Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Sebagian besar obat antidepresan dalam klinis, menghambat baik secara langsung
maupun tidak langsung kerja dari serotonin dan/atau norepinefrin dalam otak (Nareswari,
2021). Antidepresan adalah pengobatan yang biasanya digunakan untuk episode depresi
mayor yang ringan, sedang, atau berat. Obat antidepresan adalah obat-obatan yang
mampu memperbaiki suasana jiwa (mood) dengan meringankan gejala keadaan murung.
Mekanisme kerja dari obat antidepresan dapat dibagi menjadi lima yaitu, Selective
Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRI), Serotonine Norepinephrine Reuptake Inhibitor
(SNRI), Monoamine Oxidase Inhibitors (MAOIs), Trisiklik (TCA), Terapi
Elektrokonvulsif (ECT).
Sedangkan antipskiotik merupakan terapi obat-obatan pertama yang efektif
mengobati gangguan jiwa. Anti-psikosis disebut juga neuroleptic, dahulu dinamakan
major transquilizer. Salah satunya adalah chlorpromazine (CPZ), yang diperkenalkan
pertama kali tahun 1951 sebagai premedikasi dalam anastesi akibat efeknya yang
membuat relaksasi tingkat kewaspadaan seseorang. Obat Antipsikotik dapat di
klasifikasikan menjadi dua yaitu generasi pertama (FGA) atau antipsikotik tipikal dan
generasi kedua (SGA) ataunantipsikotik atipikal. Perbedaan diantara keduanya yaitu obat
antipsikotik tipikal bekerja untuk memblokade dopamin pada reseptor pasca-sinaptik
neuron di otak khusunya disistem limbik dan sistem ekstrapiramidal sehingga efektif
untuk gejala positif (halusinasi, delusi, gangguan proses pikir, dan perilaku yang kacau)
sedangkan obat antipsikotik atipikal disamping berafinitas terhadap dopamine dan juga
terhadap serotonin (serotonin-dopamin antagonists), sehingga efektif juga untuk gejala
negatif contoh, supiride,clozapine, olanzapine, zotepine, risperidone.
Pederita dalam kasus penggunaan obat antidepresan pasien diberi duloxetine
30mg/hari untuk kecemasan, depresi, dan rasa sakit dan secara bertahap dititrasi hingga
90mg/hari selama tiga bulan. Pentingnya metode non-farmakologis juga dibahas. Ini
termasuk relaksasi otot progresif, teknik relaksasi untuk kecemasan, dan konseling gaya
hidup. Sedangkan penderita kasus penggunaan obat antipskiotik diberi risperidone yang
paling banyak digunakan dalam pengobatan skizofrenia. Skizofrenia tak terinci
merupakan jenis skizofrenia dimana penderita memenuhi kriteria umum berupa gejala
karakteristik yaitu waham, halusinasi, bicara kacau, perilaku kacau, dan ada gejala
negatif.

4.2 Saran
Demikialah pokok bahasan yang dapat kami paparkan yaitu tentang obat
antidepresan dan obat antipsikotik. Diharapkan pembaca khususnya mahasiswa
Kedokteran Gigi dapat mengetahui kasus dari penggunaan obat anti depresan dan kasus
penggunaan obat antipsikotik. Bukan hanya mengetahuinya namun memahami kasus
yang ada dan memahami cara penanganannya pada kasus yang ada.

Anda mungkin juga menyukai