Disusun Oleh:
Nia Amalia
616080716031
Dosen Pembimbing:
Puji syukur senantiasa penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena
atas anugerah dan petunjuk serta hidayah-Nya lah, penulis dapat menyelesesaikan
makalah dari pengkajian sistem imun dan hematologi ini meskipun memiliki
tentang sistem imun dan hematologi, terutama pada pengkajian dan pola persepsi
dan penanganan kesehatan , serta untuk memenuhi tugas mata kuliah “Sistem
pembuatan makalah ini. Oleh karena keterbatasan ilmu dan referensi yang penulis
jadikan sebagai acuan untuk menyusun makalah ini ataupun karena hal – hal lain.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari pembaca agar makalah ini lebih sempurna dan dapat meningkatkan
Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih, dan semoga makalah ini dapat
Penulis
A. Pengkajian Pada Sistem Imun dan Hematologi
dengan teliti, sistematis, serta memahami dengan baik fisiologis dari setiap organ
system hematologi. Hal ini perlu dilakukan agar kemungkinan adanya kesulitan
dikarenakan gambaran klinis atau tanda serta gejala yang hampir sama antara
dilakukan baik dari klien maupun keluarga tentang riwayat penyakit dan
Agar data dapat terkumpul dengan baik dan terarah, sebaiknya dilakukan
1. Wawancara
jawab yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi klien dan merupakan
mengajak klien dan keluarga untuk bertukar pikiran dan perasaannya yang
sehari ?“
klien benar atau salah. Misalnya : “Anda tidak bermaksud seperti itu kan?”
2. Observasi
kelainan fisik, adanya perdarahan, ada bagian tubuh yang terbakar, bau
alkohol, urin, feses, tekanan darah, heart rate, batuk, menangis, ekspresi
3. Pengkajian
vital.
(A,B, atau C), infeksi saluran nafas atas, atau bastroenteritis, infeksi HIV,
b) Kesehatan Keluarga
c) Pola Metabolisme-Nutrisi
d) Pola Eliminasi
e) Pola Latihan-Aktifitas
f) Pola Istirahat-Tidur
Perawat mengkaji apakah pasien mengalami rasa lelahan dan/atau
g) Pola Persepsi-Kognitif
mental, nyeri tulang, sendi, abdominal, perut kembung, nyeri sendi saat
h) Pola Konsep-diri-Persepsi-diri
menyebabkan distress.
i) Pola Berhubungan-Peran
j) Pola Reproduksi-Seksual
l) Pola Keyakinan-Nilai
2. Pemeriksaan Fisik
Tanda Vital Tanda-tanda vital terdri dari : suhu, nadi, tekanan darah, RR,
i. Inspeksi
lain .
ii. Palpasi
Palpasi adalah suatu teknik yang menggunakan indera peraba.
iii. Perkusi
iv. Auskultasi
asma.
menggunakan :
1) Head to toe (kepala ke kaki) Pendekatan ini dilakukan mulai
1. Pengkajian
A. Indentitas Klien
Nama : An. M
Usia : 10 bln
Jenis Kelamin : perempuan
Alamat : Bungo
No RM :114475
Tgl MRS : 10-1-2015
Keterangan :
= perempuan
= Laki - laki
= Ibu
= Ayah
= Anak pertama
= Anak kedua
= klien
= tinggal dalam satu rumah
I. Pemeriksaan Fisik.
DO :
- TTV:
S= 37,5 C
RR=50 x/i
N= 120 x/i
- klien kelihatan lemas
- Klien tampak pucat
2 DS : kesulitan pemberian Perubahan nutrisi
- ibu klien mengatakan klien makanan karena lidah kurang dari kebutuhan
tidak nafsu makan yang menjulur dan
- Ibu klien mengatakan klien palatum yang tinggi.
mual dan muntah
- Ibu klien mengatakan berat
badan klien menurun
DO :
- klien tampak lemah
- Klien tampak pucat
- Distensi abdomen
3 DS: instabilitas atlantoaksial Risiko tinggi cedera
- Ibu klien mengatakan klien hiperekstensibilitas
sulit menggerakan tangan dan sendi
kakinya
- ibu klien mengatakan tubuh
klien mudah memar
- ibu klien mengatakan klien
mudah lemas
DO:
- klien tampak kesulitan
menggerakan tangan dan
kakinya
- klien tampak lemas
- ekstremitas klien tampak
memar
3. Diagnosa Keperawatan
6. Evaluasi
Diagnosa Evaluasi
1. Risiko tinggi infeksi b/d S : -Ibu klien mengatakan tidak ada infeksi
hipotonia, peningkatan pernafasn
-Ibu klien mengatakan klien tenang
kerentanan terhadap infeksi
pernapasan O : S= 37,5 C
RR=50 x/i
N= 120 x/i
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
2. Perubahan nutrisi kurang S : -Ibu klien mengatakan nafsu makan klien
dari kebutuhan berhubungan kembali membaik
3. Risiko tinggi cedera S : -Ibu klien mengatakan klien tidak sulit lagi
hiperekstensibilitas sendi, menggerakan tangan dan kakinya
instabilitas atlantoaksial
O : - tangan dan kaki klien tidak memar lagi
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan