• Waham a. Kesadaran
• Composmentis (E4 M6 V5)
• Waham bizzare : Tidak ada
b. Orientasi dan Daya Ingat
• Waham sistematik : Tidak ada
1. Orientasi
• Waham kebesaran : Tidak ada
• Waktu : Buruk, Pasien tidak mengetahui waktu, hari, tanggal, bulan dan
• Waham Nihilistik : Tidak ada tahun sekarang
• Waham kejar : Tidak ada • Tempat : Buruk, pasien tidak mengetahui sedang berada di Rumah Sakit
Jiwa Klender
• Waham rujukan : Tidak ada
• Orang : Buruk, pasien tidak dapat mengenali pemeriksa
• Thought echo : Tidak ada 2. Daya Ingat
• Thought broadcasting: Tidak ada • Segera : Buruk, pasien tidak dapat mengingat tiga benda yang disebutkan
pemeriksa (TV, HP, meja)
• Thought withdrawal : Tidak ada
• Jangka Pendek : Buruk, pasien tidak dapat mengingat apa yang dimakan
• Thought insertion : Tidak ada saat makan malam kemarin dan menyebutkan aktivitas dari bangun pagi
• Delusion of control : Tidak ada sampai sesaat sebelum pemeriksa datang
• Delusion of influence : Tidak ada • Jangka Panjang : Buruk, pasien tidak dapat menceritakan tentang masa
SMP, SMA
• Konsentrasi dan Perhatian
Pengendalian Impuls
• Pasien tidak dapat melakukan penghitungan
pengurangan angka 5, dimulai dari 100, pasien juga • Pasien dapat mengedalikan impuls dengan baik.
tidak dapat mengeja D-U-N-I-A dibalik menjadi A-
I-N-U-D
Daya Nilai
• Kemampuan Membaca dan Menulis Daya Nilai Sosial
• Kemampuan membaca dan menulis baik, pasien • Terganggu .
dapat menulis nama lengkap pasien dan dapat
membaca tulisan tersebut dengan baik.
Uji Daya Nilai
• Kemampuan Visuospasial • Terganggu
• Baik, pasien dapat menggambar persegi lima walau Tilikan
tidak persis seperti yang dicontohkan pemeriksa
• Tilikan derajat 1
• Pikiran Abstrak
Taraf Dapat Dipercaya
• Buruk, pasien tidak dapat mengerti makna
perbedaan bola dan apel • Tidak dapat dipercaya
• Intelegensi dan Kemampuan Informasi Reliability Testing Ability (RTA)
• Kurang baik, pasien tidak mengetahui mengapa
semua orang wajib memakai masker
• Terganggu
Pemeriksaan Fisik
• Status Internis • Status Neurologis
• Keadaan umum : Tampak Baik
Mata
• Tanda Vital :
• Tekanan Darah : 120/80 mmHg • Gerakan : normal ke segala arah
• Nadi : 80 x/menit • Bentuk Pupil : bulat, isokor
• Respirasi : 18 x/menit
• Refleks Cahaya : RCL (+/+), RCTL
• Suhu : 36,0 ˚C
(+/+)
• Kepala : Normocephal
• Motorik
• Thorax : • Tonus : Normotonus
• Paru : vesikuler (+/+), rhonkhi (-/-), wheezing(-/-)
• Kekuatan : 5555/5555 dan 5555/5555
• Jantung : S1 dan S2 reguler, gallop (-), murmur (-)
• Abdomen : supel, nyeri tekan dan lepas (-), timpani
• Koordinasi: Normal
• Ekstremitas : Akral hangat, sianosis(-), edema(-) • Refleks : +2/+2 dan +2/+2
Ikhtisar Penemuan Bermakna
• Telah dilakukan wawancara terhadap Tn D. 26 Dari pemeriksaan status mental didapatkan:
tahun, agama islam, suku sunda, Pendidikan - mood kosong
terakhir SMA, tinggal di Rorotan Jakarta Utara
- afek menumpul
bersama bapak dan adik bungsunya. Pasien
dibawa oleh bapak dan kakaknya ke RSJI - tidak serasi
Klender pada tanggal 12 agustus 2021 dengan - halusinasi auditorik
keluhan yaitu suka BAK sembarangan sejak 1 - produktivitas tidak spontan
minggu SMRS. Keluarga pasien juga
- inkoheren
mengeluhkan pasien tidak nyambung saat diajak
berbicara, suka bengong, menjadi pendiam sejak - kemiskinan isi pikir
1 tahun yang lalu - RTA terganggu
- Tilikan derajat 1
Formulasi Diagnostik
AKSIS I (Gangguan klinis dan kondisi yang menjadi fokus perhatian klinis)
• Berdasarkan autoanamnesa, alloanamnesa dan pemeriksaan status mental, maka kasus ini
termasuk gangguan jiwa karena menimbulkan penderitaan (distress) pada pasien serta gejala
kejiwaan dalam fungsi psikososial dan pekerjaan sehingga dapat disimpulkan bahwa pasien
mengalami Gangguan Jiwa.
• Pada riwayat penyakit sebelumnya dan pemeriksaan status internus tidak ditemukan adanya
kelainan yang mengindikasi gangguan medis umum yang menimbulkan gangguan fungsi otak
serta secara fisiologis menimbulkan disfungsi otak serta mengakibatkan gangguan jiwa yang
diderita saat ini: Gangguan Mental Organik dapat disingkirkan. (F.0).
• Pada riwayat penyakit sekarang pasien pernah mengonsumsi Tramadol. Namun sudah
lama sekitar 2 tahun yang lalu sehingga gangguan mental akibat penggunaan zat dapat
disingkirkan, sehingga pasien ini bukan penderita Gangguan Mental dan Perilaku
Akibat Zat Psikoaktif atau Alkohol (F1)
• Pada riwayat penyakit sekarang pasien menjadi pendiam, suka bengong dan tidak
nyambung saat diajak berbicara. Pasien juga menarik diri dari lingkungan sekitarnya.
Pasien juga beberapa kali terlihat bicara dan tertawa sendiri dan buang air kecil
sembarangan. Pada pemeriksaan status mental ditemukan adanya gangguan persepsi,
yaitu halusinasi auditorik. Berdasarkan PPDGJ-III kasus ini digolongkan ke dalam
kriteria umum diagnosis F 20.0 Skizofrenia Paranoid
AKSIS II (Gangguan kepribadian dan Retardasi Mental)
• Pada pasien tidak ditemukan adanya gangguan kepribadian dan retardasi mental.
AKSIS III (Kondisi medis umum)
• Tidak ada kelainan medis umum pada pasien
AKSIS IV (Masalah psikososial dan lingkungan)
• Masalah dengan psikososial putus cinta dengan mantan pacarnya
AKSIS V (Penilaian fungsi secara umum )
• GAF satu tahun terakhir : 40-31 (beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita & komunikasi, disabilitas berat dalam
beberapa fungsi)
• GAF saat diperiksa : 40-31 (beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita & komunikasi, disabilitas berat dalam
beberapa fungsi)
Penatalaksanaan
Farmakoterapi
• Risperidone 2x1 2mg tablet peroral
Non-Farmakoterapi
• Psikoterapi suportif
- pasien harus didekati secara baik dengan penuh empati, membangun hubungan yang nyaman
dengan pasien. Lalu menjelaskan kepada pasien mengenai penyakit yang dideritanya
- menjelaskan kepada keluarganya mengenai penyakit yang telah dialami oleh pasien, kemungkinan
apa saja yang dapat terjadi, pentingnya kepatuhan tatalaksana, pilihan pengobatan dan efek samping
yang dapat terjadi dan menjelaskan mengenai pentingnya minum obat dan control yang teratur
• PROGNOSIS
• Quo ad vitam : Dubia Ad bonam
• Quo ad functionam : Dubia Ad Bonam
• Quo ad sanationam : Dubia Ad Bonam