Anda di halaman 1dari 7

NAMA : DEBORA DADA TODU

NIM : PO530321219709

KELAS : A/TINGKAT II

TUGAS : PPT KONSEP PSIKOFARMAKA


DEFINISI PSIKOFARMAKA

 . Obat psikofarmaka adalah obat yang bekerja pada susunan saraf pusat (SSP) dan mempunyai efek utama terhadap aktivitas mental dan perilaku (mind
and behavior alteringdrugs),digunakan untuk terapi gangguan psikiatrik (psychotherapeutic medication).

 Obat psikofarmaka, sebagai salah satu zat psikoaktif bila digunakan secara salah (misuse) atau disalahgunakan (abuse) beresiko menyebabkan
gangguan jiwa.

 . Gangguan mental dan perilaku tersebut dapat bermanifestasi dalam bentuk:

 Intoksikasi akut (tanpa atau dengan komplikasi)

 Penggunaan yang merugikan (harmful use)

 Sindrom ketergantungan (dependence syndrome)

 Keadaan putus obat (withdrawalstate)

 Gangguan psikotik

 .Sindrom amnestik
JENIS OBAT PSIKOFARMAKA

1) Obat anti-psikosis

2) Obat anti-depresi

3) Obat anti-mania

4) Obat anti-ansietas

5) Obat anti-insomnia

6) Obat anti-obsesifkompulsif

7) .Obat anti-panik
EFEK SAMPING OBAT PSIKOFARMAKA

 Anti-psikosis

1. sindrom ekstrapiramidal (EPS), baik jangka akut maupun kronik.

2. Sindrom parkinson’s merupakan kelainan neurologis yang sering muncul sebagai efek samping penggunaan obat golongan ini. Gejala sindrom
Parkinson meliputi akinesia, rigiditas/kekakuan dan tremor.

3. Efek samping dari penggunaan obat ini ditAndai dengan banyak tidur, grogines Reaksi behavioral akibat dan keletihan.

4. Reakasi autonomik (jantung) biasanya terjadi pening/pusing, takikardia, penurunan tekanan darah diastolic.

5. Reaksi autoimun ditAndai dengan penglihatan kabur, konstipasi, takikardi, retensi urine, penurunan sekresi lambung, penurunan berkeringat
dan salivasi (mulut kering), sengatan panas, kongesti nasal, penurunan sekresi pulmonal, “psikosis atropine” pada klien geriatrik,
hiperaktivitas, agitasi, kekacauan mental, kulit kemerahan, dilatasi pupil yang bereaksi lambat, hipomotilitas usus, diatria, dan takikardia.
 Anti-depresi

• Efeksedasi seperti rasa mengantuk, kewaspadaan berkurang, kinerja psikomotor berkurang, kemampuan kognitif menurun;

• .Efek antikolinergik seperti mulut kering, retensi urin, penglihatan kabur, konstipasi, sinus takikardia;

 Anti-mania

• Efek samping penggunaan lithium erat hubungan dengan dosis dan kondisi fisik klien.

 Anti-ansietas

• Efek samping penggunaan obat anti-ansietas dapat berupa sedasi seperti rasa mengantuk, kewaspadaan berkurang, kinerja psikomotor menurun,
kemampuan kognitif melemah; relaksasi otot seperti ras lemes, cepat lelah.

 Anti-insomnia

• Efek samping penggunaan obat anti-insomnia diantaranya adalah depresi susunan saraf pusat terutama pada saat tidursehingga memudahkan timbulnya
koma, karena terjadinya penurunan dari fungsi pernafasan, selain itu terjadi uremia, dan gangguan fungsi hati.

 Anti obsesis kompulsif

• Efek samping penggunaan obat anti-obsesif kompulsif, sama seperti obat anti-depresi trisiklik, yaitu efek anti-histaminergik seperti sedasi, rasa mengantuk,
kewaspadaan berkurang, kinerja psikomotor menurun, kemampuan kognitif menurun; efek anti-kolinergik seperti mulut kering, keluhan lambung, retensi
urin, disuria, penglihatan kabur, konstipasi, gangguan fungsi seksual, sinus takikardi;
 Anti-panik

• Efek samping penggunaan obat anti-panik golongan trisiklik dapat berupa efek antihistaminergik seperti sedasi, rasa mengantuk,
kewaspadaan berkurang, kinerja psikomotor menurun, kemampuan kognitif menurun.
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN OBAT PSIKOFARMAKA

• Pengkajian.

• Koordinasi terapi modalitas.

• Pemberian terapi psikofarmakologik

• .Pemantauan efek obat.

• Pendidik klien.

• .Program rumatan obat.

• Peran serta dalam penelitian klinik interdisiplin terhadap uji coba obat
SEKIAN DAN TERIMAKAIH

Anda mungkin juga menyukai