Gejala negatif mengacu pada hilangnya minat, motivasi, dan
ekspresi wajah. Gejala ini bisa berlangsung beberapa tahun
sebelum penderita mengalami gejala awal.
Gejala negatif umumnya muncul bertahap dan memburuk seiring
waktu. Beberapa gejala tersebut adalah:
Respons emosional yang ganjil, seperti ekspresi wajah dan nada
bicara yang tidak sesuai dengan situasi
Sulit merasa senang atau puas
Enggan bersosialisasi dan lebih memilih untuk berdiam di
rumah
Hilang minat dan motivasi pada berbagai aktivitas
Perubahan pada pola tidur
Abai pada penampilan dan kebersihan diri
Pikiran bergema (though echo) , penarikan pikiran atau penyisipan dan
penyiaran pikiran
waham dikendalikan ( delusion 0f being control), waham dipengaruhi atau
“passivity”, yang jelas merujuk pada pergerakan tubuh atau pergerakan
anggota gerak ,pikiran, perrbuatan atau perasaan
Halusinasi berupa suara yang berupa komentar tentang perilaku pasienatau
sekelompok orang yang datang mendiskusikan pasienatau bentuk halusinasi
suara lainnya yang datang dari beberapa bagian tubuh.
Waham – waham menetap jenis lain yang menurut budayanya dianggap tidak
wajar serta sama sekali (mustahil)
Halusinasi yang menetap pada berbagai modalitas , apabila disertai baik oleh
wahamyang mengembang /melayang maupun yang setengah bentuk tanpa
kandungan afektif yang jelas
Arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan (interpolasi) yang
berbakat inkoheren atau pembicaraan tidak relevan atau neologisme
Perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh gelisah, sikap tubuh tertentu
Gejala - gejala negatif
Perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu kesuluruhan dari
beberapa aspek perilaku perorangan,hilangnya minat sikap malas sikap
berdiam diri dan penarikan diri secara sosial.
PENATALAKSANAAN
Farmakoterapi
Pada fase akut terapi bertujuan mencegah pasien melukai
dirinya atau orang lain, mengendalikan perilaku yang
merusak,mengurangi beratnya gejala psikotik dan gejala
terkait linnya misalnya agitasi,agresi dan gaduh gelisah.
Dengan cara berbicara kepada pasien dan meberikannya
ketenangan dan keputusan untuk memulai pemberian
obat.
Obat Injeksi
Olanzapine,dosis 10mg/injeksi, intramuskus,dapat
diulang setiap dua jam, dosis maksimum 30mg/hari
Aripriprazol, dosis 9,75mg/injeksi ( dosis maksimal
29,25mg/hari), intramuskulus, dapat diulangi setiap
dua jam
Halopridol , dosis 5mg/injeksi, intramuskulus, dapat
diulang setiap setengah jam, dosis maksimum
20mg/hari
Diazepam 10mg/injeksi, intravena/intramuskulus,
dosis maksimum 30mg/hari
Obat antipsikotika,dosis dan sediaanya
DOSIS ANJURAN
0BAT ANTIPSIKOTIKA (mg/hari)
BENTUK SEDIAAN
Antipsikotika generasi I ( APG-I)
Klorpromazin 300-1000 Tablet (25mg,100mg)
Perfenazin 16-64 Tablet (4mg)
Trifluoperazin 15-50 Tablet (1mg,5mg)
Haloperidol 5-20 Tablet (0,5,1mg,1.5mg,2mg,5mg) injeksi short
acting (5mg/mL), tetes (2mg/5mL) long
acting (50mg/mL)
Fluphenazine decanoate 12.5-25 Long acting (25mg/mL)
Antipsikotika generasi II ( APG-II)
aripriprazol 10-30 Tablet (5mg,10mg,15mg),tetes (1mg/mL)
injeksi(9,75mg/mL)
klozapin 150-600 Tablet (25mg,100mg)
Olansapin 10-30 Tablet (5mg,10mg), zydis (5mg,10mg) injeksi
(10mg/mL)
Quetiapin 300-800 tablet IR (25mg,100mg,200mg,300mg)tablet
XR (50mg,300mg,400mg)
Risperidon 2-8 Tablet (1mg,2mg,3mg) tetes (1mg/mL) injeksi
long acting (25mg,75.5mg,50mg)
Paliperidon 3-9 Tablet (3mg,6mg,9mg)
atau harapan, menyediakan lingkungan yang nyaman, toleran perlu dilakukan.
Terapi lainnya
ECT ( terapi kejang listrik) dapat dilakukan plada
Skizofrenia katatonik
Skizofrenia refrakter
EFEK SAMPING
Bila terjadi efek samping, misalnya sindrom ekstrapiramidal( distonia akut atau
parkinsonisme), langkahn pertama yaitu menurunkan dosis antipsikotika. Bila tidak dapat
ditanggulangi, berikan obat – obat antikoligernik.
Waktu paruh
Dosis Target efek samping
Nama Generik eliminasi
(mg/hari) (jam) ekstrapiramidal
merupakan kondisi akut yang mengancam kehidupan . Dalam kondisi
ini semua pengguna antipsikotika harus dihentikan. Lakukan terapi
simtomatik, perhatikan keseimbangan cairan dan observasi tanda- tanda
vital (tensi,nadi,temperatur,pernafasan dan kesadaran). Obat yang perlu
diberikan dalam kondisi kritis adalah dantrolen 0.8 – 2.5 mg/kgBB/hari
atau bromokripitin 20- 30mg/hari dibagi dalam 4 dosis. Jika terjadi
penurunan kesadaran segera dirujuk untuk perawatan insentif (ICU)