mengetahui cara yang paling tepat untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai penyakit tersebut, selanjutnya menentukan rujukan yang
paling tepat bagi pasien. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
Tingkat Kemampuan 2: mendiagnosis dan merujuk Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit tersebut dan
menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari
rujukan.
3A. Bukan gawat darurat Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada keadaan yang bukan
gawat darurat. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu
menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
3B. Gawat darurat Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada keadaan gawat darurat demi
menyelamatkan nyawa atau mencegah keparahan dan/atau kecacatan pada pasien. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat
bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
Tingkat Kemampuan 4: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik
dan melakukan penatalaksanaan penyakit tersebut secara mandiri dan tuntas.
1. DERILIUM YANG TIDAK DIINDUKSI OLEH ZAT ALKOHOL ATAU PSIKOAKTIF LAINNYA: 3A
sindrom mental organik akut atau subakut 1) Gangguan kesadaran dan perhatian: HALOPERIDOL 2-5 mg IV/ Diagnosis banding delirium adalah
ditandai dengan gangguan kesadaran, IM yang dapat diberikan
sampai dua jam dengan dosis sebagai berikut:
gangguan kognitif global, disorientasi, - Dari taraf kesadaran berkabut samapai koma
perkembangan gangguan persepsi, defisit maksimum 20 mg (oral atau 1) Sindrom organik lain, seperti
perhatian, penurunan atau peningkatan IM)
aktivitas psikomotor (tergantung pada - Menurunnya kemampuan untuk mengarahkan, demensia
jenis delirium), gangguan siklus tidur- Terapi Non-Farmakologis
memusarkan, mempertahankan dan mengalihkan 2) Gangguan psikotik akut dan
bangun, dan fluktuasi dalam presentasi
perhatian. -Psikoterapi suportif yang sementara
Derilium adalah kondisi medis yang
memberikan perasaan aman 3) Skizofrenia dalam keadaan akut
ditandai dengan onset mendadak dari 2) Gangguan kognitif secara umum:
kebingungan dan perubahan status mental. dapat membantu pasien 4) Gangguan afektif + confuntional
- Distorsi persepsi, ilusi dan halusinasi-seringkalo menghadapi frustrasi dan features
Derilium juga dikenal dengan status
konfungsional akut. Penyebabnya antara visual kebingungan akan kehilangan 5) Derilium akibat alcohol/zat
lain penyakit berat yang terjadi secara
- Hendaya daya pikir dan pengertian abstrak, fungsi memorinya. psikoaktif lain
tiba-tiba, reaksi putus obat dan alkohol,
stress atau infeksi dan mereka yang dengan atau tanpa waham yang bersifat
berusia tua, penderita demensia, dan - Perlunya reorientasi 6) Gangguan stress akut
malnutrisi sementara, tetapi sangat khas terdapat lingkungan, misalnya tersedia
inkoherensi yang ringan jam besar. Diagnosis Banding
Suatu sindrom yang ditandai dengan
gangguan kesadaran dan kognisi yang a. Demensia
- Hendaya daya ingat segera dan jangka pendek, - Memberikan edukasi kepada b. Gangguan Psikotik Singkat
terjadi secara akut dan berfluktuasi. keluarga cara memberikan
namun daya ingat jangka panjang relative masih c. Skizofrenia
dukungan kepada pasien d. Skizofreniform
utuh e. Gangguan Psikotik Lainnya
f. Mood dengan Gambaran Psikotik
- Disorientasi waktu, pada kasus yang berat, g. Gangguan Stres Akut
terdapat juga disorientasi tempat dan orang.
3) Gangguan psikomotor
Intoksikasi akut
Suatu kondisi
peralihan yang
timbul akibat
menggunakan
alkohol atau zat
psikoaktif lain
sehingga terjadi
gangguan kesadaran,
fungsi kognitif,
persepsi, afek atau
perilaku, atau fungsi
dan respons
psikofisiologis
lainnya
INTOKSIKASI Kontriksi pupil (atau dilatasi pupil akibat anoksia Penanganan kondisi gawat darurat: Diagnosis Banding
OPIOID karena overdosis berat) dan satu (atau lebih) gejala- Intoksikasi zat psikoaktif lain
gejala di bawah ini berkembang selama atau segera a. Pemberian Antidotum Naloxon HCl atau campuran
setelah penggunaan opioid: (Narcan/Nokoba) atau Naloxone 0.8 mg IV dan tunggu
a. Mengantuk/drowsiness selama 15 menit. Jika tidak ada respons, berikan
b. Bicara cadel Naloxone 1.6 mg IV dan tunggu 15 menit. Jika masih
c. Hendaya dalam perhatian atau daya ingat tetap tidak ada respon, berikan Naloxone 3.2 mg IV
dan curigai penyebab lain. Jika pasien berespon,
Intoksikasi akut dapat terjadi dengan atau tanpa teruskan pemberian 0.4 mg/jam IV.
komplikasi medis lainnya. Komplikasi medis yang
terjadi dapat berupa: b. Memantau dan evaluasi tanda-tanda vital
a. Trauma atau cedera tubuh lainnya
b. Hematemesis c. Mengatasi penyulit sesuai dengan kondisi klinis
c. Aspirasi muntah
d. Konvulsi d. Bila intoksikasi berat rujuk ke ICU
e. Delirium
f. Koma
PUTUS ZAT Terdapat 3 atau lebih gejala yang timbul akibat Terapi Diagnosis Banding
OPIOID penghentian atau pengurangan penggunaan opioida a. Simptomatik sesuai gejala klinis a. Common Cold
dalam waktu beberapa menitsampai beberapa hari, b. Gastro Enteritis
yaitu : b. Subtitusi golongan opioid: metadon, bufrenorfin
a. Mood disforik yang diberikan secara tapering off. Untuk metadon dan
b. Mual dan muntah buprenorfin terapi dapat dilanjutkan untuk jangka
c. Nyeri otot panjang (rumatan). Bila tidak tersedia dapat
d. Lakrimasi atau rinorea menggunakan kodein.
e. Dilatasi pupil, piloereksi atau berkeringat
f. Diare c. Subtitusi nonopioid: klonidin, perlu pengawasan
g. Menguap tekanan darah. Bila sistol kurang dari 100mmHg atau
h. Demam diastol kurang 70 mmHg HARUS DIHENTIKAN.
i. Insomnia
d. Pemberian sedatif-hipnotik, antipsikotika dapat
diberikan sesuai indikasi.
INTOKSIKASI Terdapat dua/lebih dari gejala di bawah ini yang Terapi Diagnosis Banding
AMFETAMIN berkembang segera atau selama menggunakan a. Intoksikasi kokain
ATAU ZAT YANG amfetamin atau zat yang menyerupai: a. Pemeriksaan tanda vital b. Intoksikasi Phencyclidine
MENYERUPAINY (PCP)
A a. Takikardi atau bradikardi b. Perhatikan tanda-tanda intoksikasi c. Intoksikasi halusinogen
b. Dilatasi pupil
c. Peningkatan atau penurunan tekanan darah c. Simtomatik bergantung dari kondisi klinis, untuk
d. Banyak keringat atau kedinginan penggunaan oral, merangsang muntah dengan
e. Mual atau muntah activated charcoal atau kuras lambung adalah penting.
f. Penurunan berat badan
g. Agitasi atau retardasi motorik d. Antipsikotika; haloperidol 2-5 mg per kali
h. Kelelahan otot, depresi sistem pernafasan, nyeri pemberian atau klorpromazin 1 mg/kg BB, oral, setiap
dada dan aritmia jantung 4-6 jam
i. Kebingungan dan kejang-kejang, diskinesia, distonia
atau koma e. Antihipertensi bila perlu (TD di atas 140/100
j. Gejala-gejala di atas tidak disebabkan oleh mmHg).
gangguan fisik atau mental lainnya
f. Bila ada gejala ansietas berikan ansiolitik golongan
benzodiazepin; diazepam 3x5 mg atau klordiazepoksid
3x25 mg.
KONDISI PUTUS Terdapat mood yang disforik dan dua (atau lebih) Terapi Diagnosis Banding
AMFETAMIN perubahan psikologisdibawah ini yang berkembang a. Intoksikasi Amfetamin
ATAU ZAT YANG dalam beberapa jam atau beberapa hari setelah a. Observasi 24 jam untuk menilai kondisi fisik dan b. Putus kokain atau zat yang
MENYERUPAI penghentian mendadak penggunaan, yaitu: psikiatrik. menyerupai
c. Episode manik atau
a. Fatique/kelelahan b. Rawat inap diperlukan apabila disertai gejala hipomanik
b. Mimpi buruk atau halusinasi c. Insomnia atau psikotik berat, gejala depresi berat atau kecenderungan
hipersomnia bunuh diri, dan komplikasi fisik lainnya.
d. Nafsu makan meningkat
e. Retardasi atau agitasi motorik c. Terapi: antipsikotika (haloperidol 3 x 1,5-5mg, atau
risperidon 2 x 1,5-3 mg), antiansietas (alprazolam 2 x
0,25-0,5 mg, atau diazepam 3 x 5-10 mg, atau
klobazam 2 x 10 mg) atau antidepresan golongan SSRI
atau trisiklik/tetrasiklik sesuai kondisi klinis.
3. ADIKSI/KETERGANTUNGAN NARKOBA 3A
A. Gangguan kesadaran (penurunan tingkat kewaspadaan terhadap keadaan Antipsikotik Tipikal. DIAGNOSIS
sekitar) disertai penurunan kemampuan memusatkan,mempertahankan atau BANDING
mengalihkan perhatian. Haloperidol masih merupakan pilihan Demensia
B. Perubahan kemampuan kognitif (spt penurunan dayaingat,disorientasi,ganggua utama. Untuk lansia atau delirium Skizofrenia
n berbahasa dan persepsi) atau pembentukangangguan persepsi yang bukan ok hipoaktif dimulai dengan dosis 0,5-1 Histeria
sebelumnya ada,menetap atau merupakandementia mg/ 12 jam, sementara untuk usia muda
C. Gangguan ini terjadi dalam waktu yang singkat (biasanya dlm beberapa dan keadaan agitasi yang berat serta
jamatau hari) dan cenderung berubah-ubah sepanjang hari. delirium hiperaktif digunakan do¬sis 10
D. Adanya bukti dari riwayat,pemeriksaan fisik atau temuan laboratories mg/2 jam IV. Jika dosis awal tidak
ygmenunjukan behwa gangguan ini (1) atau (2) efektif, maka dapat digandakan 30 menit
1)Gejala pada A dan B berkembang selama intoksikasi zat, kemudian selama tidak ditemukan efek
samping. Pengaruh terhadap jantung
2)Penggunaan intoksikasi disini untuk mengatasi penyebab yang memberikan gambaran interval QT
adahubungannya dengan gangguannya.Intoksikasi zat yang menimbulkan delirium memanjang pada EKG, sehingga
antara lain: alkohol,amfetamin, kanabis, kokain, halusinogen,inhalan, opioid, pemberian halo¬peridol disertai dengan
fensiklidin,sedatif, hipnotik, ansiolitik,dsb monitor EKG
Benzodiazepin.
Preparat Anestetik.
5. SKIZOFRENIA 3A
Gangguan jiwa berat a. Gangguan Proses Pikir: Asosiasi longgar, intrusi berlebihan, Penatalaksanaan Diagnosis Banding
yang ditandai dengan terhambat, klang asosiasi, ekolalia, alogia, neologisme. a. Gangguan Kondisi Medis Umum
gangguan penilaian - fase akut: misalnya epilepsi lobus temporalis,
realita (waham dan b. Gangguan Isi Pikir: Waham, adalah suatu kepercayaan yang tumor lobus temporalis atau frontalis,
halusinasi) salah yang menetap yang tidak sesuai dengan fakta dan tidak Obat injeksi: stadium awal sklerosis multipel dan
bisa dikoreksi. Jenis-jenis waham antara lain: a) Olanzapine, dosis 10 mg/injeksi, sindrom lupus eritematosus
- Tipe Paranoid 1) Waham kejar intramuskulus, dapat diulang setiap
Tipe Skizofrenia 2) Waham kebesaran 2 jam, dosis maksimum 30mg/hari. b. Penyalahgunaan alkohol dan zat
yang memenuhi 3) Waham rujukan psikoaktif
criteria berikut 4) Waham penyiaran pikiran b) Aripriprazol, dosis 9,75
Preokupasi terhadap 5) Waham penyisipan pikiran mg/injeksi (dosis maksimal 29,25 c. Gangguan Skizoafektif
satu atau lebih 6) Waham aneh mg/hari), intramuskulus.
waham atau d. Gangguan afektif berat
halusinasi auditorik c. Gangguan Persepsi; Halusinasi, ilusi, depersonalisasi, dan c) Haloperidol, dosis 5mg/injeksi,
yang sering derealisasi. intramuskulus, dapat diulang setiap e. Gangguan Waham
Tidak ada hal berikut setengah jam, dosis maksimum
ini yang prominen: d. Gangguan Emosi; ada tiga afek dasar yang sering 20mg/hari. f. Gangguan Perkembangan Pervasif
bicara kacau, perilaku diperlihatkan oleh penderita skizofrenia (tetapi tidak
kacau atau patognomonik): 1) Afek tumpul atau datar 2) Afek tak serasi 3) d) Diazepam 10mg/injeksi, g. Gangguan Kepribadian Skizotipal
katatatonik, atau afek Afek labil intravena/intramuskulus, dosis
datar atau tidak maksimum 30mg/hari. h. Gangguan Kepribadian Skizoid
sesuai. e. Gangguan Perilaku; Berbagai perilaku tak sesuai atau aneh
dapat terlihat seperti gerakan tubuh yang aneh dan menyeringai, Fase stabilisasi: i. Gangguan Kepribadian Paranoid
- Tipe Hebefrenik perilaku ritual, sangat ketolol-tololan, dan agresif serta perilaku obat anti psikotika jangka panjang
(Disorganized) seksual yang tak pantas. (long acting injectable), setiap 2-4
Tipe skizofrenia yang minggu.
memenuhi criteria f. Gangguan Motivasi; aktivitas yang disadari seringkali
berikut menurun atau hilang pada orang dengan skizofrenia. Misalnya,
A. Semua hal di kehilangan kehendak dan tidak ada aktivitas.
bawah ini prominen
• Bicara kacau g. Gangguan Neurokognitif; terdapat gangguan atensi,
• Perilaku menurunnya kemampuan untuk menyelesaikan masalah,
kacau gangguan memori (misalnya, memori kerja, spasial dan verbal)
• Afek datar serta fungsi eksekutif
atau tidak
sesuai
B. Tidak
memenuhi criteria
tipe katatonik
- Tipe Katatonik
Tipe skizofrenia yang
gambaran klinisnya
didominasi
setidaknya dua hal
berikut :
1. Imobilitas
motorik
sebagaimana
dibuktikan
dengan
katalepsi atau
stupor
2. Aktivitas
motorik yang
berlebihan
3. Negativism
ekstrim atau
mutisme
4. Keanehan
gerakan
volunteer
sebagaimana
diperlihatkan
oleh
pembentukka
n postur
5. Ekolalia atau
ekopraksia
-Tipe tak
Terdiferensiasi
Tipe skizofrenia yang
gejalanya memenuhi
Kriteria A, namun
tidak ,memenuhi
criteria tipe
paranois,hebefrenik,
atau katatatonik.
-Tipe Residual
Tipe Skizofrenia
yang memenuhi
criteria sebagai
berikut :
A. Tidak ada waham,
halusinasi, bicara
kacau yang prominen,
serta perilaku sangat
kacau atau katatonik
B. Terdapat bukti
kontinu adanya
gangguan
sebagaimana
diindikasikan oleh
adanya gejala
negative atau dua
atau lebih gejala yang
tercantum pada
Kriteria A untuk
skizofrenia, yang
tampak dalam bentuk
yang lebih lemah (cth
keyakinan yang aneh,
pengalaman
perceptual tak lazim)
6. GANGGUAN WAHAM 3 A
7. GANGGUAN PSIKOTIK 3 A
8. GANGGUAN SKIZOAFEKTIF 3 A
gangguan jiwa a. Gangguan Skizoafektif Tipe Manik. a. Fase Akut Diagnosis Banding
yang ditandai Suasana perasaan harus meningkat secara menonjol a. Gangguan psikotik
dengan dua atau ada peningkatan suasana perasaan yang tak 1) Skizoafektif, Tipe Manik atau Tipe Campuran akibat kondisi medik
gambaran yang begitu mencolok dikombinasi dengan iritabilitas atau umum
berulang yaitu kegelisahan yang meningkat. Dalam episode yang a) Farmakoterapi b. Delirium
gambaran sama harus jelas ada sedikitnya satu, atau lebih baik Injeksi c. Demensia
gangguan lagi dua gejala skizofrenia yang khas (sebagaimana • Olanzapin, dosis 10 mg/mL injeksi intramuskulus, dapat diulang d. Gangguan
skizofrenia ditetapkan untuk skizofrenia setiap 2 jam, dosis maksimum 30mg/hari psikotik akibat zat
(memenuhi kriteria • Aripriprazol, dosis 9,75 mg/mL injeksi intramuskulus, dapat e. Skizofrenia
A skizofrenia) dan b. Gangguan Skizoafektif Tipe Depresif diulang setiap 2 jam, dosis maksimum 29,25 mg/hari. f. Gangguan mood
episod mood baik Harus ada depresi yang menonjol, disertai oleh • Haloperidol, dosis 5mg/mL injeksi intramuskulus, dapat diulang dengan gambaran
depresi mayor sedikitnya dua gejala depresif yang khas atau setiap setengah jam, dosis maksimum 20mg/hari. psikotik
maupun bipolar. kelainan perilaku seperti yang terdapat dalam • Diazepam 10mg/2 mL injeksi intravena/intramuskulus, dosis g. Gangguan waham
kriteria episode depresif; dalam episode yang sama, maksimum 30mg/hari.
sedikitnya harus ada satu atau lebih dua gejala
skizofrenia yang khas (sebagaimana ditetapkan Oral
untuk pedoman diagnostik skizofrenia).
• Olanzapin 1 x 10 – 30 mg / hari atau risperidone 2 x 1- 3 mg /
c. Gangguan Skizoafektif Tipe Campuran Gangguan hari atau quetiapin hari I (200mg), hari II (400 mg), hari III (600
dengan gejala-gejala skizofrenia ada secara mg) atau hari I (1x300 mg-XR), dan seterusnya dapat dinaikkan
bersamasama dengan gejala-gejala gangguan afektif menjadi 1x600 mg-XR) atau aripirazol 1 x 10-30 mg / hari
bipolar tipe campuran.
• Litium karbonat 2 x 400 mg, dinaikkan sampai kisaran terapeutik
0,8-1,2 mEq/L (biasanya dicapai dengan dosis litium karbonat
1200-1800 mg / hari, pada fungsi ginjal normal) atau divalproat
dengan dosis 2 x 250 mg / hari (atau konsentrasi plasma 50-125
µg/L) atau 1-2 x500mg/hari ER.
Terapi (Monoterapi)
(1) Olanzapin, Risperidon, Quetiapin, Aripiprazol (2) Litium,
Divalproat.
Terapi Kombinasi
(1) Olz +; Li/Dival Olz + Lor; Olz + Li/Dival+Lor
(2) Ris + Li/Dival; Ris + Lor; Ris + Li/Dival + Lor (3) Que +
Li/Dival
(4) Aripip + Li/Dival; Aripip + Lor; Aripip + Li/Dival + Lor
Lama pemberian obat untuk fase akut adalah 2-8 minggu atau
sampai tercapai remisi absolut yaitu YMRS ≤ 9 atau MADRS ≤ 11
dan PANSS-EC ≤ 3 per butir PANSS-EC.
b) Psikoedukasi
F31.2 Gangguan
afektif bipolar,
episode kini manik
dengan gejala
psikotik
F31.3 Gangguan afektif A. Lima (atau lebih) gejala berikut terdapat, paling sedikit, Oral Diagnosis banding
bipolar, episode kini dalam dua minggu, dan memperlihatkan terjadinya perubahan
depresi ringan atau fungsi. Paling sedikit satu dari gejala ini harus ada yaitu (1) • Lini I a. Gangguan psikotik akibat kondisi
sedang mood depresi atau (2) hilangnya minat atau rasa senang. Litium, lamotrigin, quetiapin, medik umum
quetiapin XR, litium atau
Pasien saat ini depresi, Catatan: tidak boleh memasukkan gejala yang jelas-jelas divalproat+SSRI, b. Gangguan psikotik akibat zat
dengan derajat ringan disebabkan oleh kondisi medik umum atau halusinasi atau olanzapin+SSRI,
atau sedang, serta waham yang tidak serasi dengan mood. litium+divalproat c. Skizofrenia
sekurangnya satu
riwayat episode afektif 1. Mood depresi yang terjadi hampir sepanjang hari, hampir • Lini II d. Gangguan skizoafektif
hipomanik, manik atau setiap hari, yang ditunjukkan baik oleh laporan subjektif Quetiapin+SSRI, divalproat,
campuran. (misalnya, merasa sedih atau hampa), atau yang dapat litium atau divalproat+ e. Gangguan waham
diobservasi oleh orang lain (misalnya, terlihat menangis). lamotrigin
Catatan: pada anak-anak atau remaja, mood bisa bersifat
iritabel. • Lini III
Karbamazepin, olanzapin,
2. Berkurangnya minat atau rasa senang yang sangat jelas litium+karbamazepin, litium
pada semua, atau hampir semua aktivitas sepanjang hari, atau divalproat+venlafaksin,
hampir setiap hari (yang diindikasikan oleh laporan subjektif litium+MAOI, TKL, litium atau
atau diobservasi oleh orang lain) divalproat atau AA+TCA, litium
atau divalproat atau
3. Penurunan berat badan yang bermakna ketika tidak sedang karbamazepin+SSRI+lamotrigin
diit atau peningkatan berat badan (misalnya, perubahan berat , penambahan topiramat
badan lebih dari 5% dalam satu bulan) atau penurunan atau
peningkatan nafsu makan hampir setiap hari.
Kegelisahan
Kesedihan
Merasa kewalahan
Menangis
Konsentrasi berkurang
Masalah nafsu makan
Kesulitan tidur
Post partum depression Sangat menghindari keluarga dan
teman
Depresi pascapersalinan mungkin
disalahartikan sebagai baby blues pada Tidak bisa merawat diri sendiri
awalnya - tetapi tanda dan gejalanya lebih atau bayi Anda
intens dan bertahan lebih lama, dan pada
akhirnya dapat mengganggu kemampuan Kesulitan merasa dekat dengan
Anda untuk merawat bayi dan menangani bayi Anda, atau ikatan
tugas harian lainnya. Gejala biasanya
berkembang dalam beberapa minggu pertama Ketakutan bahwa Anda bukan ibu
setelah melahirkan, tetapi bisa dimulai lebih yang baik
awal - selama kehamilan - atau nanti - hingga
satu tahun setelah lahir. Perubahan suasana hati yang
parah, kecemasan, atau serangan
Suasana hati tertekan atau perubahan suasana panik
hati yang parah
Terlalu banyak atau terlalu
Menangis berlebihan sedikit tidur
Kesulitan menjalin ikatan dengan bayi Anda Kurang minat dalam tugas sehari-
hari
Menarik diri dari keluarga dan teman
Pikiran menyakiti bayi Anda
Kehilangan nafsu makan atau makan lebih
banyak dari biasanya Pikiran untuk bunuh diri, atau
percobaan bunuh diri
Ketidakmampuan untuk tidur (insomnia) atau
terlalu banyak tidur Anda tidak bisa tidur.
Kelelahan yang luar biasa atau kehilangan Anda tidak bisa berpikir jernih.
energi
Anda berhalusinasi atau
Mengurangi minat dan kesenangan pada mengalami delusi, artinya Anda
aktivitas yang dulu Anda nikmati merasakan atau mempercayai
hal-hal yang tidak nyata.
Mudah marah dan marah
Anda memiliki pikiran obsesif
Takut bahwa Anda bukan ibu yang baik dan ketakutan tentang bayi Anda.
Gangguan panik Gejala yang biasa dijumpai, onset Terapi Diagnosis Banding
mendadak : - Farmakoterapi
adanya serangan panik yang berulang. Penyakit fisik yang dapat
Serangan panik adalah perasaan sangat Palpitasi Benzodiazepine alprazolam menimbulkan gejala anxietas
ketakutan yang muncul secara tiba-tiba,
kekhawatiran yang berlebihan atau Nyeri dada Antidepresan imipramine Penggunaan obat-obat tertentu
teror, pada suatu periode tertentu, yang
sering disertai dengan perasaan akan Perasaan tercekik MAOI moclobemide Gangguan psikiatrik yg lain
terjadinya malapetaka.
Pusing SSRI fluoxetin a. Gangguan jantung (misalnya
aritmia, takikardia supraventrikular)
Diagnosis utama bila tidak ditemukan Takut menjadi gila/mati Alprazolam dan fluoksetin
adanya gangguan anxietas fobik. b. Gangguan endokrin (misalnya
Berkeringat hipertiroid, hiperparatiroid dan
Diagnosis pasti, harus ditemukan Terapi Psikososial peokromositoma)
adanya beberapa kali serangan anxietas Mual, muntah • Terapi Perilaku Kognitif •
berat dalam masa kira-kira 1 bulan: Psikoedukasi c. Disfungsi vestibular
Gemetar • Terapi Relaksasi
Pada keadaan dimana sebenarnya secara d. Gangguan kejang
obyektif tidak berbahaya.
serangan cemas berat (panik) berulang, tidak e. Kondisi psikiatrik lainnya
Tidak terbatas pada situasi yang telah terbatas pada situasi tertentu dan olehnya itu (misalnya, gangguan mood,
diketahui atau yang dapat diduga tidak bisa diprediksi. gangguan stres akut, gangguan
sebelumnya. obsesif-kompulsif, atau gangguan
stres pasca trauma
Keadaan yang relatif bebas dari gejala-
gejala anxietas pada periode diantara f. Gangguan psikotik
serangan-serangan panik. Meski
demikian, umumnya dapat terjadi juga g. Ketergantungan atau
anxietas antisipatorik, yaitu anxietas penyalahgunaan zat (misalnya, gejala
yang terjadi setelah membayangkan putus alkohol, intoksikasi kafein,
sesuatu yang mengkhawatirkan akan penyalahgunaan stimulansia, atau
terjadi kanabis)
c) Bila ditemukan sindrom depresi dan anxietas yang cukup berat untuk menegakkan diagnosis maka
kedua diagnosis tersebut harus dikemukakan, dan diagnosis gangguan campuran tidak dapat digunakan.
Jika karena sesuatu hal hanya dapat dikemukakan satu diagnosis maka gangguan depresif harus
diutamakan.
d) Bila gejala-gejala tersebut berkaitan erat dengan stress kehidupan yang jelas maka harus digunakan
kategori F.43.2 (gangguan penyesuaian).6
Keadaan yang timbul sebagai Tampilan khas 1) Bila cemas, berikan Diagnosis banding
respons berkepanjangan berupa episode Benzodiazepine, misalnya : a. Psikosis Akut
dan/atau tertunda terhadap kilas balik • Klobazam 2 x (5-10mg) b. Reaksi stres akut c.
kejadian atau situasi yang (flashback) ingatan • Lorazepam 1-2 x (0,5-1 mg) Gangguan
bersifat stresor katastrofik, intrusive, mimpi Penyesuaian
sangat menakutkan, yang buruk, penumpulan 2) Bila depresif: d. Gangguan Depresi
cenderung menyebabkan emosi, detachment Mayor
penderitaan pada hampir semua terhadap orang lain, a) SSRI (Selective Serotonin
orang (misalnya perang, gempa , anhedonia, Reuptake Inhibitor), a.l:
bumi, kecelakaan berat, menjadi penghindaran akan • Sertralin, dosis awal 1 x 12,5 -
korban penyiksaan, terorisme, aktivitas dan situasi 25 mg/hari, dapat dinaikkan
dan perkosaan) yang mengingatkan 1x50mg
akan trauma • Fluoksetin, dosis awal 1 x 5-
10mg/hari, dapat dinaikan menjadi
peningkatan 1 x 20-40mg/hari
aktivitas otonomik, • Fluvoksamin, dosis awal 1 x
mudah terkejut dan 25mg, dapat dinaikkan menjadi 1x
insomnia 50-100mg/hari
• Escitalopram, dosis awal 1x 5-10
mg/hari, dapat dinaikkan menjadi
1x20 mg/hari
b) Derivat trisiklik:
• Amitriptilin: 2x (10-25) mg
• Imipramin: 1-2 x (10-25) mg
17. TRIKOTILOMANIA 3 A
Pencegahan
} Fokus pada pencegahan gangguan intelektual
dan komplikasi yang menyertainya.
} Dengan cara :
} Newborn metabolik screening berhasil
mengurangi insidensi timbulnya Retardasi
mental.
} Pemberian asam folat mengurangi defek
pada neural tube
} Pemeriksaan diagnostik prenatal untuk
mengurangi trisomy 21.
mengerang.
Disfungsi psikoseksual
iCD X : ketidakmampuan
seseorang untuk berpartisipasi
dalam hubungan seks yang
dikehendakinya
21. Gangguan orgasmus, termasuk gangguan ejakulasi (ejakulasi dini) 3A
Ejakulasi dini
Disparenia
23. INSOMNIA 4A
Definisi etiologi gejala pemeriksaan tatalaksana dd
A. Keluhan sulit
1. insomnia masuk tidur,
nonorganik mempertahankan
kualitas tidur
atau kualitas
tidur yang buruk
B. Gangguan
tidur terjadi
minimal 3 kali
dalam seminggu
selama minimal
sebulan
C. Adanya
preokupasi akan
tidak bisa tidur
dan kekuatiran
berlebihan
perihal
akibatnya pada
malam dan
sepanjang hari
D. Tidak puas
secara kuantitas
dan kualitas dari
tidurnya, yang
keduanya
menyebabkan
berbagai
gangguan dalam
fungsi sosial
atau pekerjaan
24. HIPERSOMNIA 3 A