Anda di halaman 1dari 3

Golongan obat pisikofarmaka

a. Obat anti-psikosis
Obat anti-psikosis merupakan sinonim dari neuroleptics, major transqualizer,ataraktics,
antipsychotics, antipsychotic drugs, neuroleptics. Obat-obat anti-psikosis merupakan
antagonis dopamine yang bekerja menghambat reseeptor dopamine dalam berbagai
jarak otak. Sediakan obat anti-psikosis yang ada di Indonesia adalah chlorpromazine,
haloperidol, perphenazine, fluphenazine, fluphelazine decanoate, levomepromazine,
trifluoperazine, thioridazine, sulpiride, pinoside, risperidone.Indikasi pengunaan obat ini
adalah sindrom psikosis yang di tandai dengan adanya ketidakberdayaan berat dalam
kemampuan daya menilai realitas, fungsi mental, dan fungsi kehidupan sehari-hari.
1) Sindrom psikosis, dapat terjadi dalam sindrom psikosis fungsional seperti skizofrenia,
psikosis paranoid, psikosis avektif dan psikosis reaktif singkat.
2) Sindrom psikosis organic, seperti, sindrom delirium, dementia, intoksikasi alkohol,
dan lain-lain.
b. Obat anti-depresi
Obat anti-depresi sinonim dari thymoleptic, psychicenergizers dan antidepresan.
Sediaan obat antidepresi di indonesia adalah amitriptyline, amoxpine, amineptine,
clomipramine, imipramine, moclobemide, maprotiline, mianserin, apipramol, sertraline,
trazodone, paroxetine,fluvoxamine, fluoxetine. Jenis obat anti-depresi adalah anti-
depresi trisiklik, anti-depresi tetrasiklik obat anti-depresi atipikal, Selective Seronotonin
Reuptake Inhibitor ( SSRI ), dan Inhibitor Monoamine Okside( MAOI ).
Indikasi primer pengunaan obat-obat anti-depresi adalah sinrom depresi yang dapat
terjadi pada:
1) Sindrom depresi panik, ganguan avektif, bipolar dan unipolar. Gangguan distimik dan
gangguan siklotimik.
2) Sindrom depresi organik, seperti hypothyroid iducad depression, brain injury
depression dan reserpine.
3) Sindrom depresi situsional seperti gangguan penyesuaian dengan depresi, grief
readication dll; dan sidrom depresi penyerta seperti gangguan jiwa dengan depresi
(gangguan obsesi kompulsi gangguan panik, dimensia), gangguan fisik dengan depresi
(stroke, MCI, kanker, dll).
c. Obat anti-ansietas
Obat anti-ansietas merupakan sinonim psycholeptics, minor tranqualizers, anxiolytics,
antianxiety drugs, ansiolitika. Obat anti-ansietas terdiri atas golongan benzodiazeptine
dan nonbenzodiaseptine. Sediaan obat anti-ansietas benzodiaseptine adalah diazepam
chlordiazepoxide, lorazepam, clobazam, bromazepam, oxasolam, clorazepate,
alprazolam, prazepam. Sedangkan jenis non benzodiazepine adalah sulpiride dan
buspirone.
Indikasi pengguanaan obat ini adalah sindrom ansietas seperti:
Sindron ansietas psikik, seperti ganguan ansietas umum,gangguan panik, gangguan
fobik, gangguan obsesif kompulsif, gangguan setress paska trauma
1) Sindrom ansietas organuc, seperti hyperthyroid, pheochromosytosis, dll; sindrom
ansietas situasinol seperti gangguan penyesuain dengan asietas dan gangguan cemas
perpisahan
2) Sindrom ansietas penyerta seperti ganguan jiwa dengan ansietas
(skizofernia ,gangguan paranoid, dan sebagainya)/Penyakit fisik dengan ansietas seperti
pada klien stoke , Myocard CardioInfas (MCI) ,Kanker dan lain-lain.
d. Obat anti-obsesif kompulsif
Obat anti-obsesif kompulsif merupakan persamaan dari drugs used in obsessifer-
compulsif disorders . sedian obat anti-obsesif kompulsif di indonesia adalah
clomipramine. Fluvoxamine, sertraline ,fluoxetine, paroxetine. Indikasi peengunaan obat
ini adalah sindrom obsesif kompulsif. Diaknostik obsesif kompulsif dapat diketahui bila
individu sekitarnya dua minggu dan hampir setiap hari mengalami gejala obsesif
kompulsif , dan gejalah tersebut merupakan sumber penderitaan (distress) atau
menggangu aktivitas sehari-hari (disabilitiy).

Ns.Erita, S.Kep.,M.Kep,dkk, BPP.UKI :ES-031-KEPJIWA-PK-V-2019 BUKU MATERI PEMBELAJARAN


KEPERAWATAN JIWA

Anda mungkin juga menyukai