Anda di halaman 1dari 1

7.

Obat anti-Panik
Obat anti-panik merupakan persamaan dari drugs used in panic disorders. Sediaan obat
anti-panik di Indonesia adalah imipramine, clomipramine, alprazolam, moclobemide, sertraline,
fluoxatine, parocetine, fluvoxamine. Penggolongan obat anti-panik adalah obat anti-panik trisiklik
(impramine, clomipramine), obat anti-panik benzodiazepine (alprazolam) dan obat anti-panik
RIMA/reversible inhibitors of monoamine oxydase-A (moclobmide) serta obat anti-panik SSRI
(sertraline, fluoxetine,paroxetine, fluvoxamine). Indikasi penggunaan obat ini adalah sindrom panik.
Diagnostik sindrom panik dapat ditegakkan paling sedikit satu bulan individu mengalami
beberapa kali serangan ansietas berat, gejala tersebut dapat terjadi dengan atau tanpa
agoraphobia. Panik merupakan gejala yang merupakan sumber penderitaan (distress) atau
mengganggu aktivitas sehari-hari (phobic avoidance)

Efek Samping
Efek samping penggunaan obat anti-panik golongan trisiklik dapat berupa efek
antihistaminergik seperti sedasi, rasa mengantuk, kewaspadaan berkurang, kinerja psikomotor
menurun, kemampuan kognitif menurun; efek anti-kolinergik seperti mulut kering, retensi urin,
penglihatan kabur, konstipasi, sinus takikardi; efek anti-adrenergik alfa seperti perubahan
gambaran elektrokardiografi, hipotensi ortostatic; efek neurotoksis seperti tremor halus, kejang,
agitasi, insomnia.
Pada kondisi overdosis dapat terjadi intoksikasi trisiklik dengan gejala-gejala seperti
eksitasi susunan saraf pusat, hipertensi, hiperpireksia, konvulsi, “toxic confusional satate”
(confusion, delirium, disorientasi.

Anda mungkin juga menyukai