Yosi Wailan Saputra
130112160614
Citalopram
•Muslim, Rusdi. Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik (psychotropic medication). Edisi 4. Jakarta : PT Nuh Jaya; 2014
•Stahl SM. Stahl’s Essential Psychopharmaology. Fifth edition. United Staes: Cambridge University Press; 2014
INDIKASI PENGGUNAAN
Gejala sasaran (target syndrome) : SINDROM
DEPRESI
Butir-butir diagnostik Sindrom Depresi :
•Muslim, Rusdi. Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik (psychotropic medication). Edisi 4. Jakarta : PT Nuh Jaya; 2014
Keaadaan diatas disertai gejala-gejala :
Gangguan tidur
•Muslim, Rusdi. Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik (psychotropic medication). Edisi 4. Jakarta : PT Nuh Jaya; 2014
MEKANISME KERJA
Hipotesis : Sindrom depresi disebabkan oleh defisiensi relatif salah satu atau beberapa “aminergic neurotransmitter”
(noradrenaline, serotonin, dopamine) pada celah sinaps neuron di SSP (khususnya pada sistem limbik sehingga aktivitas reseptor
serotonin menurun.
Trisiklik, tetrasiklik, SSRI, SNRI : Menghambat “re-uptake aminergic neurotransmitter”. Namun SSRI selektif pada neurotransmitter
serotonin 5-HT2.
Sehingga terjadi peningkatan jumlah “aminergic neurotransmitter” pada celah sinaps neuron tersebut meningkatkan aktivitas reseptor
•Muslim, Rusdi. Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik (psychotropic medication). Edisi 4. Jakarta : PT Nuh Jaya; 2014
EFEK SAMPING
Sedasi : rasa mengantuk, kewaspadaan berkurang, kinerja psikomotor menurun, kemampuan
kognitif menurun, dll
Efek antikolinergik : mulut kering, retensi urin, penglihatan kabur, konstipasi, sinus takikardia, dll
Efek samping yang tidak berat (tergantung daya toleransi dari penderita), biasanya berkurang
setelah 2-3 minggu bila tetap diberikan dengan dosis yang sama.
•Muslim, Rusdi. Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik (psychotropic medication). Edisi 4. Jakarta : PT Nuh Jaya; 2014
OVERDOSIS/ INTOKSIKASI
Trisiklik “Atropine Toxic Syndrome” dengan gejala:
Eksitasi SSP
Hipertensi
Hiperpireksia
Konvulsi
Toxic confusional state (confusion, delirium, disorientation)
Tindakan :
Gastic lavage (hemodialisis tidak bermanfaat karena obat trisiklik bersifat “protein binding”, forced
diuresis juga tidak bermanfaat karena “renal excretion of free drug” rendah)
Diazepam 10 mg (IM) : untuk mengatasi konvulsi
Prostigmine 0,5-1,0 mg (IM) : untuk mengatasi efek anti-kolinergik (dapat diulangi setiap 30’-45’ sampai
gejala mereda)
Monitoring EKG untuk deteksi kelainan Jantung
•Muslim, Rusdi. Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik (psychotropic medication). Edisi 4. Jakarta : PT Nuh Jaya; 2014
MAOI + “symptomatic drugs (phenylpropanolamine, pseudoephedrine pada obat flu/asma,
noradrenalin pada anestesi lokal, derifat amfetamin, I-dopa) efek potensiase yang dapat
menjurus ke Krisis Hipertensi (acute paroxyxmal hypertension), dimana ada risiko serangan
stroke pada pasien usia lanjut.
MAOI + senyawaan yang mengandung “tyramine” (keju, anggur, dll) dapat terjadi krisis
hipertensi (Hypertensive crisis) dengan risiko serangna stroke pada pasien usia lanjut
•Muslim, Rusdi. Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik (psychotropic medication). Edisi 4. Jakarta : PT Nuh Jaya; 2014
PEMILIHAN OBAT
Pada dasarnya semua obat anti-depresi mempunyai efek primer yang
sama (efek klinis) pada dosis ekivalen, perbedaan terutama pada efek
sekunder (efek samping)
Pemilihan jenis obat anti-depresi tergantung pada toleransi pasien
terhadap efek samping dan penyesuaian efek samping terhadap kondisi
pasien (usia, penyakit fisik tertentu, jenis depresi)
•Muslim, Rusdi. Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik (psychotropic medication). Edisi 4. Jakarta : PT Nuh Jaya; 2014
Contoh...
Trisiklik (amitriptylin, imipramine) efek smaping sedatif, otonomik,
dan usia lanjut, atau yang dengan gangguan jantung, berat badan lebih,
dan keadaaan lain yang menarik manfaat dari efek samping minimal
tersebut
(relatif sering) pasien usia lanjut mendadak bangun malam hari ingin
miksi risiko jatuh dan trauma lebih besar. Perubahan posisi tubuh
•Stahl SM. Stahl’s Essential Psychopharmaology. Fifth edition. United Staes: Cambridge University Press; 2014
PENGATURAN DOSIS
Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangan :
onset efek primer : sekitar 2-4 minggu
onset efek sekunder : sekitar 12-24 jam
waktu paruh : 12-48 jam (pemberian 1-2x/hari)
Tanto C, Liwang F, Hanifati S, Pradipta EA. Editors. Kapita Selekta Kedokteran essensials of medicine II. Edisi 4. Jakarta : Media Aesculapius; 2014
OBAT ACUAN
Amitriptyline
5 proses pengaturan dosis
1. initiating dosage (test dose) untuk mencapai dosis anjuran selama minggu I. Contoh :
2. Titrating dosage (optimal dose) mulai dosis anjuran sampai mencapai dosis efektif dosis optimal.
Contoh :
3. Stabilizing dosage (stabilization dose) dosis optimal yang dipertahankan selama 2-3 bulan. Contoh :
Amitriptylin 300 mg/h dosis optimal selama 2-3 bulan diturunkan samapai dosis pemeliharaan
•Muslim, Rusdi. Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik (psychotropic medication). Edisi 4. Jakarta : PT Nuh Jaya; 2014
4. Maintaining dosage (maintenance dose) selama 3-6 bulan. Biasnaya ½ dosis optimal. Contoh : amitriptylin 150
mg/h selama 3-6 bulan
5. Tapering dosage (tapering dose) selama 1 bulan. Kebalikan dari proses initiating dosage. Contoh : amitriptylin
150 mg/h 100 mg/h (1 minggu) 75 mg/h (1 minggu) 50 mg/h (1 minggu) 25 mg/h ( 1 minggu)
Dengan demikian, obat anti-depresi dapat diberhentikan total. Kalau kemudian sindrom depresi kambuh lagi,
proses dimulai lagi dari awal dan seterusnya
Pada dosis pemeliharaan dianjurkan dosis tunggal pada malam hari (single dose one hour before sleep) untuk golongan
trisiklik dna tetrasiklik. Untuk golongan SSRI diberikan dosis tunggal pada pagi hari setelah sarapan pagi
•Muslim, Rusdi. Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik (psychotropic medication). Edisi 4. Jakarta : PT Nuh Jaya; 2014
LAMA PEMBERIAN
Pemberian obat anti-depresi dapat dilakukan dalam jangka panjang oleh
karena “addiction potential”nya sangat minimal
•Muslim, Rusdi. Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik (psychotropic medication). Edisi 4. Jakarta : PT Nuh Jaya; 2014
PERHATIAN KHUSUS !!
Kegagalan terapi obat anti-depresi pada umunya disebabkan :
Kepatuhan pasien menggunakan obat (compliance) yang dapat hilang karena adanya efek samping, perlu diberikan edukasi
Dalam menilai efek obat terpengaruh oleh persepsi pasien yang tendesni negatif, sehingga penilaian menjadi “bias”
KONTRAINDIKASI :
Pada penggunaan obat litihium, kelainan fungsi jantung, ginjal dan kelenjar tiroid
Wanita hamil dan menyusisi tidak dianjurkan mengguanakan TCA oleh karena risiko teratogenik besar (khususnya trimester 1) dan TCA
•Muslim, Rusdi. Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik (psychotropic medication). Edisi 4. Jakarta : PT Nuh Jaya; 2014
SEDIAAN DAN DOSIS
No
1
Nama Generik
Amitriptylin
Nama Dagang
Amitriptylin
Sediaan
Drag 25 mg
Dosis Anjuran
75-300 mg/h
Trilin Tab 25 mg
2 Tianeptine Stablon Tab 12,5 mg 25-50 mg/h
3 Maprotiline Sandepril-50 Tab 50 mg 100-225 mg/h
4 Sertraline Zoloft Tab 50 mg 10- 150 mg/h
Fatral Tab 50 mg
Anexin Tab 50 mg
Fridep Tab 50 mg
Sernade Tab 50 mg
Deptral Cap 50 mg
Serlof Tab 50 mg
Zerlin Tab 50 mg
Tanto C, Liwang F, Hanifati S, Pradipta EA. Editors. Kapita Selekta Kedokteran essensials of medicine II. Edisi 4. Jakarta : Media Aesculapius; 2014
5 Fluoxetine Prozac
Cap 20 mg 10-40 mg/h
Nopres Caplet 20 mg
Noxetine Tab 20 mg
Deprezac Cap 20 mg
Deproz Cap 20 mg
Foransi Cap 10-20 mg
Antriprestin Cap 10-20 mg
Elizac Cap 20 mg
Kalxetin Cap 10-20 mg
Zac Cap 10-20 mg
6 Citalopram Cipram Tab 20 mg 10-60 mg/h
7 Mirtazapine Remeron Tab 30 mg 15-45 mg/h
8 Duloxetine Cymbalta Cap 60 mg 40-60 mg/h
9 Venlafaxine Efexor-XR Cap 75 mg 150-375 mg/h
10 Agomelatine Valdoxan Tab 25 mg 25-50 mg/h
Tanto C, Liwang F, Hanifati S, Pradipta EA. Editors. Kapita Selekta Kedokteran essensials of medicine II. Edisi 4. Jakarta : Media Aesculapius; 2014
REFERENCE
• Muslim, Rusdi. Panduan Praktis Penggunaan Klinis
Obat Psikotropik (psychotropic medication). Edisi 4.
Jakarta : PT Nuh Jaya; 2014
• Stahl SM. Stahl’s Essential Psychopharmaology. Fifth
edition. United Staes: Cambridge University Press;
2014
• Tanto C, Liwang F, Hanifati S, Pradipta EA. Editors.
Kapita Selekta Kedokteran essensials of medicine II.
Edisi 4. Jakarta : Media Aesculapius; 2014
TERIMA KASIH