DISUSUN OLEH:
Syarifah Nurul Arifah C014182161
Andaris Ruslan C014182207
Imam Amriadi.AS C014182214
Sri Angilda C014182215
Christa Gisella Pirsouw 201383023
RESIDEN PEMBIMBING:
dr. Regi Fauzan
SUPERVISOR PEMBIMBING:
Prof. Dr. dr. Bachtiar Murtala, Sp. Rad(K)
ii
DAFTAR ISI
1.2 ANAMNESIS
Keluhan Utama:
Nyeri pangkal paha kiri
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien masuk ke IGD RSWS dengan keluhan nyeri pada pangkal paha kiri
yang dirasakan sejak 10 hari sebelum masuk Rumah Sakit. Pasien terjatuh
dari tempat tidur dengan bertumpuh pada pinggul kiri. Setelah terjatuh
pasien tidak dapat berdiri dan berjalan. Riwayat muntah dan pingsan
disangkal. Riwayat hipertensi tidak ada. Riwayat Diabetes Mellitus tipe 2
dan dikontrol dengan insulin. Riwayat stroke pada tahun 2013 dengan
kelemahan extremitas kiri namun saat itu masih bisa berjalan dengan
bantuan tongkat. Riwayat konsumsi clopidogrel namun sudah berhenti
sejak tanggal 3 Mei 2019. Keluhan demam, sakit kepala, mual, muntah,
batuk, dan nyeri perut disangkal pasien. BAK dan BAB pasien lancar dan
biasa. Pasien merupakan rujukan dari Rumah Sakit Ibnu Sina
Riwayat Penyakit Sebelumnya :
Riwayat trauma tidak ada
Riwayat pingsan tidak ada
Riwayat diabetes mellitus ada sejak tahun 2013
Riwayat hipertensi disangkal
Riwayat Pribadi dan Keluarga :
Riwayat dengan penyakit keluarga yang sama tidak ada
1.7 TERAPI
1. Infus Ringer Laktat 20 tetes per menit
2. Ketorolac 30 mg/8 jam/intravena
3. Ranitidine 50 mg/12 jam/intravena
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2) Fraktur ekstrakapsular
Fraktur ekstrakapsular termasuk trochanter. Fraktur ini terjadi di luar kapsula
sendi pinggul.
- Intertrochanteric
Pada fraktur ini, grais fraktur melintang dari trochanter mayor ke
trochanter minor. Tidak seperti fraktur intrakapsular, salah satu tipe
fraktur ekstrakapsular ini dapat menyatu dengan lebih baik. Resiko untuk
terjadinya komplikasi non-union dan nekrosis avaskular sangat kecil jika
dibandingkan dengan resiko pada fraktur intrakapsular.4
Berdasarkan klasifikasi Kyle (1994), fraktur intertrochanter dapat
dibagi menjadi 4 tipe menurut kestabilan fragmen-fragmen tulangnya.
Fraktur dikatakan tidak stabil jika: 4
a. Hubungan antarfragmen tulang kurang baik
b. Terjadi force yang berlangsung terus-menerus yang menyebabkan
displaced tulang menjadi semakin parah.
c. Fraktur disertai atau disebabkan oleh adanya osteoporosis.
Gambar 2. Klasifikasi menurut Kyle4
b. Fase proliferasi
Kira-kira 5 hari hematom akan mengalami organisasi, terbentuk
benang-benang fibrin dalam jendalan darah, membentuk jaringan untuk
revaskularisasi, dan invasi fibroblast dan osteoblast.
2.9 Penatalaksanaan
Terapi Fraktur 4
1. Operatif
Open Reduction Internal Fixation (ORIF)
2. Rehabilitasi Medik
Rehabilitasi medik untuk terapi fraktur intertrochanter meliputi :
Waktu Treatment
Aktivitas fungsional
Transfer ke stand-pivot jika non-weight bearing. Jika weight
bearing, ekstremitas yang dipengaruhi, digunakan selama
transfer.
Menggunakan alat bantu untuk ambulasi.
Weight bearing
Weight bearing sesuai toleransi untuk fraktur yang stabil. Toe-
touch sampai partial weight bearing atau non-weight bearing
untuk fraktur tidak stabil.
2 Minggu
Tindakan pencegahan
Menghindari berdiri pada kaki yang cedera tanpa bantuan.
Menghindari passive ROM.
Range of Motion
Active ROM pada hip dan knee. Hip difleksikan mencapai 900.
Kekuatan otot
Isometric exercises pada glutei, quadriceps dan hamstrings.
Aktivitas fungsional
Tergantung pada weight bearing, patien melakukan tranfer
stand-pivot atau menggunakan ekstremitas tang dterkena
selama transfer. Untuk ambulasi, menggunakan alat bantu.
Weight bearing
Tergantung prosedur, weight bearing sesuai toleransi. Non-
weight bearing sampai partial weight bearing, sampai toe-
touch untuk fraktur yang tidak stabil.
Tindakan pencegahan
Menghindari puntiran atau putaran pada sisi fraktur.
Range of Motion
Active, active-assistive ROM pada hip dan knee.
Kekuatan otot
Isometric exercises pada glutei, quadriceps dan hamstrings.
Active resistive exercise pada quadriceps, glutei dan
hamstrings, jika gerak sendi mempuntai toleransi yang baik.
4 sampai 6
minggu Aktivitas fungsional
Tergantung dari weight bearing, transfer stand-pivot atau
weight bearing sesuai toleransi pada ekstremitas yang terkena
selama transfer. Ambulasi dengan alat bantu.
Weight bearing
Weight bearing sesuai toleransi untuk fraktur yang stabil.
Partial weight bearing, non-weight bearing sampai toe-touch
untuk fraktur yang tidak stabil.
Range of Motion
Melanjutkan active, active-asisstive ROM. Memulai passive
ROM dan pemanasan pada hip dan knee.
Kekuatan otot
Progressive resistive exercises pada hip dan knee.
Aktivitas fungsional
Pasien menggunakan ekstremitas yang diliputi dengan weight
bearing sesuai toleransi atau weight bearing yang penuh
selama transfer dan ambulasi. Menghentikan penggunaan alat
bantu.
Weight bearing
Penuh
12 sampai 16
Tidak berubah
minggu
2.11 Diskusi
Dari hasil pemeriksaan fisis didapatkan pasien sakit sedang, gizi cukup,
kesadaran compos mentis, GCS 15 (E4M6V5). Tanda vital: tekanan darah:
117/70 mmHg, nadi: 64x/menit, pernapasan: 20 x/menit, suhu: 36,4 °C.
Pemeriksaan kepala, mata, leher, thorax, jantung dan abdomen dalam batas
normal. Ekstremitas regio hip sinistra terdapat deformitas, tidak ada edema
dan hematom serta teraba hangat. Terdapat nyeri tekan. Gerakan aktif dan
pasif sendi panggul sulit dinilai karena nyeri. Tidak ada gangguan sensibilitas
dan saraf.
Pemeriksaan radiologi pada foto femur sinistra AP/lateral tanggal 05 Mei
2019, Alignment hip joint tidak tampak dislokasi, Tampak fraktur
intertrochanter os femur sinistra, Densitas tulang berkurang, Densitas tulang
baik, Celah sendi yang tervisualisasi baik, Jaringan lunak sekitar fraktur
kesan swelling.