Anda di halaman 1dari 27

PANDUAN BLOK

KARDIOVASKULAR 2

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS PATTIMURA AMBON

2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kami Panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas bimbinganNya

kami dapat menyelesaikan buku blok Kardiovaskular 2.

Buku blok ini dibuat dalam rangka penyelenggaraan proses pembelajaran dalam bentuk

Problem Based Learning (PBL) yang berisi materi pembelajaran BLOK SISTEM KARDIOVASKULAR

2 untuk mahasiswa semester V Program Pendidikan Dokter Universitas Pattimura

Kami menyadari akan kekurangan dalam pembuatan buku panduan blok ini, oleh karena itu

segala kritik dan saran yang membangun kami perlukan untuk kesempurnaan buku penuntun ini.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua yang turut membantu dalam

penyelesaian tugas ini.Semoga buku panduan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Tim Penyusun
BUKU PANDUAN
BLOK KARDIOVASKULAR 2
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS PATTIMURA

Kode Blok : KED 352

Nama Blok : KARDIOVASKULAR 2

Semester :V

SKS : 5 (Lima)

Tim Penyusun : 1. dr. Nathalie Elischeva Kailola, M.Kes

2. dr. P. Yosi Silalahi, Sp.S

Konsultan :

Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura

Mengetahui

Dekan, Kaprodi

DR. dr. Bertha Jean Que, Sp.S.,M.Kes dr.ParningotanY.Silalahi,Sp.S


NIP. 196612121999032002 NIP.198008172014041001
ORGANISASI BLOK

1. Ketua Blok : dr. Nathalie E. Kailola, M.Kes


2. Sekretaris : dr.
3. Tutor :

No. NAMA STATUS TUTOR NO. TELP/HP E-MAIL


1. dr. Nathalia E. Kailola Tutor Utama 081385508371
2. dr. Marliyati Sanaky Tutor Utama 085241519222
3. dr. Vina Z. Latuconsina Tutor Utama 085255560616
4. dr. Merlin Margreth M. Tutor Utama 081315213678
5. Tutor Cadangan
6. Tutor Cadangan
7. Tutor Cadangan
LEMBAR PENGESAHAN

Pejabat yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : DR. dr. Bertha J. Que. Sp.S. M.Kes

NIP : 196612121999032003

Jabatan : Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura

Dalam rangka meningkatkan kualitas proses pembelajaran, maka dengan ini kami
menyatakan:

Judul Buku : Buku Panduan Blok Kardiovaskular 2

Penyusun : dr. Nathalie Elischeva Kailola, M.Kes

Dapat digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan Blok Kardiovaskular 2 pada


Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Program Pendidikan Dokter Universitas
Pattimurasemester awal tahun ajaran 2017/2018.

Demikian pernyataan ini dibuat agar dapatdipergunakan sebagaimana mestinya.

Ambon, January 2018


DEKAN

DR.dr. Bertha J. Que. Sp.S. M.Kes


NIP. 196612121999032003
DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Judul………………………………………………………………………………… i

Kata Pengantar……………………………………………………………………………… ii

Penanggung jawab………………………………………………………………………… iii

Organisasi Blok…………………………………………………………………………….. iv

Lembar Pengesahan………………………………………………………………………. v

Daftar Isi……………………………………………………………………………………….. vi

Pendahuluan…………………………………………………………………………………. 1

Kompetensi dan Learning Outcome………………………………………………... 2

Sasaran Pembelajaran…………………………………………………………………… 8

Hubungan Antar Topik………………………………………………………………….. 9

Metode Pembelajaran……………………………………………………………………. 10

Sarana dan Prasarana……………………………………………………………………. 15

Sistem Penilaian……………………………………………………………………………. 16

Penutup……………………………………………………………………………………….. 19

Referensi……………………………………………………………………………………… 20
I. PENDAHULUAN

Buku panduan blok Kardiovaskular 2 ini disusun untuk membantu mahasiswa


semester V PPD Unpatti dalam proses pembelajaran. Blok Kardiovaskular 2 ini merupakan
lanjutan dari blok Kardiovaskular 1 yang telah dipelajari pada semester II. Padablok
Kardiovaskular 1, mahasiswa telah mempelajari ilmu dasar kardiovaskular berupa
Anatomi, Histologi, Fisiologi dan Biokimia Kardiovaskular. Sedangkan pada blok
Kardiovaskular 2, mahasiswa mempelajari prinsip-prinsip ilmu klinis yang berkaitan
dengan masalah kardiovaskular beserta patogenesis dan patofisiologinya hingga terapi
rasional dan holistik. Dengan demikian, mahasiswa diharapkan mampu menerapkan hasil
pembelajarannya bila dihadapkan pada masalah-masalah yang berkaitan dengan
kesehatan kardiovaskular.
Buku ini berisi area kompetensi sasaran yang harus dicapai oleh tiap mahasiswa serta
materi-materi yang akan dipelajari selama proses belajar berlangsung dan metode-metode
pembelajaran yang dapat digunakan untuk mencapai tingkat kompetensi yang diharapkan.
Sarana prasarana serta tenaga fasilitator dalam buku ini dapat digunakan oleh mahasiswa
untuk membantu proses belajar.
II. KOMPETENSI DAN LEARNING OUTCOME

1. Area Komunikasi Efektif


Mampu menggali dan bertukar informasi (verbal dan non verbal ) dengan pasien/
pada semua usia, anggota keluarga, masyarakat, kolega dan profesi lain
a. Mengumpulkan informasi dari pasien dan keluarganya
1) Menggunakan penalaran klinik dalam penggalian riwayat penyakit pasien
sekarang, riwayat keluarga, atau riwayat kesehatan masa lalu
2) Melakukan penggalian data secara runtut dan efisien
3) Tidak memberikan nasihat maupun penjelasan yang prematur saat masih
mengumpulkan data-data
b. Memberi penjelasan dan informasi kepada pasien dan keluarganya
1) Menjawab pertanyaan dengan jujur, memberi konsultasi, atau menganjurkan
rujukan untuk permasalahan yang sulit
2) Memberikan edukasi/promosi kesehatan kepada pasien maupun keluarganya

2. Area Keterampilan Klinis


Melakukan prosedur klinis sesuai masalah, kebutuhan pasien, dan sesuai
kesenangannya
a. Memperoleh dan mencatat informasi yang akurat serta penting tentang pasien
dan keluarganya
1) Menggali dan merekam dengan jelas keluhan-keluhan yang disampaikan, riwayat
penyakit saat ini, riwayat medis, riwayat keluarga, riwayat sosial serta riwayat
lain yang relevan.
b. Melakukan prosedur klink dan laboratorium
1) Memilih prosedur klinis dan laboratorium sesuai dengan masalah pasien
2) Melakukan prosedur klinis dan laboratorium sesuai kebutuhan pasien dan
kewenangannya.
3) Melakukan pemeriksaan fisik dengan cara yang seminimal mungkin
menimbulkan rasa sakit dan ketidaknyamanan bagi pasien
4) Melakukan pemeriksaan fisik sesuai dengan masalah pasien
5) Menemukan tanda-tanda fisik dan membuat rekam medis dengan jelas dan benar
6) Mengidentifikasi, memilih dan menentukan pemeriksaan laboratorium yang
sesuai
7) Melakukan pemeriksaan laboratorium dasar
8) Membuat permintaan pemeriksaan laboratorium penunjang
9) Menentukan pemeriksaan penunjang untuk tujuan penapisan penyakit
10) Memilih dan melakukan ketrampilan terapetik, serta tindakan prevensi sesuai
dengan kewenangannya.
c. Melakukan prosedur kedaruratan klinis
1) Menentukan keadaankedaruratan klinis
3. Area Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran
Mengidentifikasi, menjelaskan, dan meranca ng penyelesaian masalah kesehatan
secra ilmiah menurut ilmu kedokteran kesehatan mutakhir untuk mendapat hasil
yang optimal.
a. Menerapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip ilmu biomedik, klinik,
perilaku, dan ilmu kesehatan masyarakat sesuai dengan pelayanan kesehatan
tingkat primer.
1) Menjelaskan prinsip-prinsip ilmu kedokteran klinis yang berhubungan dengan
terjadinya masalah kesehatan, beserta patogenesis dan patofisiologinya.
2) Menjelaskanmasalah kesehatan baik secara molekular maupun selular melalui
pemahaman mekanisme normal dalam tubuh.
3) Menjelaskan faktor-faktor non biologis yang berpengaruh terhadap masalah
kesehatan.
4) Mengembangkanstrategi untuk menghentikan sumber penyakit, poin-poin
patogenesis dan patofisiologis, akibat yang ditimbulkan, serta resiko spesifik
secara efektif.
5) Menjelaskan tujuan pengobatan secara fisiologis dan molekular.
6) Menjelaskan berbagai pilihan yang mungkin dilakukan dalam penanganan pasien.
7) Menjelaskan secara rasional/ ilmiah dalam menentukan penanganan penyakit
baik secara klinikal epidemiologis, farmakologis, fisiologis, diet, olah raga, atau
perubahan perilaku
8) Menjelaskan pertimbangan pemilihan intervensi berdasarkan pertimbangan
farmakologi, fisiologi, gizi, ataupun perubahan tingkah laku.
9) Menjelaskan indikasi pemberian obat, cara kerja obat, waktu paruh, dosis, serta
penerapannya pada keadaan keadaan klinik.
10) Menjelaskan kemungkinan terjadinya interaksi obat dan efek samping.
11) Menjelaskan manfaat terapi diet pada penanganan kasus tertentu.
12) Mengidentifikasi perubahan proses patofisiologi setelah pengobatan.
13) Menjelaskan prinsip-prinsip pengambilan keputusan dalam mengelola masalah
kesehatan.
b. Merangkum dari interpretasi anamnesis, pemeriksaan fisik, uji laboratorium
dan prosedur yang sesuai.
1) Menjelaskan (patofisiologi atau terminologi lainnya), data klinik dan
laboratorium untuk menentukan diagnosis pasti
2) Menjelaskan alasan hasil diagnosa dengan mengacu pada evidence-based
medicine.
c. Menentukan efektivitas suatu tindakan
1) Menjelaskan parameter dan indikator keberhasilan pengobatan.
2) Menjelaskan perlunya evaluasi lanjutan pada penanganan penyakit.

4. Area Pengelolaan Masalah Kesehatan


Mengelola masalah kesehatan pada individu, keluarga, ataupun masyarakat secara
komprehensif, holistik, bersinambungan, koordinatif, dan kolaboratif, dalam
konteks pelayanan kesehatan tingkat primer.
a. Mengelola penyakit, keadaan sakit dan masalah pasien sebagai individu yang
utuh, bagian dari keluarga dan masyarakat.
1) Menginterpretasikan data-data klinis dan merumuskannya menjadi diagnosis
sementara dan diagnosis diferensialnya.
2) Mampu menjelaskan penyebab, patogenesis, serta patofisiologi suatu penyakit.
3) Mengidentifikasi berbagai pilihan cara pengelolaan yang sesuai penyakit pasien.
4) Memilih dan menerapkan strategi pengelolaan yang paling tepat berdasarkan
prinsip kendali biaya dan kendali mutu, manfaat, keadaan pasien serta sesuai
pilihan pasien.
5) Mengelola masalah kesehatan secara mandiri dan bertanggung jawab sesuai
dengan tingkat kewenangannya.
6) Memberi alasan strategi pengelolaanpasien yang dipilih berdasarkan
patofisiologi, patogenesis, farmakologi, faktor psikologis, sosial, dan faktor-faktor
lain yang sesuai.
7) Membuat instruksi tertulis secara jelas, lengkap, tepat, dan dapat dibaca.
8) Mengidentifikasi berbagai indikator keberhasilan pengobatan, memonitor
perkembangan penanganan, memperbaiki dan mengubah terapi dengan tepat.
9) Memprediksi, memantau, mengenali kemungkinan adanya interaksi obat dan
efek samping, memperbaiki dan mengubah terapi dengan tepat.
10) Menerapkan prinsip-prinsip pelayanan dokter keluarga secara holistik,
komprehensif, koordinatif, kolaboratif, dan bersinambung dalam mengelola
penyakit dan masalah pasien.
11) Mengidentifkasi peran keluarga pasien, pekerjaan, dan lingkungan sosial sebagai
faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya penyakit serta sebagai faktor yang
mungkin berpengaruh terhadap pertimbangan terapi.
b. Pencegahan Penyakit dan Keadaan Sakit
1) Mengidentifikasi, memberi alasan, menerapkan dan memantau strategi
pencegahan tertier yang tepat berkaitan dengan penyakit pasien, keadaan sakit
atau permasalahannya
2) Mengidentifikasi, memberikan alasan, menerapkan dan memantaustrategi
pencegahan sekunder yang tepat berkaitan dengan pasien dan keluarganya.
3) Mengidentifikasi, memberikan alasan, menerapkan dan memonitor kegiatan
strategi pencegahan primer yang tepat, berkaitan dengan pasien, anggota
keluarga dan masyarakat.
4) Mengidentifikasi peran keluarga pasien, pekerjaan, dan lingkungan sosial sebagai
faktor resiko terjadinya penyakit dan sebagai faktor yang mungkin berpengaruh
terhadap pencegahan penyakit.
5) Menunjukkan pemahaman bahwa upaya pencegahan penyakit sangat tergantung
pada kerja sama tim dan kolaborasi dengan para profesional di bidang lain.
5. Area Pengelolaan Informasi
Mengakses, mengelola, menilai secara kritis kesalahan dan kemampu-terapan
informasi untuk menjelaskan dan menyelesaikan masalah, atau mengambil
keputusan dalam kaitan dengan pelayanan kesehatan di tingkat primer.
a. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk membantu
penegakan diagnosis, pemberian terapi, tindakan pencegahan dan promosi
kesehatan, serta penjagaan, dan pemantauan status kesehatan pasien.
1) Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dengan baik.
2) Menggunakan data dan bukti pengkajian ilmiah untuk menilai relevansi dan
validitasnya.
3) Menerapkan metoda riset dan statistik untuk menilai kesahihan informasi ilmiah.
4) Menerapkan ketrampilan dasar pengelolaan informasi untuk menghimpun data
relevan menjadi arsip pribadi.
5) Menerapkan keterampilan dasar menafsirkan data untuk melakukan validasi
informasi ilmiah secara sistematik.
6) Meningkatkan kemampuan secara terus menerus dalam merangkum dan cara
menyimpan status

6. Area Mawas Diri dan Pengembangan Diri


Melakukan praktik kedokteran dengan penuh kesadaran atas kemampuan dan
keterbatasannya.
Mengatasi masalah emosional, personal, kesehatan, dan kesejahteraan yang dapat
mempengaruhi profesinya.
Belajar sepanjang hayat.
Merencanakan, menerapkan, dan memantau perkembangan profesi secara
berkesinambungan.
a. Menerapkan mawas diri
1) Menyadari kemampuan dan keterbatasan diri berkaitan dengan praktik
kedokterannya dan berkonsultasi bila diperlukan
2) Mengenali dan mengatasi masalah – emosional, personal dan masalah yang
berkaitan dengan kesehatannya - yang dapat mempengaruhi kemampuan
profesinya
3) Menyesuaikan diri dengan tekanan yang dialami selama pendidikan dan praktik
kedokteran
4) Menyadari peran hubungan interpersonal dalam lingkungan profesi dan pribadi
5) Mendengarkan secara akurat dan bereaksi sewajarnya atas kritik yang
membangun dari pasien, sejawat, instruktur, dan penyelia (supervisor)
6) Mengelola umpan balik hasil kerja sebagai bagian dari pelatihan dan praktik
7) Mengenali nilai dan keyakinan diri yang sesuai dengan praktik kedokterannya.
b. Mempraktekkan belajar sepanjang hayat
1) Mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan yang baru.
2) Berperan aktif dalam Program Pendidikan dan Pelatihan Kedokteran
Berkelanjutan (PPPPKB) dan pengalaman belajar lainnya.
3) Menunjukkan sikap kritis terhadap praktik kedokteran berbasis bukti (Evidence-
Based Medicine).
4) Mengambil keputusan apakah akan memanfaatkan informasi atau evidence untuk
penanganan pasien dan justifiksasi alasan keputusan yang diambil.
5) Menanggapi secara kritis literatur kedokteran dan relevansinya terhadap
pasiennya.
6) Menyadari kinerja profesionalitas diri dan mengidintifikasi kebutuhan belajarnya

7. Area Etika, Moral, Profesionalisme dan Medikolegal


Berperilaku profesional dalam praktik kedokteran serta mendukung kebijakan
kesehatan
Bermoral dan beretika serta memahami isu-isu etik maupun aspek medikolegal
dalam praktik kedokteran
Menerapkan program keselamatan pasien
a. Memiliki sikap profesional
1) Menunjukkan sikap yang sesuai dengan Kode Etik Dokter Indonesia
2) Menjaga kerahasiaan dan kepercayaan pasien
3) Menunjukkan kepercayaan dan hormat menghormati dalam hubungan dokter
dan pasien
4) Menunjukkan rasa empati dengan pendekatan yang menyeluruh
5) Mempertimbangkan masalah pembiayaan dan hambatan lain dalam memberikan
pelayanan kesehatan serta dampaknya
6) Mempertimbangkan aspek etis dalam penanganan pasien sesuai standar profesi.
7) Mengenal alternatif dalam menghadapi pilihan etis yang sulit
8) Menganalisis secara sistematik dan mempertahankan pilihan etik dalam
pengobatan setiap individu pasien

b. Berperilaku profesional dalam bekerja sama


1) Menghormati setiap orang tanpa membedakan status sosial
2) Menunjukkan pengakuan bahwa tiap individu mempunyai kontribusi dan peran
yang berharga, tanpa memandang status sosial
3) Berperan serta dalam kegiatan yang memerlukan kerja sama dengan para
petugas kesehatan lainnya.
4) Mengenali dan berusaha menjadi penengah ketika terjadi konflik.
5) Memberikan tanggapan secara konstruktif terhadap masukan dari orang lain.
6) Mempertimbangkan aspek etis dan moral dalam hubungan profesional dengan
petugas kesehatan lain, serta bertindak profesional
7) Mengenali dan bertindak sewajarnya saat kolega melakukan suatu tindakan yang
tidak profesional.
III. SASARAN PEMBELAJARAN

Sasaran Pembelajaran Umum


Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran blok Kardiovaskular 2, mahasiswa semester V
PPD Unpatti diharapkan mampu menjelaskan patomekanisme penyakit kardiovaskular,
melakukan penatalaksanaan (anamnesis, pemeriksaan fisik, penunjang dan penegakan
diagnosis) dan terapinya secara rasional dan holistik.

Sasaran Pembelajaran Khusus


Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran blok Kardiovaskular 2, diharapkan:
1. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip-prinsip ilmu kedokteran klinis yang
berhubungan dengan masalah kesehatan kardiovaskular (kuliah/PBL)
2. Mahasiswa mampu menjelaskan patofisiologi penyakit kardiovaskular secara
molekular maupun selular (kuliah/PBL)
3. Mahasiswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakit
kardiovaskular baik biologis maupun non-biologis (kuliah/PBL)
4. Mahasiswa mampu melakukan anamnesis keluhan-keluhan penyakit kardiovaskular
dan mencatatnya (skills lab)
5. Mahasiswa mampu menjawab pertanyaan pasien dan keluarganya dengan benar dan
memberi konseling dan edukasi tentang masalah kardiovaskular (skills lab)
6. Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan fisik penyakit kardiovaskular dengan
yang seminimal mungkin menimbulkan rasa sakit dan ketidaknyamanan pasien dan
mencatatnya (skills lab/kuliah/PBL)
7. Mahasiswa mampu mengidentifikasi pemeriksaan laboratorium (kuliah/PBL)
8. Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan laboratorium dasar dan membuat
permintaan pemeriksaan penunjang (skills lab)
9. Mahasiswa mampu menjelaskan pilihan terapi secara rasional dan holistik serta
evaluasinya terhadap penyakit kardiovaskular
10. Mahasiswa mampu menjelaskan tindakan prevensi sesuai dengan
kewenangannya(kuliah/PBL).
11. Mahasiswa mampu menentukan keadaankedaruratan klinis kardiovaskular. (kuliah)
TOPIC TREE

PJB Penyakit Gangguan PJK Gagal jantung Inflamasi


Katup Irama

Kongenital
Inflamasi
Jantung
Hipertensi Inflamasi

Vena KARDIOVASKULAR Aorta-Arteri

Limfe
Gangguan Gangguan Gangguan Gangguan
oklusif dinding vena Oklusif dinding
arteri

Gangguan Inflamasi
oklusif
IV. METODE PEMBELAJARAN

Dalam proses pembelajaran blok Kardiovaskular 2 ini, PPD Unpatti menggunakan


beberapa metode yang diharapkan dapat membantu mahasiswa mempelajari blok ini
dengan beban 5 SKS.Metode tersebut berupa perkuliahan, tutorial, praktikum dan skills
lab.

A. Perkuliahan
Kuliah akan diberikan oleh masing-masing dosen yang berkompeten dalam 23 kali
pertemuan dengan waktu maksimal 2x50 menit tiap kali pertemuan. Kuliah merupakan
pengantar dari materi-materi yang ada di dalam blok. Pendalaman materi akan
diperoleh mahasiswa melalui tutorial dan belajar mandiri.

Sasaran pembelajaran:

Referensi:
1. Moelianto, RD. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Ed. 5. Jakarta: FKUI. 2009 Hal:
1993-2097
2. Price SA. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Ed. 4. Jakarta:
EGC. 2006.

B. Tutorial
Tutorial ditujukan untuk melatih mahasiswa menganalisa permasalahan dan
membahas permasalahan tersebut berdasarkan teori-teori yang diperoleh dari kuliah,
buku teks, dan jurnal-jurnal ilmiah.
Dalam tutorial, mahasiswa semester V akan dibagi dalam tiga kelompok diskusi yang
difasilitasi oleh makasimal dua orang tutor. Satu paket tutorial terdiri dari tiga kali
pertemuan yaitu dua kali tutorial untuk membahas satu skenario kardiovaskular
dengan menggunakan metode seven jump. pertemuan ketiga adalah pleno dimana tiap
kelompok dikumpulkan dalam satu diskusi besar yang difasilitasi oleh dosen pakar
yang telah ditentukan sesuai dengan skenario.
Dalam blok ini, akan dilaksanakan empat paket tutorial dengan topik yang berbeda
yang diharapkan dapat mewakili keseluruhan materi yang wajib dikuasai oleh
mahasiswa.
Topik yang akan diberikan berupa hipertensi, penyakit dengan keluhan nyeri dada,
penyakit dengan keluhan sianosis, dan trombophlebitis.

Skenario 1:
Seorang wanita usia 40 tahun datang dengan keluhan sakit kepala dan rasa tegang di
tengkuk sejak 2 jam yang lalu. Setelah dilakukan pemeriksaan tekanan darah, diperoleh
takanan darah 140/100 mmHg. Wanita tersebut mengaku baru pertama kali memiliki
tekanan darah 140/100 mmHg.Ia sering memeriksakan tekanan darahnya di
Puskesmas karena ayahnya memiliki riwayat tekanan darah tinggi. Hasil pemeriksaan
di Puskesmas biasanya berkisar 130/90 dan dokter di Puskesmas hanya menganjurkan
diet rendah garam.

Langkah 1
1. Usia dan jenis kelamin
2. Sakit kepala
3. Rasa tegang di tengkuk
4. Tekanan darah 140/100 mmHg
5. Pertama kali
6. Riwayat keluarga
7. Diet rendah garam

Langkah 2
1. Apa yang menyebabkan sakit kepala dan rasa tegang pada tengkuk?
2. Apakah tekanan darah pasien tersebut normal?
3. Apa yang menyebabkan tekanan darah meningkat?
4. Apakah usia mempengaruhi tekanan darah?
5. Apakah ada hubungan riwayat keluarga dengan penyakit yang diderita pasien?
6. Apa saja faktor risiko yang mempengaruhi tekanan darah?
7. Bagaimana diet rendah garam untuk pasien tersebut?
8. Mengapa dokter puskesmas hanya menganjurkan diet rendah garam?
9. Apa pemeriksaan tambahan yang perlu dilakukan?
10. Bagaimana penatalaksanaan penyakit tersebut?
11. Apa komplikasi dan prognosis penyakit tersebut?
12. Bagaimana pencegahan penyakit tersebut?

Langkah 3
Teori

Langkah 4
Langkah 5
Sasaran Pembelajaran:
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian hipertensi dan klasifikasinya.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan etiologi dan patofisiologi penyakit hipertensi.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan menjelaskan faktor risiko penyakit hipertensi.
4. Mahasiswa mampu menjelaskan gejala klinis penyakit hipertensi.
5. Mahasiswa mampu menjelaskan kriteria diagnosa penyakit hipertensi (anamnesis,
pemeriksaan fisik dan penunjang).
6. Mahasiswa mampu menjelaskan penatalaksanaan farmakologis dan
nonfarmakologis penyakit hipertensi.
7. Mahasiswa mampu menjelaskan komplikasi dan prognosis penyakit hipertensi.
8. Mahasiswa mampu menjelaskan pencegahan primer, sekunder dan tertier penyakit
hipertensi.

Langkah 6
Belajar Mandiri
(REFERENSI)

Langkah 7
Diskusi hasil belajar mandiri

Referensi

Skenario 2:
Seorang laki-laki usia 60 tahun dibawa oleh anaknya ke UGD karena nyeri dada hebat
seperti rasa terbakar yang timbul mendadak setelah pasien mandi pagi sekitar satu jam
yang lalu. Pasien mengaku nyeri dada dialami selama lebih dari 30 menit dan menjalar
hingga ke bahu dan lengan kiri.Keadaan ini sudah dialami beberapa kali selama 3 bulan
terakhir dan semakin memberat.Pada pemeriksaan fisik, pasien tampak gelisah,
kesakitan dan berkeringat dingin. Tekanan darah 160/100 mmHg.Pasien telah lama
menderita hipertensi namun tidak teratur minum obat.

Langkah 1
1. Laki-laki usia 60 tahun
2. Nyeri dada hebat
3. Sifat nyeri: rasa terbakar dan menjalar ke bahu dan lengan kiri
4. Gejala timbul mendadak setelah beraktivitas
5. Durasi gejala >30 menit
6. Gejala dialami beberapa kali
7. Riwayat hipertensi
8. Pemeriksaan fisik: gelisah, kesakitan dan berkeringat dingin. Tekanan darah
160/110 mmHg.

Langkah 2
1. Mengapa terjadi nyeri dada hebat seperti rasa terbakar?
2. Mengapa nyeri timbul mendadak setelah beraktivitas?
3. Mengapa nyeri menjalar hingga ke bahu dan lengan kiri?
4. Mengapa durasi nyeri lebih dari 30 menit?
5. Apakah ada hubungan antara riwayat hipertensi dan timbulnya nyeri dada?
6. Apa pemeriksaan tambahan untuk menunjang diagnosis penyakit ini?
7. Bagaimana penatalaksanaan farmakologi dan nonfarmakologi penyakit tersebut?
8. Apa komplikasi dan prognosis penyakit tersebut?
9. Bagaimana pencegahan penyakit tersebut?

Langkah 3
Teori

Langkah 4

Langkah 5
Mahasiswa mampu menjelaskan Sesuai Learning Objectives

Referensi

Skenario 3:
Seorang anak usia 1 tahun dibawa ibunya ke dokter karena membiru setiap kali
menangis atau setelah buang air besar. Berat badannya 5 kg dan belum dapat berdiri.
Ia lahir prematur dengan berat badan 2000 gram. Ibunya mengaku pernah mengalami
demam saat hamil.
Pada pemeriksaan fisik, Rio tampak sesak dan ditemukan jari tabuh. Ibunya mengaku
jari tabuh mulai tampak pada usia 3 bulan.
Pada palpasi, teraba getaran bising sepanjang tepi sternum kiri. Sedangkan pada
auskultasi didapatkan bunyi jantung I keras, bunyi jantung II lemah pada sela iga II kiri,
keras dan split pada sela iga IV kiri. Terdapat bising sistolik ejeksi dengan punctum
maksimum di sela III dan IV linea parasternalis kiri dengan puncak segera setelah bunyi
jantung I.

Referensi
Skenario 4:
Seorang wanita, usia45 tahun, datang ke klinik bandara dengan nyeri di kaki kiri
disertai pembengkakan dan kemerahan setelah menumpang pesawat terbang selama 4
jam.Saat di pesawat, seorang pramugari meluruskan kakinya dan memberinya
aspirin.Iasering mengalami pegal dan kram pada kaki meski dalam kondisi santai yang
biasanya lebih sering muncul pada malam hari.

Referensi

C. Praktikum

D. Skills Lab
- Deskripsi kegiatan (termasuk sasaran pembelajaran)
- Item skill
- Alokasi waktu
- Referensi
V. SARANA DAN PRASARANA

KULIAH
TUTORIAL
PRAKTIKUM
SKILLS LAB
VI. SISTEM PENILAIAN

A. Bentuk Ujian
Ujian teori dilaksanakan dalam bentuk ujian tulis sedangkan praktek ketrampilan
dilaksanakan dalam bentuk ujian praktek.

B. Bentuk soal
Soal ujian teori dibuat dengan tipe Multiple Choice Question (MCQ) dan Essay.Soal
dibuat berdasarkan cetak biru yang telah disusun mengacu pada standard penyusunan
soal.

C. Penilaian
Nilai akhir untuk masing-masing mata kuliah dihitung dengan rumus:

2T + 2 P + 2,5 UTS + 3,5 UAS

10

Penilaian dilakukan berdasarkan sistem simpati yang terdiri dari :

a. Tugas/Tutorial ( 20% )

b. Praktikum ( 20% )

c. UTS (Ujian sub blok) ( 25% )

d. UAS (Ujian Blok) ( 35% )

D. Prasyarat ujian

a. Kehadiran di perkuliahan : 80%


b. Kehadiran di tutorial : 100%
c. Kehadiran Praktikum : 100%
d. Keaktifan di tutorial : berbasis checklist
e. Etika pada praktikum : berbasis checklist
f. Etika pada skills lab : berbasis checklist
g. Etika pada perkuliahan : berbasis checklist
E. Standar penilaian yang digunakan pada blok Sistem Kardiovaskuler

Nilai Angka Nilai Huruf Konversi IP

≥ 80 A 4

70,00 - 79,99 B 3

55,00 - 69.99 C 2

40,00 - 54,99 D 1

≤ 39,99 E 0

A. Remediasi:

Mahasiswa diberikan kesempatan untuk memperbaiki nilai ujian yang masih berada
dibawah nilai kelulusan maka :

 Remediasi dilakukan di minggu terakhir blok.

 Jika setelah remediasi di akhir blok, nilai mahasiswa masih berada dibawah Nilai
Batas Lulus (NBL) maka mahasiswa tersebut diberi kesempatan untuk mengikuti
remediasi pada akhir semester berjalan.

 Tetapi apabila ada mahasiswa yang setelah mengikuti 2 kali remediasi tetapi nilai
nya masih tetap dbawah nilai batas lulus (NBL) maka mahasiswa tersebut
diharuskan mengulangi blok tersebu
JADWAL KEGIATAN
VII. PENUTUP

Demikianlah buku panduan blok ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya. Semoga buku ini dapat membantu mahasiswa semester VI PPD Unpatti dalam
proses pembelajaran.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian buku ini. Saran dan kritik sangat kami butuhkan demi kesempurnaan
buku ini.

“ Belajarlah memahami, jika sulit dimengerti!!


Belajarlah melakukan, jika sulit dipahami!! “
REFERENSI

1. Guyton AC, Hall JE. Textbook of medical physiology. Ed 11.Philadelphia:


Elsevier,2006.
2. Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. Ed.13. Hoboken:
John Wiley & Sons, 2012

3. Ganong WF. Bukufisiologikedokteran. Ed. 22. Pendit BU, penerjemah. Novrianti A


et.al,.editor. Jakarta : EGC, 2008
4. Guyton AC, Hall JE. BukuAjarFisiologiKedokteran. Ed. 11. Irawati, et al, penerjemah;
Rachman LY, Hartanto H, Novrianti A, Wulandari N, editor. Jakarta: EGC; 2012
5. Sheerwood L. Fisiologimanusiadariselkesistem. Ed 6. Pendit BU, Penerjemah.
Yesedelita N, editor. Jakarta : EGC, 2012
6. Morton PG. Panduanpemeriksaankesehatandengandokumentasi SOAPIE. Edisi 2.
Jakarta: PenerbitBukuKedokteranEGC; 2003. Hal. 425-45.
7. Dacre J, Kopelman P. Bukusakuketerampilanklinis. Jakarta:
PenerbitBukuKedokteran EGC; 2004. Hal. 245-56.
8. Bates B, Bickley LS, Hoekelman RA. Bukusakupemeriksaanfisik&riwayatkesehatan.
Edisi 2. Jakarta: PenerbitBukuKedokteran EGC; 1997. Hal. 30-1.
9. Moelianto, RD. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Ed. 5. Jakarta: FKUI. 2009 Hal: 1993-
2097
10. Price SA. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Ed. 4. Jakarta: EGC.
2006.

Anda mungkin juga menyukai