Anda di halaman 1dari 31

GANGGUAN AFEKTIF

BIPOLAR
Novia Putri Rahman
Nurmita Kasimun
Usbahuddin Alimin
Nurul Mukhlisah Ismail
Dwi Adharia Saraswati
Marsya Bianca
Pembimbing Klinik : dr.
Patmawati, Sp.KJ
Defenisi

Gangguan bipolar Menurut DSM-IV-TR adalah


gangguan mood yang terdiri dari paling sedikit
satu episode manik, hipomanik, atau campuran
yang biasanya disertai dengan adanya riwayat
episode depresi mayor.
Epidemiologi
• Lebih dari 2 juta orang Amerika Serikat (atau ±1 %
populasi) berusia 18 tahun ke atas menderita bipolar
• Umumnya berkembang pada akhir masa remaja atau
awal masa dewasa, namun mungkin ada juga yang
memulai gejalanya sejak anak-anak
• Insiden gangguan bipolar, berkisar antara 0,3 -1,5%.
• Risiko bunuh diri meningkat pada penderita bipolar
yang tidak diterapi yaitu 5,5 per 1000 pasien.
Sementara yang diterapi hanya 1,3 per 1000 pasien.
Etiologi
• Faktor genetik
Faktor • Gangguan neurotransmitter di
Biologis otak

• Pola asuh masa kanak-kanak


Faktor • Stres yang menyakitkan
Psikososial • Stres kehidupan yang berat
dan berkepanjangan
Patofisiologi
1. Teori Neurotransmitter
Gangguan mood disebabkan karena
ketidakseimbangan neurotransmitter di SSP
Kelebihan senyawa amin (NE dan
dopamine)→ Mania, Sedangkan kekurangan
NE, dopamine dan 5-HT → Depresi
Ketidakseimbangan antara aktivitas/ rasio
dopamine agonis dan NE → Perubahan mood
dari depresi ke mania
Lanjutan…
2. Teori kation dan membrane
 Perubahan keseimbangan elektrolit, terutama Ca
dan Na diduga terkait dengan fluktuasi mood pada
penderita bipolar
 Perubahan Ca ekstrasel dan intrasel dapat
mempengaruhi pelepasan neurotransmitter
dopamine, NE dan 5-HT → ekstabilitas saraf →
mempengaruhi variasi perasaan dan terjadi
perubahan mood dari depresi ke mania atau
sebaliknya
Macam Episode Gangguan Bipolar

• Episode Manik
• Episode Hipomanik
• Episode Depresi Mayor
• Episode Campuran
a. Episode Manik

 Ditandai dengan afek yg meningkat, aktivitas fisik dan


motorik yg meningkat, flight of ideas
 Berlangsung paling sedikit satu minggu
 Gejala tambahan: Meningkatnya kepercayaan diri,
berkurangnya kebutuhan tidur, banyak bicara, loncat
gagasan, distraktibilitas, meningkatnya aktivitas
bertujuan atau agitasi psikomotor dan impulsivitas
 Bila berat dapat disertai gejala psikotik, hendaya berat
pada fungsi sosial dan pekerjaan, memerlukan
hospitalisasi
b. Episode Hipomanik

 Hampir mirip dengan episode manik


 Perbedaannya yaitu derajat gejalanya tidak berat,
tidak ada psikotik, tidak memerlukan perawatan, dan
hendaya tidak berat
 Durasi episodenya lebih pendek yaitu paling sedikit
empat hari
 Hipomanik ditandai dengan peningkatan mood
yang ringan, pikiran menjadi lebih tajam, disertai
peningkatan energi dan aktivitas, berlangsung
beberapa hari pada episode tertentu, tanpa adanya
hendaya.
c. Episode Depresi Mayor

 Gejala Utama: Adanya afek depresif (sedih, lesu,


murung & menangis), kehilangan minat &
kegembiraan dan energi berkurang  mudah lelah.
 Paling sedikit empat gejala tambahan yang bersifat
pervasive (sepanjang hari, hampir setiap hari) yang
berlangsung paling sedikit dua minggu
 Gejala tambahannya; buruknya konsentrasi,
kurangnya tenaga, rendahnya harga diri, rasa
bersalah, ide-ide bunuh diri, gangguan tidur, makan
terganggu, perubahan berat badan dan gangguan
psikomotor
d. Episode campuran

 Ditandai dengan terpenuhinya kriteria untuk


kedua episode yaitu episode manik dan episode
depresi mayor, paling sedikit satu minggu
 Episode campuran derajatnya berat (bisa disertai
dengan gejala psikotik, memerlukan hospitalisasi,
hendaya fungsi psikososial dan pekerjaan yang
derajatnya berat)
Jenis-jenis Gangguan Bipolar

a. Gangguan Mood bipolar I


b. Gangguan Mood Bipolar II
c. Siklotima
Gangguan Mood bipolar I
• Awitannya biasanya dimulai pada masa remaja
atau dewasa muda
• Episode pertamanya dapat berupa manik, depresi
atau campuran
• Biasanya awitan pertama berbentuk depresi
dengan retardasi ringan atau hipersomnia yang
berlangsung selama beberapa minggu atau bulan
dan kemudian berpindah ke episode manik
Gangguan Mood Bipolar II
• Ditandai dengan episode berulang sindrom
depresi mayor dan episode hipomanik
• Hipomania yaitu keadaan mania dengan
intensitas lebih rendah bila dibandingkan
dengan mania (tidak memenuhi kriteria
mania). Disebut juga bipolaritas ringan (soft
bipolarity).
Siklotima
• GB ringan yang awitannya berangsur-angsur,
biasanya sebelum usia 21 tahun
• Ketidakstabilan menetap dari afek (suasana
perasaan), meliputi banyak periode depresi
ringan dan hipomania ringan, diantaranya
tidak ada yang cukup parah atau cukup lama
untuk memenuhi kriteria afektif bipolar atau
gang. Depresif berulang.
F31. GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR
 Bersifat episode berulang (sekurang-kurangnya 2
episode), dimana pada waktu tertentu terdiri dari
peningkatan afek disertai penambahan energi dan
aktivitas (mania atau hipomania), pada waktu lain
berupa penurunan afek disertai pengurangan
energi dan aktivitas (depresi).
 Episode mania berlangsung 2 minggu s/d 4-5 bln
 Episode depresi berlangsung rata-rata sekitar 6 bln
Pedoman Diagnostik Gangguan Afektif
Bipolar Menurut PPDGJ III
• F31.0 Gangguan afektif bipolar, episode kini hipomanik
• F31.1 Gangguan afektif bipolar, episode kini manik tanpa gejala psikotik
• F31.2 Gangguan afektif bipolar, episode kini manik gejala psikotik
• F31.3 Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif ringan atau sedang
• F31.4 Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif berat tanpa gejala
psikotik
• F31.5 Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif berat dengan gejala
psikotik
• F31.6 Gangguan afektif bipolar, episode kini campuran
• F31.7 Gangguan afektif bipolar, episode kini dalam remisi
• F31.8 Gangguan afektif bipolar lainnya
• F31.9 Gangguan afektif bipolar YTT
F31.0 Gangguan afektif bipolar, episode
kini hipomanik

• Untuk Menegakkan diagnosis pasti:


a) Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria
untuk hipomania (F30.0); dan
b) Harus ada sekurang-kurangnya satu episode
afektif lain (hipomanik,manik, depresif atau
campuran) di masa lampau
F31.1 Gangguan afektif bipolar, episode kini
manik tanpa gejala psikotik
• Untuk Menegakkan diagnosis pasti:
a) Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria
untuk mania tanpa gejala psikotik (F30.1)
b) Harus ada sekurang-kurangnya satu episode
afektif lain hipomanik, manik, depresif atau
campuran) di masa lampau
F31.2 Gangguan afektif bipolar, episode kini
manik gejala psikotik

• Untuk Menegakkan diagnosis pasti:


a) Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria
untuk mania dengan gejala psikotik (F30.2)
b) Harus ada sekurang-kurangnya satu episode
afektif lain hipomanik, manik, depresif atau
campuran) di masa lampau
F31.3 Gangguan afektif bipolar, episode kini
depresif ringan atau sedang

• Untuk Menegakkan diagnosis pasti:


a) Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria
untuk episode depresif ringan (F32.0) ataupun
sedang (F32.1); dan
b) Harus ada sekurang-kurangnya satu episode
afektif lain hipomanik, manik, depresif atau
campuran) di masa lampau
F31.4 Gangguan afektif bipolar, episode kini
depresif berat tanpa gejala psikotik
• Untuk Menegakkan diagnosis pasti:
a) Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria
untuk episode depresif berat tanpa gejala
psikotik (F32.2); dan
b) Harus ada sekurang-kurangnya satu episode
afektif lain hipomanik, manik, depresif atau
campuran) di masa lampau
F31.5 Gangguan afektif bipolar, episode kini
depresif berat dengan gejala psikotik

• Untuk Menegakkan diagnosis pasti:


a) Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria
untuk episode depresif berat dengan gejala
psikotik (F32.3); dan
b) Harus ada sekurang-kurangnya satu episode
afektif lain hipomanik, manik, depresif atau
campuran) di masa lampau
F31.6 Gangguan afektif bipolar, episode kini
campuran
• Untuk Menegakkan diagnosis pasti:
a) Episode yang sekarang menunjukkan gejala-
gejal manik, hipomanik, depresif yang tercampur
atau bergantian dengan cepat (gejala
mania/hipomania dan depresi sama-sama
mencolok selama masa terbesar dari episode
penyakit yg sekarang, dan telah berlangsung
sekurang-kurangnya 2 minggu; dan
b) Harus ada sekurang-kurangnya satu episode
afektif lain hipomanik, manik, depresif atau
campuran) di masa lampau
F31.7 Gangguan afektif bipolar, episode
kini dalam remisi
• Sekarang tidak menderita gangguan afektif yang
nyata selama beberapa bulan terakhir ini, tetapi
pernah mengalami sekurang-kurangnya satu
episode afektif hipomanik, manik, atau campuran di
masa lampau dan ditambah sekurang-kurangnya
satu episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif
dan campuran)
Tujuan Terapi
• Mengurangi gejala bipolar
• Mencegah episode berikutnya
• Meningkatkan kepatuhan pada pasien pengobatan
• Menghindari stressor yang dapat memicu kejadian
episode
• Mengembalikan fungsi-fungsi kehidupan menjadi
normal
Terapi Psikososial

- Terapi kognitif
- Terapi Interpersonal
- Terapi Perilaku
- Terapi Keluarga
Farmakoterapi
• Menggunakan obat-obat Mood stabilizer.
Contoh
- Lini pertama: Litium, Valproat, dll
- Lini kedua/alternatif: Carbamazepin,
gabapentin, lamotrigin, topiramat
(antikonvulsan), nimodipin, verapamil (Ca
Bloker), olanzepin, risperidon (Antipsikotik
atypical)
Petunjuk Umum tatalaksana Gangguan Bipolar
• Pengobatan Gangguan bipolar harus dilakukan secara
individual, karena gamb.klinis, keparahan, & frekuensi
kejadian yang sangat bervariasi antar pasien
• Episode manik mungkin tdk perlu pengobatan, kecuali
jika pasien memiliki sejarah pernah mengalami episode
manik
• Episode manik pertama kali umumnya diobati dng
Lithium (Li) dan terapi tambahan seperti benzodiazepin
u/ membantu tidur
• Episode manik kambuhan diobati dng Li dan valproat
bersama dng benzodiazepin u/ insomnianya
• Jika episode mania diikuti psikosis  terapi yg sm dpt
diperpanjang sampai mania berkurang
• Jika pasien tdk berespon dlm 2 minggu  bisa
ditambah obat2 stabilizer mood yg lain (kombinasi)
• Sekali pasien sembuh, diperlukan terapi
pemeliharaan u/ mencegah terjadinya kekambuhan
 terapi yg direkomendasikan Litium dan
Lamotrigin jangka panjang
• Monoterapi lebih disukai u/ terapi pemeliharaan
jangka panjang, terapi kombinasi mungkin
dibutuhkan u/ episode campuran
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai