untuk kepentingan klinis dan di lapangan
untuk individu maupun masyarakat, dapat digunakan sebagai
alat penapisan (screening) individu risiko tinggi untuk
menderita malnutrisi dan dapat digunakan untuk
mengevaluasi perubahan status gizi dari waktu ke waktu dan
dari satu generasi ke generasi berikutnya (secular trend)
KETERBATASAN
ANTROPOMETRI
tidak dapat mendeteksi kelainan gizi untuk periode waktu yang
pendek
gangguan spesifik akibat defisiensi nutrien tertentu tidak dapat
diidentifikasi dengan antropometri (defisiensi vitamin A atau zat
besi)
tidak dapat membedakan apakah gangguan pertumbuhan atau
komposisi tubuh akibat suatu nutrien mikro (misalnya Zn)
ataukah karena defisiensi nutrien lain (misalnya protein dan
energi)
faktor-faktor bukan gizi, seperti penyakit, genetik, variasi
diurnal, dapat menurunkan sensitivitas dan spesifisitas
antropometri, walaupun pengaruh variabel-variabel tersebut
dapat dikendalikan dengan teknik pengambilan sampel dan
rancang bangun yang sesuai.
MENGUKUR STATUS NUTRISI DAN
PERTUMBUHAN
1. Melakukan pengukuran
2. (Menghitung besar indeks: Z-score, percentile,
BMI)
3. Mencocokkan dengan standar yang dipilih
4. Mengklasifikasikan status nutrisi
Mengukur Berat Badan
Jenis timbangan:
Beam balance scale
Non digital
Mengukur Berat Badan
Spring scale
Cara Menimbang Sesuai Standar
untuk interval lahir- 24 bulan, bayi/ anak
ditimbang tanpa pakaian
untuk interval 2 bulan- 3 tahun memakai pakaian
berat 0,05 kg
pakaian seberat 0,09 kg untuk umur 3-5 tahun,
dan 0,11-0,3 kg untuk umur 6-18 tahun.
Cara Mengukur Panjang/ Tinggi Badan Sesuai
Standar
microtois
Mengukur Panjang Badan
Lingkar Kepala
menggambarkan pertumbuhan (ukuran) otak, karena
hanya sebagian kecil bergantung kepada tebal tulang
tengkorak dan kulit kepala
pengukuran lingkar kepala berguna untuk mendeteksi
kelainan seperti hidrosefalus atau mikrosefali
Ukuran otak meningkat pesat pada tahun pertama,
sehingga saat itu lingkar kepala lebih menggambarkan
usia daripada status nutrisi
Mengukur Lingkar Kepala
Gunakan pita yang fleksibel, sempit (tidak lebar),
dan tidak mudah melar (‘molor’) – biasanya dari
fiberglass atau metal, lebar 0,6 cm
Anak dalam posisi tegak, relaks
Pengukur berdiri dari arah samping kiri anak,
sehingga posisi pita dapat diketahui dengan benar
Mengukur Lingkar Kepala
Lingkarkan pita melalui supraorbital sejajar ke
belakang melewati prominentia occipitalis externa
Eratkan pita sehingga menekan rambut
Dibaca dengan ketelitian mm
Mengukur Lingkar Kepala
Mengukur Lingkar Lengan Atas
Mengukur Lingkar Lengan Atas
Mengukur Tebal Kulit (Skinfold)
Biceps
Mengukur Tebal Kulit (Skinfold)
TRIceps
Mengukur Tebal Kulit (Skinfold)
subscapu
Mengukur Tebal Kulit (Skinfold)
suprailiaca
Indikator
Adalah gabungan dari 2 faktor atau ukuran
Sebagai contoh: kalau hanya diketahui berat badan saja,
belum ada artinya untuk menentukan status nutrisi
BB dapat digabungkan dengan TB menjadi IMT (indeks
massa tubuh) atau BMI ((body mass index) yaitu w/h2 or
indeks ponderal (w/h3), or BB disesuaikan dengan TB
berdasarkan standar tertentu
Indeks Massa Tubuh berat bdn (kg) : tinggi bdn (m)2
Indikator
Pada anak: 3 indikator antropometri yang penting
yaitu: BB//U (w//a), BB//PB atau BB//TB (w//h)
dan PB//U atau TB//U (h//a)
Indikator anthropometri dapat dinyatakan sebagai
Z-scores, persentil, atau persen dari median
Indikator: Z-score
Nilai sesungguhnya – median baku
Z-score =
SD dari baku
Di bawah - 3 Sangat pendek Berat badan sangat Sangat kurus (severely Sangat kurus (severely
(severely stunted) rendah (severely wasted) wasted)
Lihat catatan 4 underweight)
Catatan 1:
Anak sangat tinggi, jarang menjadi masalah kecuali bila
orang tuanya normal, maka anak harus dicurigai menderita
kelainan hormonal, misalnya tumor kelenjar hormon pertumbuhan
Catatan 2:
Anak dengan nilai ini ada kemungkinan mengalami
masalah gizi atau pertumbuhan, karena itu sebaiknya dinilai dengan
berat badan menurut tinggi badan atau BMI menurut umur
Catatan 3:
Anak mempunyai kemungkinan risiko, harus hati-hati,
bila nilai menjadi > 2 mempunyai nilai definitif
Catatan 4:
Anak pendek atau sangat pendek mempunyai risiko
mengalami berat badan lebih
Titik berat badan Keisha: 10,0 kg
Titik tinggi badan Keisha: 85,0 cm
Berat badan menurut tinggi badan
Gabungan Indikator
BB//U = underweight
PB//U = stunted
BB//TB = normal