PEMBAHASAN
12
nilai normal, untuk diketahui kemungkinan tambahan atau pengkajian
ulang tentang data yang ada
c. Identifikasi pola/masalah
merupakan kegiatan terakhir dari tahap pengkajian setelah dilakukan
validasi data.
Dalam pengkajian terdapat pola fungsi kesehatan antara lain:
a. Pola persepsi
Pada pengumpulan data tentang persepsi dan pemeliharaan
kesehatan yang perlu ditanyakan dan pada pasien antara lain
perepsi terhadap penyakit atau sakit, persepsi terhadap arti
kesehatan. Persepsi terhadap pelaksanaan kesehatan seperti
penggunaan atau pemakaian tembakau, yang dilakukan berapa pak
sehari atau lainnya, jumlah pemakaian perhari penggunaan alcohol
seperti jumlahnya dan jenisnya serta penggunaan obat-obatan atau
juga dapat ditanya adanya alergi.
b. Pola aktifitas
Pada pengumpulan data ini yang perlu ditanya adalah kemmpuan
dalam menata diri apabila tingkat kemampuan 0 berarti mandiri, 1=
menggunakan alat bantu, 2= dibantu orang lain, 3=dibantu orang
dan peralatan, 4= ketergantungan/ketidakmampuan, yang
dimaksud aktivitas sehari-hari adalah seperti makan, mandi,
berpakaian, toileting, tingkat mobilitas di tempat tidur, berpindah,
berjalan, berbelanja, memasak, kekuatan otot, kemampuan ROM
(rage of motion) dan lain-lain.
c. Pola nutrisi
Pada pola nutrisi dan metabolisme yang ditanyakan adalah diet
khusus/suplemen yang dikonsumsi dan, instruksi diet sebelumnya,
nafsu makan, jumlah makan, atau minum serta jumkah cairan yang
masuk, ada tidaknya mual-mual, muntah, stomatitis, tluktuasi BB 6
bulan terakhir naik/turun, adanya kesukaran menelan, penggunaan
gigi palsu atau tidak, riwayat masalah atau penyebab kulit, ada
13
tidaknya ruam, kekeringan, kebutuhan jumlah zat gizinya, dan lain
lain.
d. Pola eliminasi
Pada pola ini yang perlu ditanyakan adalah jumlah kebiasaan
defekasi perhari, ada/tidaknya konstipasi, diarrhea, inkontinensia,
tipe ostomi yang dialami, kebiasaan alvi, ada/tidaknya disuria
nocturia, urgensi, hematuri, retensi, inkontinentia, apakah kateter
indwelling atau kateter eksternal, inkontinentia singkat dan lain-
lain.
e. Pola tidur-istirahat
Pengkajian pola tidur istirahat ini yang ditanyakan adalah jumlah
jam tidur pada malam hari, pagi, siang, merasa tenang setelah tidur,
masalah selama tidur, adanya terbangun dini, insomnia atau mimpi
buruk.
f. Pola kognitif-perceptual
Pada ini yang ditanyakan adalah keadaan mental, sukar bercinta,
berorientasi, kacau mental, menyerang, tidak ada respon, cara
bicara normal atau tidak, bicara berputar putar atau juga afasia,
kemampuan berkomunikasi, kemampuan mengerti, gangguan
pendengaran, penglihatan, adamya persepsi sensorik (nyeri),
penciuman dan lain lain.
g. Pola toleransi – koping stress
Pada pengumpulan data ini yang ditanyakan adalah adanya koping
mekanisme yang digunakan pada saat terjadinya masalah atau
kebiasaan menggunakan koping mekanisme serta tingkat toleransi
stress yang pernah atau dimilikinya.
h. Persepsi diri/konsep diri
Pada persepsi diri ini yang ditanyakan adalah persepsi tentang
dirinya dari masalah-masalah yang ada seperti perasaan
kecemasan, ketakutan atau penilaian terhadap diri mulai dari peran,
ideal diri, konsep diri, gambaran diri dan identitas tentang dirinya.
i. Pola seksual – reproduksi
14
Pada pola ini dapat ditanyakan periode menstruasi terakhir (PMT),
masalah menstruasi, masalah pap smear, pemeriksaan
payudara/testis sendiri tiap bulan, dan masalah seksual yang
berhubungan dengan penyakit.
j. Pola hubungan dan peran
Pada pola ini yang perlu ditanyakan adalah pekerjaan, status
pekerjaan, kemampuan bekerja, hubungan klien atau keluarga, dan
gangguan terhadap peran yang dilakukan.
k. Pola nilai dan keyakinan
Yang perlu ditanyakan adalah pantangan dalam agama selama sakit
setra kebutuhan adanya rohaniawan dan lain-lain
15
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnose keperawatan merupakan suatu penilaian klinis mengenai respons
klien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya
baik yang berlangsung actual maupun potensial. Diagnose keperawatan
bertujuan untuk mengidentifikasi respons klien individu, keluarga, dan
komunitas terhadap situasi yang berkaitan dengan kesehatan ( sumber :
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan
Indicator Diagnostic, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI).
Berdasarkan diagnose keperawatan yang sering muncul pada klien dengan
gastroentestinal maka rencana keperawatan yang dapat dirumuskan adalah:
a. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan
output yang berlebihan dengan intake yang kurang
b. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan mual dan muntah
c. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi
d. Gangguan rasa aman nyaman berhubungan dengan distensi
abdomen
16