Anda di halaman 1dari 88

STATUS GIZI ANAK

Helmi Tri Puji Lestari


Fakultas Kedokteran Universitas Batam
Pengertian I
 Status gizi (anak) adalah kondisi kesehatan (anak) yang
dihubungkan dengan penggunaan makanannya

Contoh
 Anak kurus karena tidak mau makan selama 2 bulan
 Anak gemuk, karena makan banyak dan ngemil sewaktu
nonton TV
 Anak mengalami penurunan kadar hemoglobin (anemia)
karena makanannya kurang mengandung zat besi
 Anak mengalami buta senja karena kekurangan vitamin A
Contoh

 Kurus, gemuk
Antropometri
Klinis
 Anemia
Biokimiawi
 Buta senja Biofisik
 Diperkuat dengan Survei Diet
Pengertian II
 Status gizi (anak) adalah kondisi kesehatan (anak) yang dihubungkan
keseimbangan asupan dan penggunaan nutrien

Contoh
 Anak kurus karena asupan makanan sedikit dibanding aktivitas fisiknya
 Anak gemuk, karena makannya banyak sedangkan sehari-hari hanya
tiduran dan main game on-line
 Anak mengalami penurunan kadar hemoglobin, karena besi yang
dimakan lebih sedikit dibanding penggunaan untuk membentuk
hemoglobin
 Anak mengalami buta senja karena asupan vitamin A lebih rendah
dibanding dengan penggunaannya untuk membentuk rhodopsin di retina
EXCESS NUTRITION
(Energy, fat, cholesterol, carbohydrate, salt, vitamins)

NORMAL NUTRITION

PRIMARY DEFICIENCY SECONDARY


(Lack of food, poverty, (Malabsorption,
ignorance, refusal to defective metabolism,
take food – idiosyncrasy, increased destruction,
fad diet, alcoholism, increased excretion)
drug addiction, TISSUE DEPLETION
loneliness etc)

BIOCHEMICAL LESION Blood and urine


studies: reduced
nutrient levels,
abnormal metabolites,
CLINICAL SIGNS enzyme changes)
(Robinson & Weigley, 1984)
Asesmen
Status Gizi
Secara Klinis
Dasar penilaian dan manfaat

Dasar Penilaian
 Gejala fisik dari bagian tubuh superfisial (luar)
 Organ tubuh dekat dengan permukaan tubuh

Manfaat
 Bermanfaat untuk daerah dengan insidensi
malnutrisi tinggi, karena tanda klinis yang jelas
RAMBUT
 tidak mengkilat
 tipis dan jarang
 lurus (di antara keriting)
 dispigmentasi
 signa de bandera
 mudah dicabut
Rambut kering, kusam,
tipis, dan kasar
Rambut tumbuh jarang,
lurus, mudah dicabut
Warna rambut lebih
terang (dyschromotrichia)

Selalu dijumpai pada


kwashiorkor tetapi bisa
dijumpai pada marasmus
KWASHIORKOR
Rambut pigmentasi normal

Rambut hipopigmentasi
WAJAH
 Depigmentasi difus
 Disebasea nasolabial

 Moon-face

 Monkey facies
dyssebacia. :a disorder of the sebaceous glands marked by
reddening and accumulation of greasy flaky scales on
affected areas and often indicative of a vitamin deficiency.

Riboflavin deficiency (B2)


Sering dijumpai pada
kwashiorkor
Berkurang dengan
terapi diit
Wajah seperti
orang tua, kulit
berkerut
Pada marasmus
yang lama
MATA
 konjungtiva pucat
 xerosis konjungtiva
 Bitot’s spot
 xerosis kornea
 keratomalasia
 palpebritis (blefaritis) angularis
Konjungtiva
tampak kering,
berkerut
Tanda defisiensi
vitamin A
Tunggal atau banyak, area deskuamasi, sel konjungtiva
yang mengalami keratinisasi dengan lipid dari kelenjar
Meibomi - tidak spesifik untuk defisiensi vitamin A
Bitot’s spot
berbusa, diduga
busa terjadi
akibat bakteri
Corynebacterium
xerosis
Konjungtiva kering
dan melipat-lipat

Kornea juga kering


tidak mengkilat
stromanya diinfiltrasi
sel leukosit
Tanda awal ireversibilitas
Ulserasi tidak selalu ada
hubungannya dengan
infeksi
Bila ulkus melanjut, ada
kehilangan stroma, akan
terjadi desemetokel
(perforasi sempurna)
dengan prolaps iris
Pada umumnya mengenai bagian tengah kornea, dengan pengobatan
vitamin A akan terbentuk jaringan parut. Proses patologisnya
disebut’nekrosis kollikuatif’ tidak diketahui dengan jelas.
Iris melekat pada
kornea, pupil
mengalami
distorsi
MULUT (1)
Bibir:
 stomatitis angularis

 jaringan parut angular

 keilosis

Gigi:
 mottled enamel
MULUT (2)
Lidah:
 glositis

 scarlet tongue

 magenta tongue

 atrofi papil

Gusi:
 gusi berdarah (scurvy)
Ada perlukaan pada sudut mulut
(tunggal) atau
keduanya) Pada penyembuhan
terjadi jaringan parut
Erosi kronik dan jaringan parut
pada sudut mulut karena defisiensi
riboflavin
Ada fisura vertikal, diikuti dengan tanda radang:
merah, bengkak, dan ulserasi pada bibir terutama
bagian tengah - sering karena cuaca
Gusi merah dan bengkak,
mudah berdarah, ada
hubungannya dengan gigi
Lidah berwarna merah
(scarlet) disertai rasa
nyeri - pada pelagra
Papil lidah
atrofi
Lidah bengkak, merah,
nyeri - pada defisiensi riboflavin,
asam folat, vitamin B12, B6,
dan zat besi
Bercak denudasi
bukan karena faktor
nutrisi
KELENJAR TIROID
Pembesaran tiroid, 3 derajat:
 derajat 1: teraba, tidak tampak pada posisi kepala

normal, tampak bila kepala tengadah


 derajat 2: tampak pada posisi kepala normal

 derajat 3: tampak besar, dari jauh tampak


Colloid goiter derajat 1 Colloid goiter derajat 2
Kelenjar gondok
tampak membesar,
walaupun dari
jauh, dapat menim-
bulkan kesulitan
bernafas
Kretin pada bayi:
lidah tampak
menonjol
Ibu: menderita gondok,
lain-lainnya normal

Anak wanita: menderita


gondok, retardasi mental,
bisu tuli, tinggi badan normal
KELENJAR PAROTIS
Pembesaran kelenjar parotis:
 derajat 1: 1 jari telunjuk

 derajat 2: 2 jari (telunjuk dan tengah)

 derajat 3: 3 jari (telunjuk, tengah dan manis)


Parotis membesar,
kronis, non inflamatoris,
kulit di atasnya normal

Sering pada anak besar


dan orang dewasa,
indikasi gizi kurang lama,
terjadi juga pada orang
yang kelaparan dalam
waktu lama yang mendapatkan
terapi diit
KULIT
 xerosis
 hiperkeratosis folikularis
 pucat
 petekie
 dermatosis pelagra
 flaky paint dermatosis (crazy pavement dermatosis)
 dermatosis skrotum / vulva
 baggy pants
Kulit kering, ada fisura,
kulit tipis, berkerut tidak
elastis
Pada kurang gizi lama
Kulit menebal, kering, ada hubungannya dengan defisiensi
vitamin A
Perdarahan minimal, defisiensi vitamin C: pada folikel rambut,
defisiensi vitamin K: tidak berhubungan dengan folikel rambut
Perdarahan
berupa:

•melena
•sefalhematom
•perdarahan tali
pusat
•perdarahan dari
sirkumsisi
•perdarahan
intrakranial
•perdarahan
dalam otot melena
KUKU dan SUBKUTIS
KUKU:
 koilonikia

SUBKUTIS
 edema

 lemak tipis
Iron deficiency
kuku bentuk sendok
Bengkak, pada tekanan
kembali lambat

Ada hubungannya
dengan hipoalbuminemia
Tampak anak sangat
kurus, lemak subkutan
sudah habis, otot kecil
tampak ‘seperti tulang
berbalut kulit’
Berat badan sekitar
40% dari standar
Prognosis jelek
Anak marasmus
disertai dengan edema edema
Status Gizi
Antropometris
Peran Antropometri
Dengan antropometri kita dapat menentukan apakah
‘ukuran tubuh’ seseorang itu normal atau tidak

Apakah ukuran tubuh itu?

1. Status nutrisi
2. Komposisi tubuh
3. Pertumbuhan
KELEBIHAN ANTROPOMETRI
1) relatif mudah tanpa tenaga ahli
2) murah dengan alat yang sebagian dapat diproduksi secara
lokal dan tidak mudah rusak
3) praktis karena alat dapat dibawa ke lapangan
4) ketelitiannya dapat diandalkan dengan cara yang dapat
distandarisasi
5) dapat dilaksanakan untuk kepentingan klinis dan di lapangan
untuk individu maupun masyarakat, dapat digunakan sebagai
alat penapisan (screening) individu risiko tinggi untuk
menderita malnutrisi dan dapat digunakan untuk
mengevaluasi perubahan status gizi dari waktu ke waktu dan
dari satu generasi ke generasi berikutnya (secular trend)
KETERBATASAN
ANTROPOMETRI
 tidak dapat mendeteksi kelainan gizi untuk periode waktu yang
pendek
 gangguan spesifik akibat defisiensi nutrien tertentu tidak dapat
diidentifikasi dengan antropometri (defisiensi vitamin A atau zat
besi)
 tidak dapat membedakan apakah gangguan pertumbuhan atau
komposisi tubuh akibat suatu nutrien mikro (misalnya Zn)
ataukah karena defisiensi nutrien lain (misalnya protein dan
energi)
 faktor-faktor bukan gizi, seperti penyakit, genetik, variasi
diurnal, dapat menurunkan sensitivitas dan spesifisitas
antropometri, walaupun pengaruh variabel-variabel tersebut
dapat dikendalikan dengan teknik pengambilan sampel dan
rancang bangun yang sesuai.
MENGUKUR STATUS NUTRISI DAN
PERTUMBUHAN

 lingkar kepala (LK)


 panjang badan (PB, recumbent length) bila anak
diukur dalam posisi tiduran, untuk anak di bawah 2
tahun,
 tinggi badan (TB) (stature) bila anak dalam posisi
berdiri, untuk anak  2 tahun, karena pengukuran
tinggi badan untuk umur < 2 tahun dianggap kurang
tepat (anak sulit dapat berdiri sesuai dengan anjuran)
 berat badan (BB)
 Ada penulis yang menyebut stature dan recumbent
length sebagai height atau tinggi badan.
Mengukur komposisi tubuh
1) menilai lemak tubuh dengan mengukur tebal lipat
kulit (TLK) tunggal atau multipel, rasio lingkar
pinggang-pinggul (Pi/Pu), dan lemak tungkai,
2) menilai massa tanpa lemak (fat free mass)
dengan mengukur lingkar lengan atas (LLA),
lingkat otot lengan atas (LOLA), dan luas otot
lengan atas.
Asesmen Status Nutrisi Antropometris

1. Melakukan pengukuran
2. (Menghitung besar indeks: Z-score, percentile,
BMI)
3. Mencocokkan dengan standar yang dipilih
4. Mengklasifikasikan status nutrisi
Mengukur Berat Badan
Jenis timbangan:
 Beam balance scale

 Spring scale (dengan pegas)

Kecuali itu ada timbangan yang:


 Digital

 Non digital
Mengukur Berat Badan

Spring scale
Cara Menimbang Sesuai Standar
 untuk interval lahir- 24 bulan, bayi/ anak
ditimbang tanpa pakaian
 untuk interval 2 bulan- 3 tahun memakai pakaian
berat 0,05 kg
 pakaian seberat 0,09 kg untuk umur 3-5 tahun,
dan 0,11-0,3 kg untuk umur 6-18 tahun.
Cara Mengukur Panjang/ Tinggi Badan Sesuai
Standar

 untuk interval lahir- 24 bulan, diukur panjang


badan pada posisi tiduran tanpa sepatu yang
diukur oleh 2 orang
 untuk umur diatas 24 bulan  pengukuran
dengan berdiri.
Mengukur Tinggi Badan

microtois
Mengukur Panjang Badan
Lingkar Kepala
 menggambarkan pertumbuhan (ukuran) otak, karena
hanya sebagian kecil bergantung kepada tebal tulang
tengkorak dan kulit kepala
 pengukuran lingkar kepala berguna untuk mendeteksi
kelainan seperti hidrosefalus atau mikrosefali
 Ukuran otak meningkat pesat pada tahun pertama,
sehingga saat itu lingkar kepala lebih menggambarkan
usia daripada status nutrisi
Mengukur Lingkar Kepala
 Gunakan pita yang fleksibel, sempit (tidak lebar),
dan tidak mudah melar (‘molor’) – biasanya dari
fiberglass atau metal, lebar 0,6 cm
 Anak dalam posisi tegak, relaks
 Pengukur berdiri dari arah samping kiri anak,
sehingga posisi pita dapat diketahui dengan benar
Mengukur Lingkar Kepala
 Lingkarkan pita melalui supraorbital sejajar ke
belakang melewati prominentia occipitalis externa
 Eratkan pita sehingga menekan rambut
 Dibaca dengan ketelitian mm
Mengukur Lingkar Kepala
Mengukur Lingkar Lengan Atas
Mengukur Lingkar Lengan Atas
Mengukur Tebal Kulit (Skinfold)

Biceps
Mengukur Tebal Kulit (Skinfold)

TRIceps
Mengukur Tebal Kulit (Skinfold)

subscapu
Mengukur Tebal Kulit (Skinfold)

suprailiaca
Indikator
 Adalah gabungan dari 2 faktor atau ukuran
 Sebagai contoh: kalau hanya diketahui berat badan saja,
belum ada artinya untuk menentukan status nutrisi
 BB dapat digabungkan dengan TB menjadi IMT (indeks
massa tubuh) atau BMI ((body mass index) yaitu w/h2 or
indeks ponderal (w/h3), or BB disesuaikan dengan TB
berdasarkan standar tertentu
 Indeks Massa Tubuh  berat bdn (kg) : tinggi bdn (m)2
Indikator
 Pada anak: 3 indikator antropometri yang penting
yaitu: BB//U (w//a), BB//PB atau BB//TB (w//h)
dan PB//U atau TB//U (h//a)
 Indikator anthropometri dapat dinyatakan sebagai
Z-scores, persentil, atau persen dari median
Indikator: Z-score
Nilai sesungguhnya – median baku
Z-score =
SD dari baku

Bila nilai sesungguhnya > median,


dipakai SD di atas median

Bila nilai sesungguhnya < median,


dipakai SD di bawah median
Klasifikasi status gizi anak dengan Z-scores
Z-scores Tinggi badan menurut Berat badan menurut Berat badan menurut BMI menurut umur
umur umur tinggi badan

Di atas 3 Lihat catatan 1 Lihat catatan 2 Gemuk (obese) Gemuk (obese)


Di atas 2 Normal Normal Berat badan lebih Berat badan lebih
(overweight) (overweight)

Di atas 1 Normal Normal Kemungkinan risiko Kemungkinan risiko


berat badan lebih berat badan lebih
(overweight) (overweight)
Lihat catatan 3 Lihat catatan 3

0 (median) Normal Normal Normal Normal


Di bawah - 1 Normal Normal Normal Normal
Di bawah - 2 Pendek (stunted) Berat badan rendah Kurus (wasted) Kurus (wasted)
Lihat catatan 4 (underweight)

Di bawah - 3 Sangat pendek Berat badan sangat Sangat kurus (severely Sangat kurus (severely
(severely stunted) rendah (severely wasted) wasted)
Lihat catatan 4 underweight)
Catatan 1:
Anak sangat tinggi, jarang menjadi masalah kecuali bila
orang tuanya normal, maka anak harus dicurigai menderita
kelainan hormonal, misalnya tumor kelenjar hormon pertumbuhan

Catatan 2:
Anak dengan nilai ini ada kemungkinan mengalami
masalah gizi atau pertumbuhan, karena itu sebaiknya dinilai dengan
berat badan menurut tinggi badan atau BMI menurut umur

Catatan 3:
Anak mempunyai kemungkinan risiko, harus hati-hati,
bila nilai menjadi > 2 mempunyai nilai definitif

Catatan 4:
Anak pendek atau sangat pendek mempunyai risiko
mengalami berat badan lebih
Titik berat badan Keisha: 10,0 kg
Titik tinggi badan Keisha: 85,0 cm
Berat badan menurut tinggi badan
Gabungan Indikator
 BB//U = underweight
 PB//U = stunted
 BB//TB = normal

 APA ARTINYA? Underweight, stunted, gizi


baik/normal menurut BB/TB  menunjukkan
adanya riwayat malnutrisi
Penentuan Status Gizi Menurut WHO

Kategori BB//TB BB//U TB//U Interpretasi

11 normal rendah rendah normal, riwayat malnutrisi


9 normal normal normal normal
7 normal tinggi tinggi jangkung, baik

17 rendah rendah tinggi sekarang gizi buruk


16 rendah rendah normal sekarang gizi sedang
14 rendah normal tinggi sekarang gizi kurang

2 tinggi tinggi rendah obes


1 tinggi normal rendah lebih,riwayat malnutrisi
4 tinggi tinggi normal lebih, tidak obes
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai