Anda di halaman 1dari 12

OBAT ANTI PANIK

Oleh :
SARAH MIRA ULFA TANJUNG
711 2081 708
Dokter Pembimbing : Mayor CKM dr. Machnizar, Sp.KJ
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN - 2016
Panik
Panik merupakan gangguan yang terutama ditandai dengan serangan panik
berulang. Serangan panik terjadi secara spontan dan tidak terduga, disertai
gejala otonomik terutama sistem kardiovaskular dan sistem pernapasan.
Drugs used in panic disorders

Anti panik Selective


Serotonin Reuptake
Anti panik
Inhibitors (SSRI) :
Anti panik trisiklik : Reversible Inhibitors Anti panik
- Sertraline
- Imipramine of Monoamine benzodiazepine :
- Fluoxetine
- Clomipramine Oxydase-A (RIMA) : - Alprazolam
- Paroxetine
- Mocoblemide
- Fluvosamine
- Citalopram
INDIKASI PENGGUNAAN
Gejala sasaran (target syndrome) : Sindrom Panik
Selama paling sedikit 1 bulan, mengalami beberapa kali serangan anxietas berat yang
memiliki ciri-ciri:
1. Unprovoked of episodic paroxymal anxiety
2. Unpredictable situations
3. Terdapat keadaan yang relatif bebas dari gejala- gejala anxietas pada periode
diantara serangan-serangan panik (umumnya dapat terjadi komplikasi anxietas
antisipatorik)
Gejala tersebut dapat terjadi dengan atau tanpa Agorafobia.
Gejala tersebut merupakan sumber penderitaan (distress) atau mengganggu aktifitas
sehari-hari (phobic avoidance).
MEKANISME KERJA

Sindrom panik berkaitan dengan hipersensitifitas dari serotonergic


receptors di SSP.
Mekanisme obat anti-panik menghambat reuptake serotonin pada celah
sinaptik antar neuron sehingga peningkatan serotonin dan sensitivitas
reseptor (gejala efek samping) berlangsung 2-4 minggu seiring dengan
peningkatan serotonin terjadi penurunan sensitivitas reseptor (down regulation)
Penurunan tersebut berkaitan dengan penurrunan serangan panik (adrenergic
overactivity) dan gejala depresi yang menyertai akan berkuang pula. Penurunan
hipersensitivitas melalui dua fase tersebut disebut juga efek bifasik.

Temuan mutakhir adanya co-morbidity antara OCD, Social Phobia dan Panic
Disorder berasal dari satu jenis gangguan dasar : hipersensitivitas dari
serotonergic receptors.
PROFIL EFEK SAMPING GOLONGAN
TRISIKLIK
1. Efek anti histaminergik
2. Efek anti kolinergik
3. Efek anti adrenergik
4. Efek neurotoksis
INTERAKSI OBAT
Obat anti panik trisiklik + haloperidol/phenotiazine dapat terjadi
potensiasi efek samping antikolinergik.
Obat anti panik trisiklik/SSRI + CNS Depressants efek sedasi dan
respiratory failure.
Obat anti panik trisiklik/SSRI + obat simpatomimetik membahayakan
kondisi jantung.
Obat anti panik trisiklik/SSRI + MAOI Serotonin Malignant Syndrome.
Pemberian bersama obat anti panik SSRI dan trisiklik dapat meningkatkan
kadar trisiklik dalam plasma sehingga dapat terjadi gejala over dosis
(intoksikasi trisiklik).
CARA PENGGUNAAN
1. Pemilihan obat : semua jenis obat sama efektifnya.
Alprazolam obat paling kurang toksik dan onset of action nya lebih cepat.
2. Pengaturan dosis dimulai dari dosis yang rendah, dosis efektif dicapai 2-3 bulan.
Dosis efektif untuk alprazolam umumnya sekitar 4 mg/hari, pada beberapa kasus
dapat mencapai 6 mg/hari berkhasiat setelah beberapa hari. Untuk golongan
trisiklik, dosis efektif biasanya 150-200 mg/hari berkhasiat 4-6 minggu.
3. Lama pemberian : umumnya 6-12 bulan, dihentikan secara bertahap selama 3
bulan bila kondisi penderita sudah memungkinkan.
4. Bila setelah 3 bulan bebas obat pederita menunjukkan gejala kekambuhan maka
dosis semula di ulangi untuk selama 2 tahun. Setelah itu diberhentikan perlahan-
lahan dalam 3 bulan.
PERHATIAN KHUSUS

Pengobatan gangguan panik biasanya berjangka waktu lama, hal ini perlu
dijelaskan kepada penderita dan keluarga untuk menunjang kepatuhan
berobat.
Pada saat pengobatan atau saat dengan dosis agak tinggi akan timbul reaction
time maka hindarilah mengendarai kendaraan bermotor.
Gunakan dosis seminimal mungkin pada pasien usia lanjut dan dengan
penyakit organik
Tidak dianjurkan pada wanita hamil dan menyusui.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai