Anda di halaman 1dari 72

MODUL SISTEM REPRODUKSI

KODE 01A03REPR

SEMESTERVI

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BHAKTI MULIA PARE KEDIRI

2015/2016
A. Mengetahui Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi
1. Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi Pria
Alat reproduksi pria adalah Organ Organ pada pria yang berperan dalam
sistem reproduksi dengan tujuan berkembangbiak atau memperbanyak keturunan.
Sistem reproduksi pada pria lebih simpel daripada reproduksi wanita, oleh sebab
itulah dalam penanganan terhadap pengobatan jika terjadi suatu penyakit maka
pada pria lebih mudah ketimbang pada wanita. Secara Garis besar, Alat Kelamin
Pria dibagi kedalam 2 kelompok, yaitu :
a. Alat Reproduksi eksterna
Penis (zakar) adalah alat kelamin luar pada pria. Penis berfungsi untuk
memasukkan sperma ke dalam alat kelamin wanita melalui pertemuan keduanya
(Kopulasi). Penis merupakan organ yang tersusun atas otot yang dapat tegang dan
dilapisi oleh lapisan kulit tipis. Proses tegangnya penis disebut Ereksi, hal ini
dikarenakan adanya rangsangan yang membuat pembuluh darah pada penis terisi.
Setelah di sunat (khitan) kulit tipis (preputium) yang melapisi glan penis akan
dipotong. Bagian penis terbagi menjadi 3 bagian yaitu:
1) Glan penis yang terdapat pada ujung penis
2) Batang penis
3) Pangkal penis
b. Alat Reproduksi Interna
1) Testis

Testis adalah organ kelamin dalam pria berbentuk oval yang terletak di dalam
skrotum. Testis berjumlah sepasang dan berfungsi untuk menghasilkan sel
kelamin jantan (spermatozoa) dan hormon seks testosteron. Testis terletak di
dalam skrotum yang merupakan organ berugae (memiliki lipatan kulit), berfungsu
untuk menjaga suhu testis agar spermatogenesis dapat tetap berlangsung. Jika
Suhu rendah (dingin) maka skrotum akan berkerut dan mendekat ke arah tubuh,
sedangkan jika suhu tinggi, maka skrotum akan mengendur, menjauh dari tubuh.
Tempat pembentukan sperma dalam testis adalah tubulus seminiferus. Kemudian
terdapat pintalan-pintalan tubulus seminiferus yang terdapat di dalam ruang testis
yang disebut lobulus testis, satu testis umumnya mengandung sekitar 250 lobulus
testis.
2) Epididimis

Epididimis adalah organ kelamin dalam pria berbentuk saluran berkelok kelok
yang terletak di dalam skrotum, diluar testis. Epididimis berbentuk seperti huruf
C. Epididimis berfungsi dalam pengangkutan, penyimpanan, dan pematangan
sperma. Sebelum memasuki epididimis, sperma tidak memiliki kemampuan untuk
bergerak dan belum subur, namun setelah epididimis menjalankan fungsinya,
sperma sudah subur dan mampu bergerak walaupun belum sempurna. Setelah dari
epididimis sperma akan masuk ke vas (duktus) deferens, lalu disalurkan menuju
vesikula seminalis.

3) Vas (duktus) Deferens

Vas Deferens adalah saluran berbentuk tabung yang berfungsi untuk menyalurkan
sperma ke vesikula seminalis dan sebagai tempat penampungan sperma. Dalam
proses pematangan dan penyimpanan sperma, duktus deferens ini mendorong
sperma dengan gerak peristaltik lambat menuju vesikula seminalis. Sedangkan
saat ejakulasi, gerakan yang dilakukan cepat dan kuat sehingga sperma yang
keluar dapat muncrat.
4) Kelenjar Kelamin

Kelenjar kelamin adalah organ organ kelamin dalam pria yang berfungsi untuk
menghasilkan cairan tempat berenangnya sperma, dan cairan ini akan menjaga
sperma tetap hidup dengan cara menetralisir asam, karena cairan itu bersifat basa.
Dalam bahasa sehari hari cairan ini kita kenal dengan air mani, sedangkan
dalam bahasa ilmiah dikenal dengan nama semen. Dalam 1 ml air mani, terdapat
sekitar 60 100 juta sel sperma. Normalnya semen memiliki pH 7,2 dengan
volume 3-5 ml, dan berwarna putih susu sampai kekuning kuningan serta sedikit
kental. Berikut adalah organ yang termasuk ke dalam kelenjar kelamin :

a) Vesikula Seminalis (Kantung air mani), yaitu organ berupa saluran


berbentuk tabung berjumlah sepasang di kanan dan kiri tubuh. Vesikula
Seminalis memiliki panjang sekitar 5 10 cm. Vesikula Seminalis berfungsi
untuk mensekresikan cairan bersifat basa y (pH 7,3) mukus, vitamin, fruktosa
(sebagai nutrisi bagi sperma), protein, enzim, dan prostaglandin. Cairan dari
vesikula seminalis ini merupakan 60% dari seluruh volume semen. Vesikula
Seminalis akan menyatu dengan vas deferens dan kelenjar prostat untuk
membentuk saluran ejakulasi.
b) Kelenjar Prostat, yaitu organ yang berada di bawah kandung kemih yang
berfungsi untuk mensekresikan cairan berwarna putih keabu-abuan yang
bersifat basa. Cairan ini disekresikan ke dalam saluran ejakulasi dan
menyumbangkan sekitar 30% dari seluruh volume semen. Cairan kelenjar
prostat akan bersatu dengan cairan dari vesikula seminalis dan akan menjadi
tempat hidup dan bergeraknya sperma. Cairan yang disekresikan organ ini
terdiri atas fosfolipid, asam sitrat (untuk nutrisi) dan juga antikoagulan.
c) Kelenjar Bulbouretra (Cowpery), yaitu kelenjar berjumlah sepasang yang
berfungsi untuk menghasilkan cairan lendir bersifat basa ke dalam saluran
ejakulasi. Kelenjar ini terletak di bawah kelenjar prostat. Cairan yang
dihasilkan oleh kelenjar Bulbouretra ini keluar sebelum ejakulasi, dan dalam
agama islam disebut mazi yang merupakan najis dan cara mensucikannya
sama seperti mencucui kencing.
5) Uretra (Saluran Ejakulasi)

Uretra adalah saluran yang terletak di dalam penis, berfungsi untuk tempat
keluarnya sperma dan juga sebagai tempat keluarnya urin.

c. Siklus dan Respon Seksual Pada Pria

Respon Seksual
Hipotalamus dan kelenjar hipofisis anterior pada wanita dan pria mengatur
produksi FSH dan LH. Jaringan target hormon-hormon ini adalah gonad: ovarium
dan testis. Pada wanita ovarium memproduksi ovum dan menyekresi progesteron
dan estrogen. Pada pria testis memproduksi sperma dan menyekresi testoteron.
Mekanisme unpan balik antara hormon yang disekresi oleh gonad, hipotalamus,
dan hipofisis anterior membantu mengendalikan produksi sel-sel kleamin dan
sekresi hormon seks steroid.
Respon fisiologis terhadap stimuli seksual
Walaupun pematangan perkebagan seksual pada wanita terjadi pada umur yang
lebih dini, baik pria maupun wanita mencapai kematangan fisik pada usia sekitar
17 tahun. Walaupun demikian, frekuensi perkembangan individu sangant
bervariasi. Perbedaan anatomi dan reproduksi tidak menjadi penghalang, respon
fisiologis wanita dan pria terhadap rangsangan seksual dan orgasme lebih banyak
persamaannya dari pada perbedaanya. Misalnya, glens , klitoris dan glan penis
homolog pada masa embrio. Bukan saja hanya terdapat sedikit perbedaan anata
respon seksual wanita dan pria, tetapi respon fisikpuan pada dasarnya sama, baik
distimulasi oleh koitus, fantasi, mekanis, maupun oleh masturbasi manual.
Secara fisiologis menurut masters dan johnson (1966), respon seksual dapat
dianalisis melalui 2 proses : vasokongesti dan miotonia. Stimulasi seksual
menimbulkan refleks vasokongesti, dilatasi pada pembuluh darah penis ( ereksi
pada pria ) dan pembuluh darah sirkumvaginalis ( lubrikasi pada wanita )
sehingga terjadi engorgement dan distensi genitalia. Kongesti vena dilokalisasi
terutama pada genitalia, tetapi juga terjadi dalam derajat yang lebih kecil di
payudara dan bagian-bagian tubuh yang lain.
Bangkitan ditandai dengan miotonia (peningkatan tegangan otot), menyebabkan
kontraksi ritmik yang volunter dan involunter. Contoh contoh miotonia yang
distimulasi secara seksual adalah dorongan pelvis, wajah meringis,srta spasme
tangan dan kaki (spasme Karpopedal).
Siklus respon seksual adalah tahapan yang terjadi saat kita melakukan kegiatan
seksual. Secara ilmiah siklus respon seksual diartikan sebagai perubahan fisik dan
emosional yang terjadi saat seseorang terangsang dan merangsang secara seksual
melalui kegiatan seksual. Siklus respon seksual dapat anda rasakan saat
berhubungan seksual dan masturbasi. Siklus respon seksual dengan fase-fase
excitement, plateu, orgasmus dan resolusi. Fase-fase ini adalah akibat dari
vasokonstriksi dan miotoria, yang merupakan respon fisiologis dasar dari
rangsangan seksual (master dan johnson, 1996).

1. Tahap Excitement (peningkatan bertahap dalam rangsangan seksual), pada


pria pada tahap ini adalah:
Ereksi penis (penambahan besar penis dari yang sebelumnya)
Penebalan dan elevasi skrotum
Pembesaran skrotum
Ereksi puting susu dan pembengkakan (tumescence)
2. Tahap Plateu (penguatan respon fase exicetement), pada pria
Peningkatan ukuran glans (ujung) penis
Peningkatan intensitas warna glans
Elevasi dan peningkatan 50% ukuran testis
Peningkatan tegangan otot dan pernafasan
Peningkatan frekuensi denyut jantung, tekanan darah, dan frekuensi
pernafasan.
3. Tahap Orgasmus (penyaluran kumpulan darah dan tegangan otot) pada pria:
Penutupan sfinter urinarius internal
Sensasi ejakulasi yang terjadi tertahankan
Kontraksi duktus deferens vesikel seminalis prostat dan duktus ejakulatorius
Relaksasi sfinter kandung kemih eksternal
Memuncaknya frekuensi jantung, tekanan darah dan frekuensi pernafasan
Ejakulasi
4. Tahap Resolusi (Fisiologis dan psikologis kembali ke dalam keadaan tidak
terangsang), yang terjadi pria yaitu:
Kehilangan eresi penis
Periode refraktori ketika dilanjutkan stimulasi menjadi tidak enak
Reaksi berkeringat
Penurunan testis
Secara bertahap frekuensi jantung, tekanan darah, dan frekuensi pernafasan
kembali normal
2. Anatomi Fisiologi Reproduksi Wanita

Anatomi fisiologi sistem reproduksi wanita dibagi menjadi 2 bagian yaitu: alat
reproduksi wanita bagian dalam yang terletak di dalam rongga pelvis, dan alat
reproduksi wanita bagian luar yang terletak di perinium.

Alat genetalia wanita bagian luar

Organ reproduksi eksterna pada wanita sering disebut vulva, mencakup semua
organ yang dapat terlihat dari luar. Bentuk vulva pada masing-masing wanita
bervariasi.

a. Mons veneris / Mons pubis


Disebut juga gunung venus merupakan bagian yang menonjol di bagian
depan simfisis terdiri dari jaringan lemak dan sedikit jaringan ikat setelah
dewasa tertutup oleh rambut yang bentuknya segitiga. Mons pubis
mengandung banyak kelenjar sebasea (minyak) berfungsi sebagai bantal
pada waktu melakukan hubungan seks.
b. Bibir besar (Labia mayora)
Merupakan kelanjutan dari mons veneris berbentuk lonjong, panjang labia
mayora 7-8 cm, lebar 2-3 cm dan agak meruncing pada ujung bawah.
Kedua bibir ini dibagian bawah bertemu membentuk perinium, permukaan
terdiri dari:
1) Bagian Luar
Tertutup oleh rambut yang merupakan kelanjutan dari rambut pada
mons veneris.
2) Bagian Dalam
Tanpa rambut merupakan selaput yang mengandung kelenjar sebacea
(lemak).
c. Bibir Kecil (Labia Minora)
Merupakan lipatan kulit yang panjang, sempit, terletak dibagian dalam
bibir besar (Labia Mayora) tanpa rambut yang memanjang kearah bawah
klitoris dan menyatu dengan fourchette, sementara bagian lateral dan
anterior labia biasanya mengandung pigmen, permukaan medial labia
minora sama dengan mukosa vagina yaitu merah muda dan basah.
d. Klitoris
Merupakan bagian penting alat reproduksi luar yang bersifat erektil, dan
letaknya dekat ujung superior vulva. Organ ini mengandung banyak
pembuluh darah dan serat saraf sensoris sehingga sangat sensitive analog
dengan penis laki-laki. Fungsi utama klitoris adalah menstimulasi dan
meningkatkan ketegangan seksual.
e. Vestibulum
Merupakan reproduksi luar yang berbentuk seperti perahu atau lonjong,
terletak di antara labia minora, klitoris dan fourchette. Vestibulum terdiri
dari muara uretra, kelenjar parauretra, vagina dan kelenjar paravagina.
Permukaan vestibulum yang tipis dan agak berlendir mudah teriritasi oleh
bahan kimia, panas, dan friksi.
f. Perinium
Merupakan daerah muskular yang ditutupi kulit antara introitus vagina dan
anus. Perinium membentuk dasar badan perinium.
g. Kelenjar Bartholin
Kelenjar penting di daerah vulva dan vagina yang bersifat rapuh dan
mudah robek. Pada saat hubungan seks pengeluaran lendir meningkat.
h. Himen (Selaput dara)
Merupakan jaringan yang menutupi lubang vagina bersifat rapuh dan
mudah robek, himen ini berlubang sehingga menjadi saluran dari lendir
yang di keluarkan uterus dan darah saat menstruasi.
i. Fourchette

Merupakan lipatan jaringan transversal yang pipih dan tipis, terletak


pada pertemuan ujung bawah labia mayoradan labia minora. Di garis
tengah berada di bawah orifisium vagina. Suatu cekungan kecil dan fosa
navikularis terletak di antara fourchette dan himen.

j. Ostium Uretra
Walaupun bukan merupakan sistem reproduksi sejati, namun dimasukkan
ke dalam bagian ini karena letaknya menyatu dengan vulva. Biasanya
terletak sekitar 2,5 cm dibawah klitoris.

Alat Genetalia Wanita Bagian Dalam

Organ Interna Wanita (Bobak, IM, 2000)


Genetalia interna adalah organ reproduksi wanita yang terletak di dalam
rongga pelvis

a.Vagina
Vagina adalah suatu tuba berdinding tipis yang dapat melipat dan
mampu meregang secara luas karena tonjolan serviks ke bagian atas
vagina. Panjang dinding anterior vagina hanya sekitar 9 cm, sedangkan
panjang dinding posterior 11 cm. Vagina terletak di depan rectum dan di
belakang kandung kemih. Vagina merupakan saluran muskulomembraneus
yang menghubungkan rahim dengan vulva. Jaringan
muskulusnya merupakan kelanjutan dari muskulus sfingter ani dan
muskulus levator ani oleh karena itu dapat dikendalikan.
Pada dinding vagina terdapat lipatan-lipatan melintang disebut rugae
dan terutama di bagian bawah. Pada puncak (ujung) vagina menonjol
serviks pada bagian uterus. Bagian servik yang menonjol ke dalam vagina
di sebut portio. Portio uteri membagi puncak vagina menjadi empat yaitu:
fornik anterior, fornik posterior, fornik dekstra, fornik sinistra.
Sel dinding vagina mengandung banyak glikogen yang
menghasilkan asam susu dengan PH 4,5.

b.Uterus
Merupakan jaringan otot yang kuat, berdinding tebal, muskular, pipih,
cekung dan tampak seperti bola lampu / buah peer terbalik yang terletak di
pelvis minor di antara kandung kemih dan rectum. Uterus normal
memiliki bentuk simetris, nyeri bila ditekan, licin dan teraba padat.
Uterus terdiri dari tiga bagian yaitu: fundus uteri yaitu bagian corpus
uteri yang terletak di atas kedua pangkal tuba fallopi, corpus uteri
merupakan bagian utama yang mengelilingi kavum uteri dan berbentuk
segitiga, dan seviks uteri yang berbentuk silinder. Dinding belakang,
dinding depan dan bagian atas tertutup peritoneum sedangkan bagian
bawahnya berhubungan dengan kandung kemih.
Untuk mempertahankan posisinya uterus disangga beberapa
ligamentum, jaringan ikat dan peritoneum. Ukuran uterus tergantung dari
usia wanita, pada anak-anak ukuran uterus sekitar 2-3 cm, nullipara 6-8
cm, dan multipara 8-9 cm. Dinding uterus terdiri dari tiga lapisan yaitu
peritoneum, miometrium / lapisan otot, dan endometrium.

c.Tuba Fallopi
Tuba fallopi merupakan saluran ovum yang terentang antara kornu
uterine hingga suatu tempat dekat ovarium dan merupakan jalan ovum
mencapai rongga uterus. terletak di tepi atas ligamentum latum berjalan ke
arah lateral mulai dari osteum tubae internum pada dinding rahim. Panjang
tuba fallopi 12cm diameter 3-8cm. Dinding tuba terdiri dari tiga
lapisan yaitu serosa, muskular, serta mukosa dengan epitel bersilia.

Tuba fallopi terdiri atas :

Pars interstitialis (intramularis) terletak di antara otot rahim mulai dari


osteum internum tuba.
Pars istmika tubae, bagian tuba yang berada di luar uterus dan
merupakan bagian yang paling sempit.
Pars ampuralis tubae, bagian tuba yang paling luas dan berbentuk s.
Pars infindibulo tubae, bagian akhir tubae yang memiliki lumbai yang
disebut fimbriae tubae.
Fungsi tuba fallopi :
1) Sebagai jalan transportasi ovum dari ovarium sampai kavum uteri.
2) Untuk menangkap ovum yang dilepaskan saat ovulasi.
3) Sebagai saluran dari spermatozoa ovum dan hasil konsepsi.
4) Tempat terjadinya konsepsi.
5) Tempat pertumbuahn dan perkembangan hasil konsepsi sampai
mencapai bentuk blastula yang siap mengadakan implantasi.
d.Ovarium
Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel
menjadi ovum, ovulasi, sintesis, dan sekresi hormon hormon steroid.
Letak: Ovarium ke arah uterus bergantung pada ligamentum

infundibulo pelvikum dan melekat pada ligamentum latum melalui


mesovarium.

d. Parametrium
Parametrium adalah jaringan ikat yang terdapat di antara kedua lembar
ligamentum latum

Respon Seksual
Hipotalamus dan kelenjar hipofisis anterior pada wanita dan pria mengatur
produksi FSH dan LH. Jaringan target hormon-hormon ini adalah gonad: ovarium
dan testis. Pada wanita ovarium memproduksi ovum dan menyekresi progesteron
dan estrogen. Pada pria testis memproduksi sperma dan menyekresi testoteron.
Mekanisme unpan balik antara hormon yang disekresi oleh gonad, hipotalamus,
dan hipofisis anterior membantu mengendalikan produksi sel-sel kleamin dan
sekresi hormon seks steroid.
Respon fisiologis terhadap stimuli seksual
Walaupun pematangan perkembangan seksual pada wanita terjadi pada
umur yang lebih dini, baik pria maupun wanita mencapai kematangan fisik pada
usia sekitar 17 tahun. Walaupun demikian, frekuensi perkembangan individu
sangant bervariasi. Perbedaan anatomi dan reproduksi tidak menjadi penghalang,
respon fisiologis wanita dan pria terhadap rangsangan seksual dan orgasme lebih
banyak persamaannya dari pada perbedaannya. Misalnya, glens , klitoris dan glan
penis homolog pada masa embrio. Bukan saja hanya terdapat sedikit perbedaan
antara respon seksual wanita dan pria, tetapi respon fisikpun pada dasarnya sama,
baik distimulasi oleh koitus, fantasi, mekanis, maupun oleh masturbasi manual.
Secara fisiologis menurut masters dan johnson (1966), respon seksual dapat
dianalisis melalui 2 proses : vasokongesti dan miotonia. Stimulasi seksual
menimbulkan refleks vasokongesti, dilatasi pada pembuluh darah penis ( ereksi
pada pria ) dan pembuluh darah sirkumvaginalis ( lubrikasi pada wanita )
sehingga terjadi engorgement dan distensi genitalia. Kongesti vena dilokalisasi
terutama pada genitalia, tetapi juga terjadi dalam derajat yang lebih kecil di
payudara dan bagian-bagian tubuh yang lain.
Bangkitan ditandai dengan miotonia (peningkatan tegangan otot), menyebabkan
kontraksi ritmik yang volunter dan involunter. Contoh contoh miotonia yang
distimulasi secara seksual adalah dorongan pelvis, wajah meringis,srta spasme
tangan dan kaki (spasme Karpopedal).
Siklus respon seksual dibagi menjadi empat fase, yaitu:
1. Fase Rangsangan (Exicetement)
Reaksi Umum pada kedua jenis kelamin
Denyut jantung dan tekanan darah terus meningkat.
Puting susu ereksi.
Miotonia dimulai.
Reaksi wanita
Diameter klitoris membesar dan membengkak.
Genetalia eksterna menegang dan warna menjadi gelap.
Terjadi lubrikasi vagina : dua pertiga bagian atas vagina memanjang dan
meluas.
Serviks dan uterus tertarik ke atas.
Ukuran payudara membesar.
2. Faseu Flateau (penguatan respons fase exicetement)
Reaksi umum pada dua jenis kelamin
Denyut jantung dan tekanan darah terus meninkat .
Pernafasan menigkat.
Miotonia menjadi nyata: wajah meringis.

Respon wanita
Kepala klitoris retraksi dibawah pembungkus klitoris.
Sepertiga bagian bawah vagina membesar.
Warna kulit berubah terlihat kemeraha di payudara, abdomen, atau
dipermukaan yang lain.
3. Fase Orgasme (penyaluran kumpulan darah &tegangan otot)
Reaksi umum pada dua jenis kelamin
Denyut jantung, tekanan darah, dan pernafasan meningkat sampai tingkat
maksimum.
Timbul spasme otot involunter.
Sfingter rektum eksterna berkontraksi.
Respon wanita
Kontraksi ritmik yang kuat terasa di klitoris, vagina dan uterus.
Sensasi hangat menyebar diseluruh daerah pelvis.
4. Fase Resolusi (fisiologis dan psikologis kembali kedalam keadaan tidak
terangsang)
Reaksi umum pada dua jenis kelamin
Denyut jantung, tekanan darah, dan pernafasan kembali normal.
Ereksi puting susu mereda.
Miotonia berkurang.
Berkeringat
Respon wanita
Engorgement pada genetalia eksterna dan vagina berkurang.
Serviks dan uterus turun ke posisi normal.
Ukuran payudara mengecil.
Kemerahan di kulit menghilang.
a. Hormon pada sistem reproduksi pria
1. Gonadotropin hormon (GnRH), dihasilkan oleh kelenjar pituitary
anterior (hipofisis anterior) yang terdiri dari :
Luteinizing Hormon (LH), berfungsi merangsang sel-sel
Leydig testis untuk menghasilkan tostesteron.
Folicle Stimulating Hormone (FSH), berfungsi merangsang
perkembangan spermatosit dalam proses spermatogenesis,
khususnya merangsang sel-sel sertoli pada perubahan
spermatid menjadi sperma.

2. Androgen
Merupakan hormon steroid. Salah satu hormon ini adalah tostesteron.
Tostesteron disekresikan oleh sel-sel leydig testis. Tostesteron
berfungsi dalam perkembangan sel germinal dalam proses
spermatogenesis. Selain itu , tostesteron sangat penting dalam
menentukan sifat kelamin sekunder para pria, contohnya tumbuhnya
rambut pada area tertentu, perbesaran suara dan perkembangan otot
yang terjadi ketika masa pubertas.
c.Estrogen

Dibentuk oleh sel sertoli ketika ada stimulus oleh FSH. Hormon ini berperan
dalam proses pematangan sperma.

Hormon pada sistem reproduksi wanita

1. Gonadotropin Hormone (GnRH), dihasilkan oleh kelenjar pituitary


anterior (hipofisis anterior) yang terdiri dari:
a. Luteinizing Hormone (LH), berperan dalam merangsang pelepasan
oosit skunder dari folikel tersier (degraf) sehingga terjadi ovulasi.
b. Folicle Stimulating Hormone (FSH), merangsang pertumbuhan folikel
telur pada ovarium.

2. Estrogen, disekresikan seiring dengan perkembangan folikel. Estrogen juga


diproduksi oleh korpus luteum dan plasenta. Fungsi estrogen adalah:
Merangsang pembentukan kembali (proliferasi) sel penyusun endometrium.
mempengaruhi serviks menghasilkan lendir yang bersifat basa pada vagina
sehingga mendukung kelangsungan hidup sperma ketika masuk ke vagina
Sangat berperan dalam menentukan sifat kelamin sekunder wanita.
Berperan dalam kontraksi uterus ketika proses persalinan.
3. Progesterone, dihasilkan oleh korpus luteum (folikel yang telah melepaskan
ovumnya), berfungsi sebagai:
Mendukung fungsi estrogen dalam penebalan endometrium
Merangsang sekresi lendir pada vagina
Merangsang pertumbuhan kelenjar susu

4. Oksitosin, disekresikan oleh hipofisis wanita, berperan merangsang kontraksi


uterus pada saat persalinan
5. Prostaglandin, disekrsikan oleh membrane janin, berfungsi meningkatkan
intensitas kontraksi uterus rahim ketika proses persalinan
6. Relaksin, dihasilkan oleh plasenta dan korpus luteum pada ovarium, berfungsi
merelaksasi dan melunakkan serviks serta melonggarkan tulang panggul sehingga
mempermudah persalinan.
7. Mammotropin, disekresikan oleh hipofisis dan plasenta, berfungsi merangsang
pertumbuhan awal kelenjar susu (glandula mamae).
8. Prolaktin, disekresikan oleh hipofisis ibu pada minggu kelima kehamilan,
berfungsi meningkatkan sekresi air susu oleh glandula mamae.
SIKLUS MENSTRUASI

Sumber: Glencoe Mc Graw Hill


Setiap bulan wanita melepaskan satu sel telur dari salah
satu ovariumnya. Bila sel telur ini tidak mengalami pembuahan maka akan
terjadi perdarahan (menstraasi). Menstruasi terjadi secara perfodik satu bulan
sekali. Saat wanita tidak mampu lagi melepaskan ovum karena sudah habis
tereduksi, menstruasi pun menjadi tidak teratur lagi, sampai kemudian terhenti
sama sekali. Masa ini disebutmenopause.
Siklus menstruasi terjadi pada manusia dan primata. Sedang pada mamalia lain
terjadi siklus estrus. Bedanya, pada siklus menstruasi, jika tidak terjadi
pembuahan maka lapisan endometrium pada uterus akan luruh keluar tubuh,
sedangkan pada siklus estrus, jika tidak terjadi pembuahan, endometriumakan
direabsorbsi oleh tubuh.
Umumnya siklus menstruasi terjadi secara periodik setiap 28 hari (ada pula setiap
21 hari dan 30 hari) yaitu sebagai berikut : Pada hari 1 sampai hari ke-14 terjadi
pertumbuhan dan perkembangan folikel primer yang dirangsang oleh
hormon FSH. Pada seat tersebut sel oosit primer akan membelah dan
menghasilkanovum yang haploid. Saat folikel berkembang menjadi folikel Graaf
yang masak, folikel ini juga menghasilkan hormon estrogen yang merangsang
keluarnya LH dari hipofisis. Estrogen yang keluar berfungsi merangsang
perbaikan dinding uterus yaitu endometrium yang habis terkelupas waktu
menstruasi, selain itu estrogen menghambat pembentukan FSH dan
memerintahkan hipofisis menghasilkan LH yang berfungsi merangsang folikel
Graaf yang masak untuk mengadakan ovulasi yang terjadi pada hari ke-14, waktu
di sekitar terjadinya ovulasi disebut fase estrus. Selain itu, LH merangsang folikel
yang telah kosong untuk berubah menjadi badan kuning (Corpus Luteum). Badan
kuning menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi mempertebal lapisan
endometrium yang kaya dengan pembuluh darah untuk mempersiapkan datangnya
embrio. Periode ini disebut fase luteal, selain ituprogesteron juga berfungsi
menghambat pembentukan FSH dan LH, akibatnya korpus luteum mengecil dan
menghilang, pembentukan progesteron berhenti sehingga pemberian nutrisi
kepada endometriam terhenti, endometrium menjadi mengering dan selanjutnya
akan terkelupas dan terjadilah perdarahan (menstruasi) pada hari ke-28. Fase ini
disebut fase perdarahan atau fase menstruasi. Oleh karena tidak adaprogesteron,
maka FSH mulai terbentuk lagi dan terjadilan proses oogenesis kembali.

Pada siklus menstruasi normal, terdapat produksi hormon-hormon yang paralel


dengan pertumbuhan lapisan rahim untuk mempersiapkan implantasi (perlekatan)
dari janin (proses kehamilan).

Sistem hormonal yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah:


1. FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone) yang dikeluarkan
hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan FSH
2. LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone) yang dikeluarkan
hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan LH
3. PIH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk
mengeluarkan prolaktin
Pada tiap siklus dikenal 3 fase utama yaitu:
a. Fase Proliferasi
Dinamakan juga fase folikuler, yaitu suatu fase yang menunjukan waktu (masa)
ketika ovarium beraktivitas membentuk dan mematangkan folikel-folikelnya serta
uterus beraktivitas menumbuhkan lapisan endometriumnya yang mulai pulih dan
dibentuk pada fase regenerasi atau pascahaid. Pada siklus haid klasik, fase
proliferasi berlangsung setelah perdarahan haid berakhir, dimulai pada hari ke-5
sampai 14 (terjadinya proses ovulasi). Fase proliferasi ini berguna untuk
menumbuhkan lapisan endometrium uteri agar siap menerima sel ovum yang telah
dibuahi oleh sel sperma, sebagai persiapan terhadap terjadinya proses kehamilan.
b. Fase Luteal
Dinamakan juga fase sekresi atau fase prahaid, fase ini adalah fase sesudah
terjadinya ovulasi. Hormonprogesteron dikeluarkan dan mempengaruhi
pertumbuhan endometrium untuk membuat kondisi rahim siap untuk implantasi
(perlekatan janin ke rahim).
c. Fase Menstruasi
Dinamakan juga fase deskuamasi atau fase haid, yaitu suatu fase yang
menunjukan waktu (masa) terjadinya proses deskuamasi pada lapisan
endometrium uteri disertai pengeluaran darah dari dalam uterus dan dikeluarkan
melalui vagina.
Daur Menstruasi

Masa Subur
Masa subur adalah masa dimana akan terjadi kehamilan pada saat fertilisasi. Pada
masa itulah, sel telur yang dihasilkan berada dalam keadaan siap untuk dibuahi.
Gametogenesis yaitu proses pembentukan gamet (Sel Kelamin) yang terjadi di
organ pria maupun wanita. Terdiri dari :
1. Spermatogenesis (Pada Pria)
2. Oogenesis (Pada Wanita)
SPERMATOGENESIS
Spermatogenesis merupakan proses pembentukan sel spermatozoa. Dibentuk di
dalam tubula seminiferus pada testes. Dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu :

1. Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pembentukan sperma secara


langsung. Serta merangsang sel sertoli untuk meghasilkan ABP (Androgen
Binding Protein) untuk memacu spermatogonium untuk melakukan
spermatogenesis.
2. Hormon LH yang berfungsi merangsang sel Leydig untuk memperoleh
sekresi testosterone (yaitu suatu hormone sex yang penting untuk
perkembangan sperma).
3. Spermatogenesis berlangsung selama 74 hari sampai terbentuknya sperma
yang fungsional. Sperma ini dapat dihasilkan sepanjang usia. Sehingga tidak
ada batasan waktu, kecuali bila terjadi suatu kelainan yang menghambat
penghasilan sperma pada pria.

Penjelasan tahapan spermatogenesis :


Pada testis, spermatogenesis terjadi di tubulus seminiferus.

Pada dinding tubulus seminiferus telah ada calon sperma


(spermatogonium/spermatogonia) yang berjumlah ribuan.
Setiap spermatogonia melakukan pembelahan mitosis kemudian mengakhiri
sel somatisnya membentuk spermatosit primer yang siap miosis.
Spermatosit primer (2n) melakukan pembelahan meiosis pertama membentuk
2 spermatosit sekunder (n)
Tiap spermatosit sekunder melakukan pembelahan meiosis kedua,
menghasilkan 2 spermatid yang bersifat haploid. (n)
Keempat spermatid ini berkembang menjadi sperma matang yang bersifat
haploid yang semua fungsional , yang berbeda dengan oogenesis yang hanya
1 yang fungsional.
Sperma yang matang akan menuju epididimis , kemudian ke vas

deferens- vesicula seminalis - urethra dan berakhir dengan ejakulasi


Setiap proses spermatogenesis memerlukan waktu 65-75 hari.
Struktur sperma matang terdiri dari kepala, leher, bagian tengah, dan ekor.
Kepala sperma tebal mengandung inti haploid yang ditutupi badan khusus yang
disebut akrosom. Akrosom mengandung enzim Hyaloronidase / Protease yang
membantu sperma menembus sel telur. Bagian tengah sperma mengandung
mitokondria spiral yang berfungsi menyediakan energi untuk gerak ekor
sperma. Setiap melakukan ejakulasi, seorang laki-laki mengeluarkan kurang
lebih 400 juta sel sperma. Pada pria dewasa, sperma dibuat terus menerus di
dalam testis (buah zakar). Proses pembuatan sperma disebut spermatogenesis.
Sel yang belum terspesialisasi memerlukan waktu sekitar 72-74 hari untuk
berkembang menjadi sel sperma yang matang. Dari testis kiri dan kanan,
sperma bergerak ke dalam epididimis (suatu saluran berbentuk gulungan yang
terletak di puncak testis menuju ke testis belakang bagian bawah) dan disimpan
di dalam epididimis sampai saat terjadinya ejakulasi .Jadi epididimis ini agar
sperma menjadi matang / mature sehingga siap bergerak ke vas deferens . Dari
epididimis, sperma bergerak ke vas deferens dan duktus ejakulatorius. Di
dalam duktus ejakulatorius, cairan yang dihasilkan oleh vesikula seminalis ,
kelenjar prostata dan bulbo uretra ditambahkan pada sperma sehinngga sperma
dinamai dengan semen ( benih), yang kemudian mengalir menuju ke uretra dan
dikeluarkan ketika ejakulasi. Kesuburan seorang pria ditentukan oleh
kemampuannya untuk mengantarkan sejumlah sperma yang normal ke dalam
vaginawanita.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi spermatogenesis sehingga bisa
terjadi kemandulan:

1. Peningkatan suhu di dalam testis akibat demam berkepanjangan atau akibat


panas yang berlebihan bisa menyebabkan berkurangnya jumlah sperma,
berkurangnya pergerakan sperma dan meningkatkan jumlah sperma yang
abnormal di dalam semen.Pembentukan sperma yang paling efsisien adalah
pada suhu 33,5 (lebih rendah dari suhu tubuh). Testis bisa tetap berada pada
suhu tersebut karena terletak di dalam skrotum (kantung zakar) yang berada
diluar rongga tubuh.
2. Faktor lain yang mempengaruhi jumlah sperma adalah pemakaian marijuana
atau obat-obatan (misalnya simetidin, spironolakton dan nitrofurantoin).
3. Penyakit serius pada testis atau penyumbatan atau tidak adanya vas deferens
(kiri dan kanan) bisa menyebabkan azospermia (tidak terbentuk sperma sama
sekali.
4. Varikokel merupakan kelainan anatomis yang paling sering ditemukan pada
kemandulan pria. Varikokel adalah varises (pelebaran vena) di dalam
skrotum.Varikokel bisa menghalangi pengaliran darah dari testis dan
mengurangi laju pembentukan sperma.
5. Ejakulasi retrograd terjadi jika semen mengalir melawan arusnya, yaitu semen
mengalir ke dalam kandung kemih dan bukan ke penis.Kelainan ini lebih
sering ditemukan pada pria yang telah menjalani pembedahan panggul
(terutama pengangkatan prostat) dan pria yang menderita diabetes.Ejakulasi
retrograd juga bisa terjadi akibat kelainan fungsi saraf.

OOGENESIS

Oogenesis merupakan proses pembentukan dan perkembangan sel ovum.


Berbeda dengan laki-laki, wanita hanya mengeluarkan satu sel telur saja
selama waktu tertentu(siklus).
Ovulasi pada wanita berhubungan dengan siklus yang dikontrol oleh
hormon(FELP)
Pada manusia dan primate siklus reproduksinya disebut siklus menstruasi.
Sedangkan pada mamalia lain disebut estrus.
Mesntruasi dapat diartikan sebagai luruhnya ovum yang tidak dapat dibuahi
beserta lapisan dinding uterus (endometrium) yang terjadi secara periodik.
(28 hari sekali) Darah menstruasi sering disertai jaringan-jaringan epithel
rahim darah yang luruh karena berkurangnya progesteron.
Penjelasan proses oogenesis :
Oogeneis terjadi di ovarium. Di ovarium ini telah tersedia calon-calon sel
telur (oosit primer) yang terbentuk sejak bayi lahir.
Ketika masa puber, oosit primer melakukan pembelahan meiosis
menghasilkan oosit sekunder dan badan polar pertama (polosit primer).
Proses ini dipengaruhi oleh FSH (Folicel Stimulating Hormon).
Proses oogenensis dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu :

1. Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel-sel folikel


sekitar sel ovum.dan merangsang folicle menghasilkan estrogen
2. Hormon Estrogen yang berfungsi merangsang sekresi hormone LH.dan
menghentikan LH
3. Hormon LH yang berfungsi merangsang terjadinya ovulasi (yaitu proses
pematangan sel ovum).dan merangsang keluarnya progesteron
4. Hormon Progesteron yang berfungsi untuk menghambat sekresi FSH dan
LHdan membuat endometrium menebal membentuk pembuluh darah ,
menguatkan endometrium

keempat hormon yang bekerja berurutan itu saya singkat dengan FELP me
(me=menstruasi)
Selama 28 hari sekali sel ovum dikeluarkan oleh ovarium. Sel telur ini telah
matang (mengalami peristiwa ovulasi). Selama hidupnya seorang wanita hanya
dapat menghasilkan 400 buah sel ovum setelah masa menopause yaitu
berhentinya seorang wanita untuk menghasilkan sel ovum yang matang Karena
sudah tidak dihasilkannya hormone, sehingga berhentinya siklus menstruasi
sekitar usia 45-50 tahun. Nah sekarang tentu kalian sudah bisa menyimpukan
dihati masing-masing kan tentang persamaan dan perbedaan antara
Spermatogenesis dan Oogenesis, berapa kali pembelahannya, lalu berapa sel anak
(hasil ) yang fertil ? Berikut perbandingan spermatogtenesis dan Oogenesis
HUMAN SEXUALITY DAN KEHAMILAN

A. Human Sexuality:
1. Tahap respon seksual
Tahap respon seksual pada pria dan wanita meliputi beberapa tahap , yaitu:
a. Fase perangsangan (excitement phase)
Fase ini terjadi karena adanya rangsangan fisik seperti sentuhan atau
kecupan dan psikologis seperti fantasi sehingga terjadi ereksi pada pria atau
lubrikasi pada vagina wanita. Pada wanita, puting payudara menjadi keras
dan klitoris menjadi tebal.
b. Fase plateau
Fase ini juga disebut orgasmic platform. Pada fase ini, rangsangan seksual
mencapai derajat tertinggi yaitu sebelum mencapai ambang batas yang
diperlukan untuk terjadinya orgasme (periode singkat sebelum orgasme).
Bila rangsangan berlangsung terus, testis menjadi lebih besar, sementara itu
vagina bagian bawah menjadi mengecil dan payudara wanita menjadi
mengeras.
c. Fase orgasmik
Orgasme adalah perasaan kepuasan seks yang bersifat fisik dan psikologik
dalam aktifitas seks sebagai akibat pelepasan memuncaknya ketegangan
seksual (sexual tension) setelah terjadi fase rangsangan yang memuncak
pada fase plateau. Pada pria, mereka akan mengalami perasaan ejakulasi
yang tak terhindarkan hingga akhirnya terjadi ejakulasi. Sementara itu, fase
orgasmik pada wanita ditandai dengan kontraksi di dinding sepertiga bagian
bawah vagina.
d. Fase resolusi
Pada fase resolusi, terjadi pengaliran darah keluar dari area genital sehingga
badan kembali dalam keadaan rileks. Resolusi ditandai dengan perasaan
senang dan lega serta reaksi pengeluaran keringat di seluruh badan.
2. Pengaruh siklus menstruasi pada seksualitas
Siklus menstruasi menjadi siklus rutin yang dialami oleh para wanita.
Kehadirannya tentu saja membawa banyak dampak bagi kehidupan wanita,
termasuk dalam masalah gairah seksual. Lantas, apakah hubungan antara
siklus menstruasi dengan gairah seksualitas wanita?

SUDAH menjadi rahasia umum bahwa gairah seksualitas wanita adalah sesuatu
yang sangat menarik untuk diperhatikan. Gairah seksualitas wanita berpengaruh
besar terhadap kehidupan seksualnya, termasuk keinginannya untuk berhubungan
intim.Tentunya gairah seksualitas ini sangat penting, terutama bagi para pasutri.
Lantas, bagaimana jika gairah seksualitas wanita bertemu dengan siklus bulanan
seperti menstruasi? Berikut penjelasan tentang kaitan siklus menstruasi dan gairah
seksualitas wanita yang patut kita ketahui.

MINGGU PERTAMA : MENSTRUASI

Pada fase ini, rahim melepaskan lapisan bernutrisi karena kehamilan tidak terjadi.
Hari pertama menstruasi adalah saat-saat hormon testosteron dan estrogen dalam
tubuh wanita berada pada titik terendah. Lantas, apa akibat dari rendahnya level
kedua jenis hormon tersebut? Akibat dari kondisi tersebut dapat dilihat dari dua
sisi, yakni dari sisi kesehatan dan seksualitas.

Dari sisi kesehatan, akibat dari rendahnya kedua jenis hormon tersebut dapat
berdampak pada kesehatan fisik dan mental. Kesehatan mental merujuk pada
kondisi emosi. Yeah, we're talking about the mood, or specifically, the bad mood.
Bicara tentang bad mood, masa menstruasi memang menjadi saat-saat yang paling
menyebalkan karena bad mood sering sekali muncul. Suasana hati yang
memburuk biasanya bermula sejak seminggu sebelum masa menstruasi dimulai,
atau lazim dikenal dengan istilah PMS (Premenstrual Syndrome).
Selain bad mood, hal lain yang seringkali terjadi adalah perubahan kondisi tubuh,
seperti sakit kepala, mudah lelah dan kram atau nyeri perut pada hari-hari pertama
siklus menstruasi dimulai. Sebagian wanita juga merasakan gejala lainnya seperti
payudara yang membengkak, atau bahkan menjadi lebih lembut dari biasanya.
Kondisi ini hanya bersifat sementara, dan seiring bertambahnya hari, tubuh akan
kembali berstamina.

So,what about sex? Seperti yang disebutkan sebelumnya, hari-hari pertama


menstruasi adalah saat ketika hormon estrogen dan testosteron berada pada level
terendah. Akibatnya, gairah seskualitas ikut meredup. Namun, pada hari-hari
berikutnya, level testosteron tersebut akan semakin meningkat sehingga gairah
seksualitas turut naik.

Baca juga: 3 Mitos tentang Seksualitas Wanita

Bagi sebagian orang, melakukan hubungan seks saat menstruasi terjadi terdengar
menjijikkan dan tidak seksi. Namun, bagi sebagian lainnya, berhubungan intim
saat menstruasi justru menggairahkan. Lantas, apakah berhubungan seks saat
menstruasi berbahaya bagi kesehatan? Jawabannya adalah tidak.

Bahkan, berhubungan intim saat menstruasi akan menghilangkan kram atau nyeri
perut yang seringkali terjadi saat haid. Selain itu, berhubungan intim saat
memasuki siklus menstruasi juga akan membantu otak melepaskan hormon
endorfin yang ampuh menghalau bad mood.

MINGGU KEDUA : MENJELANG PEMBUAHAN

Sehari setelah siklus menstruasi usai, wanita akan memasuki minggu menjelang
pembuahan. Pada minggu ini, level testosteron dan estrogen pada tubuh wanita
sedang meningkat pesat. Akibatnya? Wanita menjadi lebih mudah bergairah dan
terangsang, lebih berstamina, dan berada pada kondisi mood yang sangat baik.

Bagi para pasutri yang sedang dalam program hamil, berhubungan intim pada
masa ini sangat disarankan. Apa alasannya? Pada masa ini, dalam rahim wanita
berdiam ribuan telur yang siap dibuahi, dan kondisi rahim memungkinkan sperma
untuk langsung masuk ke dalam rahim.

MINGGU KETIGA: MASA PEMBUAHAN

Di antara semua siklus menstruasi, manakah yang paling membuat gairah


seksualitas wanita berada di puncak? Jawabannya adalah pada minggu ketiga, atau
minggu pembuahan terjadi. Masa ini biasanya terjadi pada hari ke-14 dari siklus
28 hari menstruasi. Pada masa ini, sel telur dewasa dilepaskan dari salah satu
ovarium dan masuk ke area tuba falopi selama 24 jam. Selama masa tersebut, sel
telur akan menunggu datangnya sperma.
Pada masa ini, hormon testosteron dalam tubuh wanita berada di puncak. Sebagai
akibatnya, wanita akan merasa gairah seksualitasnya turut berada di puncak,
merasa lebih seksi, dan mudah terangsang daripada sebelumnya. Tak heran
jika orgasme wanita, atau bahkan ejakulasi wanita dapat dengan mudah dicapai
saat berhubungan intim pada masa-masa ini.

Sayangnya, fase ini tidak berlangsung lama. Seiring bertambahnya hari, level
testosteron akan kalah dengan level progesteron. Meningkatnya level progesteron
akan membuat gairah seksualitas yang sebelumnya berada di puncak kembali
meredup dan mempengaruhi kondisi emosi.

Baca juga: Cara Menghitung Masa Subur Wanita dengan Metode Kalender

MINGGU KEEMPAT : PREMENSTRUAL SYNDROME (PMS)

Anda tentu tidak asing lagi dengan istilah PMS atau Premenstrual
Syndrome. PMS dimulai seminggu sebelum Anda mengalami datang bulan.
Selama ini, PMS seringkali diidentikkan dengan hal-hal negatif, seperti
ketidakstabilan emosi. Ketidakstabilan emosi mencakup beberapa hal, seperti
mengidam, sensitif terhadap banyak hal, mudah depresi, selera makan yang
meningkat, hingga gairah seksualitas yang naik turun.

Gejala lain yang juga sering terjadi antara lain masalah kulit (hi, acne!), insomnia,
sembelit, dan kram perut. Penyebab dari hal-hal tersebut adalah rendahnya level
hormon estrogen yang kemudian berdampak pada rendahnya level serotonin,
yakni hormon yang menghasilkan perasaan bahagia.

3. Pengaruh kehamilan pada seksualitas

Wanita atau istri saat hamil bukan menjadi halangan untuk melakukan hubungan
suami istri/hubungan seksual. Bahkan hubungan suami istri saat kehamilan baik
dilakukan pada akhir kehamilan asalkan kandungan ibu dalam kondisi sehat.

Menurut para pakar sex, waktu yang tepat untuk berhubungan intim sewaktu
hamil yaitu setelah trimester pertama hingga usia 7 bulan. Pada waktu ini, ibu
hamil sudah relaks dan lebih enakan.
Syarat melakukan hubungan seksual saat hamil

Berhubungan seks saat hamil memang kerap menjadi dilema pasangan suami
isteri. Pasalnya, saat hamil gairah seks wanita menurun, terutama saat trimester
satu dan dua, sedangkan pria tidak mengalami hal tersebut.

Berhubungan seks saat hamil boleh-boleh saja dilakukan. Hanya saja, ada
beberapa syarat yang perlu diperhatikan dalam berhubungan seks di saat hamil.
Berikut beberapa syarat berhubungan seks saat kehamilan

1) Kandungan sehat

Kandungan sehat artinya kehamilan berlangsung normal tanpa adanya gangguan


atau penyakit. Gangguan saat kehamilan dapat berupa mulut rahim terbuka,
ketuban pecah, infeksi, dan lain-lain. "Agar aman, maka rutinlah melakukan
pemeriksaan keadaan kehamilan," tandas Bagazi.

2) Ibu tidak pernah keguguran

Jika ada riwayat keguguran sebelumnya, sebaiknya pasangan suami istri


menghindari berhubungan seks di saat kehamilan karena dikhawatirkan akan
terjadi keguguran lagi. Keguguran dapat disebabkan oleh kelainan pada kehamilan
atau infeksi.

3) Bukan kehamilan ganda

Wanita yang mengalami kehamilan multipel yaitu kehamilan lebih dari kembar
dua disarankan tidak berhubungan seks saat hamil. Menurut Bagazi, risiko
berhubungan seks cukup tinggi karena beban kehamilan juga tinggi.

4) Posisi

Posisi berhubungan saat hamil sangat penting agar tidak membahayakan janin.
Bagazi mengatakan, posisi-posisi yang melibatkan tubuh pria menindih tubuh
wanita sebaiknya dihindari. Selain itu, perubahan fisik si wanita saat hamil juga
membutuhkan kesabaran dari pria agar tidak melakukan gerakan-gerakan yang
terlalu cepat dan kuat.

5) Hindari seks oral

Seks oral yang dilakukan pada wanita dapat membahayakan. Saat hamil,
pembuluh darah wanita terbuka karena pengaruh hormon estrogen. Pembuluh
darah yang terbuka rentan mengalami infeksi bakteri yang berasal dari liur. Selain
itu, sedikit tiupan saja dapat memicu penyumbatan pembuluh darah yang
mengakibatkan kematian mendadak.
6) Orgasme

Orgasme merupakan peristiwa besar yang ditunggu-tunggu saat berhubungan


seks. Syukurlah, orgasme aman pada hubungan seks saat hamil. Hanya saja,
orgasme dapat memicu kontraksi rahim setelahnya. Bagazi mengatakan, kontraksi
yang terjadi kurang satu jam adalah hal yang normal. Yang perlu diwaspadai
adalah kontraksi rahim yang sangat kuat dalam waktu lebih dari satu jam. Jika
mengalami kontraksi seperti ini, sebaiknya segera diperiksakan.

Manfaat hubungan seksual pada kehamilan

Seks boleh dilakukan asal kehamilan dalam kondisi sehat dan kuat. Saat hamil
seks bisa dilakukan sejak trimester pertama sampai ketiga, tergantung
kenyamanan pasangan.

Berhubungan seks justru dianjurkan selama hamil, bahkan lebih baik lagi bila
Anda bisa sampai mencapai orgasme. Orgasme pada ibu hamil bisa membuat
tubuh menjadi lebih rileks dan bisa mengurangi rasa tidak nyaman selama
kehamilan, misalnya mual dan muntah, kaki bengkak, otot menjadi kaku, hingga
perasaan mudah kesal atau marah. Selain itu, masih banyak lagi manfaat
berhubungan seks saat hamil, seperti:

1) Meningkatkan keintiman

Seks tak hanya bisa memenuhi kebutuhan biologis saja, melainkan juga bisa
meningkatkan keintiman pasangan. Saat hamil mungkin kemesraan akan sedikit
berkurang karena cenderung lebih memperhatikan kehamilannya. Dengan
berhubungan seks maka rasa penolakan antara kedua pasangan akan terhalaukan.
Hubungan antara suami istri bisa kembali mesra seperti sebelumnya.

2) Sirkulasi darah meningkat

Seks dapat memicu produksi adrenalin dan meningkatkan denyut jantung


sehingga dapat meningkatkan sirkulasi darah. Alhasil, suplai oksigen ke seluruh
tubuh termasuk janin menjadi lebih lancar.

3) Analgesik

Saat melakukan hubungan seks dengan pasangan, tubuh akan memproduksi


hormon bahagia, yaitu erdorfin. Hormon ini bisa mengurangi rasa nyeri atau
berfungsi sebagai analgesik.

4) Kulit halus

Selain memproduksi erdofin, berhubungan seks saat hamil bisa meningkatkan


produksi hormon estrogen. Jadi, selain menyenangkan seks juga bisa membuat
kulit menjadi lebih halus.
5) Membakar lemak

Seks diketahui bisa meningkatkan pembakaran lemak, termasuk saat sedang


hamil. Dengan melakukan hubungan seks maka berat badan tidak naik berlebihan
saat hamil.

6) Penghilang stress

Seiring perkembangan janin dalam perut, tubuh akan terasa kurang nyaman.
Umumnya, wanita hamil akan sering merasa pusing dan stres akibat kondisi tubuh
kurang nyaman. Salah satu cara untuk menghilangksn stress pada ibu hamil
adalah dengan melakukan hubungan seks. Seks bisa membantu melepaskan
ketegangan fisik dan mental yang ditimbulkan akibat kehamilan

Waktu Yang Tepat Hubungan Suami Istri Saat Hamil:

1) Ketika suami dan istri menginginkan untuk melakukannya,

2) wIstri tidak dalam keadaan sehat dan tidak terlalu lelah, lebih
dianjurkan ketika pagi hari.

Posisi saat berhubungan seksual saat hamil

Beberapa pakar kesehatan menegaskan, pada kehamilan muda usia tiga bulan atau
trimester pertama, pasutri masih harus waspada dan sebaiknya tidak melakukan
hubungan intim atau menunda hubungan intim terlebih dahulu. Hal ini
berlandaskan pada alasan karena tiga bulan pertama merupakan masa rawan di
mana janin mulai terbentuk. Kalau terkena benturan sedikit, janin rawan
keguguran. Hubungan seks di awal kehamilan mudah terjadi kontraksi. Ari-ari
belum terbentuk sehingga dapat mengakibatkan keguguran bila terjadi kontraksi
dahsyat.

Sedangkan pada usia kehamilan 7-9 bulan, frekuensi hubungan intim sebaiknya
dikurangi sampai janin berusia 9 bulan karena sangat membahayakan janin.
Pasalnya kontraksi bisa mengakibatkan pecah ketuban dan bayi dapat terinfeksi.
Sementara bila bayi harus dilahirkan, paru-parunya belum matang. Waktu yang
sangat membahayakan yaitu antara kehamilan usia 7-8 bulan.

Pada kehamilan berusia 9 bulan, bayi sudah siap untuk dilahirkan bila terjadi
kontraksi sehingga air ketuban pecah. Pada saat itu paru-paru bayi sudah matang.
Kalau bisa di atas 36 minggu, bila pecah ketuban, bayi lahir sudah aman
dilahirkan karena telah mampu bernapas di luar tubuh ibu.

Namun demikian, berhubungan seks saat hamil tidaklah membahayakan bila


dilakukan dengan sangat hati-hati. Banyak orang menganggap seks saat hamil
sangat berbahaya terhadap janin karena Mr P, orgasme atau ejakulasi dianggap
dapat mencederai bayi. Sebenarnya tidaklah demikian. Hubungan intim dengan
pasangan pada saat hamil apalagi menjelang persalinan harus dilakukan dengan
sangat relaks. Bahkan, beberapa pakar kandungan mengatakan bahwa melakukan
hubungan intim sangat dianjurkan untuk memperlancar proses persalinan.

Nah agar tidak sampai salah tindakan mengambil posisi hubungan intim yang
aman bagi wanita hamil, berikut posisi seks aman dalam berhubungan seks bagi
wanita hamil atau seks saat hamil:

Di usia kehamilan muda (0-12 minggu), menurut Boyke, posisi apapun masih
sangat aman dan boleh dilakukan.Jika usia kandungannya di atas 12 minggu, ada
baiknya istri mengonsultasikan ke dokter kandungan untuk melihat kondisi
kehamilannya. Biasanya dalam usia kandungan ini, posisi
menyamping (sideways), menungging (dog position), dan duduk (woman on
back) masih aman dan lebih dianjurkan untuk dilakukan. Posisi ini masih nyaman
bagi istri. Pokoknya selama dokter kandungan mengatakan aman, lakukan saja.

Jika sudah mendekati usia kehamilan 29-36 minggu (jelang persalinan), lebih
dianjurkan untuk melakukan posisi miring (spooning ) atau duduk (sitting ,woman
on top ). Doggy style /rear entry juga masih boleh, tapi kalau Si Istri merasa
perutnya keberatan atau sakit, coba tahan perutnya dengan bantal untuk
mendapatkan posisi nyaman.

1) Posisi Seks Ibu Hamil, Posisi missionary gaya baru

Lupakan posisi missionary klasik, sebab tidak dapat dilakukan dengan keadaan
perut Anda yang sedang membesar. Berbaringlah dengan lutut ditarik dan kaki
menempel di dadanya, atau dengan kaki lurus ke atas dan bersandar pada
pasangan. Lebih nyaman, letakkan bantal di bawah.

2) Posisi Seks Ibu Hamil, Setengah Misionaris

Di posisi ini, Anda berbaring dengan posisi kaki di tepi tempat tidur. Pasangan
Anda berdiri atas kamu, didukung oleh telapak tangannya sehingga ia tidak
berbaring di atas Anda seperti dalam posisi misionaris. Pada dasarnya posisi yang
harus dihindari yaitu jangan sampai perut Anda mengalami benturan atau
menghindari posisi yang tidak nyaman bagi Anda

3) Posisi Seks Ibu Hamil, Posisi Misionaris

Pada posisi ini,perempuan di bawah dan pria di atas. Jika dilakukan saat istri
tengan hamil tentu menjadi tidak nikmat, bahkan bisa menyakitkan bagi istri
Anda, bahkan juga untuk Anda sendiri. Itu sebabnya, posisi berhubungan seksual
yang bisa dilakukan selama istri hamil adalah variasi dengan posisi menyamping,
perut istri Anda terbebas dari tindihan.
4) Posisi Seks Ibu Hamil, gaya sendok

Posisi ini dilakukan dengan tubuh berbaring menyamping, jadi pria di belakang
sang wanita dengan gaya seperti menyerok. Jadi posisinya adalah si cewek
berbaring sambil menyamping menoleh kanan atau kiri, kemudian cowok di
belakangnya melakukan penetrasi dari belakang si wanita (tetapi bukan hubungan
seksual anal. Hanya penetrasinya lewat arah belakang). Posisi ini dilakukan di
ranjang yang lembut.

Anda berbaring miring dalam posisi meringkuk. Cara ini aman bagi Anda yang
memasuki masa akhir kehamilan. ini juga sesuai dilakukan pada saat perut istri
sudah besar, atau sat istri tidak dapat berperan aktif lagi selama bercinta(seperti
pada posisi perempuan di atas).

Posisi berbaring miring berhadapan mungkin dapat dilakukan saat pertengahan


kehamilan ketika perut belum terlalu besar. Namun jika, perut ibu hamil sudah
mulai membesar, posisi miring ini dapat dilakukan dengan posisi suami berada di
belakang ibu hamil

5) Posisi Seks Ibu Hamil, Menyamping

Anda dan pasangan berbaring berdampingan dan saling berpandangan. Cara ini
sangat praktis dilakukan pada trimester ketiga kehamilan.

6) Posisi Seks Ibu Hamil, Berbaring separuh tubuh

Anda cukup terlentang di tengah tempat tidur. Suami harus mengatur posisi untuk
setengah berbaring, agar tidak menekan tubuh Anda. Posisi ini biasanya
dikombinasikan dengan setengah duduk agar tidak monoton

7) Posisi Seks Ibu Hamil, Posisi ibu hamil berlutut

Ibu hamil berlutut dan dibantu dengan meletakan bantal di bawah perutnya
dengan tujuan mengganjal, dan suami dapat melakukan penetrasi dari belakang

8) Posisi Seks Ibu Hamil, gaya berbaring menyamping dengan kaki diangkat
satu.

Sehingga posisinya, si cewek berbaring di dekat pinggir kasur, si pria berdiri di


belakang si cewek dan melakukan penetrasi sambil berdiri. Salah satu kaki si
cewek diangkat ke atas. Namun sama seperti gaya cewek di atas, saat melakukan
penetrasi, baiknya jangan dengan kecepatan tinggi. Tujuannya, demi menghindari
guncangan keras di rahim si cewek.

9) Posisi Seks Ibu Hamil, Posisi Duduk


Perempuan duduk di pangkuan pasangan, Pada usia kehamilan pertengahan atau
lanjut, posisi duduk berhadapan dapat menjadi pilihan menyenangkan. Tapi ketika
perut semakin membesar,posisi tidak berhadapan dapat dipilih. Posisi ini dapat
menjadi pilihan pada masa kehamilan akhir trimester ke-2 atau pada awal
trimester ke-3.Posisi ini cukup nyaman, baik untuk istri maupun Anda sendiri,
sekalipun tidak memberikan kesempatan bagi Anda berdua untuk banyak
melakukan gerakan aktif saat pemanasan (foreplay). Gaya ini bisa Anda lakukan
di tempat tidur atau sofa yang nyaman. Biasanya, posisi ini dibantu dengan pria
yang mengangkat pinggul istrinya, agar proses penetrasi lebih dapat dirasakan.
Jika Anda sedikit ragu, cobalah mengelus payudara pasangan karena sensitifiitas
payudara saat hamil biasanya sangat tinggi. Sayangnya, posisi duduk ini hanya
nyaman dilakukan bagi berat tubuh istri tergolong normal. Sebab, pada posisi ini
Anda harus menopang berat tubuh istri pada pangkuan Anda.

10) Posisi Seks Ibu Hamil, Setengah duduk

Posisi ini tidak menekan perut. Posisi ini mengharuskan Anda terlentang dan
membuat sikap seperti duduk. Sedang suami berlutut dengan satu kaki menahan
berat badannya. Atau gaya lainnya, Anda dapat mengangkat kedua kaki ke atas.
Beberapa wanita yang senang dengan posisi ini sebelum hamil, dapat meletakkan
kedua kaki di atas pundak suaminya untuk menciptakan multi orgasme. Bagi
Anda berjiwa petualangan, posisi setengah duduk dapat Anda coba, agar Anda
nyaman saat bercinta.

11) Posisi Seks Ibu Hamil, Sendok Berhadapan

Posisi menyamping berhadapan dengan pasangan. Tarik satu kaki untukmemberi


ruang pada pasangan untuk melakukan penetrasi. Posisi ini lebih cocok dilakukan
pada triwulan pertama, ketika perut istri belum terlalu besar.

12) Posisi Seks Ibu Hamil, Sideways

Pasutri berbaring menghadap satu sama lain. Buat berat badan dari perut
mendukung rahim pada waktu yang sama. Keintiman akan lebih terasa karena
pasutri saling berhadapan satu sama lain.

13) Posisi Seks Ibu Hamil, Doggy Style

Doggy style merupakan Posisi favorit wanita hamil ini memungkinkan penetrasi
lebih dalam dan memberikan kesempatan untuk mendukung perut dan payudara
(dengan bantal). Pasangan bisa berdiri atau berlutut di belakang Sang Istri. Agar
perut tidak mendapat tekanan, istri bisa bersangga pada lutut dan tangannya,
seperti hendak merangkak. Hanya saja, jika perut istri sudah sangat besar, bisa
saja perut tetap menyentuh alas. Posisi ini juga tidak bisa dilakukan dalam tempo
lama, karena cukup melatihkan bagi istri, walau ia tidak melakukan gerakan aktif.
Keuntungannya, pembuluh darah di punggung tidak tertekan oleh berat perut.

14) Posisi Seks Ibu Hamil, Woman on Back

Persis seperti posisi misionaris, hanya tanpa tekanan ke perut atau rahim. Istri
berbaring sambil mengangkat lutut ke arah dada, sedang suami berlutut di antara
kaki istri. Jika merasa lelah, istri bisa mengistirahatkan kakinya ke dada suami
sebagai tumpuan. Tempatkan bantal di bawah punggung istri agar lebih merasa
nyaman. Usahakan jangan berbaring telentang (dengan kaki lurus) terlalu lama
setelahnya, agar berat rahim tidak memblokir pembuluh darah yang masuk rahim
dan kaki istri.

15) Posisi Seks Ibu Hamil, Dr. Ruth dan Dr. Amos

Untuk posisi ini, wanita hamil berbaring telentang di ujung tempat tidur. Letakkan
satu atau kedua kaki pada bangku dekat dengan tempat tidur. Dengan posisi suami
menempel ke tempat tidur, penetrasi bisa lebih leluasa dilakukan tanpa guncangan
berarti bagi janin. Ini akan memungkinkan istri untuk bergerak bebas dan sedikit
memiringkan tubuhnya ke kiri dan kanan untuk menambah kenikmatan.
Pasangannya berlutut atau berdiri di antara kakinya, yang memungkinkannya
untuk dengan mudah mencumbu klitoris dengan jari tangan dan anggota tubuh
lainnya. Ketika pria melakukan penetrasi, tidak akan ada tekanan pada perut istri
dan mereka berdua dapat bergerak. Anda dapat mencoba dan memodifikasi posisi
ini agar hubungan intim lebih menyenangkan dan nyaman.

16) Posisi Seks Ibu Hamil, Spooning

Posisi ini paling favorit dilakukan di tahap akhir kehamilan. Posisi istri
memunggungi suami ini sangat nyaman bagi wanita hamil karena berat dari
perutnya tidak mengganggunya saat berhubungan seks juga memungkinkan
penetrasi yang dangkal (kadang penetrasi dalam tidak membuat wanita hamil
nyaman di tahap akhir kehamilannya).

17) Posisi Seks Ibu Hamil, Seks Non-Penetratif

Di luar alternatif-alternatif posisi tersebut, Anda bisa juga melakukan seks non-
penetratif. Artinya, alat kelamin suami tidak perlu memasuki vagina istri. Suami
istri bisa saling memberikan seks oral atau masturbasi.

Sementara itu, seks ketika hamil dipengaruhi oleh beberapa hal yang berbeda-
beda. Hal-hal yang mempengaruhi aktivitas seksual seseorang ketika sedang
hamil, yaitu:

1) Kepercayaan yang telah dimiliki tentang seks


2) Kepercayaan yang pasangan miliki tentang seks

3) Kondisi fisik pada saat kehamilan

4) Kondisi emosional pada saat kehamilan

Di luar dari faktor-faktor tersebut, sebenarnya seks pada saat kehamilan bisa lebih
nikmat. Cairan vagina lebih meningkat dan perubahan pada area genital membuat
beberapa orang justru lebih bisa merasakan orgasme.

Yang paling penting dari semua posisi seks selama kehamilan ini adalah jangan
meletakkan berat badan ke perut ibu. Batasi tekanan di perut ibu hamil.

Apa pun posisi yang Anda berdua pilih, nikmatilah aktivitas seksual itu bersama-
sama dengan tetap memperhatikan kondisi kehamilan istri Anda.Tentu asalkan
kehamilan istri Anda dinyatakan tidak memiliki risiko apapun, Anda berdua bisa
melakukan hubungan seksual kapan pun Anda berdua menginginkannya, bahkan
sampai menjelang persalinan sekalipun. Dengan tetap menikmati aktivitas yang
satu ini bersama suami, Anda berdua bisa saling berbagi rasa takut maupun
kekhawatiran, serta stres yang mungkin muncul selama masa kehamilan.

Namun jika kehamilan istri Anda berisiko, seperti misalnya letak plasenta tidak
pada posisi yang seharusnya (plasenta previa), makalebih baik berkonsultasi dulu
dengan dokter spesialis kandungan jika Anda berdua tetap ingin bisa berhubungan
seksual. Begitu juga apabila istri mengalami perdarahan ringan, seperti keluarnya
flek-flek pada kehamilan trimester pertama, tunda dulu keinginan itu.

Perlu diketahui posisi di atas bertujuan agar Anda bisa menikmati hubungan intim
yang Anda lakukan, tanpa ada rasa tidak nyaman dan rasa risih yang pada
akhirnya mengganggu konsentrasi Anda. Terlepas dari posisi diatas anda juga
merasa tidak nyaman dengan penetrasi yang dalam.

Selalu ingat aturan ini

Pada saat melakukan Anda merasa tidak nyaman, berhentilah dan jangan dipaksa.
Apabila Anda menikmatinya, silahkan bersenang senang dan semoga sukses
untuk kehamilan anda. Hubungan intim harus dilakukan dengan nyaman agar
jangan sampai terjadi kontraksi yang dahsyat untuk menghindari pecah ketuban.
Pasalnya, ketuban pecah dapat menyebabkan infeksi ke tubuh janin. Agar tidak
terjadi infeksi makanya begitu pecah ketuban harus konsultasi ke dokter. Karena
golden periodenya, 6 jam, kalau lebih dari 6 jam, harus dikasih antibiotik. Bila
tidak maka akan semakin banyak kumannya.
Masalah lain yang harus diwaspadai adalah tali pusat akan terjepit diantara bayi
dan rahim. Akibatnya dapat terjadi gawat janin. Bayi menjadi sesak dan kehabisan
oskigen karena oksigen tidak dapat masuk ke dalam tubuh bayi. Ada proses
mengisap, sehingga bayi bisa menelan air ketuban ke paru-paru. Itu yang
ditakutkan.

Selain itu, dalam situasi tertentu hubungan intim pada trimester kedua tidak
diperbolehkan khususnya pada ibu hamil dengan plasenta previa, dimana plasenta
menghalangi cervix, pelebaran cervix prematur, dan beresiko mengalami
persalinan prematur.

Bahaya Sperma untuk janin

1) Cairan sperma tidak berbahaya untuk janin di dalam kandungan, kecuali apabila
suami menderita infeksi alat kelamin atau menderita AIDS. Namun Bagi Ibu
Hamil yang rawan terjadi keguguran (pernah mengalami flek), pada kehamilan
muda (trimester pertama) sebaiknya tidak menumpahkan sperma di dalam
vagina. Hal ini dikarenakan cairan sperma mengandung zat prostaglandin yang
dapat merangsang kontraksi otot rahim. Sebaliknya ketika menjelang kelahiran
disarankan untuk lebih sering melakukan hubungan Suami Istri, sehingga
membantu merangsang kontraksi.

2) Cairan sperma tidak dapat mengotori bayi karena dia terlindung aman dalam
kantung. Namun apabila suami menderita infeksi kelamin dan dalam pengobatan,
sebaiknya gunakan kondom bila berhubungan Suami Istri dengan istri yang
sedang hamil.

3) Berhubungan Badan pada Awal Kehamilan sebenarnya tidak berbahaya, bahkan


akan mengurangi ketegangan dan stres akibat perubahan hormonal dalam tubuh
wanita Hamil. Namun tentu harus hati - hati melakukannya, Termasuk lebih
membatasi frekuensi dalam Hubungan Suami Istri saat Hamil.

Larangan melakukan hubungan seksual saat hamil

1) Suami Istri dilarang Berhubungan Suami Istri saat hamil ketika ketuban sudah
pecah,

2) Suami terinfeksi HIV atau AIDS dan berhubungan Suami Istri tidak
menggunakan kondom,

3) Ibu hamil mempunyai riwayat keguguran yang terlalu sering,

4) Di diagnosa plasenta previa dan mengalami perdarahan.


5) Ketika istri mengalami keluhan mules ringan terasa seperti nyeri dan kram saat
haid, atau keluar flek kecoklatan atau perdarahan dengan warna merah muda
sampai dengan darah segar menetes, segera periksaan ke dokter terdekat, sehingga
resiko keguguran dapat dihindarkan.

Terjadinya flek saat berhubungan seksual

Ketika Wanita mencapai orgasme akan terjadi sedikit kontraksi (ketegangan


semacam kram ringan) pada rahim. Apabila hal ini terjadi sejak awal, maka
kondisi kram yang terus menerus saat orgasme ini atau akibat aktifitas Suami
Istri yang melelahkan dapat menjadi pemicu timbulnya perdarahan saat
melakukan Hubungan Suami Istri saat Hamil.
TIPE ORIENTASI DAN EKSPRESI SEKSUAL

Bi(seks[ual]): Kata sifat yang merujuk pada orientasi seksual terhadap dua jenis
kelamin (gender). Orang yang berorientasi seksual demikian.

Calabai: Transgender laki2 ke perempuan dalam budaya Bugis.

Calalai: Transgender perempuan ke laki2 dalam budaya Bugis.

Cis(gender): Istilah yang digunakan untuk orang yang gendernya sesuai dengan
yang diberikan waktu lahir; non-transgender.

Ekspresi gender: Cara seseorang menunjukkan gendernya dengan gerak-gerik,


cara berpakaian, cara berbicara dan hal2 lain.

Gay: Laki2 yang berhubungan seks dan/atau romantik dengan sesama laki2, dan
menyusun identitasnya berdasarkan hal itu.

Gender adalah konsep yang merujuk pada perbedaan2 antara laki-laki dan
perempuan yang dikonstruksi secara sosial, dapat ber-ubah2 dengan berlalunya
waktu, dan amat bervariasi di dalam dan antara budaya. Diperlawankan dengan
ciri2 yang ditentukan secara biologis, gender merujuk pada perilaku yang
dipelajari dan tuntutan menaati citra seseorang tentang maskulinitas dan
femininitas. Sebagai variabel sosio-ekonomi dan politik untuk menganalisis peran,
tanggung jawab, kendala dan kesempatan, gender mempertimbangkan baik laki-
laki maupun perempuan. (A Glossary of Terms in Gender and
Sexuality, http://www.seaconsortium.net/autopagev3/fileupload/WedJuly2007-13-
25-6.pdf)

GWL: gay, waria dan lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki lainnya.
Hetero(seks[ual]): Kata sifat (adjektiva) yang merujuk pada orientasi
seksual terhadap jenis kelamin (gender) yang lain. Orang yang berorientasi
seksual demikian.

Homo(seks[ual]): Kata sifat (adjektiva) yang merujuk pada orientasi


seksual terhadap sesama jenis kelamin (gender). Orang yang berorientasi seksual
demikian. Dalam bahasa Indonesia umumnya merujuk pada laki2.

Identitas gender: Identitas berdasarkan gender, umumnya merujuk kepada orang


yang tidak baku perempuan atau laki2. Identitas gender mencerminkan perasaan
terdalam dari gender yang dimiliki oleh seseorang. Identitas gender seseorang
biasanya konsisten dengan jenis kelamin. Untuk transgender, ada inkonsistensi
antara gender dan jenis kelamin mereka. Dalam beberapa kasus, penampilan dan
tingkah laku mereka dan karakteristik lainnya yang muncul mungkin bertentangan
dengan ekspektasi di masyarakat.

Identitas seksual: Identitas sosial berdasarkan orientasi seksual: lesbi(an), gay,


queer, normal dll.

Interseks adalah istilah umum yang digunakan untuk berbagai kondisi di mana
seseorang lahir dengan anatomi seksual dan reproduksi yang tampaknya tidak
sesuai dengan definisi tipikal perempuan atau laki-laki. Umpamanya, seseorang
mungkin lahir tampak perempuan dari luar, namun memiliki anatomi tipikal laki-
laki di dalam. Atau orang dapat lahir dengan alat kelamin yang tampak di antara
tipe laki-laki dan perempuan yang umummisalnya, seorang anak perempuan
mungkin lahir dengan klitoris yang mencolok besar, atau tidak memiliki lubang
vagina, atau seorang anak laki-laki mungkin lahir dengan penis yang mencolok
kecil, atau dengan skrotum yang terbelah sehingga berbentuk lebih mirip labia.
Atau seseorang mungkin lahir dengan genetika mosaik, sehingga sebagian selnya
memiliki kromosom XX dan yang lain XY. (www.isna.org/faq/what_is_intersex)

Ketidaktaatan gender: Lihat nonkonformitas gender.


L: singkatan untuk lesbi(an).

LBT: lesbi(an), biseks(ual) dan transgender. Banyak digunakan dalam gerakan


lesbi(an) di Indonesia.

Lesbi(an): Perempuan yang berhubungan seks dan/atau romantik dengan sesama


perempuan, dan menyusun identitasnya berdasarkan hal itu.

LGBTI: lesbi(an), gay, biseks(ual), transgender dan interseks. Umumnya


digunakan dalam membicarakan hak asasi manusia seseorang yang beridentitas
demikian.

LGBTIQ: LGBTI + queer. Umumnya digunakan dalam membicarakan


komunitas, kegiatan kesenian dan sosial. Sebagian orang menggunakan
LGBTTIQ untuk membedakan transgender dari transeksual.

LSL: lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki. Mencakupi gay maupun
mereka yang melakukan hubungan seks dengan sesama lelaki tanpa beridentitas
gay (narapidana, santri, pekerja seks lelaki dsb.)

MSM: men who have sex with men. Lihat LSL.

Nonkonformitas gender: Perilaku seseorang yang tidak menaati ciri2 gender


yang digariskan oleh masyarakatnya.

Orientasi seksual: Jenis kelamin (gender) orang kepada siapa kita tertarik;
secara fisik, romantik dan/atau secara emosional. Dalam psikologi dan psikiatri
Barat dikenal orientasi seksual homoseks(ual): laki-laki (gay) dan perempuan
(lesbian) tertarik ke seseorang dengan jenis kelamin yang sama seperti dirinya,
heteroseks(ual): dikenal sebagai straight, tertarik dengan seseorang dengan jenis
kelamin yang berbeda dari diri mereka sendiri, dan biseks(ual): dapat tertarik
dengan orang dengan kelamin yang sama atau berbeda. Sering dipertukarkan
dengan istilah preferensi seksual. Istilah ini sudah merupakan yang baku dalam
peristilahan internasional dan banyak gerakan di berbagai negara. Orientasi
seksual tidak terkait dengan identitas gender.

Pelanggaran gender: Lihat nonkonformitas gender.

Perbuatan seksual: Perbuatan yang melibatkan alat kelamin, baik sendiri


maupun dengan orang lain, yang umumnya berakhir dengan orgasme.

Perilaku seksual: Perbuatan seksual yang telah menjadi kebiasaan.

Preferensi seksual: Jenis kelamin (gender) orang yang lebih kita sukai, baik
sama, beda atau ke-dua2nya. Sering dipertukarkan dengan orientasi seksual.

PSP: perempuan yang berhubungan seks dengan perempuan. Mencakupi lesbi(an)


maupun mereka yang melakukan hubungan seks dengan sesama perempuan tanpa
beridentitas lesbi(an) (narapidana, santri, pekerja seks perempuan, buruh migran
dsb.)

Queer: Istilah yang mencakupi LGBTI serta queer sendiri (dalam artian yang
berikut ini). Sifat, perilaku atau identitas seksual yang beda dari aturan yang
direstui oleh masyarakat (seks dalam pernikahan, untuk meneruskan keturunan,
beda umur kedua pasangan tidak banyak dst.)

Saramone: Transgender perempuan ke laki2 dalam budaya Bima.

Sarasiwe: Transgender laki2 ke perempuan dalam budaya Bima.

Seks mengacu pada sifat-sifat biologis yang mendefinisikan manusia sebagai


perempuan atau laki-laki. Sementara himpunan sifat biologis ini tidak saling
asing, sebab ada individu yang memiliki kedua-duanya, manusia cenderung
dibedakan sebagai laki-laki dan perempuan olehnya. Dalam penggunaan awam,
istilah seks kerapkali digunakan dalam arti kegiatan seksual. (WHO, definisi
kerja 2002)
Seksualitas: Aspek inti manusia sepanjang hidupnya dan meliputi seks, identitas
dan peran gender, orientasi seksual, erotisisme, kenikmatan, kemesraan dan
reproduksi. Seksualitas dialami dan diungkapkan dalam pikiran, khayalan, gairah,
kepercayaan, sikap, nilai, perilaku, perbuatan, peran dan hubungan. Sementara
seksualitas dapat meliputi semua dimensi ini, tidak semuanya selalu dialami atau
diungkapkan. Seksualitas dipengaruhi oleh interaksi faktor biologis, psikologis,
sosial, ekonomi, politik, budaya, etika, hukum, sejarah, religi dan spiritual.
(WHO, definisi kerja 2002)

SO/GI: sexual orientation and gender identity (orientasi seksual dan identitas
gender). Istilah baku yang digunakan oleh banyak pihak untuk merujuk pada dua
dimensi orang yang berpotensi menimbulkan diskriminasi dan pelanggaran HAM
lainnya.

SO/GIB: SO/GI + bodily issues (SO/GI + isyu2 ketubuhan). Istilah yang


diusulkan untuk melengkapi SO/GI, karena acapkali tubuh menjadi arena
diskriminasi (misalnya, pada interseks) maupun pelanggaran HAM lainnya
(misalnya, sunat perempuan).

Tindak(an) seksual: Lihat perbuatan seksual.

Tomboi: Transgender perempuan ke laki2 atau perempuan yang ekspresi


gendernya cenderung maskulin.

Trans*: Istilah yang mencakupi transgender dan transeksual.

Transeksual adalah orang yang mengalami ketidakcocokan seks biologis


bawaannya dengan seks biologis yang dirasakannya nyaman. Transeksual kadang
menjalani prosedur medis untuk mengubah seks fisiknya supaya sesuai dengan
identitas seks yang dikehendakinya melalui perawatan hormon dan/atau operasi.

Transeksualitas: Kata benda (nomina) untuk transeksual.


Transgender adalah istilah yang digunakan untuk orang yang berperilaku seperti
gender lainnya, dalam berpakaian, gerak-gerik, dll. Transgender menjalani
kehidupan yang benar-benar beda, dan sampai batas tertentu dikenal, diakui dan
kadang diterima oleh masyarakat.

Transgenderisme: Kata benda (nomina) untuk transgender.

Transgresi gender: Lihat nonkonformitas gender.

Transvestit adalah istilah untuk orang yang mendapatkan kenikmatan ataupun


kepuasan seksual, emosional atau spiritual dari memakai pakaian gender lainnya.
Sebagian transvestit mengenakan pakaian gender lainnya untuk pertunjukan atau
hiburan.

Wadam (wanita Adam): Istilah untuk transgender yang banyak dipakai antara
akhir tahun 1960-an hingga tahun 1980.

Waria (wanita-pria): Transgender laki2 ke perempuan.

WSW: women who have sex women (perempuan yang berhubungan seks dengan
perempuan)
GANGGUAN PADA HUBUNGAN SEKSUAL
Penyimpangan seksual pada orang dewasa
Beberapa bentuk penyimpangan seksual atau deviasi seksual yang dapat
dijumpai dimasyarakat antara lain:
1. Pedophilia
Seorang dewasa yang mendapat kepuasan sex dari hubungan dengan
anak-anak
2. Exhibitionisme
Seseorang yang mendapat kepuasan sex dengan memperlihatkan
genitalianya pada orang lain , yang tidak ingin melihatnya. Pria >
Wanita
3. Fetitisme
Kepuasan seksual dicapai dengan menggunakan benda seks sepatu
tinggi, pakaian dalam, stocking, atau lainnya. Disfungsi ini dapat
disebabkan antara lain karena eksperimen seksual yang normal dan
bedah pergantian kelamin.
4. Transvestisme
Mendapatkan kepuasan sex dengan memakai pakaian dari sex yang
berlawanan.
Dimulai pada waktu anak-anak
Ketidak puasan orangtua dengan jenis kelamin anak
5. Transsksualisme
Bentuk penyimpangan seksual ditandai dengan perasaan tidak senang
terhadap alat kelaminnya, adanya keinginan untuk berganti kelamin.
6. Voyerisme/skopofilia
Mendapat kepuasan sex dengan melihat orang telanjang (Pepping Tom)
7. Masokisme
Kebalikan dari sadisme: seseorang yang mendapat kepuasan sex dengan
siksaan fisik/mental
8. Sadisme
Mendapat kepuasan sex dengan menyiksa partnernya secara
fisik/psikologis, karena perkosaan atau pendidikan yang salah
9. Homoseksual dan lesbianisme
Tertarik pada sex yang sama atau melakukan hubungan sex dengan
yang sejenis. laki-laki:Gay, wanita:lesbian
10. Zoofilia
Kepuasan seksual dicapai dengan menggunakan abjek binatang
11. Sodomi
Kepuasan seksual dicapai dengan hubungan melalui anus
12. Nekropilia
Kepuasan seksual dicapai dengan menggunakan objek mayat
13. Nekropilia
Kepuasan seksual dicapai dengan menggunakan objek mayat

KEHAMILAN
Pembuahan atau fertilisasi adalah peleburan dua gamet yang dapat berupa nukleus
atau sel-sel bernukleus untuk membentuk sel tunggal (zigot) atau peleburan
nukleus. Biasanya melibatkan penggabungan dan penyatuan bahan nucleus
Pembuahan, proses penyatuan gamet pria dan wanita,terjadi di ampulla tuba
fallopi. Bagian ini adalah bagian terluas dari saluran telur dan terletak dekat
dengan ovarium. Spermatozoa dapat bertahan hidup di dalam saluran reproduksi
wanita selama kira-kira 24 jam. Spermatozoa bergerak cepat dari vagina ke rahim
dan selanjutnya masuk ke dalam saluran telur. Pergerakan naik ini disebabkan
oleh kontraksi otot-otot uterus dan tuba. Perlu diingat bahwa pada saat sampai di
saluran kelamin wanita, spermatozoa belum mampu menbuahi oosit. Mereka
harus mengalami kapasitasi dan reaksi akrosom. Pada umumnya, pembuahan
mungkin saja terjadi dalam rentang satu minggu setelah calon ibu selesai haid atau
14 hari sebelum siklus haid berikutnya. Dengan kata lain, inilah masa subur calon
ibu. Dalam 7 10 hari berikutnya, sel telur yang sudah dibuahi akan tertanam
(implantasi) pada dinding rahim.

A.PENGERTIAN
Fertilisasi/konsepsi
Konsepsi didefenisikan sebagai pertemuan antara sperma dan sel telur yang
menandai awal kehamilan. Peristiwa ini merupakan rangkaian kejadian yang
meliputi pembentukan gamet (sel telur dan sperma), ovulasi (pelepasan telur),
pengabungan gamet dan implantasi embrio didalam uterus. Ovum
ovum merupakan sel terbesar pada badan manusia. Setiap bulan satu ovum atau
kadang-kadang lebih menjadi matur, dengan sebuah penjamu mengelilingi
sel pendukung. Saat ovulasi, ovum keluar dari folikel ovarium yang pecah. Ovum
tidak dapat berjalan sendiri. Ovum dianggap subur selama 24 jam setelah ovulasi.
Apabila tidak difertilisasi oleh sperma, ovum berdegenerasi dan direabsorpsi.
Pada waktu ovulasi sel telur yang telah masak dilepaskan dari ovarium. Dengan
gerakan seperti menyapu oleh fimbria tuba uterina, ia ditangkap infundibulum.
Selanjutnya ia masuk kedalam ampulae sebagai hasil gerakan silia dan kontraksi
otot. Sebuah ovum mungkin ditangkap /masuk kedalam infundibulum tuba yang
berlawanan. Keadaan ini disebut migrasi eksterna.ovum biasanya dibuahi dalam
12 jam setelah ovulasi dan akan mati dalam 12 jam bila tidak segera dibuahi. Pada
saat coitus kira-kira 3-5 cc semen ditumpahkan kedalam fornik posterior, dengan
jumlah spermatozoa sekitar 200-500 juta. Dengan gerakan ekornya sperma masuk
kedalam kanalis servialis. Di dalam rongga uterus dan tuba gerakan sperma
terutama disebab kan oleh kontraksi otot-otot pada organ tersebut. Spermatozoa
,kira-kira 1 jam setelah coitus. Ampula tuba merupakan tempat terjadinya
fertilisasi. Hanta beberapa ratus sperma yang bisa mencapai tempat ini. Sebagian
besar mati sebagai akibat keasaman vagina, sebagian lagi hilang/ mati dalam
perjalanan. Sperma dapat bertahan dalam saluran reproduksi wanita sampai empat
hari.
FERTILISASI
penghamilan(fertilisasi) adalah terjadinya pertemuan dan persenyawaan antara sel
mani dan sel telur. Konsepsi/ fertilisasi/pembuahan adalah suatu peristiwa
penyatuan antara sel mani dengan sel telur dituba fallopi (rustam
mochtar,1998:18). Sedangkan menurut (manuaba,1998:99) konsepsi
/fertilisasi/pembuahan adalah pertemuan inti ovum dengan inti spermatozoa dan
membentuk zigot. Jadi Fertilisasi adalah proses peleburan/ penyatuan antara satu
sel sperma dengan satu sel telur (ovum) yang sudah matang dan membentuk zigot
yang umumnya terjadi pada sepertiga dari panjang saluran telur yaitu di ampulla
tuba fallopi.Bagian ini adalah bagian terluas dari saluran telur dan terletak dekat
dengan ovarium. Untuk terjadinya setiap kehamilan harus ada:

1. ovum (sel telur), terdapat nukleus, mengandung vitelus, zona pelusida,


korona radiata, siap dibuahi setelah 12 jam.
2. Spermatozoa (sel mani), kepala(lonjong& sedikit gepeng=>
hialuronidase), leher, ekor(panjangnya 10 kali panjang kepala, bertahan
hidup selama 3 jam dalam genitalia.
3. Pembuahan(konsepsi=fertilisasi)
4. Nidasi (implantasi)
5. Tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm.

Spermatozoa bergerak cepat dari vagina ke rahim dan selanjutnya masuk ke dalam
saluran telur. Pergerakan naik ini disebabkan oleh kontraksi otot-otot uterus dan
tuba. Perlu diingat bahwa pada saat sampai di saluran kelamin wanita,
spermatozoa belum mampu menbuahi oosit. Mereka harus mengalami kapasitasi
dan reaksi akrosom. Kapasitasi adalah suatu masa penyesuaian di dalam saluran
reproduksi wanita, yang pada manusia berlangsung kira-kira 7 jam. Selama waktu
itu, suatu selubung glikoprotein dari protein-protein plasma semen dibuang dari
selaput plasma, yang membungkus daerah akrosom spermatozoa. Hanya sperma
yang mengalami kapasitasi yang dapat melewati sel korona dan mengalami reaksi
akrosom. Reaksi akrosom terjadi setelah penempelan ke zona pellusida dan
diinduksi oleh protein-protein zona. Reaksi ini berpuncak pada pelepasan enzim
enzim yang diperlukan untuk menembus zona pelusida, antara lain akrosin dan
zat-zat serupa tripsin.

IMPLANTASI
Nidasi atau impalntasi adalah peristiwa tertanamnya/ bersarangnya sel telur yang
telah dibuahi(fertilized egg) kedalam endometrium, Atau Implantasi adalah
masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium terjadi pada
hari ke 6 (blastula). Sel telur yang telah dibuahi(zigot)akan segera membelah
dirimembentuk bola padat terdiri atas sel sel anak yang lebih kecil yang disebut
blastomer. Pada hari ketiga, bola tersebut terdiri atas 16 sel blastomer dan
disebut morula.pada hari ke 4 didalam bola tersebut mulai terbentuk rongga,
bangunan ini disebut blastula.
Proses terjadinya Implantasi, Implantasi adalah proses bersarangnya blastosis
dalam rahim, sehingga terjadi hubungan antara selaput ekstra embrionik dengan
selaput lendir rahim. Pada reptilia, unggas bertelur, implantasi berarti proses
melekatnya blastosis pada kuning telur oleh karena embrio berkembang di luar
tubuh induk. Pada waktu terjadi implantasi, blastosis berperan aktif. Dengan
teknik sinematografi dapat diperlihatkan bahwa dari blastosis ada penjuluran kaki
palsu menembus lapisan epitel rahim. Pada stadium progestasi, rahim mampu
mengimplantasi sepotong jaringan otot / tumor. Keadaan ini menunjukkan bahwa
rahim juga aktif pada waktu implantasi. Sinkronisasi antara blastosis dan kesiapan
endometrium merupakan faktor penting untuk kesempurnaan implantasi.
keterlambatan perkembangan atau keterlambatan blastosis masuk ke dalam rahim
atau endometrium belum siap menerima blastosis mengakibatkan kegagalan
implantasi. Sinkronisasi antara blastosis dan keadaan rahim penting pada proses
pelaksanaan transfer embrio. Menjelang terjadi implantasi, zona pelusida lenyap
dengan jalan lisis. Sebelum implantasi, cairan blastosul mengandung banyak ion
kalium dan bikarbonat. Bahan ini berasal dari cairan rahim. Setelah terjadi
implantasi, jumlah kalium dan bikarbonat berkurang, sehingga sama dengan kadar
yang terdapat di dalam serum induk. Tetapi kadar protein dan glukosa fosfor serta
klori yang mula-mula rendah menjadi tinggi, sehingga mencapai kadar seperti di
dalam serum induk. Menurunnya kadar bikarbonat mungkin akibat meningkatnya
kadar ensim karbonik anhidrase di dalam endometrium rahim. Kadar ensim
meningkat menyebabkan asam karbonat terurai menjadi CO2 dan O2 yang akan
dikeluarkan melalui peredaran darah induk. Pelepasan bikarbonat dari blatosis
mempermudah tropoblas melekat pada selaput lendir rahim, dengan demikian
memperlancar implantasi. Setelah zona pellusida lenyap, sel-sel tropoblas
langsung berhadapan dengan epitel rahim dan sel-sel tersebut berproliferasi.
Pada saat itu blastosis berubah menjadi semacam gelembung, panjangnya bisa
lebih dari beberapa sentimeter dan cakram embrio berupa suatu penebalan
dibagian tengah gelembung tersebut
Perkembangan Fetus dari minggu perminggu

Minggu ke-1 :
Minggu ini sebenarnya masih periode menstruasi, bahkan pembuahan pun belum
terjadi. Sebab tanggal perkiraan kelahiran si kecil dihitung berdasarkan hari
pertama haid terakhir Anda. Proses pembentukan antara sperma dan telur yang
memberikan informasi kepada tubuh bahwa telah ada calon bayi dalam rahim.
Saat ini janin sudah memiliki segala bekal genetik, sebuah kombinasi unik berupa
46 jenis kromosom manusia. Selama masa ini, yang dibutuhkan hanyalah nutrisi
(melalui ibu) dan oksigen. Sel2 telur yang berada didalam rahim, berbentuk
seperti lingkaran sinar yg mengelilingi matahariSel ini akan bertemu dengan sel2
sperma dan memulai proses pembuahan.

5 juta sel sperma sekaligus berenang menuju tujuan akhir mereka yaitu menuju sel
telur yang bersembunyi pada saluran sel telur. Walaupun pasukan sel sperma ini
sangat banyak, tetapi pada akhirnya hanya 1 sel saja yang bisa menembus indung
telur.
Minggu ke-2 : Pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua. Sel telur yang telah dibuahi
membelah dua 30 jam setelah dibuahi. Sambil terus membelah, sel telur bergerak di
dalam lubang falopi menuju rahim. Setelah membelah menjadi 32, sel telur disebut
morula. Sel-sel mulai berkembang dan terbagi kira-kira dua kali sehari sehingga pada
hari yang ke-12 jumlahnya telah bertambah dan membantu blastocyst terpaut pada
endometrium

Minggu 3: Sampai usia kehamilan 3 minggu, Anda mungkin belum sadar jika
sedang mengandung. Sel telur yang telah membelah menjadi ratusan akan
menempel pada dinding rahim disebut blastosit. Ukurannya sangat kecil,
berdiameter 0,1-0,2 mm.

Minggu ke-4 : Kini, bayi berbentuk embrio. Embrio memproduksi hormon


kehamilan (Chorionic Gonadotropin - HCG), sehingga apabila Anda melakukan
test kehamilan, hasilnya positif. Janin mulai membentuk struktur manusia. Saat ini
telah terjadi pembentukan otak dan tulang belakang serta jantung dan aorta (urat
besar yang membawa darah ke jantung).

Minggu ke-5 :
Terbentuk 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm. Ectoderm adalah
lapisan yang paling atas yang akan membentuk system saraf pada janin tersebut
yang seterusnya membentuk otak, tulang belakang, kulit serta rambut. Lapisan
Mesoderm berada pada lapisan tengah yang akan membentuk organ jantung, buah
pinggang, tulang dan organ reproduktif. Lapisan Endoderm yaitu lapisan paling
dalam yang akan membentuk usus, hati, pankreas dan pundi kencing.
Minggu ke-7 :
Akhir minggu ketujuh, panjangnya sekitar 5-13 mm dan beratnya 0,8 gram, kira-
kira sebesar biji kacang hijau. Pucuk lengan mulai membelah menjadi bagian
bahu dan tangan yang mungil. Jantung telah dibagi menjadi bilik kanan dan bilik
kiri, begitu pula dengan saluran udara yang terdapat di dalam paru-paru
Minggu ke 8
Panjang kira-kira 14-20 mm. Banyak perubahan yang terjadi pada bayi Anda. Jika
Anda bisa melihat , ujung hidung dan kelopak mata mulai berkembang, begitu
pula telinga. Brochi, saluran yang menghubungkan paru-paru dengan
tenggorokan, mulai bercabang. Lengan semakin membesar dan ia memiliki siku.
Semua ini terjadi hanya dalam 6 minggu setelah pembuahan. bayi sudah mulai
terbentuk diantaranya pembentukan lubang hidung, bibir, mulut serta lidah.
Matanya juga sudah kelihatan berada dibawah membran kulit yang tipis. Anggota
tangan serta kaki juga terbentuk walaupun belum sempurna

Minggu ke-9 : Telinga bagian luar mulai terbentuk, kaki dan tangan terus
berkembang berikut jari kaki dan tangan mulai tampak. Ia mulai bergerak
walaupun Anda tak merasakannya. Dengan Doppler, Anda bisa mendengar detak
jantungnya. Minggu ini, panjangnya sekitar 22-30 mm dan beratnya sekitar 4
gram.
Minggu ke-10 : Semua organ penting yang telah terbentuk mulai bekerjasama.
Pertumbuhan otak meningkat dengan cepat, hampir 250.000 sel saraf baru
diproduksi setiap menit. Ia mulai tampak seperti manusia kecil dengan panjang
32-43 mm dan berat 7 gram.
Minggu ke-11 : Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik rambut, kuku
jari tangan dan kakinya mulai tumbuh. Sesekali di usia ini janin sudah menguap.
Gerakan demi gerakan kaki dan tangan, termasuk gerakan menggeliat, meluruskan
tubuh dan menundukkan kepala, sudah bisa dirasakan ibu. Bahkan, janin kini
sudah bisa mengubah posisinya dengan berputar, memanjang, bergelung, atau
malah jumpalitan yang kerap terasa menyakitkan sekaligus memberi sensasi
kebahagiaan tersendiri.

Minggu ke-12 : Bentuk wajah bayi lengkap, ada dagu dan hidung kecil. Jari-jari
tangan dan kaki yang mungil terpisah penuh. Usus bayi telah berada di dalam
rongga perut. Akibat meningkatnya volume darah ibu, detak jantung janin bisa
jadi meningkat. Panjangnya sekitar 63 mm dan beratnya 14 gram. Mulai proses
penyempurnaan seluruh organ tubuh. Bayi membesar beberapa millimeter setiap
hari. Jari kaki dan tangan mulai terbentuk termasuk telinga dan kelopak mata.

Minggu ke-13 : Pada akhir trimester pertama, plasenta berkembang untuk


menyediakan oksigen , nutrisi dan pembuangan sampah bayi. Kelopak mata bayi
merapat untuk melindungi mata yang sedang berkembang. Janin mencapai
panjang 76 mm dan beratnya 19 gram. Kepala bayi membesar dengan lebih cepat
daripada yang lain. Badannya juga semakin membesar untuk mengejar
pembesaran kepala.

Minggu ke-14 : Tiga bulan setelah pembuahan, panjangnya 80-110 mm dan


beratnya 25 gram. Lehernya semakin panjang dan kuat. Lanugo, rambut halus
yang tumbuh di seluruh tubuh dan melindungi kulit mulai tumbuh pada minggu
ini. Kelenjar prostat bayi laki-laki berkembang dan ovarium turun dari rongga
perut menuju panggul. Detak jantung bayi mulai menguat tetapi kulit bayi belum
tebal karena belum ada lapisan lemak

Minggu ke-15 : Tulang dan sumsum tulang di dalam sistem kerangka terus
berkembang. Jika bayi Anda perempuan, ovarium mulai menghasilkan jutaan sel
telur pada minggu ini. Kulit bayi masih sangat tipis sehingga pembuluh darahnya
kelihatan. Akhir minggu ini, beratnya 49 gram dan panjang 113 mm. Bayi sudah
mampu menggenggam tangannya dan mengisap ibu jari. Kelopak matanya masih
tertutup

Minggu ke-16 : Bayi telah terbentuk sepenuhnya dan membutuhkan nutrisi


melalui plasenta. Bayi telah mempunyai tulang yang kuat dan mulai bisa
mendengar suara. Dalam proses pembentukan ini system peredaran darah adalah
yang pertama terbentuk dan berfungsi. Janin mulai bergerak ! Tetapi tak perlu
kuatir jika Anda tak merasakannya. Semakin banyak kalsium yang disimpan
dalam tulang bayi seiring dengan perkembangan kerangka. Bayi Anda berukuran
116 mm dan beratnya 80 gram.
Minggu ke-17 : Dengan panjang 12 cm dan berat 100 gram, bayi masih sangat
kecil. Lapisan lemak cokelat mulai berkembang, untuk menjada suhu tubuh bayi
setelah lahir. Tahukah Anda ? Saat dilahirkan, berat lemak mencapai tiga
perempat dari total berat badannya. Rambut, kening, bulu mata bayi mulai tumbuh
dan garis kulit pada ujung jari mulai terbentuk. Sidik jari sudah mulai terbentuk

Minggu ke-18 : Mulailah bersenandung sebab janin sudah bisa mendengar pada
minggu ini. Ia pun bisa terkejut bila mendengar suara keras. Mata bayi pun
berkembang. Ia akan mengetahui adanya cahaya jika Anda menempelkan senter
yang menyala di perut. Panjangnya sudah 14 cm dan beratnya 140 gram. Bayi
sudah bisa melihat cahaya yang masuk melalui dinding rahim ibu. Hormon
Estrogen dan Progesteron semakin meningkat.

Minggu ke-19 : Tubuh bayi diselimuti vernix caseosa, semacam lapisan lilin yang
melindungi kulit dari luka. Otak bayi telah mencapai jutaan saraf motorik
karenanya ia mampu membuat gerakan sadar seperti menghisap jempol. Beratnya
226 gram dengan panjang hampir 16 cm.

Minggu ke-20 : Setengah perjalanan telah dilalui. Kini, beratnya mencapai 260
gram dan panjangnya 14-16 cm. Dibawah lapisan vernix, kulit bayi mulai
membuat lapisan dermis, epidermis dan subcutaneous. kuku tumbuh pada minggu
ini. Proses penyempurnaan paru-paru dan system pernafasan. Pigmen kulit mulai
terlihat

Minggu ke-21 : Usus bayi telah cukup berkembang sehingga ia sudah mampu
menyerap atau menelan gula dari cairan lalu dilanjutkan melalui sistem
pencernaan manuju usus besar. Gerakan bayi semakin pelan karena beratnya
sudah 340 gram dan panjangnya 20 cm

Minggu ke-22 : Indera yang akan digunakan bayi untuk belajar berkembang setiap
hari. Setiap minggu, wajahnya semakin mirip seperti saat dilahirkan.
Perbandingan kepala dan tubuh semakin proporsional

Minggu ke-23 :
Meski lemak semakin bertumpuk di dalam tubuh bayi, kulitnya masih kendur
sehingga tampak keriput. Ini karena produksi sel kulit lebih banyak dibandingkan
lemak. Ia memiliki kebiasaaan "berolahraga", menggerakkan otot jari-jari tangan
dan kaki, lengan dan kaki secara teratur. Beratnya hampir 450 gram. Tangan dan
kaki bayi telah terbentuk dengan sempurna, jari juga terbentuk sempurna.

Minggu ke-24 : Paru-paru mulai mengambil oksigen meski bayi masih menerima
oksigen dari plasenta. Untuk persiapan hidup di luar rahim, paru-paru bayi mulai
menghasilkan surfaktan yang menjaga kantung udara tetap mengembang Kulit
bayi mulai menebal

Minggu ke-25 : Bayi cegukan, apakah Anda merasakannya? Ini tandanya ia


sedang latihan bernafas. Ia menghirup dan mengeluarkan air ketuban. Jika air
ketuban yang tertelan terlalu banyak, ia akan cegukan. Tulang bayi semakin
mengeras dan bayi menjadi bayi yang semakin kuat. Saluran darah di paru-paru
bayi sudah semakin berkembang. Garis disekitar mulut bayi sudah mulai
membentuk dan fungsi menelan sudah semakin membaik. Indera penciuman bayi
sudah semakin membaik karena di minggu ini bagian hidung bayi (nostrils) sudah
mulai berfungsi. Berat bayi sudah mencapai 650-670 gram dengan tinggi badan
34-37 cm.

Minggu ke-26 : Bayi sudah bisa mengedipkan matanya selain itu retina matanya
telah mulai terbentuk. Aktifitas otaknya yang berkaitan dengan pendengarannya
dan pengelihatannya sudah berfungsi, bunda dapat memulai memperdengarkan
lagu yang ringan dan mencoba untuk memberi cahaya lebih disekitar perut,
mungkin bunda akan merasakan anggukan kepala si kecil. Berat badan bayi sudah
mencapai 750-780gram, sedangkan tingginya 35-38 cm.

Minggu ke-27 : Minggu pertama trimester ketiga, paru-paru, hati dan sistem
kekebalan tubuh masih harus dimatangkan. Namun jika ia dilahirkan, memiliki
peluang 85% untuk bertahan. Indra perasa mulai terbentuk. Bayi juga sudah
pandai mengisap ibu jari dan menelan air ketuban yang mengelilinginya. Berat
umum bayi seusia si kecil 870-890 gram dengan tinggi badan 36-38 cm.

Minggu ke-28 : Minggu ini beratnya 1100 gram dan panjangnya 25 cm. Otak bayi
semakin berkembang dan meluas. Lapisan lemak pun semakin berkembang dan
rambutnya terus tumbuh.Lemak dalam badan mulai bertambah. Walaupun
gerakan bayi sudah mulai terbatas karena beratnya yang semakin bertambah,
namun matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat cahaya melalui dinding
perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke bawah. Paru-parunya belum
sempurna, namun jika saat ini ia terlahir ke dunia, si kecil kemungkinan besar
telah dapat bertahan hidup.

Minggu ke-29 : Kelenjar adrenalin bayi mulai menghasilkan hormon seperti


androgen dan estrogen. Hormon ini akan menyetimulasi hormon prolaktin di
dalam tubuh ibu sehingga membuat kolostrum (air susu yang pertama kali keluar
saat menyusui). Sensitifitas dari bayi semakin jelas, bayi sudah bisa
mengidentifikasi perubahan suara, cahaya, rasa dan bau. Selain itu otak bayi
sudah bisa mengendalikan nafas dan mengatur suhu badan dari bayi. Postur dari
bayi sudah semakin sempurna sebagai seorang manusia, berat badannya 1100-
1200 gram, dengan tinggi badan 37-39 cm.

Minggu ke-30 : Lemak dan berat badan bayi terus bertambah sehingga bobot bayi
sekarang sekitar 1400 gram dan panjangnya 27 cm. Karena ia semakin besar,
gerakannya semakin terasa. Mata indah bayi sudah mulai bergerak dari satu sisi
ke sisi yang lain dan dia sudah mulai belajar untuk membuka dan menutup
matanya. Saat ini waktu yang terbaik bagi bunda untuk menyenteri perut dan
menggerak-gerakan senter tersebut maka mata bayi sudah bisa mengikuti ke arah
mana senter tersebut bersinar.cairan ketuban (amniotic fluid) di rahim bunda
semakin berkurang. Kini si kecil pun sudah mulai memproduksi air mata. Berat
badan bayi 1510-1550 gram, dengan tinggi 39-40 cm.
Minggu ke-31 : Plasenta masih memberikan nutrisi yang dibutuhkan bayi. Aliran
darah di plasenta memungkinkan bayi menghasilkan air seni. Ia berkemih hampir
sebanyak 500 ml sehari di dalam air ketuban. Perkembangan fisik bayi sudah
mulai melambat pada fase ini, hanya berat badan bayilah yang akan bertambah.
Selain itu lapisan lemak akan semakin bertambah dibawah jaringan kulitnya.
Tulang pada tubuh bayi sudah mulai mengeras, berkembang dan mulai memadat
dengan zat-zat penting seperti kalsium, zat besi, fosfor. Berkebalikan dengan
perkembangan fisiknya, pada fase ini perkembangan otaknyalah yang berkembang
dengan sangat pesat dengan menghasilkan bermilyar sel. Apabila diperdengarkan
musik, bayi akan bergerak. Berat badan bayi 1550-1560 gram dengan tinggi 41-43
cm.

Minggu ke-32 : Jari tangan dan kaki telah tumbuh sempurna, begitu pula dengan
bulu mata, alis dan rambut di kepala bayi yang semakin jelas. Lanugo yang
menutupi tubuh bayi mulai rontok tetapi sebagian masih ada di bahu dan
punggung saat dilahirkan. Dengan berat 1800 gram dan panjang 29 cm,
kemampuan untuk bertahan hidup di luar rahim sudah lebih baik apabila di
dilahirkan pada minggu ini. Kulit bayi semakin merah, kelopak matanya juga
telah terbuka dan system pendengaran telah terbentuk dengan sempurna. Kuku
dari jari mungil tangan dan kaki si kecil sudah lengkap dan sempurna. Rambutnya
pun semakin banyak dan semakin panjang. Bayi sudah mulai bisa bermimpi, .

Minggu ke-33 : Bayi telah memiliki bentuk wajah yang menyerupai ayah dan
ibunya. Otak bayi semakin pesat berkembang. Pada saat ini juga otak bayi sudah
mulai bisa berkoordinasi antara lain, bayi sudah menghisap jempolnya dan sudah
bisa menelan. Walaupun tulang-tulang bayi sudah semakin mengeras tetapi otot-
otot bayi belum benar-benar bersatu. Bayi sudah bisa mengambil nafas dalam-
dalam walaupun nafasnya masih di dalam air. Apabila bayinya laki-laki maka
testis bayi sudah mulai turun dari perut menuju skrotum. Berat badan bayi 1800-
1900 gram, dengan tinggi badan sekitar 43-45 cm.

Minggu ke-34 : bayi berada di pintu rahim. Bayi sudah dapat membuka dan
menutup mata apabila mengantuk dan tidur, bayi juga sudah mulai mengedipkan
matanya. Tubuh bunda sedang mengirimkan antibodi melalui darah bunda ke
dalam darah bayi yang berfungsi sebagai sistem kekebalan tubuhnya dan proses
ini akan tetap terus berlangsung bahkan lebih rinci pada saat bunda mulai
menyusui. Berat Badan bayi 2000-2010 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-46
cm.

Minggu ke-35 : Pendengaran bayi sudah berfungsi secara sempurna. Lemak dari
tubuh bayi sudah mulai memadat pada bagian kaki dan tangannya, lapisan lemak
ini berfungsi untuk memberikan kehangatan pada tubuhnya. Bayi sudah semakin
membesar dan sudah mulai memenuhi rahim bunda. Apabila bayi bunda laki-laki
maka di bulan ini testisnya telah sempurna. Berat badan bayi 2300-2350 gram,
dengan tinggi badan sekitar 45-47 cm.
Minggu ke-36 : Kulit bayi sudah semakin halus dan sudah menjadi kulit bayi.
Lapisan lemak sudah mulai mengisi bagian lengan dan betis dari bayi. Ginjal dari
bayi sudah bekerja dengan baik dan livernya pun telah memproduksi kotoran. Saat
ini paru-paru bayi sudah bekerja baik bahkan sudah siap bertemu dengan mama
dan papa. Berat badan bayi 2400-2450 gram, dengan tinggi badan 47-48 cm.

Minggu ke-37 : Kepala bayi turun ke ruang pelvik. Bentuk bayi semakin
membulat dan kulitnya menjadi merah jambu. Rambutnya tumbuh dengan lebat
dan bertambah 5cm. Kuku terbentuk dengan sempurna. Bayi sudah bisa melihat
adanya cahaya diluar rahim. Bayi pada saat ini sedang belajar untuk mengenal
aktifitas harian, selain itu bayi juga sedang belajar untuk melakukan pernafasan
walaupun pernafasannya masih dilakukan di dalam air. Berat badan bayi di
minggu ini 2700-2800 gram, dengan tinggi 48-49 cm

Minggu ke-38 hingga minggu ke-40 : Proses pembentukan telah berakhir dan bayi
siap dilahirkan.
ADAPTASI FISIK IBU HAMIL

1. Uterus
a) Ukuran
Untuk akomodasi pertumbuhan janin,rahim membesar akibat hipertrofi dan
hiperplasi otot polos rahim, serabut-serabut kolagenya menjadi higroskopik,
endometrium menjadi desidua. Ukuran pada kehamilan cukup bulan adalah
302520 cm dengan kapasitas lebih dari 4000cc.
b) Berat
Berat uterus naik secara luar biasa dari 30 gram 1000 gram pada akhir kehamilan
(40 minggu).
c) Bentuk dan konsistensi
Pada bulan-bulan pertama kehamilan, bentuk rahim seperti buah alpukat. Pada
kehamilan empat bulanberbentuk bulat, sedangkan pada akhir kehamilan
berbentuk bujur telur. Ukuran rahim kira-kira sebe sar telur ayaam ,pada
kehamilan dua bulan sebesar telur bebek , dan kehamilan tiga bulan sebesar telur
angsa . pada minggu pertama, isthmus rahim hipertrofi dan bertambah panjang
sehingga bila diraba terasa lebih panjang dan terasa lebih lunak (soft),keadaan ini
disebut tanda hegar. Pada kehamilan lima bulan ,rahim teraba seperti terisi cairan
ketuban dan dindingrahim terasa tipis . halite karena bagian-bagian janindapat
diraba melalui dinding perut dan dinding rahim .
d) Posisi rahim
1. Pada permulaan kehamilan, dalam letak antefleksi atau retofleksi
2. Pada empat bulan kehamilan ,rahim tetap berada dalam rongga pelvis.
3. Setelah itu, mulai memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya dapat
mencapai batas hati.
4. Rahim yang hamil biasanya mobilitasnya, lebih mengisi rongga abdomen kanan
atau kiri (Rustan Mochtar,1998:36).
e) Vaskularisasi
Arteri uterin dan arteri ovarika bertambah dalam diameter panjang dan anak-anak
cabangnya . pembuluh darah balik (vena) mengembang dan betambah
(Rustam Mochtar,1998:36).
f) Gambaran besarnya rahim dan tuanya kehamilan .
1. Pada kehamilan 16 minggu , kavum uteri seluruhnya diisi oleh amnion dimana
desidua kapsularis dan desidua vera (parietalis) telah menjadi satu . tinggi fundus
uteri terletak antara pertengahan simfisis dan pusat. Plasenta telah terbentuk
seluruhnya .
2. Pada kehamilan 20 minggu, tinggi fundus uteri terletak 2-3 jari dibawah pusat .
3. Pada kehamilan 24 minggu tinggi fundus uteri terletak setinggi pusat .
4. Pada kehamilan 28 minggu, tinggi fundus uteri terletak 2-3 jari di atas
pusat.menurut Spiegelberg, pada umur kehamilan ini, fundus uteri dari simfisis
adalah 26,7 cm diatas simfisis.
5. Pada kehamilan 36 minggu, tinggi fundus uteri terletak 3 jari dibawah prosesus
sifoideus.
6. Pada kehamilan 40 minggu, tinggi fundus uteri terletak sama dengan 8 bulan,
tetapi melebar kesamping yaitu terletak diantara pertengahan pusat dan prosesus
sifoideus (rustam moctar,1998:52).(Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan ,Vivian
Nanny Lia Dewi dan Tri Sunarsih2014:89-91).
2. Serviks Uteri
Serviks bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak (soft) yang disebut
dengan tanda goodell.kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan banyak
cairan mukus. Ole karena pertambahan dan pelebaran pembuluh darah , warnanya
menjadi livid yang disebut yanda Chadwic (rustam mochtar,1998:35). .(Asuhan
Kehamilan untuk Kebidanan ,Vivian Nanny Lia Dewi dan Tri Sunarsih2014:89-
91 )
Terjadi hiperkularisasi dan pelunakan pada serviks peningkatan hormone
estrogen dan progesterone. Peningkata lender serviks yang disebut dengan
operculum. Kerapuhan meningkat sehingga mudah berdarah saat melakukan
senggama .(Asuhan kebidanan pada kehamilan fisiologi Ummi
Hani,Jiarti Kusbandiyah,Marjati,Rita Yulifah2014:52 )
3. Ovarium (indung telur)
Saat ovulasi terhenti masih terdapat korpus luteum graviditas sampai
terbentuknya plasenta yang mengambil alih pengeluara estrogen dan progestoren
(kira-kira pada kehmilan 16 minggu dan korpus luteum graviditas berdeameter
kurang lebih3 cm). kadar relaksin di sirkulasi maternal dapat di tentukan dan
meningkat dalam trimester pertama . relaksin mempunyai pengaruh menenangkan
hinga pertumbuhan janin menjadi baik hingga aterm(Rutam mochtar ,1998:35).
.(Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan ,Vivian Nanny Lia Dewi dan Tri
Sunarsih2014:89-91 )
Tidak terjadipembentukan folikel baru dan hanya terlihat perkembangan diri
korpus luteum . (Asuhan kebidanan pada kehamilan fisiologi Ummi
Hani,Jiarti Kusbandiyah,Marjati,Rita Yulifah2014:52
4. Vagina dan Vulva
Vagina dan vulva mengalami perubaha karena pengaruh estrogen. Akibat
dari hipervaskularisasi , vagina dan vulva terlihat lebih merah atau kebiruan.
Warna livid pada vagina atau portio serviks di sebt tanda Chadwick (Rustam
Mochtar,1998:35).(Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan ,Vivian Nanny Lia Dewi
dan Tri Sunarsih2014:89-91 )
Terjadi peningkatan prodiksi lender oleh mukosa vagina, hipervaskularisasi
pada vagina . (Asuhan kebidanan pada kehamilan fisiologi Ummi Hani,Jiarti
Kusbandiyah,Marjati,Rita Yulifah2014:52)

B. SISTEM PAYUDARA

Payudara merupakan organ tubuh atas dada spesies mamalia berjenis


kelamin betina ,termasuk manusia.payudaraa merupakan organ terpenting bagi
seorang wanita,karna fungsi utamanya adalah memberi nutrisi dalam bentuk air
susu bayi atau balita.
Selama kehamilan payudara mengalami pertumbuhan tambah
membesar,tegang,dan berat .dapat teraba nodul-nodul akibat hipertrofi
alveoli,bayangan vena vena lebih membiru.Hiperpigmentasi pada puting susu dan
areola payudara.apalagi di peras akan keluar ai susu (kolestrum)berwarna kuning
(Rustam,1998:40).
Perkembangan payudara ini terjadi karna pengaruh hormon saat kehamilan yaitu
estrogen,progesteron,dan somatomamotropin.
1. Fungsi hormon yang mempersiapkan payudara untuk pemberian ASI antara lain
sebagai berikut :
a. Estrogen untuk menimbulkan hipertrofit system saluran payudara, menimbulkan
penimbunan lemak, air, serta garam sehingga payudara tampak besar, tekanan
saraf akibat penimbunan lemak, air dan garam menyebabkan rasa sakit pada
payudara.
b. Progesteron untuk mempersiapkan asinus sehingga dapat berfungsi menambah sel
asinus.
c. Somatomamotropin memengaruhi sel asinus untuk membuat
kasein,laktalbumiin,dan laktoglobulin penimbunan lemak sekitar alveolus
payudara(Hanifa Wiknjosastro,2002:95).
2. Perubahan payudara pada ibu hamil sebagai berikut :
a. Payudara menjadi lebih besar
b. Areola payudara makin hitam karna hiperpigmentasi.
c. Glandula montgomery makin tampak menonjol di permukaan areola mamae.
d. Pada kehamilan 2 12 minggu ke atas puting susu akan keluar cairan putih
jernih(kolostrum)yang berasal dari kelenjar asinus yang mulai bereaksi.
e. Pengeluaram ASI belum terjadi karna prolaktin di tekan oleh PIN(prolacctine
inhibiting hormone).
f. Setelah persalinan ,dan melahirkan plasenta,maka pengaruh
estrogen,progesteron,somatommotropin terhadap hipotalamus hilang sehingga
prolaktin dapat di keluarkan dan laktasi terjadi(Hanifa Wiknjosastro,2002:95)

C. SISTEM ENDOKRIN

Kelenjar endokrin atau kelenjar buntu adalah kelenjar yang mengirimkan


hasil sekresinya langsung ke dalam darah yang beredar dalam jaringan kelenjar
tanpa melewati duktus atau saluran dan hasil sekresinya disebut hormon.
Fungsi kelenjar endokrin
1. Menghasilkan hormon yang dialirkan melalui darah ke jaringan-jaringan yang
memerlukan.
2. Mengontrol aktivitas kelenjar tubuh.
3. Merangsang aktivitas kelenjar tubuh.
4. Merangsang pertumbuhan jaringan.
5. Mengatur metabolisme, oksidasi, dan meningkatkan absorpsi glukosa pada
usus halus.
6. Memengaruhi metabolisme lemak, protein, hidrat arang, vitamin, mineral, dan
air.
Segi Kimiawi Hormon.
1. Hormon stroid : Hormon ini memiliki struktur kimia berdasarkan pada inti
steroid.
Contoh: korteks adrenal (kortisol dan aldosteron), ovarium (estrogen dan
progesteron), testis (testosteron), dan plasenta (estrogen dan progesteron).
2. Derivat asam amino tiroksin.
Contoh: tiroksin dan triiodotironin (kelenjar tiroid), epinefrin dan norepinefrin
(medula adrenal).
3. Protein/peptida.
Contoh: hormon yang di hasilkan oleh hipofisis anterior, hormon diuretik, dan
oksitosin. (Vivian N.L.D, Sunarsih Tri:2014, 43-44).

Beberapa kelenjar endrokrin terjadi perubahan seperti berikut :


1. Kelenjar tiroid: dapat membesar sedikit.
2. Kelenjar hipofisis: dapat membesar terutama lobus anterior.
3. Kelenjar adrenal: tidak begitu terpengaruh. (Vivian N.L.D, Sunarsih Tri:2014,
101)
Selama kehamilan normal kelenjar hipofisis akan membesar kurang lebih
135%. Akan tetapi, kelenjar ini tidak begitu mempunyai arti penting dalam
kehamilan. Pada perempuan yang mengalami hipofisektomi persalinan dapat
berjalan dengan lancar. Hormon prolaktin akan meningkat 10 x lipat pada saat
kehamilan aterm. Sebaliknya, setelah persalinan konsentrasinya pada plasma akan
menurun. Hal ini juga ditemukan pada ibu-ibu yang menyusui.
Kelenjar tiroid akan mengalami pembesaran hingga 15,0 ml pada saat
persalinan akibat dari hiperplasia kelenjar dan peningkatan vaskularisasi.
Penganturan konsentrasi kalsium sangat berhubungan erat dengan
magnesium, fosfat, hormon paratiroid, vitamin D, dan kalsitosin. Adanya
gangguan pada salah satu faktor itu akan menyebabkan perubahan pada yang
lainnya. Konsentrasi plasma hormonparatiroid akan menurun pada trimester
pertama dan kemudian akan meningkat secara progresif. Aksi yang penting dari
hormon paratiroidini adalah untuk memesok janin dengan kalsium yang adekuat.
Selain itu, juga diketahui mempunyai peran dalam produksi peptida pada janin,
plasenta, dan ibu. Pada saat hamil dan menyusui dianjurkan untuk mendapat
asupan vitamin D 10 mg atau .
Kelenjar adrenal pada kehamilan normal akan mengecil, sedangkan hormon
androstenedion, testosteron, dioksikortikosteron, aldosteron, dan kortisol akan
meningkat. Sementara itu, dehidroepiandrosteron sulfat akan menurun.
(Prawirohardjo, Sarwono: 2010, 186).

D. SISTEM KEKEBALAN/IMUN

Sistem imun adalah suatu organisasi yang terdiri atas sel-sel dan molekul-
molekul yang memiliki paranan khusus dalam menciptakan suatu sistem
pertahanan tubuh terhadap infeksi atau benda asing. Terdapat dua jenis respons
imun yang berbeda secara fundamental, yaitu (1) respons yang
bersifatinnate (alami / non spesifik), yang berarti bahwa respons imun tersebut
akan selalu sama seberapa pun seringnya antigen tersebut masuk ke dalam tubuh;
dan (2) respons yang bersifat adaptif (didapat/spesifik), yang berarti bahwa akan
terjadi perubahan respons imun menjadi lebih adekuat seiring dengan semakin
seringnya antigen tersebut masuk ke dalam tubuh. (Prawirohardjo, Sarwono:
2010, 98).
Ibu hamil sangat peka terhadap terjadinya infeksi dari berbagai
mikroorganisme. Secara fisiologik sistem imun pada ibu hamil menurun,
kemungkinan sebagai akibat dari toleransi sistem imun ibu terhadap bayi yang
merupakan jaringan semi-alogenik, meskipun tidak memberikan pengaruh secara
klinik. Bayi intra uterin baru membentuk sistem imun pada usia kemahilan sekitar
12 minggu, kemudian meningkat dan pada kehamilan 26 minggu hampir sama
dengan sistem imun pada ibu hamil itu sendiri. Pada perinatal bayi mendapat
antibodi yang dimiliki oleh ibu, tetapi setelah 2 bulan antibodi akan menurun.
Secara anatomik dan fisiologik ibu hamil juga mengalami perubahan, misalnya
pada ginjal dan saluran kencing sehingga mempermudah terjadinya
infeksi (Sarwono, 2010).
Perubahan sistem kekebalan tubuh pada ibu hamil pada trimester I, II, dan III :
Trimester I:
Peningkatan pH sekresi vagina wanita hamil membuat wanita tersebut lebih
rentan terhadap infeksi vagina. Sistem pertahanan tubuh ibu selama kehamilan
akan tetap utuh, kadar imunoglobulin dalam kehamilan tidak berubah.
Pada ibu hamil yang terkena virus Parvovirus, saat pemeriksaan darah akan
didapatkan Ig M antibodi dalam 10-12 hari setelah infeksi, dan menetap 3-6
bulan.
Ig G akan positif beberapa hari setelah Ig M positif menetap seumur hidup. Jika
terjadi wabah 20-3- % anak sekolah akan terinfeksi sehingga keadaan ini mungkin
menyebabkan 50 % perempuan sudah mempunyai kekebalan terhadap virus ini.
Trimester II
Infeksi virus Parvovirus pada perempuan hamil akan menyebabkan abortus,
hidrop nonimun dan kematian janin dan secara total menyebabkan kegagalan
kehamilan sebesar 10% . Yaegashi (2000) mendapatkan adanya bayi dengan
hidrop sebesar 85% pada bayi yang sudah terinfeksi Parvovirus pada ibu hamil 10
minggu dengan interval rata-rata 6-7 minggu, dan 80% pada trimester kedua
dengan interval rata-rata 20-22 minggu. Di samping itu, dinyatakan masa kritis
untuk infeksi ini adalah pada umur kemahilan 22-23 minggu.
Trimester III:
HCG dapat menurunkan respon imun wanita hamil. Selain itu kadar Ig G, Ig
A, dan Ig M serum menurun mulai dari minggu ke-10 kehamilan hingga mencapai
kadar terendah pada minggu ke-30 dan tetap berada pada kadar ini hingga aterm.

E. SISTEM PERKEMIHAN

Bila satu organ membesar, maka organ lain akan mengalami tekanan, dan
pada kehamilan tidak jarang terjadi gangguan berkemih pada saat kehamilan. Ibu
akan merasa lebih sering ingin buang air kecil. Pada bulan pertama kehamilan
kandung kemih tertekan oleh uterus yang mulai membesar
Pada minggu-minggu pertengahan kehamilan, frekuensi berkemih
meningkat. Hal ini umumnya timbul antara minggu ke- 16 sampai minggu ke- 24
kehamilan.Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun kandung kemih
tertekan kembali sehinggal timbul sering kencing.Perubahan struktur ginjal
merupakan aktifitas hormonal [ estrogen dan progesteron ], tekanan yang timbul
akibat pembesaran uterus, dan peningkatan volume darah. Sehingga minggu ke-10
gestasi, pelvis ginjal dan uretra berdilatasi.
Pada kehamilan normal fungsi ginjal cukup banyak berubah. Laju filtrasi
glomerulus dan aliran plasma ginjal meningkat pada awal kehamilan. Ginjal
wanita harus mengakomodasi tuntutan metabolism dan sirkulasi ibu yang
meningkat dan juga mengekskresi produk sampah janin. Ginjal pada saat
kehamilan sedikit bertambah besar, panjangnya bertambah 1-1,5 cm. Ginjal
berfungsi paling efisien saat wanita berbaring pada posisi rekumbeng lateral dan
paling tidak efisien pada saat posisi telentang. Saat wanita hamil berbaring
telentang, berat uterus akan menekan vena kava dan aorta, sehingga curah jantung
menurun. Akibatnya tekanan darah ibu dan frekuensi jantung janin menurun,
begitu jg dengan volume darah ginjal.
Adaptasi sistem perkemihan pada ibu hamil :
Trimester I
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan sehingga sering
timbul kencing. Dan keadaan ini hilang dengan tuanya kehamilan bila uterus
gravidus keluar dari rongga panggul. Pada kehamilan normal , fungsi ginjal cukup
banyak berubah, laju filtrasi glomelurus dan aliran plasma ginjal meningkat pada
kehamilan.
Bila satu organ membesar, maka organ lain akan mengalami tekanan, dan pada
kehamilan tidak jarang terjadi gangguan berkemih pada saat kehamilan. Ibu akan
merasa lebih sering ingin buang air kecil. Pada bulan pertama kehamilan kandung
kemih tertekan oleh uterus yang mulai membesar.
Kehamilan normal fungsi ginjal cukup banyak berubah. Laju filtrasi glomerulus
dan aliran plasma ginjal meningkat pada awal kehamilan.Ginjal wanita harus
mengakomodasi tuntutan metabolisme dan sirkulasi ibu yang meningkat dan juga
mengekskresi produk sampah janin. Ginjal pada saat kehamilan sedikit bertambah
besar, panjangnya bertambah 1-1,5 cm. Ginjal berfungsi paling efisien saat wanita
berbaring pada posisi rekumbeng lateral dan paling tidak efisien pada saat posisi
telentang. Saat wanita hamil berbaring telentang, berat uterus akan menekan vena
ekava dan aorta, sehingga curah jantung menurun. Akibatnya tekanan darah ibu
dan frekuensi jantung janin menurun, begitu juga dengan volume darah ginjal.

Trimester II
Kandung kencing tertekan oleh uterus yang membesar mulai berkurang, karena
uterus sudah mulai keluar dari uterus. Pada trimester 2, kandung kemih tertarik
keatas dan keluar dari panggul sejati kea rah abdomen. Uretra memanjang samapi
7,5 cm karena kandung kemih bergeser kearah atas. Kongesti panggul pada masa
hamil ditunjukkan oleh hyperemia kandung kemih dan uretra. Peningkatan
vaskularisasi ini membuat mukosa kandung kemih menjadi mudah luka dan
berdarah. Tonus kandung kemih dapat menurun. Hal ini memungkinkan distensi
kandung kemih sampai sekitar 1500 ml. Pada saaat yang sama, pembesaran uterus
mennekan kandung kemih, menimbulkan rasa ingin berkemih walaupun kandung
kemih hanya berisi sedikit urine.

Trimester III
Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun kepintu atas panggul keluhan
sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing akan mulai tertekan
kmbali. Selain itu juga terjadi hemodilusi menyebabkan metabolisme air menjadi
lancar.
Pada kehamilan tahap lanjut, pelvis ginjal kanan dan ureter lebih berdilatasi
daripada pelvis kiri akibat pergeseran uterus yang berat ke kanan akibat terdapat
kolon rektosigmoid di sebelah kiri.Perubahan-perubahan ini membuat pelvis dan
ureter mampu menampung urine dalam volume yang lebih besar dan juga
memperlambat laju aliran urine.
Contoh Kasus :
Ny T mengalami keluhan-keluhan pada saat kehamilannya. Pada bulan
awal-awal, Ny T mengalami keadaan yang tidak enak seperti mual, muntah, dan
sering buang air kecil. Pada bulan-bulan pertengahan, Ny T mengalami
pertambahan berat badan yang begitu cepat dan drastis, dan frekuensi berkemih
semakin meningkat dengan semakin membesarnya perut dan payudara.Pada
akhir-akhir kehamilannya, Ny T melihat perubahan- perubahan di tubuhnya
khususnya pada bagian perut tampak batas yang nyata antara bagian atas yang
lebih tebal dan segmen bawah yang lebih tipis.

Analisis kasus :
Keluhan-keluhan yang di alami oleh Ny T di sebabkan karena perubahan
anatomi dan fisiologi pada sistem-sistem pada tubuh yakni sistem reproduksi,
payudara, system perkemihan dan system endokrin. Mual, muntah yang di alami
oleh Ny T akibat kadar hormon estrogen yang meningkat sehingga tonus otot-otot
traktus digestivus menurun, sehingga morbilitas seluruh taktus digestivusi juga
kurang.
Bila organ lain seperti perut mengalami pembesaran maka organ lain akan
mengalami tekanan jadi tidak jarang dengan semakin besarnya perut akan
mengalami gangguan perkemihan dengan sering buang air kecil.Berat badan
meningkat merupakan hal yang lumrah untuk menyesuaikan keadaan otot-otot
yang semakin melebar agar bisa menahan berat si bayi, sedangkan payudara
membesar untuk mempersiapkan ASI bagi bayi.Pada bagian perut tampak batas
yang nyata antara bagian atas yang lebih tebal dan segmen bawah yang lebih tipis
dikarenakan adanya kontraksi otot-otot bagian atas uterus yang menyebabkan
segmen bawah rahim menjadi lebih lebar dan tipis.

F. SISTEM PENCERNAAN

Rongga Mulut
Salivasi mungkin akan meningkat sehubungan dengan kesuaran menelan
akibat nausea. Gusi dapat menjadi hiperemis dan melunak, kadang berdarah
apabila hanya terkena cedera ringan, misalnya pada saat gosok gigi.
Pembengkakan gusi sangat vaskular disebut epulis kehamilan yang terkadang
dapat timbul, tetapi secara khas mengecil secara spontan setelah kelahiran.
Keadaan tersebut disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen yang meningkat
atau kadang tejadi pada pengguna kontrasepsi oral dan ibu yang mengalami
defiisiensi vitamin C. Tidak ada bukti yang menjelaskan bahwa kehamilan
mendorong proses pembusukan pada gigi.

Motilitas Saluran Gastrointestinal


Biasanya ada penurunan tonus dan motilitas saluran gastrointestinal yang
menimbulkan pemanjangan waktu pengosongan lambung dan transit usus. Hal ini
mungkin merupakan akibat jumlah progesteron yang besar selama proses
kehamilan dan menurunkan kadar motalin-suatu peptida hormonal yang diketahui
mempengaruhi otot-otot halus (Christofides dkk,1982)-atau keduanya. Pada saat
persalinan, khususnya setelah pemberian analgesik, waktu pengosongan lambung
secara khas sangat memanjang. Bahaya utama anastesi umum adalah regurgitasi
dan aspirasi, baik isi makanan maupun asam lambung.
Hormon estrogen membuat pengeluaran asam lambung meningkat yang
dapat menyebabkan pengeluaran air liur yang berlebihan (hipersalivasi), daerah
lambung terasa panas, tejadi mual dan sakit/ pusing kepala terutama pagi hari
yang disebut morning sickness. Muntah yang terjadi pada ibu hamil
disebut emesis gravidarum. Apabila muntah berlebihan dan mengganggu
kehidupan sehari- hari disebut hiperemesis gravidarum.

Lambung dan Esofagus


Pirosis merupakan kejadian yang umum pada kehamilan, Paling mungkin
disebabkan oleh refluks sekret- sekret asam ke esofagus bagian bawah. Posisi
lambung yang berubah mungkin ikut menyumbang pada seringna terjadi peristiwa
ini. Tonus esofagus dan lambung berubah selama kahamilan dengan tekanan
intraesofagus yang lebih rendah dari tekanan lambung lebih tinggi. Selain itu,
pada saat yang bersamaan peristaltik esofagus mempunyai kecepatan gelombang
dan amplitudo yang rendah (Ulmsten dan Sundstrom, 1978), perubahan-
perubahan tersebut menyokong terjadinya refluks gastroesofageal yang
menimbulkan heart burn.

Usus Kecil, Besar dan Appendiks


Oleh karena kehamilan yang berkembang terus, lambung dan usus digeser
oleh uterus yang membesar ke arah atas dan lateral. Sebagai akibatnya, apendiks
sebagai contoh biasanya bergeser ke arah atas, lateral dan sering kali mencapai
pinggang kanan. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, tonus serta motilitas dari
lambung dan usus berkurang selama kehamilan.
Hormon progesteron menimbulkan pergerakan usus makin berkurang
(relaksasi otot- otot polos) sehingga makanan lebih lama berada di dalam lambung
dan apa yang telah dicerna lebih lama di dalam usus. Hal ini mungkin baik untuk
reabsorpsi, tetapi dapat menimbulkan konstipasi di mana hal ini merupakan salah
satu keluhan dari ibu hamil. Konstipasi dapat juga terjadi karena kurangnya
aktivitas/ senam dan penurunan intake cairan.

Hati
Pertambahan ukuran hati pada beberapa binatang dapat terlihat dengan
jelas, tetapi sebaliknya pada kehamilan manusia, pembesaran hati tersebut tidak
dapat terlihat (Combes dan Adams, 1971). Selain itu, dengan evaluasi histologis
hati yang didapat dengan biopsi, termasuk pemeriksaan dengan mikroskop
elektron menyatakan tidak ada perbedaan yang jelas dari morfologi hati yang
terjadi sebagai respons terhadap kehamilan normal (Ingerslev dan Teilum, 1946).
Perubahan terjadi secara fungsional yaitu dengan menurunnya albumin plasma
dan globulin plasma dalam rasio tertentu. Kejadian ini merupakan kejadiaan yang
normal pada wanita hamil. Pada wanita yang tidak hamil kondisi tersebut dapat
menunjukkan adanya penyakit hati.

Kandung Empedu
Fungsi kandung empedu berubah selama kehamilan karena pengaruh
hipotoni dari otot- otot halus. Selama melakukan SC, potter (1936) cukup sering
menemukan empedu teregang namun hipotonik dan aspirat empedu cukup kental.
Secara umum diterima bahwa kehamilan menjadi predisposisi pembentukan batu
empedu.
Perubahan sistem pencernaan yang dirasakan ibu hamil adalah sebbagai
berikut:
1. Trimester I
Pada bulan- bulan pertama kehamilan, terdapat perasaan enek (nausea).
Hal ini mungkin dikarenakan kadar hormon estrogen yang meningkat. Tonus otot-
otot traktus digestivus menurun sehingga motilitas seluruh traktus digestivus juga
berkurang. Makanan lebih lama berada di dalam lambung dan apa yang telah
dicernakan lebih lama berada dalam usus. Hal ini mungkin baik untuk reabsorbsi,
tetapi menumbulkan konstipasi yang memang merupakan salah satu keluhan
utama wanita hamil. Tidak jarang dijumpai adanya gejala muntah (emesis) pada
bulan- bulan pertama kehamilan. Biasanya terjadi pada pagi hari, dikenal
dengan morning sickness.Apabila emesis terjadi terlalu sering dan terlalu banyak
dikeluarkan (hiperemesis gravidarum), maka keadaan ini patologik. Hipersalivasi
sering terjadi sebagai kompensasi dari mual dan muntah yang terjadi. Pada
beberapa wanita ditemukan adanya ngidam makanan yang mungkin berkaitan
dengan persepsi individu wanita tersebut mengenai apa yang bisa mengurangi rasa
mual dan muntah. Kondisi lainnya adalah pica (mengidam) yang sering dikaitkan
dengan anemia akibat defisiensi zat besi ataupun adanya suatu tradisi (Hanifa
Wiknjosastro, 2002:97).
2. Trimester II dan III
Biasanya terjadi konstipasi karena pengaruh hormon progesteron yang
meningkat. Salain itu, perut kembung juga terjadi karaena adanya tekanan uterus
yang membesar dalam rongga perut yang mendesak organ- organ dalam perut
khususnya saluran pencernaan, usus besar, ke arah atas dan lateral. Wasir
(hemoroid) cukup sering terjadi pada kehamilan. Sebagian besar hal ini terjadi
akibat konstipasi dan naiknya tekanan vena- vena di bawah uterus termasuk vena
hemoroidal. Panas perut terjadi karena terjadinya aliran balik asam gastrik ke
dalam esofagus bagian bawah.

G. SISTEM MUSKULOSKELETAL

Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan


bertanggung jawab terhadap pergerakan.
Pengaruh dari peningkatan estrogen, progesteron, dan elastin dalam kehamilan
menyebabkan keemahan jaringan ikat serta ketidakseimbangan persedian.
Akibat dari perubahan fisik selama kehamilan sebagai berikut :
a) Peregangan otot-otot
b) Pelunakan ligamen-ligamen
Area yang paling dipengaruhi perubahan-perubahan tersebut adalah sebagai
berikut :
a) Tulang belakang (curva lumbar yang berlebihan)
b) Otot-otot abdominal (meregang keatas uterus hamil)
c) Otot dasar panggul (menahan berat badan dan tekanan uterus)
Bagi ibu hamil, bagian ini merupakan titik-titik kelemahan struktural dan bagian
bermasalah yang potensional dikrenakan beban yang menekan kehamilan. Oleh
karena itu, masalah portus merupakan hal biasa dalam kehamilan :
a) Bertambahnya beban dan perubahan struktur dalam kehamilan mengubah
dimensi tubuh dan pusat gravitasi.
b) Ibu hamil mempunyai kecenderungan besar dalam membentur benda-benda
(menghasilkan memar biru) dan kehilangan keseimbangan (lalu jatuh).
Perubahan sistem muskuloskeletal yang dirasakan pada ibu hamil hamil adalah
sebagai berikut :

Trimester I
Pada trimester ini tidak banyak perubahan pada musculoskeletal. Akibat
peningkatan kadar hormone estrogen dan progesteron, terjadi relaksasi dari
jaringan ikat, kartilago, dan ligament juga meningkatkan tingkat jumlah cairan
synovial. Bersamaan dua keadaan tersebut meningkatkan fleksibilitas dan
mobilitas persendian. Keseimbangan kadar kalsium selama kehamilan biasanya
nomal apabila asupan nutrisinya khususnya produksi susu terpenuhi. Tulang dan
gigi biasanya tidak berubah pada kehamilan yang normal.
Karena pengaruh hormon estrogen dan progesteron, terjadi relaksasi dari
ligament-ligament dalam tubuh menyebabkan peningkatan mobilitas dari
sambungan/otot-otot pada pelvic. Bersamaan dangan membesarnya ukuran terus
menyebabkan perubahan yang drastis pada kurva tulang belakang yang biasanya
menjadi salah satu ciri pada seorang ibu hamil. Perubahan-perubahan tersebut
dapat meningkatkan ketidaknyamanan dan rasa sakit pada bagian belakang yang
bertambah seiring dengan penambahan umur kehamilan.
Trimester II dan III.
Hormon progesteron dan hormon relaksasi menyebabkan relaksasi jaringan ikat
otot-otot. Hal ini terjadi maksimal pada satu minggu terakhir kehamilan. Proses
relaksasi ini memberikan kesempatan pada panggul untuk meningkatkan
kapasitasnya sebagai persiapan proses persalinan, tulang pubis melunak
menyerupai tulang sendi, sambungan sendi sacrococcigus mengendur membuat
tulang koksigis bergeser kearah belakang sendi punggul yang tidak stabil. Hal ini
menyebablan sakit pinggang. Postur tubuh wanita secara bertahab mengalami
perubahan karena janin membesar dalam adomen sehingga untuk mengopensasi
penambahan berat ini, bahu lebih tetarik kebelakang dan tulang lebih melengkung,
sendi tulang belakang lebih lentur, dan dapat menyebabkan nyeri punggung pada
beberapawanita.
Lordosis progresif merpakan gambaran yang khas pada kehamilan normal. Untuk
menggompensasi posisi anterior uterus yang semakin membesar, lordosis
menggeser pusat grafitasi kebelakang pada tungkai bawah. Mobiltas sakroliaka,
sakrokoksigeal, dan sendi pubis bertambah besar, serta menyebabkan rasa tidak
nyaman dibawah punggung, khususnya pada ahir kehamilan. Selama trimester
ahir, rasa pea, mati rasa, a lema dialami ole anggota badan atas yang disebabkan
lordosis yang disebabkan fleksi anterior leher dan merosotnya lingka bahu
sehingga menimbulkan traksi pada nervus ulnaris dan medianus ( Crisp dan
deFrancesco, 1964 ). Ligamen rotundum mengalami hipertrofi dan mendapatan
tekanan dari uterus yang mengakibatkan rasa nyeri pada ligamen tersebut.
H. SISTEM KARDIOVASKULAR
Sistem Kardiovaskular
Jantung merupakan suatu organ otot berongga yang terletak di pusat dada,
bagian kanan dan kiri jantung masing-masing memiliki ruang sebelah atas (atrium
yang mengumpulkan darah dan ruang sebelah bawah (ventrikel) yang
mengeluarkan darah. Agar darah hanya mengalir dalam satu arah, maka ventrikel
memiliki satu katup pada jalan masuk dan satu katup pada jalan keluar.
Fungsi sistem kardiovaskuler ( jantung )
Memberikan dan mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan
dan organ tubuh yang diperlukan dalam proses metabolisme. Secara normal setiap
jaringan dan organ tubuh akan menerima aliran darah dalam jumlah yang cukup
sehingga jaringan dan organ tubuh menerima nutrisi dengan adekuat.
Sistem kardiovaskular yang berfungsi sebagai sistem regulasi melakukan
mekanisme yang bervariasi dalam merespons seluruh aktivitas tubuh. Salah satu
contoh adalah mekanisme meningkatkan suplai darah agar aktivitas jaringan dapat
terpenuhi. Pada keadaan tertentu, darah akan lebih banyak dialirkan pada organ-
organ vital seperti jantung dan otak untuk memelihara sistem sirkulasi organ
tersebut.
Komponen Sistem Kardiovaskular
Sistem kardiovaskular merupakan suatu sistem transpor tertutup yang terdiri atas:
a) Jantung, sebagai organ pemompa.
b) Komponen darah, sebagai pembawa materi oksigen dan nutrisi.
c) Pembululi darah, sebagai media yang mengalirkan komponen darah.

Perubahan anatomi dan fisiologi adaptasi pada ibu hamil kardiovaskular


Trimester I
Sirkulasi darah itu dalam kehamilan dipengaruhi oleh sirkulasi ke plasenta,
uterus yang membesar pula, uterus yang membesar dengan pembuluh darah yang
membesar pula, mammae dan alat lain yang memang berfungsi berlebihan dalam
kehamilan. Volume plasenta maternal mulai meningkat pada saat 10 minggu usia
kehamilan dan terus menerus meningkat sampai 30-34 minggu, sampai ia
mencapai titik maksimum. Perubahan rata-rata volume plasenta maternal berkisar
antara 20-100%. RBC meningkat 18% tanpa suplemen-suplemen zat besi dan
terjadi peningkatan yang lebih besar yaitu 30% jika ibu meminum suplemen zat
besi. Karena volume plasma meningkat rata-rata 50% sementara massa RBC
meningkat hanya 18-30%, maka terjadi penurunan hematokrit selama kehamilan
normal sehingga disebut anemia fisiologis.
Tekanan darah akan turun selama 24 minggu pertama kehamilan akibat
terjadi penurunandalam perifer vaskuler resistence yang disebabkan oleh
peregangan otot halus oleh progestrone. Tekanan sistolik akan turun sekitar 5-10
mmHg dan diastolic pada 10-15 mmHg. Selama kehamilan normal cardiac output
meningkatkan sekitar 30-50% dn mencapai level maksimumnya selama trimester
pertama atau kedua dan tetap tinggi selama persalinan.
Hipertropi (pembesaran atau dilatasi ringan jantung mungkin disebabkan oleh
peningkatan volume darah dan curah jantung. Karena diafragma terdorong ke
atas, jantung terangkat ke atas dan berotasi ke depan dan ke kiri. Impuls pada
apeks, titik impuls maksimum (point of maksimum impuls/PMII) bergerak ke atas
dan lateral sekitar 1-1,5 cm. Derajat pergeseran tergantung pada lama kehamilan
dan ukuran serta posisi uterus. Pada akhir trimester I mulai terjadi palpitasi karena
pembesaran ukuran serta bertambahanya cardiac output. Hidung tersembat
/berdasas karena pengaruh hormone estrogen dan progesterone terjadi pembesaran
kapiler, relaksai otot vaskuler serta peningkatan sirkulasi darah.
Trimester II
Pada usia kehamilan 16 minggu, mulai jelas kelihatan terjadi proses
hemodilusi, setelah 24 minggu tekanan darah sedikit demmi sedikit naik kembali
pada tekanan darah sebelum aterem. Perbubahan auskultasi mengiringi
perubahaqn ukuran dari posisi jantung, peningkatan volume darah dan curah
jantung juga menimbulkan perubahan hasil uskultasi yang umum terjadi selama
masa kehamilan.
Bunyi splitting S1 dan S2 lebih jelas terdengar. S3 lebih jelas terdengar
setelah minggu ke-20 gestasi. Selain itu murmurejeksi sistoloik tingkat II dapat
didengar didaerah pulmonal. Antara minggu ke-14 dan ke-20, denyut meningkat
perlahan, mencapai 10 sampai 15 kali permenit, kemudian menetap sampai aterm,
dapat timbul palpitasi.
Trimester III
Selama kehamilan jumlah leukosit akan meningkat yakni berkisar antara
5000-12000 dan mencapai puncaknya pada saat persalinan dan masa nifas
berkisar 14000-16000 penyebab peningkatan ini belum diketahui. Respon yang
sama diketahui terjadi selama dan setelh melakukan latihan yang berat, distribusi
tipe sel juga kan mengaami perubahan. Pada kehamilan, terutama trimesetr ke-3,
terjadi peningkatan jumlah granulosit dan limfosit dan secara bersamaan limfosit
dan monosit.

I. SISTEM INTEGUMEN

Sehubungan dengan tingginya kadar hormonal, terjadi peningkatan


pigmentasi selama kehamilan. Keadaan ini sangat jelas terlihat pada kelompok
wanita dengan warna kulit gelap atau hitam dan dapat dikenali pada payudara,
abdomen, vulva, serta wajah. Ketika terjadi pada kulit muka dikenal
sebagaichloasma atau topeng kehamilan. Pada wajah biasanya terjadi pada pipi
dan dahi sehingga dapat mengubah penampilan wanita tersebut.
Linea alba adalah garis putih tipis yang membentang dari simfisis pubis
sampai umbilicus, dapat menjadi gelap yang biasa disebut Linea nigra.
Peningkatan pigmentasi ini akan berkurang sedikit demi sedikit setelah masa
kehamilan.
Tingginya kadar hormone yang tersirkulasi dalam darah dan peningkatan
regangan pada kulit abdomen, paha, dan payudara bertanggung jawab pada
timbulnya garis-garis yang berwarna merah muda atau kecoklatan pada daerah
tersebut. Tanda tersebut bisa dikenal dengan nama striae gravidarum dan bisa
menjadi lebih gelap warnanya pada multigravida dengan warna kulit gelap atau
hitam. Striae gravidarum ini akan berkurang setelah masa kehamilan dan biasanya
nampak seperti garis-garis yang berwarna keperakan pada wanita kulit putih atau
warna gelap/hitam yang mengilap.
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu.
Pigmentasi ini disebabkan oleh pengaruh Melanophore Stimulating
Hormone(MSH) yang meningkat. MSH ini adalah salah satu hormone yang juga
dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis. Tekadang terdapat deposit pigmen pada
dahi, pipi, dan hidung yang disebut chloasma gravidarum. Estrogen dan
progesterone telah dilaporkan menimbulkan efek perangsangan melanosit.
(Diczfalusy dan Troen, 1961).

Striae Gravidarum
Terjadi pada bulan-bulan terakhir kehamilan, garis-garis sedikit cekung
kemerahan umumnya timbul pada kulit abdomen, terkadang pada kulit paha dan
payudara. Terjadi pada separuh wanita hamil. Pada wanita multipara sering kali
ditemukan bersamaan dengan sikatriks striae kehamilan sebelumnya (Hanifa
Wiknjosastro, 2002: 97-98).

Diastasis Rekti
Terkadang otot dinding abdomen tidak dapat menahan tegangan yang diberikan
kepadanya dan muskuli rekti terpisah di garis tengah sehingga membentuk
diastasis rekti dengan lebar yang bervariasi. Jika berat banyak bagian dari dinding
uterus anterior yang hanya tertutup oleh kulit, faisa yang menipis, dan peritoneum.

Perubahan-perubahan Vaskular Kulit


Angioma, nevus, dan telangiektasis (vascular spider) timbul pada sekitar 2/3
wanita kulit putih dan kira-kira 10% wanita kulit hitam selama kehamilan (Bean
dkk,1949). Angioma adalah bintik-bintik/garis menonjol kecil merah pada kulit,
khusunya terjadi pada wajah, leher, dada atas, dan lengan dengan radikel-radikel
bercabang keluar dari badan sentralnya. Paling mungkin disebabkan oleh
hiperestrogenia.
Palmar erythema merupakan bintik-bintik merah pada bagian telapak tangan.
Sering ditemukan pada kehamilan, namun tidak ada arti klinis yang akan segera
menghilang setelah kehamilan berakhir.
Perubahan sistem integumen yang dirasakan ibu hamil adalah sebagai berikut :
1. Trimester I
a. Palmar eritema (kemerahan ditelapak tangan) dan spider nevi.
b. Linea alba/nigra.
2. Trimester II dan III
a. Chloasma dan perubahan warna areola.
b. Striae gravidarum (bulan ke 6-7).

Perubahan Fisiologis Sistem Integumen pada Ibu hamil


1. Muka
Terjadi perubahan warna bercak hiperpigmentasi kecoklatan pada kulit di
daerah tonjolan maksila dan dahi, khususnya pada wanita hamil berkulit hitam
akibat peningkatan hormone estrogen dan progesterone, serta hormone
melanokortikotropin. Tanda kehamilan yang terjadi ialah Chloasma gravidarum,
ketidaknyamanan fisiologis juga terjadi chloasma gravidarum. Kebutuhan
fisiologis yang dibutuhkan seorang ibu hamil yaitu:
a. Hindari sinar matahari secara berlebihan saat hamil.
b. Gunakan bahan pelindung nonalergis.
c. Hindari penggunaan hidrokuinon.
2. Kulit
Hipersensitivitas allergen plasenta. Ketidaknyaman yang dirasakan ibu hamil
yaitu gatal-gatal. Kebutuhan fisiologis yang dibutuhkan ibu hamil :
a. Gunakan kompres mandi siram air sejuk.
b. Gunakan cara mandi oatmeal.
c. Pertimbangkan penggunaan obat luar atau antipruritik.
d. Evaluasi jika ada gangguan atau penyakit kulit.
Peningkatan kelenjar apocrine akibat peningkatan hormone, kelenjar tersebut
meningkat terutama akibat berat badan dan kegiatan metabolik yang meningkat;
peningkatan aktifitas kelenjar sebasea. Ketidaknyaman yang dirasakan oleh ibu
hamil yaitu bertambahnya keringat. Kebutuhan fisiologis yang dibutuhkan oleh
ibu hamil ialah :
a. Pakai pakaian yang longgar
b. Perbanyak minum air putih
c. Mandi secara teratur.
3. Perut
Terdapat garis pigmentasi dari simfisis pubis sampai ke bagian atas fundus di
garis tengah tubuh diinduksi hormone timbul. Pada primigravida, garis mulai
terlihat pada bulan ketiga terus memanjang seiring dengan meningginya fundus.
Pada multigravida, keseluruhan garis sering kali muncul sebelum bulan ketiga.
Terdapat juga tanda regangan yang timbul pada 50-90% wanita selama
pertengahan kedua kehamilan yang dapat disebabkan oleh kerja
adenokortikosteroid, menunjukkan pemisahan jaringan ikat (kolagen) dibawah
kulit. Garis-garis yang sedikit cekung ini cenderung timbul di daerah dengan
regangan maksimum (misalnya, di abdomen, paha dan payudara). Tanda
kehamilan yang terjadi terdapat linea nigra dan alba, serta striae gravidarum.
Ketidaknyamanan yang dirasakan oleh ibu hamil yaitu garis-garis diperut dan
payudara. Kebutuhan fisiologis yang dibutuhkan oleh ibu hamil ialah :
a. Gunakan emollien luar atau antipruritik menurut indikasinya
b. Gunakan/kenakan pakaian yang menopang payudara dan abdomen.

J. SISTEM METABOLISME

Metabolisme merupakan proses kimiawi yang terjadi di dalam tubuh semua


mahkluk hidup .proses ini merupakaan pertukaran zat ataupun suatu organisme
dengan lngkungannya.Metabolisme berasal dari bahasa yunani yaitu
metaboleyang artinya perubahan dapat dikatakan bahwa makhluk hidup
mendapat,mengolah, dan mengubah suatu zat melalui proses kimiawi untuk
mempertahankan hidupnya.
Metabolisme umumya mempunyai efek pada kehamilan karena ibu hamil perlu
mendapat makanan bergizi walau dalam kondisi sehat.
a. metablisme tingkat basal (basal metabolik rate,BMR) pada wanita hamil meninggi
hingga 15-20% terutama pada trimester akhir .
b. keseimbangan asam alkali sedikit mengalami perubahan konsentrasi alkali.
c. di butuhkan protein banyak untuk perrkembangan alat kandungan ,payudara dan
badan ibu,serta untuk persiapan laktasi
d. hidrat arang
e. metabolism lemak terjadi
f. kenaikan berat badan wanita hamil
g. kebutuhan kalori meningkat selama hamil
h. wanita hamil memerlukan makanan yang bergizi serta mengandung banyak
protein

K. SISTEM INDEKS MASSA TUBUH ( IMT ) DAN BERAT BADAN


Cara yang dipakai untuk menentkan berat badan menurut tinggi badan
adalah dengan menggunakan indeks massa tubuh (IMT) dengan rumus berat
badan dibagi tinggi badan panggakat 2. Contoh, wanita dengan berat badan
sebelum hamil 51 kg dan tinggi badan 1,57 m. Maka IMT-ny adalah 51/(1,57)2 =
20,7. Nilai IMT mempunyai rentang sebagai berikut.
19,8-26,6 : normal
< 19,8 : underweight
26,6 - 29,0 : overweight
>29,0 : obesi
Petambahan berat badan ibu hamil menggambarkan status gizi selama hamil, oleh
karena itu perlu dipantau setiap bulan. jika terdapat kelambatan alam penambahan
berat badan ibu, ini dapat mengindikasikan adanya mal nutrisi sehingga dapat
menyebabkan pertumbuhan janin intra-uteri ( intra-uterin growth Retardation-
IUGR)
KONSEP KELUARGA

Anda mungkin juga menyukai