Anda di halaman 1dari 11

SKIZOFRENIA

dr. Andi Nurfajriani,M.Kes,SpKJ


PENGERTIAN SKIZOFRENIA

 Skizofrenia adalah gangguan psikotik yang ditandai
dengan gangguan utama dalam pikiran emosi, dan
perilaku pikiran yang terganggu, dimana berbagai
pemikiran tidak saling berhubungan dan berbagai
gangguan penilaian realita ( waham dan halusinasi)
GEJALA KLINIS
A. Gejala Positif 
Gejala positif meliputi perubahan pada pola pikir dan perilaku, misalnya:
1. Halusinasi
Halusinasi adalah perasaan mengalami sesuatu yang sebenarnya tidak nyata, misalnya mendengar
bisikan tertentu. Halusinasi pendengaran merupakan bentuk halusinasi yang paling sering terjadi
pada penderita skizofrenia.
2. Delusi
Delusi atau waham adalah meyakini sesuatu yang bertolak belakang dengan kenyataan, seperti
merasa diawasi, diikuti, atau bahkan disakiti. Keyakinan ini dapat memengaruhi perilaku penderita
skizofrenia.
3. Kekacauan dalam berpikir
Kesulitan untuk berkonsentrasi dapat membuat penderita skizofrenia sulit fokus, bahkan pada saat
melakukan aktivitas sederhana, seperti membaca atau menonton. Hal ini bisa menyebabkan
penderita skizofrenia sulit mengingat dan berkomunikasi.
Perilaku yang tidak normal bisa berupa katatonia, yang bisa terjadi pada skizofrenia jenis katatonik.
4. Kekacauan dalam berperilaku
Kekacauan ini ditandai dengan perilaku motorik yang tidak teratur dan gerak tubuh yang tidak
normal atau sulit diprediksi. Secara tidak terduga, penderita skizofrenia bahkan dapat berteriak tiba-
tiba dan marah tanpa alasan.
B. Gejala Negatif


Gejala negatif mengacu pada hilangnya minat, motivasi, dan
ekspresi wajah. Gejala ini bisa berlangsung beberapa tahun
sebelum penderita mengalami gejala awal.
Gejala negatif umumnya muncul bertahap dan memburuk seiring
waktu. Beberapa gejala tersebut adalah:
 Respons emosional yang ganjil, seperti ekspresi wajah dan nada
bicara yang tidak sesuai dengan situasi
 Sulit merasa senang atau puas
 Enggan bersosialisasi dan lebih memilih untuk berdiam di
rumah
 Hilang minat dan motivasi pada berbagai aktivitas
 Perubahan pada pola tidur
 Abai pada penampilan dan kebersihan diri
 Pikiran bergema (though echo) , penarikan pikiran atau penyisipan dan
penyiaran pikiran
 waham dikendalikan ( delusion 0f being control), waham dipengaruhi atau


“passivity”, yang jelas merujuk pada pergerakan tubuh atau pergerakan
anggota gerak ,pikiran, perrbuatan atau perasaan
 Halusinasi berupa suara yang berupa komentar tentang perilaku pasienatau
sekelompok orang yang datang mendiskusikan pasienatau bentuk halusinasi
suara lainnya yang datang dari beberapa bagian tubuh.
 Waham – waham menetap jenis lain yang menurut budayanya dianggap tidak
wajar serta sama sekali (mustahil)
 Halusinasi yang menetap pada berbagai modalitas , apabila disertai baik oleh
wahamyang mengembang /melayang maupun yang setengah bentuk tanpa
kandungan afektif yang jelas
 Arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan (interpolasi) yang
berbakat inkoheren atau pembicaraan tidak relevan atau neologisme
 Perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh gelisah, sikap tubuh tertentu
 Gejala - gejala negatif
 Perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu kesuluruhan dari
beberapa aspek perilaku perorangan,hilangnya minat sikap malas sikap
berdiam diri dan penarikan diri secara sosial.
PENATALAKSANAAN
 Farmakoterapi

Pada fase akut terapi bertujuan mencegah pasien melukai
dirinya atau orang lain, mengendalikan perilaku yang
merusak,mengurangi beratnya gejala psikotik dan gejala
terkait linnya misalnya agitasi,agresi dan gaduh gelisah.
Dengan cara berbicara kepada pasien dan meberikannya
ketenangan dan keputusan untuk memulai pemberian
obat.
 Obat Injeksi
 Olanzapine,dosis 10mg/injeksi, intramuskus,dapat
diulang setiap dua jam, dosis maksimum 30mg/hari

 Aripriprazol, dosis 9,75mg/injeksi ( dosis maksimal
29,25mg/hari), intramuskulus, dapat diulangi setiap
dua jam
 Halopridol , dosis 5mg/injeksi, intramuskulus, dapat
diulang setiap setengah jam, dosis maksimum
20mg/hari
 Diazepam 10mg/injeksi, intravena/intramuskulus,
dosis maksimum 30mg/hari
Obat antipsikotika,dosis dan sediaanya
DOSIS ANJURAN
0BAT ANTIPSIKOTIKA (mg/hari)
BENTUK SEDIAAN
Antipsikotika generasi I ( APG-I)


Klorpromazin 300-1000 Tablet (25mg,100mg)
Perfenazin 16-64 Tablet (4mg)
Trifluoperazin 15-50 Tablet (1mg,5mg)
Haloperidol 5-20 Tablet (0,5,1mg,1.5mg,2mg,5mg) injeksi short
acting (5mg/mL), tetes (2mg/5mL) long
acting (50mg/mL)
Fluphenazine decanoate 12.5-25 Long acting (25mg/mL)
Antipsikotika generasi II ( APG-II)
aripriprazol 10-30 Tablet (5mg,10mg,15mg),tetes (1mg/mL)
injeksi(9,75mg/mL)
klozapin 150-600 Tablet (25mg,100mg)
Olansapin 10-30 Tablet (5mg,10mg), zydis (5mg,10mg) injeksi
(10mg/mL)
Quetiapin 300-800 tablet IR (25mg,100mg,200mg,300mg)tablet
XR (50mg,300mg,400mg)
Risperidon 2-8 Tablet (1mg,2mg,3mg) tetes (1mg/mL) injeksi
long acting (25mg,75.5mg,50mg)
Paliperidon 3-9 Tablet (3mg,6mg,9mg)

Zotepin 75-150 Tablet (25mg,50mg)


Psikoedukasi
Tujuan intervensi adalah mengurangi stimulus yang berlebihan, stresor lingkungan
dan peristiwa –peristiwa kehidupan. Memberikan ketengangan kepada pasien atau
mengurangi keterjagaan melalui komunikasi yang baik, memberikan dukungan


atau harapan, menyediakan lingkungan yang nyaman, toleran perlu dilakukan.
 Terapi lainnya
ECT ( terapi kejang listrik) dapat dilakukan plada
 Skizofrenia katatonik
 Skizofrenia refrakter
EFEK SAMPING
 Bila terjadi efek samping, misalnya sindrom ekstrapiramidal( distonia akut atau


parkinsonisme), langkahn pertama yaitu menurunkan dosis antipsikotika. Bila tidak dapat
ditanggulangi, berikan obat – obat antikoligernik.

Waktu paruh
Dosis Target efek samping
Nama Generik eliminasi
(mg/hari) (jam) ekstrapiramidal

Triheksilfenidil 1-15 4 Akatisia, distonia,


parkinsonisme

Amantanadin 100-300 10-14 Akatisia, parkinsonisme

Propranolol 30-90 3-4 Akatisia

Lorazepam 1-6 12 Akatisia

difenhidramin 25-50 4-8 Akatisia,


distonia,parkinsonisme
Sulfas atropin 0.5-0.75 12-24 Distonia akut
Kondisi Sindroma Neuroleptik Malignansi (SNM) memerlukan
pelatanaksaan segera atau gawat darurat medik karena SNM


merupakan kondisi akut yang mengancam kehidupan . Dalam kondisi
ini semua pengguna antipsikotika harus dihentikan. Lakukan terapi
simtomatik, perhatikan keseimbangan cairan dan observasi tanda- tanda
vital (tensi,nadi,temperatur,pernafasan dan kesadaran). Obat yang perlu
diberikan dalam kondisi kritis adalah dantrolen 0.8 – 2.5 mg/kgBB/hari
atau bromokripitin 20- 30mg/hari dibagi dalam 4 dosis. Jika terjadi
penurunan kesadaran segera dirujuk untuk perawatan insentif (ICU)

Anda mungkin juga menyukai