Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN (LP)

“GANGGUAN ELIMINASI URINE”

Disusun oleh :

NENGSIH SEKARWANGI

19041

DIII KEPERAWATAN

AKADEMI KEPERAWATAN YASPEN JAKARTA


GANGGUAN ELIMINASI URINE

A. Definisi
Eliminasi urine adalah proses pembuangan sisa-sisa metabolisme. Eliminasi urine
normalnya adalah pengeluaran cairan. Proses pengeluaran ini sangat bergantung pada
fungsi-fungsi organ eliminasi seperti ginjal, ureter, bladder dan uretra (A.Aziz, 2008;62).
B. Etiologi
1. Intake cairan
2. Aktivitas
3. Umur
4. Obstruksi : batu ginjal
5. Infeksi
6. Kehamilan
7. Penyakit pembesaran kelenjar prostat
8. Operasi pada daerah abdomen bawah, pelvik, kandung kemih dan uretra
9. Penggunaan obat-obatan
C. Patofisiologi
Gangguan eliminasi sangat beragam seperti yang telah dijelaskan diatas. Masing-masing
gangguan tersebut disebabkan oleh etiologi yang berbeda, pada pasien dengan usia tua
trauma yang menyebabkan cedera medula spinal akan menyebabkan gangguan dalam
mengkontro urine/inkontensia urine. Gangguan traumatik pada tulang belakang bisa
mengakibatkan kerusakan pada medula spinalis. Lesi traumatik pada medula spinalis
tidak selalu terjadi bersama-sama dengan adanya fraktur atau dislokasi. Tanpa kerusakan
yang nyata pada tulang belakang, efek traumatiknya bisa mengakibatkan efek yang nyata
di medula spinalis.
D. Manifestasi
1. Disuria
2. Poliuria
3. Oliguria
4. Nokturia
5. Hematuria
6. Retensi Urine
E. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan IVP
2. Pemeriksaan Urine
a. Warna
b. Bau
c. Berat jenis
d. Glukosa
e. Keton
3. Kultur urine
F. Penatalaksanaan
1. Penanganan gangguan eliminasi urine
a. Kateterisasi intermiten untuk retensi urine
b. Kateterisasi menetap
c. Kateter coude digunakan pada BPH, obstruksi sebagian uretra.
G. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian adalah upaya mengumpulkan data secara lengkap dan sistematis
untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan dan keperawatan yang di
hadapi pasien baik fisik, mental, sosial maupun spiritual dapat ditentukan. Diperoleh
data dan informasi mengenai masalah kesehatan yang ada pada pasien sehingga dapat
ditentukan tindakan yang harus di ambil untuk mengatasi masalah tersebut yang
menyangkut aspek fisik, mental, sosial dan spiritual serta faktor lingkungan yang
mempengaruhinya.Sistem adaptasi mempunyai input berasal dari internal.
Adapun langkah-langkah dalam pengkajian yaitu :
a. Identitas pasien
Dikaji tentang identitas klien yang meliputi : nama, umur, jenis kelamin,
agama, suku bangsa, pendidikan terakhir, status perkawinan, alamat, diagnosa
medis, nomor medrek, tanggal masuk Rumah Sakit dan tanggal pengkajian. Juga
identitas penanggung jawab klien yang meliputi : nama, umur, jenis kelamin,
agama, pendidikan terakhir dan hubungan dengan klien.
b. Keluhan Utama
Merupakan keluhan yang dirasakan klien saat dilakukan pengkajian,
nyeri biasanya menjadi keluhan yang paling utama terutama pada pasien post
op craniotomy.
c. Alasan Masuk
Merupakan alasan yang mendasari klien dibawa ke Rumah Sakit atau
kronologis yang menggambarkan perilaku klien dalam mencari pertolongan.
d. Riwayat Kesehatan Sekarang
Merupakan pengembangan dari keluhan utama yang dirasakan klien
melalui metode PQRST dalam bentuk narasi:
P : (Provokatif/Pariatif) : Hal yang memperberat atau memperingan, nyeri
yang dirasakan biasanya bertambah bila klien berjalan, bersin, batuk atau
napas dalam.
Q : (Quality/Quantity) : Kualitas dari suatu keluhan atau penyakit yang
dirasakan.
R : (Region/Redition) : Daerah atau tempat dimana keluhan dirasakan, apakah
keluhan itu menyebar atau mempengaruhi ke area lain.
S : (Saverity/Scale) : Keganasan atau intensitas (skala) dari keluhan tersebut.
Skala nyeri antara 0-5.
T : (Time) : Waktu dimana keluhan dirasakan pada klien yang mengeluh nyeri
tanyakan apakah nyeri berlangsung terus menerus atau tidak.
e. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Yaitu pertanyaan seputar kesehatan klien di masa lalu apakah sama
seperti penyakit yang sekarang atau tidak
2. Diagnosa Keperawatan
Adalah suatu pernyataan yang menjelaskan respon manusia (status kesehatan
atau resiko perubahan pola) dari individu atau kelompok dimana perawat secara
akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti untuk
menjaga status kesehatan menurunkan, membatasi, mencegah dan merubah.
3. Rencana Keperawatan
Adalah merencanakan suatu tindakan keperawatan yang akan perawat lakukan
ke pasien sesuai dengan diagnosa dan kebutuhan pasien agar mencapai tujuan hasil
yang spesifik seperti kesembuhan.
4. Tindakan Keperawatan
Adalah melakukan suatu tindakan dari rencana yang sudah dibuat untuk
mencapai tujuan yang spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan
disusun dan ditujukan pada nursing orders untuk membantu pasien mencapai tujuan
yang diharapkan. Oleh karena itu rencana tindakan yang spesifik dilaksanakan untuk
memodifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan pasien.
5. Evaluasi Keperawatan
Adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan yang
menandakan seberapa jauh diagosa keperawatan,rencana tindakan, dan
pelaksanaannya sudah berhasil dicapai atau belum.

Anda mungkin juga menyukai