a. Sindrom ekstrapiramidal (EPS) : reaksi distonia akut yang terjadi secara mendadak dan
sangat menakutkan bagi klien seperti spasme kelompok otot mayor yang meliputi leher,
punggung dan mata. Katatonia, yang akan mengakibatkan gangguan pada sistem
pernafasan.
b. Reaksi neurologis yang juga sering terjadi adalah akatisia ditAndai dengan rasa tidak
tenteram, dan sakit pada tungkai, gejala ini akan hilang jika klienmelakukan gerakan.
c. Sindrom Parkinson meliputi akinesia, rigiditas/kekakuan dan tremor. Akinesia adalah
suatu keadaan dimana tidak ada atau perlambatan gerakan, sikap tubuh klienkaku
seperti layaknya sebatang kayu yang padat, cara berjalan inklin dengan ciri berjalan
dengan posisi tubuh kaku kedepan, langkah kecil dan cepat dan wajah seperti topeng.
Pada pemeriksaan fisik terjadi rigiditas/kekakuan pada otot, tremor halus bilateral di
seluruh tubuh serta gerakan “memutar-pil” dari jari-jari tangan
EFEK SAMPING ANTI PSIKOTIK
a. Reaksi behavioral akibat efek samping dari penggunaan obat ini ditandai dengan banyak tidur, grogines
dan keletihan.
b. Reaksi autoimun ditandai dengan penglihatan kabur, konstipasi, takikardi, retensi urine, penurunan
sekresi lambung, penurunan berkeringat dan salivasi (mulut kering), sengatan panas, kongesti nasal,
penurunan sekresi pulmonal, “psikosis atropine” pada klien geriatrik, hiperaktivitas, agitasi, kekacauan
mental, kulit kemerahan, dilatasi pupil yang bereaksi lambat, hipomotilitas usus, diatria, dan takikardia.
c. Reakasi autonomik (jantung) biasanya terjadi pening/pusing, takikardia, penurunan tekanan darah
diastolic. Reaksi akut merugikan dan jarang terjadi pada penggunaan anti-psikosis adalah reaksi alergi,
abnormalitas elektrokardiography dan neurologis yang biasanya terjadi kejang grand mal dan tidak ada
tAnda aura.
d. Reaksi alergi yang terjadi meliputi agranulositosis, dermatosis sistemik, dan ikterik.
Agranulositosis yang terjadi secara mendadak, demam, malaise, sakit tenggorokan,ulserativa, leukopenia.
Dermatosis sistemik, yaitu adanya makupopapular, eritematosa, ruam gatal pada wajah-leher-dada-ekstrimitas, dermatitis
kontak jika menyentuh obat, fotosensitifitas yaitu adanya surbun hebat.
Ikterik dengan adanya demam, mual, nyeri abdomen, malaise, gatal, uji fungsi lever abnormal.
EFEK SAMPING ANTI-DEPRESI
a. Efeksedasi seperti rasa mengantuk, kewaspadaan berkurang, kinerja psikomotor berkurang,
kemampuan kognitif menurun;
b. Efek antikolinergik seperti mulut kering, retensi urin, penglihatan kabur, konstipasi, sinus
takikardia;
c. Efek anti-adrenergik alfa seperti perubahan hantaran elektrokardiografi, hipotensi;
d. Efek neurotoksis seperti tremor halus, gelisah, agitasi, insomnia.
Efek samping ringan mungkin timbul akibat penggunaaan obat jenis ini (tergantung daya toleransi
dari klien), biasanya berkurang setelah 2-3 minggu bila tetap diberikan dengan dosis yang sama. Pada
keadaan overdosis/ intoksikasi trisiklik dapat timbul atropine toxic syndrome dengan gejala eksitasi
susunan saraf pusat, hipertensi, hiperpireksia, konvulsi, “toxic convulsional state” (confusion, delirium
dan disorientasi).
EFEK SAMPING ANTI-MANIA
Gejala efek samping yang dini pada pengobatan jangka lama seperti mulut
kering, haus, gastrointestinal distress (mual, muntah, diare, feses lunak),
kelemahan otot, poli uria, tremor halus.
Efek samping lain hipotiroidisme, peningkatan berat badan, perubahan
fungsi tiroid (penurunan kadar tiroksin dan peningkatan kadar TSH/thyroid
stimulating hormone), odem pada tungkai, seperti mengecap besi,
lekositosis, gangguan daya ingat dan konsentrasi pikiran menurun.
EFEK SAMPING ANTI-ANSIETAS
Sedasi seperti rasa mengantuk, kewaspadaan berkurang, kinerja psikomotor
menurun, kemampuan kognitif melemah; relaksasi otot seperti ras lemes,
cepat lelah.
Potensi menimbulkan ketergantungan obat disebabkan oleh efek samping
obat yang masih dapat dipertahankan setelah dosis terakhir berlangsung
sangat cepat.
Penghentian obat secara mendadak akan menimbulkan gejala putus obat,
klien menjadi iritabel, bingung, gelisah, insomnia, tremor, palpitasi, keringat
dingin, konvulsi.
EFEK SAMPING ANTI-INSOMNIA
Jenis Obat Indikasi Cara Kerja dalam Efek Samping Cara Pemberian
Tubuh
Anti Psikotik Syndrome psikosis Antagonis sindrom Pemberian secara
dopamine yang ekstrapiramidal oral, injeksi
bekerja (EPS), Sindrom intramuscular atau
menghambat parkinson’s, dll… injeksi intravena
reseptor dopamine
dalam berbagai
jaras otak
Anti Depresi
Anti Mania
Lanjutkan……