PSIKOTIK
Psikosis
Ditandai Oleh
Psikosis
Gangguan psikiatri:
• Skizofrenia dan gangguan terkait,
Gangguan psikiatri:
• Skizofrenia dan gangguan terkait,
Faktor Sosial
Awitan (Onset)
Perjalanan Penyakit
Gejala Negatif
Sering kali gejala negatif menjadi lebih menonjol pada fase yang
lebih lanjut (kronis)
Pokok Bahasan B. Pengenalan gejala, identifikasi
kasus, dan diagnosis gangguan psikotik
Gejala Positif
Delusi/waham
Halusinasi
Mendengar suara atau melihat sesuatu yang tidak
nyata
Mengabaikan tanggung jawab yang biasa dikerjakan
terkait dengan pekerjaan, sekolah, rumah tangga,
dan aktivitas sosial
Gejala manik
YA
Riwayat:
1. Mood depresi
2. Energi/aktivitas menurun
Rencana Penatalaksanaan
1. Intervensi Psikososial
2. Intervensi Farmakologik
Intervensi Farmakologik
23. Psikofarmaka
23.1 Antiansietas
1. Diazepam inj 5 mg/mL (i.v)
2. Diazepam tab 2 mg, 5 mg
3. Lorazepam tab 0,5 mg, 1 mg, 2 mg
23.2 Antidepresi
1. Amitriptilin tab sal selaput 25 mg
2. Fluoksetin kaps 10 mg, 20 mg
23.3 Antiobsesikompulsi
1. Fluoksetin kaps 10 mg, 20 mg
23.4 Antipsikosis
1. Flufenazin inj 25mg/mL (i.m.) (dekanoat)
2. Haloperidol tab 1,5 mg, 2 mg, 5 mg
3. Haloperidol drops 2 mg/mL
4. Haloperidol inj 5 mg/mL (HCl)
5. Haloperidol inj 50 mg/mL (dekanoat)
6. Klorpromazin tab 25 mg, 100 mg
7. Klorpromazin inj 5 mg/mL
8. Risperidon tab 1 mg, 2 mg
23.7 Obat untuk Program Ketergantungan
1. Metadon sir 50 mg/5 mL
9. Antiparkinson
5. Triheksifenidil tab 2 mg
Obat Antipsikotik di Layanan Primer
Medikasi Antikolinergik:
DISTONIA
Gejala
Spasme otot pada bagian tubuh
Mata terputar ke atas (krisis okulogirik)
Kepala dan leher terputar ke satu arah (tortikolis)
Pasien mungkin tidak dapat menelan atau berbicara dengan jelas
Ekstrem: punggung melengkung atau rahang terdislokasi
Distonia akut sangat menakutkan dan menyakitkan
Awitan
Distonia akut:
Dalam beberapa jam setelah awal pemberian antipsikotik
Dalam beberapa menit jika im atau iv
Distonia tardiva:
Setelah beberapa bulan atau tahun
Pengobatan
Obat antikolinergik
Oral, im, atau iv -> tergangung keparahan gejala
ingat, pasuen mungkin tidak dapat menelan
Respon:
iv -> dalam 5 menit
im -> sekitar 20 menit
Mungkin perlu diganti dengan antipsikotik yang rendah risiko EPSnya
Tablet triheksifenidil 2 mg
Injeksi Difenhidramin 25 mg/ml (max. 300 mg)
Parkinsonisme
Gejala
Tremor dan/atau digiditas
Bradikinesia (ekspresi wajah berkurang, datar, suara monoton,
gerakan lamban, tidak dapat memulai gerakan)
Bradifrenia (berpikir lambat)
Keluar banyak air liur
Parkinsonisme dapat dikelirukan dengan depresi atau gejala
negatif skizofrenia
Awitan
Beberapa hari sampai minggu setelah awal pemberian atau
setelah peningkatan dosis antipsikotik
Pengobatan
Beberapa pilihan (tergantung situasi):
Mengurangi dosis antipsikotik
Ganti ke obat antipsikotik atipikal (monoterapi)
Pemberian antikolinergik
Obat antikolinergik
Triheksifenidil tab 2 mg
Mayoritas pasien tidak memerlukan antikolinergik jangka panjang
-> evaluasi setiap 3 bulan
Jangan diberikan malam hari -> gejala biasanya tidak terjadi
waktu tidur
Akatisia
Gejala
Perasaan subektif yang tidak menyenangkan mengenai
kegelisahan dari dalam dirinya dan dorongan kuat untuk bergerak
Menghentakkan kaki waktu duduk
Menggerakkan/menggoyangkan kaki, menyilangkan dan
meluruskan
Bergantian memindahkan berat badan ke kaki kiri dan kanan
Mondar mandir
Sering dikelirukan dengan agitasi psikotik
Awitan
Akatisia akut
Dalam beberapa jam sampai minggu setelah dimulainya
antipsikotik atau peningkatan dosis
Akatisia tardiva
Perlu waktu lebih lama
Dapat persisten setelah antipsikotik dihentikan
Pengobatan
Mengurangi dosis antipsikotik
Penggantian ke antipsikotik atipikal
Obat yang dapat digunakan
Propranolol 30 – 80 mg/hari (dosis terbagi)
Klonazepam dosis rendah
Difenhidramin
Antikolinergik tidak memberi manfaat
Intervensi Psikosiosial
Gangguan Psikotik
Intervensi Psikososial
Psikoedukasi
Follow-up
1. Psikoedukasi
Penghentian pengobatan
Episode pertama
Surat Rujukan
A. Pasien yang mengeluhkan satu atau lebih dari lima gejala berikut:
A. Pasien yang mengeluhkan satu atau lebih dari lima gejala berikut:
Tujuan:
Memberi kesempatan peserta mempraktikkan pengetahuan
dan keterampilan yang didapat
Memberi masukan tentang apa yang sudah baik dan apa
yang perlu diperbaiki tentang keterampilan peserta
Setting:
Di Puskesmas, seperti memeriksa pasien sehari‐hari
Pasien tidak dipilihkan hanya yang menderita gangguan
jiwa, tetapi pasien umum
Praktik Bersama, satu tim terdiri dari dokter, perawat, dan
psikolog (kalau ada)