Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 4

1. MUHAMMAD RAIHAN SYAUQI


2. MUHAMMAD TAUFIK
3. MUSMUL CHOTIMA ELSA
4. NABILA ISLAMIYAH
5. NABILLA FARAH
6. NARAYA RAHMA APSARI
PSIKOFARMAKA

Obat psikotropik (psikofarmaka) adalah obat yang


bekerja secara selektif pada susunan saraf pusat
(SSP) dan mempunyai efek-efek utama terhadap
aktfitas mental dan perilaku, digunakan untuk
terapi gangguan psikiatrik.
PSIKOFARMAKA

Mempengaruhi:
- proses pikir
- alam perasaan/emosi
- tingkah laku
- penghayatan pribadi manusia
Apa saja jenis obat psikotropika?

Antipsikotik Antidepresan
01 golongan obat untuk
mengendalikan dan mengurangi
02 obat yang digunakan untuk
menangani depresi.
gejala psikosis.

Antiansietas Antimanik
03 obat untuk menangani gangguan
kecemasan, serangan panik atau
04 obat yang digunakan untuk
mengendalikan suasana hati atau
rasa takut dan khawatir yang mood pada penderita gangguan
berlebihan. bipolar (depresi/episode mania)
Contoh obat
01 Antipsikotik
Indikasi Mual, muntah pada sakit terminal

Kontraindikasi Koma karna depresan SSP, depresi sumsum tulang

Efek samping Gejala hipotermia, mengantuk, apatit, pucat, mimpi buruk dan
insomnia
Dosis dan aturan pakai Dosis dewasa untuk chlorpromazine per oral adalah 25 mg 3 kali
sehari, atau 75 mg pada malam hari. Dosis dapat dinaikkan 25 mg
hingga mencapai dosis pemeliharaan yang efektif.
Contoh obat
02 Antidepresan
Indikasi Mengobati gangguan depresi mayor dan untuk mendukung
penghentian merokok.
Kontraindikasi Gangguan makan seperti bulimia atau anoreksia, menderita
tumor sistem saraf pusat, pernah mengalami gangguan bipolar
Epilepsi, secara mendadak berhenti menggunakan alkohol, obat
kejang, atau obat penenang, gangguan kejang
Efek samping Mual, muntah, sakit kepala, gelisah, insomnia, mulut kering,
tremor, nafsu makan menurun, sulit buang air besar dan air kecil
Dosis dan aturan pakai Dosis awal untuk kasus depresi adalah dua kali sehari sebanyak
100 miligram. Dosis bisa ditingkatkan hingga tiga kali sehari
sebanyak 100 miligram hingga maksimal tiga hari, dengan dosis
paling maksimal adalah sebesar 150 gram dengan konsumsi tiga
kali sehari
Contoh obat
03 Antiansietas
Indikasi Gangguan kecemasan, Insomnia, Kejang, Epilepsi,Spasme otot
yang berat, Sebagai obat yang diberikan sebelum prosedur anestesi
Kontraindikasi depresi pernapasan, gangguan hati berat, miastenia gravis,
insufisiensi pulmoner akut, kondisi fobia dan obsesi, psikosis
kronik, glaukoma sudut sempit akut, serangan asma akut, trimester
pertama kehamilan, bayi prematur; tidak boleh digunakan sendirian
pada depresi atau ansietas dengan depresi.
Efek samping Mengantuk, pusing, nyeri kepala, kelelahan atau kelemahan pada
otot masalah keseimbangan, sembelit, frekuensi buang air kecil
meningkat, mengalami kebingungan, perubahan pada hasrat
seksual
Dosis dan aturan pakai Pemberian diazepam sebagai relaksan otot adalah: Peroral: dosis
2−10 mg, diberikan 3‒4 kali sehari. Parenteral intravena atau
intramuskular: dosis 5−10 mg, dapat diulang 3−4 jam kemudian bila
perlu. Dosis maksimal 60 mg/hari dalam dosis terbagi
Contoh obat
04 Antimanik
Indikasi Epilepsi, epilepsi generalisata primer atau bentuk kejang epilepsi
generalisata sekunder yang disertai dengan komponen tonik-
klonik, neuralgia trigeminal, neuralgia glosofaringeal.
Kontraindikasi Hipersensitif, penderita dengan riwayat depresi sumsum tulang.

Efek samping Leukopenia, trombositopenia, depresi sistem saraf pusat,


hipotensi, dan kelainan konduksi jantung.
Dosis dan aturan pakai Penggunaan obat ini harus sesuai dengan petunjuk dokter.
Dikonsumsi bersamaan dengan makanan
Penggolongan

Obat-obat yang
menekan fungsi 1
psikis pada SSP

Obat-obat yang Obat-obat yang


2 3 mengacaukan fungsi-
menstimulur fungsi-
fungsi psikis pada fungsi mental
SSP tertentu
Peran perawat dalam Psikofarmaka

Pengkajian klien Koordinasi Modalitas Pemberian Agents


Terapi Psikofarmakologi

Program Rumatan
Pemantauan Penyuluhan Klien Obat Partisipasi dalam
Efek Obat Penelitian
Thanks
any questions?

Anda mungkin juga menyukai