Anda di halaman 1dari 2

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

TATA LAKSANA KASUS


RSU AGUNG MULIA KABUPATEN PACITAN
JAWA TIMUR

EPISODE DEPRESI

1. Pengertian (Definisi) Depresi adalah suatu kondisi yang lebih dari satu keadaan
sedih, bila kondisi depresi seseorang sampai menyebabkan
terganggunya aktivitas sosial sehari-hari maka hal itu disebut
sebagai suatu gangguan depresi. Beberapa gejala gangguan
depresi adalah perasaan sedih, rasa lelah yang berlebihan
setelah aktivitas rutin yang biasa, hilang minat dan semangat,
malas beraktivitas serta gangguan pola tidur. Gangguan
depresi merupakan salah satu penyebab utama kejadian bunuh
diri.
2. Anamnesis Alloanamnesis dan autoanamnesis
1. riwayat penyakit sekarang dan gejala yang muncul
2. riwayat psikiatri sebelumnya
3. riwayat terapi dan respon obat sebelumnya
4. riwayat penyalah gunaan zat/obat
5. riwayat perkembangan kepribadian
6. riwayat kehidupan sosial, pekerjaan, dan keluarga.
3. Pemeriksaan Fisik 1. periksa tanda vital
2. periksa tanda-tanda kelainan organic/fisik
4. Pemeriksaan mental 1. Pemeriksaan klinis status mental psikiatri saat diperiksa.
2. Psikometri : BPRS (Brief Physiatric Rating Scale) / HDRS
(Hamilton Depression Rating Scale) / HRSA (Hamilton
Rating Scale for Anxiety) / YMRS (Young Maniac Rating
Scale)
5. Kriteria Diagnosis Sesuai PPDGJ III
6. Diagnosis Kerja sesuai hasil pemeriksaan status mental
7. Diagnosis Banding 1. Episode depresi ringan
2. Episode depresi sedang tanpa gejala somatic
3. Episode depresi sedang dengan gejala somatic
4. Episode depresi berat tanpa gejala psikotik
5. Episode depresi berat dengan gejala psikotik
8. Pemeriksaan Penunjang Laboratorium dilakukan untuk menyingkirkan diagnosis
gangguan mental organic dan dilakukan sesuai indikasi
9. Terapi A. untuk terapi fase akut bisa digunakan farmakoterapi,
psikoterapi, kombinasi psikoterpi dan farmakoterapi atau
terapi kejang listrik (TKL). Pemilihan modalitas terapi
harus didasarkan kepada gejala klinis (beratnya gejala) dan
faktor lain (misalnya pilihan pasien).
B. farmakoterapi dengan antidepressant bisa digunakan untuk
terapi inisiasi untuk depresi ringan. Anti depresan harus
diberikan pada pasien dengan episode depresi sedang
sampai berat dan bisa diberikan terapi kejang listrik bila
diperlukan. Untuk gangguan episode depresi dengan gejala
psikotik harus diberikan kombinasi antipsikotik dengan
anti depresan dan atau TKL
C. pemilihan antidepresnt harus didasarkan pada efek
samping obat, pilihan pasien, bukti ilmiah terbaru dan
biaya.
D. Terapi bisa dimulai dengan obat golongan SSRI karena
mempunyai efek samping paling ringan. Penggunaan
penghambat monoamine oksidase sebaiknya dibatasi
karena beratnya efek samping serta membutuhkan
pengaturan diet.
E. Antidepresan untuk pengobatan rutin sebisa mungkin
adalah golongan SSRI, karena efek samping dan
ketidakberlanjutan terapi lebih rendah dibandingkan
dengan antidepresan trisiklik.
F. Antidepresan harus diteruskan selama 6 bulan setelah
remisi untuk mengurangi resiko relaps
G. Antidepresan tidak direkomendasikan sebagai terapi awal
untuk gangguan episode depresi ringan karena kerugiannya
lebih besar dari pada keuntungannya.
H. TKL bisa dipertimbangkan untuk pasien dengan gangguan
episode depresi yang berat serta terdapat gangguan fungsi
peran atau pasien gangguan depresi berat dengan gejala
psikotik atau dengan gejala katatonik.
I. TKL merupakan modalitas terapi pada pasien yang
membutuhkan respon terapi segera, misalnya pada pasien
gangguan depresi dengan kemungkinan bunuh diri atau
yang menolak makan.
J. Psikoterapi spesifik dan efektif dapat digunakan sebagai
terapi tunggal pada episode depresi ringan. Pilihan pasien
juga harus menjadi dasar pertimbangan dalam
pengambilan keputusan terapi.
K. Cognitif behavior terapi dan terapi interpersonal
merupakan modalitas psikoterapi yang paling efektif untuk
terapi episode depresi berat.
10. Edukasi 1. Penjelasan tentang penyakitnya………………
(Hospital Health 2. Penjelesan tentang terapinya
Promotion) 3. Penjelasan tentang kepatuhan minum obat
11. Prognosis dubia ad bonam
12. Kepustakaan 1. Sadock, BJ, Sadock, VA, 2009. Comprehensive Textbook
of Psychiatry. Vol II, edisi 9, Lippicott William &
Wilkins. Philadelphia.
2. Stahl, SM, 2006. Essential Psychopharmacology,
Neuroscientific Basis and Practical Applications,
edisi 3, Cambridge University Press, Australia.

3. National Institute for Clinical Excellence. 2004.


Depression : management of depression in primary and
secondary care, National Collaborating Center for Mental
Health. London

Anda mungkin juga menyukai