Anda di halaman 1dari 14

1.

ARTIKEL MEKANISME EREKSI DISUSUN OLEH :


WIWIK DWIYANTI KELAS A UNIVERSITAS
CENDERAWASIH FAKULTAS KEDOKTERAN
JAYAPURA 2011 ARTIKEL MEKANISME EREKSI
Mekanisme Terjadinya Ereksi (Tumescensi) Sumber:
http://www.zonamaya.info/2010/07/mekanisme-
terjadinya-ereksi-tumescensi.html Meskipun ereksi
penis tampaknya terjadi dengan cepat, hal itu
merupakan proses yang rumit dan membutuhkan kerja
sama banyak sistem di dalam tubuh. Proses itu mulai
dan otak, sistem syaraf, pembuluh darah sampai
hormon turut dilibatkan dalam fungsi tubuh yang
spesifik ini. Pada saat istirahat (tanpa aktivitas seksual),
pembuluh-pembuluh darah arteri di daerah Corpora
Cavernosa, serta otot-otot polos di trabekel yakni
sekitar sinusoid akan mengalami kontraksi (penciutan)
sehingga darah yang masuk ke penis sangat sedikit.
Rongga-rongga sinusoid di Corpora Cavernosa hanya
terisi sedikit darah sehingga penis dalam keadaan
lembek. Ketika tubuh menerima rangsangan seksual
baik melalui penglihatan, perabaan, penciuman, fantasi
(khayalan) dan sebagainya, maka penerima stimulasi
seksual akan segera bereaksi dan mengirim pesan
kepada sistem syaraf yang dilanjutkan ke hipotalamus
kemudian turun ke bawah melalui wedulla spinalis atau
sumsum tulang belakang. Selanjutnya melewati nucleus
atau inti-inti syaraf otonom di S2-4 (vertebra sacralis)
diteruskan ke jaringan-jaringan erektil di Corpora
Cavernosa. Di dalam jaringan erectil ini, dihasilkan
bermacam-macam neurotransmitter (penghantar
impuls syaraf). Salah satu yang amat berperan untuk
membuat penis ereksi ialah NO (nitrogen oksida). NO
dihasilkan dari oksigen dan L-Arginin di bawah kontrol
sintase nitrik oksida. Sesudah terbentuk, NO
dilepaskan dari neuron dan endotel sinusoid di Corpora
Cavernosa. NO menembus sel otot polos yang
mengaktifkan enzim yang disebut guanilyl cyclase.
Guanilyl cyclase selanjutnya mengubah guanosin
triphosphat (GTP) menjadi siklik guanosin
Monophosphat (cGMP). Melalui beberapa proses
kimiawi, cGMP membuat otot-otot polos dalam
Corpora Cavernosa di dalam trabekel-trabekel dan di
dalam arteriol-arteriol mengalami relaksasi sehingga
seluruh pembuluh darah di Corpora Cavernosa serta
sinusoid akan mengalami pelebaran atau pembesaran.
Selanjutnya rongga-rongga (sinusoid) penuh dengan
darah sehingga penis mulai membesar. Rongga-rongga
yang terisi itu kemudian menekan pembuluh darah
balik (vena) di dekatnya sehingga darah tidak bisa ke
luar dari Corpora Cavernosa dan darah terperangkap
di Corpora Cavernosa dan penis tambah besar sampai
keras. Selama proses itu terjadi, impuls seksual terus
timbul di dalam otak dan terjadi relaksasi otot-otot
polos di dinding pembuluh darah dan trabekel-trabekel
sehingga terjadi dilatasi (pelebaran) pembuluh darah
serta pembesaran sinusoid maka penis akan terus
mengeras. Detumescensi (Menurunkan Ereksi) Untuk
menjaga supaya ereksi tidak terjadi terus-menerus,
maka cGMP harus dikurangi sehingga tidak terjadi
relaksasi otot-otot polos terus menerus. Di dalam sel
otot polos di dalam Corpora Cavernosa ada mekanisme
tersendiri, yakni adanya 5 yang mengubah cGMP
menjadi 5 guanosine wonophospbat (SGMP), sehingga
jumlah cGMP berkurang. Bila cGMP tinggal sedikit
maka relaksasi otot polos akan hilang kemudian
mengkerut (kontraksi) sehingga penis menjadi kecil
atau kembali ke fase istirahat. Kemudian bila ada
stimulasi seks, NO akan dibentuk lagi dan akhirnya
cGMP akan meningkat dan otot polos akan mengalami
relaksasi dan penis ereksi lagi. Selama tidak ada
stimulasi seks, penis akan tetap istirahat. NO tidak
diproduksi sehingga cGMP tidak terbentuk dan penis
akan tetap lembek. Demikian mekanisme ereksi,
istirahat, ereksi dan istirahat dari penis manusia. Ciri-
Ciri Ereksi Penis yang Normal By Admin– January 24,
2011Posted in: Disfungsi Ereksi Ereksi penis di sebut
normal jika mampu menjadi keras ketika menerima
ransangan. Mengukur tingkat ereksi penis menjadi
penting untuk mengetahui apakah penderita
mengalami disfungsi ereksi atau tidak. Salah satu cara
mengetahui gejala dari disfungsi ereksi adalah dengan
mengukur tingkat ereksi penis. Ereksi penis yang
normal adalah keadaan di mana penis membesar lalu
mengeras. Seberapa keras ereksi tersebut jarang
diperhatikan. Tetapi jika ereksi terganggu atau terjadi
disfungsi ereksi, maka ukuran ereksi menjadi sangat
penting artinya. Adapun tanda-tanda dari ereksi yang
normal, penuh dan keras adalah sebagai berikut : 1.
Bila penis dipegang atau dipencet akan terasa keras, 2.
Penis tidak bisa ditekuk karena kaku sehingga sering
disebut kayu, 3. Bila digoyang, penis akan bergoyang
dan bergetar lalu kembali pada posisi semula. Keadaan
tadi terjadi sejak seorang anak laki-laki lahir sampai
usia lanjut. Pada waktu masa bayi dan anak, ereksi
terjadi dengan sendirinya tanpa disengaja atau disadari
oleh si anak sendiri. Sesudah melalui masa pubertas
umumnya ereksi akan terjadi karena adanya stimulasi
seksual dari dalam diri sendiri atau dari luar dirinya.
Stimulasi dari dalam diri terjadi karena ada pikiran
atau fantasi mengenai seks lalu penis menjadi ereksi.
Stimulasi dari luar terjadi karena adanya stimulan
seksual yang diminati yang diterima melalui
pancaindera dan dapat membangkitkan gairah seksual.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan penis menjadi
ereksi. Secara normal penis akan membesar dan
mengeras pada keadaan-keadaan tertentu seperti ereksi
yang terjadi pada pagi hari, ereksi yang muncul karena
adanya rangsangan yang bersifat stimulasi psikoseksual
dan stimulasi fisik seperti saat melakukan onani atau
masturbasi, ereksi saat kencan dengan pasangan atau
saat terjadi aktifitas seksual, dan ereksi saat membaca
atau menonton. Berbagai keadaan di atas adalah
keadaan ereksi normal mulai dari bayi sampai dewasa.
Sesudah remaja sampai dewasa bahkan sampai tua
ereksi penis menjadi sangat penting. Dengan ereksi
yang keras, setiap pria menjadi yakin diri dan senang
akan dirinya karena merasa fungsi seksnya normal.
Bagi yang sudah menikah, dapat menikmati koitus
dengan istri. Istri juga senang dan bangga akan suami.
Jadilah suami dan istri yang bersemangat, senang dan
bahagia. GANGGUAN MEKANISME EREKSI 1.
DISFUNGSI EREKSI Pengertian Disfungsi Ereksi By
Admin– January 27, 2011Posted in: Disfungsi Ereksi
Disfungsi ereksi memiliki banyak definisi. Salah satu
definisi disfungsi ereksi yang paling banyak digunakan
adalah yang diajukan oleh World Health Organization
(WHO). Menurut WHO disfungsi ereksi adalah
keadaan di mana ereksi tidak bisa dicapai atau
dipertahankan sampai koitus selesai selama 3 bulan.
Definisi versi WHO diatas tidak menjelaskan apakah
gangguan ereksi dialami oleh seseorang secara terus-
menerus atau kadang-kadang saja. Ereksi Bisa
Terganggu Suatu Waktu Jika beberapa kali gagal,
sebagian besar pria akan ketakutan. “Aduh, kenapa
ini? Apakah ereksi saya bisa kembali normal? Apakah
gangguan ini akan berlangsung terus? Bagaimana istri
saya? Jangan-jangan nanti tergoda dengan pria lain.”
Berbagai macam kekhawatiran dan kegelisahan timbul.
Dalam keadaan demikian ereksi akan makin lemah.
Semangat hidup turun. Hubungan suami istri menjadi
dingin dan kadang-kadang sampai terjadi percelccokan
suami-istri. Di samping itu juga istri akan kecewa. Ada
yang sampai marah-marah. Ada pula yang mencurigai
suaminya yang jatuh cinta atau selingkuh dengan
wanita lain. Menurut pikirannya suaminya sehat-sehat
saja, dari dulu ereksi normal, kenapa tiba-tiba tidak
mampu lagi. Menurut pikirannya tidak mungkin
terjadi tanpa penyebab. Jadi, timbul dalam pikirannya
bahwa suami telah menyeleweng. Dalam keadaan
demikian, maka istri menuduh suaminya tidak
mencintainya lagi. Dalam keadaan ereksi tidak kembali
pulih yang berlangsung beberapa lama, ada suami yang
menyerah mengizinkan bahkan mendorong istrinya
untuk melakukan koitus dengan pria lain agar istri
tidak menderita. Suami mengakui kesalahan atau
kelemahannya. Artinya perkawinan bahkan rumah
tangga bisa hancur karena disfungsi ereksi. Dalam
keadaan seperti di atas ada orang yang cepat bertindak
dan berobat kepada ahlinya. Karena cepat berobat
gangguan tidak sampai berkepanjangan, dan umumnya
ereksi mudah dipulihkan kembali dan hubungan suami
istri kembali normal. Namun, sebagian ragu dan ragu-
ragu sampai lama tidak mengambil tindakan. Akhirnya
disfungsi ereksi berlangsung terus dan suami-istri
menderita bahkan bisa bercerai sebagai akibatnya.
Penderita yang lain didorong bahkan dipaksa oleh istri.
Ada istri yang mengancam cerai bila suami tidak
berobat. Suami terpaksa menurut dan berobat. Bila
tindakan ini cepat dilakukan, besar kemungkinan
ereksi akan cepat pulih dan kehidupan suami istri akan
bahagia kembali. Ada pula suami yang malu berobat.
Justru inilah yang paling banyak. Menurut
perasaannya, gangguan seks, kehidupan di kamar tidur
tidak pantas dibuka kepada orang lain termasuk
kepada dokter. Karena merasa malu, maka
penyakitnya dibiarkan terus. Oleh karena itu, ada istri
yang meminta cerai sungguh-sungguh dan akhirnya
benar-benar bercerai. Ada pula istri yang selingkuh
dengan pria lain. Ada yang cekcok terus tidak habis-
habisnya. Akibatnya semua kehidupan perkawinan
hancur berantakan. Cara Mengobati Disfungsi Ereksi
Keadaan seperti di atas tidak perlu terjadi dan tidak
perlu malu. Hampir semua pria pernah mengalami
ereksi yang lemah sehingga gagal koitus. Tidak
mungkin selama hidup ereksi normal dan koitus
memuaskan. Penyebabnya ialah karena penis tidak
mempunyai tulang, penis hanya terdiri dari jaringan
dari rongga-rongga yang sifatnya lembek. Hanya bila
diisi darah penuh barulah penis besar dan bisa keras.
Tetapi bila ereksi gagal beberapa kali, sebaiknya
langsung bertindak untuk mendapatkan pengobatan
yang tepat sehingga cepat pulih. Jadi, tidak perlu malu
karena hampir semua pria pernah mengalaminya.
Dengan menunda pengobatan/konsultasi, maka
penyakit disfungsi ereksi makin berat. Sebagian
penyebabnya ialah penyakit-penyakit kronik yang tidak
kelihatan dari luar, tetapi terus memburuk di dalam
tubuh. Sebagian terjadi karena stres yang berat atau
konflik suami istri yang serius. Jika dibiarkan, penyakit
penyebab di dalam tubuh misalnya diabetes mellitus,
penyakit hati dan lain-lain akan makin berat. Konflik
suami istri makin parah. Disfungsi ereksi makin sulit
disembuhkan dan akhirnya semua kehidupan rusak.
Dalam 10 tahun belakangan ini, pengetahuan tentang
fisiologi ereksi, penyebab dan pengobatan disfungsi
ereksi sudah diketahui. Hampir tidak ada lagi
gangguan disfungsi ereksi yang tidak diketahui
prosesnya. Demikian juga terapi dan pengobatannya
sudah mendekati lengkap. Dengan kemajuan tersebut
sebenarnya pengobatan disfungsi ereksi yang cepat
dilakukan sangat membantu mempercepat
penyembuhan. Bila disfungsi ereksi baru berlangsung
sekitar 1-3 bulan tanpa penyebab yang berat atau tanpa
penyakit penyerta (comorbidities) yang serius, hampir
semua gangguan disfungsi ereksi bisa sembuh dalam
waktu yang singkat misalnya sekitar 1 bulan. Yang
penting segera berobat kepada dokter ahli, penyakit
sembuh, hidup kembali normal dan keluarga bahagia.
Dalam praktik klinis, definisi ini kurang tepat. Pasien
mengeluh ereksi yang lemah dalam berbagai situasi.
Ada pasien yang mengeluh ereksi tidak keras saat
bercumbu dengan pacar dan tidak ada rencana
melakukan koitus, dan yang lain mengeluh saat
melakukan masturbasi. Keluhan yang terbanyak ialah
ereksi tidak cukup keras saat koitus. Jadi, sebenarnya
tidak hanya saat melakukan koitus. Berarti definisi
disfungsi ereksi yang paling tepat dalam kehidupan
sehari-hari atau dalam praktik klinis ialah keadaan di
mana penis tidak bisa mencapai ereksi yang cukup
keras pada saat melakukan aktivitas seksual, sendiri
atau bersama pasangan. Secara normal ereksi akan
terjadi pada kejadian atau aktivitas seksual seperti di
bawah ini : 1. Saat melakukan kontak seksual,
bercumbu dengan pasangan misalnya berciuman,
berpelukan dan terutama bila penis dirangsang oleh
pasangan seharusnya penis akan ereksi cukup keras
dan cukup cepat, 2. Sesudah penis ereksi pada saat
bercumbu, suami akan melakukan penetrasi ke vagina.
Ereksi penis berlangsung terus sampai berhasil
menembus vagina, dan 3. Sesudah penetrasi, penis
ditarik dan didorong di dalam vagina berulang-ulang.
Selama itu, diharapkan penis akan tetap ereksi sampai
ejakulasi. Sesudah ejakulasi, barulah ereksi menurun
secara perlahan-lahan. Bila penis sering gagal mencapai
ereksi dalam ketiga tahap di atas dalam jangka waktu
tertentu berarti telah terjadi disfungsi ereksi. Menurut
WHO, jika kegagalan terjadi selama 3 bulan barulah
disebut disfungsi ereksi. Untuk kepentingan klinis,
definisi ini kurang tepat karena terlalu lama yakni
memerlukan 3 bulan penis tidak bisa ereksi baru
termasuk disfungsi ereksi. Banyak pasangan yang
normal melakukan hubungan seks 2 sampai 3 kali
seminggu. Berarti dalam 1 bulan, biasanya melakukan
koitus 8 sampai 12 kali dalam keadaan normal. Jadi,
dalam 3 bulan sekitar 30 sampai 40 kali kegagalan
ereksi barulah dikategorikan disfungsi ereksi. Keadaan
ini terlalu lama. Pada umumnya, fungsi tubuh yang
tidak normal selama 1 bulan, seharusnya dianggap
telah terjadi suatu gangguan. Jadi definisi disfungsi
ereksi yang terbaik adalah keadaan di mana ereksi
tidak bisa dicapai atau dipertahankan pada saat
melakukan aktivitas seksual sendiri atau bersama
pasangan selama 1 bulan. Dengan demikian, di
harapkan setiap orang yang mengalami kegagalan
mendapatkan dan mempertahankan ereksi selama 1
bulan seharusnya berkonsultasi dengan dokter untuk
mendapatkan pertolongan. OBAT DISFUNGSI
EREKSI Jenis pengobatan disfungsi ereksi tergantung
kepada penyebabnya. Obat disfungsi ereksi oral
sekarang ada 3 macam: 1. Obat disfungsi ereksi dengan
kandungan Sildenafil 2. Obat disfungsi ereksi dengan
kandungan Vardenafil Kedua obat disfungsi ereksi ini
diminum 30-60 menit sebelum melakukan hubungan
seksual. 3. Obat disfungsi ereksi dengan kandungan
Tadalafil, obat disfungsi ereksi / impotensi ini diminum
30 menit sampai dengan 12 jam sebelum melakukan
hubungan seksual. Ketiga obat disfungsi ereksi oral ini
hanya efektif jika disertai dengan gairah seksual.
Ketiga obat disfungsi ereksi ini bekerja dengan
meningkatkan aliran darah ke penis. Obat disfungsi
ereksi oral tidak boleh diminum bersamaan dengan
nitrat karena bisa menibulkan efek samping yang
serius. Disfungsi ereksi karena masalah psikis Latihan
khusus dilakukan oleh penderita disfungsi ereksi akibat
masalah psikis, yaitu yang disebut Teknik pemusatan
sensasi 3 tahap. Teknik ini mendorong hubungan intim
dan kehangatan emosional, yang lebih menitikberatkan
kepada membangun sebuah hubungan: 1. Tahap I :
bercumbu, pasangan berkonsentrasi untuk
menyenangkan satu sama lain tanpa menyentuh daerah
kemaluan. 2. Tahap II : pasangan mulai menyentuh
daerah kemaluan atau daerah erotis lainnya, tetapi
belum melakukan hubungan badan. 3. Tahap III :
melakukan hubungan badan. Masing-masing mencapai
kenyamanan pada setiap tahap keintiman sebelum
berlanjut ke tahap selanjutnya. Jika teknik tersebut
tidak berhasil, mungkin penderita perlu menjalani
psikoterapi atau terapi perilaku seksual. Jika penderita
mengalami depresi, bisa diberikan obat anti depresi.
Disfungsi ereksi karena masalah hormon Jika disfungsi
ereksi atau hilangnya gairah seksual terjadi akibat
kadar testosteron yang rendah, penderita sebaiknya
menjalani terapi sulih hormon. Testosteron disuntikkan
setiap minggu atau diberikan dalam bentuk plester.
Efek sampingnya adalah pembesaran prostat dan
kelebihan sel darah merah yang bisa menyebabkan
stroke. Obat atau metode untuk disfungsi ereksi lain
Alat pengikat atau penghisap seringkali digunakan
untuk mencapai dan mempertahankan ereksi, tetapi
alat ini tidak boleh digunakan oleh penderita gangguan
perdarahan atau penderita yang mengkonsumsi obat
antikoagulan. Alat pengikat (berupa tali atau cincin
yang terbuat dari logam, karet atau kulit) dipasang di
dasar penis untuk memperlambat aliran darah dari
penis. Alat penghisap (berupa kotak berongga dan
pompa) dipasang pada penis. Tekanan hampa udara
membantu pengaliran darah ke dalam arteri penis.
Ketika penis ereksi, sebuah alat pengikat dipasang
untuk mencegah pengaliran darah dari vena.
Kombinasi kedua alat tersebut bisa mempertahankan
ereksi selama 30 menit. Kadang alat pengikat
menyebabkan masalah ketika ejakulasi, terutama jika
diikat terlalu ketat. Demi kemanan, sebaiknya setelah
30 menit alat tersebut dilepaskan. Jika terlalu sering
digunakan, alat penghisap bisa menimbulkan memar.
Disfungsi ereksi juga bisa diobati dengan suntikan obat
disfungsi ereksi dengan kandungan alprostadil yang
dilakukan sendiri oleh penderita. Obat ini disuntikkan
langsung ke dalam jaringan erektil pada penis (korpus
kavernosa). Ereksi terjadi dalam waktu 5-10 menit
setelah obat disuntikkan dan bisa bertahan selama 60
menit. Efek sampingnya adalah memar dan sakit.
Selain itu, penyuntikkan juga bisa menyebabkan
priapisme (ereksi yang menetap dan nyeri). Jika
disfungsi ereksi tidak memberikan respon terhadap
berbagai pengobatan di atas, bisa dilakukan
pencangkokan penis atau digunakan prostese (penis
buatan). Salah satu alat yang dicangkokkan berupa
batang kekar yang dimasukkan ke dalam penis untuk
menimbulkan ereksi yang menetap. Alat lainnya
berupa balon yang dimasukkan ke dalam penis dan
ditiup sebelum penderita melakukan hubungan seksual.
Untuk pemilihan obat disfungsi ereksi yang tepat ada
baiknya anda harus periksakan diri dan konsultasi ke
dokter. Di apotik online medicastore anda dapat
membeli obat disfungsi ereksi yang diresepkan dokter
anda. Dan memesannya via online sehingga anda
mendapatkan obat disfungsi ereksi sesuai kebutuhan
anda. 2. IMPOTENSI Seorang pria yang tidak dapat
melakukan hubungan seksual (coitus) meskipun ada
keinginan untuk melakukannya. Hal mana disebabkan
karena pria tersebut tidak dapat ereksi atau tidak
dapat mempertahankan ereksinya. Ada 3 tipe
impotensi, yakni: organis, fungsional, dan psikis. 3.
Impotensi Organis disebabkan kelainan susunan syaraf
pusat. Impotensi Fungsional disebabkan gangguan
syaraf, pemakaian obat-obatan atau alkohol yang
berlebihan, kekurangan hormonal, dan kelelahan.
Sedangkan Impotensi Psikis misalnya disebabkan
gangguan emosional, ketakutan, gangguan kesehatan,
atau perasaan jengkel pada istrinya. Dr. William
Masters, salah seorang pelopor terapi seksual
menyatakan, hampir 50% kasus impotensi disebabkan
oleh faktor psikis. Semua pria pada suatu masa dalam
hidupnya pernah mengalami impotensi. Jika impotensi
ini hanya terjadi kadang-kadang saja, belum
diperlukan bantuan ahli. Namun jika mencapai 50%
dari seluruh kesempatan, maka diperlukan bantuan
profesional untuk menanganinya. Gangguan impotensi
dapat diatasi. Seperti telah disinggung di atas, banyak
faktor yang menjadi penyebab impotensi. Kerusakan
syaraf, yang biasanya disebabkan kecelakaan pada
waktu olah raga, merupakan penyebab utama
impotensi pada pria muda. Stress, lelah, atau depresi
juga bisa menjadi penyebab. Bagi pria yang berusia
lebih lanjut, penyakit, obat-obatan dokter, dan
kebiasaan yang tidak sehat dapat menyebabkan
impotensi. Atherosclerosis, suatu kondisi yang
disebabkan penyumbatan pembuluh arteri oleh lemak
kolesterol, dapat merusak kemampuan seksual. Akibat
penyumbatan itu aliran darah ke penis terhambat
sehingga ereksi sulit terjadi. Diabetes juga dapat
merusak syaraf dan pembuluh darah, yang pada
gilirannya akan menyebabkan impotensi. Sementara itu
obat-obatan untuk penyakit atherosclerosis, hipertensi,
sakit lambung, dan depresi juga dapat menyebabkan
impotensi karena menghambat tekanan darah yang
diperlukan untuk terjadinya ereksi. Selain gangguan
dan penyakit, kebiasaan sehari-hari dan suasana hati
dapat mempengaruhi kemampuan seksual. Misalnya,
merokok dapat merusak aliran darah ke seluruh tubuh,
termasuk ke alat kelamin. Alkohol dapat mematikan
syaraf yang mengendalikan refleks penis. BEBERAPA
CARA MENGATASI IMPOTENSI: • TERAPI
DENGAN SUNTIKAN: Obat-obatan seperti
papaverine atau prostaglandin E1 dapat disuntikkan
sendiri oleh penderita ke penis. Beberapa menit
kemudian akan terjadi ereksi. • OBAT-OBATAN:
Beberapa obat dengan resep dokter seperti Yohimbine
merupakan obat pembangkit gairah seksual yang dapat
meningkatkan fungsi seksual dengan mempengaruhi
sistem syaraf. • BEDAH REKONSTRUKSI
VASKULER: Arteri dari perut bagian bawah
dipindahkan ke sekitar cabang arteri utama yang
menuju penis. • ALAT VACUUM: Tabung-tabung
akrilik ini dapat meningkatkan aliran darah ke penis
untuk mengumpulkan aliran darah. • IMPLANTASI:
Alat-alat yang ditanam dengan tindakan bedah ini
dipandang sebagai upaya terakhir, namun
keandalannya sangat tinggi. • KONSELING:
Penanganan yang dilakukan jika masalah psikologis
menjadi penyebab impotensi. Terapi psikologi juga
dapat membantu untuk kasus dengan penyebab
fisiologis. Hati-hati dengan penawaran-penawaran
iklan untuk menyembuhkan impotensi. Pembangkit
gairah seksual yang ditawarkan sebagai pengobatan,
tidak efektif dan mahal. Beberapa kontrasepsi yang
tersedia tanpa resep dokter pun dapat merusak penis.
DAFTAR PUSTAKA www.google.com
http://www.sseksualitas.net/mekanisme-terjadinya-
ereksi.htm Admin,2011
http://peperonity.com/go/sites/mvies/seputar-
seks/25841119 Admin,2011
sumber:http://www.konseling.net/
Sumber:http://www.zonamaya.info/2010/07/mekanisme
-terjadinya-ereksi-tumescensi.htm
Anatomi feminine interna

Histovfeminina Per folikel

Fisio siklus mens oogenesis

Sis regulasi

Hormone

Anda mungkin juga menyukai