Anda di halaman 1dari 1

2.

Obat anti-Depresi
Obat anti-depresi sinonim dari thymoleptic, psychic energizers, anti depressants, anti
depresan. Sediaan obat anti-depresi di Indonesia adalah amitriptyline, amoxapine, amineptine,
clomipramine, imipramine, moclobemide, maprotiline, mianserin, opipramol, sertraline, trazodone,
paroxetine, fluvoxamine, fluoxetine. Jenis obat anti-depresi adalah anti-depresi trisiklik, anti-depresi
tetrasiklik, obat anti-depresi atipikal, selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), dan inhibitor
monoamine okside (MAOI). Indikasi klinik primer penggunaan obat-obat anti-depresi adalah
sindrom depresi yang dapat terjadi pada
a. Sindrom depresi panic, gangguan afektif bipolar dan unipolar. Gangguan distimik dan
gangguan siklotimik.
b. Sindrom depresi organik seperti hypothyroid induced depression, brain injury depression
dan reserpine.
c. Sindrom depresi situasional seperti gangguan penyesuaian dengan depresi, grief reaction,
dll; dan sindrom depresi penyerta seperti gangguan jiwa dengan depresi (gangguan obsesi
kompulsi, gangguan panic, dimensia), gangguan fisik dengan depresi (stroke, MCI,
kanker, dan lain-lain).

Efek Samping

a. Efeksedasi seperti rasa mengantuk, kewaspadaan berkurang, kinerja psikomotor


berkurang, kemampuan kognitif menurun;
b. Efek antikolinergik seperti mulut kering, retensi urin, penglihatan kabur, konstipasi, sinus
takikardia;
c. Efek anti-adrenergik alfa seperti perubahan hantaran elektrokardiografi, hipotensi;
d. Efek neurotoksis seperti tremor halus, gelisah, agitasi, insomnia. Efek samping ringan
mungkin timbul akibat penggunaaan obat jenis ini (tergantung daya toleransi dari klien),
biasanya berkurang setelah 2-3 minggu bila tetap diberikan dengan dosis yang sama.
Pada keadaan overdosis/ intoksikasi trisiklik dapat timbul atropine toxic syndrome dengan
gejala eksitasi susunan saraf pusat, hipertensi, hiperpireksia, konvulsi, “toxic convulsional
state” (confusion, delirium dan disorientasi).

Anda mungkin juga menyukai