KODE 01A03REPR
SEMESTERVI
2015/2016
A. Mengetahui Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi
1. Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi Pria
Alat reproduksi pria adalah Organ Organ pada pria yang berperan dalam
sistem reproduksi dengan tujuan berkembangbiak atau memperbanyak keturunan.
Sistem reproduksi pada pria lebih simpel daripada reproduksi wanita, oleh sebab
itulah dalam penanganan terhadap pengobatan jika terjadi suatu penyakit maka
pada pria lebih mudah ketimbang pada wanita. Secara Garis besar, Alat Kelamin
Pria dibagi kedalam 2 kelompok, yaitu :
a. Alat Reproduksi eksterna
Penis (zakar) adalah alat kelamin luar pada pria. Penis berfungsi untuk
memasukkan sperma ke dalam alat kelamin wanita melalui pertemuan keduanya
(Kopulasi). Penis merupakan organ yang tersusun atas otot yang dapat tegang dan
dilapisi oleh lapisan kulit tipis. Proses tegangnya penis disebut Ereksi, hal ini
dikarenakan adanya rangsangan yang membuat pembuluh darah pada penis terisi.
Setelah di sunat (khitan) kulit tipis (preputium) yang melapisi glan penis akan
dipotong. Bagian penis terbagi menjadi 3 bagian yaitu:
1) Glan penis yang terdapat pada ujung penis
2) Batang penis
3) Pangkal penis
b. Alat Reproduksi Interna
1) Testis
Testis adalah organ kelamin dalam pria berbentuk oval yang terletak di dalam
skrotum. Testis berjumlah sepasang dan berfungsi untuk menghasilkan sel
kelamin jantan (spermatozoa) dan hormon seks testosteron. Testis terletak di
dalam skrotum yang merupakan organ berugae (memiliki lipatan kulit), berfungsu
untuk menjaga suhu testis agar spermatogenesis dapat tetap berlangsung. Jika
Suhu rendah (dingin) maka skrotum akan berkerut dan mendekat ke arah tubuh,
sedangkan jika suhu tinggi, maka skrotum akan mengendur, menjauh dari tubuh.
Tempat pembentukan sperma dalam testis adalah tubulus seminiferus. Kemudian
terdapat pintalan-pintalan tubulus seminiferus yang terdapat di dalam ruang testis
yang disebut lobulus testis, satu testis umumnya mengandung sekitar 250 lobulus
testis.
2) Epididimis
Epididimis adalah organ kelamin dalam pria berbentuk saluran berkelok kelok
yang terletak di dalam skrotum, diluar testis. Epididimis berbentuk seperti huruf
C. Epididimis berfungsi dalam pengangkutan, penyimpanan, dan pematangan
sperma. Sebelum memasuki epididimis, sperma tidak memiliki kemampuan untuk
bergerak dan belum subur, namun setelah epididimis menjalankan fungsinya,
sperma sudah subur dan mampu bergerak walaupun belum sempurna. Setelah dari
epididimis sperma akan masuk ke vas (duktus) deferens, lalu disalurkan menuju
vesikula seminalis.
Vas Deferens adalah saluran berbentuk tabung yang berfungsi untuk menyalurkan
sperma ke vesikula seminalis dan sebagai tempat penampungan sperma. Dalam
proses pematangan dan penyimpanan sperma, duktus deferens ini mendorong
sperma dengan gerak peristaltik lambat menuju vesikula seminalis. Sedangkan
saat ejakulasi, gerakan yang dilakukan cepat dan kuat sehingga sperma yang
keluar dapat muncrat.
4) Kelenjar Kelamin
Kelenjar kelamin adalah organ organ kelamin dalam pria yang berfungsi untuk
menghasilkan cairan tempat berenangnya sperma, dan cairan ini akan menjaga
sperma tetap hidup dengan cara menetralisir asam, karena cairan itu bersifat basa.
Dalam bahasa sehari hari cairan ini kita kenal dengan air mani, sedangkan
dalam bahasa ilmiah dikenal dengan nama semen. Dalam 1 ml air mani, terdapat
sekitar 60 100 juta sel sperma. Normalnya semen memiliki pH 7,2 dengan
volume 3-5 ml, dan berwarna putih susu sampai kekuning kuningan serta sedikit
kental. Berikut adalah organ yang termasuk ke dalam kelenjar kelamin :
Uretra adalah saluran yang terletak di dalam penis, berfungsi untuk tempat
keluarnya sperma dan juga sebagai tempat keluarnya urin.
Respon Seksual
Hipotalamus dan kelenjar hipofisis anterior pada wanita dan pria mengatur
produksi FSH dan LH. Jaringan target hormon-hormon ini adalah gonad: ovarium
dan testis. Pada wanita ovarium memproduksi ovum dan menyekresi progesteron
dan estrogen. Pada pria testis memproduksi sperma dan menyekresi testoteron.
Mekanisme unpan balik antara hormon yang disekresi oleh gonad, hipotalamus,
dan hipofisis anterior membantu mengendalikan produksi sel-sel kleamin dan
sekresi hormon seks steroid.
Respon fisiologis terhadap stimuli seksual
Walaupun pematangan perkebagan seksual pada wanita terjadi pada umur yang
lebih dini, baik pria maupun wanita mencapai kematangan fisik pada usia sekitar
17 tahun. Walaupun demikian, frekuensi perkembangan individu sangant
bervariasi. Perbedaan anatomi dan reproduksi tidak menjadi penghalang, respon
fisiologis wanita dan pria terhadap rangsangan seksual dan orgasme lebih banyak
persamaannya dari pada perbedaanya. Misalnya, glens , klitoris dan glan penis
homolog pada masa embrio. Bukan saja hanya terdapat sedikit perbedaan anata
respon seksual wanita dan pria, tetapi respon fisikpuan pada dasarnya sama, baik
distimulasi oleh koitus, fantasi, mekanis, maupun oleh masturbasi manual.
Secara fisiologis menurut masters dan johnson (1966), respon seksual dapat
dianalisis melalui 2 proses : vasokongesti dan miotonia. Stimulasi seksual
menimbulkan refleks vasokongesti, dilatasi pada pembuluh darah penis ( ereksi
pada pria ) dan pembuluh darah sirkumvaginalis ( lubrikasi pada wanita )
sehingga terjadi engorgement dan distensi genitalia. Kongesti vena dilokalisasi
terutama pada genitalia, tetapi juga terjadi dalam derajat yang lebih kecil di
payudara dan bagian-bagian tubuh yang lain.
Bangkitan ditandai dengan miotonia (peningkatan tegangan otot), menyebabkan
kontraksi ritmik yang volunter dan involunter. Contoh contoh miotonia yang
distimulasi secara seksual adalah dorongan pelvis, wajah meringis,srta spasme
tangan dan kaki (spasme Karpopedal).
Siklus respon seksual adalah tahapan yang terjadi saat kita melakukan kegiatan
seksual. Secara ilmiah siklus respon seksual diartikan sebagai perubahan fisik dan
emosional yang terjadi saat seseorang terangsang dan merangsang secara seksual
melalui kegiatan seksual. Siklus respon seksual dapat anda rasakan saat
berhubungan seksual dan masturbasi. Siklus respon seksual dengan fase-fase
excitement, plateu, orgasmus dan resolusi. Fase-fase ini adalah akibat dari
vasokonstriksi dan miotoria, yang merupakan respon fisiologis dasar dari
rangsangan seksual (master dan johnson, 1996).
Anatomi fisiologi sistem reproduksi wanita dibagi menjadi 2 bagian yaitu: alat
reproduksi wanita bagian dalam yang terletak di dalam rongga pelvis, dan alat
reproduksi wanita bagian luar yang terletak di perinium.
Organ reproduksi eksterna pada wanita sering disebut vulva, mencakup semua
organ yang dapat terlihat dari luar. Bentuk vulva pada masing-masing wanita
bervariasi.
j. Ostium Uretra
Walaupun bukan merupakan sistem reproduksi sejati, namun dimasukkan
ke dalam bagian ini karena letaknya menyatu dengan vulva. Biasanya
terletak sekitar 2,5 cm dibawah klitoris.
a.Vagina
Vagina adalah suatu tuba berdinding tipis yang dapat melipat dan
mampu meregang secara luas karena tonjolan serviks ke bagian atas
vagina. Panjang dinding anterior vagina hanya sekitar 9 cm, sedangkan
panjang dinding posterior 11 cm. Vagina terletak di depan rectum dan di
belakang kandung kemih. Vagina merupakan saluran muskulomembraneus
yang menghubungkan rahim dengan vulva. Jaringan
muskulusnya merupakan kelanjutan dari muskulus sfingter ani dan
muskulus levator ani oleh karena itu dapat dikendalikan.
Pada dinding vagina terdapat lipatan-lipatan melintang disebut rugae
dan terutama di bagian bawah. Pada puncak (ujung) vagina menonjol
serviks pada bagian uterus. Bagian servik yang menonjol ke dalam vagina
di sebut portio. Portio uteri membagi puncak vagina menjadi empat yaitu:
fornik anterior, fornik posterior, fornik dekstra, fornik sinistra.
Sel dinding vagina mengandung banyak glikogen yang
menghasilkan asam susu dengan PH 4,5.
b.Uterus
Merupakan jaringan otot yang kuat, berdinding tebal, muskular, pipih,
cekung dan tampak seperti bola lampu / buah peer terbalik yang terletak di
pelvis minor di antara kandung kemih dan rectum. Uterus normal
memiliki bentuk simetris, nyeri bila ditekan, licin dan teraba padat.
Uterus terdiri dari tiga bagian yaitu: fundus uteri yaitu bagian corpus
uteri yang terletak di atas kedua pangkal tuba fallopi, corpus uteri
merupakan bagian utama yang mengelilingi kavum uteri dan berbentuk
segitiga, dan seviks uteri yang berbentuk silinder. Dinding belakang,
dinding depan dan bagian atas tertutup peritoneum sedangkan bagian
bawahnya berhubungan dengan kandung kemih.
Untuk mempertahankan posisinya uterus disangga beberapa
ligamentum, jaringan ikat dan peritoneum. Ukuran uterus tergantung dari
usia wanita, pada anak-anak ukuran uterus sekitar 2-3 cm, nullipara 6-8
cm, dan multipara 8-9 cm. Dinding uterus terdiri dari tiga lapisan yaitu
peritoneum, miometrium / lapisan otot, dan endometrium.
c.Tuba Fallopi
Tuba fallopi merupakan saluran ovum yang terentang antara kornu
uterine hingga suatu tempat dekat ovarium dan merupakan jalan ovum
mencapai rongga uterus. terletak di tepi atas ligamentum latum berjalan ke
arah lateral mulai dari osteum tubae internum pada dinding rahim. Panjang
tuba fallopi 12cm diameter 3-8cm. Dinding tuba terdiri dari tiga
lapisan yaitu serosa, muskular, serta mukosa dengan epitel bersilia.
d. Parametrium
Parametrium adalah jaringan ikat yang terdapat di antara kedua lembar
ligamentum latum
Respon Seksual
Hipotalamus dan kelenjar hipofisis anterior pada wanita dan pria mengatur
produksi FSH dan LH. Jaringan target hormon-hormon ini adalah gonad: ovarium
dan testis. Pada wanita ovarium memproduksi ovum dan menyekresi progesteron
dan estrogen. Pada pria testis memproduksi sperma dan menyekresi testoteron.
Mekanisme unpan balik antara hormon yang disekresi oleh gonad, hipotalamus,
dan hipofisis anterior membantu mengendalikan produksi sel-sel kleamin dan
sekresi hormon seks steroid.
Respon fisiologis terhadap stimuli seksual
Walaupun pematangan perkembangan seksual pada wanita terjadi pada
umur yang lebih dini, baik pria maupun wanita mencapai kematangan fisik pada
usia sekitar 17 tahun. Walaupun demikian, frekuensi perkembangan individu
sangant bervariasi. Perbedaan anatomi dan reproduksi tidak menjadi penghalang,
respon fisiologis wanita dan pria terhadap rangsangan seksual dan orgasme lebih
banyak persamaannya dari pada perbedaannya. Misalnya, glens , klitoris dan glan
penis homolog pada masa embrio. Bukan saja hanya terdapat sedikit perbedaan
antara respon seksual wanita dan pria, tetapi respon fisikpun pada dasarnya sama,
baik distimulasi oleh koitus, fantasi, mekanis, maupun oleh masturbasi manual.
Secara fisiologis menurut masters dan johnson (1966), respon seksual dapat
dianalisis melalui 2 proses : vasokongesti dan miotonia. Stimulasi seksual
menimbulkan refleks vasokongesti, dilatasi pada pembuluh darah penis ( ereksi
pada pria ) dan pembuluh darah sirkumvaginalis ( lubrikasi pada wanita )
sehingga terjadi engorgement dan distensi genitalia. Kongesti vena dilokalisasi
terutama pada genitalia, tetapi juga terjadi dalam derajat yang lebih kecil di
payudara dan bagian-bagian tubuh yang lain.
Bangkitan ditandai dengan miotonia (peningkatan tegangan otot), menyebabkan
kontraksi ritmik yang volunter dan involunter. Contoh contoh miotonia yang
distimulasi secara seksual adalah dorongan pelvis, wajah meringis,srta spasme
tangan dan kaki (spasme Karpopedal).
Siklus respon seksual dibagi menjadi empat fase, yaitu:
1. Fase Rangsangan (Exicetement)
Reaksi Umum pada kedua jenis kelamin
Denyut jantung dan tekanan darah terus meningkat.
Puting susu ereksi.
Miotonia dimulai.
Reaksi wanita
Diameter klitoris membesar dan membengkak.
Genetalia eksterna menegang dan warna menjadi gelap.
Terjadi lubrikasi vagina : dua pertiga bagian atas vagina memanjang dan
meluas.
Serviks dan uterus tertarik ke atas.
Ukuran payudara membesar.
2. Faseu Flateau (penguatan respons fase exicetement)
Reaksi umum pada dua jenis kelamin
Denyut jantung dan tekanan darah terus meninkat .
Pernafasan menigkat.
Miotonia menjadi nyata: wajah meringis.
Respon wanita
Kepala klitoris retraksi dibawah pembungkus klitoris.
Sepertiga bagian bawah vagina membesar.
Warna kulit berubah terlihat kemeraha di payudara, abdomen, atau
dipermukaan yang lain.
3. Fase Orgasme (penyaluran kumpulan darah &tegangan otot)
Reaksi umum pada dua jenis kelamin
Denyut jantung, tekanan darah, dan pernafasan meningkat sampai tingkat
maksimum.
Timbul spasme otot involunter.
Sfingter rektum eksterna berkontraksi.
Respon wanita
Kontraksi ritmik yang kuat terasa di klitoris, vagina dan uterus.
Sensasi hangat menyebar diseluruh daerah pelvis.
4. Fase Resolusi (fisiologis dan psikologis kembali kedalam keadaan tidak
terangsang)
Reaksi umum pada dua jenis kelamin
Denyut jantung, tekanan darah, dan pernafasan kembali normal.
Ereksi puting susu mereda.
Miotonia berkurang.
Berkeringat
Respon wanita
Engorgement pada genetalia eksterna dan vagina berkurang.
Serviks dan uterus turun ke posisi normal.
Ukuran payudara mengecil.
Kemerahan di kulit menghilang.
a. Hormon pada sistem reproduksi pria
1. Gonadotropin hormon (GnRH), dihasilkan oleh kelenjar pituitary
anterior (hipofisis anterior) yang terdiri dari :
Luteinizing Hormon (LH), berfungsi merangsang sel-sel
Leydig testis untuk menghasilkan tostesteron.
Folicle Stimulating Hormone (FSH), berfungsi merangsang
perkembangan spermatosit dalam proses spermatogenesis,
khususnya merangsang sel-sel sertoli pada perubahan
spermatid menjadi sperma.
2. Androgen
Merupakan hormon steroid. Salah satu hormon ini adalah tostesteron.
Tostesteron disekresikan oleh sel-sel leydig testis. Tostesteron
berfungsi dalam perkembangan sel germinal dalam proses
spermatogenesis. Selain itu , tostesteron sangat penting dalam
menentukan sifat kelamin sekunder para pria, contohnya tumbuhnya
rambut pada area tertentu, perbesaran suara dan perkembangan otot
yang terjadi ketika masa pubertas.
c.Estrogen
Dibentuk oleh sel sertoli ketika ada stimulus oleh FSH. Hormon ini berperan
dalam proses pematangan sperma.
Masa Subur
Masa subur adalah masa dimana akan terjadi kehamilan pada saat fertilisasi. Pada
masa itulah, sel telur yang dihasilkan berada dalam keadaan siap untuk dibuahi.
Gametogenesis yaitu proses pembentukan gamet (Sel Kelamin) yang terjadi di
organ pria maupun wanita. Terdiri dari :
1. Spermatogenesis (Pada Pria)
2. Oogenesis (Pada Wanita)
SPERMATOGENESIS
Spermatogenesis merupakan proses pembentukan sel spermatozoa. Dibentuk di
dalam tubula seminiferus pada testes. Dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu :
OOGENESIS
keempat hormon yang bekerja berurutan itu saya singkat dengan FELP me
(me=menstruasi)
Selama 28 hari sekali sel ovum dikeluarkan oleh ovarium. Sel telur ini telah
matang (mengalami peristiwa ovulasi). Selama hidupnya seorang wanita hanya
dapat menghasilkan 400 buah sel ovum setelah masa menopause yaitu
berhentinya seorang wanita untuk menghasilkan sel ovum yang matang Karena
sudah tidak dihasilkannya hormone, sehingga berhentinya siklus menstruasi
sekitar usia 45-50 tahun. Nah sekarang tentu kalian sudah bisa menyimpukan
dihati masing-masing kan tentang persamaan dan perbedaan antara
Spermatogenesis dan Oogenesis, berapa kali pembelahannya, lalu berapa sel anak
(hasil ) yang fertil ? Berikut perbandingan spermatogtenesis dan Oogenesis
HUMAN SEXUALITY DAN KEHAMILAN
A. Human Sexuality:
1. Tahap respon seksual
Tahap respon seksual pada pria dan wanita meliputi beberapa tahap , yaitu:
a. Fase perangsangan (excitement phase)
Fase ini terjadi karena adanya rangsangan fisik seperti sentuhan atau
kecupan dan psikologis seperti fantasi sehingga terjadi ereksi pada pria atau
lubrikasi pada vagina wanita. Pada wanita, puting payudara menjadi keras
dan klitoris menjadi tebal.
b. Fase plateau
Fase ini juga disebut orgasmic platform. Pada fase ini, rangsangan seksual
mencapai derajat tertinggi yaitu sebelum mencapai ambang batas yang
diperlukan untuk terjadinya orgasme (periode singkat sebelum orgasme).
Bila rangsangan berlangsung terus, testis menjadi lebih besar, sementara itu
vagina bagian bawah menjadi mengecil dan payudara wanita menjadi
mengeras.
c. Fase orgasmik
Orgasme adalah perasaan kepuasan seks yang bersifat fisik dan psikologik
dalam aktifitas seks sebagai akibat pelepasan memuncaknya ketegangan
seksual (sexual tension) setelah terjadi fase rangsangan yang memuncak
pada fase plateau. Pada pria, mereka akan mengalami perasaan ejakulasi
yang tak terhindarkan hingga akhirnya terjadi ejakulasi. Sementara itu, fase
orgasmik pada wanita ditandai dengan kontraksi di dinding sepertiga bagian
bawah vagina.
d. Fase resolusi
Pada fase resolusi, terjadi pengaliran darah keluar dari area genital sehingga
badan kembali dalam keadaan rileks. Resolusi ditandai dengan perasaan
senang dan lega serta reaksi pengeluaran keringat di seluruh badan.
2. Pengaruh siklus menstruasi pada seksualitas
Siklus menstruasi menjadi siklus rutin yang dialami oleh para wanita.
Kehadirannya tentu saja membawa banyak dampak bagi kehidupan wanita,
termasuk dalam masalah gairah seksual. Lantas, apakah hubungan antara
siklus menstruasi dengan gairah seksualitas wanita?
SUDAH menjadi rahasia umum bahwa gairah seksualitas wanita adalah sesuatu
yang sangat menarik untuk diperhatikan. Gairah seksualitas wanita berpengaruh
besar terhadap kehidupan seksualnya, termasuk keinginannya untuk berhubungan
intim.Tentunya gairah seksualitas ini sangat penting, terutama bagi para pasutri.
Lantas, bagaimana jika gairah seksualitas wanita bertemu dengan siklus bulanan
seperti menstruasi? Berikut penjelasan tentang kaitan siklus menstruasi dan gairah
seksualitas wanita yang patut kita ketahui.
Pada fase ini, rahim melepaskan lapisan bernutrisi karena kehamilan tidak terjadi.
Hari pertama menstruasi adalah saat-saat hormon testosteron dan estrogen dalam
tubuh wanita berada pada titik terendah. Lantas, apa akibat dari rendahnya level
kedua jenis hormon tersebut? Akibat dari kondisi tersebut dapat dilihat dari dua
sisi, yakni dari sisi kesehatan dan seksualitas.
Dari sisi kesehatan, akibat dari rendahnya kedua jenis hormon tersebut dapat
berdampak pada kesehatan fisik dan mental. Kesehatan mental merujuk pada
kondisi emosi. Yeah, we're talking about the mood, or specifically, the bad mood.
Bicara tentang bad mood, masa menstruasi memang menjadi saat-saat yang paling
menyebalkan karena bad mood sering sekali muncul. Suasana hati yang
memburuk biasanya bermula sejak seminggu sebelum masa menstruasi dimulai,
atau lazim dikenal dengan istilah PMS (Premenstrual Syndrome).
Selain bad mood, hal lain yang seringkali terjadi adalah perubahan kondisi tubuh,
seperti sakit kepala, mudah lelah dan kram atau nyeri perut pada hari-hari pertama
siklus menstruasi dimulai. Sebagian wanita juga merasakan gejala lainnya seperti
payudara yang membengkak, atau bahkan menjadi lebih lembut dari biasanya.
Kondisi ini hanya bersifat sementara, dan seiring bertambahnya hari, tubuh akan
kembali berstamina.
Bagi sebagian orang, melakukan hubungan seks saat menstruasi terjadi terdengar
menjijikkan dan tidak seksi. Namun, bagi sebagian lainnya, berhubungan intim
saat menstruasi justru menggairahkan. Lantas, apakah berhubungan seks saat
menstruasi berbahaya bagi kesehatan? Jawabannya adalah tidak.
Bahkan, berhubungan intim saat menstruasi akan menghilangkan kram atau nyeri
perut yang seringkali terjadi saat haid. Selain itu, berhubungan intim saat
memasuki siklus menstruasi juga akan membantu otak melepaskan hormon
endorfin yang ampuh menghalau bad mood.
Sehari setelah siklus menstruasi usai, wanita akan memasuki minggu menjelang
pembuahan. Pada minggu ini, level testosteron dan estrogen pada tubuh wanita
sedang meningkat pesat. Akibatnya? Wanita menjadi lebih mudah bergairah dan
terangsang, lebih berstamina, dan berada pada kondisi mood yang sangat baik.
Bagi para pasutri yang sedang dalam program hamil, berhubungan intim pada
masa ini sangat disarankan. Apa alasannya? Pada masa ini, dalam rahim wanita
berdiam ribuan telur yang siap dibuahi, dan kondisi rahim memungkinkan sperma
untuk langsung masuk ke dalam rahim.
Sayangnya, fase ini tidak berlangsung lama. Seiring bertambahnya hari, level
testosteron akan kalah dengan level progesteron. Meningkatnya level progesteron
akan membuat gairah seksualitas yang sebelumnya berada di puncak kembali
meredup dan mempengaruhi kondisi emosi.
Baca juga: Cara Menghitung Masa Subur Wanita dengan Metode Kalender
Anda tentu tidak asing lagi dengan istilah PMS atau Premenstrual
Syndrome. PMS dimulai seminggu sebelum Anda mengalami datang bulan.
Selama ini, PMS seringkali diidentikkan dengan hal-hal negatif, seperti
ketidakstabilan emosi. Ketidakstabilan emosi mencakup beberapa hal, seperti
mengidam, sensitif terhadap banyak hal, mudah depresi, selera makan yang
meningkat, hingga gairah seksualitas yang naik turun.
Gejala lain yang juga sering terjadi antara lain masalah kulit (hi, acne!), insomnia,
sembelit, dan kram perut. Penyebab dari hal-hal tersebut adalah rendahnya level
hormon estrogen yang kemudian berdampak pada rendahnya level serotonin,
yakni hormon yang menghasilkan perasaan bahagia.
Wanita atau istri saat hamil bukan menjadi halangan untuk melakukan hubungan
suami istri/hubungan seksual. Bahkan hubungan suami istri saat kehamilan baik
dilakukan pada akhir kehamilan asalkan kandungan ibu dalam kondisi sehat.
Menurut para pakar sex, waktu yang tepat untuk berhubungan intim sewaktu
hamil yaitu setelah trimester pertama hingga usia 7 bulan. Pada waktu ini, ibu
hamil sudah relaks dan lebih enakan.
Syarat melakukan hubungan seksual saat hamil
Berhubungan seks saat hamil memang kerap menjadi dilema pasangan suami
isteri. Pasalnya, saat hamil gairah seks wanita menurun, terutama saat trimester
satu dan dua, sedangkan pria tidak mengalami hal tersebut.
Berhubungan seks saat hamil boleh-boleh saja dilakukan. Hanya saja, ada
beberapa syarat yang perlu diperhatikan dalam berhubungan seks di saat hamil.
Berikut beberapa syarat berhubungan seks saat kehamilan
1) Kandungan sehat
Wanita yang mengalami kehamilan multipel yaitu kehamilan lebih dari kembar
dua disarankan tidak berhubungan seks saat hamil. Menurut Bagazi, risiko
berhubungan seks cukup tinggi karena beban kehamilan juga tinggi.
4) Posisi
Posisi berhubungan saat hamil sangat penting agar tidak membahayakan janin.
Bagazi mengatakan, posisi-posisi yang melibatkan tubuh pria menindih tubuh
wanita sebaiknya dihindari. Selain itu, perubahan fisik si wanita saat hamil juga
membutuhkan kesabaran dari pria agar tidak melakukan gerakan-gerakan yang
terlalu cepat dan kuat.
Seks oral yang dilakukan pada wanita dapat membahayakan. Saat hamil,
pembuluh darah wanita terbuka karena pengaruh hormon estrogen. Pembuluh
darah yang terbuka rentan mengalami infeksi bakteri yang berasal dari liur. Selain
itu, sedikit tiupan saja dapat memicu penyumbatan pembuluh darah yang
mengakibatkan kematian mendadak.
6) Orgasme
Seks boleh dilakukan asal kehamilan dalam kondisi sehat dan kuat. Saat hamil
seks bisa dilakukan sejak trimester pertama sampai ketiga, tergantung
kenyamanan pasangan.
Berhubungan seks justru dianjurkan selama hamil, bahkan lebih baik lagi bila
Anda bisa sampai mencapai orgasme. Orgasme pada ibu hamil bisa membuat
tubuh menjadi lebih rileks dan bisa mengurangi rasa tidak nyaman selama
kehamilan, misalnya mual dan muntah, kaki bengkak, otot menjadi kaku, hingga
perasaan mudah kesal atau marah. Selain itu, masih banyak lagi manfaat
berhubungan seks saat hamil, seperti:
1) Meningkatkan keintiman
Seks tak hanya bisa memenuhi kebutuhan biologis saja, melainkan juga bisa
meningkatkan keintiman pasangan. Saat hamil mungkin kemesraan akan sedikit
berkurang karena cenderung lebih memperhatikan kehamilannya. Dengan
berhubungan seks maka rasa penolakan antara kedua pasangan akan terhalaukan.
Hubungan antara suami istri bisa kembali mesra seperti sebelumnya.
3) Analgesik
4) Kulit halus
6) Penghilang stress
Seiring perkembangan janin dalam perut, tubuh akan terasa kurang nyaman.
Umumnya, wanita hamil akan sering merasa pusing dan stres akibat kondisi tubuh
kurang nyaman. Salah satu cara untuk menghilangksn stress pada ibu hamil
adalah dengan melakukan hubungan seks. Seks bisa membantu melepaskan
ketegangan fisik dan mental yang ditimbulkan akibat kehamilan
2) wIstri tidak dalam keadaan sehat dan tidak terlalu lelah, lebih
dianjurkan ketika pagi hari.
Beberapa pakar kesehatan menegaskan, pada kehamilan muda usia tiga bulan atau
trimester pertama, pasutri masih harus waspada dan sebaiknya tidak melakukan
hubungan intim atau menunda hubungan intim terlebih dahulu. Hal ini
berlandaskan pada alasan karena tiga bulan pertama merupakan masa rawan di
mana janin mulai terbentuk. Kalau terkena benturan sedikit, janin rawan
keguguran. Hubungan seks di awal kehamilan mudah terjadi kontraksi. Ari-ari
belum terbentuk sehingga dapat mengakibatkan keguguran bila terjadi kontraksi
dahsyat.
Sedangkan pada usia kehamilan 7-9 bulan, frekuensi hubungan intim sebaiknya
dikurangi sampai janin berusia 9 bulan karena sangat membahayakan janin.
Pasalnya kontraksi bisa mengakibatkan pecah ketuban dan bayi dapat terinfeksi.
Sementara bila bayi harus dilahirkan, paru-parunya belum matang. Waktu yang
sangat membahayakan yaitu antara kehamilan usia 7-8 bulan.
Pada kehamilan berusia 9 bulan, bayi sudah siap untuk dilahirkan bila terjadi
kontraksi sehingga air ketuban pecah. Pada saat itu paru-paru bayi sudah matang.
Kalau bisa di atas 36 minggu, bila pecah ketuban, bayi lahir sudah aman
dilahirkan karena telah mampu bernapas di luar tubuh ibu.
Nah agar tidak sampai salah tindakan mengambil posisi hubungan intim yang
aman bagi wanita hamil, berikut posisi seks aman dalam berhubungan seks bagi
wanita hamil atau seks saat hamil:
Di usia kehamilan muda (0-12 minggu), menurut Boyke, posisi apapun masih
sangat aman dan boleh dilakukan.Jika usia kandungannya di atas 12 minggu, ada
baiknya istri mengonsultasikan ke dokter kandungan untuk melihat kondisi
kehamilannya. Biasanya dalam usia kandungan ini, posisi
menyamping (sideways), menungging (dog position), dan duduk (woman on
back) masih aman dan lebih dianjurkan untuk dilakukan. Posisi ini masih nyaman
bagi istri. Pokoknya selama dokter kandungan mengatakan aman, lakukan saja.
Jika sudah mendekati usia kehamilan 29-36 minggu (jelang persalinan), lebih
dianjurkan untuk melakukan posisi miring (spooning ) atau duduk (sitting ,woman
on top ). Doggy style /rear entry juga masih boleh, tapi kalau Si Istri merasa
perutnya keberatan atau sakit, coba tahan perutnya dengan bantal untuk
mendapatkan posisi nyaman.
Lupakan posisi missionary klasik, sebab tidak dapat dilakukan dengan keadaan
perut Anda yang sedang membesar. Berbaringlah dengan lutut ditarik dan kaki
menempel di dadanya, atau dengan kaki lurus ke atas dan bersandar pada
pasangan. Lebih nyaman, letakkan bantal di bawah.
Di posisi ini, Anda berbaring dengan posisi kaki di tepi tempat tidur. Pasangan
Anda berdiri atas kamu, didukung oleh telapak tangannya sehingga ia tidak
berbaring di atas Anda seperti dalam posisi misionaris. Pada dasarnya posisi yang
harus dihindari yaitu jangan sampai perut Anda mengalami benturan atau
menghindari posisi yang tidak nyaman bagi Anda
Pada posisi ini,perempuan di bawah dan pria di atas. Jika dilakukan saat istri
tengan hamil tentu menjadi tidak nikmat, bahkan bisa menyakitkan bagi istri
Anda, bahkan juga untuk Anda sendiri. Itu sebabnya, posisi berhubungan seksual
yang bisa dilakukan selama istri hamil adalah variasi dengan posisi menyamping,
perut istri Anda terbebas dari tindihan.
4) Posisi Seks Ibu Hamil, gaya sendok
Posisi ini dilakukan dengan tubuh berbaring menyamping, jadi pria di belakang
sang wanita dengan gaya seperti menyerok. Jadi posisinya adalah si cewek
berbaring sambil menyamping menoleh kanan atau kiri, kemudian cowok di
belakangnya melakukan penetrasi dari belakang si wanita (tetapi bukan hubungan
seksual anal. Hanya penetrasinya lewat arah belakang). Posisi ini dilakukan di
ranjang yang lembut.
Anda berbaring miring dalam posisi meringkuk. Cara ini aman bagi Anda yang
memasuki masa akhir kehamilan. ini juga sesuai dilakukan pada saat perut istri
sudah besar, atau sat istri tidak dapat berperan aktif lagi selama bercinta(seperti
pada posisi perempuan di atas).
Anda dan pasangan berbaring berdampingan dan saling berpandangan. Cara ini
sangat praktis dilakukan pada trimester ketiga kehamilan.
Anda cukup terlentang di tengah tempat tidur. Suami harus mengatur posisi untuk
setengah berbaring, agar tidak menekan tubuh Anda. Posisi ini biasanya
dikombinasikan dengan setengah duduk agar tidak monoton
Ibu hamil berlutut dan dibantu dengan meletakan bantal di bawah perutnya
dengan tujuan mengganjal, dan suami dapat melakukan penetrasi dari belakang
8) Posisi Seks Ibu Hamil, gaya berbaring menyamping dengan kaki diangkat
satu.
Posisi ini tidak menekan perut. Posisi ini mengharuskan Anda terlentang dan
membuat sikap seperti duduk. Sedang suami berlutut dengan satu kaki menahan
berat badannya. Atau gaya lainnya, Anda dapat mengangkat kedua kaki ke atas.
Beberapa wanita yang senang dengan posisi ini sebelum hamil, dapat meletakkan
kedua kaki di atas pundak suaminya untuk menciptakan multi orgasme. Bagi
Anda berjiwa petualangan, posisi setengah duduk dapat Anda coba, agar Anda
nyaman saat bercinta.
Pasutri berbaring menghadap satu sama lain. Buat berat badan dari perut
mendukung rahim pada waktu yang sama. Keintiman akan lebih terasa karena
pasutri saling berhadapan satu sama lain.
Doggy style merupakan Posisi favorit wanita hamil ini memungkinkan penetrasi
lebih dalam dan memberikan kesempatan untuk mendukung perut dan payudara
(dengan bantal). Pasangan bisa berdiri atau berlutut di belakang Sang Istri. Agar
perut tidak mendapat tekanan, istri bisa bersangga pada lutut dan tangannya,
seperti hendak merangkak. Hanya saja, jika perut istri sudah sangat besar, bisa
saja perut tetap menyentuh alas. Posisi ini juga tidak bisa dilakukan dalam tempo
lama, karena cukup melatihkan bagi istri, walau ia tidak melakukan gerakan aktif.
Keuntungannya, pembuluh darah di punggung tidak tertekan oleh berat perut.
Persis seperti posisi misionaris, hanya tanpa tekanan ke perut atau rahim. Istri
berbaring sambil mengangkat lutut ke arah dada, sedang suami berlutut di antara
kaki istri. Jika merasa lelah, istri bisa mengistirahatkan kakinya ke dada suami
sebagai tumpuan. Tempatkan bantal di bawah punggung istri agar lebih merasa
nyaman. Usahakan jangan berbaring telentang (dengan kaki lurus) terlalu lama
setelahnya, agar berat rahim tidak memblokir pembuluh darah yang masuk rahim
dan kaki istri.
15) Posisi Seks Ibu Hamil, Dr. Ruth dan Dr. Amos
Untuk posisi ini, wanita hamil berbaring telentang di ujung tempat tidur. Letakkan
satu atau kedua kaki pada bangku dekat dengan tempat tidur. Dengan posisi suami
menempel ke tempat tidur, penetrasi bisa lebih leluasa dilakukan tanpa guncangan
berarti bagi janin. Ini akan memungkinkan istri untuk bergerak bebas dan sedikit
memiringkan tubuhnya ke kiri dan kanan untuk menambah kenikmatan.
Pasangannya berlutut atau berdiri di antara kakinya, yang memungkinkannya
untuk dengan mudah mencumbu klitoris dengan jari tangan dan anggota tubuh
lainnya. Ketika pria melakukan penetrasi, tidak akan ada tekanan pada perut istri
dan mereka berdua dapat bergerak. Anda dapat mencoba dan memodifikasi posisi
ini agar hubungan intim lebih menyenangkan dan nyaman.
Posisi ini paling favorit dilakukan di tahap akhir kehamilan. Posisi istri
memunggungi suami ini sangat nyaman bagi wanita hamil karena berat dari
perutnya tidak mengganggunya saat berhubungan seks juga memungkinkan
penetrasi yang dangkal (kadang penetrasi dalam tidak membuat wanita hamil
nyaman di tahap akhir kehamilannya).
Di luar alternatif-alternatif posisi tersebut, Anda bisa juga melakukan seks non-
penetratif. Artinya, alat kelamin suami tidak perlu memasuki vagina istri. Suami
istri bisa saling memberikan seks oral atau masturbasi.
Sementara itu, seks ketika hamil dipengaruhi oleh beberapa hal yang berbeda-
beda. Hal-hal yang mempengaruhi aktivitas seksual seseorang ketika sedang
hamil, yaitu:
Di luar dari faktor-faktor tersebut, sebenarnya seks pada saat kehamilan bisa lebih
nikmat. Cairan vagina lebih meningkat dan perubahan pada area genital membuat
beberapa orang justru lebih bisa merasakan orgasme.
Yang paling penting dari semua posisi seks selama kehamilan ini adalah jangan
meletakkan berat badan ke perut ibu. Batasi tekanan di perut ibu hamil.
Apa pun posisi yang Anda berdua pilih, nikmatilah aktivitas seksual itu bersama-
sama dengan tetap memperhatikan kondisi kehamilan istri Anda.Tentu asalkan
kehamilan istri Anda dinyatakan tidak memiliki risiko apapun, Anda berdua bisa
melakukan hubungan seksual kapan pun Anda berdua menginginkannya, bahkan
sampai menjelang persalinan sekalipun. Dengan tetap menikmati aktivitas yang
satu ini bersama suami, Anda berdua bisa saling berbagi rasa takut maupun
kekhawatiran, serta stres yang mungkin muncul selama masa kehamilan.
Namun jika kehamilan istri Anda berisiko, seperti misalnya letak plasenta tidak
pada posisi yang seharusnya (plasenta previa), makalebih baik berkonsultasi dulu
dengan dokter spesialis kandungan jika Anda berdua tetap ingin bisa berhubungan
seksual. Begitu juga apabila istri mengalami perdarahan ringan, seperti keluarnya
flek-flek pada kehamilan trimester pertama, tunda dulu keinginan itu.
Perlu diketahui posisi di atas bertujuan agar Anda bisa menikmati hubungan intim
yang Anda lakukan, tanpa ada rasa tidak nyaman dan rasa risih yang pada
akhirnya mengganggu konsentrasi Anda. Terlepas dari posisi diatas anda juga
merasa tidak nyaman dengan penetrasi yang dalam.
Pada saat melakukan Anda merasa tidak nyaman, berhentilah dan jangan dipaksa.
Apabila Anda menikmatinya, silahkan bersenang senang dan semoga sukses
untuk kehamilan anda. Hubungan intim harus dilakukan dengan nyaman agar
jangan sampai terjadi kontraksi yang dahsyat untuk menghindari pecah ketuban.
Pasalnya, ketuban pecah dapat menyebabkan infeksi ke tubuh janin. Agar tidak
terjadi infeksi makanya begitu pecah ketuban harus konsultasi ke dokter. Karena
golden periodenya, 6 jam, kalau lebih dari 6 jam, harus dikasih antibiotik. Bila
tidak maka akan semakin banyak kumannya.
Masalah lain yang harus diwaspadai adalah tali pusat akan terjepit diantara bayi
dan rahim. Akibatnya dapat terjadi gawat janin. Bayi menjadi sesak dan kehabisan
oskigen karena oksigen tidak dapat masuk ke dalam tubuh bayi. Ada proses
mengisap, sehingga bayi bisa menelan air ketuban ke paru-paru. Itu yang
ditakutkan.
Selain itu, dalam situasi tertentu hubungan intim pada trimester kedua tidak
diperbolehkan khususnya pada ibu hamil dengan plasenta previa, dimana plasenta
menghalangi cervix, pelebaran cervix prematur, dan beresiko mengalami
persalinan prematur.
1) Cairan sperma tidak berbahaya untuk janin di dalam kandungan, kecuali apabila
suami menderita infeksi alat kelamin atau menderita AIDS. Namun Bagi Ibu
Hamil yang rawan terjadi keguguran (pernah mengalami flek), pada kehamilan
muda (trimester pertama) sebaiknya tidak menumpahkan sperma di dalam
vagina. Hal ini dikarenakan cairan sperma mengandung zat prostaglandin yang
dapat merangsang kontraksi otot rahim. Sebaliknya ketika menjelang kelahiran
disarankan untuk lebih sering melakukan hubungan Suami Istri, sehingga
membantu merangsang kontraksi.
2) Cairan sperma tidak dapat mengotori bayi karena dia terlindung aman dalam
kantung. Namun apabila suami menderita infeksi kelamin dan dalam pengobatan,
sebaiknya gunakan kondom bila berhubungan Suami Istri dengan istri yang
sedang hamil.
1) Suami Istri dilarang Berhubungan Suami Istri saat hamil ketika ketuban sudah
pecah,
2) Suami terinfeksi HIV atau AIDS dan berhubungan Suami Istri tidak
menggunakan kondom,
Bi(seks[ual]): Kata sifat yang merujuk pada orientasi seksual terhadap dua jenis
kelamin (gender). Orang yang berorientasi seksual demikian.
Cis(gender): Istilah yang digunakan untuk orang yang gendernya sesuai dengan
yang diberikan waktu lahir; non-transgender.
Gay: Laki2 yang berhubungan seks dan/atau romantik dengan sesama laki2, dan
menyusun identitasnya berdasarkan hal itu.
Gender adalah konsep yang merujuk pada perbedaan2 antara laki-laki dan
perempuan yang dikonstruksi secara sosial, dapat ber-ubah2 dengan berlalunya
waktu, dan amat bervariasi di dalam dan antara budaya. Diperlawankan dengan
ciri2 yang ditentukan secara biologis, gender merujuk pada perilaku yang
dipelajari dan tuntutan menaati citra seseorang tentang maskulinitas dan
femininitas. Sebagai variabel sosio-ekonomi dan politik untuk menganalisis peran,
tanggung jawab, kendala dan kesempatan, gender mempertimbangkan baik laki-
laki maupun perempuan. (A Glossary of Terms in Gender and
Sexuality, http://www.seaconsortium.net/autopagev3/fileupload/WedJuly2007-13-
25-6.pdf)
GWL: gay, waria dan lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki lainnya.
Hetero(seks[ual]): Kata sifat (adjektiva) yang merujuk pada orientasi
seksual terhadap jenis kelamin (gender) yang lain. Orang yang berorientasi
seksual demikian.
Interseks adalah istilah umum yang digunakan untuk berbagai kondisi di mana
seseorang lahir dengan anatomi seksual dan reproduksi yang tampaknya tidak
sesuai dengan definisi tipikal perempuan atau laki-laki. Umpamanya, seseorang
mungkin lahir tampak perempuan dari luar, namun memiliki anatomi tipikal laki-
laki di dalam. Atau orang dapat lahir dengan alat kelamin yang tampak di antara
tipe laki-laki dan perempuan yang umummisalnya, seorang anak perempuan
mungkin lahir dengan klitoris yang mencolok besar, atau tidak memiliki lubang
vagina, atau seorang anak laki-laki mungkin lahir dengan penis yang mencolok
kecil, atau dengan skrotum yang terbelah sehingga berbentuk lebih mirip labia.
Atau seseorang mungkin lahir dengan genetika mosaik, sehingga sebagian selnya
memiliki kromosom XX dan yang lain XY. (www.isna.org/faq/what_is_intersex)
LSL: lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki. Mencakupi gay maupun
mereka yang melakukan hubungan seks dengan sesama lelaki tanpa beridentitas
gay (narapidana, santri, pekerja seks lelaki dsb.)
Orientasi seksual: Jenis kelamin (gender) orang kepada siapa kita tertarik;
secara fisik, romantik dan/atau secara emosional. Dalam psikologi dan psikiatri
Barat dikenal orientasi seksual homoseks(ual): laki-laki (gay) dan perempuan
(lesbian) tertarik ke seseorang dengan jenis kelamin yang sama seperti dirinya,
heteroseks(ual): dikenal sebagai straight, tertarik dengan seseorang dengan jenis
kelamin yang berbeda dari diri mereka sendiri, dan biseks(ual): dapat tertarik
dengan orang dengan kelamin yang sama atau berbeda. Sering dipertukarkan
dengan istilah preferensi seksual. Istilah ini sudah merupakan yang baku dalam
peristilahan internasional dan banyak gerakan di berbagai negara. Orientasi
seksual tidak terkait dengan identitas gender.
Preferensi seksual: Jenis kelamin (gender) orang yang lebih kita sukai, baik
sama, beda atau ke-dua2nya. Sering dipertukarkan dengan orientasi seksual.
Queer: Istilah yang mencakupi LGBTI serta queer sendiri (dalam artian yang
berikut ini). Sifat, perilaku atau identitas seksual yang beda dari aturan yang
direstui oleh masyarakat (seks dalam pernikahan, untuk meneruskan keturunan,
beda umur kedua pasangan tidak banyak dst.)
SO/GI: sexual orientation and gender identity (orientasi seksual dan identitas
gender). Istilah baku yang digunakan oleh banyak pihak untuk merujuk pada dua
dimensi orang yang berpotensi menimbulkan diskriminasi dan pelanggaran HAM
lainnya.
Wadam (wanita Adam): Istilah untuk transgender yang banyak dipakai antara
akhir tahun 1960-an hingga tahun 1980.
WSW: women who have sex women (perempuan yang berhubungan seks dengan
perempuan)
GANGGUAN PADA HUBUNGAN SEKSUAL
Penyimpangan seksual pada orang dewasa
Beberapa bentuk penyimpangan seksual atau deviasi seksual yang dapat
dijumpai dimasyarakat antara lain:
1. Pedophilia
Seorang dewasa yang mendapat kepuasan sex dari hubungan dengan
anak-anak
2. Exhibitionisme
Seseorang yang mendapat kepuasan sex dengan memperlihatkan
genitalianya pada orang lain , yang tidak ingin melihatnya. Pria >
Wanita
3. Fetitisme
Kepuasan seksual dicapai dengan menggunakan benda seks sepatu
tinggi, pakaian dalam, stocking, atau lainnya. Disfungsi ini dapat
disebabkan antara lain karena eksperimen seksual yang normal dan
bedah pergantian kelamin.
4. Transvestisme
Mendapatkan kepuasan sex dengan memakai pakaian dari sex yang
berlawanan.
Dimulai pada waktu anak-anak
Ketidak puasan orangtua dengan jenis kelamin anak
5. Transsksualisme
Bentuk penyimpangan seksual ditandai dengan perasaan tidak senang
terhadap alat kelaminnya, adanya keinginan untuk berganti kelamin.
6. Voyerisme/skopofilia
Mendapat kepuasan sex dengan melihat orang telanjang (Pepping Tom)
7. Masokisme
Kebalikan dari sadisme: seseorang yang mendapat kepuasan sex dengan
siksaan fisik/mental
8. Sadisme
Mendapat kepuasan sex dengan menyiksa partnernya secara
fisik/psikologis, karena perkosaan atau pendidikan yang salah
9. Homoseksual dan lesbianisme
Tertarik pada sex yang sama atau melakukan hubungan sex dengan
yang sejenis. laki-laki:Gay, wanita:lesbian
10. Zoofilia
Kepuasan seksual dicapai dengan menggunakan abjek binatang
11. Sodomi
Kepuasan seksual dicapai dengan hubungan melalui anus
12. Nekropilia
Kepuasan seksual dicapai dengan menggunakan objek mayat
13. Nekropilia
Kepuasan seksual dicapai dengan menggunakan objek mayat
KEHAMILAN
Pembuahan atau fertilisasi adalah peleburan dua gamet yang dapat berupa nukleus
atau sel-sel bernukleus untuk membentuk sel tunggal (zigot) atau peleburan
nukleus. Biasanya melibatkan penggabungan dan penyatuan bahan nucleus
Pembuahan, proses penyatuan gamet pria dan wanita,terjadi di ampulla tuba
fallopi. Bagian ini adalah bagian terluas dari saluran telur dan terletak dekat
dengan ovarium. Spermatozoa dapat bertahan hidup di dalam saluran reproduksi
wanita selama kira-kira 24 jam. Spermatozoa bergerak cepat dari vagina ke rahim
dan selanjutnya masuk ke dalam saluran telur. Pergerakan naik ini disebabkan
oleh kontraksi otot-otot uterus dan tuba. Perlu diingat bahwa pada saat sampai di
saluran kelamin wanita, spermatozoa belum mampu menbuahi oosit. Mereka
harus mengalami kapasitasi dan reaksi akrosom. Pada umumnya, pembuahan
mungkin saja terjadi dalam rentang satu minggu setelah calon ibu selesai haid atau
14 hari sebelum siklus haid berikutnya. Dengan kata lain, inilah masa subur calon
ibu. Dalam 7 10 hari berikutnya, sel telur yang sudah dibuahi akan tertanam
(implantasi) pada dinding rahim.
A.PENGERTIAN
Fertilisasi/konsepsi
Konsepsi didefenisikan sebagai pertemuan antara sperma dan sel telur yang
menandai awal kehamilan. Peristiwa ini merupakan rangkaian kejadian yang
meliputi pembentukan gamet (sel telur dan sperma), ovulasi (pelepasan telur),
pengabungan gamet dan implantasi embrio didalam uterus. Ovum
ovum merupakan sel terbesar pada badan manusia. Setiap bulan satu ovum atau
kadang-kadang lebih menjadi matur, dengan sebuah penjamu mengelilingi
sel pendukung. Saat ovulasi, ovum keluar dari folikel ovarium yang pecah. Ovum
tidak dapat berjalan sendiri. Ovum dianggap subur selama 24 jam setelah ovulasi.
Apabila tidak difertilisasi oleh sperma, ovum berdegenerasi dan direabsorpsi.
Pada waktu ovulasi sel telur yang telah masak dilepaskan dari ovarium. Dengan
gerakan seperti menyapu oleh fimbria tuba uterina, ia ditangkap infundibulum.
Selanjutnya ia masuk kedalam ampulae sebagai hasil gerakan silia dan kontraksi
otot. Sebuah ovum mungkin ditangkap /masuk kedalam infundibulum tuba yang
berlawanan. Keadaan ini disebut migrasi eksterna.ovum biasanya dibuahi dalam
12 jam setelah ovulasi dan akan mati dalam 12 jam bila tidak segera dibuahi. Pada
saat coitus kira-kira 3-5 cc semen ditumpahkan kedalam fornik posterior, dengan
jumlah spermatozoa sekitar 200-500 juta. Dengan gerakan ekornya sperma masuk
kedalam kanalis servialis. Di dalam rongga uterus dan tuba gerakan sperma
terutama disebab kan oleh kontraksi otot-otot pada organ tersebut. Spermatozoa
,kira-kira 1 jam setelah coitus. Ampula tuba merupakan tempat terjadinya
fertilisasi. Hanta beberapa ratus sperma yang bisa mencapai tempat ini. Sebagian
besar mati sebagai akibat keasaman vagina, sebagian lagi hilang/ mati dalam
perjalanan. Sperma dapat bertahan dalam saluran reproduksi wanita sampai empat
hari.
FERTILISASI
penghamilan(fertilisasi) adalah terjadinya pertemuan dan persenyawaan antara sel
mani dan sel telur. Konsepsi/ fertilisasi/pembuahan adalah suatu peristiwa
penyatuan antara sel mani dengan sel telur dituba fallopi (rustam
mochtar,1998:18). Sedangkan menurut (manuaba,1998:99) konsepsi
/fertilisasi/pembuahan adalah pertemuan inti ovum dengan inti spermatozoa dan
membentuk zigot. Jadi Fertilisasi adalah proses peleburan/ penyatuan antara satu
sel sperma dengan satu sel telur (ovum) yang sudah matang dan membentuk zigot
yang umumnya terjadi pada sepertiga dari panjang saluran telur yaitu di ampulla
tuba fallopi.Bagian ini adalah bagian terluas dari saluran telur dan terletak dekat
dengan ovarium. Untuk terjadinya setiap kehamilan harus ada:
Spermatozoa bergerak cepat dari vagina ke rahim dan selanjutnya masuk ke dalam
saluran telur. Pergerakan naik ini disebabkan oleh kontraksi otot-otot uterus dan
tuba. Perlu diingat bahwa pada saat sampai di saluran kelamin wanita,
spermatozoa belum mampu menbuahi oosit. Mereka harus mengalami kapasitasi
dan reaksi akrosom. Kapasitasi adalah suatu masa penyesuaian di dalam saluran
reproduksi wanita, yang pada manusia berlangsung kira-kira 7 jam. Selama waktu
itu, suatu selubung glikoprotein dari protein-protein plasma semen dibuang dari
selaput plasma, yang membungkus daerah akrosom spermatozoa. Hanya sperma
yang mengalami kapasitasi yang dapat melewati sel korona dan mengalami reaksi
akrosom. Reaksi akrosom terjadi setelah penempelan ke zona pellusida dan
diinduksi oleh protein-protein zona. Reaksi ini berpuncak pada pelepasan enzim
enzim yang diperlukan untuk menembus zona pelusida, antara lain akrosin dan
zat-zat serupa tripsin.
IMPLANTASI
Nidasi atau impalntasi adalah peristiwa tertanamnya/ bersarangnya sel telur yang
telah dibuahi(fertilized egg) kedalam endometrium, Atau Implantasi adalah
masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium terjadi pada
hari ke 6 (blastula). Sel telur yang telah dibuahi(zigot)akan segera membelah
dirimembentuk bola padat terdiri atas sel sel anak yang lebih kecil yang disebut
blastomer. Pada hari ketiga, bola tersebut terdiri atas 16 sel blastomer dan
disebut morula.pada hari ke 4 didalam bola tersebut mulai terbentuk rongga,
bangunan ini disebut blastula.
Proses terjadinya Implantasi, Implantasi adalah proses bersarangnya blastosis
dalam rahim, sehingga terjadi hubungan antara selaput ekstra embrionik dengan
selaput lendir rahim. Pada reptilia, unggas bertelur, implantasi berarti proses
melekatnya blastosis pada kuning telur oleh karena embrio berkembang di luar
tubuh induk. Pada waktu terjadi implantasi, blastosis berperan aktif. Dengan
teknik sinematografi dapat diperlihatkan bahwa dari blastosis ada penjuluran kaki
palsu menembus lapisan epitel rahim. Pada stadium progestasi, rahim mampu
mengimplantasi sepotong jaringan otot / tumor. Keadaan ini menunjukkan bahwa
rahim juga aktif pada waktu implantasi. Sinkronisasi antara blastosis dan kesiapan
endometrium merupakan faktor penting untuk kesempurnaan implantasi.
keterlambatan perkembangan atau keterlambatan blastosis masuk ke dalam rahim
atau endometrium belum siap menerima blastosis mengakibatkan kegagalan
implantasi. Sinkronisasi antara blastosis dan keadaan rahim penting pada proses
pelaksanaan transfer embrio. Menjelang terjadi implantasi, zona pelusida lenyap
dengan jalan lisis. Sebelum implantasi, cairan blastosul mengandung banyak ion
kalium dan bikarbonat. Bahan ini berasal dari cairan rahim. Setelah terjadi
implantasi, jumlah kalium dan bikarbonat berkurang, sehingga sama dengan kadar
yang terdapat di dalam serum induk. Tetapi kadar protein dan glukosa fosfor serta
klori yang mula-mula rendah menjadi tinggi, sehingga mencapai kadar seperti di
dalam serum induk. Menurunnya kadar bikarbonat mungkin akibat meningkatnya
kadar ensim karbonik anhidrase di dalam endometrium rahim. Kadar ensim
meningkat menyebabkan asam karbonat terurai menjadi CO2 dan O2 yang akan
dikeluarkan melalui peredaran darah induk. Pelepasan bikarbonat dari blatosis
mempermudah tropoblas melekat pada selaput lendir rahim, dengan demikian
memperlancar implantasi. Setelah zona pellusida lenyap, sel-sel tropoblas
langsung berhadapan dengan epitel rahim dan sel-sel tersebut berproliferasi.
Pada saat itu blastosis berubah menjadi semacam gelembung, panjangnya bisa
lebih dari beberapa sentimeter dan cakram embrio berupa suatu penebalan
dibagian tengah gelembung tersebut
Perkembangan Fetus dari minggu perminggu
Minggu ke-1 :
Minggu ini sebenarnya masih periode menstruasi, bahkan pembuahan pun belum
terjadi. Sebab tanggal perkiraan kelahiran si kecil dihitung berdasarkan hari
pertama haid terakhir Anda. Proses pembentukan antara sperma dan telur yang
memberikan informasi kepada tubuh bahwa telah ada calon bayi dalam rahim.
Saat ini janin sudah memiliki segala bekal genetik, sebuah kombinasi unik berupa
46 jenis kromosom manusia. Selama masa ini, yang dibutuhkan hanyalah nutrisi
(melalui ibu) dan oksigen. Sel2 telur yang berada didalam rahim, berbentuk
seperti lingkaran sinar yg mengelilingi matahariSel ini akan bertemu dengan sel2
sperma dan memulai proses pembuahan.
5 juta sel sperma sekaligus berenang menuju tujuan akhir mereka yaitu menuju sel
telur yang bersembunyi pada saluran sel telur. Walaupun pasukan sel sperma ini
sangat banyak, tetapi pada akhirnya hanya 1 sel saja yang bisa menembus indung
telur.
Minggu ke-2 : Pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua. Sel telur yang telah dibuahi
membelah dua 30 jam setelah dibuahi. Sambil terus membelah, sel telur bergerak di
dalam lubang falopi menuju rahim. Setelah membelah menjadi 32, sel telur disebut
morula. Sel-sel mulai berkembang dan terbagi kira-kira dua kali sehari sehingga pada
hari yang ke-12 jumlahnya telah bertambah dan membantu blastocyst terpaut pada
endometrium
Minggu 3: Sampai usia kehamilan 3 minggu, Anda mungkin belum sadar jika
sedang mengandung. Sel telur yang telah membelah menjadi ratusan akan
menempel pada dinding rahim disebut blastosit. Ukurannya sangat kecil,
berdiameter 0,1-0,2 mm.
Minggu ke-5 :
Terbentuk 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm. Ectoderm adalah
lapisan yang paling atas yang akan membentuk system saraf pada janin tersebut
yang seterusnya membentuk otak, tulang belakang, kulit serta rambut. Lapisan
Mesoderm berada pada lapisan tengah yang akan membentuk organ jantung, buah
pinggang, tulang dan organ reproduktif. Lapisan Endoderm yaitu lapisan paling
dalam yang akan membentuk usus, hati, pankreas dan pundi kencing.
Minggu ke-7 :
Akhir minggu ketujuh, panjangnya sekitar 5-13 mm dan beratnya 0,8 gram, kira-
kira sebesar biji kacang hijau. Pucuk lengan mulai membelah menjadi bagian
bahu dan tangan yang mungil. Jantung telah dibagi menjadi bilik kanan dan bilik
kiri, begitu pula dengan saluran udara yang terdapat di dalam paru-paru
Minggu ke 8
Panjang kira-kira 14-20 mm. Banyak perubahan yang terjadi pada bayi Anda. Jika
Anda bisa melihat , ujung hidung dan kelopak mata mulai berkembang, begitu
pula telinga. Brochi, saluran yang menghubungkan paru-paru dengan
tenggorokan, mulai bercabang. Lengan semakin membesar dan ia memiliki siku.
Semua ini terjadi hanya dalam 6 minggu setelah pembuahan. bayi sudah mulai
terbentuk diantaranya pembentukan lubang hidung, bibir, mulut serta lidah.
Matanya juga sudah kelihatan berada dibawah membran kulit yang tipis. Anggota
tangan serta kaki juga terbentuk walaupun belum sempurna
Minggu ke-9 : Telinga bagian luar mulai terbentuk, kaki dan tangan terus
berkembang berikut jari kaki dan tangan mulai tampak. Ia mulai bergerak
walaupun Anda tak merasakannya. Dengan Doppler, Anda bisa mendengar detak
jantungnya. Minggu ini, panjangnya sekitar 22-30 mm dan beratnya sekitar 4
gram.
Minggu ke-10 : Semua organ penting yang telah terbentuk mulai bekerjasama.
Pertumbuhan otak meningkat dengan cepat, hampir 250.000 sel saraf baru
diproduksi setiap menit. Ia mulai tampak seperti manusia kecil dengan panjang
32-43 mm dan berat 7 gram.
Minggu ke-11 : Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik rambut, kuku
jari tangan dan kakinya mulai tumbuh. Sesekali di usia ini janin sudah menguap.
Gerakan demi gerakan kaki dan tangan, termasuk gerakan menggeliat, meluruskan
tubuh dan menundukkan kepala, sudah bisa dirasakan ibu. Bahkan, janin kini
sudah bisa mengubah posisinya dengan berputar, memanjang, bergelung, atau
malah jumpalitan yang kerap terasa menyakitkan sekaligus memberi sensasi
kebahagiaan tersendiri.
Minggu ke-12 : Bentuk wajah bayi lengkap, ada dagu dan hidung kecil. Jari-jari
tangan dan kaki yang mungil terpisah penuh. Usus bayi telah berada di dalam
rongga perut. Akibat meningkatnya volume darah ibu, detak jantung janin bisa
jadi meningkat. Panjangnya sekitar 63 mm dan beratnya 14 gram. Mulai proses
penyempurnaan seluruh organ tubuh. Bayi membesar beberapa millimeter setiap
hari. Jari kaki dan tangan mulai terbentuk termasuk telinga dan kelopak mata.
Minggu ke-15 : Tulang dan sumsum tulang di dalam sistem kerangka terus
berkembang. Jika bayi Anda perempuan, ovarium mulai menghasilkan jutaan sel
telur pada minggu ini. Kulit bayi masih sangat tipis sehingga pembuluh darahnya
kelihatan. Akhir minggu ini, beratnya 49 gram dan panjang 113 mm. Bayi sudah
mampu menggenggam tangannya dan mengisap ibu jari. Kelopak matanya masih
tertutup
Minggu ke-18 : Mulailah bersenandung sebab janin sudah bisa mendengar pada
minggu ini. Ia pun bisa terkejut bila mendengar suara keras. Mata bayi pun
berkembang. Ia akan mengetahui adanya cahaya jika Anda menempelkan senter
yang menyala di perut. Panjangnya sudah 14 cm dan beratnya 140 gram. Bayi
sudah bisa melihat cahaya yang masuk melalui dinding rahim ibu. Hormon
Estrogen dan Progesteron semakin meningkat.
Minggu ke-19 : Tubuh bayi diselimuti vernix caseosa, semacam lapisan lilin yang
melindungi kulit dari luka. Otak bayi telah mencapai jutaan saraf motorik
karenanya ia mampu membuat gerakan sadar seperti menghisap jempol. Beratnya
226 gram dengan panjang hampir 16 cm.
Minggu ke-20 : Setengah perjalanan telah dilalui. Kini, beratnya mencapai 260
gram dan panjangnya 14-16 cm. Dibawah lapisan vernix, kulit bayi mulai
membuat lapisan dermis, epidermis dan subcutaneous. kuku tumbuh pada minggu
ini. Proses penyempurnaan paru-paru dan system pernafasan. Pigmen kulit mulai
terlihat
Minggu ke-21 : Usus bayi telah cukup berkembang sehingga ia sudah mampu
menyerap atau menelan gula dari cairan lalu dilanjutkan melalui sistem
pencernaan manuju usus besar. Gerakan bayi semakin pelan karena beratnya
sudah 340 gram dan panjangnya 20 cm
Minggu ke-22 : Indera yang akan digunakan bayi untuk belajar berkembang setiap
hari. Setiap minggu, wajahnya semakin mirip seperti saat dilahirkan.
Perbandingan kepala dan tubuh semakin proporsional
Minggu ke-23 :
Meski lemak semakin bertumpuk di dalam tubuh bayi, kulitnya masih kendur
sehingga tampak keriput. Ini karena produksi sel kulit lebih banyak dibandingkan
lemak. Ia memiliki kebiasaaan "berolahraga", menggerakkan otot jari-jari tangan
dan kaki, lengan dan kaki secara teratur. Beratnya hampir 450 gram. Tangan dan
kaki bayi telah terbentuk dengan sempurna, jari juga terbentuk sempurna.
Minggu ke-24 : Paru-paru mulai mengambil oksigen meski bayi masih menerima
oksigen dari plasenta. Untuk persiapan hidup di luar rahim, paru-paru bayi mulai
menghasilkan surfaktan yang menjaga kantung udara tetap mengembang Kulit
bayi mulai menebal
Minggu ke-26 : Bayi sudah bisa mengedipkan matanya selain itu retina matanya
telah mulai terbentuk. Aktifitas otaknya yang berkaitan dengan pendengarannya
dan pengelihatannya sudah berfungsi, bunda dapat memulai memperdengarkan
lagu yang ringan dan mencoba untuk memberi cahaya lebih disekitar perut,
mungkin bunda akan merasakan anggukan kepala si kecil. Berat badan bayi sudah
mencapai 750-780gram, sedangkan tingginya 35-38 cm.
Minggu ke-27 : Minggu pertama trimester ketiga, paru-paru, hati dan sistem
kekebalan tubuh masih harus dimatangkan. Namun jika ia dilahirkan, memiliki
peluang 85% untuk bertahan. Indra perasa mulai terbentuk. Bayi juga sudah
pandai mengisap ibu jari dan menelan air ketuban yang mengelilinginya. Berat
umum bayi seusia si kecil 870-890 gram dengan tinggi badan 36-38 cm.
Minggu ke-28 : Minggu ini beratnya 1100 gram dan panjangnya 25 cm. Otak bayi
semakin berkembang dan meluas. Lapisan lemak pun semakin berkembang dan
rambutnya terus tumbuh.Lemak dalam badan mulai bertambah. Walaupun
gerakan bayi sudah mulai terbatas karena beratnya yang semakin bertambah,
namun matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat cahaya melalui dinding
perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke bawah. Paru-parunya belum
sempurna, namun jika saat ini ia terlahir ke dunia, si kecil kemungkinan besar
telah dapat bertahan hidup.
Minggu ke-30 : Lemak dan berat badan bayi terus bertambah sehingga bobot bayi
sekarang sekitar 1400 gram dan panjangnya 27 cm. Karena ia semakin besar,
gerakannya semakin terasa. Mata indah bayi sudah mulai bergerak dari satu sisi
ke sisi yang lain dan dia sudah mulai belajar untuk membuka dan menutup
matanya. Saat ini waktu yang terbaik bagi bunda untuk menyenteri perut dan
menggerak-gerakan senter tersebut maka mata bayi sudah bisa mengikuti ke arah
mana senter tersebut bersinar.cairan ketuban (amniotic fluid) di rahim bunda
semakin berkurang. Kini si kecil pun sudah mulai memproduksi air mata. Berat
badan bayi 1510-1550 gram, dengan tinggi 39-40 cm.
Minggu ke-31 : Plasenta masih memberikan nutrisi yang dibutuhkan bayi. Aliran
darah di plasenta memungkinkan bayi menghasilkan air seni. Ia berkemih hampir
sebanyak 500 ml sehari di dalam air ketuban. Perkembangan fisik bayi sudah
mulai melambat pada fase ini, hanya berat badan bayilah yang akan bertambah.
Selain itu lapisan lemak akan semakin bertambah dibawah jaringan kulitnya.
Tulang pada tubuh bayi sudah mulai mengeras, berkembang dan mulai memadat
dengan zat-zat penting seperti kalsium, zat besi, fosfor. Berkebalikan dengan
perkembangan fisiknya, pada fase ini perkembangan otaknyalah yang berkembang
dengan sangat pesat dengan menghasilkan bermilyar sel. Apabila diperdengarkan
musik, bayi akan bergerak. Berat badan bayi 1550-1560 gram dengan tinggi 41-43
cm.
Minggu ke-32 : Jari tangan dan kaki telah tumbuh sempurna, begitu pula dengan
bulu mata, alis dan rambut di kepala bayi yang semakin jelas. Lanugo yang
menutupi tubuh bayi mulai rontok tetapi sebagian masih ada di bahu dan
punggung saat dilahirkan. Dengan berat 1800 gram dan panjang 29 cm,
kemampuan untuk bertahan hidup di luar rahim sudah lebih baik apabila di
dilahirkan pada minggu ini. Kulit bayi semakin merah, kelopak matanya juga
telah terbuka dan system pendengaran telah terbentuk dengan sempurna. Kuku
dari jari mungil tangan dan kaki si kecil sudah lengkap dan sempurna. Rambutnya
pun semakin banyak dan semakin panjang. Bayi sudah mulai bisa bermimpi, .
Minggu ke-33 : Bayi telah memiliki bentuk wajah yang menyerupai ayah dan
ibunya. Otak bayi semakin pesat berkembang. Pada saat ini juga otak bayi sudah
mulai bisa berkoordinasi antara lain, bayi sudah menghisap jempolnya dan sudah
bisa menelan. Walaupun tulang-tulang bayi sudah semakin mengeras tetapi otot-
otot bayi belum benar-benar bersatu. Bayi sudah bisa mengambil nafas dalam-
dalam walaupun nafasnya masih di dalam air. Apabila bayinya laki-laki maka
testis bayi sudah mulai turun dari perut menuju skrotum. Berat badan bayi 1800-
1900 gram, dengan tinggi badan sekitar 43-45 cm.
Minggu ke-34 : bayi berada di pintu rahim. Bayi sudah dapat membuka dan
menutup mata apabila mengantuk dan tidur, bayi juga sudah mulai mengedipkan
matanya. Tubuh bunda sedang mengirimkan antibodi melalui darah bunda ke
dalam darah bayi yang berfungsi sebagai sistem kekebalan tubuhnya dan proses
ini akan tetap terus berlangsung bahkan lebih rinci pada saat bunda mulai
menyusui. Berat Badan bayi 2000-2010 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-46
cm.
Minggu ke-35 : Pendengaran bayi sudah berfungsi secara sempurna. Lemak dari
tubuh bayi sudah mulai memadat pada bagian kaki dan tangannya, lapisan lemak
ini berfungsi untuk memberikan kehangatan pada tubuhnya. Bayi sudah semakin
membesar dan sudah mulai memenuhi rahim bunda. Apabila bayi bunda laki-laki
maka di bulan ini testisnya telah sempurna. Berat badan bayi 2300-2350 gram,
dengan tinggi badan sekitar 45-47 cm.
Minggu ke-36 : Kulit bayi sudah semakin halus dan sudah menjadi kulit bayi.
Lapisan lemak sudah mulai mengisi bagian lengan dan betis dari bayi. Ginjal dari
bayi sudah bekerja dengan baik dan livernya pun telah memproduksi kotoran. Saat
ini paru-paru bayi sudah bekerja baik bahkan sudah siap bertemu dengan mama
dan papa. Berat badan bayi 2400-2450 gram, dengan tinggi badan 47-48 cm.
Minggu ke-37 : Kepala bayi turun ke ruang pelvik. Bentuk bayi semakin
membulat dan kulitnya menjadi merah jambu. Rambutnya tumbuh dengan lebat
dan bertambah 5cm. Kuku terbentuk dengan sempurna. Bayi sudah bisa melihat
adanya cahaya diluar rahim. Bayi pada saat ini sedang belajar untuk mengenal
aktifitas harian, selain itu bayi juga sedang belajar untuk melakukan pernafasan
walaupun pernafasannya masih dilakukan di dalam air. Berat badan bayi di
minggu ini 2700-2800 gram, dengan tinggi 48-49 cm
Minggu ke-38 hingga minggu ke-40 : Proses pembentukan telah berakhir dan bayi
siap dilahirkan.
ADAPTASI FISIK IBU HAMIL
1. Uterus
a) Ukuran
Untuk akomodasi pertumbuhan janin,rahim membesar akibat hipertrofi dan
hiperplasi otot polos rahim, serabut-serabut kolagenya menjadi higroskopik,
endometrium menjadi desidua. Ukuran pada kehamilan cukup bulan adalah
302520 cm dengan kapasitas lebih dari 4000cc.
b) Berat
Berat uterus naik secara luar biasa dari 30 gram 1000 gram pada akhir kehamilan
(40 minggu).
c) Bentuk dan konsistensi
Pada bulan-bulan pertama kehamilan, bentuk rahim seperti buah alpukat. Pada
kehamilan empat bulanberbentuk bulat, sedangkan pada akhir kehamilan
berbentuk bujur telur. Ukuran rahim kira-kira sebe sar telur ayaam ,pada
kehamilan dua bulan sebesar telur bebek , dan kehamilan tiga bulan sebesar telur
angsa . pada minggu pertama, isthmus rahim hipertrofi dan bertambah panjang
sehingga bila diraba terasa lebih panjang dan terasa lebih lunak (soft),keadaan ini
disebut tanda hegar. Pada kehamilan lima bulan ,rahim teraba seperti terisi cairan
ketuban dan dindingrahim terasa tipis . halite karena bagian-bagian janindapat
diraba melalui dinding perut dan dinding rahim .
d) Posisi rahim
1. Pada permulaan kehamilan, dalam letak antefleksi atau retofleksi
2. Pada empat bulan kehamilan ,rahim tetap berada dalam rongga pelvis.
3. Setelah itu, mulai memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya dapat
mencapai batas hati.
4. Rahim yang hamil biasanya mobilitasnya, lebih mengisi rongga abdomen kanan
atau kiri (Rustan Mochtar,1998:36).
e) Vaskularisasi
Arteri uterin dan arteri ovarika bertambah dalam diameter panjang dan anak-anak
cabangnya . pembuluh darah balik (vena) mengembang dan betambah
(Rustam Mochtar,1998:36).
f) Gambaran besarnya rahim dan tuanya kehamilan .
1. Pada kehamilan 16 minggu , kavum uteri seluruhnya diisi oleh amnion dimana
desidua kapsularis dan desidua vera (parietalis) telah menjadi satu . tinggi fundus
uteri terletak antara pertengahan simfisis dan pusat. Plasenta telah terbentuk
seluruhnya .
2. Pada kehamilan 20 minggu, tinggi fundus uteri terletak 2-3 jari dibawah pusat .
3. Pada kehamilan 24 minggu tinggi fundus uteri terletak setinggi pusat .
4. Pada kehamilan 28 minggu, tinggi fundus uteri terletak 2-3 jari di atas
pusat.menurut Spiegelberg, pada umur kehamilan ini, fundus uteri dari simfisis
adalah 26,7 cm diatas simfisis.
5. Pada kehamilan 36 minggu, tinggi fundus uteri terletak 3 jari dibawah prosesus
sifoideus.
6. Pada kehamilan 40 minggu, tinggi fundus uteri terletak sama dengan 8 bulan,
tetapi melebar kesamping yaitu terletak diantara pertengahan pusat dan prosesus
sifoideus (rustam moctar,1998:52).(Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan ,Vivian
Nanny Lia Dewi dan Tri Sunarsih2014:89-91).
2. Serviks Uteri
Serviks bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak (soft) yang disebut
dengan tanda goodell.kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan banyak
cairan mukus. Ole karena pertambahan dan pelebaran pembuluh darah , warnanya
menjadi livid yang disebut yanda Chadwic (rustam mochtar,1998:35). .(Asuhan
Kehamilan untuk Kebidanan ,Vivian Nanny Lia Dewi dan Tri Sunarsih2014:89-
91 )
Terjadi hiperkularisasi dan pelunakan pada serviks peningkatan hormone
estrogen dan progesterone. Peningkata lender serviks yang disebut dengan
operculum. Kerapuhan meningkat sehingga mudah berdarah saat melakukan
senggama .(Asuhan kebidanan pada kehamilan fisiologi Ummi
Hani,Jiarti Kusbandiyah,Marjati,Rita Yulifah2014:52 )
3. Ovarium (indung telur)
Saat ovulasi terhenti masih terdapat korpus luteum graviditas sampai
terbentuknya plasenta yang mengambil alih pengeluara estrogen dan progestoren
(kira-kira pada kehmilan 16 minggu dan korpus luteum graviditas berdeameter
kurang lebih3 cm). kadar relaksin di sirkulasi maternal dapat di tentukan dan
meningkat dalam trimester pertama . relaksin mempunyai pengaruh menenangkan
hinga pertumbuhan janin menjadi baik hingga aterm(Rutam mochtar ,1998:35).
.(Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan ,Vivian Nanny Lia Dewi dan Tri
Sunarsih2014:89-91 )
Tidak terjadipembentukan folikel baru dan hanya terlihat perkembangan diri
korpus luteum . (Asuhan kebidanan pada kehamilan fisiologi Ummi
Hani,Jiarti Kusbandiyah,Marjati,Rita Yulifah2014:52
4. Vagina dan Vulva
Vagina dan vulva mengalami perubaha karena pengaruh estrogen. Akibat
dari hipervaskularisasi , vagina dan vulva terlihat lebih merah atau kebiruan.
Warna livid pada vagina atau portio serviks di sebt tanda Chadwick (Rustam
Mochtar,1998:35).(Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan ,Vivian Nanny Lia Dewi
dan Tri Sunarsih2014:89-91 )
Terjadi peningkatan prodiksi lender oleh mukosa vagina, hipervaskularisasi
pada vagina . (Asuhan kebidanan pada kehamilan fisiologi Ummi Hani,Jiarti
Kusbandiyah,Marjati,Rita Yulifah2014:52)
B. SISTEM PAYUDARA
C. SISTEM ENDOKRIN
D. SISTEM KEKEBALAN/IMUN
Sistem imun adalah suatu organisasi yang terdiri atas sel-sel dan molekul-
molekul yang memiliki paranan khusus dalam menciptakan suatu sistem
pertahanan tubuh terhadap infeksi atau benda asing. Terdapat dua jenis respons
imun yang berbeda secara fundamental, yaitu (1) respons yang
bersifatinnate (alami / non spesifik), yang berarti bahwa respons imun tersebut
akan selalu sama seberapa pun seringnya antigen tersebut masuk ke dalam tubuh;
dan (2) respons yang bersifat adaptif (didapat/spesifik), yang berarti bahwa akan
terjadi perubahan respons imun menjadi lebih adekuat seiring dengan semakin
seringnya antigen tersebut masuk ke dalam tubuh. (Prawirohardjo, Sarwono:
2010, 98).
Ibu hamil sangat peka terhadap terjadinya infeksi dari berbagai
mikroorganisme. Secara fisiologik sistem imun pada ibu hamil menurun,
kemungkinan sebagai akibat dari toleransi sistem imun ibu terhadap bayi yang
merupakan jaringan semi-alogenik, meskipun tidak memberikan pengaruh secara
klinik. Bayi intra uterin baru membentuk sistem imun pada usia kemahilan sekitar
12 minggu, kemudian meningkat dan pada kehamilan 26 minggu hampir sama
dengan sistem imun pada ibu hamil itu sendiri. Pada perinatal bayi mendapat
antibodi yang dimiliki oleh ibu, tetapi setelah 2 bulan antibodi akan menurun.
Secara anatomik dan fisiologik ibu hamil juga mengalami perubahan, misalnya
pada ginjal dan saluran kencing sehingga mempermudah terjadinya
infeksi (Sarwono, 2010).
Perubahan sistem kekebalan tubuh pada ibu hamil pada trimester I, II, dan III :
Trimester I:
Peningkatan pH sekresi vagina wanita hamil membuat wanita tersebut lebih
rentan terhadap infeksi vagina. Sistem pertahanan tubuh ibu selama kehamilan
akan tetap utuh, kadar imunoglobulin dalam kehamilan tidak berubah.
Pada ibu hamil yang terkena virus Parvovirus, saat pemeriksaan darah akan
didapatkan Ig M antibodi dalam 10-12 hari setelah infeksi, dan menetap 3-6
bulan.
Ig G akan positif beberapa hari setelah Ig M positif menetap seumur hidup. Jika
terjadi wabah 20-3- % anak sekolah akan terinfeksi sehingga keadaan ini mungkin
menyebabkan 50 % perempuan sudah mempunyai kekebalan terhadap virus ini.
Trimester II
Infeksi virus Parvovirus pada perempuan hamil akan menyebabkan abortus,
hidrop nonimun dan kematian janin dan secara total menyebabkan kegagalan
kehamilan sebesar 10% . Yaegashi (2000) mendapatkan adanya bayi dengan
hidrop sebesar 85% pada bayi yang sudah terinfeksi Parvovirus pada ibu hamil 10
minggu dengan interval rata-rata 6-7 minggu, dan 80% pada trimester kedua
dengan interval rata-rata 20-22 minggu. Di samping itu, dinyatakan masa kritis
untuk infeksi ini adalah pada umur kemahilan 22-23 minggu.
Trimester III:
HCG dapat menurunkan respon imun wanita hamil. Selain itu kadar Ig G, Ig
A, dan Ig M serum menurun mulai dari minggu ke-10 kehamilan hingga mencapai
kadar terendah pada minggu ke-30 dan tetap berada pada kadar ini hingga aterm.
E. SISTEM PERKEMIHAN
Bila satu organ membesar, maka organ lain akan mengalami tekanan, dan
pada kehamilan tidak jarang terjadi gangguan berkemih pada saat kehamilan. Ibu
akan merasa lebih sering ingin buang air kecil. Pada bulan pertama kehamilan
kandung kemih tertekan oleh uterus yang mulai membesar
Pada minggu-minggu pertengahan kehamilan, frekuensi berkemih
meningkat. Hal ini umumnya timbul antara minggu ke- 16 sampai minggu ke- 24
kehamilan.Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun kandung kemih
tertekan kembali sehinggal timbul sering kencing.Perubahan struktur ginjal
merupakan aktifitas hormonal [ estrogen dan progesteron ], tekanan yang timbul
akibat pembesaran uterus, dan peningkatan volume darah. Sehingga minggu ke-10
gestasi, pelvis ginjal dan uretra berdilatasi.
Pada kehamilan normal fungsi ginjal cukup banyak berubah. Laju filtrasi
glomerulus dan aliran plasma ginjal meningkat pada awal kehamilan. Ginjal
wanita harus mengakomodasi tuntutan metabolism dan sirkulasi ibu yang
meningkat dan juga mengekskresi produk sampah janin. Ginjal pada saat
kehamilan sedikit bertambah besar, panjangnya bertambah 1-1,5 cm. Ginjal
berfungsi paling efisien saat wanita berbaring pada posisi rekumbeng lateral dan
paling tidak efisien pada saat posisi telentang. Saat wanita hamil berbaring
telentang, berat uterus akan menekan vena kava dan aorta, sehingga curah jantung
menurun. Akibatnya tekanan darah ibu dan frekuensi jantung janin menurun,
begitu jg dengan volume darah ginjal.
Adaptasi sistem perkemihan pada ibu hamil :
Trimester I
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan sehingga sering
timbul kencing. Dan keadaan ini hilang dengan tuanya kehamilan bila uterus
gravidus keluar dari rongga panggul. Pada kehamilan normal , fungsi ginjal cukup
banyak berubah, laju filtrasi glomelurus dan aliran plasma ginjal meningkat pada
kehamilan.
Bila satu organ membesar, maka organ lain akan mengalami tekanan, dan pada
kehamilan tidak jarang terjadi gangguan berkemih pada saat kehamilan. Ibu akan
merasa lebih sering ingin buang air kecil. Pada bulan pertama kehamilan kandung
kemih tertekan oleh uterus yang mulai membesar.
Kehamilan normal fungsi ginjal cukup banyak berubah. Laju filtrasi glomerulus
dan aliran plasma ginjal meningkat pada awal kehamilan.Ginjal wanita harus
mengakomodasi tuntutan metabolisme dan sirkulasi ibu yang meningkat dan juga
mengekskresi produk sampah janin. Ginjal pada saat kehamilan sedikit bertambah
besar, panjangnya bertambah 1-1,5 cm. Ginjal berfungsi paling efisien saat wanita
berbaring pada posisi rekumbeng lateral dan paling tidak efisien pada saat posisi
telentang. Saat wanita hamil berbaring telentang, berat uterus akan menekan vena
ekava dan aorta, sehingga curah jantung menurun. Akibatnya tekanan darah ibu
dan frekuensi jantung janin menurun, begitu juga dengan volume darah ginjal.
Trimester II
Kandung kencing tertekan oleh uterus yang membesar mulai berkurang, karena
uterus sudah mulai keluar dari uterus. Pada trimester 2, kandung kemih tertarik
keatas dan keluar dari panggul sejati kea rah abdomen. Uretra memanjang samapi
7,5 cm karena kandung kemih bergeser kearah atas. Kongesti panggul pada masa
hamil ditunjukkan oleh hyperemia kandung kemih dan uretra. Peningkatan
vaskularisasi ini membuat mukosa kandung kemih menjadi mudah luka dan
berdarah. Tonus kandung kemih dapat menurun. Hal ini memungkinkan distensi
kandung kemih sampai sekitar 1500 ml. Pada saaat yang sama, pembesaran uterus
mennekan kandung kemih, menimbulkan rasa ingin berkemih walaupun kandung
kemih hanya berisi sedikit urine.
Trimester III
Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun kepintu atas panggul keluhan
sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing akan mulai tertekan
kmbali. Selain itu juga terjadi hemodilusi menyebabkan metabolisme air menjadi
lancar.
Pada kehamilan tahap lanjut, pelvis ginjal kanan dan ureter lebih berdilatasi
daripada pelvis kiri akibat pergeseran uterus yang berat ke kanan akibat terdapat
kolon rektosigmoid di sebelah kiri.Perubahan-perubahan ini membuat pelvis dan
ureter mampu menampung urine dalam volume yang lebih besar dan juga
memperlambat laju aliran urine.
Contoh Kasus :
Ny T mengalami keluhan-keluhan pada saat kehamilannya. Pada bulan
awal-awal, Ny T mengalami keadaan yang tidak enak seperti mual, muntah, dan
sering buang air kecil. Pada bulan-bulan pertengahan, Ny T mengalami
pertambahan berat badan yang begitu cepat dan drastis, dan frekuensi berkemih
semakin meningkat dengan semakin membesarnya perut dan payudara.Pada
akhir-akhir kehamilannya, Ny T melihat perubahan- perubahan di tubuhnya
khususnya pada bagian perut tampak batas yang nyata antara bagian atas yang
lebih tebal dan segmen bawah yang lebih tipis.
Analisis kasus :
Keluhan-keluhan yang di alami oleh Ny T di sebabkan karena perubahan
anatomi dan fisiologi pada sistem-sistem pada tubuh yakni sistem reproduksi,
payudara, system perkemihan dan system endokrin. Mual, muntah yang di alami
oleh Ny T akibat kadar hormon estrogen yang meningkat sehingga tonus otot-otot
traktus digestivus menurun, sehingga morbilitas seluruh taktus digestivusi juga
kurang.
Bila organ lain seperti perut mengalami pembesaran maka organ lain akan
mengalami tekanan jadi tidak jarang dengan semakin besarnya perut akan
mengalami gangguan perkemihan dengan sering buang air kecil.Berat badan
meningkat merupakan hal yang lumrah untuk menyesuaikan keadaan otot-otot
yang semakin melebar agar bisa menahan berat si bayi, sedangkan payudara
membesar untuk mempersiapkan ASI bagi bayi.Pada bagian perut tampak batas
yang nyata antara bagian atas yang lebih tebal dan segmen bawah yang lebih tipis
dikarenakan adanya kontraksi otot-otot bagian atas uterus yang menyebabkan
segmen bawah rahim menjadi lebih lebar dan tipis.
F. SISTEM PENCERNAAN
Rongga Mulut
Salivasi mungkin akan meningkat sehubungan dengan kesuaran menelan
akibat nausea. Gusi dapat menjadi hiperemis dan melunak, kadang berdarah
apabila hanya terkena cedera ringan, misalnya pada saat gosok gigi.
Pembengkakan gusi sangat vaskular disebut epulis kehamilan yang terkadang
dapat timbul, tetapi secara khas mengecil secara spontan setelah kelahiran.
Keadaan tersebut disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen yang meningkat
atau kadang tejadi pada pengguna kontrasepsi oral dan ibu yang mengalami
defiisiensi vitamin C. Tidak ada bukti yang menjelaskan bahwa kehamilan
mendorong proses pembusukan pada gigi.
Hati
Pertambahan ukuran hati pada beberapa binatang dapat terlihat dengan
jelas, tetapi sebaliknya pada kehamilan manusia, pembesaran hati tersebut tidak
dapat terlihat (Combes dan Adams, 1971). Selain itu, dengan evaluasi histologis
hati yang didapat dengan biopsi, termasuk pemeriksaan dengan mikroskop
elektron menyatakan tidak ada perbedaan yang jelas dari morfologi hati yang
terjadi sebagai respons terhadap kehamilan normal (Ingerslev dan Teilum, 1946).
Perubahan terjadi secara fungsional yaitu dengan menurunnya albumin plasma
dan globulin plasma dalam rasio tertentu. Kejadian ini merupakan kejadiaan yang
normal pada wanita hamil. Pada wanita yang tidak hamil kondisi tersebut dapat
menunjukkan adanya penyakit hati.
Kandung Empedu
Fungsi kandung empedu berubah selama kehamilan karena pengaruh
hipotoni dari otot- otot halus. Selama melakukan SC, potter (1936) cukup sering
menemukan empedu teregang namun hipotonik dan aspirat empedu cukup kental.
Secara umum diterima bahwa kehamilan menjadi predisposisi pembentukan batu
empedu.
Perubahan sistem pencernaan yang dirasakan ibu hamil adalah sebbagai
berikut:
1. Trimester I
Pada bulan- bulan pertama kehamilan, terdapat perasaan enek (nausea).
Hal ini mungkin dikarenakan kadar hormon estrogen yang meningkat. Tonus otot-
otot traktus digestivus menurun sehingga motilitas seluruh traktus digestivus juga
berkurang. Makanan lebih lama berada di dalam lambung dan apa yang telah
dicernakan lebih lama berada dalam usus. Hal ini mungkin baik untuk reabsorbsi,
tetapi menumbulkan konstipasi yang memang merupakan salah satu keluhan
utama wanita hamil. Tidak jarang dijumpai adanya gejala muntah (emesis) pada
bulan- bulan pertama kehamilan. Biasanya terjadi pada pagi hari, dikenal
dengan morning sickness.Apabila emesis terjadi terlalu sering dan terlalu banyak
dikeluarkan (hiperemesis gravidarum), maka keadaan ini patologik. Hipersalivasi
sering terjadi sebagai kompensasi dari mual dan muntah yang terjadi. Pada
beberapa wanita ditemukan adanya ngidam makanan yang mungkin berkaitan
dengan persepsi individu wanita tersebut mengenai apa yang bisa mengurangi rasa
mual dan muntah. Kondisi lainnya adalah pica (mengidam) yang sering dikaitkan
dengan anemia akibat defisiensi zat besi ataupun adanya suatu tradisi (Hanifa
Wiknjosastro, 2002:97).
2. Trimester II dan III
Biasanya terjadi konstipasi karena pengaruh hormon progesteron yang
meningkat. Salain itu, perut kembung juga terjadi karaena adanya tekanan uterus
yang membesar dalam rongga perut yang mendesak organ- organ dalam perut
khususnya saluran pencernaan, usus besar, ke arah atas dan lateral. Wasir
(hemoroid) cukup sering terjadi pada kehamilan. Sebagian besar hal ini terjadi
akibat konstipasi dan naiknya tekanan vena- vena di bawah uterus termasuk vena
hemoroidal. Panas perut terjadi karena terjadinya aliran balik asam gastrik ke
dalam esofagus bagian bawah.
G. SISTEM MUSKULOSKELETAL
Trimester I
Pada trimester ini tidak banyak perubahan pada musculoskeletal. Akibat
peningkatan kadar hormone estrogen dan progesteron, terjadi relaksasi dari
jaringan ikat, kartilago, dan ligament juga meningkatkan tingkat jumlah cairan
synovial. Bersamaan dua keadaan tersebut meningkatkan fleksibilitas dan
mobilitas persendian. Keseimbangan kadar kalsium selama kehamilan biasanya
nomal apabila asupan nutrisinya khususnya produksi susu terpenuhi. Tulang dan
gigi biasanya tidak berubah pada kehamilan yang normal.
Karena pengaruh hormon estrogen dan progesteron, terjadi relaksasi dari
ligament-ligament dalam tubuh menyebabkan peningkatan mobilitas dari
sambungan/otot-otot pada pelvic. Bersamaan dangan membesarnya ukuran terus
menyebabkan perubahan yang drastis pada kurva tulang belakang yang biasanya
menjadi salah satu ciri pada seorang ibu hamil. Perubahan-perubahan tersebut
dapat meningkatkan ketidaknyamanan dan rasa sakit pada bagian belakang yang
bertambah seiring dengan penambahan umur kehamilan.
Trimester II dan III.
Hormon progesteron dan hormon relaksasi menyebabkan relaksasi jaringan ikat
otot-otot. Hal ini terjadi maksimal pada satu minggu terakhir kehamilan. Proses
relaksasi ini memberikan kesempatan pada panggul untuk meningkatkan
kapasitasnya sebagai persiapan proses persalinan, tulang pubis melunak
menyerupai tulang sendi, sambungan sendi sacrococcigus mengendur membuat
tulang koksigis bergeser kearah belakang sendi punggul yang tidak stabil. Hal ini
menyebablan sakit pinggang. Postur tubuh wanita secara bertahab mengalami
perubahan karena janin membesar dalam adomen sehingga untuk mengopensasi
penambahan berat ini, bahu lebih tetarik kebelakang dan tulang lebih melengkung,
sendi tulang belakang lebih lentur, dan dapat menyebabkan nyeri punggung pada
beberapawanita.
Lordosis progresif merpakan gambaran yang khas pada kehamilan normal. Untuk
menggompensasi posisi anterior uterus yang semakin membesar, lordosis
menggeser pusat grafitasi kebelakang pada tungkai bawah. Mobiltas sakroliaka,
sakrokoksigeal, dan sendi pubis bertambah besar, serta menyebabkan rasa tidak
nyaman dibawah punggung, khususnya pada ahir kehamilan. Selama trimester
ahir, rasa pea, mati rasa, a lema dialami ole anggota badan atas yang disebabkan
lordosis yang disebabkan fleksi anterior leher dan merosotnya lingka bahu
sehingga menimbulkan traksi pada nervus ulnaris dan medianus ( Crisp dan
deFrancesco, 1964 ). Ligamen rotundum mengalami hipertrofi dan mendapatan
tekanan dari uterus yang mengakibatkan rasa nyeri pada ligamen tersebut.
H. SISTEM KARDIOVASKULAR
Sistem Kardiovaskular
Jantung merupakan suatu organ otot berongga yang terletak di pusat dada,
bagian kanan dan kiri jantung masing-masing memiliki ruang sebelah atas (atrium
yang mengumpulkan darah dan ruang sebelah bawah (ventrikel) yang
mengeluarkan darah. Agar darah hanya mengalir dalam satu arah, maka ventrikel
memiliki satu katup pada jalan masuk dan satu katup pada jalan keluar.
Fungsi sistem kardiovaskuler ( jantung )
Memberikan dan mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan
dan organ tubuh yang diperlukan dalam proses metabolisme. Secara normal setiap
jaringan dan organ tubuh akan menerima aliran darah dalam jumlah yang cukup
sehingga jaringan dan organ tubuh menerima nutrisi dengan adekuat.
Sistem kardiovaskular yang berfungsi sebagai sistem regulasi melakukan
mekanisme yang bervariasi dalam merespons seluruh aktivitas tubuh. Salah satu
contoh adalah mekanisme meningkatkan suplai darah agar aktivitas jaringan dapat
terpenuhi. Pada keadaan tertentu, darah akan lebih banyak dialirkan pada organ-
organ vital seperti jantung dan otak untuk memelihara sistem sirkulasi organ
tersebut.
Komponen Sistem Kardiovaskular
Sistem kardiovaskular merupakan suatu sistem transpor tertutup yang terdiri atas:
a) Jantung, sebagai organ pemompa.
b) Komponen darah, sebagai pembawa materi oksigen dan nutrisi.
c) Pembululi darah, sebagai media yang mengalirkan komponen darah.
I. SISTEM INTEGUMEN
Striae Gravidarum
Terjadi pada bulan-bulan terakhir kehamilan, garis-garis sedikit cekung
kemerahan umumnya timbul pada kulit abdomen, terkadang pada kulit paha dan
payudara. Terjadi pada separuh wanita hamil. Pada wanita multipara sering kali
ditemukan bersamaan dengan sikatriks striae kehamilan sebelumnya (Hanifa
Wiknjosastro, 2002: 97-98).
Diastasis Rekti
Terkadang otot dinding abdomen tidak dapat menahan tegangan yang diberikan
kepadanya dan muskuli rekti terpisah di garis tengah sehingga membentuk
diastasis rekti dengan lebar yang bervariasi. Jika berat banyak bagian dari dinding
uterus anterior yang hanya tertutup oleh kulit, faisa yang menipis, dan peritoneum.
J. SISTEM METABOLISME