Anda di halaman 1dari 43

Tingkat Kemampuan 1: mengenali dan menjelaskan Lulusan dokter mampu mengenali dan menjelaskan gambaran klinik penyakit, dan

mengetahui cara yang paling tepat untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai penyakit tersebut, selanjutnya menentukan rujukan yang
paling tepat bagi pasien. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.

Tingkat Kemampuan 2: mendiagnosis dan merujuk Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit tersebut dan
menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari
rujukan.

Tingkat Kemampuan 3: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal, dan merujuk

3A. Bukan gawat darurat Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada keadaan yang bukan
gawat darurat. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu
menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.

3B. Gawat darurat Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada keadaan gawat darurat demi
menyelamatkan nyawa atau mencegah keparahan dan/atau kecacatan pada pasien. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat
bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.

Tingkat Kemampuan 4: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik
dan melakukan penatalaksanaan penyakit tersebut secara mandiri dan tuntas.

4A. Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter


4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internsip dan/atau Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB)

1. DERILIUM YANG TIDAK DIINDUKSI OLEH ZAT ALKOHOL ATAU PSIKOAKTIF LAINNYA: 3A

sindrom mental organik akut atau subakut 1) Gangguan kesadaran dan perhatian: HALOPERIDOL 2-5 mg IV/ Diagnosis banding delirium adalah
ditandai dengan gangguan kesadaran, IM yang dapat diberikan
sampai dua jam dengan dosis sebagai berikut:
gangguan kognitif global, disorientasi, - Dari taraf kesadaran berkabut samapai koma
perkembangan gangguan persepsi, defisit maksimum 20 mg (oral atau 1) Sindrom organik lain, seperti
perhatian, penurunan atau peningkatan IM)
aktivitas psikomotor (tergantung pada - Menurunnya kemampuan untuk mengarahkan, demensia
jenis delirium), gangguan siklus tidur- Terapi Non-Farmakologis
memusarkan, mempertahankan dan mengalihkan 2) Gangguan psikotik akut dan
bangun, dan fluktuasi dalam presentasi
perhatian. -Psikoterapi suportif yang sementara
Derilium adalah kondisi medis yang
memberikan perasaan aman 3) Skizofrenia dalam keadaan akut
ditandai dengan onset mendadak dari 2) Gangguan kognitif secara umum:
kebingungan dan perubahan status mental. dapat membantu pasien 4) Gangguan afektif + confuntional
- Distorsi persepsi, ilusi dan halusinasi-seringkalo menghadapi frustrasi dan features
Derilium juga dikenal dengan status
konfungsional akut. Penyebabnya antara visual kebingungan akan kehilangan 5) Derilium akibat alcohol/zat
lain penyakit berat yang terjadi secara
- Hendaya daya pikir dan pengertian abstrak, fungsi memorinya. psikoaktif lain
tiba-tiba, reaksi putus obat dan alkohol,
stress atau infeksi dan mereka yang dengan atau tanpa waham yang bersifat
berusia tua, penderita demensia, dan - Perlunya reorientasi 6) Gangguan stress akut
malnutrisi sementara, tetapi sangat khas terdapat lingkungan, misalnya tersedia
inkoherensi yang ringan jam besar. Diagnosis Banding
Suatu sindrom yang ditandai dengan
gangguan kesadaran dan kognisi yang a. Demensia
- Hendaya daya ingat segera dan jangka pendek, - Memberikan edukasi kepada b. Gangguan Psikotik Singkat
terjadi secara akut dan berfluktuasi. keluarga cara memberikan
namun daya ingat jangka panjang relative masih c. Skizofrenia
dukungan kepada pasien d. Skizofreniform
utuh e. Gangguan Psikotik Lainnya
f. Mood dengan Gambaran Psikotik
- Disorientasi waktu, pada kasus yang berat, g. Gangguan Stres Akut
terdapat juga disorientasi tempat dan orang.

3) Gangguan psikomotor

- Hipo atau hiper-aktivitas dan pengalihan


aktivitas yang tidak terduga dari satu ke yang
lain.

- Waktu bereaksi yang lebih panjang

- Arus pembicaraan yang bertambahn atau


berkurang

-Reaksi terperanjat meningkat

4) Gangguan siklus tidur-bangun

- Insomnia atau, pada kasus yang berat, tidak


dapat tidur sama sekali atau terbaliknya siklus
tidur-bangun, mengantuk pada siang hari.

- Gejala yang memburuk pada malam hari

- Mimpi yang mengganggu atau mimpi buruk,


yang dapat berlanjut menjadi halusinasi setelah
bangun tidur

5) Gangguan emosional: depresi, anxietas atau


takut, lekas marah, euphoria, apatis, atau rasa
kehilangan akal.
6) Onset biasanya cepat, perjalanan penyakitnya
hilang-timbul sepanjang hari dan keadaan itu
berlangsung kurang dari 6 bulan.

2. Intoksikasi akut zat psikoaktif 3B

Intoksikasi akut

Suatu kondisi
peralihan yang
timbul akibat
menggunakan
alkohol atau zat
psikoaktif lain
sehingga terjadi
gangguan kesadaran,
fungsi kognitif,
persepsi, afek atau
perilaku, atau fungsi
dan respons
psikofisiologis
lainnya

INTOKSIKASI Kontriksi pupil (atau dilatasi pupil akibat anoksia Penanganan kondisi gawat darurat: Diagnosis Banding
OPIOID karena overdosis berat) dan satu (atau lebih) gejala- Intoksikasi zat psikoaktif lain
gejala di bawah ini berkembang selama atau segera a. Pemberian Antidotum Naloxon HCl atau campuran
setelah penggunaan opioid: (Narcan/Nokoba) atau Naloxone 0.8 mg IV dan tunggu
a. Mengantuk/drowsiness selama 15 menit. Jika tidak ada respons, berikan
b. Bicara cadel Naloxone 1.6 mg IV dan tunggu 15 menit. Jika masih
c. Hendaya dalam perhatian atau daya ingat tetap tidak ada respon, berikan Naloxone 3.2 mg IV
dan curigai penyebab lain. Jika pasien berespon,
Intoksikasi akut dapat terjadi dengan atau tanpa teruskan pemberian 0.4 mg/jam IV.
komplikasi medis lainnya. Komplikasi medis yang
terjadi dapat berupa: b. Memantau dan evaluasi tanda-tanda vital
a. Trauma atau cedera tubuh lainnya
b. Hematemesis c. Mengatasi penyulit sesuai dengan kondisi klinis
c. Aspirasi muntah
d. Konvulsi d. Bila intoksikasi berat rujuk ke ICU
e. Delirium
f. Koma

PUTUS ZAT Terdapat 3 atau lebih gejala yang timbul akibat Terapi Diagnosis Banding
OPIOID penghentian atau pengurangan penggunaan opioida a. Simptomatik sesuai gejala klinis a. Common Cold
dalam waktu beberapa menitsampai beberapa hari, b. Gastro Enteritis
yaitu : b. Subtitusi golongan opioid: metadon, bufrenorfin
a. Mood disforik yang diberikan secara tapering off. Untuk metadon dan
b. Mual dan muntah buprenorfin terapi dapat dilanjutkan untuk jangka
c. Nyeri otot panjang (rumatan). Bila tidak tersedia dapat
d. Lakrimasi atau rinorea menggunakan kodein.
e. Dilatasi pupil, piloereksi atau berkeringat
f. Diare c. Subtitusi nonopioid: klonidin, perlu pengawasan
g. Menguap tekanan darah. Bila sistol kurang dari 100mmHg atau
h. Demam diastol kurang 70 mmHg HARUS DIHENTIKAN.
i. Insomnia
d. Pemberian sedatif-hipnotik, antipsikotika dapat
diberikan sesuai indikasi.

e. Perawatan rumah sakit, tidak menjadi keharusan,


bergantung kasusnya. Bila gejala putus zatnya sangat
berat sebaiknya dirawat inap

INTOKSIKASI Terdapat dua/lebih dari gejala di bawah ini yang Terapi Diagnosis Banding
AMFETAMIN berkembang segera atau selama menggunakan a. Intoksikasi kokain
ATAU ZAT YANG amfetamin atau zat yang menyerupai: a. Pemeriksaan tanda vital b. Intoksikasi Phencyclidine
MENYERUPAINY (PCP)
A a. Takikardi atau bradikardi b. Perhatikan tanda-tanda intoksikasi c. Intoksikasi halusinogen
b. Dilatasi pupil
c. Peningkatan atau penurunan tekanan darah c. Simtomatik bergantung dari kondisi klinis, untuk
d. Banyak keringat atau kedinginan penggunaan oral, merangsang muntah dengan
e. Mual atau muntah activated charcoal atau kuras lambung adalah penting.
f. Penurunan berat badan
g. Agitasi atau retardasi motorik d. Antipsikotika; haloperidol 2-5 mg per kali
h. Kelelahan otot, depresi sistem pernafasan, nyeri pemberian atau klorpromazin 1 mg/kg BB, oral, setiap
dada dan aritmia jantung 4-6 jam
i. Kebingungan dan kejang-kejang, diskinesia, distonia
atau koma e. Antihipertensi bila perlu (TD di atas 140/100
j. Gejala-gejala di atas tidak disebabkan oleh mmHg).
gangguan fisik atau mental lainnya
f. Bila ada gejala ansietas berikan ansiolitik golongan
benzodiazepin; diazepam 3x5 mg atau klordiazepoksid
3x25 mg.

g. Bila ada kejang, berikan diazepam 10-30 mg


parenteral

h. Aritmia kordis, lakukan Cardiac monitoring,


misalnya untuk palpitasi diberikan propanolol 20-80
mg/hari (perhatikan kontraindikasinya)

i. Kontrol temperatur dengan selimut dingin atau


klorpromazin untuk mencegah temperatur tubuh
meningkat

j. Observasi di IGD 1 x 24 jam; bila kondisi tenang


dapat diteruskan rawat jalan

KONDISI PUTUS Terdapat mood yang disforik dan dua (atau lebih) Terapi Diagnosis Banding
AMFETAMIN perubahan psikologisdibawah ini yang berkembang a. Intoksikasi Amfetamin
ATAU ZAT YANG dalam beberapa jam atau beberapa hari setelah a. Observasi 24 jam untuk menilai kondisi fisik dan b. Putus kokain atau zat yang
MENYERUPAI penghentian mendadak penggunaan, yaitu: psikiatrik. menyerupai
c. Episode manik atau
a. Fatique/kelelahan b. Rawat inap diperlukan apabila disertai gejala hipomanik
b. Mimpi buruk atau halusinasi c. Insomnia atau psikotik berat, gejala depresi berat atau kecenderungan
hipersomnia bunuh diri, dan komplikasi fisik lainnya.
d. Nafsu makan meningkat
e. Retardasi atau agitasi motorik c. Terapi: antipsikotika (haloperidol 3 x 1,5-5mg, atau
risperidon 2 x 1,5-3 mg), antiansietas (alprazolam 2 x
0,25-0,5 mg, atau diazepam 3 x 5-10 mg, atau
klobazam 2 x 10 mg) atau antidepresan golongan SSRI
atau trisiklik/tetrasiklik sesuai kondisi klinis.

3. ADIKSI/KETERGANTUNGAN NARKOBA 3A

Adiksi merupakan suatu kondisi


ketergantungan fisik dan mental terhadap hal-
hal tertentu yang menimbulkan perubahan
perilaku bagi orang yang mengalaminya.

menggunakan secara terus menerus


dengan disertai peningkatan dosis
terutama setelah terjadinya
ketergantungan secara fisik dan psikis
serta terdapat pula ketidak mampuan
untuk mengurangi atau menghentikan
konsumsi narkoba meskipun sudah
berusaha keras.

Adiksi atau ketergantungan terhadap


narkoba merupakan suatu kondisi
dimana seseorang mengalami
ketergantungan secara fisik dan
psikologis terhadap suatu zat adiktif.

Adiksi narkoba adalah suatu masalah


yang sangat kompleks. Untuk itu perlu
dipahami bagaimana karakteristik adiksi
itu sendir

4. DELIRIUM YANG DIINDUKSI OLEH ALKOHOL ATAU ZAT PSIKOAKTIF LAINNYA 3A

A. Gangguan kesadaran (penurunan tingkat kewaspadaan terhadap keadaan Antipsikotik Tipikal. DIAGNOSIS
sekitar) disertai penurunan kemampuan memusatkan,mempertahankan atau BANDING
mengalihkan perhatian. Haloperidol masih merupakan pilihan  Demensia
B. Perubahan kemampuan kognitif (spt penurunan dayaingat,disorientasi,ganggua utama. Untuk lansia atau delirium  Skizofrenia
n berbahasa dan persepsi) atau pembentukangangguan persepsi yang bukan ok hipoaktif dimulai dengan dosis 0,5-1  Histeria
sebelumnya ada,menetap atau merupakandementia mg/ 12 jam, sementara untuk usia muda
C. Gangguan ini terjadi dalam waktu yang singkat (biasanya dlm beberapa dan keadaan agitasi yang berat serta
jamatau hari) dan cenderung berubah-ubah sepanjang hari. delirium hiperaktif digunakan do¬sis 10
D. Adanya bukti dari riwayat,pemeriksaan fisik atau temuan laboratories mg/2 jam IV. Jika dosis awal tidak
ygmenunjukan behwa gangguan ini (1) atau (2) efektif, maka dapat digandakan 30 menit
1)Gejala pada A dan B berkembang selama intoksikasi zat, kemudian selama tidak ditemukan efek
samping. Pengaruh terhadap jantung
2)Penggunaan intoksikasi disini untuk mengatasi penyebab yang memberikan gambaran interval QT
adahubungannya dengan gangguannya.Intoksikasi zat yang menimbulkan delirium memanjang pada EKG, sehingga
antara lain: alkohol,amfetamin, kanabis, kokain, halusinogen,inhalan, opioid, pemberian halo¬peridol disertai dengan
fensiklidin,sedatif, hipnotik, ansiolitik,dsb monitor EKG

a) Gangguan kesadaran (memusatkan, mempertahankan, mengalihkan Antipsikotik Atipikal.


perhatian) disebut kesadaran “berkabut”, menurun. Fluktuasi kesadaran
(siang tenang, malam gelisah) Dosis risperidon untuk orang tua 0,25-
0,5 mg/12 jam, olanzapin 2,5-5 mg
b) Gangguan fungsi kognitif :
malam hari, quetiapin 12,5 mg malam
 disorientasi : waktu, tempat, terakhir terganggu thd orang hari (peningkatan dosis bertahap sesuai
 gangguan daya ingat (t.u. recent memories),gg memori/amnesia indikasi). Risperidon dan ziprasidon
temporer mempunyai efek interval QT
 gangguan berbahasa me¬manjang pada EKG. Olanzapin dan
 gangguan persepsi (ilusi atau halusinasi tersering visual) quetiapin altematif peng¬ganti
c) Gangguan konsentrasi : perhatian mudah teralih haloperidol. Olanzapin berisiko
meningkatkan kadar glu¬kosa serum,
d) Gg pola tidur bangun : siang tenang, malam gelisah
selain itu olanzapin mempunyai efek
e) Gg psikomotor : gelisah/agitasi, atau sub/stupor antikolinergik potensial yang
f) Gg perasaan: marah, cemas,atau eforia/gembira berlebihan merupakan kontraindikasi pada
g) Bisa sembuh sempurna, coma atau meninggal delirium. Olan¬zapin dan risperidon
tersedia dalam sediaan oral

Benzodiazepin.

Pada pasien yang mengalami agitasi dan


tidak responsif terhadap monoterapi
antipsikotik, dapat di¬gunakan
diazepam 5-10 mg IV; dapat diulang
sesuai kebu¬tuhan. Benzodiazepin dapat
digunakan sebagai monoterapi ,pada
gejala putus, alkohol, benzodiazepin,
barbiturat, atau delirium pascakejang.
Pasien delirium dengqn gejala putus
alkohol diberi tiamin 100 mg/hari dan
asam folat 1 mg/hari. Pemberian tiamin
mendahului pemberian glukosa IV.
Ben¬zodiazepin memberikan efek
sedasi berlebih, depresi perna¬pasan,
ataksia, dan amnesia

Preparat Anestetik.

Propofol dapat digunakan pada pasien


yang tidak responsif terhadap
psikotropik tipikal. Efek sam¬pingnya
berupa depresi pernapasan. Propofol
bekerja cepat dan waktu paruhnya
singkat. Dosis maksimum 75 µg/kg/
menit. Efek samping lain berupa
hipertrigliseridemia, bradi¬kardi
peningkatan enzim pankreas, dan asam
laktat.

5. SKIZOFRENIA 3A

Gangguan jiwa berat a. Gangguan Proses Pikir: Asosiasi longgar, intrusi berlebihan, Penatalaksanaan Diagnosis Banding
yang ditandai dengan terhambat, klang asosiasi, ekolalia, alogia, neologisme. a. Gangguan Kondisi Medis Umum
gangguan penilaian - fase akut: misalnya epilepsi lobus temporalis,
realita (waham dan b. Gangguan Isi Pikir: Waham, adalah suatu kepercayaan yang tumor lobus temporalis atau frontalis,
halusinasi) salah yang menetap yang tidak sesuai dengan fakta dan tidak Obat injeksi: stadium awal sklerosis multipel dan
bisa dikoreksi. Jenis-jenis waham antara lain: a) Olanzapine, dosis 10 mg/injeksi, sindrom lupus eritematosus
- Tipe Paranoid 1) Waham kejar intramuskulus, dapat diulang setiap
Tipe Skizofrenia 2) Waham kebesaran 2 jam, dosis maksimum 30mg/hari. b. Penyalahgunaan alkohol dan zat
yang memenuhi 3) Waham rujukan psikoaktif
criteria berikut 4) Waham penyiaran pikiran b) Aripriprazol, dosis 9,75
Preokupasi terhadap 5) Waham penyisipan pikiran mg/injeksi (dosis maksimal 29,25 c. Gangguan Skizoafektif
satu atau lebih 6) Waham aneh mg/hari), intramuskulus.
waham atau d. Gangguan afektif berat
halusinasi auditorik c. Gangguan Persepsi; Halusinasi, ilusi, depersonalisasi, dan c) Haloperidol, dosis 5mg/injeksi,
yang sering derealisasi. intramuskulus, dapat diulang setiap e. Gangguan Waham
Tidak ada hal berikut setengah jam, dosis maksimum
ini yang prominen: d. Gangguan Emosi; ada tiga afek dasar yang sering 20mg/hari. f. Gangguan Perkembangan Pervasif
bicara kacau, perilaku diperlihatkan oleh penderita skizofrenia (tetapi tidak
kacau atau patognomonik): 1) Afek tumpul atau datar 2) Afek tak serasi 3) d) Diazepam 10mg/injeksi, g. Gangguan Kepribadian Skizotipal
katatatonik, atau afek Afek labil intravena/intramuskulus, dosis
datar atau tidak maksimum 30mg/hari. h. Gangguan Kepribadian Skizoid
sesuai. e. Gangguan Perilaku; Berbagai perilaku tak sesuai atau aneh
dapat terlihat seperti gerakan tubuh yang aneh dan menyeringai, Fase stabilisasi: i. Gangguan Kepribadian Paranoid
- Tipe Hebefrenik perilaku ritual, sangat ketolol-tololan, dan agresif serta perilaku obat anti psikotika jangka panjang
(Disorganized) seksual yang tak pantas. (long acting injectable), setiap 2-4
Tipe skizofrenia yang minggu.
memenuhi criteria f. Gangguan Motivasi; aktivitas yang disadari seringkali
berikut menurun atau hilang pada orang dengan skizofrenia. Misalnya,
A. Semua hal di kehilangan kehendak dan tidak ada aktivitas.
bawah ini prominen
• Bicara kacau g. Gangguan Neurokognitif; terdapat gangguan atensi,
• Perilaku menurunnya kemampuan untuk menyelesaikan masalah,
kacau gangguan memori (misalnya, memori kerja, spasial dan verbal)
• Afek datar serta fungsi eksekutif
atau tidak
sesuai
B. Tidak
memenuhi criteria
tipe katatonik

- Tipe Katatonik
Tipe skizofrenia yang
gambaran klinisnya
didominasi
setidaknya dua hal
berikut :
1. Imobilitas
motorik
sebagaimana
dibuktikan
dengan
katalepsi atau
stupor
2. Aktivitas
motorik yang
berlebihan
3. Negativism
ekstrim atau
mutisme
4. Keanehan
gerakan
volunteer
sebagaimana
diperlihatkan
oleh
pembentukka
n postur
5. Ekolalia atau
ekopraksia

-Tipe tak
Terdiferensiasi
Tipe skizofrenia yang
gejalanya memenuhi
Kriteria A, namun
tidak ,memenuhi
criteria tipe
paranois,hebefrenik,
atau katatatonik.

-Tipe Residual
Tipe Skizofrenia
yang memenuhi
criteria sebagai
berikut :
A. Tidak ada waham,
halusinasi, bicara
kacau yang prominen,
serta perilaku sangat
kacau atau katatonik
B. Terdapat bukti
kontinu adanya
gangguan
sebagaimana
diindikasikan oleh
adanya gejala
negative atau dua
atau lebih gejala yang
tercantum pada
Kriteria A untuk
skizofrenia, yang
tampak dalam bentuk
yang lebih lemah (cth
keyakinan yang aneh,
pengalaman
perceptual tak lazim)

6. GANGGUAN WAHAM 3 A

- Waham kendali pikir (thought of being penderita mengungkapkan


controlled) : Penderita percaya bahwa sesuatu yang diyakininya
pikirannya, perasaan atau tingkah lakunya (tentang agama, kebesaran,
dikendalikan oleh kekuatan dari luar. kecurigaan, keadaan dirinya)
berulang kali secara berlebihan
- Waham kebesaran (delusion of tetapi tidak sesuai kenyataan,
grandiosty) : Penderita mempunyai penderita tampak tidak
kepercayaan bahwa dirinya merupakan orang mempunyai orang lain, curiga,
penting dan berpengaruh, mungkin bermusuhan, merusak (diri, orang
mempunyai kelebihan kekuatan lain, lingkungan), takut, kadang
yang terpendam, atau benar-benar merupakan
panik, sangat waspada, tidak
figur orang kuat sepanjang sejarah (misal :
Jendral Sudirman, Napoleon, Hitler, dll). tepat menilai lingkungan /
realitas, ekspresi wajah tegang,
mudah tersinggung.
- Waham Tersangkut : Penderita percaya
bahwa setiap kejadian di sekelilingnya
mempunyai hubungan pribadi seperti
perintah atau pesan khusus. Penderita
percaya bahwa orang asing di sekitarnya
memperhatikan dirinya, penyiar televisi dan
radio mengirimkan pesan dengan bahasa
sandi.

- Waham bizarre, merupakan waham yang


aneh : Termasuk dalam waham bizarre,
antara lain : Waham sisip pikir/thought of
insertion (percaya bahwa seseorang telah
menyisipkan pikirannya ke kepala
penderita); waham siar pikir / thought of
broadcasting (percaya bahwa pikiran
penderita dapat diketahui orang lain, orang
lain seakan-akan dapat membaca pikiran
penderita); waham sedot pikir / thought of
withdrawal (percaya bahwa seseorang telah
mengambil keluar pikirannya); waham
kendali pikir; waham hipokondri.

- Waham Hipokondri : Penderita percaya


bahwa di dalam dirinya ada benda yang
harus dikeluarkan sebab dapat
membahayakan dirinya.
- Waham Cemburu : Cemburu disini adalah
cemburu yang bersifat patologis.
- Waham Curiga : Curiga patologis sehingga
curiganya sangat berlebihan.
- Waham Diancam : Kepercayaan atau
keyakinan bahwa dirinya selalu diikuti,
diancam, diganggu atau ada sekelompok
orang yang memenuhinya.
- Waham Kejar : Percaya bahwa dirinya
selalu dikejar-kejar orang.
- Waham Bersalah : Percaya bahwa dirinya
adalah orang yang bersalah.
- Waham Berdosa : Percaya bahwa dirinya
berdosa sehingga selalu murung.
- Waham Tak Berguna : Percaya bahwa
dirinya tak berguna lagi sehingga sering
berpikir lebih baik mati (bunuh diri).
- Waham Miskin : Percaya bahwa dirinya
adalah orang yang miskin

7. GANGGUAN PSIKOTIK 3 A

Kondisi yang menunjukkan adanya kelainan Gejala karakteristik: 2 / lebih


berat dalam kemampuan daya nilai realitas, poin
baik dalam perilaku individu - waham
- halusinasi
A. Skizofrenia : Skizofrenia merupakan Bicara kacau
gangguan psikotik yang paling - perilaku sangat kacau atau
sering, dimana adanya gejala-gejala katatonik
khas tersebut telah berlangsung - Gekala negative: afektif
selama kurun waktu satu bulan atau mendatar, alogia, atau kehilangan
lebih. minat
B. Gangguan Skizotipal : Tidak
terdapat onset yang pasti dan - Disfungsi sosial/okupasional
perkembangan serta perjalanannya -
biasanya menyerupai gangguan
kepribadian.
C. Gangguan Waham Menetap :
Kelompok ini meliputi gangguan
dengan waham-waham yang
berlangsung lama (paling sedikit
selama 3 bulan)
D. Gangguan Psikotik Akut dan
Sementara : Memiliki onset yang
akut (dalam masa 2 minggu), sering
dalam beberapa minggu atau bahkan
beberapa hari
E. Gangguan Waham Induksi : Dua
orang atau lebih mengalami waham
atau sistem waham yang sama, dan
saling mendukung dalam keyakinan
waham itu.
F. Gangguan Skizoafektif : Merupakan
gangguan yang bersifat episodik
dengan gejala afektif dan
skizofrenik yang sama-sama
menonjol dan secara bersamaan ada
dalam episode yang sama.
G. Gangguan Psikotik Non-Organik
Lainnya : Gangguan psikotik yang
tidak memenuhi criteria untuk
skizofrenia atau untuk gangguan
afektif yang bertipe psikotik, dan
gangguan-gangguan yang psikotik
yang tidak memenuhi criteria gejala
untuk gangguan waham menetap.

8. GANGGUAN SKIZOAFEKTIF 3 A

gangguan jiwa a. Gangguan Skizoafektif Tipe Manik. a. Fase Akut Diagnosis Banding
yang ditandai Suasana perasaan harus meningkat secara menonjol a. Gangguan psikotik
dengan dua atau ada peningkatan suasana perasaan yang tak 1) Skizoafektif, Tipe Manik atau Tipe Campuran akibat kondisi medik
gambaran yang begitu mencolok dikombinasi dengan iritabilitas atau umum
berulang yaitu kegelisahan yang meningkat. Dalam episode yang a) Farmakoterapi b. Delirium
gambaran sama harus jelas ada sedikitnya satu, atau lebih baik Injeksi c. Demensia
gangguan lagi dua gejala skizofrenia yang khas (sebagaimana • Olanzapin, dosis 10 mg/mL injeksi intramuskulus, dapat diulang d. Gangguan
skizofrenia ditetapkan untuk skizofrenia setiap 2 jam, dosis maksimum 30mg/hari psikotik akibat zat
(memenuhi kriteria • Aripriprazol, dosis 9,75 mg/mL injeksi intramuskulus, dapat e. Skizofrenia
A skizofrenia) dan b. Gangguan Skizoafektif Tipe Depresif diulang setiap 2 jam, dosis maksimum 29,25 mg/hari. f. Gangguan mood
episod mood baik Harus ada depresi yang menonjol, disertai oleh • Haloperidol, dosis 5mg/mL injeksi intramuskulus, dapat diulang dengan gambaran
depresi mayor sedikitnya dua gejala depresif yang khas atau setiap setengah jam, dosis maksimum 20mg/hari. psikotik
maupun bipolar. kelainan perilaku seperti yang terdapat dalam • Diazepam 10mg/2 mL injeksi intravena/intramuskulus, dosis g. Gangguan waham
kriteria episode depresif; dalam episode yang sama, maksimum 30mg/hari.
sedikitnya harus ada satu atau lebih dua gejala
skizofrenia yang khas (sebagaimana ditetapkan Oral
untuk pedoman diagnostik skizofrenia).
• Olanzapin 1 x 10 – 30 mg / hari atau risperidone 2 x 1- 3 mg /
c. Gangguan Skizoafektif Tipe Campuran Gangguan hari atau quetiapin hari I (200mg), hari II (400 mg), hari III (600
dengan gejala-gejala skizofrenia ada secara mg) atau hari I (1x300 mg-XR), dan seterusnya dapat dinaikkan
bersamasama dengan gejala-gejala gangguan afektif menjadi 1x600 mg-XR) atau aripirazol 1 x 10-30 mg / hari
bipolar tipe campuran.
• Litium karbonat 2 x 400 mg, dinaikkan sampai kisaran terapeutik
0,8-1,2 mEq/L (biasanya dicapai dengan dosis litium karbonat
1200-1800 mg / hari, pada fungsi ginjal normal) atau divalproat
dengan dosis 2 x 250 mg / hari (atau konsentrasi plasma 50-125
µg/L) atau 1-2 x500mg/hari ER.

• Lorazepam 3 x 1-2 mg/hari kalau perlu (gaduh gelisah atau


insomnia).

• Haloperidol 5-20 mg/hari

Terapi (Monoterapi)
(1) Olanzapin, Risperidon, Quetiapin, Aripiprazol (2) Litium,
Divalproat.

Terapi Kombinasi
(1) Olz +; Li/Dival Olz + Lor; Olz + Li/Dival+Lor
(2) Ris + Li/Dival; Ris + Lor; Ris + Li/Dival + Lor (3) Que +
Li/Dival
(4) Aripip + Li/Dival; Aripip + Lor; Aripip + Li/Dival + Lor

Lama pemberian obat untuk fase akut adalah 2-8 minggu atau
sampai tercapai remisi absolut yaitu YMRS ≤ 9 atau MADRS ≤ 11
dan PANSS-EC ≤ 3 per butir PANSS-EC.

b) Psikoedukasi

c) Terapi Lainnya ECT (untuk pasien refrakter)

9. GANGGUAN BIPOLAR, EPISODE MANIK 3 A


F31.1 Gangguan A. Mood elasi, ekspansif atau iritabel yang menetap, selama periode Oral Diagnosis banding
afektif bipolar, tertentu, berlangsung paling sedikit satu minggu (atau waktunya bisa
episode kini manik kurang dari satu minggu bila dirawat-inap) • Lini I a. Gangguan psikotik
tanpa gejala psikotik Litium, divalproat, olanzapin, risperidon, akibat kondisi medik
B. Selama periode gangguan mood tersebut, tiga (atau lebih) gejala quetiapin, quetiapin XR, aripiprazol, litium atau umum
Pasien saat ini di bawah ini menetap dengan derajat berat yang bermakna: divalproat+risperidon, litium atau
manik, tanpa gejala 1. Grandiositas atau meningkatnya kepercayaan diri divalproat+quetiapin, litium atau b. Gangguan psikotik
psikotik dan 2. Berkurangnya kebutuhan tidur (merasa segar dengan hanya tidur divalproat+olanzapin, litium atau divalproat + akibat zat
memiliki tiga jam) aripiprazol
sekurangnya satu 3. Bicara lebih banyak dari biasanya atau adanya desakan untuk c. Skizofrenia
riwayat episode tetap berbicara. • Lini II
afektif (hipomanik, 4. Loncatan gagasan atau pengalaman subjektif bahwa pikirannya Karbamazepin, terapi kejang listrik (TKL), d. Gangguan
manik, depresi atau berlomba litium+divalproat, paliperidon skizoafektif
campuran). 5. Distraktibilitas (perhatian mudah teralih kepada stimulus
eksternal yang tidak relevan atau tidak penting) • Lini III e. Gangguan waham
6. Meningkatnya aktivitas yang bertujuan (sosial, pekerjaan, Haloperidol, klorpromazin, litium atau
sekolah, seksual) atau agitasi psikomotor divalproat+haloperidol, litium+karbamazepin,
7. Keterlibatan yang berlebihan dalam aktivitas yang menyenangkan klozapin
yang berpotensi merugikan (investasi bisnis yang kurang
perhitungan, hubungan seksual yang sembrono, atau terlalu boros)

C. Gejala-gejala tidak memenuhi kriteria episod campuran

D. Gangguan mood sangat berat sehingga menyebabkan hendaya


yang jelas dalam fungsi pekerjaan, aktivitas sosial yang biasa
dilakukan, hubungan dengan orang lain, atau memerlukan perawatan
untuk menghindari melukai diri sendiri atau orang lain, atau dengan
gambaran psikotik

E. Gejala-gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologik langsung


penggunaan zat (misalnya, penyalahgunaan zat, obat, atau terapi
lainnya) atau kondisi medik umum (misalnya, hipertiroid).

F31.2 Gangguan
afektif bipolar,
episode kini manik
dengan gejala
psikotik

Pasien saat ini


manik, dengan
gejala psikotik dan
memiliki
sekurangnya satu
riwayat episode
afektif (hipomanik,
manik, depresi atau
campuran).

10. GANGGUAN BIPOLAR EPISODE DEPRESIF 3 A

F31.3 Gangguan afektif A. Lima (atau lebih) gejala berikut terdapat, paling sedikit, Oral Diagnosis banding
bipolar, episode kini dalam dua minggu, dan memperlihatkan terjadinya perubahan
depresi ringan atau fungsi. Paling sedikit satu dari gejala ini harus ada yaitu (1) • Lini I a. Gangguan psikotik akibat kondisi
sedang mood depresi atau (2) hilangnya minat atau rasa senang. Litium, lamotrigin, quetiapin, medik umum
quetiapin XR, litium atau
Pasien saat ini depresi, Catatan: tidak boleh memasukkan gejala yang jelas-jelas divalproat+SSRI, b. Gangguan psikotik akibat zat
dengan derajat ringan disebabkan oleh kondisi medik umum atau halusinasi atau olanzapin+SSRI,
atau sedang, serta waham yang tidak serasi dengan mood. litium+divalproat c. Skizofrenia
sekurangnya satu
riwayat episode afektif 1. Mood depresi yang terjadi hampir sepanjang hari, hampir • Lini II d. Gangguan skizoafektif
hipomanik, manik atau setiap hari, yang ditunjukkan baik oleh laporan subjektif Quetiapin+SSRI, divalproat,
campuran. (misalnya, merasa sedih atau hampa), atau yang dapat litium atau divalproat+ e. Gangguan waham
diobservasi oleh orang lain (misalnya, terlihat menangis). lamotrigin
Catatan: pada anak-anak atau remaja, mood bisa bersifat
iritabel. • Lini III
Karbamazepin, olanzapin,
2. Berkurangnya minat atau rasa senang yang sangat jelas litium+karbamazepin, litium
pada semua, atau hampir semua aktivitas sepanjang hari, atau divalproat+venlafaksin,
hampir setiap hari (yang diindikasikan oleh laporan subjektif litium+MAOI, TKL, litium atau
atau diobservasi oleh orang lain) divalproat atau AA+TCA, litium
atau divalproat atau
3. Penurunan berat badan yang bermakna ketika tidak sedang karbamazepin+SSRI+lamotrigin
diit atau peningkatan berat badan (misalnya, perubahan berat , penambahan topiramat
badan lebih dari 5% dalam satu bulan) atau penurunan atau
peningkatan nafsu makan hampir setiap hari.

4. Insomnia atau hipersomnia hampir setiap hari

5. Agitasi atau retardasi psikomotor hampir setiap hari (dapat


diobservasi oleh orang lain, tidak hanya perasaan subjektif
tentang adanya kegelisahan atau perasaan menjadi lamban).

6. Letih atau tidak bertenaga hampir setiap hari

7. Rasa tidak berharga atau berlebihan atau rasa bersalah yang


tidak pantas atau sesuai (mungkin bertaraf waham) hampir
setiap hari (tidak hanya rasa bersalah karena berada dalam
keadaan sakit)

8. Berkurangnya kemampuan untuk berpikir atau konsentrasi,


ragu-ragu, hampir setiap hari (baik dilaporkan
B. Gejala-gejala yang ada tidak memenuhi kriteria untuk
episod campuran.

C. Gejala-gejala menyebabkan penderitaan yang bermakna


secara klinik atau terjadinya hendaya social, pekerjaan, atau
fungsi penting lainnya.

D. Gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologik langsung dari


zat (misalnya penyalahgunaan zat atau obat) atau kondisi
medik umum (misalnya hipotiroid).

E. Gejala bukan disebabkan oleh berkabung, misalnya


kehilangan orang yang dicintai, gejala menetap lebih dari dua
bulan, atau ditandai oleh hendaya fungsi yang jelas,
preokupasi dengan rasa tidak berharga, ide bunuh diri, gejala
psikotik atau retardasi psikomotor
F31.4 Gangguan afektif
bipolar, episode kini
depresi berat tanpa
gejala psikotik

Pasien saat ini depresi


berat tanpa gejala
psikotik, dan
mengalami sekurangnya
satu riwayat episode
afektif hipomanik,
manik atau campuran.

F31.5 Gangguan afektif


bipolar, episode kini
depresi berat dengan
gejala psikotik

Pasien saat ini depresi


berat dengan gejala
psikotik, dan
mengalami sekurangnya
satu riwayat episode
afektif hipomanik,
manik atau campuran.

11. BABY BLUES (POST PARTUM DEPRESSION) 3 A

Baby Blues Tanda dan gejala baby blues - Anti depresan


yang berlangsung hanya beberapa psikoterapi
hari hingga satu atau dua minggu
setelah bayi Anda lahir -
mungkin termasuk:

Perubahan suasana hati

Kegelisahan

Kesedihan

Sifat lekas marah

Merasa kewalahan

Menangis

Konsentrasi berkurang
Masalah nafsu makan

Kesulitan tidur
Post partum depression Sangat menghindari keluarga dan
teman
Depresi pascapersalinan mungkin
disalahartikan sebagai baby blues pada Tidak bisa merawat diri sendiri
awalnya - tetapi tanda dan gejalanya lebih atau bayi Anda
intens dan bertahan lebih lama, dan pada
akhirnya dapat mengganggu kemampuan Kesulitan merasa dekat dengan
Anda untuk merawat bayi dan menangani bayi Anda, atau ikatan
tugas harian lainnya. Gejala biasanya
berkembang dalam beberapa minggu pertama Ketakutan bahwa Anda bukan ibu
setelah melahirkan, tetapi bisa dimulai lebih yang baik
awal - selama kehamilan - atau nanti - hingga
satu tahun setelah lahir. Perubahan suasana hati yang
parah, kecemasan, atau serangan
Suasana hati tertekan atau perubahan suasana panik
hati yang parah
Terlalu banyak atau terlalu
Menangis berlebihan sedikit tidur

Kesulitan menjalin ikatan dengan bayi Anda Kurang minat dalam tugas sehari-
hari
Menarik diri dari keluarga dan teman
Pikiran menyakiti bayi Anda
Kehilangan nafsu makan atau makan lebih
banyak dari biasanya Pikiran untuk bunuh diri, atau
percobaan bunuh diri
Ketidakmampuan untuk tidur (insomnia) atau
terlalu banyak tidur Anda tidak bisa tidur.
Kelelahan yang luar biasa atau kehilangan Anda tidak bisa berpikir jernih.
energi
Anda berhalusinasi atau
Mengurangi minat dan kesenangan pada mengalami delusi, artinya Anda
aktivitas yang dulu Anda nikmati merasakan atau mempercayai
hal-hal yang tidak nyata.
Mudah marah dan marah
Anda memiliki pikiran obsesif
Takut bahwa Anda bukan ibu yang baik dan ketakutan tentang bayi Anda.

Keputusasan Anda paranoid - sangat curiga


terhadap orang lain, dan tidak ada
Perasaan tidak berharga, malu, bersalah atau yang bisa membujuk Anda untuk
tidak mampu tidak melakukannya.

Berkurangnya kemampuan untuk berpikir Anda menolak untuk makan.


jernih, berkonsentrasi atau mengambil
keputusan Anda pernah berpikir untuk
menyakiti diri sendiri atau bayi
Kegelisahan Anda.

Kecemasan yang parah dan serangan panik

Pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bayi


Anda

Pikiran berulang tentang kematian atau


bunuh diri

Jika tidak diobati, depresi pascapartum dapat


berlangsung selama berbulan-bulan atau
lebih.

12. GANGGUAN PANIK 3 A

Gangguan panik Gejala yang biasa dijumpai, onset Terapi Diagnosis Banding
mendadak : - Farmakoterapi
adanya serangan panik yang berulang. Penyakit fisik yang dapat
Serangan panik adalah perasaan sangat Palpitasi Benzodiazepine  alprazolam menimbulkan gejala anxietas
ketakutan yang muncul secara tiba-tiba,
kekhawatiran yang berlebihan atau Nyeri dada Antidepresan  imipramine Penggunaan obat-obat tertentu
teror, pada suatu periode tertentu, yang
sering disertai dengan perasaan akan Perasaan tercekik MAOI moclobemide Gangguan psikiatrik yg lain
terjadinya malapetaka.
Pusing SSRI  fluoxetin a. Gangguan jantung (misalnya
aritmia, takikardia supraventrikular)
Diagnosis utama bila tidak ditemukan Takut menjadi gila/mati Alprazolam dan fluoksetin
adanya gangguan anxietas fobik. b. Gangguan endokrin (misalnya
Berkeringat hipertiroid, hiperparatiroid dan
Diagnosis pasti, harus ditemukan Terapi Psikososial peokromositoma)
adanya beberapa kali serangan anxietas Mual, muntah • Terapi Perilaku Kognitif •
berat dalam masa kira-kira 1 bulan: Psikoedukasi c. Disfungsi vestibular
Gemetar • Terapi Relaksasi
Pada keadaan dimana sebenarnya secara d. Gangguan kejang
obyektif tidak berbahaya.
serangan cemas berat (panik) berulang, tidak e. Kondisi psikiatrik lainnya
Tidak terbatas pada situasi yang telah terbatas pada situasi tertentu dan olehnya itu (misalnya, gangguan mood,
diketahui atau yang dapat diduga tidak bisa diprediksi. gangguan stres akut, gangguan
sebelumnya. obsesif-kompulsif, atau gangguan
stres pasca trauma
Keadaan yang relatif bebas dari gejala-
gejala anxietas pada periode diantara f. Gangguan psikotik
serangan-serangan panik. Meski
demikian, umumnya dapat terjadi juga g. Ketergantungan atau
anxietas antisipatorik, yaitu anxietas penyalahgunaan zat (misalnya, gejala
yang terjadi setelah membayangkan putus alkohol, intoksikasi kafein,
sesuatu yang mengkhawatirkan akan penyalahgunaan stimulansia, atau
terjadi kanabis)

13. GANGGUAN CEMAS MENYELURUH 3 A

Gangguan anxietas sebagai gejala primer yang berlangsung hampir Tatalaksana


cemas setiap hari untuk beberapa minggu sampai beberapa bulan
menyeluruh yang tidak terbatas atau hanya menonjol pada keadaan Lini pertama
situasi khusus tertentu saja ( sifatnya mengambang). -escitalopram 10-20 mg/hari
-sertralin 25-50 mg/hari
- Gejalanya:
- Kecemasan: khawatir akan nasib buruk, merasa seperti Lini kedua
diujung tanduk, sulit konsentrasi. -Alprazolam 0.25-4 mg/hari
- Ketegangan motorik: gelisah, sakit kepala, gemetar, tidak -
dapat santai. - Somatoterapi
- Overaktivitas otonomik: kepala terasa ringan, berkeringat, Anticemas  benzodiazepin,
berdebar, sesak nafas, keluhan lambung, pusing, mulut non benzodiazepine
kering). (buspirone)
Antidepresan
Pada anak- anak : kebutuhan berlebihan untuk ditenangkan Beta bloker
serta keluhan-keluhan somatik berulang yang menonjol - Manipulasi lingkungan
- Ada gejala-gejala lain yang sifatnya sementara (untuk
beberapa hari), khususnya depresi, tidak membatalkan Terapi Psikososial
diagnosis utama Gangguan Anxietas Menyeluruh, selama • Terapi Perilaku Kognitif
hal tersebut tidak memenuhi kriteria lengkap dari episode • Psikoedukasi
depresi, gangguan anxietas fobik,gangguan panik, gangguan
obsesif kompulsif

14. GANGGUAN CAMPURAN CEMAS DEPRESI 3A


Tremor Fluoxetin 1 x 10 mg selama 6 hari
Palpitasi
Mulut kering Alprazolam 2 x 0,25 mg selama 6 hari
Sakit perut (mulas
Psikoterapi suportif
a) Terdapat gejala-gejala anxietas maupun depresi, dimana masing-masing tidak menunjukkan rangkaian Psikoterapi reedukatif
gejala yang cukup berat untuk menegakkan diagnosis tersendiri. Untuk anxietas, beberapa gejala Psikoterapi rekonstruktif
otonomik, harus ditemukan walaupun hasus tidak terus menerus, disamping rasa cemas atau kekhawatiran
berlebihan. Edukasi Menyarankan kepada keluarga untuk selalu
memberikan dukungan kepada pasien
b) Bila ditemukan anxietas berat disertai depresi yang lebih ringan, maka harus dipertimbangkan kategori
gangguan anxietas lainnya atau gangguan anxietas fobik.

c) Bila ditemukan sindrom depresi dan anxietas yang cukup berat untuk menegakkan diagnosis maka
kedua diagnosis tersebut harus dikemukakan, dan diagnosis gangguan campuran tidak dapat digunakan.
Jika karena sesuatu hal hanya dapat dikemukakan satu diagnosis maka gangguan depresif harus
diutamakan.

d) Bila gejala-gejala tersebut berkaitan erat dengan stress kehidupan yang jelas maka harus digunakan
kategori F.43.2 (gangguan penyesuaian).6

15. POST TRAUMATIC STRESS DISORDER 3 A

Keadaan yang timbul sebagai Tampilan khas 1) Bila cemas, berikan Diagnosis banding
respons berkepanjangan berupa episode Benzodiazepine, misalnya : a. Psikosis Akut
dan/atau tertunda terhadap kilas balik • Klobazam 2 x (5-10mg) b. Reaksi stres akut c.
kejadian atau situasi yang (flashback) ingatan • Lorazepam 1-2 x (0,5-1 mg) Gangguan
bersifat stresor katastrofik, intrusive, mimpi Penyesuaian
sangat menakutkan, yang buruk, penumpulan 2) Bila depresif: d. Gangguan Depresi
cenderung menyebabkan emosi, detachment Mayor
penderitaan pada hampir semua terhadap orang lain, a) SSRI (Selective Serotonin
orang (misalnya perang, gempa , anhedonia, Reuptake Inhibitor), a.l:
bumi, kecelakaan berat, menjadi penghindaran akan • Sertralin, dosis awal 1 x 12,5 -
korban penyiksaan, terorisme, aktivitas dan situasi 25 mg/hari, dapat dinaikkan
dan perkosaan) yang mengingatkan 1x50mg
akan trauma • Fluoksetin, dosis awal 1 x 5-
10mg/hari, dapat dinaikan menjadi
peningkatan 1 x 20-40mg/hari
aktivitas otonomik, • Fluvoksamin, dosis awal 1 x
mudah terkejut dan 25mg, dapat dinaikkan menjadi 1x
insomnia 50-100mg/hari
• Escitalopram, dosis awal 1x 5-10
mg/hari, dapat dinaikkan menjadi
1x20 mg/hari

b) Derivat trisiklik:
• Amitriptilin: 2x (10-25) mg
• Imipramin: 1-2 x (10-25) mg

c) Bila ada gejala psikotik, berikan


antipsikotik, contohnya:
• Haloperidol, dosis 2 x 1-5mg
atau
• Risperidon, dosis 2 x 1-2mg atau
• Olanzapin, 1-2 x 2,5-10mg
• Quetiapin, 50-100mg
Terapi Psikososial Tujuan terapi
menurunkan atau menghilangkan
reaksi kecemasan pasien terhadap
trauma yg berkaitan dengan
stimulus, terdiri atas:
1) Edukasi tentang reaksi umum
terhadap trauma
2) Latihan relaksasi 3) Terapi
Kognitif Perilaku
4) Eye Movement Desensitation
Reprocessing (EMDR)
5) Prolonged Exposure (PE)

16. GANGGUAN SOMATOFORM 4A

Gangguan Suatu kelompok gangguan yang memiliki - Farmakoterapi :


somatoform gejala fisik yang berulang-ulang ( nyeri,
mual, pusing ) dimana tidak dapat ditemukan Psikotropik bila ada gangguan mood atau
penjelasan medis yang adekuat. kecemasan

Menyebabkan penderitaan emosional yang Analgesik


bermakna sehingga peranan sosial dan
pekerjaannya menjadi terganggu. Antidepressan

F 45.0 Gangguan Somatisasi Anxiolitik


Banyak gejala somatik yg tidak dapat
dijelaskan atas dasar adanya kelainan fisik

Tidak mau menerima penjelasan dokter


tentang tidak adanya kelainan fisik yang
dapat menjelaskan keluhan
- Psikoterapi :
Disabilitas dalam fungsinya di keluarga dan
masyarakat Psikoterapi kelompok

F 45.1 Gangguan Somatoform Tak Terinci Hipnosis

- Keluhan bersifat multipel, bervariasi dan Terapi perilaku


menetap, gambaran klinis yang khas dan
lengkap dari gangguan somatisasi tidak
terpenuhi

- Kemungkinan faktor psikologis belum jelas

F 45. 2 Gangguan Hipokondrik

- Keyakinan menetap  penyakit fisik serius


yang melandasi keluhannya atau deformitas /
perubahan bentuk penampakan dirinya

- Tidak mau menerima nasehat atau


dukungan penjelasan dari dokter bahwa tidak
ditemukan penyakit atau abnormalitas fisik
F 45.3 Disfungsi Otonomik Somatoform

Gejala bangkitan otonomik

Gejala subjektif tambahan pada sistem/ organ


tertentu

Preokupasi dengan penderitaan mengenai


kemungkinan adanya gangguan serius sistem/
organ

Tidak terbukti adanya gangguan yang cukup


berarti pada struktur atau fungsi dari sistem /
organ yang dimaksud

F45.4 Gangguan Nyeri Somatoform


Menetap

Nyeri berat, menyiksa dan menetap

Ada hubungan dengan konflik emosional atau


masalah psikososial yang cukup jelas

17. TRIKOTILOMANIA 3 A

gangguan mental di mana  Meremas stress ball atau


penderitanya memiliki dorongan tidak benda sejenis.
tertahankan untuk mencabuti  Mencabuti  Mengucapkan atau
rambutnya meneriakkan suatu kalimat
rambut secara atau kata secara berulang,
berulang, baik rambut sehingga menjadi dorongan
kepala, alis, atau area untuk tidak mencabut
lain. rambut.
 Terasa puas dan lega  Mandi atau berendam
setelah mencabut. dengan suasana yang
 Memiliki semacam menenangkan untuk
kebiasaan tertentu meredakan perasaan gelisah
yang selalu dilakukan atau cemas yang muncul.
sebelum mencabut  Belajar teknik pernapasan
rambut, misalnya yang bermanfaat
memilih rambut yang menenangkan dan
akan dicabut. meredakan gejala ketika
 Selalu tidak berhasil kambuh.
menahan dorongan  Rutin berolahraga.
untuk mencabut  Memotong rambut menjadi
rambut. pendek.
 Memainkan atau  Memainkan alat yang dapat
menggesekan rambut mengalihkan kegelisahan,
yang telah dicabut seperti fidget cube.
pada area tubuh
tertentu, seperti wajah  
atau bibir.
 Mengalami gangguan
dan kesulitan dalam
kehidupan sosial. antidepresan golongan serotonin
 Terdapat rasa cemas reuptake inhibitor (SSRI) juga dapat
yang muncul sebelum digunakan untuk meredakan gejala
mencabuti rambut atau trikotilomania.
ketika menahan untuk
tidak melakukannya. obat antipsikotik,
seperti olanzapine dan aripiprazole. 
juga terkadang mencungkil
kulitnya, mengigit kuku jari,
dan menggigit bibir. Suka
mencabut bulu yang ada
pada hewan, boneka, atau
benda lain seperti baju, juga
dapat menjadi tanda
trikotilomania.
Gejala trikotilomania dapat
muncul ketika penderita
merasa tegang atau stres.
Namun, kadang gejala juga
bisa muncul tanpa disadari.

18. RETARDASI MENTAL 3 A

- suatu Keluhan pada anak : Penanganan Psikiatri:


keadaan
perkembangan - Kelambatan perkembangan: berjalan, Psikoedukasi
mental yang berbicara, buang air kecil, buang air besar
terhenti atau - Edukasi kepada keluarga bahwa pelatihan yang
tidak lengkap, - Kesulitan dalam menyelesaikan tugas diberikan sedini mungkin dapat membantu individu
sekolah sesuai dengan kemampuan anak untuk menuju kemandirian dan mampu bantu diri.
- yang lain yang sebaya
terutama - Anak dengan retardasi mental, mampu menjalin
ditandai oleh - Anak mengalami kesulitan belajar hubungan kasih saying
adanya
hendaya - Dapat juga disertai problem tingkah laku. - Usahakan agar keluarga memberikan pujian.
ketrampilan
selama masa - Beri kesempatan kepada anak dengan RM untuk
perkembangan Pada remaja : mencapai fungsi kehidupannya yang tertinggi dalam
, kemampuannya belajar di sekolah, bekerja dan
- Kesulitan bergaul dengan sebaya. berkeluarga.
- sehingga
berpengaruh - Kadang-kadang disertai perilaku seksual - Berikan dukungan dan simpati kepada keluarga
pada semua yang tidak sesuai. karena mereka merasakan beban yang sangat berat
tingkat dalam merawat anak retardasimental.
intelegensia Pada dewasa:
yaitu - Sarankan kepada keluarga bahwa pelatihan akan
kemampuan - Kesulitan dalam melaksanakan tugas sangat membantu anak, namun kesembuhan tidak
kognitif, sehari-hari: misalnya memasak, pernah terjadi.
bahasa, membersihkan rumah.
motorik dan PSIKOTERAPI
sosial - Problem yang berkaitan dengan } fokus untuk memperbaiki ekspresi emosi,
perkembangan kematangan sosial: meningkatkan self esteem, meningkatkan
menikah, mencari pekerjaan, mengasuh kemandirian, dan interaksi sosial.
anak. } CBT  apabila depresi
} Brief relaxation therapy : untuk mengurangi
kecemasan.
Gambaran Utama: } Terapi perilaku : untuk mengubah perilaku
1. Fungsi intelektual dibawah rata- agresi, self injury
rata } Modifikasi lingkungan, edukasi kepada
2. Terdapat hendaya dalam fungsi caregiver.
adaptif sesuai dengan umur dan } Group therapy  social skill building
budaya setempat (komunikasi, } Supportive group  untuk orang tua dan
perawatan diri, pekerjaan rumah sibling
tangga, ketrampilan sosial, dllnya). } Terapi keluarga
3. Onset sebelum umur 18 tahun.
Farmakoterapi:
} Antidepresan
} Antikonvulsi: Carbamazepine
} Buspirone  di laporkan baik untuk
gangguan cemas dengan manifestasi Self
injury behavior dan agresi (dosis r 15 – 45
mg /hari) .
} Pemberian Risperidone dapat membantu
untuk mengatasi agresifitas (dosis 0,02 mg-
0,06 mg/kg BB /hari)
} Nootropic agent

Pencegahan
} Fokus pada pencegahan gangguan intelektual
dan komplikasi yang menyertainya.
} Dengan cara :
} Newborn metabolik screening  berhasil
mengurangi insidensi timbulnya Retardasi
mental.
} Pemberian asam folat  mengurangi defek
pada neural tube
} Pemeriksaan diagnostik prenatal untuk
mengurangi trisomy 21.

19. TRANSIENT TICS DISORDER 3 A

Manual Diagnostik dan Statistik, Anda harus mengalami satu atau


Edisi ke-5 (DSM-5) mengganti beberapa gerakan motorik haloperidol (Haldol) atau
nama gangguan ini pada tahun (seperti berkedip atau
2013. Tic adalah gerakan atau mengangkat bahu) atau gerakan
suara yang tiba-tiba dan tidak vokal (seperti bersenandung, pimozide (Orap).
terkendali yang menyimpang dari berdehem, atau meneriakkan kata
gerakan normal seseorang. atau frasa). Dopamin
Misalnya, penderita tics mungkin
berkedip cepat dan berulang kali, Tics harus terjadi kurang dari 12
bahkan jika tidak ada yang bulan berturut-turut. Terapi perilaku kognitif
membuat matanya iritasi
Tics harus dimulai sebelum usia Antidepresan
18 tahun.

Gejala tidak boleh akibat


pengobatan atau obat-obatan,
atau kondisi medis lain seperti
penyakit Huntington atau
ensefalitis pasca-virus.

Anda tidak boleh memiliki


sindrom Tourette atau gangguan
motorik kronis atau gangguan
vokal lainnya.

Orang dengan tics mungkin

mengangkat alis secara tidak

terkendali, mengangkat bahu,

melebarkan lubang hidung, atau

mengepalkan tangan. Ini adalah


tics fisik. Terkadang tic dapat

menyebabkan Anda berulang kali

berdehem, mendecakkan lidah,

atau membuat suara tertentu,

seperti mendengus atau

mengerang.

20. GANGGUAN KEINGINAN DAN GAIRAH SEKSUAL 3 A

Disfungsi psikoseksual

Kondisi saat respon


psikoseksual normal hilang,
dihambat atau berlebihan
sehingga mengganggu proses
senggama

iCD X : ketidakmampuan
seseorang untuk berpartisipasi
dalam hubungan seks yang
dikehendakinya
21. Gangguan orgasmus, termasuk gangguan ejakulasi (ejakulasi dini) 3A

Gangguan orgasmus pada perempuan

Gangguan lubrikasi yang berkurang

Ejakulasi dini

Ejakulasi yang terjadi sebelum waktu


yang diharapkan

22. Sexual pain disorder (termasuk vaginismus, diparenia) 3A

Disparenia

Rasa sakit yang timbul di daerah


genitalia saat kaitus
Vaginismus

Berkonstraksinya otot di bagian


luar vagina sehingga sulit terjadi
intromisi penis

23. INSOMNIA 4A
Definisi etiologi gejala pemeriksaan tatalaksana dd
A. Keluhan sulit
1. insomnia masuk tidur,
nonorganik mempertahankan
kualitas tidur
atau kualitas
tidur yang buruk
B. Gangguan
tidur terjadi
minimal 3 kali
dalam seminggu
selama minimal
sebulan
C. Adanya
preokupasi akan
tidak bisa tidur
dan kekuatiran
berlebihan
perihal
akibatnya pada
malam dan
sepanjang hari
D. Tidak puas
secara kuantitas
dan kualitas dari
tidurnya, yang
keduanya
menyebabkan
berbagai
gangguan dalam
fungsi sosial
atau pekerjaan

24. HIPERSOMNIA 3 A

Hypersomnia A. Tidur siang


nonorganik hari yang
berlebihan atau
serangan kantuk
yang hebat di
siang hari yang
bukan
disebabkan oleh
kurang tidur
dan /atau
membutuhkan
tenggang waktu
yang lebih lama
untuk mencapai
keadaan siaga
penuh saat
bangun tidur
- Gangguan
terjadi setiap
hari selama
lebih dari 1
bulan atau
berulang dalam
waktu singkat
yang
menyebabkan
keadaan tidak
menyenangkan
atau
menyebabkan
gangguan nyata
pada fungsi
sosial atau
pekerjaan

Anda mungkin juga menyukai