Anda di halaman 1dari 36

COVID-19 dan gangguan

mental/jiwa:
Isolasi Mandiri
Pasca perawatan
Daftar Isi
Identifikasi gejala/gangguan jiwa

Tatalaksana gejala/gangguan
jiwa di Puskesmas
COVID-19 Pandemic as
Public Health Emergency

Stressor

Respon Individu & Kelompok/Komunitas


Pendahuluan
Resiliensi Gejala Fisik, Psikologis

Isolasi & Pasca COVID

Pasien COVID-19
Covid-19 + Isolasi
Isolasi : “Separation of people who Stressor Pandemi + Isolasi
have been diagnosed with a contagious Dampak psikologis signifikan;
disease from people who are not sick” bisa berlanjut pasca isolasi
Faktor-faktor meningkatkan
terjadinya gejala/gangguan:
Durasi Informasi
Takut infeksi Hasil tes
Frustrasi Stigma
Jenuh Loneliness
Persediaan
Saat Isolasi & Pasca Isolasi/sembuh
Isolasi Pasca Isolasi
Gejala fisik COVID-19 Stressor: Re-infeksi,
ekonomi, stigma
Gejala psikologis
Cemas, insomnia, gejala reaksi Gejala seperti saat dalam
stres akut atau gejala stres pasca Isolasi
trauma, depresi, psikosis, bunuh Dominan: Cemas, depresi,
diri, self-harm, perawatan diri psikosis, gejala stres
kurang, detachment, mudah pasca trauma
marah, konsentrasi berkurang
Identifikasi gejala atau
gangguan jiwa
Anxietas Definisi Gangguan Jiwa:
Gejala gangguan terkait stres (stres Gejala/psikopatologi
pasca trauma, reaksi stres akut,
Disfungsi
gangguan penyesuaian)
Dan/atau distres
Depresi
Etiologi:
Psikosis
Biologi
Bisa pakai kuesioner mandiri SRQ-20, Psikologi
PHQ-9, GAD-7; atau oleh dokter
Sosial
(HAM-D, HAM-A, PANSS)
Identifikasi gejala atau
gangguan jiwa
Wawancara psikiatrik
Bina rapport

Riwayat Penyakit Sekarang


Faktor resiko, keluhan fisik & psikologis,
coping, pengobatan atau pemeriksaan medis

Riwayat Penyakit Dahulu


Fisik dan Mental

Keluarga & Lingkungan


Kesehatan fisik dan jiwa, dukungan
terhadap pasien
Gejala: Anxietas
Fisik
Berkeringat, Gemetar, Jantung berdebar, Nafas pendek,
Nadi, tekanan darah naik, Mulut kering, Diare/konstipasi,
Mual, Nyeri perut/dada, Kepala terasa ringan, Pusing,
Rasa tercekik, Tegang otot, Ras baal/mati rasa, Sulit tidur.

Psikologis
Cemas berlebihan, Mudah marah, Mimpi, Pikiran kosong,
Pikiran berlebihan, Sulit ambil keputusan, Sulit konsentrasi,
Daya ingat kurang, Takut hilang kendali, Rasa ‘menjadi gila’.

Perilaku
Kompulsif, Menghindar, Diam, Sering bergerak, Bicara
berlebihan dan cepat.
Diagnosis: Anxietas

Ada pencetus/stressor; menghindar; gejala cemas muncul


saat terpapar stressor; distress Fobia

Serangan panik >1/bulan; kondisi tidak bahaya; normal


diantara serangan; anxietas antisipatorik
Gangguan Panik

Cemas hampir tiap hari/per minggu s/d bbrp bulan; anxietas Ggn. Anexietas
“free floating”; preokupasi hal buruk; gejala otonomik Menyeluruh
Pikiran atau impuls tidak bisa dilawan dan tidak menimbulkan
Ggn. Obsesif
kesenangan; tindakan dari pikiran/impuls utk merasa lega
atau tidak tegang; hampir setiap hari min. 2 minggu
Kompulsif

Cemas terhadap banyak keluhan fisik di organ yang berbeda-


beda; minimal 6 bulan; hasil pemeriksaan organ normal
Somatisasi
Diagnosis: Anxietas

Cemas memikirkan keluhan fisik yang mengarah ke satu


gangguan medis yang berat; minimal 6 bulan; Hipokondriasis
hasil pemeriksaan organ normal
Stresor jelas/mengancam nyawa; re-experiencing; mood
Reaksi Stres
negatif; disosiasi; menghindar; masalah kewaspadaan;
muncul segera setelah terpapar s/d 1 bulan Akut

Stresor jelas & tidak berat; cemas muncul berhubungan Ggn.


dengan munculnya stresor; muncul dalam 1 bulan setelah
stresor dan tidak lebih dari 6 bulan.
Penyesuaian

Stresor jelas/mengancam nyawa; re-experiencing; mood Ggn. Stres


negatif; disosiasi; menghindar; masalah kewaspadaan;
Pasca Trauma
durasi gejala2 lebih dari satu bulan
Gejala:

Sedih/murung setiap waktu


Kehilangan minat
Tidak bertenaga, mudah lelah
Konsentrasi/perhatian berkurang
Gangguan pola makan
Gagasan/perbuatan
Depresi membahayakan diri/bunuh diri
Gangguan Tidur
Gejala:

Harga diri dan kepercayaan


diri berkurang
Pandangan masa depan
yang suram dan pesimistis
Rasa tidak berguna/rasa bersalah

Depresi
Depresi
Diagnosis:

Dua gejala khas + minimal 2 gejala lainnya; tidak


ada gejala berat minimal berlangsung 2 minggu Depresi Ringan

Dua gejala khas + minimal 3 gejala lainnya;


min. berlangsung 2 minggu Depresi Sedang

Tiga gejala khas + minimal 3 gejala lainnya; min.


berlangsung 2 minggu; identifikasi gejala psikotik Depresi Berat

DD/distimia, bipolar
Gejala Positif: Psikosis

Distorsi persepsi Halusinasi

Distorsi pikiran Waham

Pembicaraan Kesulitan dalam


mempertahankan
terdisorganisasi
percakapan dan atau tetap
fokus pada suatu topik

Perilaku Perilaku yang tidak biasa


dan aneh serta kesulitan
terdisorganisasi dalam merencanakan
dan menyelesaikan aktivitas
Gejala Negatif:

Emosi yang mendatar

Tidak adanya motivasi dan energi

Kehilangan minat dan kesenangan


dalam aktivitas

Psikosis Interaksi sosial berkurang


Diagnosis: Psikosis

Gejala-gejala psikosis muncul dalam 2 minggu;


disfungsi dan/atau distres
Psikotik Akut

Dominasi gejala waham atau halusinasi; Skizofrenia


muncul satu bulan atau lebih Paranoid

Gejala skizofrenia dan gangguan afektif sama-sama


menonjol pada saat bersamaan; atau dalam Skizoafektif
beberapa hari yang satu sesudah yang lain

DD/Skizofrenia tipe lainnya, gangguan waham


Tatalaksana

1 Intervensi
Psikofarmakologi
2 Intervensi Psikososial

3 Rujuk ke RS/spesialis
Prinsip Intervensi
dan Tatalaksana
Gejala ringan:
intervensi psikologis

Gejala sedang-berat: tatalaksana


obat dan psikoterapi:
Antidepresan untuk depresi &
kecemasan, benzodiazepin untuk
kecemasan dan masalah tidur
Antipsikotik untuk gejala psikotik
Prinsip:

1 Memilih obat tepat

2 Memberi dosis tepat


Psikofarmakologi 3 Memberi dalam durasi tepat

4 Efektivitas obat

5 Hindari kombinasi obat dari


kelas yang sama
Gangguan jiwa dengan
gejala psikotik:
Skizofrenia
Bipolar dengan ciri psikotik
Depresi berat dengan ciri psikotik

1 Antipsikotik – Indikasi Gangguan jiwa lainnya:


Gangguan organik: Delirium
(hiperaktif), demensia dengan gejala
perilaku/psikologis, psikotik organik
Bipolar
Depresi berat/Gangguan depresi mayor
1 Antipsikotik – Obat/dosis
Golongan Nama Obat Dosis Anjuran/hari
APG-1 HALOPERIDOL 5 – 20 mg (dibagi 3x pemberian)
KHLORPROMAZIN 200 – 800 mg (dibagi 3x)
TRIFLUOPERAZIN 15 – 20 mg (dibagi 2x)
APG-2 RISPERIDONE 2 – 8 mg (dibagi 2x)
OLANZAPINE 10 – 20 mg (dibagi 1x)
QUETIAPINE 300 – 800 mg (dibagi 2x)
CLOZAPIN 300 – 450 mg (dibagi 1-2x)
PALIPERIDONE 3 – 6 mg (1x)
ARIPIPRAZOLE 10 – 30 mg (1x)
1 Antipsikotik – Obat/dosis
Ekstrapiramidal/gangguan pergerakan:
Akatisia: perasaan tidak nyaman, gelisah, harus
menggerak-gerakkan tungkai
Neurologis
Distonia akut: kaku & kontraksi otot tiba2
(> pada APG1)
Parkinsonisme: tremor, muka topeng, perlambatan gerak tubuh
Tardif diskinesia: (efek jangka panjang) gerakan otot involunter
tanpa tujuan (mengunyah, lidah terus bergerak dalam mulut)
SNM – Sindroma Neuroleptik Maligna – akut, rigiditas,
hiperpiretik, gangguan saraf otonom dan delirium
Non neurologis Obesitas & metabolik sindrom (> pada APG 2)
Peningkatan Prolaktin
2 Antidepresan – Obat/dosis
Klasifikasi Nama Obat Dosis Anjuran/hari
SERTRALIN 1 x 25 – 50 mg (max 200 mg)
SSRI (Selective
Serotonin Reuptake FLUOXETINE 1 x 10 – 20 mg (max 80 mg)
Inhibitor)
ESCITALOPRAM 1 x 5 – 20 mg (max 20 mg)
TRISIKLIK AMITRIPTILIN 2-3 x 25 mg (max 150 mg)
SNRI (Serotonin VENLAFAXINE 3 x 25 – 75 mg (max 225)
Norepineprin
Reuptake Inhibitor) DULOXETINE 1 x 30 – 60 mg (max 120 mg)
TETRASIKLIK MAPROPTILIN 1 x 75 mg (max 225 mg)
MAOI (Mono Amine Oxidase Inhibitor) MOCLOBEMIDE 2 x 150 mg (600 mg)
2 Antidepresan – Efek samping

Gastrointestinal: mual atau


muntah, konstipasi, diare
Hipotensi

Gangguan jantung

Gejala psikis lain: maniakal,


gelisah, delirium
3 Antiansietas – Obat/dosis
Klasifikasi Nama Obat Dosis Anjuran/hari
DIAZEPAM 1 1 x 2 – 40 mg
CLONAZEPAM 1 x 0,5 – 2 mg
ALPRAZOLAM 2-3 x 0,5 – 2 mg
Benzodiazepin LORAZEPAM 1-2 x 0,5 – 2 mg
CLOBAZAM 2-3 x 5 – 10 mg
Efek samping: mengantuk, sakit kepala,
tolerensi dan dependensi
Durasi: 2 – 4 minggu
Psikososial
1 Psikoedukasi &
Dukungan Psikososial

2 Psikoterapi Suportif
Psikoedukasi & Psikososial
Dukungan Psikososial
Saat Isolasi Pasca Isolasi/covid

Informasi tentang cara isolasi Menjaga kesehatan fisik


mandiri; ggn fisik/mental yang dan jiwa
dialami (termasuk emergency
Pasien psikologis: ide/tindakan bunuh Mengikuti himbauan
diri/self harm) tentang pengobatan

Layanan psikologis via media Tetap terhubung


sosial/online counseling dengan keluarga
Psikoedukasi & Psikososial
Dukungan Psikososial
Saat Isolasi Pasca Isolasi/covid
Memberikan dukungan emosi Cara merawat pasien
positif secara intensif ke pasien setelah pulang
Perhatian dan penguatan
Menyiapkan keluarga untuk pada pasien
Keluarga dapat menghadapi hasil
Menyiapkan fasilitas dan
pelayanan kesehatan yang baik
kebutuhan untuk pasien
maupun terburuk
Info tentang status
Info kesehatan tentang promosi sembuh pasien
dan pencegahan masalah Info hotline layanan
kesehatan terkait COVID19 psikologis
Psikoedukasi & Psikososial
Dukungan Psikososial
Saat Isolasi Pasca Isolasi/covid

Pendekatan pada tokoh Tidak menjauhkan


masyarakat di sekitar tempat pasien/keluarga dari
tinggal tentang covid/isolasi interaksi sosial
Komunitas dan gangguan jiwa Saling meyakinkan satu
dengan yang lain
tentang perlunya
Pemberian informasi via kehati-hatian
media sosial
Mendukung lewat
kelompok media sosial
Psikoterapi
Psikososial

Tujuan:
Perbaikan gejala
Memelihara self-esteem, fungsi ego dan
keterampilan adaptif
Psikoterapi
suportif Teknik:
Membangun kerjasama: tertarik, empati, pengertian
Membangun percaya diri: pujian, reassurance, dukungan
Membangun keterampilan adaptif: saran/petunjuk
Dukungan bagi Kelompok Rentan

Lansia Anak/Remaja ODMK & ODGJ

Terlibat dalam Pengasuhan


aktivitas orang tua ODMK: coping skills

Informasi tepat dan Komunikasi terjaga


mudah dimengerti ODGJ: pantauan dokter/
Peka terhadap perawat Puskesmas,
Kelompok dukungan perasaan dan perhatian caregiver
kebutuhan anak
Pedoman Penggolongan dan Diagnosis
Gangguan Jiwa (PPDGJ III), 1993
The Diagnostic and Statistical Manual
of Mental Disorders-5. 2013
Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial
(DKJPS) Kemenkes. 2020
Buku Ajar Psikiatri, edisi ke 3, 2017
Daftar Pustaka Synopsis of Psychiatry, edisi ke 11, 2014
Lecture Notes Psychiatry, edisi ke 9, 2005
Pfefferbaum B, et al. Mental Health and the
Covid-19 Pandemic. N Engl J Med. 2020
Brooks Sk, et al. Lancet. The psychological
impact of quarantine and how to reduce it:
rapid review of the evidence. Lancet. 2020
Aungsuroh et al. Experiences of Patients with
coronavirus in the covid-19 Pandemic era in Indonesia.
Asian journal for public opinion research. 2020
Daly Z, et al. Associations between periods of
COVID-19 quarantine and mental health in Canada.
Psychiatry Research. 2021
Xiao H, et al. Social capital and sleep quality in
individuals who self-isolated for 14 days during the
Daftar Pustaka coronavirus disease 2019 outbreak in january 2020
in China. Medical Science Monitor. 2020
Taquet M et al. Six-month Neuorological &
Psychiatric Outcomes in 236,379 survivors of
Coivd-19. Virus, 2021
Aslamiyah S, et al. Dampak Covid-19 terhadap
perubahan psikologis, sosial dan ekonomi pasien
Covid-19 di kelurahan Dendang, Sumatera Utaera.
Jurnal Riset dan Pengabdian Masyarakat. 2021

Anda mungkin juga menyukai