Anda di halaman 1dari 37

Laporan Kasus

GANGGUAN CAMPURAN
ANXIETAS DAN DEPRESI
(F41.2)

Disusun oleh :

Nadia Gina Anggraini


Shelpi Surisdiani
Annisa Zahra Ashari
Pembimbing : dr. RR. Dyah Rikayanti N,
Sp. KJ

Identitas pasien
Nama
: Ny. W
Jenis Kelamin
: Perempuan
Usia
: 43 tahun
Agama
: Islam
Suku
: Sunda
Pendidikan Terakhir : SD
Status Pernikahan : Menikah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat
: Kedungsari, Desa Baregdeg RT. 05/ RW. 02 , Lakbok
Tanggal Datang ke RS : 31 Desember 2015
RIWAYAT PERAWATAN
a. Rawat Jalan
:
Poli Penyakit Dalam RSU Banjar sejak 22-9-2015 dengan diagnosa
Hipertensi
Poli THT RSU Banjar pada tanggal 13-10-2015 dengan diagnosa Tonsillitis
Akut
b. Rawat Inap
: Belum pernah
2

RIWAYAT PSIKIATRI
Tanggal
: 31 Desember 2015
Anamnesis didapatkan dari pasien sendiri dapat
dipercaya.
Keluhan Utama
Sulit tidur.

Riwayat Penyakit Sekarang


sejak 6 bulan SMRS, pasien memikirkan
tentang anak perempuannya yang naik kelas 3
SMK dan makin banyak kebutuhan. Hal ini yang
kadang-kadang dikhawatirkan pasien. Sejak saat
itu, pasien mudah kaget, gemetar, free floating
feeling, nyeri ulu hati, jantung berdebar-debar,
sakit kepala, gelisah, keluar keringat dingin,
nafsu

makan

berkurang,

sedih,dan

malas

beraktivitas.
4

Dalam 2 bulan SMRS, pasien merasa keluhan


yang dirasakan semakin sering serta jadi sulit
tidur.

Pasien

mencoba

berobat

ke

dokter

spesialis penyakit dalam, THT, maupun syaraf,


namun

tidak

ditemukan

dikonsultasikan ke psikiater.

kelainan

dan

Riwayat Penyakit Dahulu

Gangguan psikiatrik
Pasien tidak memiliki gangguan psikiatri
sebelumnya
Gangguan Medik
Dalam batas normal
Gangguan Zat Psikoaktif
Pasien tidak pernah mengkonsumsi zat
psikoaktif, alkohol
dan merokok.

Riwayat Kehidupan Pribadi

Riwayat Perkembangan Prenatal dan Perinatal


Pasien dilahirkan dalam keadaan yang sehat tidak ada trauma
saat kehamilan dan saat kehamilan ibu pasien tidak mengkonsumsi
obat-obatan, pada saat persalinan ibu pasien ditolong oleh paraji.
Riwayat Perkembangan Masa Kanak-kanak Awal (0 3
tahun)
Perkembangan fisiknya cukup baik, pola perkembangan motorik
juga baik. Riwayat tumbuh kembang pasien baik (sesuai dengan
usianya).
Riwayat Kanak-kanak Pertengahan ( 3 11 tahun)
Pasien merupakan anak yang riang. Sejak sekolah, pasien
memiliki banyak teman, tidak pernah berkelahi / bermasalah di
sekolah dan lingkungan tempat tinggal. Pada saat pasien berusia 7
tahun, ibu pasien meninggal karena sakit. Ayah pasien tidak
menikah lagi dan bersifat supportif pada anak-anaknya. Pasien
mengaku sempat iri pada teman-temannya yang masih punya ibu.
7

Riwayat Kehidupan Pribadi


Riwayat Masa Pubertas dan Remaja
Hubungan sosial
Sikap pasien terhadap orangtua, adik kandung, kerabat,
dan tetangga cukup baik. Pasien dapat bergaul dengan
baik dengan teman temannya.
Riwayat pendidikan
Pendidikan terakhir pasien sampai SD (Sekolah Dasar).
Perkembangan kognitif
Pasien tidak memiliki gangguan belajar, prestasi belajar
cukup baik selalu masuk 10 besar. Tidak melanjutkan
sekolah karena masalah biaya.
Perkembangan motorik
Selama ini dirasa baik dan normal. Pasien mampu
melakukan aktivitas dan kegiatan sehari-hari dengan baik
seperti makan, minum, toilet, dan kebersihan diri.
8

Riwayat Kehidupan Pribadi

Perkembangan emosi dan fisik


Pasien dinilai memiliki emosi yang biasa saja, kadang
senang kadang juga sedih.

Riwayat psikoseksual
Pasien mulai menyukai lawan jenis saat usia 21 tahun,
ketika bekerja sebagai operator restoran cepat saji di
Tangerang.

Riwayat pekerjaan
Pasien merupakan seorang Ibu Rumah Tangga
Riwayat pernikahan
Pasien sudah menikah dan memiliki satu orang
anak.
Riwayat keagamaan
Pasien taat beribadah dan mengikuti pengajian
rutin mingguan di desanya
Riwayat aktivitas sosial
Pasien bergaul baik dengan tetangga sekitar
Riwayat hukum

10

Riwayat keluarga
Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga yang
keseharian mengurusi suami dan anaknya. Suami
pasien berinisial S, berusia 39 tahun bekerja di
pabrik sepatu dan menjadi tukang ojek pada malam
hari. Anak pertama (, 17 tahun) saat ini menjalani
pendidikan kelas 3 SMK di Wanareja. Pasien
mengaku dekat dengan suami dan anak.

Pasien (43 tahun) adalah anak pertama dari 2


bersaudara. Adik pasien (40 tahun) berjenis kelamin
laki-laki dengan jarak umur 3 tahun yang sekarang
bekerja sebagai Pedagang dan tinggal di Pekan Baru,
Riau. Adik pasien sudah menikah dan memiliki 3
orang anak, ayah pasien sudah meninggal saat usia
pasien 20 tahun.
11

Situasi kehidupan sekarang

Saat ini pasien tinggal serumah dengan


suami. Pasien mengeluh suaminya kurang
menganggap serius keluhan yang
dirasakannya.

12

Status Mental
Deskripsi Umum
Penampilan
Pasien seorang perempuan, dengan tinggi 155 cm
dan berat badan 58 Kg. Pasien berkulit sawo
matang, berpakaian bersih dan cukup rapih.
Menggunakan baju terusan selutut berwarna hitam,
celana panjang berwarna coklat tua, dan kerudung
berwarna Coklat. Kuku terpotong rapi dan tidak
kotor. Cara berjalan pasien tampak biasa saja.
Perilaku dan aktivitas psikomotor
Pasien tampak khawatir. Perhatian pasien kurang,
konsentrasi pasien cukup.
13

Pembicaraan (speech)
Cara berbicara
: spontan,
relevan
Volume berbicara
: sedang
Kecepatan berbicara : sedang
Gangguan berbicara : tidak ada
afasia,
tidak ada disartria

14

Alam Perasaan
Mood
Afek
sesuai

: khawatir
: depresi

Gangguan Persepsi
Halusinasi
Auditorik : Tidak ada
Visual
: TidakAda
Taktil
: Tidak ada
Gustatorik : Tidak ada
Ilusi
: Tidak ada

15

Gangguan Pikir
Gangguan Pikir
Bentuk : Realistik, koheren, preokupasi keluhan
fisik
Proses Pikir
Produktivitas : Baik
Kontinuitas

Blocking : Tidak ada.


Assosiasi longgar : Tidakada
Inkoherensia : Tidak ada.
Word salad : Tidak ada.
Neologisme: Tidak ada.
Flight of Idea : Tidak ada.

Sirkumstansial

: Tidak ada.

16

Gangguan Pikir
Isi pikir
Gangguan isi pikiran
Waham

Bizarre
: Tidak ada
Persekutorik/paranoid : TidakAda
Curiga
: TidakAda
Kejar
: Tidak ada
Referensi
: Tidak ada
Kebesaran
: Tidak ada
Thought of insertion
: Tidak ada
Thought of broadcasting
: Tidak ada
Thought of withdrawal : Tidakada

Delution of influence
: Tidakada
Obsesi
: Tidak ada
Kompulsi
: Tidakada
Preokupasi pikiran
: Ada

17

Sensorium dan Kognitif

Sensorium dan Kognitif


Kesadaran : Compos mentis
Orientasi
: Baik
Waktu (pasien mampu menyatakan sekarang ini
siang/sore/malam)
Tempat (pasien dapat menyebutkan bahwa saat ini sedang
berada di RS)
Orang (pasien tahu bahwa ia ke RSUD Banjar berobat dengan
dokter Psikiatri)
Daya ingat : Baik
Daya ingat jangka panjang (pasien dapat mengingat alamat
rumah, nama, umur)
Daya ingat jangka pendek (pasien dapat mengingat menu
sarapan pagi tadi)
Daya ingat yang baru-baru ini terjadi (pasien dapat
mengingat bahwa 3 hari terakhir tidak bisa tidur)
Daya ingat segera (pasien dapat mengingat nama dokter 18
spesialis jiwa)

Daya Nilai
Daya nilai sosial : Baik
Menurut pasien mencuri adalah perbuatan
tidak baik.
Uji daya nilai : Baik
Misalnya jika pasien menemukan dompet
(dengan identitas pemilik) dijalan dan
terdapat uang Rp. 1.000.000,- ia akan
mengembalikan dompet beserta uang
tersebut ke kantor Polisi
Daya nilai realitas: Tidak terganggu
19

Reality Test Ability (RTA) : Tidak


Terganggu
Pasien tidak memiliki gangguan waham,
halusinasi, ilusi.
Tilikan : Tilikan derajat III
Menyalahkan faktor lain sebagai penyebab
penyakitnya

20

IKHTISAR PENEMUAN YANG


BERMAKNA
IKHTISAR
BERMAKNA

PENEMUAN

YANG

RTA : tidak terganggu


Mood : khawatir
Afek : depresi, sesuai
Gangguan persepsi : halusinasi (-), ilusi (-)
Gangguan bentuk pikir : realistik, koheren
Gangguan proses pikir : tidak ada
Gangguan isi pikir : preokupasi
Tilikan : tilikan derajat III
21

Faktor stressor
sejak 6 bulan SMRS, pasien
memikirkan tentang anak perempuannya
naik kelas 3 SMK dan makin banyak
kebutuhan. Hal ini yang kadang-kadang
dikhawatirkan pasien. Sejak saat itu,
pasien mudah kaget, sulit tidur, gemetar,
free floating feeling, nyeri ulu hati,
jantung berdebar-debar, sakit kepala,
gelisah, keluar keringat dingin, nafsu
makan berkurang, sedih, dan malas
beraktivitas.

22

Formulasi Diagnostik

AKSIS I
: F41.2 Gangguan campuran anxietas
dan depresi Kategori ini harus digunakan bilamana,
terdapat gejala-gejala anxietas maupun depresi, dimana
masing-masing tidak menunjukkan rangkaian gejala yang
cukup berat untuk menegakkan diagnosis tersendiri.
Untuk anxietas, beberapa gejala otonomik (berkeringat,
jantung berdebar, sesak, keluhan GI, mulut kering) harus
ditemukan walaupun tidak terus menerus, disamping rasa
cemas atau khawatir berlebihan.
AKSIS II : Diagnosis tertunda
AKSIS III : Tidak ada diagnosis
AKSIS IV : Masalah Support System
AKSIS V : GAF SCALE 1 tahun 90-81 & GAF SCALE
Pemeriksaan 80-71

23

Evaluasi Multiaksial
AKSIS I : F41.2 Gangguan campuran
anxietas dan
depresi
AKSIS II: Diagnosis tertunda
AKSIS III : Tidak ada diagnosis
AKSIS IV : Masalah Support system
AKSIS V: GAF SCALE 1 tahun 90-81 & GAF
SCALE
Pemeriksaan 80-71

24

Daftar Masalah

Organobiologik : Dalam batas normal


Psikologi
: Khawatir, cemas, depresi
Sosial
: Tidak ada masalah
Keluarga
: Hubungan dengan anak
harmonis
Hubungan dengan suami baik

25

Prognosis
Faktor - faktor yang mendukung kearah
prognosis baik:
Keluarga pasien mendukung pasien untuk
sembuh.
Faktor - faktor yang mendukung kearah
prognosis buruk:
Tidak ada
Kesimpulan prognosisnya adalah:
Quo ad vitam
: ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam
26

Penatalaksanaan
(rawat jalan)

Amitriptilin 12,5 mg
Aprazolam 0,25 mg
m.f pulvus da in caps dtd VII
(1 cap 0 0 )
FARMAKOTERAPI

Amitriptilin 25 mg
Clobazam 7,5 mg
m.f pulvus da in caps dtd VII
(0 0 1 cap )
27

Penatalaksanaan
Psikoterapi : Memotivasi pasien
agar minum obat teratur dan
kontrol rutin

Kognitif : pentingnya pengetahuan


pasien terhadap keadaan penyakit
dan gejalanya

Sosial : Melibatkan pasien secara


aktif
dalam
kegiatan
terapi
aktivitas kelompok
28

TINJAUAN PUSTAKA
GANGGUAN CAMPURAN ANXIETAS DAN DEPRESI (F.
41.2)

29

DEFINISI
Gangguan campuran ansietas dan depresi merupakan gejala
kecemasan dan depresi yang bermakna secara klinis tetapi
tidak memenuhi kriteria untuk gangguan mood spesifik atau
gangguan kecemasan spesifik.
Kecemasan (ansietas / anxiety) adalah gangguan alam
perasaan
ketakutan

(affective)
atau

yang

ditandai

kekhawatiran

yang

dengan

perasaan

mendalam

dan

berkelanjutan.
Depresi adalah gangguan alam perasaan (mood) yang
ditandai

dengan

kemurungan

dan

kesedihan

yang

mendalam dan berkelanjutan sehingga hilangnya kegairahan


hidup.
30

MANIFESTASI KLINIS
ANXIETAS

Ketegangan Motorik

1. Kedutan otot/ rasa gemetar


2. Otot tegang/kaku/pegal
3. Tidak bisa diam
4. Mudah menjadi lelah

Hiperaktivitas Otonomik

5. Nafas pendek/terasa berat


6. Jantung berdebar-debar
7. Telapak tangan basah/dingin
8. Mulut kering
9. Kepala pusing/rasa melayang
10. Mual, mencret, perut tak enak
11. Muka panas/ badan menggigil
12. Buang air kecil lebih sering

Kewaspadaan berlebihan dan

13. Perasaan jadi peka/mudah ngilu

Penangkapan berkurang

14. Mudah terkejut/kaget


15. Sulit konsentrasi pikiran
16. Sukar tidur
17. Mudah tersinggung

31

MANIFESTASI KLINIS
DEPRESI
Gejala
Utama
Afek depresi
Kehilangan minat dan kegembiraan, dan
Berkurangnya energi yang menuju
meningkatnya keadaan mudah lelah dan
menurunnya aktifitas
Gejala Lainnya

Konsentrasi dan perhatian berkurang


Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak
berguna
Pandangan masa depan yang suram dan
pesimistis
Gagasan atau perbuatan membahayakan
diri atau bunuh diri
Tidur terganggu
Nafsu makan berkurang

DIAGNOSIS GANGGUAN CEMAS


MENYELURUH MENURUT DSM-IV

Kriteria DSM-IV-TR mengharuskan adanya


gejala subsindrom ansietas dan depresi serta
adanya beberapa gejala somatik, seperti
tremor, palpitasi, mulut kering, dan rasa
perut yang bergejolak.

33

DIAGNOSIS GANGGUAN CEMAS


MENYELURUH MENURUT PPDGJ-III
DITEGAKKAN BERDASARKAN

Terdapat gejala-gejala anxietas maupun


depresi, dimana masing-masing tidak
menunjukkan rangkaian gejala yang
cukup berat untuk menegakkan diagnosis
tersendiri. Untuk anxietas, beberapa
gejala
otonomik
harus
ditemukan
walaupun tidak terus-menerus, disamping
rasa cemas atau kekhawatiran berlebihan.
34

TERAPI
No

Nama Generik

Nama Dagang

Sediaan

Dosis Anjuran

Terapi
Kecemasan
Diazepam pada Gangguan
DIAZEPAM
Tab.
2-5 mg
Oral=
2,5VALISANBE umumnya
Tab. 2-5 mg
40mg/hari
Menyeluruh pada
dapat
STESOLID
Tab. 2-5 mg

dilakukan dengan
yakni terapi
VALDIMEX 2 cara
Tab 5 mg
TRAZEP
Rectal
psikologis (psikoterapi)
atau tube
terapi
VALIUM
5mg/2,5 cc
dengan obat-obatan (farmakoterapi)
Tab 2-5mg

1.

3.

Lorazepam

Merlopam

0,5-2mg

2-6mg/h

Renaquil

Tab. 1 mg

4.

Clobazam

Frisium

Tab. 10 mg

20-30mg/hari

5.

Alprazolam

Xanax

Tab. 0,5-1 mg

0,25-4mg/hari

6.
7.

Sulpiride
Buspirone

Dogmatil
Xiety

Cap. 50 mg

2-3 x

50-100

Tab. 10 mg

mg/h
35
10-60 mg/hari

Farmakoterapi untuk gangguan kecemasandepresif campuran mungkin termasuk obat


antiansietas atau obat antidepresan atau
keduanya.
Contoh obat anti-anxiolytic adalah golongan
triazolobenzodiazepines
Contoh obat anti-depresant adalah golongan SSRIs

36

PROGNOSIS

Berdasarkan data klinis sampai saat ini,


pasien tampak sama besar kemungkinannya
untuk
memiliki
gejala
ansietas
yang
menonjol, gejala depresif yang menonjol,
atau campuran dua gejala dengan besar
yang sama saat awitan. Selama perjalanan
penyakit, dominasi gejala ansietas dan
depresif dapat bergantian. Prognosis nya
tidak diketahui.
37

Anda mungkin juga menyukai