Obat acuan: Phenobarbital Penggolongan: 1. Benzodiazepine (Benzodiazepine Receptor Agonist : B2RA) : Nitrazepam, Estazolam 2. Non-Benzodiazepine (Melatonine Receptor Agonist : MT1/MT2) : Zolpidem, Ramelteon Gejala Sasaran: SINDROM INSOMNIA Trouble in falling asleep/sleep continuity interruption Keluhan gg. Kesehatan. Hendaya fungsi kehidupan sehari-hari : penurunan kemampuan bekerja, hubungan sosial, dan melakukan kegiatan rutin. Lama tidur bukan sebagai acuan, karena sangat individual: Long Sleeper (7-8 jam/hari) --- Short Sleeper ( 3-4 jam/hari) Cara Penggunaan: Initial insomnia: sulit masuk kedalam proses tidur. “Sleep Inducing Anti-Insomnia”, Benzodiazepine (Short acting). Delayed Insomnia: proses tidur cepat berakhir dan sulit masuk ke proses tidur selanjutnya “Prolong latent phase Anti-insomnia”, Heterosiklik antidepresan (Trisiklik dan Tetrasiklik). Broken Insomnia: siklus proses tidur yang normal tidak utuh dan terpecah menjadi beberapa bagian (multiple awakening) “Sleep Maintaining Anti-Insomnia”, Phenobarbital atau Benzodiazepine (Long acting.) Pengaturan Dosis Dosis tunggal 15’-30’ sebelum pergi tidur. Dosis awal dinaikkan sampai dosis efektif dipertahankan sampai 1-2 minggu, kemudian tapering off untuk mencegah rebound dan toleransi obat. Tidak boleh lebih dari 2 minggu agar risiko ketergantungan kecil. Sinonim: Drugs Used in Obsessive-Compulsive disorders Obat acuan: Clomipramine Penggolongan: 1. Obat Anti-Obsesif Kompulsif TRISIKLIK (ex: Clomipramine) 2. Obat Anti-Obsesif Kompulsif SSRI (ex: Sertraline, paroxetine, Fluvoxamine, Fluoxetine, Citalopram) Gejala sasaran: SINDROM OBSESIF KOMPULSIF Paling sedikit 2 mgg, dg gejala setiap hari: Diketahui/disadari sebagai pikiran, bayangan atau impuls dari diri individu sendiri; Pikiran, bayangan, atau impuls tersebut harus merupakan pengulangan yang tidak menyenangkan (ego-distonik) Melaksanakan tindakan sesuai pikiran, dilakukan hanya sekedar perasaan lega dari ketegangan atau anxietas Sedikitnya ada 1 tindakan yang tidak bias dilawan, meskipun ada lainnya yang tidak lagi dilawan Cara penggunaan: First-line drug : Clomipramine Jika peka terhadap efek samping golongan TRISIKLIK, dapat beralih ke golongan SSRI dimana efek samping lebih ringan. (ES Trisiklik: Konstipasi dan mulut kering; ES SSRI: Nausea dan sakit kepala) Pengaturan dosis: Clomipramine mulai 25-50mg/hari (Waktu paruh 10-20 jam), dinaikan dengan pemabahan 25mg/h hingga dosis efektif (200-300mg/hari). Maintenance: Clomipramine 100-200mg/h;Sertraline 100mg/h. Batas pemberian obat individual, diatas 6 bulan. Pengurangan dosis dengan “tapering off” agar tidak terjadi kekambuhan. Sinonim: Drugs used in panic disorders Obat acuan: Imipramine Penggolongan: 1. Obat Anti Panik TRISIKLIK (ex: Imipramine, Clomipramine) 2. Obat Anti Panik BENZODIAZEPINE (ex: Alprazolam) 3. Obat Anti Panik RIMA (Reversible Inhibitors of Monoamine Oxydase-A) (ex: Moclobemide) 4. Obat Anti Panik SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitor) (ex: Sertraline, Fluoxetine, Paroxetine, Fluvoxamine, Citalopram) Gejala sasaran: SINDROM PANIK Paling sedikit 1bulan dengan ciri-ciri: unprovoked of episodic paroxysmal anxiety Unpredictable situation Terdapat keadaan yg relatif bebas dari gejala anxietas di antara serangan panik Gejala tersebut dapat terjadi dengan atau tanpa Agorafobia. Cara Penggunaan: TRISIKLIK, BENZODIAZEPINE, RIMA DAN SSRI sama efektifnya untuk mengatasi sindrom panik taraf sedang dan pada stadium awal gg. Panik. Apabila ada efek samping TRISIKLIK atau penyakit organik dapat digantikan dengan SSRI atau RIMA. Alprazolam paling kurang toksik dan “onset of action” lebih cepat. Pengaturan dosis: Mulai dengan dosis rendah dan dinaikan perlahan dlm bbrp minggu untuk meminimalisir ES dan toleransi obat. Dosis efektif dicapai 2-3 bulan. Dosis efektif Alprazolam : 4mg/hari, pada bbrp kasus 6mg/hari. memberi efek dalam waktu bbrp hari. Imipramine dan Clomipramine dimulai dg 25-50mg/hari (single dose malam hari), penambahan 25mg/hari dengan selang waktu bbrp hari-1 minggu sampai dosis efektif (150-200mg/hari) Dosis efektif dipertahankan selama 6 bulan, kemudian dikurangi perlahan 1-2 bulan. Sinonim: Drugs used in hyperkinetic disorder (ADHD = Attention Deficit- Hyperkinetic Disorder) Obat acuan: Methylphenidate Penggolongan: Obat Anti-Hiperkinetik Psikostimulan (Methytphenidate HCL) IR (IMMIDIATE RELEASE): Prohiper Tab 10mg, Ritalin Tab 10mg SR (SLOW RELEASE): OROS (Osmotic Release Oral System): Concerta Tab SL 18mg, 36mg SODAS (Spheroidal Oral Drug Absorption System): Ritalin LA Cap. 20mg, Ritalin SR Tab 20mg. Obat Anti-Hiperkinetik Non-Psikostimulan (Atomoxetine HCL) Xenoxy Cap 10mg Gejala sasaran: SINDROM HIPERKINETIK Berkurangnya perhatian dan aktivitas berlebihan. (lebih dari satu situasi) Kurang perhatian tampak jelas terlalu dini seperti dihentikannya tugas dan ditinggalkannya suatu kegiatan sebelum selesai Hiperaktivitas dalam kegelisahan yang berlebihan, khususnya dalam situasi yang menuntut relatif tenang. Cara penggunaan: Lini pertama: Gol. Psikostimulan= Metilfenidat HCL (Dosis terapi: 0,3-0,7mg/kgBB/hari) (IR) dimulai dengan 5mg/hari pada pagi hari. Dosis maksimal 60mg/hari. (SR) : OROS= Concerta sediaan 18mg, 36mg. SODAS= Ritalin LA sediaan 10mg dan 20mg. Biasanya dimulai dg dosis 20mg pagi hari, ditingkatkan sesuai dosis terapi. Gol. Non Psikostimulan= Atomoxetine (Dosis: 10-80mg, 1 atau 2 kali perhari. Sediaan di Indonesia tablet 10mg) Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik. R, Maslim. 2014. Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya. Edisi 2014.