Imam Amriadi.AS
C014182214
Identitas Pasien
Nama : Ny. SM
Usia : 29 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Katolik
Suku : Maluku
Pekerjaan : Polwan
Alamat : Makassar
Masuk RS : 10 April 2019
No. RM : 516778
Pasien datang pertama kali ke Poli RS Wahidin Sudirohusodo Makassar dengan diantar oleh suami dan seorang anaknya.
Keluhan Utama
Sesak napas seperti mau mati
Riwayat Perjalanan Peyakit
Pasien datang ke Poliklinik Jiwa RS Wahidin Sudirohusodo untuk pertama kalinya ditemani oleh
suami dan seorang anaknya dengan keluhan pernah mengalami sesak napas seperti mau mati.
Keluhan ini pertama kali terjadi secara tiba-tiba saat pasien sedang berjalan-jalan di sebuah mall
di Jakarta sekitar satu bulan yang lalu. Keluhan ini berlangsung tidak lebih dari 10 menit, di mana
hal ini telah dialami pasien sudah sekitar tiga kali dalam satu minggu, sejak satu bulan yang lalu.
Pasien juga mengatakan keluhan ini disertai dengan dengan rasa gelisah, seperti mau mati,
jantung berdebar-debar dan berkeringat. Keluhan ini dirasakan pasien saat ia sendirian, lelah dan
banyak pikiran terutama apabila pasien teringat mengenai peristiwa keguguran yang dialaminya
pada Oktober 2018 di mana saat itu terjadi, pasien sendirian dan akhirnya kehilangan banyak
darah sampai keguguran. Suami pasien juga mengatakan bahwa keluarga pasien meminjam uang
pada orang lain dengan mengatasnamakan nama pasien sebagai peminjam tanpa sepengetahuan
pasien sendiri. Di mana pinjaman tersebut belum selesai dibayarkan oleh keluarga pasien. Selain
itu, pasien juga sering merasa takut jika serangan ini kembali dialaminya dan terjadi hal-hal yang
tidak diinginkannya. Keluhan pasien ini dirasakan kadang menganggu aktivitas sehari-harinya.
Tidur pasien pun sering terganggu akibat sering terpikir hal yang dicemaskan tersebut, biasanya
pasien baru dapat tidur jika dipijat oleh suaminya. Pasien juga mengeluhkan membatasi
makannya karena khawatir tentang penyakit yang dideritanya.
Hendaya
– Pasien lahir lebih bulan melalui persalinan normal di rumah sakit ditolong
oleh bidan pada tanggal 05 November 1989. Berat badan dan panjang badan
saat lahir tidak diketahui. Saat mengandung pasien, ibu kandung tidak pernah
mengalami masalah dalam keluarga ataupun sakit. Tidak ada penyalahgunaan
alcohol dan obat-obatan selama kehamilan. Sejak lahir pasien telah diasuh
oleh kedua orang tuanya dan diberikan ASI eksklusif sampai usia 1 tahun.
Pertumbungan dan perkembangan pada masa bayi normal.
Riwayat Kehidupan Pribadi
• Riwayat Masa Kanak (1-3 Tahun)
• Mood : Disforik
• Afek : Cemas
• Keserasian : Serasi
Pada pasien tidak ditemukan adanya gangguan persepsi. Pada proses berpikir produktivitas
cukup, kontinuitas relevan dan koheren. Terdapat preokupasi berupa Takut mati apabila keluhan
kembali terjadi.
Pengendalian impuls baik, norma sosial baik, uji daya nilai baik, dan penilaian realitas baik.
Tilikan pasien 5 dan secara umum yang diutarakan oleh pasien dapat dipercaya.
Evaluasi Multiaksial
• Aksis I
– Berdasarkan autoanamnesis, alloanamnesis dan pemeriksaan status mental
didapatkan adanya gejala klinis berupa cemas, gelisah yang mengakibatkan
pasien merasa terganggu dan tidak nyaman (distress), terdapat hendaya dalam
pekerjaan dan waktu senggang (disability). Oleh karena itu, dapat disimpulkan
bahwa pasien menderita Gangguan Jiwa.
– Pada pemeriksaan status mental tidak ditemukan adanya hendaya berat dalam
menilai realitas sehingga dapat disumpulkan bahwa pasien menderita
Gangguan Jiwa Non Psikotik.
– Dari pemeriksaan status internus dan neurologis tidak ditemukan adanya
kelainan yang secara langsung mempengaruhi fungsi otak sehingga
kemungkinan adanya gangguan mental organic dapat disingkirkan dan
berdasarkan PPDGJ-III pasien didiagnosis sebagai Gangguan Jiwa Non Psikotik
Non Organik.
Evaluasi Multiaksial
• Aksis I
– Dari autoanamnesis, alloanamnesis dan pemeriksaan status mental ditemukan
adanya beberapa kali serangan anxietas berat dalam masa kira-kira satu bulan
dimana terjadi pada keadaan dimana sebenarnya secara objektif tak ada
bahaya dan pasien sering merasa khawatir jika serangan ini akan kembali terjadi
(anxietas antisipatorik). Di samping itu, ditemukan 4 gejala yang terjadi
bersamaan dengan serangan panic yang memuncak dalam 10 menit, yaitu
palpitasi (jantung berdebar-debar), keringat banyak, sesak napas dan merasa
seperti tercekik. Keluhan ini tidak disebabkan oleh adanya penggunaan zat
tertentu maupun kondisi medis tertentu. Tidak ditemukan adanya tanda-tanda
gangguan anxietas fobik sehingga berdasarkan Pedoman Penggolongan dan
Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ III) dan Diagnostic and Statistical Manual of
Mental Disorders Five Edition (DSM-V), diagnosis PASIEN diarahkan pada
Gangguan Panik (F41.0).
Evaluasi Multiaksial
• Aksis I
– Pasien didiagnosis banding dengan:
• Gangguan Penyesuaian (F43.2): Pada pasien ini, terdapat kemungkinan adanya gangguan
penyesuaian setelah terjadinya kejadian yang stressful yaitu keguguran kehamilan kelima yang
dialami pada Oktober 2018, namun gejala-gejala yang dirasakan ini tetap bertahan bahkan
setelah melebihi 6 bulan.
• Episode Depresif Ringan (F32): Pada pasien ditemukan adanya afek disforik, namun tidak
ditemukan adanya gejala utama depresif lain berupa kehilangan minat dan kegembiraan
(anhedonia) dan berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah dan
menurunnya aktivitas meskipun pada pasien telah ditemukan gejala tambahan lain dari depresif,
yaitu tidur dan nafsu makan terganggu. Sehingga kondisi pasien ini tidak memenuhi kriteria
diagnosis episode depresif ringan dimana harus terdapat 2 dari 3 gejala utama dan minimal 2
gejala tambahan menurut PPDGJ-III.
Evaluasi Multiaksial
• Aksis II :
– Berdasarkan informasi yang didapatkan, data yang diperoleh belum
cukup untuk diarahkan ke salah satu ciri kepribadian tertentu.
• Aksis III :
– Tidak ada
• Aksis IV :
– Stressor psikososial : keguguran anak kelima Oktober 2018 dan
hutang keluarga yang mengatasnamakan nama pasien
• Aksis V :
– GAF Scale saat ini 60-51. Terdapat beberapa gejala sedang dan
menetap, disabilitas sedang dalam fungsi, secara umum masih baik
Daftar Masalah
1. Organobiologik:
Tidak ditemukan penyakit otak dan penyakit medis umum lainnya yang mendasari
timbulnya gangguan psikiatri pada pasien, tetapi diduga terdapat
ketidakseimbangan neurotransmitter sehingga pasien memerlukan
psikofarmakoterapi.
2. Psikologik:
3. Sosiologik:
• Faktor pendukung:
• Tidak terdapat kelainan organik
• Stressor psikososial jelas
• Tidak terdapat riwayat keluarga dengan penyakit yang sama
• Pasien memiliki kemauan untuk patuh dalam berobat
• Faktor Penghambat : Onset di Usia Muda
Follow up
Pasien diminta untuk datang kembali seminggu kemudian
untuk melihat efektivitas terapi dan memantau adanya efek
samping dari obat yang diberikan.
Thank You